Disusun Oleh :
MIFTAHUL HUSNA
TESI PUTRI DEWI
HABIB LUQFI
KELAS XI IPS 2
GURU PEMBIMBING :
TRISNA NOFITA, S.E.
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perdagangan dikenal istilah Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB),
dan dalam pengukuran laju inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK). Indeks harga adalah
angka yang di harapkan dapat di pakai untuk menunjukkan perubahan mengenai harga-
harga,baik harga untuk semacam maupun beberapa macam barang dalam waktu dan
tempat yang sama atau berlainan.
Indeks harga sangat dibutuhkan oleh beberapa pihak, baik perusahaan,
pemerintah, maupun akademisi sehingga Indeks harga memiliki peranan yang sangat
penting dalam perekonomian, seperti sebagai petunjuk kondisi perekonomian secara
umum atau digunakan sebagai pedoman bagi pembelian barang.
Adapun salah satu masalah makro ekonomi yang sangat penting dan hampir
ditemukan pada setiap negara di dunia, yaitu Inflasi. Mengingat pentingnya Inflasi
dalam suatu perekonomian menjadi penting bagi para pengambil kebijakan makro
ekonomi. Tentunya kita pernah merasakan harga barang dan jasa cenderung terus
meningkat dalam produk tertentu, seperti sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan indeks harga?
2. Bagaimana perhitungan indeks harga?
3. Apa yang dimaksud dengan inflasi?
4. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi?
5. Bagaimana dampak terjadinya inflasi bagi perekonomian Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian indeks harga.
2. Untuk mengetahui perhitungan indeks harga.
3. Untuk mengetahui pengertian inflasi.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi.
5. Untuk mengetahui dampak terjadinya inflasi bagi perekonomian Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
F. Penyebab Inflasi
Faktor penyebab terjadinya inflasi adalah besarnya permintaan terhadap barang
(berlebihnya likuiditas/uang sebagai alat tukar). Sementara, produksi serta distribusinya
kurang.
Tingkat inflasi di Indonesia selama 10 tahun terakhir rata-rata 7,98%. Penyebab
inflasi di Indonesia, contohnya turunnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar (USD),
naikknya harga BBM, aksi spekulasi di sektor industri keuangan dan investasi, serta
dampak dan pengaruh kebijakan moneter negara besar seperti Amerika Serikat. Selama
ini, tinggi rendahnya inflasi memang bergantung pada kemampuan bank sentral dalam
mengatasi tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia.
Teori inflasi menyebutkan, besarnya permintaan dapat dipengaruhi oleh
kebijakan moneter pemerintah. Sedangkan ketidaklancaran distribusi dan macetnya
produksi dapat dipengaruhi oleh kebijakan fiskal pemerintah, contohnya naiknya
pungutan pajak (insentif/disinsentif) serta perubahan kebijakan pembangunan
infrastruktur. Dampaknya, akan menjadi tekanan terhadap dunia usaha.
G. Dampak Inflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung parah atau
tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif
dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan
nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan
investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak
terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian
dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan
investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan
tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan
kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi
semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita
ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang
pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun pada tahun 2003 -atau
tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya,
uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya,
orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya
pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai
yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang
semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi
di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha
dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha
membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena
pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada
saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan
mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan
pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh
lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan
temenyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen,
maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan
produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi,
usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha
kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu
negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat
spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit
neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Contoh soal :
IHK bulan Agustus 2009 sebesar 115,34 dan IHK pada bulan september 2009 sebesar
125,30, maka laju inflasi bulan september adalah ....
Jawab :
Laju inflasi = 125,30 - 115,34 = 9.96%
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indeks Harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk menunjukkan
perubahan mengenai harga-harga, baik harga untuk semacam maupun beberapa macam
dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan.
Metode perhitungan Indeks Harga dapat dilakukan dengan cara sederhana
maupun cara tertimbang. Inflasi adalah gejala kenaikan tingkat harga umum dari barang
atau jasa serta faktor-faktor produksi secara terus menerus
Sebab-sebab timbulnya inflasi meliputi inflasi tarikan permintaan dan inflasi
dorongan biaya. Dampak inflasi salah satunya yaitu dapat mendorong redistribusi
pendapatan diantara anggota masyarakat. Dampak ini dapat diatasi dengan beberapa
kebijakan, diantaranya kebijakan moneter, kebijakan fiskal, kebijakan nonmoneter
B. Saran
Diharapkan kepada pemerintah untuk menstabilkan efisiensi ekonomi tanpa
harus menyebabkan ketidaksetimbangan indeks harga di masyarakat.
Kebijakan yang ditetapkan pemerintah dalam mengurangi dampak negatif inflasi
hendaknya dapat dijalankan sebagaimana mestinya dan mendapatkan partisipasi aktif
oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://emhaclady.wordpress.com/2012/03/08/makalah-inflasi-dan-indeks-harga/
http://muliatihidayat.blogspot.co.id/2012/05/indeks-harga-dan-inflasi.html
http://pandidikan.blogspot.co.id/2010/05/inflasi-dan-indeks-harga.html
http://whatstudentdo.blogspot.co.id/2015/02/inflasi-dan-indeks-harga.html
https://tantyyuzni.wordpress.com/2013/06/10/contoh-makalah-ekonomi-tentang-indeks-
harga-dan-inflasi/