Anda di halaman 1dari 4

A.

KERJA SAMA BILATERAL

Kerja sama bilateral adalah kerja sama yang melibatkan dua negara dalam bentuk hubungan diplomatik,
perdagangan, pendidikan, hingga kebudayaan. Dalam menjalin hubungan kerja sama bilateral, Indonesia
cenderung lebih memprioritaskan nilai-nilai saling menghormati, tidak ikut campur urusan dalam negeri
negara lain, menolak menggunakan kekerasan, dan mengutamakan konsensus.Contoh kerjasama
bilateral, yaitu seperti kerja sama antara Indonesia dengan Jepang yang tergabung dalam Indonesia-
Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) sejak tahun 2008. Selain itu, contoh kerjasama bilateral
lain adalah kerja sama antara Indonesia dengan Arab Saudi terkait ibadah haji.

Beberapa contoh kerjasama bilateral yang lain, yaitu

1.Kemitraan strategis khusus atau special strategic partnership Indonesia – Korea yang memiliki fokus
pada bidang pertahanan dan perdagangan.

2.Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia – Korea atau biasa disebut Indonesia – Korea
Comprehensive Economic Partnership atau IK-CEPA.

3.Kerja sama Indonesia – Amerika Serikat dalam penanggulangan Covid-19 sekaligus kerja sama dalam
Peningkatan Neraca Perdagangan

4.Kerja sama Indonesia – Brazil dalam upaya meningkatkan mutu genetik protein hewani dan
pengembangan peternakan nasional.

5.Kerja sama ekspor perkebunan antara Indonesia dan Jerman, berupa kopi, teh, tembakau, dan minyak
sawit. Selain itu, Jerman juga mengekspor beberapa barang elektronik yang tidak bisa dibuat di
Indonesia.

6.Kerja sama Indonesia – Jerman dalam penanaman modal usaha, misalnya Krakatau Steel dan Industri
Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

7.Kerja sama berupa pertukaran pelajar dan mahasiswa Indonesia dan Jepang dalam bidang teknologi.

8.Kerja sama Indonesia dengan beberapa negara di Asia Pasifik lainnya terkait perjanjian ekonomi dan
perdagangan di Asia Pasifik.

B. KERJA SAMA REGIONAL

Selain kerjasama bilateral, ada juga kerjasama regional yang meliputi kerja sama antar negara dalam
satu kawasan. Contoh kerja sama regional yang dilakukan Indonesia hingga saat ini adalah ASEAN (the
Association of Southeast Asian Nations). Organisasi bagi negara di kawasan Asia Tenggara ini telah
beranggotakan 10 negara.Bentuk kerja sama yang terjadi di ASEAN, yaitu seperti adanya kerjasama
internasional dalam bidang politik dan keamanan. kerja sama dalam bidang sosial dan budaya, hingga
kerja sama dalam hal ekonomi yang berbasis produksi dan pasar tunggal.

Contoh kerjasama Regional


1. Contoh kerja sama regional yang pertama adalah Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN
atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara).ASEAN merupakan organisasi yang memiliki
tujuan untuk mengukuhkan kerja sama regional di negara Asia Tenggara. ASEAN memiliki anggota
negara Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Malaysia, Laos, Myanmar,
Singapura, Thailand dan Vietnam.Sebagai organisasi regional yang menghimpun negara-negara di Asia
Tenggara, ASEAN memiliki tujuan berupa menyelenggarakan kerja sama pada bidang ekonomi, sosial
dan kebudayaan dengan hal-hal berikut ini:

*Mempercepat pertumbuhan kemajuan sosial, ekonomi dan perkembangan budaya di kawasan Asia
Tenggara.

*Meningkatkan perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara.

*Meningkatkan kerja sama serta saling membantu demi kepentingan bersama dalam bidang ekonomi,
sosial, kebudayaan, administara serta IPTEK.

*Menyelenggarakan usaha yang efektif guna mencapai hasil yang lebih baik dalam industri pertanian.

*Mendirikan industri serta memperluas perdagangan, termasuk perdagangan internasional.

*Menyediakan berbagai macam bantuan fasilitas untuk pelatihan dan penelitian bagi negara-negara
anggota ASEAN.

*Mengadakan pembahasan bersama tentang permasalahan yang terjadi pada kawasan Asia Tenggara
pada khususnya dan wilayah Asia pada umumnya.

2. North American Free Trade Area (NAFTA)

North America Free Trade Area atau Kawasan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dibentuk pada
12 Agustus tahun 1992. Negara-negara yang menjadi anggota NAFTA ialah Meksiko, Kanada dan
Amerika Serikat. Negara-negara tersebut bersepakat untuk membentuk kawasan perdagangan bebas
bersama. Akan tetapi, NAFTA baru mulai aktif pada tahun 1994.

Salah satu tugas dari NAFTA adalah guna mengatur jalannya kegiatan perekonomian termasuk
diantaranya adalah hubungan kegiatan sosial, jual beli dan komunikasi. Ada empat tujuan dibentuknya
organisasi NAFTA, di antaranya adalah sebagai berikut.

*Mengatur impor serta produksi sesama anggota.

*Meningkatkan kegiatan ekonomi di antara negara-negara anggota NAFTA.

*Melindungi konsumen dengan mengutamakan aspek keselamatan, keserasian lingkungan hidup serta
kesehatan.

*Menetapkan standar produk atas barang yang diperdagangkan pada wilayah tersebut.

3.Asean Free Trade Area (AFTA)


AFTA merupakan kesepakatan perdagangan bebas di antara negara-negara yang tergabung dalam
ASEAN. Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) untuk pertama kalinya dicetuskan dalam KTT ASEAN
keempat yang diadakan di Singapura pada tanggal 27 hingga 28 Januari tahun 1992

AFTA kemudian secara resmi dimulai pada tanggal 1 Januari tahun 1993. AFTA memiliki jumlah
anggota tujuh negara anggota ASEAN.Dengan berdirinya organisasi AFTA, diharapkan negara-negara
anggota akan lebih meningkatkan penghasilan ekspor masing-masing anggota, meningkatkan investasi
dalam kegiatan produksi serta jasa antara anggotanya.Selain itu, negara anggota AFTA diharapkan dapat
meningkatkan investasi dari negara dan bukannya dari anggota. AFTA memiliki empat tujuan
pembentukan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan perdagangan serta spesialisasi pada lingkungan atau wilayah ASEAN.

2. Meningkatkan investasi dalam kegiatan jasa maupun produksi antara negara anggota ASEAN.

3. Meningkatkan investasi luar negara anggota ASEAN.

4. Meningkatkan jumlah ekspor dari negara-negara anggota ASEAN

C. KERJASAMA MULTILATERAL

Kerjasama multilateral adalah bentuk kerja sama yang dilakukan lebih dari dua negara. Kerja sama ini
membentuk lembaga internasional dan jumlahnya tidak terbatas. Kerja sama multilateral tidak hanya
berlaku dalam lingkup satu kawasan saja.Kerja sama multilateral internasional membentuk organisasi
yang anggotanya ada di seluruh dunia. COntoh kerja sama multilateral yaitu General Agreement on
Trade and Tariff (GATT), World Trade Organization (WTO), dan United Nation Conference on Trade and
Development (UNCTAD).

Contoh Kerja Sama Multilateral

1. G15

Kerjasama multilateral ini diikuti 15 negara berkembang. Pertemuan G15 ini ada pada Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 Gerakan Non Blok (GNB). KTT diadakan di Beograd pada September 1989.

2. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)

Organisasi kerja sama Islam melakukan konferensi di Rabat, Maroko. Mengutip dari Kemlu.go.id,
konferensi OKI dilakukan pada 22 sampai 25 September 1969. Organisasi ini terdiri dari 57 negara yang
mayoritas beragama Islam, salah satunya Indonesia.

3. G20

Contoh kerja sama multilateral adalah G20. Organisasi ini terdiri dari Turki, Kanada, Perancis, Jerman,
Itali, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, Cina, India, Indonesia, Meksiko, Korea
Selatan, Rusia, Arab Saudi, dan Afrika Selatan. G20 dibentuk dari krisis ekonomi dan keuangan global
tahun 2007. G20 terjadi karena menjalarnya krisis negara maju ke negara berkembang. Sehingga
mengakibatkan ekonomi terpuruk di beberapa negara.

4. Gerakan Non-Blok (GNB)

Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955, membentuk gerakan non blok (GNB). KAA dihadiri
oleh 29 Kepala Negara dan Pemerintah dari benua Asia dan Afrika. KAA bertujuan untuk memperkuat
hubungan antar negara di Asia Afrika yang baru merdeka.

Anda mungkin juga menyukai