0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
110 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan teori integrasi ekonomi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Integrasi ekonomi didefinisikan sebagai penghapusan hambatan ekonomi antar negara untuk meningkatkan integrasi ekonomi. Teori utamanya adalah perdagangan bebas yang diharapkan meningkatkan perdagangan dan efisiensi. Tahapan integrasinya meliputi zona perdagangan bebas, uni pabean, pasar bersama, hingga uni e
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan teori integrasi ekonomi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Integrasi ekonomi didefinisikan sebagai penghapusan hambatan ekonomi antar negara untuk meningkatkan integrasi ekonomi. Teori utamanya adalah perdagangan bebas yang diharapkan meningkatkan perdagangan dan efisiensi. Tahapan integrasinya meliputi zona perdagangan bebas, uni pabean, pasar bersama, hingga uni e
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan teori integrasi ekonomi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Integrasi ekonomi didefinisikan sebagai penghapusan hambatan ekonomi antar negara untuk meningkatkan integrasi ekonomi. Teori utamanya adalah perdagangan bebas yang diharapkan meningkatkan perdagangan dan efisiensi. Tahapan integrasinya meliputi zona perdagangan bebas, uni pabean, pasar bersama, hingga uni e
Integrasi ekonomi secara umum adalah pencabutan (penghapusan) hambatan- hambatan ekonomi diantara dua atau lebih perekonomian (negara). Secara operasional, didefinisikan sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan penyatuan politik (kebijaksanaan) seperti norma, peraturan, prosedur. Ada beberapa defines menurut para ahli yaitu : Menurut Achsani diartikan sebagai satu kawasan ekonomi tanpa frontier (batas antar negara) dimana setiap penduduk maupun sumber daya dari setiap negara anggota bisa bergerak bebas sebagaimana dalam negara sendiri. Tujuannya adalah untuk mencapai tingkat kegunaan yang paling optimal yang pada akhirnya akan mendorong tercapainya tingkat kesejahteraan yang sama (merata) di antara negara-negara anggota. Menurut Salvatore, integrasi ekonomi adalah suatu kebijakan komersial yang secara diskriminatif mengurangi atau bahkan menghapus hambatan-hambatan perdagangan hanya kepada para negara anggota kesepakatan. Apabila Menurut Bahasa, integrasi ekonomi yang pasti adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh negaranegara bukan aktor atau unit lain. Balassa pun secara jelas menyampaikan bahwa penghapusan hambatan tidak hanya dilakukan pada sektor perdagangan tetapi dalam sektor ekonomi secara keseluruhan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa integrasi ekonomi adalah penghapusan hambatan-hambatan baik di sektor perdagangan ataupun juga ekonomi secara keseluruhan antar negara-negara yang saling bersepakat dengan tujuan tidak lain adalah untuk meningkatkan integrasi ekonomi di antara negaranegara itu. Terlihat bahwa integrasi ekonomi memiliki tingkatan-tingkatan tertentu sesuai dengan kedalaman integrasinya.
II. Teori Integrasi Ekonomi
Alasan integrasi ekonomi didasarkan pada teori perdagangan bebas tanpa hambatan baik berupa tarif maupun nontarif yang bertujuan meningkatkan volume perdagangan, peningkatan efisiensi produksi, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Integrasi ekonomi memiliki prinsip dan mekanisme yang sama dengan perdagangan bebas atas dasar suatu kesepakatan diantara anggota yang melakukan perjanjian diantara negara-negara yang berada dalam satu kawasan maupun atas kepentingan tertentu. Secara teoritis, integrasi ekonomi mengacu pada suatu kebijakan komersial atau kebijakan perdagangan yang secara diskriminatif menurunkan atau menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan hanya diantara negara-negara anggota yang sepakat untuk membentuk suatu integrasi ekonomi. Menurut Suprima (2010), deinisi integrasi ekonomi secara umum adalah pencabutan (penghapusan) hambatan-hambatan ekonomi diantara dua atau lebih perekonomian (negara). Secara operasional integrasi ekonomi didefinisikan sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan penyatuan politik (kebijaksanaan) seperti norma, peraturan, prosedur, standarisasi, dan kebijakan ekonomi. Secara teoritis, Salvatore (1997 : 383) menguraikan integrasi ekonomi yang terdiri dari beberapa bentuk: 1. Pengaturan perdagangan preferensial ( Prefential Trade Arragements) dibentuk oleh negara-negara yang sepakat menurunkan hambatan-hambatan perdagangan yang berlangsung diantara mereka dan membedakannya dengan negara-negara yang bukan anggota. 2. Kawasan perdagangan bebas (Free Trade Area) dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun non tarif diantara negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya, namun masing-masing negara anggota tersebut masih berhak menentukan sendiri apakah mempertahankan atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-negara diluar anggota. 3. Persekutuan pabean (Customs Union) mewajibkan semua negara anggota untuk tidak hanya menghilangkan semua bentuk hambatan perdagangan diantara mereka, namun juga menyeragamkan kebijakan perdagangan mereka terhadap negara luar yang bukan anggota. 4. Pasaran bersama (common market) yaitu suatu bentuk integrasi dimana bukan hanya perdagangan barang saja yang dibebaskan, namun arus faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal juga dibebaskan dari semua hambatan. 5. Uni ekonomi (economic union) yaitu dengan menyeragamkan kebijakan-kebijakan moneter dan fiskal dari masing-masing negara anggota yang berada dalam suatu kawasan atau bagi negara-negara yang melakukan kesepakatan. Perjanjian perdagangan preferensial (PTAs) adalah kesepakatan diantara dua negara atau lebih yang mana tarif yang dikenakan pada barang yang diperdagangkan bagi negara anggota lebih rendah dibanding dengan tarif yang diperdagangkan dengan negara diluar anggota. PTAs dapat diartikan secara luas meliputi Regional Trading Arrangements (RTAs) yang merupakan kesepakatan yang dibentuk dalam satu kawasan, kesepakatan perdagangan antar-negara berkembang, kesepakatan perdagangan antar-kawasan, dan bentuk kesepakatan lainnya yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa, contohnya World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), dll. Ada beberapa tahapan integrasi ekonomi menurut intensitas integrasi (Suprima, 2010), yaitu: 1. Free Trade Area (FTA). Dua negara atau lebh dikatakan FTA apabila mereka sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan perdagangan, baik dalam bentuk tarif maupun non-tarif terhadap semua barang yang diperdagangkan diantara mereka; sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan merupakan anggota masih tetap diperlakukan menurut ketentuan di masing-masing negara. Setiap negara anggota bebas menentukan trifnya terhadap arus perdagangan internasional dari negara-negara bukan anggota. 2. Commmon Union (CU). Dua negara atau lebih dikatakan membentuk CU apabila mereka sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan perdagangan dalam bentuk tarif maupun non-tarif terhadap semua barang dan jasa yang diperdagangkan diantara sesama mereka; sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan merupakan anggota juga akan diberlakukan penyeragaman ketentuan. 3. Common Market (CM). Dua negara atau lebih akan dikatakan membentuk CM jika terpenuhi kondisi CU plus mengizinkan adanya perpindahan yang bebas seluruh faktor produksi diantara sesama negara anggota. 4. Economic Union (EU). Dua negara atau lebih dikatakan membentuk EU jika terpenuhi kondisi CM plus adanya harmonisasi dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi nasional diantara sesama negara anggota. Dengan begitu dapat dihindari adanya kebijakan-kebijakan yang saling bertentangan dan kontroversi satu sama lain. 5. Total Economic Integration (TEI). Kondisi ini terwujud apabila telah terjajadi penyatuan kebijakan makroekonomi maupun sosial dan memfungsikan suatu badan atau lembga yang bersifat ‘supra nasional” dengan kewenangan yang cukup luas dan sangat mengikat semua negara anggota. Pembentukan integrasi ekonomi akan menciptakan dampak meningkatnya kesejahteraan negara-negara anggotanya secara keseluruhan karena akan mengarah pada peningkatanm spesialisasi produksi, yang didasarkan pada keuntungan komparatif. Perdagangan adalah salah satu jaringan utama untuk perwujudan keuntungan dari integrasi disatu sisi dan biaya-biaya disintegrasi pada sisi lain. integrasi ekonomi, dalam wujud kawasan perdagangan bebas, costum union yang menurunkan atau menghapuskan hambatan perdagangan seperti tarif dan non-tarif, biaya-biaya transaksi dan ketidakpastian nilai tukar. Disintegrasi, pada sisi lain, membawa pembatasan nasional baru, dan menciptakan hambatan perdagangan.
III. Faktor yang Mempengaruhi Integrasi Ekonomi
a. Federalisme Mengasumsikan bahwa perang disebabkan oleh sistem negara bangsa yang anarkis. Transformasi menuju integrasi terjadi ketika rakyat melihat keuntungan dalam menstransfer kekuatan dan loyalitasnya pada pemerintahan dunia. Tujuannya adalah formasi grup negara yang berdaulat menyatukan identitas internasional dalam entitas politik baru yang legal. Menurut Etzioni hasil akhir adalah sebuah komunitas politik yang mempunya tiga macam integrasi. - Kontrol efektif atas kekuatan koersif - Pemusatan pembuatan keputusan administratif atas unit-unit ekonomi - Identifikasi politik b. Pluralisme Mengasumsikan konsep pluralis bersandar pada prioritas perdamaian internasional serta keamanan nasional dan asosiasi politik dengan aksi diplomatik strategis. Asumsi lain yaitu negara adalah pemusatan fakta atas kehidupan politik modern sekaligus fokus pusat dari seluruh analisa politik c. Fungsionalisme Teori ini adalah teori paling tua yang membahas integrasi dimana dengan membangun perdamaian secara potongan lewat organisasi transnasional yang fokus pada kedaulatan bersama ketimbang menyerahkan kedaulatan masing-masing negara pada sebuah institusi supranasional. Pendukung utamanya teori ini David Mitrany, Leonard Woolf, Norman Angell, Robert Cecil, G.D.H. Cole, Jean Monnet. d. Neo Fungsionalisme Neo fungsionalisme mengharap pencapaian masyarakat supranasional dengan menekankan kerja sama di daerah yang secara politik kontroversial. Teori ini memandang integrasi politik bukan suatu kondisi tapi proses perubahan yang mengarah pada masyarakat politik. e. Regionalisme Terminologi ini digunakan untuk menggambarkan integrasi regional untuk memelihara keseragaman dengan sub aliran lain, seperti federelisme, pluralisme, fungsionalisme dan neofungsionalisme. Kesuksesan teori integrasi di Eropa Barat menghasilkan kepercayaan bahwa transisi dari sistem negara menuju masyarakat global yang terintegrasi dapat menggunakan jalan integrasi regional. Teori ini mengasumsikan prospek yang lebih baik berkaitan dengan hal-hal politik dalam isu- isu perang dan damai, integrasi dan unifikasi.
IV. Kerugian dan Manfaat Integrasi Ekonomi
Terberntuknya integrasi ekonomi tidak disangkal akan menciptakan sejumlah manfaat dan juga kerugian. Kerugian dan manfaat tersebut antara lain : Kerugian Integrasi ekonomi internasional membatasi kewenangan suatu negara untuk menggunakan kebijakan fiskal, keuangan dan moneter untuk mempengaruhi kinerja ekonomi dalam negeri. Hilangnya kedaulatan negara merupakan biaya atau pengorbanan terbesar yang ”diberikan” oleh masing-masing negara yang berintegrasi dalam satu kawasan. Diperlukan kesadaran politik yang tinggi dari suatu negara dalam menentukan apakah bersedia untuk “melepas” sebagian kedaulatan negaranya kepada badan supranasional di kawasan. Kerugian lain adalah adanya kemungkinan hilangnya pekerjaan dan potensi menjadi pasar bagi Negara yang tidak mampu bersaing. Tenaga kerja dan produksi dari negara lain dalam suatu kawasan akan masuk dengan hambatan yang lebih ringan. Hal ini berpotensi menimbulkan pengangguran di dalam negeri dan ketergantungan akan produk impor yang lebih murah dan efisien. Manfaat Manfaat berkaitan dengan signifikansi integrasi, integrasi ekonomi menjanjikan manfaat ekonomi baik dari sudut pandang pelaku ekonomi maupun dari manfaaat bagi perekonomian kawasan. Hal mendasar dalam proses integrasi ekonomi adalah meningkatnya kompetisi aktual dan potensial diantara pelaku pasar, baik pelaku pasar yang berasal dari suatu negara, dalam sekelompok negara, maupun pelaku pasar diluar kedua kelompok tersebut. Kompetisi diantara pelaku pasar tersebut diharapkan akan mendorong harga barang dan jasa yang sama lebih rendah, meningkatkan variasi kualitas dan pilihan yang lebih luas bagi kawasan yang terintegrasi. Selain itu, desain produk, metode pelayanan, sistem produksi dan distribusi serta aspek lain menjadi tantangan bagi pelaku pasar saat ini dan dimasa depan. Hal ini akan mendorong perubahan arah dan intensitas dalam inovasi dan kebiasaan kerja dalam suatu perusahaan. Selain kompetisi yang meningkat, integrasi ekonomi juga meberikan manfaat lain yaitu tercapainya ekonomi melalui pasar yang lebih luas yang akan mendorong peningkatan efisiensi perusahaan melalui berkurangnya biaya produksi. Sementara dilihat dari sudut pandang kawasan, integrasi ekonomi akan menstimulasi aliran dan perdagangan intraregional yang lebih tinggi serta munculnya perusahaan-perusahaan yang mampu berkonpetisi secara global. Selain itu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berujung pada peningkatan kesejahteraan diseluruh kawasan.
V. Bentuk Lembaga Integrasi Ekonomi Dunia
a. Uni eropa ( European union) Uni eropa yang merupakan nama baru bagi Masyarakat Eropa, atau yang dahulu lebih dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi Eropa, memiliki sejarah yang cukup panjang. Lembaga yang menjadi cikal bakalnya, yakni Masyarakat Ekonomi Eropa (European Economic Community) dibentuk melalui Pakta Roma pada bulan Maret 1957. Adapun Negara-negara yang membentuknya adalahn Jerman Barat, Prancis, Italia, Belgia, Belanda, dan Luxemburg. Negara-negara anggota sepakat untuk menurunkan hambatan perdagangan di antra mereka dan memberlakukan kebijakan tarif yang seragam untuk Negara-negara non anggota. Selanjutnya, Negara-negara tersebut sepakat untuk membebaskan arus perdagangan produk industri di antara mereka dan menerapkan suatu harga yang seragam untuk produk-produk pertanian sejak tahun 1968. Lebih jauh, Negara-negara Eropa tersebut mulai mengurangi berbagai macam hambatan bagi berlangsungnya arus pergerakan faktor produksi tenaga kerja dan model diantara mereka sejak tahun 1970. Pembentukan Uni Eropa tersebut juga meningkatkan perdagangan di antara Negara-negara anggota dengan pihak luar non-anggota. Adapun peningkatan perdagangan eksternal Uni Eropa tersebut dikarenakan: 1. Tumbuhnya perekonomian Uni Eropa secara keseluruhan secara drastis sehingga meningkatkan permintaannya terhadap impor atas berbagai produk industri dari Negara-negara luar bukan anggota. 2. Turunnya tingkat tarif untuk berbagai produk industry impor diberbagai Negara berkat tercapainya kesepakatan penting seri perundingan multirateral dalam Kerangka GATT, yakni Putaran Kennedy dan Putaran Tokyo, yang dipelopori oleh Amerika Serikat ( pemerintah di Washington itu sendiri sengaja mendukung dan menyelenggarakan seri perundingan perdagangan tersebut karena ia khawatir perkembangan di Uni Eropa akan mengakibatkan diversi perdagangan yang merugikan kepentingan ekspornya). b. Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) Pada tahun 1960, sebuah kawasan perdagangan bebas yang dikenal sebagai Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA, European Free Trade Association), dibentuk oleh tujuh negara yang pada saat itu belum satu pun yang bergabung ke dalam Uni Eropa yakni Inggris , Austria , Denmark Norwegia , Portugal , Swedia , dan Swiss. Pada tahun 1961 Finlandia ikut bergabung meskipun terbatas sebagai anggota asosiasi. Pada tahun 1973 , Inggris dan Denmark melepaskan keanggotaannya dalam EFTA dan selanjutnya bersama Irlandia kedua negara itu bergabung ke dalam Uni Eropa. Perkembangan penting terjadi pada tanggal 1 Januari 1974, ketika EFTA bergabung dengan Uni eropa untuk membentuk Kawasan Ekonomi Eropa (EEA, European Econimic Area). Dengan terbentuknya EEA, maka terciptalah sebuah perekonomian gabungan yang lebih besar lagi di Eropa. Potensi pasarnya pun lebih besar , karen wilayah EEA dihuni oleh 370 juta manusia. c. Amerika Serikat dan Perdagangan Bebas Amerika Utara Perkembangan penting terjadi pada bulan November 1993, ketika Amerika Serikat , Kanada, dan Meksiko menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Utara (NAFTA, North American Free Trade Agreement) yang mulai berlaku secara elektif tanggal 1 Januari 1994. Diharapkan perjanjian tersebut akan dapat membebakan perdagangan barang dan jasa di seluruh Kawasan Amerika Utara. NAFTA juga dapat menghilangkan berbagai hambatan non-tarif seperti kuota impor. d. Integrasi Ekonomi di Negara-negara Berkembang Keberhailan Uni Eropa telah mendorong dilakukannya upaya integrasi ekonomi di negara berkembang sebagai salah satu cara untuk memacu tingkat pertumbuhan dan bangunan ekonomi mereka. Namun sebagian besar usaha tersebut tenyata membuahkan banyak kegagalan ketimbang keberhasilan. Beberapa contohnya adalah : 1. Asosiasi Perdagangan Bebas Amerika Latin (LAFTA, Latin American Free Trade Association) yang dibentuk pada tahun 1960 oleh Meksiko dan sebagian besar negara Amerika. 2. Asosiasi Perdagangan Bebas Karibia (CARIFTA, Caribbean Free Trade Association) dibentuk pada tahun 1968 oleh sejumlah negara yang berada di kawasan kepulauan Karibia dan kemudian ditransformasikan menjadi sebuah lembaga pasar bersama yaitu Pasar Bersama Karibia (CARICOM, Caribbean Common Market) pada tahun 1973. 3. Masyarakat Ekonomi Afrika Timur (EAEC, East African Economic Community) yang dibentuk pada tahun 1967 oleh Kenya , Tanzania , dan Uganda. 4. Masyarakat Ekonomi Afrika Barat (WEAC, West African Economic Community) yang dibentuk oleh negara-negara yang terletak di belahan barat Afrika pada tahun 1973. 5. Kawasan Perdagangan Preferensial Afrika Timur dan Selatan (Preferential Trade Area Eastern and Southern Africa) yang beranggotakan 19 negara, mulai dari Sudan di Utara hingga Mozambique di sebelah selatan. 6. Assosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN, Association of South East Asia), yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, Fillipina, Vietam, Singapura, dan Thailand.
VI. Integrasi Ekonomi Asean
Globalisasi ekonomi telah merubah struktur perekonomian dunia secara fundamental. Demikian pula halnya dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Dewasa ini ASEAN tumbuh sebagai wadah integrasi ekonomi dengan pasar potensial, yang pengaruhnya berdampak pada peningkatan kerjasama ekonomi yang semakin luas terutama dengan negara- negara di kawasan Asia Timur seperti China, Jepang dan Korea Selatan. Integrasi ekonomi ASEAN menghadapi tantangan besar karena negara-negara ASEAN memiliki sistem ekonomi, pendapatan per kapita, tingkat pembangunan ekonomi dan institusi serta kondisi sosial yang berbeda dan heterogen. Perbedaan dan heterogenitas menyebabkan beberapa negara yang tidak memiliki infrastruktur dan kapasitas institusional yang memadai mengalami kesulitan untuk berintegrasi dengan negara yang lain. Salah satu kondisi yang berbeda dan heterogen adalah mata uang. Implikasi dari hal ini adalah, munculah wacana pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang merupakan visi ASEAN 2020. MEA bertujuan untuk membentuk suatu pasar tunggal, yang diarahkan pada penerapan mata uang tunggal (single currency) yang bertujuan untuk menjaga stabilitas mata uang regional dalam pelaksanaan pasar tunggal di ASEAN, yang rencananya akan dimulai pada 2015. Rencana munculnya mata uang tunggal tersebut tercetus dalam sebuah sebuah ASEAN Community yang sudah disepakati menjadi ASEAN vision 2020. ASEAN Community sendiri yang dimaksudkan akan dibangun berdasarkan tiga pilar, yakni ASEAN Security Community (ASC), ASEAN Economic Community (AEC) dan ASEAN Socio-Cultur Community (ASCC). Pada dasarnya economis and monetary union (EMU) adalah bagian dari proses integrasi ekonomi. Negara yang merdeka dapat meng-integrasikan ekonomi mereka untuk mencapai berbagai manfaat, seperti efisiensi dan ketahanan perekonomian. Integrasi ekonomi dapat dibagi menjadi enam langkah: - A preferential trading area. Langkah ini diawali dengan cara mengurangi tarif customs (bea masuk) antara negara-negara tertentu. - A free trade area. Sebuah wilayah perdagangan bebas. - A customs union. Penyatuan customs (bea masuk). - A common market. Sebuah pasar bersama. - Economic and monetary union. Pasar tunggal dengan mata uang dan kebijakan moneter tunggal. - Complete economic integration. Semua hal diatas ditambah dengan harmonisasi kebijakan fiskal dan lainnya.
VII. Tingkatan Integrasi Ekonomi
Secara teoritis Salvatore (1997) menguraikan integrasi ekonomi menjadi beberapa bentuk: - Pengaturan perdagangan Preferensial (preferential trade arrangements) dibentuk oleh negara-negara yang sepakat menurunkan hambatan-hambatan perdagangan yang berlangsung diantara mereka dan membedakannya dengan negara-negara yang bukan anggota. - Kawasan perdagangan bebas (free trade area) adalah bentuk integrasi ekonomi yang lebih tinggi dimana semua hambatan perdagangan baik tarif maupun non-tarif diantara negara-negara anggota telah dihilangkan sepenuhnya, namun masing-masing negara anggota tersebut masih berhak menentukan sendiri apakah tetap mempertahankan atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-negara diluar anggota. - Persekutuan Pabean (customs union) mewajibkan semua negara nggota untuk tidak hanya menghilangkan semua bentuk hambatan perdagangan diantara mereka, namun juga menyeragamkan kebijakan perdagangan mereka terhadap negara luar yang bukan anggota. - Pasar bersama (common market) yaitu suatu bentuk integrasi dimana bukan hanya perdagangan barang saja yang dibebaskan, namun arus faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal juga dibebaskan dari semua hambatan. - Uni Ekonomi (economic union) yaitu dengan menyeragamkan kebijakan-kebijakan moneter dan fiskal dari masing-masing negara anggota yang berada dalam suatu kawasan atau bagi negara-negara yang melakukan kesepakatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ferdiansyah, Se Tin, A. (2016). Globalisasi Ekonomi , Integrasi Ekonomi Global , Dinamika
Pasar Modal & Kebutuhan Standar Akuntansi Internasional. Akuntansi, 8(1), 119–130. Fauzi, Muhammad. 2013. Kerugian dan Manfaat Integrasi Ekonomi dan Moneter Terhadap Bisnis Internasional. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-integrasi-ekonomi-economic- intergration/6295/2 http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/29301/Chapter %20II.pdf;jsessionid=03670E29D68388D78B58C864881BAB7F?sequence=3 http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61410/Chapter%20II.pdf?sequence=4 https://aldinosuprima.blog.uns.ac.id/2010/05/26/integrasi-ekonomi/ https://www.slideshare.net/syaferianwar/syaferi-center-presentasi-integrasi-ekonomi http://aguz-hary-18.blogspot.com/2012/07/integrasi-ekonomi-dalam-perdagangan.html https://blog.ub.ac.id/fauzi/2013/11/11/637/