Anda di halaman 1dari 12

Cara pemijahan ikan mas

BY REDAKSI ALAM TANI

Di habitat aslinya, ikan mas memijah di awal musim hujan. Proses


pemijahan ikan mas dirangsang oleh bau tanah kering yang tersiram air
hujan. Dalam budidaya pembenihan, ikan mas bisa dipijahkan sepanjang
tahun tidak mengenal musim.
Kali ini alamtani akan mengulas hal-hal yang harus disiapkan sebelum
melakukan pemijahan ikan mas, meliputi ciri indukan matang gonad,
penyiapan kolam pemijahan, proses pemijahan dan penetasan telur.
Sedangkan untuk cara memilih dan memelihara calon indukan ikan mas
serta merawat benih hasil pemijahan, silahkan baca budidaya
pembenihan ikan mas.

Ciri indukan matang gonad


Indukan betina dan jantan harus dipelihara di kolam terpisah sebelum
dipijahkan. Pemeliharaan dilakukan hingga indukan memasuki masa
matang gonad. Indukan matang gonad adalah indukan ikan yang telah
masuk masa subur dan siap untuk melakukan pembuahan.
Secara umum indukan ikan mas betina yang ideal untuk dipijahkan
berumur 1,5-2 tahun dengan bobot tubuh 2-3 kg. Sedangkan untuk ikan
mas jantan lebih cepat memasuki masa matang gonad, yaitu pada umur
10-12 bulan dengan bobot tubuh 0,6 kg.
Ciri-ciri indukan ikan mas betina matang gonad:
 Perut bagian bawah lunak, bentuknya buncit dan membulat.
 Alat genital kemerahan dan mengembang agak terbuka.
 Bagian anus terlihat menonjol seperti membengkak
Ciri-ciri indukan jantan ikan mas matang gonad:
 Bila perut bagian bawah ditekan akan mengeluarkan sperma,
cairan berwarna putih.
 Tubuh ramping dan gesit.

Pemberokan indukan ikan


Sebelum dipijahkan lakukan pemberokan pada indukan jantan dan
betina. Pemberokan yang dimaksud adalah pemeliharaan indukan jantan
dan betina dalam kolam terpisah, tanpa diberi makan selama 1-2 hari.
Tujuan pemberokan untuk menghilangkan lemak disekitar kantong telur.
Lemak yang menyelubungi kantong telur akan menghambat pelepasan
sel telur ketika memijah.
Selain itu pemberokan juga bertujuan untuk menahan sementara
keinginan memijah indukan. Dengan begitu saat waktunya dipijahkan
kedua indukan saling tertarik dan melakukan pembuahan.

Menyiapkan kolam pemijahan


Kolam tanah paling cocok untuk melakukan pemijahan ikan mas.
Persiapan yang harus dilakukan adalah penjemuran kolam,
pengolahan tanah, pengapuran, pemupukan dan pengairan. Untuk
mengetahui lebih lanjut silahkan baca persiapan kolam tanah untuk
budidaya ikan.
Setiap indukan betina yang akan memijah membutuhkan luasan kolam 6
m2 per kg bobot tubuh, dengan kedalaman air kolam 60-80 cm. Misalnya,
untuk indukan seberat 5 kg dibutuhkan kolam seluas 30 m2. Jadi, kolam
seluas 100 m2 kira-kira bisa diisi oleh 3 indukan.
Hal lain yang harus dipersiapkan adalah kakaban. Fungsi kakaban dalam
pemijahan ikan mas memberikan tempat untuk meletakkan telur-telur
yang telah dibuahi. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah
bambu dan dikasih pemberat agar tenggelam dalam air.
Lebar kakaban biasanya 40 cm, panjangnya bervariasi bisa dibuat 1-2
meter. Cara membuat kakaban adalah sebagai berikut:
 Ijuk disisir rapi dengan sisir kawat, diletakkan berjejer hingga
sepanjang panjang kakaban.
 Kemudian siapkan dua bilah bambu untuk menjepit ijuk tersebut.
Bagian yang dijepit adalah tengah, lihat gambar dibawah.
 Paku kedua bilah bambu tersebut agar menjepit ijuk dengan kuat.

Bentuk kakaban dari Ijuk.

Kebutuhan kakaban untuk pemijahan ikan mas tergantung pada ukuran


dan jumlah indukan. Untuk kakaban berukuran 40×100 cm dibutuhkan 5-
6 kakaban per kg induk ikan mas. Misalnya, indukan sebesar 5 kg
membutuhkan 25-30 kakaban.
Selanjutnya pasang kakaban di dasar kolam. Ikatkan kakaban pada
patok yang menancap ke dasar kolam sehingga kakaban dalam posisi
melayang. Tidak mengapung di atas air sekaligus juga tidak tenggelam di
dasar kolam. Kira-kira berada dibawah permukaan air sekitar10-25 cm.

Pemijahan ikan mas


Secara umum terdapat dua cara pemijahan ikan mas, yakni dengan
proses alami dan proses buatan. Proses pemijahan alami yaitu
mengawinkan indukan dengan meletakkan ikan jantan dan betina dalam
satu kolam, sehingga mereka melakukan perkawinan sendiri. Sedangkan
proses buatan yaitu indukan betina dibuahi dengan bantuan manusia
dengan cara penyuntikan hipofisa atau hormon dan pembuahan
dilakukan secara in vitro.
Pemijahan buatan dengan penyuntikan hipofisa atau hormon dilakukan
pada ikan-ikan yang sulit memijah. Ikan mas merupakan ikan yang
mudah memijah. Pemijahan ikan mas buatan biasanya dilakukan oleh
petani pembenihan yang menyediakan benih ikan secara kontinyu dan
jumlahnya banyak.
Pada kesempatan kali ini yang dibahas hanya pemijahan ikan mas secara
alami. Ada berbagai teknik pemijahan ikan mas secara alami. Biasanya
masing-masing daerah punya kekhasan tersendiri. Salah satu yang
terkenal adalah cara Sunda. Cara ini banyak dilakukan para pembudidaya
di daerah Jawa Barat. Berikut ini langkah-langkahnya:
 Kakaban ijuk dipasang melayang dalam air, sekitar 10-15 cm
dibawah permukaan air. Ikat kakaban pada patok yang menancap kuat
agar tidak bergeser oleh aktivitas ikan saat memijah.
 Masukkan indukan betina dan jantan bersama-sama. Perbandingan
bobot indukan betina dan jantan 1:1, sedangkan dari jumlahnya bisa 2:1
atau 3:1.
 Pelepasan induk biasanya berlangsung pada sore hari sekitar pukul
16.00-17.00. Proses pemijahan akan berlangsung dini hari sekitar pukul
01.00-06.00. Ditandai dengan ikan saling berkejaran dan bau amis
menyelimuti air kolam.
 Amati kakaban setelah 24 jam sejak indukan dilepaskan di kolam
pemijahan. Dalam tempo ini seharusnya kakaban sudah dipenuhi telur
yang menempel. Kakaban yang sudah berisi telur digoyang-goyangkan
agar bersih dari lumpur. Kemudian diangkat untuk dipindahkan ke kolam
penetasan atau hapa. Kolam atau tempat penetasan harus sudah
disiapkan setidaknya sehari sebelum proses pemijahan.
Selain cara Sunda ada berbagai cara lain dalam memijahkan ikan mas.
Beberapa yang terkenal yaitu cara Cimindi, Rancapaku, Magek, Kantong,
Dubisch dan Hofer.

Kolam pemijahan ikan mas

Penetasan telur
Penetasan telur hasil pemijahan ikan mas bisa dilakukan di berbagai
tempat atau wadah. Tempat yang biasa digunakan adalah bak semen,
kolam terpal, akuarium, bak fiber atau kolam. Apabila kita ingin
menetaskan telur di kolam, misalnya di kolam pemijahan harus
dilengkapi dengan hapa.
Hapa adalah jaring halus berukuran 1 mm atau lebih kecil dari ukuran
telur yang diletakkan di dalam kolam. Bentuk hapa seperti jaring apung
yang ada di waduk-waduk.
Setelah proses pemijahan selesai, segera pindahkan kakaban yang
dipenuhi telur ke tempat pemijahan. Bersihkan terlebih dahulu kakaban
dari lumpur dengan digoyang-goyangkan secara lembut. Kemudian
angkat dan pindahkan ke kolam penetasan atau ke dalam hapa. Tempat
penetasan sebaiknya terlindung dari air hujan dan panas yang
berlebihan.
Untuk mencegah tumbuhnya jamur, air di kolam penetasan bisa diberikan
methylen blue. Sedangkan untuk penetasan di hapa, kakaban bisa
rendam terlebih dahulu dalam air yang sudah dicampur methylen blue.
Kemudia letakan kakaban sekitar 5-10 cm dibawah permukaan air.
Pada suhu ideal yaitu 28-30oC, telur akan menetas dalam 1-3 hari. Setelah
menetas menjadi larva, tidak perlu langsung dikasih pakan. Karena larva
masih membawa nutrisi yang terdapat dalam kuning telur. Setelah
berumur 2-3 hari, larva bisa diberi pakan.
Salah satu jenis pakan yang bisa diberikan untuk larva adalah kuning
telur yang telah direbus. Kemudian dilumat, satu butir kuning telur
dicampur dengan satu liter air lalu diberikan ke benih ikan. Pemberian
makan sehari dua kali setiap pagi dan sore.
Pemeliharaan di kolam penetasan berlangsung sampai larva berumur
satu minggu. Ukuran larva mencapai 1-2 cm. Selanjutnya larva
dipindahkan ke kolam pendederan untuk proses pembesaran benih.
Proses selanjutnya bisa dibaca di sini.
Budidaya pembenihan ikan
mas
BY REDAKSI ALAM TANI

Kali ini alamtani akan mengulas mengenai budidaya pembenihan ikan


mas. Untuk mengetahui budidaya pembesaran, silahkan baca
artikel panduan lengkap budidaya ikan mas. Terdapat dua segmen usaha
budidaya ikan mas, yakni pembesaran dan pembenihan. Sebagian besar
petani pembesaran membeli benih ikan dari petani lain.

Memilih calon indukan


Pemilihan calon indukan merupakan hal vital bagi usaha budidaya
pembenihan ikan mas. Sukses tidaknya hasil pembenihan ditentukan
oleh kualitas indukan ikan. Indukan yang dipilih harus dari keturunan
yang unggul.
Untuk menyeleksi calon indukan sebaiknya dilakukan saat ikan masih
berukuran 100-200 gram. Calon indukan jantan dan betina dipilih
berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:
 Umur indukan betina tidak kurang dari 1,5-2 tahun dengan berat
minimal 2 kg per ekor. Untuk indukan jantan umurnya tidak kurang dari 8
bulan dengan berat minimal 0,5 kg per ekor.
 Secara morfologis bentuk badan mulus, tidak cacat, sirip-siripnya
tidak rusak. Ikan mas yang baik untuk indukan kepalanya lebih kecil dari
badannya. Insangnya bersih, tidak ada bintik-bintik putih. Lensa matanya
tampak jernih.Sisik di kedua sisi badannya simetris, tidak ada lekukan
dan patahan. Warna sisik cerah, sisik yang kusam menandakan ikan
terlalu tua. Sisik tersusun rapi dan ukurannya relatif besar. Ekornya baik
dan kuat. Panjang ekornya lebih besar dibanding dengan lebarnya.
 Calon indukan harus berasal dari keturunan yang berbeda, baik
jantan maupun betina. Supaya tidak terjadi inbreeding yang menurunkan
kualitas benih ikan.

Memelihara indukan
Pemeliharaan indukan jantan dan betina harus terpisah, masing-masing
indukan menempati kolam yang berbeda. Kedalaman air kolam berkisar
60-80 cm. Sumber pengairan untuk kedua kolam tersebut harus pararel.
Apabila di susun seri sebaiknya kolam indukan jantan diletakkan setelah
kolam indukan betina.
Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi perkawinan tak disengaja.
Karena bila indukan jantan melepaskan spermanya dan terbawa masuk
ke kolam betina, bukan tidak mungkin akan terjadi pemijahan tak
disengaja.

Cara membedakan indukan jantan dan betina. (Gambar: Gusrina)

Indukan ikan mas membutuhkan luasan kolam 5 m2 per kg bobot tubuh.


Artinya, bila kita memiliki indukan seberat 5 kg dibutuhkan minimal
kolam seluas 25 m2. Dan, bila kita mempunyai 2 indukan maka
dibutuhkan luasan kolam sebesar 50 m2. Kapasitas kolam bisa
bertambah bila kualitas air dan sirkulasinya lebih baik. Suhu air ideal
berkisar 25-30oC.
Indukan harus diberikan pakan yang sehat dan bergizi. Pakan utama bisa
berupa pelet yang kandungan proteinnya 30-35%. Makanan tambahan
lain yang diberikan adalah dedak jagung atau menir. Jangan memberikan
pakan yang kandungan lemaknya tinggi.
Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh indukan ikan mas sekitar 2-4% dari
berat tubuhnya per hari. Frekuensi pemberian pakan sehari dua kali,
setiap pagi dan sore. Indukan yang telah dikawinkan bisa melakukan
perkawinan lagi setelah diistirahatkan di kolam indukan selama 2-3
bulan.
Pemijahan ikan mas
Dalam usaha budidaya pembenihan ikan mas, terdapat dua tipe
pemijahan, yakni pemijahan alami dan buatan. Pada pemijahan alami
proses perkawinan dan pembuahan sel telur oleh sperma dilakukan
sendiri oleh si ikan. Sedangkan dalam pemijahan buatan diperlukan
bantuan manusia seperti penyuntikan dengan hipofisa, penyuntikan
hormon dan pembuahan in vitro.
Pemijahan ikan mas bisa dilakukan dengan dua cara di atas. Namun
mengingat ikan mas mudah memijah, pemijahan buatan jarang
diterapkan untuk ikan mas. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai
pemijahan ikan mas silahkan baca artikel sebelumnya tentang cara
pemijahan ikan mas.

Pendederan benih
Pendederan adalah suatu tahapan penumbuhan benih dalam budidaya
pembenihan ikan mas. Benih ikan memiliki sifat-sifat tertentu sesuai
dengan perkembangan umurnya. Setiap tingkatan umur membutuhkan
perlakuan yang berbeda. Oleh karena itu, pembesaran benih ikan
dilakukan melalui beberapa tahap pendederan.

a. Pendederan I
Pendederan pertama dilakukan pada larva yang telah berumur 7 hari.
Larva dipindahkan ke kolam pendederan dari kolam penetasan telur.
Pendederan bisa dilakukan di kolam yang biasa digunakan untuk
budidaya pembesaran.
Seperti biasa, kolam tanah harus dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu
lakukan pengeringan, penjemuran, pengapuran, pemupukan dan
penggenangan air. Lebih detailnya lihat persiapan kolam tanah untuk
budidaya ikan.
Kepadatan tebar untuk pendederan pertama adalah 100-200 ekor/m2.
Kedalaman air kolam diatur sekitar 60 cm. Sirkulasi air jangan terlalu
deras karena benih masih kecil. Masukan dan keluaran air diberi
saringan halus. Tujuannya agar hama seperti kodok dan kecebong tidak
masuk ke dalam kolam dan bersaing dengan benih ikan.
Pelepasan benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya adalah
benih beserta wadahnya, ember atau baskom, dimasukkan ke dalam
kolam. Kemudian miringkan wadah tersebut sehingga benih bisa
berenang keluar dari wadah. Biarkan benih keluar sendiri, jangan
dipaksa. Penebaran seperti ini berguna agar benih bisa menyesuaikan
diri dengan lingkungan kolam yang baru.
Pakan yang dibutuhkan untuk pendederan tahap pertama adalah biota
air yanng ditumbuhkan dalam kolam. Pakan tersebut cukup untuk benih
yang masih kecil. Sebagai tambahan bisa diberikan pelet halus. Lama
pemeliharaan pendederan pertama sekitar 4 minggu. Dealam tempo
tersebut akan dihasilkan benih ikan berukuran 2-3 cm.

b. Pendederan II
Secara teknis pendederan kedua bisa dilakukan di kolam yang sama,
tidak perlu pindah. Perbedaan antara pendederan pertama dan kedua
adalah padat tebar ikan. Padat penebaran benih ikan untuk pendederan
kedua sekitar 50-75 ekor/m2. Jadi, mau tidak mau ikan dari pendederan
pertama harus dipindahkan sebagian ke kolam lain agar padat tebarnya
sesuai.
Pendederan kedua berlangsung sama dengan yang pertama yaitu 4
minggu. Benih yang dihasilkan dari pendederan kedua berukuran sekitar
3-5 cm.

c. Pendederan III
Jenis kolam yang diperlukan untuk pendederan ke tiga sama dengan
pendederan sebelumnya. Padat tebar untuk pendederan ke empat yaitu
sekitar 25-30 ekor/m2. Pendederan ke tiga menghasilkan benih
berukuran 5-8 cm.

d. Pendederan IV
Pendederan ke tiga berlangsung selama 4 minggu juga. Kepadatan tebar
pendederan ke tiga sekitar 3-5 ekor/m2. Benih yang dihasilkan berukuran
sekitar 8-12 cm, dengan bobot tubuh 80-100 gram per ekor. Ikan sebesar
ini sudah cukup kuat untuk budidaya pembesaran.

Panen pembenihan ikan mas


Lama waktu yang dibutuhkan untuk proses pembenihan ikan mas, mulai
dari ikan dipijahkan hingga pendederan ke empat sekitar 4,5 bulan.
Selanjutnya, benih ikan dijual ke petani pembesaran. Kebutuhan benih
untuk budidaya pembesaran biasanya berukuran 100 gram per ekor.

Anda mungkin juga menyukai