Anda di halaman 1dari 5

INDEKS HARGA DAN INFLASI

A. INDEKS HARGA
1. Pengertian dan Tujuan Perhitungan Indeks Harga
a. Pengertian
Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan
harga rata-rata pada tahun dasar. Tahun dasar yang digunakan adalah tahun yang
dibuat sebagai patokan penghitungan.
Pemilhan tahun dasar bisa bebas, tetapi agar hasil penghitungan angka indeks harga
rasional maka tahun dasar dipilih adalah tahun saat kondisi perekonomian stabil dan
tidak terlalu lama dengan tahun yang akan dihitung.
Macam-macam Indeks Harga
a. Indeks Harga Produsen (IHP)
IHP merupakan perbandingan perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh produsen
pada waktu tertentu. Misalnya, berdasarkan fluktuasi harga hasil pertanian di
pedesaan. Tujuannya adalah untuk menilai kesejahteraan petani dilihat dari nilai
tukar hasil pertaniannya.
b. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
Penghitungan IHPB menggunakan data Harga Perdagangan Besar (HPB). HPB
mencakup barang-barang perdagangan dalam jumlah besar (grosir) yang terdiri
atas lima macam , yaitu hasil pertanian, hasil pertambangan, hasil industry, impor
dan ekspor. IHPB berguna untuk melihat perkembangan perekonomian secara
nasional.
c. Indeks Harga Konsumen (IHK)
IHK dihitung dengan menggunakan data Harga Konsumen (HK). HK adalah harga
barang-barang yang diperdagangkan secara eceran untuk dikonsumsi sendiri, bukan
untuk dijual. HK diambil dari data empat kelompok, yaitu kelompok makanan,
perumahan, sandang dan aneka barang dan jasa. Dari data HK, diolah pula iNdeks
Bahan Pokok (IHP) yang terdiri atas beras, ikan asin, minyak goreng, gula pasir,
minyak tanah, sabun cuci, tekstil, dan batik. IHK digunakan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) sebagai indicator inflasi di Indonesia.

b. Tujuan Perhitungan Indeks Harga


Indeks harga tealh dipakai secara luas oleh pihak-pihak yang membutuhkannya, Berikut
ini adalah beberapa tujuan perhitungan indeks harga,
1) SEbagai petunjuka atau indicator yang dapat digunakan dalam mengukur kegiatan
ekonomi secara umum
2) Indeks harga perdagangan besar dapat memberi gambaran tren atau
kecenderungan dalam perdagangan.
3) Indeks harga konsumen (IHK) dan indeks harga biaya hidup dapat digunakan untuk
penetapan gaji dan perubahannya.
4) Sebagai pedoman pembelian bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki perediaan
dalam jumlah besar dan teratur, JIka gejala harga naik secara erus menerus,
pembelian, atau pengadaan persediaan dapat dipercepat. Sebaliknya jika harga
cenderung turun, pengadaan persediaan dapat ditunda.
5) Indeks harga yang berlaku bagi petani, yang dibayar mdan diterimanya, merupakan
gambaran apakah petani semakin makmur atau semakin melarat.
6) Indeks harga umumnya digunakan pedagang dalam kebijakan penetapan harga dan
penentuan jumlah persediaan.
2. Metode Perhitungan Indeks Harga
Secara umum, ada dua metode untuk menghitung indeks harga, yaitu metode agregatif
tidak tertimbang dan metode agregatif tertimbang.
a. Metode Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang
Perhitungan indeks harga agregatif tidak tertimbang mudah dan sederhana sebab
hanya menjumlahkan harga rata-rata untuk tahun yang dihitung lalu dibandingkan
dengan jumlah harga pembanding (tahun dasar).
Rumusnya

b. Metode Indeks Harga Agregatif Tertimbang


1) Metode Perhitungan Indeks Harga Laspeyres

c.
2). Metode Perhitungan Indeks harga Paasche

3). Metode Perhitungan Indeks Harga Marshall Edgeworth

B. INFLASI
1. Pengertian inflasi

Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian ketika harga-harga secara umum


mengalami kenaikan. Kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang. Kenaikan
harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga pada hari raya tidak dianggap sebagai
inflasi. Hal ini karena biasanya setelah hari raya harga-harga akan turun kembali.

Inflasi secara umum terjadi karena jumlah uang beredar lebih banyak daripada yang
diperlukan. Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak pernah dapat dihilangkan
secara tuntas. Usaha yang dilakukan biasanya hanya sampai sebatas mengurangi dan
mengendaikannya.
2. Penyebab Inflasi
Inflasi disebabakan oleh kenaikan permintaan dan kenaikan biaya produksi.
a. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation)
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan permintaan untukbebebrapa jenis barang. Dalam
hal ini, permintaan masyarakat meningkat secara agregat (aggregate deman).
Peningkatan permintaan ini dapat terjadi karena peningkatan belanja pemerintah,
peingkatan permintaan barang untuk diekspor dan peningkatan permintaan barang
untuk kebutuhan swasta. Kenaikan permintaan masyarakat (aggregate deman) ini
menyebabakan harga-harga naik karena penawarn tetap.
b. Inflasi dorongan biaya produksi (cost push inflation)
Inflasi seperti ini terjadi karena kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi terjadi
karena kenaikan harga-harag bahan baku, misalnya karena keberhasilan serikat buruh
dalam menaikkan upah atau karena kenaikan bahan bakar minyak. Kenaikan biaya
produksi mengakibatkan harga naik dan terjadilah inflasi.
c. Inflasi karena jumlah uang beredar bertambah
Teori ini ditujukan oleh kaum klasik yang mengatakan bahwa ada hubungan antara
jumlah unag beredar dan harag-harga.
Jika jumlah barang tetap, sedangkan uang yang beredar bertambah dua kali lipat harga
akan naik dua kali lipat. Penambahan jumlah uang beredar dapat terjadi misalnya jika
pemerintah memakai sistem anggaran deficit. Kekurangan anggaran ditutup dengan
mencetak uang baru yang mengakibatkan harga-harga naik.
3. Jenis-jenis Inflasi
a. Jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya
1) Inflasi ringan
Inflasi yang masih belum begitu menganggu keadaan ekonomi. Inflasi ini masih
mudah dikendalikan. Harga-harag naik secara umum, tetapi belum menimbulkan
krisis di bidang ekonomi. Inflasi irngan di bawah 10% per tahun.
2) Inflasi sedang
Infalsi ini belum membahayakan kegiatan ekonomi. Tetapi inflasi ini sudah
menurunkan kesejahteraan orang-orang yang berpenghasilan tetap. Inflasi sedang
berkisar antara 10% - 30% per tahun.
3) Inflasi berat
Inflasi ini sudah mengancam kondisi perekonomian. Pada inflasi berat ini, orang
cendrung menyimpan barang. Pada umumnya orang enggan untuk menabung
karena bunga tabungan lebih rendah daripada laju inflasi. Infalsi berat berkisar
antara 30% - 100% per tahun.
4) Inflasi sangat berat (hyperinflation)
Inflasi jenis ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian dan sulit dikendalikan
walaupun dengan kebijakan moneter dan kebiajakn fiscal, Inflasi sangat berat
berada di atas 100% per tahun.
b. Jenis inflasi berdasarkan sumbernya
1) Inflasi yang bersumber dari luar negeri
Inflasi ini terjadi karena ada kenaikan harga di luar negeri
2) Inflasi yang bersumber dari dalam negeri
Inflasi yang bersumber dari dalam negeri dapat terjadi karena pencetakan uang
baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran deficit. Bisa juga terjadi karena
kegagalan panen.
c. Jenis inflasi berdasarkan penyebabnya
1) Inflasi karena kenaikan permintaan
2) Inflasi karena kenaikan biaya produksi

TUGAS PSIKOMOTORIK

SILAHKAN ANDA MENCARI GAMBAR KURVA INFLASI KARENA TARIKAN PERMINTAAN DAN INFLASI
KARENA DORONGAN BIAYA PRODUKSI.

Silahkan digambar di kertas atau di buku lalu hasilnya difoto dan dikirim ke GC

Digambar sendiri ya nak, jangan copy paste!

Anda mungkin juga menyukai