Anda di halaman 1dari 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan koi

Kingdom : animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Esteichthyes
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Teleostei
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyrinus
Spesies : Cyprinus carpio

2.2 Morfoligi
Ikan koi memiliki bentuk memanjang atau di sebut torpedo, mempunyai sirip punggung, sepasang
sirip perut, sepasang sirip dada, dan juga mempunyai sirip di bagian ekor. Pada sirip ikan koi ini
terdiri atas jari lunak, jari keras, dan juga memiliki selaput sirip. Alat yang membantu untuk berenag
dengan cepat terletak pada bagian selaput sirip atau di sebut sayap.

Ikan koi juga memiliki bentuk kepala yang hampir sama dengan ikan mas koki, yang terdapat kumis
kecil ( sungut ) yang di gunakan untuk mendeteksi makanan yang ada di sekitar habitatnya ataupun
lainnya. Namun, badan atau bentuk tubuh pada ikan koi terdapat dua jenis yaitu epidermis dan juga
dermis. Bagian ini sangat berperan penting bagi ikan terutamanya melindungi dari serangan hama
dan penyakit ikan, serta juga melindungi kotoran pada tubuh ikan.

Ikan koi juga memiliki warna yang sangat bervariasi berupa berwarna kemerahan, kekuningan,
keputihan, kehitaman, kecoklatan, blaster hitam putih, blastek merah hitam dan lain-lainnya,
tergantung dengan varietes pada ikan koi.
Selain itu, bagian struktur pada ikan koi ini sangatlah banyak yaitu meliputi rongga mata, rongga
insang, tengkorak, tulang belakang, sirip dada, tulang rusuk, sirip perut, tulang belakang, sirip
punggung, sirip belakang dan sirip ekor.

Itulah klasifikasi dan morfologi ikan koi yang semoga bermanfaat dan berguna bagi para pembaca
dan juga para pelajar lainnya

2.3 Pembenihan Ikan koi


Budidaya ikan koi cukup mudah dilakukan. Tahapan-tahapannya hampir sama dengan budidaya ikan
mas. Hanya saja yang menjadi krusial adalah ketersediaan bibit berkualitas. Kali ini alamtani
membahas mengenai langkah-langkah budidaya ikan koi. Berikut ini adalah tahapan dalam budidaya
iakn koi :

2.3.1 Memilih indukan

Memilih indukan memegang peranan penting dalam budidaya ikan koi. Indukan yang bagus secara
genetis akan menghasilkan keturunan yang baik. Indukan berkualitas biasanya dimiliki oleh
penangkar atau para pehobi. Bila kesulitan menemukan indukan yang baik, bisa dengan jalam
meminjamnya dari para pehobi. Pehobi biasanya mengoleksi ikan koi yang berkualitas, baik untuk
dipelihara sendiri maupun untuk kontes. Namun para pehobi ini rata-rata tidak memiliki
keterampilan atau waktu untuk mengawinkan ikannya. Padahal, untuk menjaga agar ikan tetap
bugar salah satunya harus dikawinkan jika telah tiba waktunya.
Di sini pembudidaya bisa kerja sama dengan pemilik ikan. Dimana pemilik diuntungkan karena
ikannya bisa dikawinkan dan pembudidaya bisa mendapatkan keturunan berkualitas. Sebagai
imbalannya, biasanya si pemilik dipersilakan memilih satu atau dua ekor ikan hasil perkawinan.
Selain keturunan atau sifat genetis, calon indukan ikan koi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun

 Memiliki jenis yang sama atau mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku
 Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo

 Gaya berengang tenang dan seimbang

 Warna cemerlang dan kontras

 Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam.

 Indukan jantan dan betina telah matang gonad

2.3.2 Pemeliharaan indukan ikan koi

Sebaiknya calon indukan ikan koi dipelihara dalam kolam khusus. Kedalaman kolam setidaknya 150
cm, lebih dalam lebih baik. Kepadatan kolam juga harus diperhatikan, kolam berukuran 4×5 meter
maksimal diisi 20 ekor indukan betina atau 40 ekor indukan jantan. Hal ini karena indukan betina
biasanya lebih besar dari indukan jantan.
Indukan betina dan jantan dipelihara dikolam yang berbeda, manfaatnya agar saat dipijahkan
indukan tidak perlu mengalami pemberokan lagi. Secara umum pemeliharaan kolam indukan sama
saja dengan pemeliharaan kolam pembesaran.
Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang berumur lebih dari 2
tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot
tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2-4 kali.

3.3.3 Pemijahan ikan koi

1. Tempat pemijahan
Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga
agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi gesekan saat proses pemijahan. Ukuran kolam variatif,
biasanya sekitar 3×6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.
Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua saluran tersebut harus dipasang
saringan halus. Tujuannya agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva
hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam.
Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu. Gunanya untuk memutus
siklus bibit penyakit yang mungkin ada dalam kolam. Air yang dipergunakan untuk mengisi kolam
hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam. Ikan koi senang menempelkan telurnya pada
media yang ada dalam kolam. Oleh karena itu, sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa
memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar oksigen pasang aerotor pada kolam
pemijahan.

2. Proses pemijahan
Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih dahulu. Pemijahan
biasanya berlangsung malam hari, sehingga induk betina bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan
indukan betina beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak stres. Setelah 2 hingga 3 jam, indukan
jantan bisa dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor.
Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua telur yang dikeluarkan indukan
betina bisa terbuahi. Sebenarnya bisa saja menggunakan hanya satu jantan apabila ukuran si jantan
cukup besar. Namun resiko kegagalannya lebih tinggi.
Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 11 malam hingga dini hari sebelum matahari terbit.
Selama masa itu akan terjadi aksi kejar-kejaran, dimana si betina akan menyemprotkan telurnya
pada kakaban. Setelah telur menempel indukan jantan akan menyemprotkan spermanya untuk
membuahi telur tersebut. Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut
dari kolam pemijahan. Apabila induka dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur
tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk menetas.

3. Penetasan larva
Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam dalam air. Oleh karena
itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur
akan menetas dalam waktu 48 jam. Jika suhu air terlampau dingin penetasan akan lebih lama. Bila
terlampau panas telur bisa membusuk.
Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva yang baru menetas masih
menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan
sudah habis burayak ikan koi mulai membutuhkan pakan.
Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus.
Kemudian kuning telur tersebut dilumatkan dan dicampur dengan air. Perhatikan pemberian pakan
jangan sampai berlebihan dan mengotori air kolam. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan.
Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan kuning telur karena mudah membuat
kolam kotor dan menyebabkan kematian massal. Sebenarnya yang paling diinginkan burayak adalah
pakan hidup. Oleh karena itu bisa diberikan kutu air (daphnia dan moina) yang telah disaring.
Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm.

Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa
diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung
hingga burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.

4. Pendederan
Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini
biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 3×4 dengan kedalaman 40 cm bisa
menampung 250-300 ekor anak ikan koi. Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan
ikan. Berikan pelet berukuran kecil berukuran 250 mikron. Satu ons pelet cukup untuk 1000 ekor
ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali cacing
sutera atau udang artemia.
Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai takaran. Berikan pelet hingga
ikan kenyang. Bila dalam tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah
kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.

5. Penyortiran ikan koi


Penyortiran ini berguna untuk menentukan tingkat harga. Ikan koi yang berkualitas tentunya
dihargai lebih tinggi. Penyortiran dalam budidaya ikan koi sudah bisa dilakukan sejak ikan berumur 1
bulan. Pada umur tersbeut ikan cukup kuat untuk dipindah-pindahkan. Atau kalau ingin lebih aman,
lakukan setelah ikan berumur 3 bulan. Faktor-faktor penyortiran didasarkan pada ukuran badan,
bentuk dan kualitas warna. Ikan koi digolongkan berdasarkan ukurannya, kecil dengan yang kecil dan
ukuran besar dengan yang besar.
Sedangkan bentuk badan dipilah dari bentuk yang tidak bagus. Bentuk badan yang bagus harus
proporsional. Badannya membulat seperti peluru tidak terlalu panjang. Siripnya simetris dan
gerakannya tenang tapi mantap. Pemilahan juga dilakuan terhadap ikan yang warnanya cerah dan
memiliki garis batas yang tegas. Koi yang baik memiliki batas warna yang kontras. Tidak ada gradasi
warna pada batas-batasnya. Untuk seleksi lebih lanjut terdapat standar internasional kualitas ikan
koi berdasarkan jenisnya.
1

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Ikan koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyakpenggemarnya. Selain dipelihara sebagai
hobi,Ikan koi juga bisadijadikan lahanbisnisyang menjanjikan. Tentu saja bagi mereka yangbenar-
benar serius menekuninya. Selain pesona warna danlekukannya yang indah, keistimewaan lain dari
koi adalah keelokanyang dipertontonkan tatkala menyembul dan melompat ke atas air.Sungguh
sebuah pemandangan yang istimewa bagi yang hobimemeliharanya.Ikan koi termasuk ikan yang
harganya relatif mahal dan ikan
koi juga selalu diburu para penghobi yang mencari jenis eksklusif.Keuntungan bisnis ikan hias jauh
lebih besar daripada ikan konsumsi,karena ikan hias memiliki pasar tak terbatas di luar negeri. Di
sampingmemiliki harga yang relatif mahal di pasaran, maraknya kontes koi baikdidalam negeri
maupun luar negeri ikut memberikan andil dalammeramaikan bisnis koi. Akibatnya bisnis ini cukup
memberikan jaminan keuntungan yang lebih dari cukup bagi pembudidaya ikan koi.Permintaan di
tingkat pasaran lokal akan ikan mas (koi) danikan air tawar lainnya selalu mengalami pasang surut,
namun dilihatdari jumlah hasil penjualan secara rata-rata selalu mengalamikenaikan dari tahun ke
tahun (Anonymous, 2005).Ikan koi merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang banyak
dibudidayakan oleh petani baik budidaya pembenihan,

pembesaran, di kolam pekarangan ataupun air deras. Misalnyamasyarakat daerah Bogor, Sukabumi,
Tasikmalaya, Cianjur, Jakarta,telah lama mengenal dan melakukan pembudidayaannya di
kolamsekitar tempat tinggal atau pekarangan (Santoso B, 1993).Ikan koi relatif mudah untuk
dibudidayakan dan hanyamembutuhkan perlakuan yang sederhana. Dalam perkembangbiakandi
alam aslinya, ikan mas (koi) memijah di awal musim penghujan.Telur yang dihasilkan akan
menempel pada rerumputan atau bendalain yang ada di dalam air. Atas dasar inilah orang
kemudianberanggapan bahwa untuk memijahkan ikan mas harus didahuluidengan tindakan
memanipulasi lingkungan meliputi pengeringankolam dan pengisian air baru. Sebagai bahan
penempel telur digunakan kakaban, yaitu ijuk yang dijepit dua buah bambu (SusantoH. dan Agus R,
1997).Pembenihan ikan koi merupakan kegiatan yang sangat pentingkarena, selain digunakan untuk
peluang usaha yang menjanjikanpembenihan ikan koi juga dapat dijadikan usaha untuk
melestarikanikan koi di Indonesia dan tidak perlu mengeluarkan uang banyak
dan jarak yang jauh untuk mendapatkannya karena pembenihan ikan koisudah berkembang di
Indonesia.Terdorong karena budidaya ini cukup menjanjikan keuntungan,saya ingin mengetahui
teknik pembenihan ikan koi yang selain untukmenambah pengetahuan dapat diaplikasikan dan
dikembangkan didaerah sendiri.

1.2. Tujuan
Untuk mengetahui teknik pembenihan ikan koi di Balai Besar Pengembangan Budidaya Ikan Air
Tawar Sukabumi JawaBarat.

Untuk menambah pengalaman, keterampilan sertapengetahuan dalam pembenihan ikan air tawar,
khususnyaIkan koi.

Ingin mengaplikasikan pengetahuan dan pemikiran yangpenulis miliki.

1.3. Manfaat

Kegunaan kegiatan magang ini diharapkan mahasiswa dandapat meningkatkan pengetahuan,


ketrampilan dan menambahwawasan tentang teknik pembenihan ikan koi yang dilakukan di
BalaiBesar Pengembangan Budidaya Air Tawar.

1. Mempelajari, memahami dan mengikuti praktek kerja lapangan di BalaiRiset Budidaya Ikan Hias
(BRBIH) depok.

2. Memperoleh pengalaman kerja dan mendapat peluang untuk dapat berlatihuntuk dapat berlatih
menangani permasalahan di masyarakat.

3. Melaksanakan studi perbandingan antara teori yang diperoleh di kuliahdengan penerapan di


lapangan.

4.

Mempraktikkan cara pemeliharaan induk, benih,dan larva ikan

P. scalare

5.

Mempraktikkan teknik pembenihan ikan

P. scalare.

6.

Mahasiswa dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan dan


ketrampilanteknik pembenihan dan pendederan ikan

P. scalare

yang ada di lapangan.

1.3 Waktu dan TempatPraktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Balai Riset Budidaya Ikan Hias(BRBIH)
depok, pada tanggal 5 juli s.d 5 agustus

Anda mungkin juga menyukai