Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan cupang merupakan ikan hias yang paling digemari baik dari kalangan
anak-anak hingga dewasa. Nama latin dari ikan cupang adalah Ctenops vittatus
yang termasuk dalam famili Anabantidae yang merupakan ikan berlabirin. Ikan
cupang merupakan ikan air tawar asli Asia Tenggara yang memiliki warna yang
menarik, sisik yang cemerlang dan indah, bentuk tubuh yang proporsional dan
menawan, serta tergolong ikan yang agresif, dan kini menjadi salah satu andalan
ekspor Indonesia (Atmadjaja dan Sitanggang, 2008). Tubuh ikan cupang
umumnya langsing dan pipih ke samping dan warna dasarnya bervariasi, serta
warna matanya sangat menarik (Susanto dan Lingga, 1999). Ikan cupang jantan
memiliki warna mencolok, sirip panjang dan ukuran tubuh lebih panjang dan
ramping, sedangkan warna ikan cupang betina cenderung pucat dan tidak atraktif,
sirip tidak lebar, bentuk tubuh pendek dan gemuk (Atmadjaja, 2009). Secara garis
besar, ikan cupang terbagi dalam tiga jenis antara lain, cupang halfmoon, cupang
serit, dan cupang plakat.
Harga ikan cupang di pasaran bervariasi, dari Rp. 5000,- per ekor hingga
jutaan rupiah, tergantung pada kualitas warna, jenis, dan ukurannya. Dari
sepasang induk ikan cupang bisa dihasilkan 100 hingga 200 anakan sehingga jika
dihitung, keuntungan yang dapat diperoleh dari hal tersebut lumayan besar.
Pembudidayaan ikan cupang mempunyai prospek yang cukup menjanjikan.

B. Tujuan Penulisan
 Adapun tujuan daripada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1
1. Untuk mengetahui teknik budidaya ikan Cupang (Betta splendens).
2. Mengetahui tahapan kegiatan dalam melakukan budidaya ikan cupang(Betta
splendens).
3. Memenuhi Tugas Mata Pelajaran PKWU KELAS 11 IPS 2 SMAN 8
KABUPATEN BULUKUMBA.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Karakteristik Ikan Hias
Ikan cupang merupakan ikan yang memiliki bentuk sirip ekor yang berbeda-
beda seperti ekor bertipe mahkota (crown tail), ekor penuh (full tail) dan bertipe
slayer, dengan sirip panjang dan berwarna-warni. Keindahan bentuk sirip dan
warna sangat menentukan nilai estetika dan nilai komersial ikan cupang.
1. Ciri-ciri Induk Jantan dan Betina
Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya
yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit,sehingga sering
disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan
bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.

2. Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :


1) Umur ± 4 bulan
2) Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
3) Gerakannya agresif dan lincah.
4) Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina untuk dipijahkan :


1) Umur telah mencapai +- 4 bulan
2) Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
3) Gerakannya lambat.
4) Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
5) kondisi badan sehat.

B. Pembenihan Ikan Hias


Pada induk jantan yang matang gonad warna siripnya lebih cerah
sedang pada induk betina perutnya membuncit dan secara transparan, telur pada
saluran pengeluaran dapat terlihat. Pada prinsipnya pemijahan dilakukan secara
berpasangan dalam setiap wadah yang terpisah (akuarium, ember atau dalam
kotak-kotak yang ditempatkan didalam bak). Sebelum dicampurkan induk betina
dimasukkan dalam botol agar tidak mengganggu jantan dalam membuat sarang
busa. Sarang dibuat dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan
melepaskannya ke bawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung
dipermukaan air. Proses ini berlanjut berjam-jam dengan sesekali berhenti untuk
makan. Bila sarang telah siap, induk betina dikeluarkan dari botol, dicampurkan
3
dengan jantan agar dapat memulai pemijahan. Pada saat pemijahan
tubuh jantan menyelubungi induk betina membentuk huruf " U " dengan ventralsali
ng berdekatan selama + 1 menit sampai mengeluarkan telur yang segera dibuahi
sperma. Telur perlahan tenggelam dan akan segera diambil oleh
induk jantan dengan mulutnya untuk selanjutnya diletakkan disarang busa. Proses 
pemijahan berlangsung selama + 1 jam dengan 20-25 tahap pemijahan yang sama.
Ketika aktifitas pemijahan berakhir, induk betina dipindahkan dari tempat
pemijahan untuk dikembalikan ke tempat pemeliharaan induk, namun sebaiknya
lebih dulu dimasukkan dalam larutan metyline blue 2 mg/liter selama 24 jam untuk
mengobati luka yang mungkin ada setelah pemijahan. Sedang induk jantan tetap
pada wadah pemijahan untuk merawat dan menjaga telur sampai menetas. Dalam
setiap kali pemijahan diperoleh telur sebanyak 1000-1500 butir. Selanjutnya
pemeliharaan larva dan pendederan
serta pembesaran dapat dilakukan pada wadah berupa bak tembok dengan pakan be
rupa cacing Tubifex sp. atau Chironomus sp. untuk siap dipasarkan.

Pembesaran Anak
1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis
kuningtelurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk
tempat pembesaran.
2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuklebih
cepat tumbuh.

Tahap Pemberian Makanan


Pada umumnya pemberian makanan pada anakan yang berumur kurang dari 5
hari bisa dihilangkan, karena anakan yang berumur kurang dari 5 hari tersebut
masih mempunyai cadangan makanan yang dihasilkan oleh kuning telur yang
melindunginya. jadi mulai umur 5-10 hari anakan baru mulai diberi makanan
berupa: roteria, infusaria, kuning telor mentah. dan setelah tahap kedua terlewati
dengan lancar, masuklah ke dalam tahap ke3 dimana anakan berumur 10-17 hari,
anakan ini bisa diberi makanan berupa: Kutu air yang disaring. Dan tahap terakhir
bagi anakan yang berumur lebih dari 17 hari, bisa diberi makanan berupa Kutu air,
Cuk, Cacing sutra .Diagram Pemberian makanan anakan:
Hari 0-5 -----------> Tidak perlu diberi apa apa
 
Hari 5-10 -----------> Diberi Infusaria, Roteria, Kuning telor rebus
 
4
Hari 10-17 -----------> Diberi kutu air yang telah disaring
 
Hari >17 -----------> Diberi kutu air, cuk, cacing sutra

Tahap Pemindahan Anakan


 Setelah melewati 4 tahap yang pertama mengenai cara pembarian pakan ,
sekarang yang perlu anda lakukan adalah memindahkan anakan ikan cupang
tersebut ke dalam kolam pendederan, tentunya anda harus menyediakan tempatnya.
Tahapan persiapan dan perlakuan lainnya selama berada di dalam
bak pendederan harus disesuaikan dengan jenis ikan hias yang dipijahkan. Wadah
yang umum digunakan yaitu: Fiberglass, drum bekas, Paso, ember atau baksemen.
Demikian pula dengan penempatannya, akan lebih baik bila ditempatkan ditempat
yang terbuka dan cukup mendapatkan sinar matahari yang cukup

1. Untuk mengurangi sinar matahari langsung , anda dapat menggunakan


tumbuhan enceng gondok sebagai tambahan. langkah pemindahan dan perlakuan
yang diberikan kepada burayak dapat dilihat sebagai berikut:
2. Sebaiknya ukuran bak pendederan cukup besar, misalnya dengan menggunakan
bak fiberglass ukuran 1M x 1M x 0.5M, sehingga burayak tersebut dapat
berkembang dengan baik. Ketinggian air adalah 3/4 dari tinggi bak.
3. Untuk menghindari penyakit, air yang digunakan dicampur dengan rebusan daun
ketapang dan sedikit garam, aduklah secara merata, dan endapkan selama 1 hari.
Cara pemindahan dapat dilakukan dengan memindahkan secara langsung dari
akuarium, tetapi jangan lupa untuk melakukan "penyifonan"untuk membuang
kotoran yang ada. lamanya pemeliharaan di kolam pendederan kira-kira 1 bulan.
4. Untuk pemberian pakan perlu diperhatikan berdasarkan umurnya, dan jangan
sampai berlebihan seperti yang saya katakan diatas tadi. Penyifonan dilakukan
minimal 2 hari sekali untuk menjaga kebersihan air.
 

Pembesaran
Siapkan akuarium dengan ukuran 20x20x15 atau toples yang sebanding. Perlu
diingat, bahwa semakin besar semakin baik pula pertumbuhan tubuh dan
siripnya(lebih optiman). isi air dengan 3/4 dari tinggi wadah. Kualitas air yang
digunakan harus sama dengan air yang diberikan pada waktu pendederan,sehingga
ikan cepat beradaptasi. Jangan lupa memberi penyekat (berupakarton, kertas, dll)
antara akuarium. wadah lain yang perlu disiapkan adalah akuarium biasa yang
kira-kira bisa menampung 80-100 ekor anakan.Tujuannya agar proses penyortiran
dapat berjalan lebih mudah.Ketika burayak ikan cupang sudah dapat berenang dan
sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk
5
tempat pembesaran. Pindahkan anakan bersama induk jantannya. Kemudian benih
ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup. Sepuluh hari kemudian anak ikan
dipindahkan ke tempat lain. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan
ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

Pemanenan dan Pasca Panen


  Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat
dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan
yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan
kedalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta
menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai
terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

6
BAB III
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
ALAT BUDIDAYA IKAN CUPANG
1. Ember atau Timba
Ember digunakan untuk tempat penyimpanan pakan ikan cupang. Pakan ikan yang
disediakan biasanya berupa cacing tanah. Sedangkan, timba diperlukan sebagai
wadah untuk pemijahan induk ikan cupang betina.
2. Pompa Air
Pompa air diperlukan untuk menyerap dan mendorong air tanah keluar. Air
tersebut digunakan untuk mengisi wadah pemeliharaan ikan cupang. Perhatikan
juga kondisi air untuk memaksimalkan proses budidayanya.
3. Jaring ikan
Jaring ikan digunakan untuk mengambil ikan cupang dalam jumlah sedikit. Alat ini
juga digunakan untuk memindahkan ikan dari tangki dan untuk memisahkan ikan
jantan dan betina. Biasanya jaring ini juga dipakai untuk membuang kotoran dari
dalam akuarium.
4. Tempat Pemijahan dan Terpal.
Tempat pemijahan yang sederhana dapat disediakan dengan memanfaatkan timba
bekas cat. Sarana ini digunakan sebagai tempat pemijahan oleh indukan ikan
cupang.
Kemudian, siapkan terpal. Terpal digunakan sebagai alas dari wadah atau penutup
kolam pemeliharaan indukan cupang lainnya.
5. Akuarium dan Rak Akuarium
Akuarium dibutuhkan untuk menampilkan berbagai jenis ikan cupang yang akan
dijual. Kemudian, sediakan juga rak untuk meletakkan ikan cupang yang akan
dijual. Dengan menempatkan ikan-ikan itu di rak, maka pembeli bisa dengan
leluasa memilih jenis ikan cupang yang akan mereka beli.
6. Kondisioner air

7
Kondisi air bersih menjadi salah satu hal mutlak yang harus Anda perhatikan.
Dengan menjaga air tetap bersih maka ikan cupang Anda juga akan sehat dan tidak
mudah mati. Alat ini mampu menghilangkan segala sesuatu yang berbahaya bagi
ikan yang dapat ditemukan di air keran misalnya sisa klorin.
7. Saringan dan Selang Air
Saringan berfungsi untuk menyaring pakan yang tersisa di dalam akuarium.
Sedangkan, selang air perlu dipersiapkan untuk mengalirkan dan mengisi air dari
akuarium yang sedang dibersihkan.
8. Plastik dan Tabung Oksigen
Sediakan plastik untuk membungkus ikan cupang yang telah terjual. Disarankan
menggunakan plastik dengan ukuran yang besar. Kemudian, tabung oksigen juga
diperlukan untuk mengisi udara pada proses pengemasan/pembungkusan dalam
plastik.

BAHAN BUDIDAYA IKAN CUPANG


1. Benih Cupang
Benih adalah anakan ikan dari mulai menetas sampai ukuran ikan tertentu yang
akan digunakan sebagai kegiatan usaha budi daya selanjutnya. Pada tahap
pembesaran, biasanya memulai pemeliharaan dari ukuran benih. Benih yang
digunakan berumur 7 hari, pilih benih yang sehat dan yang memiliki kemampuan
berenang dengan gesit dan lincah.
2. Air
Air mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan budi daya ikan
cupang. Pengelolaan kualitas air merupakan cara pengendalian kualitas air di
dalam kolam budi daya sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup ikan. Agar
ikan dapat tumbuh dengan baik maka kondisi lingkungan kolam pembesaran
(calon ikan) harus disesuaikan dengan kebutuhan ikan.
Air yang dapat memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan atau budi daya
hewan dan tumbuhan tingkat rendah (plankton) sebagai indikator paling mudah
bahwa air tersebut bisa digunakan untuk budi daya ikan.

8
Kualitas air dapat diukur melalui: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH
6-8, suhu 25-32 derajat celcius, salinitas 0-5 ppt (air tawar), 6-29 ppt (air payau)
dan 30-35 ppt (air laut). Serta kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang
dapat menembus badan air.
3. Pakan Cupang
Pakan merupakan sumber energi dan nutrisi untuk pertumbuhan ikan. Pakan yang
dapat diberikan berupa pakan alami dan pakan buatan.
Pakan alami adalah organisme yang berasal dari alam. Pakan alami yang
digunakan untuk pakan ikan hias dan benih yaitu plankton, yakni organisme yang
hidup melayang-layang dalam perairan.

B. Proses Pembenihan Ikan Hias


1. Siapkan rumah untuk ikan cupang
2. Pilih Indukan Cupang

3. Siapkan tempat pemijahan dengan air bersih


4. Isi wadah dengan daun ketapang

9
5. Masukkan jantan ke wadah perkembangbiakan
6. Betina jangan dimasukkan langsung, biarkan mereka mengenal

7. Berikan penutup pada bagian atas wadah pemijahan

8. Tunggu 1-2 hari sampai sudah terlihat kumpulan busa yang cukup untuk
menampung telur
9. Pada keesokan harinya perhatikan busa yang dihasilkan oleh pejantan

10. Kemudian betina diangkat dan digabungkan dengan pejantan


11. Biarkan sekitar 1-12 jam pejantan dan betina saling mengenal

10
12. Setelah digabungkan proses pemijahan antara jantan dan betina berlangsung.
Pejantan melilit tubuh betina, dan masing-masing akan saling melengkungkan
tubuhnya

13. Perhatikan telur yang dihasilkan akan berwarna putih


14. Pejantan akan menjaga telurnya

11
15. Apabila cupang sudah tidak melakukan proses perkawinan lagi dan sang
cupang jantan sudah cenderung mengejar betina untuk berkelahi, segera pindahkan
betina ke wadah yang lain

12
BAB IV
KESIMPULAN
 
A. Kesimpulan
 Dari uraian tersebut di atas maka dapat disimpilkan sebagai berikut.

1. Untuk membudidayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah


memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan area sekitar 5
meter persegi. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak
memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya
digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan dise
lokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-
jentik nyamuk (encuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberikutu air dan
diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

2. Ikan akan dapat berkembang dan melakukan fertilisasi dengan baik jika faktor
eksternal dan internal juga baik. Faktor internalnya yaitu jika
ikan jantan maupun ikan betina telah siap untuk melakukan pembuahan.
Sedangkan faktor eksternalnya yaitu suhu air dan juga pH air.

3. pemilihan induk ikan cupang harus selektif agar dapat menghasilkan benih ikan
cupang yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

 http://yunias19ocean.blogspot.com/2011/01/budidaya-ikan-cupang-betta-
spelendes.html
http://barbiekannisa.blogspot.com/2013/11/laporan-perencanaan-usaha-budidaya-
ikan.html

13

Anda mungkin juga menyukai