Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKONOMI

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

KELAS XI IPS 2

KELOMPOK MENAJEMEN :
ARDIAN MAJID
ARJUN SALDI
ARSY ZAKI
M. JAMIL BATIN

GURU PEMBIMBING :
TRISNA NOVITA, S.E.

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SIJUNJUNG


2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan bantuan atau kerja sama
dengan negara lain. Bentuk kerja sama dengan negara lain dapat berupa kerja sama di
bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
Tujuannya pun berbeda-beda bagi setiap negara, salah satu di antaranya adalah untuk
meningkatkan kegiatan ekonomi sehingga pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara
tersebut berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam perkembangan akhir-akhir ini, kerja sama yang dilakukan cenderung
ditujukan untuk peningkatan perdagangan internasional. Kerja sama perdagangan tersebut
diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan negara yang terlibat dalam perjanjian
perdagangan, yaitu dengan mengandalkan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif
maupun keunggulan kompetitif. Hal itulah yang melatarbelakangi Indonesia sebagai salah
satu negara terbuka yang berkomitmen untuk ikut serta dalam perjanjian perdagangan bebas
di berbagai kawasan. Agar kerja sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja
sama antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi. Pada dasarnya di
dunia ini banyak dikenal berbagai macam organisasi. Pertama, organisasi internasional yaitu
menghimpun berbagai negara tanpa memperhatikan latar belakang suatu negara. Satu-
satunya organisasi yang demikian adalah Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedua,
organisasi regional, yaitu organisasi yang menghimpun negara-negara dalam suatu kawasan
tertentu. Ketiga, organisasi multilateral, yaitu organisasi yang menghimpun tiga negara atau
lebih berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti kepentingan agama, ekonomi, pertahanan-
keamanan dan lain-lain. Keempat organisasi yang melibatkan dua negara, terutama untuk
mempererat perrsahabatan kedua negara, seperti Lembaga Persahabatan Indonesia-Amerika
(LPIA), Persahabatan Indonesia-Malaysia, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kerja sama Internasional ?
2. Apa Saja Bentuk-bentuk Kerja sama Internasional ?
3. Sebutkan Contoh organisasi dalam kerja sama internasonal !
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari sejarah terbentuknya Badan-Badan Kerja sama
Internasional dan untuk mengetahui organisasi apa saja yang ada di dalam kerja sama
tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerja sama Internasional


Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan kepentingan
negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, meliputi kerja sama di bidang politik,
sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar
negeri masing-masing. Kerja sama biasa dilakukan oleh dua negara atau lebih, tujuan dari
kerja sama adalah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat masing-masing negara, untuk
mencegah atau menghindari konflik yang mungkin terjadi, untuk memperoleh pengakuan
sebagai negara merdeka, untuk mempererat hubungan antarnegara di berbagai
bidang. Membebaskan bangsa-bangsa di dunia dari kemiskinan, kelaparan dan
keterbelakangan di bidang ekonomi, memajukan perdagangan, mempercepat pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan kestabilan dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan
pertahanan keamanan, memelihara ketertiban dan perdamaian dunia, meningkatkan dan
memperat tali persahabatan antarbangsa di dunia. Agar kerja sama tersebut berhasil dan
menguntungkan, maka kerja sama antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi
resmi.

B. Bentuk-bentuk Kerja sama Internasional


Kerja sama internasional adalah kerja sama yang menunjukkan hubungan
antarnegara dalam bidang ekonomi dan yang lainnya dengan dasar kepentingan tertentu
untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan
struktur kegiatan ekonomi nasional. Kerja sama tersebut berada di bawah pembinaan dan
pengawasan salah satu badan PBB yaitu Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC = Economic
and Social Council), karena ECOSOC merupakan badan PBB yang mengoordinasikan
pekerjaan-pekerjaan di bidang ekonomi dan sosial. Badan ini berada di bawah pengawasan
Majelis Umum (General Assembly) yang bertugas memberi rekomendasi dalam menangani
masalah pembangunan, perdagangan, kependudukan, industri, konservasi energi, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan lain sebagainya. Dalam kerja sama internasional terdapat
beberapa bentuk, yaitu :
a. Kerja sama Bilateral

3
Kerja sama bilateral merupakan kerja sama antar dua negara dan bersifat
saling membantu. Misalnya, kerja sama ekonomi yang terjalin antara Indonesia
dengan Singapura atau Amerika dengan Arab Saudi. Kerja sama bilateral
bertujuan untuk membina hubungan yang telah ada serta menjalin hubungan
kerja sama perdagangan dengan negara mitra. Kerja sama bilateral yang
diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.
b. Kerja sama Multilateral
Organisasi multilateral, yaitu organisasi yang menghimpun tiga negara atau
lebih berdasarkan pertimbangan tertentu, dimana negara yang bekerja sama
saling membantu, seperti ASEAN.
c. Kerja sama Regional
Kerja sama regional merupakan kerja sama antara negara-negara sewilayah
atau sekawasan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menciptakan perdagangan
bebas antara negara di suatu kawasan tertentu. Bentuk kerja sama regional sudah
dijajaki oleh PBB melalui pembentukan komisi regional yang dimulai dari
kawasan Eropa (MEE), kawasan Asia Tenggara (ASEAN), kawasan Asia Pasifik
(APEC), dan Amerika Latin. Komisi ini mengembangkan kebijakan bersama
untuk masalah pembangunan khususnya pada bidang ekonomi. Kerja sama
secara regional biasanya lebih pada hubungan dengan lokasi negara serta
berdasarkan alasan historis, geografis, teknik, sumber daya alam dan pemasaran.
d. Kerja sama Internasional
Kerja sama multilateral adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan banyak
negara dan tidak terikat oleh wilayah atau kawasan negara tertentu. Kerja sama
internasional bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan bersama. Kerja sama ini bisa dalam satu kawasan seperti ASEAN,
MEE tetapi dapat pula kerja sama antarnegara yang berbeda kawasan seperti
OPEC, WTO, dan IMF. Secara spesifik, kerja sama internasional ditujukan
sebagai berikut.
1. Memperkuat dan meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan
investasi di antara para anggota.
2. Meliberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan
jasa, serta menciptakan suatu system perdagangan yang transparan dan
mempermudah investasi.

4
3. Menggali bidang-bidang kerja sama yang baru dan mengembangkan
kebijakan yang tepat dalam rangka kerja sama ekonomi di antara para
anggota.
4. Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari para anggota dan
menjembatani kesenjangan pembangunan ekonomi di antara para anggota.

C. Contoh organisasi dalam kerja sama internasonal


a. Organisasi internasional
Organisasi internasional adalah  suatu  organis as i  yang  dibuat   oleh anggota
masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan untuk
menciptakan perdamaian dalam tata hubungan internasional. Organisasi internasional
juga suatu bentuk organisasi dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi
yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yang juga merupakan isi dari
perjanjian atau charter. Contoh organisasi internasional yaitu :
1. PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah
sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia.
Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Perserikatan Bangsa-
bangsa didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah Konferensi
Dumbarton Oaks di Washington DC. Sidang umum yang pertama dihadiri wakil dari
51 negara dan baru berlangsung pada 10 Januari 1946  di Church House, London.
Dari 1919 hingga 1946 terbentuk sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga
Bangsa-bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak didirikan di San
Fransisco pada 24 Oktober 1945  sedikitnya 192 negara menjadi anggota PBB.
Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB menyatakan
independensinya masing-masing.  Selain Vatikan dan Takhta Suci serta Republik
Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina pada 1971 hingga tahun 2007
sudah ada 192 negara anggota PBB. Sekretaris Jendral PBB saat ini adalah Ban Ki-
Moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007.
Berdasarkan piagam PBB, ada empat tujuan pembentukan organisasi ini
yaitu:
a. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
b. Mengembangkan hubungan hubungan persaudaraan bangsa-bangsa di dunia.

5
c. Mengadakan kerja sama internasional untuk memecahkan masalah ekonomi,
sosial, kebudayaan, dan masalah kemanusiaan untuk menghomati hak asasi
manusia atas kemerdekaan.
d. Menjadikan PBB sebagai pusatbusaha bangsa-bangsa untuk mencapai
kesejahteraan.

Jenis Badan-Badan Internasional Dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Yang


Tidak Termasuk Subjek Pajak Penghasilan Badan antara lain :

 ADB (Asian Development Bank) 


 IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) 
 IFC (International Finance Corporation) 
 IMF (International Monetary Fund)
 UNDP (United Nations Development Programme), meliputi:
 FAO (Food and Agricultural Organization)
 ILO (International Labour Organization)
 UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees)
 UNIC (United Nations Information Centre)
 UNICEF (United Nations Children's Fund)
 UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural
Organization)
 WHO (World Health Organization)
 World Bank.

Badan-Badan Internasional Dari Perserikatan Bangsa-Bangsa  tersebut tidak


termasuk sebagai Subjek Pajak Penghasilan apabila memenuhi syarat sebagai
berikut :

1. Indonesia menjadi anggota Badan-Badan Internasional Dari Perserikatan


Bangsa-Bangsa  tersebut. 
2. adan-Badan Internasional Dari Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut tidak
menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari
Indonesia
2. ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

6
a. Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas
daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
b. Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
c. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
d. Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
e. Kerja sama efektif antara anggota
Tujuan berdirinya ASEAN
a. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial,
perkembangan kebudayaan melalui usaha bersama masyarakat Asia
Tenggara yang sejahtera dan damai.
b. Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.
c. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu di bidang sosial,
ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan administrasi.
d. Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan pemanfaatan
dalam bidang pertanian, industri, perdagangan, termasuk perdagangan
internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi.
e. Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.
Anggota ASEAN :
Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara  kecuali
Timor Leste dan Papua Nugini. Berikut ini adalah negara-negara anggota
ASEAN:
a. Indonesia f. Brunei Darrussalam
b. Filipina g. Vietnam
c. Malaysia h. Laos
d. Singapura i. Myanmar
e. Thailand j. Kamboja

3. OPEC  (Organization of Petroleum Exporting Countries)


Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14 September 1960 di Baghdad atas
prakarsa negara : Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Markas besar
OPEC di Wina, Austria. Indonesia menjadi anggota OPEC tahun 1962.
Tujuan OPEC. Sebagai wadah kerja sama negara-negara penghasil dan
pengekspor minyak, organisasi ini bertujuan :
1. Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.
2. Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor minyak bumi.
7
3. Menghindarkan persaingan sesama negara anggota OPEC.
4. Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia.

Anggota OPEC Negara-negara anggota OPEC :


1. Arab Saudi 8. Nigeria
2. Aljazair 9. Gabon
3. Irak 10. Persatuan Emirat Arab
4. Iran 11. Venezuela
5. Indonesia 12. Qatar
6. Kuwait 13. Brunei
7. Libya

Bahan bakar minyak semakin lama akan semakin berkurang. Oleh karena itu,
setiap negara akan berusaha untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan juga
berusaha untuk mencari bahan penggantinya.

4. WTO (World Trade Organization)


WTO adalah organisasi perdagangan dunia yang ditransformasikan dari
GATT (General Agreement of Tariff and Trade). GATT dibentuk di Jenewa, Swiss
pada tahun 1947 dalam konferensi yang diselenggarakan PBB dan diikuti oleh 23
negara. Indonesia masuk menjadi anggota GATT pada tahun 1950. GATT bertujuan
untuk mengadakan pengurangan tarif untuk barang-barang tertentu yang dapat
merintangi perdagangan internasional. Dalam pelaksanaannya badan ini berasaskan :
1. The most favour nation; maksudnya ialah bahwa setiap fasilitas yang
diberikan suatu negara kepada negara lain, harus diberikan juga kepada
semua negara anggota GATT.
2. Reciprocity; memberikan kemudahan-kemudahan kepada negara lain
sehingga terjadi kerja sama yang saling menguntungkan.
3. Nondiscrimination; setiap barang impor yang masuk ke suatu negara
harus diperlakukan sama dengan barang domestik

5. IMF (International Monetary Fund)


IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan pada tanggal 27 September
1945 sebagai hasil konferensi di Breton Words, Amerika Serikat. Markas besar IMF
di Washington DC, AS. Tujuan IMF tercantum dalam Articles of Agreement, yaitu :
8
1. Membantu negara-negara anggota memperbaiki neraca pembayaran
yang tidak seimbang dengan jalan penyediaan dana.
2. Membantu memperluas perdagangan internasional dan perekonomian
negara-negara anggota.
3. Menjadi pusat pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerja sama
internasional dalam hal keuangan.
4. Mengusahakan kestabilan kurs.
5. Memberikan bantuan kredit kepada negara-negara anggota yang
mengalami kesulitan pembayaran luar negeri.
6. AFTA
AFTA adalah kerja sama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali
dicetuskan dalam KTT ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi
secara resmi dimulai 1 Januari 1993. AFTA beranggotakan 7 negara anggota
ASEAN. Kepala-kepala negara/pemerintahan negara ASEAN menyepakati suatu
kerangka persetujuan mengenai peningkatan kerjas ama ekonomi ASEAN yang
berfungsi sebagai pelindung bagi segala kerja sama ekonomi ASEAN di masa
datang. Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih meningkatkan perdagangan
dan spesialisasi dalam intra ASEAN. Di samping itu, juga meningkatkan investasi
dalam kegiatan produksi barang dan jasa antar anggota ASEAN.

7. APEC (Asia Pacific Economic Corporation)


APEC adalah sarana kerja sama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang
dibentuk pada bulan November 1989 di Canberra, Australia atas usul Perdana
Menteri Australia Bob Hawke. Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai
forum konsultasi dalam memecahkan masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi
anggotanya.
Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat, Australia,
Kanada, Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong Kong, Korea Selatan,
Malaysia, Papua Nugini, Thailand, Singapura, Indonesia, Selandia Baru, Filipina,
Chili, dan Taiwan.
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan Asia
Pasifik, terutama di bidang perdagangan dan investasi.

Badan-badan yang mengatur APEC adalah :


1. KTM : Konferensi Tingkat Menteri
9
2. SOM : Senator Official Meeting
3. CTI : Komite Perdagangan dan Investasi
4. BAC : Komite Anggaran dan Administrasi
5. ETI : Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja
Tanggal 15 November 1994 diselenggarakan pertemuan KTT II APEC di Bogor,
Indonesia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 18 kepala negara/pemerintahan anggota
APEC. Pada pertemuan tersebut dihasilkan Deklarasi Bogor (Bogor Declaration).
Negara-negara anggota APEC telah mencanangkan liberalisasi perekonomian
(perdagangan tanpa hambatan) yang akan dilaksanakan paling lambat tahun 2020
untuk negara-negara berkembang dan tahun 2010 untuk negara-negara maju.
APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini
mengingat besarnya peranan kawasan Asia Pasifik sebagai negara tujuan ekspor
produk Indonesia, sumber prestasi, dan sumber wisatawan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat untuk kepentingan
negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang
politik, sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik
luar negeri masing-masing.
Agar kerja sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama antarnegara
tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi. Contoh-ontoh organisasi internasional
adalah PBB,NATO dan ASEAN. Ada empat bentuk  organisasi Internasional. Pertama,
organisasi internasional yaitu menghimpun berbagai berbagai negara tanpa memperhatikan
latar belakang suatu negara. Kedua, organisasi regional, yaitu organisasi yang menghimpun
negara-negara dalam suatu kawasan tertentu. Ketiga, organisasi multilateral, yaitu organisasi
yang menghimpun tiga negara atau lebih berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti
kepentingan agama, ekonomi, pertahanan-keamanan dan lain-lain. Keempat organisasi yang
melibatkan dua negara, terutama untuk mempererat perrsahabatan kedua negara.

11

Anda mungkin juga menyukai