Staf Redaksi
Bagikan§
alamtani
Terdapat dua segmen usaha dalam budidaya ikan lele, yakni usaha pembesaran dan usaha pembenihan.
Para peternak pembesaran biasanya tidak membenihkan sendiri. Lebih praktis bagi mereka untuk
membeli benih dari peternak benih. Karena usaha pembenihan ikan lele memerlukan tingkat
keterampilan dan ketelitian yang lebih tinggi.
Cara pemeliharaan dan perlakuan budidaya pembesaran berbeda dengan budidaya pembenihan. Akan
lebih baik apabila peternak fokus terhadap salah satu segmen usaha tersebut. Setelah sebelumnya kami
membahas segmen pembesaran ikan lele§, kali ini kami akan membahas cara pembenihan ikan
lele. Untuk mengetahui lebih jauh silahkan simak terus artikel ini.
Pemeliharaan larva
Dari proses pemijahan akan dihasilkan larva ikan yang harus dibesarkan dalam tahap pembenihan ikan
lele selanjutnya. Pisahkan larva dari induknya. Kualitas air kolam untuk pemeliharaan larva harus
terjaga. Usahakan ada aerasi dengan aerotor untuk menyuplai oksigen. Suhu kolam harus
dipertahankan pada kisaran 28-29oC. Pada suhu dibawah 25oC, biasanya akan terbentuk bintik putih
pada larva yang menyebabkan kematian massal.
Apabila terjadi perubahan suhu, usahakan tidak terjadi secara ekstrim. Perubahan suhu kolam
sebaiknya tidak berfluktuasi lebih dari 1oC. Banyak larva yang tidak mentolerir suhu yang berubah-
ubah.
Hal penting lainnya adalah menjaga kebersihan kolam. Bersihkan kolam dari kotoroan dan sisa pakan
dengan spons. Kotoran dan sisa pakan bisa menimbulkan gas amonia yang bisa memicu kematian
larva.
Larva masih membawa persediaan makanan dalam dirinya, jadi tidak perlu diberi pakan hingga 3-4
hari. Setelah persediaan makanannya habis, larva harus segera diberi pakan. Pakan bisa berupa kuning
telur yang telah direbus. Ambil bagian kuningnya, lumat hingga halus dan campurkan dengan 1 liter
air bersih. Larutan tersebut cukup untuk 100.000 ekor larva.
Setelah larva berumur satu minggu, berikan pakan berpa cacing sutera (Tubifex sp.§). Cacing ini
bernilai gizi tinggi dan disukai benih ikan yang baru tumbuh. Pakan berupa cacing ini meringankan
perawatan, karena bisa hidup dalam air dan tidak mengotori kolam. Sehingga meminimalkan resiko
keracunan akibat sisa pakan yang membusuk.
Cacing sutera diberikan hingga larva berumur 3 minggu atau berukuran 1-2 cm. Setelah itu, larva bisa
dikatakan telah menjadi benih ikan dan siap diberi pelet yang berbentuk tepung.
Pendederan benih
Pendederan adalah suatu tahapan untuk melepas benih ikan ke tempat pembesaran sementara. Proses
pendederan merupakan salah satu tahapan penting dalam pembenihan ikan lele. Tempat pendederan
biasanya berupa kolam kecil dengan pengaturan lingkungan yang ketat. Tahapan ini diperlukan karena
benih ikan masih rentan terhadap serangan hama, penyakit dan perubahan lingkungan yang ekstrem.
Benih ikan didederkan hingga siap untuk ditebar di kolam budidaya yang lebih luas.
b. Pelepasan benih
Benih ikan lele sudah bisa dipindahkan ke kolam pendederan setelah berumur 3 minggu dihitung sejak
menetas di tempat pemijahan. Atau, kira-kira berukuran panjang 1-2 cm. Kepadatan tebar benih lele
berkisar 300-600 ekor per m2.
Benih ikan yang masih kecil sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Oleh karena
itu, memindahkan benih ikan ke kolam pendederan perlu kehati-hatian. Caranya, Gunakan wadah atau
ember plastik, kemudian isi dengan dari kolam asal hingga penuh. Ambil benih ikan gunakan jaring
yang halus, lalu masukkan ke dalam wadah tadi.
Setelah wadah terisi penuh, angkat dan pindahkan wadah tersebut ke kolam pendederan. Kemudian
miringkan, sehingga air dalam wadah menyatu dengan air kolam pendederan. Diamkan sejenak dan
biarkan benih ikan berenang keluar dengan sendirinya dari dalam wadah.