Penetasan telur
Penetasan telur hasil pemijahan ikan mas bisa dilakukan di berbagai
tempat atau wadah. Tempat yang biasa digunakan adalah bak semen,
kolam terpal, akuarium, bak fiber atau kolam. Apabila kita ingin
menetaskan telur di kolam, misalnya di kolam pemijahan harus
dilengkapi dengan hapa.
Hapa adalah jaring halus berukuran 1 mm atau lebih kecil dari ukuran
telur yang diletakkan di dalam kolam. Bentuk hapa seperti jaring apung
yang ada di waduk-waduk.
Setelah proses pemijahan selesai, segera pindahkan kakaban yang
dipenuhi telur ke tempat pemijahan. Bersihkan terlebih dahulu kakaban
dari lumpur dengan digoyang-goyangkan secara lembut. Kemudian
angkat dan pindahkan ke kolam penetasan atau ke dalam hapa. Tempat
penetasan sebaiknya terlindung dari air hujan dan panas yang
berlebihan.
Untuk mencegah tumbuhnya jamur, air di kolam penetasan bisa diberikan
methylen blue. Sedangkan untuk penetasan di hapa, kakaban bisa
rendam terlebih dahulu dalam air yang sudah dicampur methylen blue.
Kemudia letakan kakaban sekitar 5-10 cm dibawah permukaan air.
Pada suhu ideal yaitu 28-30oC, telur akan menetas dalam 1-3 hari. Setelah
menetas menjadi larva, tidak perlu langsung dikasih pakan. Karena larva
masih membawa nutrisi yang terdapat dalam kuning telur. Setelah
berumur 2-3 hari, larva bisa diberi pakan.
Salah satu jenis pakan yang bisa diberikan untuk larva adalah kuning
telur yang telah direbus. Kemudian dilumat, satu butir kuning telur
dicampur dengan satu liter air lalu diberikan ke benih ikan. Pemberian
makan sehari dua kali setiap pagi dan sore.
Pemeliharaan di kolam penetasan berlangsung sampai larva berumur
satu minggu. Ukuran larva mencapai 1-2 cm. Selanjutnya larva
dipindahkan ke kolam pendederan untuk proses pembesaran benih.
Proses selanjutnya bisa dibaca di sini.
Budidaya pembenihan ikan
mas
BY REDAKSI ALAM TANI
Memelihara indukan
Pemeliharaan indukan jantan dan betina harus terpisah, masing-masing
indukan menempati kolam yang berbeda. Kedalaman air kolam berkisar
60-80 cm. Sumber pengairan untuk kedua kolam tersebut harus pararel.
Apabila di susun seri sebaiknya kolam indukan jantan diletakkan setelah
kolam indukan betina.
Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi perkawinan tak disengaja.
Karena bila indukan jantan melepaskan spermanya dan terbawa masuk
ke kolam betina, bukan tidak mungkin akan terjadi pemijahan tak
disengaja.
Pendederan benih
Pendederan adalah suatu tahapan penumbuhan benih dalam budidaya
pembenihan ikan mas. Benih ikan memiliki sifat-sifat tertentu sesuai
dengan perkembangan umurnya. Setiap tingkatan umur membutuhkan
perlakuan yang berbeda. Oleh karena itu, pembesaran benih ikan
dilakukan melalui beberapa tahap pendederan.
a. Pendederan I
Pendederan pertama dilakukan pada larva yang telah berumur 7 hari.
Larva dipindahkan ke kolam pendederan dari kolam penetasan telur.
Pendederan bisa dilakukan di kolam yang biasa digunakan untuk
budidaya pembesaran.
Seperti biasa, kolam tanah harus dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu
lakukan pengeringan, penjemuran, pengapuran, pemupukan dan
penggenangan air. Lebih detailnya lihat persiapan kolam tanah untuk
budidaya ikan.
Kepadatan tebar untuk pendederan pertama adalah 100-200 ekor/m2.
Kedalaman air kolam diatur sekitar 60 cm. Sirkulasi air jangan terlalu
deras karena benih masih kecil. Masukan dan keluaran air diberi
saringan halus. Tujuannya agar hama seperti kodok dan kecebong tidak
masuk ke dalam kolam dan bersaing dengan benih ikan.
Pelepasan benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya adalah
benih beserta wadahnya, ember atau baskom, dimasukkan ke dalam
kolam. Kemudian miringkan wadah tersebut sehingga benih bisa
berenang keluar dari wadah. Biarkan benih keluar sendiri, jangan
dipaksa. Penebaran seperti ini berguna agar benih bisa menyesuaikan
diri dengan lingkungan kolam yang baru.
Pakan yang dibutuhkan untuk pendederan tahap pertama adalah biota
air yanng ditumbuhkan dalam kolam. Pakan tersebut cukup untuk benih
yang masih kecil. Sebagai tambahan bisa diberikan pelet halus. Lama
pemeliharaan pendederan pertama sekitar 4 minggu. Dealam tempo
tersebut akan dihasilkan benih ikan berukuran 2-3 cm.
b. Pendederan II
Secara teknis pendederan kedua bisa dilakukan di kolam yang sama,
tidak perlu pindah. Perbedaan antara pendederan pertama dan kedua
adalah padat tebar ikan. Padat penebaran benih ikan untuk pendederan
kedua sekitar 50-75 ekor/m2. Jadi, mau tidak mau ikan dari pendederan
pertama harus dipindahkan sebagian ke kolam lain agar padat tebarnya
sesuai.
Pendederan kedua berlangsung sama dengan yang pertama yaitu 4
minggu. Benih yang dihasilkan dari pendederan kedua berukuran sekitar
3-5 cm.
c. Pendederan III
Jenis kolam yang diperlukan untuk pendederan ke tiga sama dengan
pendederan sebelumnya. Padat tebar untuk pendederan ke empat yaitu
sekitar 25-30 ekor/m2. Pendederan ke tiga menghasilkan benih
berukuran 5-8 cm.
d. Pendederan IV
Pendederan ke tiga berlangsung selama 4 minggu juga. Kepadatan tebar
pendederan ke tiga sekitar 3-5 ekor/m2. Benih yang dihasilkan berukuran
sekitar 8-12 cm, dengan bobot tubuh 80-100 gram per ekor. Ikan sebesar
ini sudah cukup kuat untuk budidaya pembesaran.