PENDAHULUAN
Secara umum, pakan ikan terdiri dari dua macam yaitu pakan alami dan pakan
buatan. Pakan alami merupakan pakan ikan yang terdapat dialam yang berbentuk
hidup dan sangat sulit untuk dikembangkan lebih lanjut. Sedangkan pakan buatan
adalah pakan yang dibuat dan telah diramu khusus oleh manusia, dengan
menggunakan beberapa bahan pakan yang dapat memenuhi nutrisi yang diperlukan
oleh ikan seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Pakan ikan
dikatakan bermutu jika mengandung nilai nutrisi dan gizi yang cukup baik bagi
ikan. Kualitas yang ada pada pakan tidak hanya sebatas dilihat dari kandungan
gizinya, akan tetapi melainkan pada sifat fisik pakan seperti kelarutannya,
kecernaannya, warnanya, bau dan rasa.
Kualitas pakan juga sangat dipengaruhi oleh bahan baku yang akan digunakan
nantinya. Pemilihan bahan bakunya sendiri dapat dilihat dari indikator nilai gizi
yang dikandungnya yaitu dari kecernaan dan daya serapnya, karena nilai gizi yang
ada pada pakan tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan bagi ikan. Selain
dilihat dari faktor nilai gizi pada pakan, maka yang lainnya yang perlu diperhatikan
adalah bentuk dan =ukuran pakan yang tepat untuk ikan yang akan dibudidayakan
nantinya.
Selain itu, bahan baku yang akan digunakan nantinya juga harus mudah untuk
didapat ketika pada saat diperlukan, mudah untuk diolah dan diproses dan yang
paling terpenting tidak bersaing dengan kebutuhan pokok manusia. Sehingga dapat
digunakanlah bahan pakan alternatif yang tepat didalam membuat pakan ikan yang
akan dibudidayakan tersebut..
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Praktek ini adalah untuk mengetahu dan mempraktekkan
secara langsung mengenai cara pemilihan bahan baku , formulasi dan pengolahan
pakan ikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.2 hasil
Bahan
No Bahan baku Protein
1. Cangkang rajungan 32,95
2. Ampas tahu 21,6
3. Daun ubi 6,8
4. Keaong bakau 12,43
5. Ampas ikan 53,18
Bahan tambahan
No Nama bahan Takaran
1 Deskrim 5,4 gr
2 Vitamin 0,4
4.2 pembahasan
Bahan yang telah disiapkan di haluskan terlebih dahulu agar nilai kandungan gizi
lebih optimal.Dalam pembuatan pakan pelet ini juga menggunakan bahan tambahan,
yang berguna untuk menunjang kandungan nutrisi dalam pakan sekaligus memberi
bentuk pada pakan. Bahan tambahan yang kami pakai adalah deskrim sebanyak 5,4 gr
dan vitamin sebaanyak 0,4.
Penghitungan Formulasi Pakan
Pakan yang akan dibuat harus memiliki kadar protein sebesar 25%.Bahan baku
yang digunakan dalam pembuatan pakan pelet ada 5 yaitu : tepung limbah ikan,
tepung cangkang rajungan , tepung ampas tahu, tepung daun ubi dan juga tepung
keong bakau.
Dari bahan baku yang telah disiapkan kita dapat membedakan bahan baku
menjadi dua, yaitu bahan baku utama dan bahan baku penunjang. Perbedaan ini
dilihat dari kandungan protein yang tekandung dalam bahan baku tersebut.
Adapun bahan baku yang telah dibedakan tersebut yaitu :
a. Bahan baku utama :Tepung limbah Ikan(53,18%)
:tepung cangkang rajunga (32,95%)
b. Bahan baku penunjang : 1. Tepung ampas tahu (21,6 %)
2. Tepung daun ubi (6,8 %)
3.Tepung keong bakau (12,4%)
Setelah dibedakan antara bahan baku utama dan bahan baku penunjang
langkah selanjutnyaadalah penghitungan formulasi pakan pelet dengan kadar protein
sebesar 25%.
Penghitungan :
Bahan baku utama :Tepung limbah ikan 1 bagian × 53,18%
Jumlah : 43,06 %
Jumlah :13,6 %
PU = 43,06 % %
25%
PB = 13,6 % 10,6 %
+
27,87%
Protein Yang Dibutuhkan
17,27
c. PU : = 27,87 × 1719,7𝑔𝑟 = 1065, 63 𝑔𝑟
10,6
d. PP : = 27,87 × 1719,7𝑔𝑟 = 654,06 𝑔𝑟
= 1 x 1065,63 gr
= 1065,63 𝑔𝑟
1
= × 654,06
2
= 327,03 𝑔𝑟
Dedak = 327, 03 gr
Afrianto, Eddy dan Evi Liviawaty. 2005. Pakan Ikan. Yogyakarta: Kanasius.
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan. Edisi Pertama. Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Muliantara, Agus. 2012. Penentuan Komposisi Bahan Pakan Ikan Lele yag Optimal
dengan Menggunakan Metode Iwo-Subtractive Clustering. Jurnal Ilmu
Komputer. Vol. 5, No. 2 : 23-28.
Raflie. 2007. Rancang Bangun Mesin Pencentak Pelet. [Skripsi]. Medan:
Politeknik Negeri Medan.
Saade, E., S., dkk. 2011. Kualitas Pakan Buatan Udang Windu, Penaeus monodon
yang Menggunakan Berbagai Dosis Tepung Rumput Laut, Gracillaria gigas
sebagai Bahan Perekat. Jurnal Akuakultur Indonesia, 10:59-66.