1. Deki
2. izzul
3. Faiz
4. Safiq
5. Adam
6. Arifin
Cara Budidaya Ikan Gurame – Ikan gurame atau ikan gurami (Osprhronemus gouramy Lac)
termasuk ikan air tawar yang tersebar di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, ikan gurame
menjadi ikan konsumsi terfavorit karena rasanya yang lezat. Terutama di Pulau Sumatera, Jawa,
Madura dan Sulawesi. (Sari dkk., 2014).
Di Jawa, gurame dikembangkan di wilayah Bogor, Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Purwokerto dan
Magelang. Di Sumatera, ikan gurami dikembangkan di wilayah Payakumbuh. Sedangkan di
Sulawesi, ikan gurami banyak dikembangkan di wilayah Manado (Ciptanto, 2010).
Pada aspek bisnis, jenis ikan ini sangat menarik karena harga jualnya cukup tinggi dan relatif
stabil dibanding ikan air tawar lainnya. Selain itu, permintaan konsumen juga masih sangat
tinggi, sehingga tidak banyak kekhawatiran dari segi persaingan usaha.
Cara budidaya ikan gurame atau ternak ikan gurame yaitu dengan melalui beberapa tahapan.
Pada umumnya budidaya ikan gurame dimulai dari tahap pembibitan, pendederan, dan
pembesaran.
Pembibitan adalah kegiatan memperbanyak tanaman atau hewan budidaya yang berasal dari
benih untuk menghasilkan bibit tanaman atau ternak yang berkualitas.
Namun pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi sedetail mungkin mengenai
cara ternak ikan gurame agar cepat besar, yaitu mulai dari seleksi indukan hingga cara memanen
ikan yang baik.
Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame yang perlu anda ketahui:
1. Seleksi Indukan:
Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame adalah memilih indukan ikan
yang siap dipijahkan. Indukan gurame yang siap dipijahkan adalah yang berumur umur 3-7
tahun.
Untuk membedakan induk jantan dan betina, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut:
Ciri-ciri Induk Ikan Gurame Yang Sudah Matang dan Siap Dipijahkan:
Pengeringan dan pembersihan dasar kolam (baik jenis kolam konvensional maupun terpal)
Pengisian air kolam
Pemasangan sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang.
Berikut adalah cara mengawinkan ikan gurami atau yang biasa disebut dengan proses pemijahan:
Masukkan induk gurame yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan.
Jumlah ikan gurami jantan dan betina berbanding 1:3.
Secara alami, induk jantan akan membuat sarang menggunakan material yang sudah disiapkan.
Pembuatan sarang berlangsung selama 15 hari.
Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk melakukan
pemijahan disarang yang telah dibuat.
Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang dengan ijuk atau
rumputan kering.
Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya kearah sarang.
Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut didalam air dan untuk membantu
menetaskan telur ikan gurame.
Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan dengan
betina lainnya.
Langkah berikutnya dalam budidaya ikan gurame yaitu penanganan telur. Cara untuk
mengetahui telur ikan yang siap untuk ditetaskan adalah dengan ciri bau amis dan adanya
minyak tepat di atas sarang pemijahan.
Ambil sarang yang berisi telur dan simpan pada ember berisi air.
Bersihkan telur yang tersisa menggunakan scoop net atau yang biasa disebut serok.
Pisahkan antara telur dengan sarangnya, kemudian masukkan kedalam ember yang berbeda.
Cuci telur hingga bersih.
Pada saat mencuci, tambahkan Suplemen Cair Organik spesialis Kolam Tambak & Keramba
untuk mencegah serangan hama penyakit.
Masukkan telur yang telah dicuci kedalam bak penetasan yang telah dipasangi seresi dan hitter.
Telur akan menetas pada hari ke 2-3 setelah pemijahan. Usahakan telur menetas pada air yang
bersih dan suhu air stabil antara 27-28o C.
Biarkan benih ikan gurame berada pada bak penetasan hingga berumur 10 hari. Setelah benih
berumur 11 hari, pindahkan kedalam bak pendederan pertama.
Buatkan bak pendederan berukuran 2,5 m x 4,5 m. Isi bak pendederan dengan Daphnia yang
berfungsi sebagai pakan alami ikan gurame. Bak ini memiliki daya tampung hingga 2000 ekor
benih ikan.
Setelah ikan berada dikolam pendederan selama 14 hari yang diberi pakan ikan gurame alami
yaitu Daphnia, kemudian pindahkan ikan kedalam kolam utama.
Pemindahan ikan dari bak pendederan ke kolam harus dilakukan pada pagi hari, mulai dari pukul
07.00-09.00. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stress pada ikan.
Namun, sebelum melakukan pemindahan, anda harus menyiapkan kolamnya terlebih dahulu.
Anda dapat menggunakan BLACK BOS yang merupakan Bio Organic Stimulant berbentuk
konsentrat tinggi (pasta), yang mengandung bakteri premium serta unsur hara makro dan mikro
yang lengkap.
Lakukan pemindahan benih gurame dari bak pendederan ke kolam utama pada pagi hari antara
jam 07.00-09.00. Alat yang dibutuhkan adalah scoop net dan wadah yang berisi air.
Pada kolam tanah, luasan yang opotimum adalah 200 m2 dengan kedalaman sekitar 1 m. Ukuran
kolam ini cukup optimum digunakan hingga masa penen tiba.
Berdasarkan hasil penghitungan, jika ikan yang dipelihara seberat 200-250 grm/ekor dan ditebar
dengan kepadatan benih 1 hingga 2 kg/m2. Setelah memasuki umur siap panen dengan berat 500-
700 gram/ekor, kondisi kolam tidak akan mengalami kepadatan yang berlebihan.
Evektifitas pembesaran ikan gurame dapat dianalisis berdasarkan koefisien konversi berat.
Artinya, koefisien konversi berat dapat menghitung perbandingan antara 1 kg daging ikan dengan
kebutuhan pakan ikan gurame.
Contohnya: untuk menambah berat 1 kg daging ikan dibutuhkan 2 kg pakan ikan gurame, maka
koefisien konversi berat pakan ikan gurame adalah 1 banding 2 (1/2). Jika dikali 100%, maka
diperoleh nilai efisiensi konversi berat.
Meski begitu, perlu dipertimbangkan bahwa perlu adanya keseimbangan antara energi dan
protein dalam laju pertumbuhan.
Apabila kebutuhan energi pada ikan kurang, maka protein akan dipecah untuk sumber energi.
Penggunaan sebagian proten untuk sumber energi menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat,
karena protein berperan dalam pembentukan sel baru.
Jumlah energi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan ikan sangat dipengaruhi
oleh banyak faktor, seperti jenis spesies, umur, komposisi ransum, tingkat reproduksi dan tingkat
metabolisme standar pada ikan.
Sebelum melakukan budidaya ikan gurame, anda perlu mengetahui tentang berat total atau berat
biomassa ikan. Pengambilan sample dilakukan setiap 4 minggu sekali untuk mendapatkan hasil
kalibrasi berat tubuh ikan yang sesungguhnya.
Dengan cara mengambil sample ikan secara acak kemudian timbang beratnya, baru lakukan
perhitungan.
Contoh: kolam seluas 30 m2 di isi 300 ekor gurami dengan berat rata-rata 100 g/ekor. Maka
didapatkan berat total atau berat biomassa: 300 ekorx100 g= 30.000 g (30 kg).
Jika kebutuhan pakan ikan gurame setiap harinya ±3% dari berat tubuh, maka kebutuhan pakan
ikan gurame perhari= 3% x 30 kg = 0,9 kg. Jika lama budidayanya adalah 1 bulan, maka pakan
ikan gurame yang dibutuhkan adalah 30 hari x 0,9 kg = 27 kg.