(BDP)
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2011
I PENDAHULUAN
Ikan cupang adalah ikan hias yang sangat dikenal oleh masyarakat
khususnya anak-anak, karena ikan tersebut selain rupanya yang cantik juga dapat
merupakan tentera yang menarik bila diadu. Ikan ini juga sering disebut ikan laga
dan nama latinnya adalah Betta splendens, termasuk dalam famili Anabantidae
(Labirynth Fisher).
Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan
hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam
budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut
adalah ikan cupang hias.
2.1 Klasifikasi
Subfilum : Craeniata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Actinopterygii
Ordo : Percomorphoidei
Subordo : Anabantoidei
Famili : Anabantidae
Genus : Betta
2.2 Habitat
Ikan Cupang Hiup di daerah tropis, terutama di benua Asia sampai Afrika. Habitat
asalnya di daerah perairan dangkal dan berair jernih, seperti daerah persawahan
hingga sungai yang bertemperatur 24-27 derajat celcius, dengan pH berkisar 6,2 –
7,5 serta tingkat kandungan mineral terlarut dalam air atau kesadahan (hardness)
berkisar 5-12 dH. Pada umumnya cupang sanggup hidup dan berkembang biak
dengan baik pada kisaran pH 6,5 – 7,2 dan hardness berkisar 8,5 – 10dH.
Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang
ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm,
sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa
digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk
memijahkan ikan.
1. Umur ± 4 bulan
3. Gerakannya lambat.
Pada induk jantan yang matang gonad warna siripnya lebih cerah sedang pada
induk betina perutnya membuncit dan secara transparan, telur pada saluran
pengeluaran dapat terlihat.
Bila sarang telah siap, induk betina dikeluarkan dari botol, dicampurkan dengan
jantan agar dapat memulai pemijahan. Pada saat pemijahan tubuh jantan
menyelubungi induk betina membentuk huruf ” U ” dengan ventral saling
berdekatan selama + 1 menit sampai mengeluarkan telur yang segera dibuahi
sperma. Telur perlahan tenggelam dan akan segera diambil oleh induk jantan
dengan mulutnya untuk selanjutnya diletakkan disarang busa. Proses pemijahan
berlangsung selama + 1 jam dengan 20-25 tahap pemijahan yang sama. Ketika
aktifitas pemijahan berakhir, induk betina dipindahkan dari tempat pemijahan
untuk dikembalikan ke tempat pemeliharaan induk, namun sebaiknya lebih dulu
dimasukkan dalam larutan metyline blue 2 mg/liter selama 24 jam untuk
mengobati luka yang mungkin ada setelah pemijahan. Sedang induk jantan tetap
pada wadah pemijahan untuk merawat dan menjaga telur sampai menetas.
Dalam setiap kali pemijahan diperoleh telur sebanyak 1000-1500 butir.
Selanjutnya pemeliharaan larva dan pendederan serta pembesaran dapat
dilakukan pada wadah berupa bak tembok dengan pakan berupa cacing Tubifex
sp. atau Chironomus sp. untuk siap dipasarkan.
3.4 Pembesaran anak
1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning
telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat
pembesaran.
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
Pada umumnya pemberian makanan pada anakan yang berumur kurang dari 5
hari bisa dihilangkan, karena anakan yang berumur kurang dari 5 hari tersebut
masih mempunyai cadangan makanan yang dihasilkan oleh kuning telur yang
melindunginya. jadi mulai umur 5-10 hari anakan baru mulai diberi makanan
berupa: roteria, infusaria, kuning telor mentah .
dan setelah tahap kedua terlewati dengan lancar, masuklah ke dalam tahap ke 3
dimana anakan berumur 10-17 hari, anakan ini bisa diberi makanan berupa: Kutu
air yang disaring. Dan tahap terakhir bagi anakan yang berumur lebih dari 17 hari,
bisa diberi makanan berupa Kutu air, Cuk, Cacing sutra .
3.7 Pembesaran
Siapkan akuarium dengan ukuran 20x20x15 atau stoples yang sebanding. Perlu
diingat, bahwa semakin besar semakin baik pula pertumbuhan tubuh dan
siripnya(lebih optiman). isi air dengan 3/4 dari tinggi wadah. Kualitas air yang
digunakan harus sama dengan air yang diberikan pada waktu pendederan,
sehingga ikan cepat beradaptasi. Jangan lupa memberi penyekat (berupa karton,
kertas, dll) antara akuarium. wadah lain yang perlu disiapkan adalah akuarium
biasa yang kira-kira bisa menampung 80-100 ekor anakan. Tujuannya agar proses
penyortiran dapat berjalan lebih mudah.
Ketika burayak ikan cupang sudah dapat berenang dan sudah habis kuning
telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat
pembesaran. Pindahkan anakan bersama induk jantannya. Kemudian benih ikan
diberi makanan kutu air dan wadah ditutup. Sepuluh hari kemudian anak ikan
dipindahkan ke tempat lain. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan
ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.
Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat
dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas
baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-
botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari
perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat
keindahannya dan dapat dipasarkan.
IV KESIMPULAN
2. Ikan akan dapat berkembang dan melakukan fertilisasi dengan baik jika faktor
eksternal dan internal juga baik. Faktor internalnya yaitu jika ikan jantan maupun
ikan betina telah siap untuk melakukan pembuahan. Sedangkan faktor
eksternalnya yaitu suhu air dan juga pH air.
3. pemilihan induk ikan cupang harus selektif agar dapat menghasilkan benih ikan
cupang yang berkualitas.