Anda di halaman 1dari 4

Cara Pemberian Probiotik pada Budidaya Udang Vaname

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan


yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan banyak diminati karena kandungan nilai gizi
yang baik. Tingginya permintaan udang vaname ini, mendorong pembudidaya untuk
meningkatkan produksi dengan penyempurnaan teknik budidaya (Muhammad Fadhil Mustafa
et al, 2019). Budidaya udang Vaname dengan pola super intensif merupakan sistem budi
daya masa depan dengan antara lain padat tebar yang tinggi dan produktivitas yang tinggi.
Teknologi budidaya udang Vaname super intensif dapat menjadi orientasi sistem budidaya
dengan konsep padat tebar tinggi. Bakteri patogen dapat menyerang larva udang pada saat
udang dalam keadaan stress dan lemah. Salah satu bakteri patogen yang sering ditemukan
dalam budidaya udang adalah bakteri Vibrio sp. Bakteri Vibrio sp. ini dapat hidup di perairan
khususnya perairan budidaya sehingga dapat mengancam kehidupan kultivan yang
dibudidaya. Vibrio sp. sering dikatakan bakteri opportunistik patogen. Akibat infeksi
mikroorganisme pathogen tersebut, banyak organisme perairan yang dibudidayakan
mengalami kematian massal sehingga menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi bakteri patogen dan memperbaiki kualitas
air adalah dengan penggunaan probiotik. Probiotik memiliki keuntungan yang dapat
digunakan untuk mengendalikan patogen pada inang dan lingkungan, menstimulasi imunitas
udang dan sebagai perbaikan kualitas air. Selain menjaga atau mengendalikan patogen di
lingkungan budidaya, probiotik juga dapat berperan mengendalikan bakteri patogen ini pada
saluran pencernaan.

Selain berperan dalam mengendalikan bakteri patogen maupun kualitas air, probiotik
juga dapat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan dan sintasan. Penambahan bakteri
probiotik ke wadah pemeliharaan udang Vaname dapat berfungsi sebagai komplemen sumber
pakan atau kontribusi pada sistem pencernaan makanannya dan juga menekan populasi
bakteri patogen karena bakteri probiotik mampu menghasilkan bahan anti bakteria misalnya
respon kekebalan, terutama sintasan dan pertumbuhan udang. Efisiensi dan efektifitas dalam
pengaplikasian probiotik, tentunya terkait dengan efektifitas dan efisiensi biaya produksi
yang digunakan untuk pemeliharaan atau budidaya. Jika aplikasi probiotik terlalu sering
diberikan, sementara jumlah populasi Vibrio sp. pada perairan budidaya masih rendah maka
hal ini dapat menambah biaya dan tidak efisiens. Sebaliknya jika aplikasi probiotik terlambat
diberikan dan Vibrio sp. pada perairan budidaya jumlah populasi semakin banyak dan
berkembang, hal tersebut dapat memicu udang yang dibudidayakan terserang atau terinfeksi
bakteri Vibrio sp. yang dapat mengakibatkan kematian pada udang yang dibudidayakan.

Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki keunggulan diantara komoditas


udang air payau yang sudah berhasil dikembangkan budidayannya, beberapa kelebihan udang
ini adalah kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, pertumbuhan yang cepat
dan bisa dibudidayakan dengan kepadatan tinggi baik pada tambak tradisional maupun
intensive. Budidaya udang di tambak membutuhkan parameter lingkungan optimal baik fisik,
kimia dan biologi. Namun faktor lingkungan tersebut masih belum mampu menstabilkan
hasil produksi para pembudidaya apalagi dengan kerusakan ekosistem yang terjadi di sekitar
lingkungan budidaya yang juga diakibatkan oleh kegiatan budidaya itu sendiri merupakan
faktor utama penyebab rentannya budidaya udang dari serangan penyakit. Salah satu upaya
potensial dalam mengatasi penyakit sekaligus peningkatan produksi pada budidaya udang
vaname di tambak adalah penggunaan probiotik (Agus Wijayanto et al, 2020). Probiotik
merupakan bakteri yang menguntungkan bagi kesehatan inangnya bila dikonsumsi dengan
jumlah cukup, dalam keadaan hidup, dan tetap hidup dalam saluran pencernaan. Bakteri
tersebut memiliki kemampuan menekan proporsi bakteri patogen dan meningkatkan
komposisi bakteri yang berguna bagi saluran pencernaan (Nidia Maulina A’yuni et al, 2020).
Probiotik mengandung konsorsium dari beberapa kelompok bakteri, diantaranya kelompok
bakteri perombak bahan organik yang memiliki peran sebagai proteolitik dan aminolitik yang
mampu meningkatkan penyerapan nutrisi pakan sehingga pertumbuhan udang lebih cepat,
kelompok bakteri nitrifikasi yang dapat memperbaiki ekosistem perairan karena
kemampuannya mengubah amoniak yang bersifat racun bagi udang menjadi nitrat yang tidak
berbahaya, dan kelompok bakteri asam laktat yang berperan dalam meningkatkan nafsu
makan udang, memproduksi antibiotik, dan meningkatkan respon imun terhadap berbagai
bakteri yang bersifat pathogen.

Budidaya udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Indonesia semakin meningkat


dengan peningkatan permintaan ekspor udang.  Namun dengan peningkatan sistem budidaya
udang menimbulkan dampak negatif terhadap penurunan kualitas lingkungan maupun
kegagalan panen akibat adanya serangan penyakit pada udang budidaya.  Hal ini dikarenakan
pada kegiatan budidaya udang super intensif dengan menggunakan kepadatan tinggi dan
pemberian pakan mengakibatkan peningkatan sisa pakan dan feses udang, sehingga
berdampak terhadap penurunan kualitas air, seperti peningkatan bahan organik, amoniak dan
organisme patogen. Penurunan kualitas lingkungan ini mengakibatkan udang menjadi stress
dan mudah terserang penyakit.  Penyakit yang sering menyerang udang salah satunya adalah
Vibriosis yang disebabkan oleh bakteri dari genus Vibrio.  Udang vaname yang terserang
penyakit ini dapat mengakibatkan kematian hingga 100 %.

Pemberian probiotik merupakan salah satu cara untuk menanggulangi permasalahan


menurunnya kualitas air maupun meningkatnya bakteri patogen di saluran pencernaan dan 
media pemeliharaan udang. penggunaan probiotik pada pakan maupun pada media
pemeliharaan tidak menunjukkan terjadinya laju pertumbuhan spesifik yang berbeda terhadap
kontrol (tanpa probiotik) tetapi memiliki pengaruh sangat nyata terhadap tingkat
kelangsungan hidup udang Vanname pada akhir pemeliharaan sehingga total produksi pada
pemeliharaan udang Vanname dengan aplikasi probiotik menjadi meningkat (Yusrizal Akmal
et al, 2021). Aplikasi pemberian probiotik  ke dalam media pemeliharaan udang dapat
memperbaiki kualitas air melalui proses biodegradasi, menjaga keseimbangan mikroba dan
mengendalikan jumlah bakteri patogen yang membahayakan bagi udang yang
dipelihara. Bacillus dan Pseudomonas merupakan baberapa jenis bakteri yang dapat
dikembangkan sebagai bakteri probiotik. Jumlah bakteri probiotik yang diberikan juga
menjadi faktor pembatas dalam memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi inang. 
Jumlah bakteri probiotik dalam jumlah yang tinggi belum tentu memberikan hasil yang lebih
baik.

Cara  aplikasi pemberian probiotik Bacillus dan Pseudomonas dengan kepadatan


berbeda ke dalam media pemeliharaan udang Vaname dua kali per minggu yang dipelihara
dalam akuarium selama 28 hari pemeliharaan memberikan hasil bahwa total Vibrio terukur
pada saluran pencernaan udang lebih rendah dibandingkan perlakuan kontrol (tanpa
penambahan probiotik). Penambahan probiotik pada pemeliharaan udang vaname mampu
meningkatkan kelangsungan hidup dan sistem imun udang vaname (Dewi Nur’aeni Setyowati
et al, 2021). Total Vibrio  terendah pada media pemeliharaan terdapat pada perlakuan dengan
penambahan probiotik Bacillus dan Pseudomonas sedangkan total bakteri tertinggi pada
saluran pencernaan dan media pemeliharaan tertinggi didapat pada perlakuan dengan
penambahan probiotik Bacillus dan Pseudomonas. Kondisi ini memperlihatkan bahwa bakteri
probiotik mampu berkembang dan menekan pertumbuhan Vibrio baik di saluran pencernaan
maupun di media pemeliharaan udang.  Kelulushidupan udang Vaname tertinggi selama
pemeliharaan 28 hari diperoleh pada penambahan probiotik Bacillus dan Pseudomonas 
bahwa pemberian probiotik Bacillus dan Pseudomonas dapat memberikan hasil terbaik
terhadap penurunan total Vibrio dan tingkat kelulushidupan udang Vaname.
Daftar Isi

Agus Wijayanto , Hadijah dan Sri Mulyani. 2020. ANALISIS PENGGUNAAN


FERMENTASI PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PRODUKTIFITAS
UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei). Journal of Aquaculture Environment.,
2(2) : 27-29.

Dewi Nur’aeni Setyowati, Salnida Yuniarti Lumbessy, Dewi Putri Lestari, Fariq Azhar, Lalu
Wahyu Wilisetyadi dan Agus Hermansyah. 2021. Penyuluhan Budidaya Udang
Vaname (Litopenaeus vannamei) Skala Rumah Tangga di Desa Kuranji Dalang,
Lombok Barat. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA., 4(4) : 180-182.

Muhammad Fadhil Mustafa, Margaretha Bunga dan Marlina Achmad. 2019. Penggunaan
Probiotik Untuk Menekan Populasi Bakteri Vibrio sp. Pada Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei). Journal of Fisheries and Marine Sciences., 2(2) : 69-76.

Nidia Maulina A’yuni, Nur Hidaayah dan Viera Nu’riza Pratiwi. 2020. ANALISIS
PERBEDAAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP KADAR PROBIOTIK DAN
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA MINUMAN PROBIOTIK SARI BUAH
STROBERI (FRAGARIA ANANNASSA). Sport and Nutrition Journal., 2(2) : 49-
55.

Yusrizal Akmal, Rindhira Humairani1, M. Muliari dan Ilham Zulfahmi. 2021. Peningkatan
Nilai Ekonomi Pada Kelompok Pembudidaya Udang Vaname (Litopenaeus
vannamei) Laut Mina Budidaya Kabupaten Bireuen, Aceh. Jurnal Solma., 10(2) : .
275-286.

Anda mungkin juga menyukai