Anda di halaman 1dari 2

1.

Metode

Pemijahan alami “Natural Spawning”


Pemijahan alami merupakan proses pemijahan (perkawinan) yang berlangsung secara
alami, tidak ada campur tangan manusia. Pemijahan secara alami biasanya bisa dilakukan
pada lele, gurami, belut, dan lobster. Setiap ikan memiliki sistem pemijahan alami yang
berbeda-beda. Misalnya, gurami yang terbiasa membuat sarang untuk melakukan
pemijahan. Oleh karena itu, pembudidaya harus menyediakan sarang, agar ikan gurami
dapat memijah secara alami.
Pemijahan buatan  “Induce Breeding”
Pemijahan buatan merupakan proses pemijahan yang dibantu oleh manusia dengan cara
menyuntikkan hormon ovaprim. Selain menyuntikkan hormon, pembudidaya juga harus
melakukan treatment pengurutan indukan betina atau biasa disebut dengan stripping.
Sistem pemijahan buatan biasa digunakan untuk ikan lele dan patin.
Pemijahan semibuatan  “Induce Spawning”
Pemijahan semibuatan merupakan proses pemijahan yang berlangsung secara alami,
tetapi ada campur tangan manusia untuk mencapai keberhasilan proses pemijahan.
Pembudidaya akan menyuntikkan hormon ke dalam betina, tetapi tidak dilakukan tindakan
lanjutannya seperti pada proses pemijahan buatan, yaitu strippping. Ikan akan dibiarkan
memijah secara alami. Para pembudidaya ikan konsumsi sering menggunakan cara ini.
Namun, pemijahan semibuatan tidak dapat digunakan pada ikan yang terbiasa membuat
sarang seperti ikan gurami. Sistem ini sering digunakan untuk memijahkan ikan lele dan
bawal.

2. Sarana

 Pemijahan buatan ikan lele

Budidaya ikan lele secara buatan, adapun alat dan bahan yang dibutuhkan ialah indukan
ikan lele, bak pemeliharaan induk, bak penetasan telur, timbangan, baskom, substrat
penetasan telur, kain lap atau tissu, cawan petri, gelas ukut, gunting bedah, keteter, spuit,
pinset, bulu ayam, hormon ovaprim, aquadest dan 0,9% larutan NaCl. Induk ikan lele yang
disiapkan haruslah induk yang sehat, sudah matang gonad dan siap untuk melakukan
pemijahan. Sarana yang dibutuhkan yaitu :
1.     Bak/kolam/wadah yang terdiri dari: kolam pengendapan/sistem filtrasi/tandon, kolam
karantina, kolam pemeliharaan induk, kolam pemijahan dan penetasan, kolam
pemeliharaan benih, wadah penampungan benih, wadah pakan buatan/hidup dan wadah
pengolahan limbah.
2.     Tempat/ruang penyimpanan pakan, obat-obatan, dan peralatan.
3.     Fasilitas sanitasi seperti tempat cuci tangan, bilik desinfeksi (jika memungkinkan), dan
seragam/sepatu kerja.

  Pemijahan alami ikan nila


1. Persiapan Kolam : Kolam pemeliharaan indukan, Kolam pemijahan, Kolam pemeliharaan
larva, Kolam pendederan benih
2. Bahan : Induk Nila dan Pakan Induk
3. Alat : Timbangan analitik, 4 Ember Bahan plastik volume 10L/5Ls, Penggaris, 6
Seser/scopnet Mezh size 5 cm, Saringan Bahan stainles diameter 1 mm, 8 Selumbung
Bahan bambu diameter 1 cm, Cangkul, Sorongan

 Pemijahan buatan ikan mas

1. Sarana pokok : kolam pemeliharaan induk, kolam pemijahan, kolam pendederan


2. Sarana Penunjang : Bangunan dan bahan peralatan lain
Jenis-jenis sarana yang dibutuhkan pada umumnya antara lain wadah pemijahan
(akuarium, bak fiber, toples, baskom, gentong), pelekat telur, perlengkapan aerasi, seser,
shelter sebagai tempat berlindung ikan (potongan paralon, potongan pot yang berlubang,
tanaman air dll). Sedangkan untuk pemijahan ikan mas secara buatan terdapat
penggunaan sarana tambahan antara lain; perlengkapan injusced breeding, penggunaan
hormon dan perlengkapan striping.
-          Akuarium, bak fiber, kolam plastik, bak semen, kolam tanah, bak terpal : Sebagai wadah
pemijahan, pemeliharaan induk
-          Aerator : Sarana penyuplai oksigen
-          Wadah penampung telur
-          Suntikan : Untuk menyuntikan hormon
-          Kain : Untuk melapisi tubuh induk pada saat induced dan stripping

Anda mungkin juga menyukai