Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

TABUNGAN, INVESTASI, DAN INSTRUMEN DASAR KEUANGAN

Oleh :

Kelas Pengantar Ekonomi Makro B1


Kelompok 4

Nama Anggota :
1. Anak Agung Istri Anggita Pramesti (2007531156)
2. Ni Kadek Riska Wiyastini (2007531159)
3. Anak Agung Divas Nareswara (2007531163)
4. I Dewa Ayu Maniek Sugiantari (2007531181)
5. I Putu Nanda Wira Aristama (2007531183)

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kami
kesempatan ini sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tabungan,
Investasi, Dan Instrumen Dasar Keuangan” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro di Universitas Udayana,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selain itu, kami berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang tabungan, investasi, dan instrumen dasar keuangan.

Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Ni
Nyoman Reni Suasih, S.IP., M.Si. selaku dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis
terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bali, 14 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3
2.1 Mengidentifikasi Pasar Keuangan dalam Perekonomian............................. 3
2.2 Mengidentifikasi Intermediasi Keuangan dalam Perekonomian .................. 5
2.3 Memaparkan Beberapa Identitas Penting dalam Pendapatan Nasional ........ 7
2.4 Memaparkan Arti daripada Tabungan dan Investasi ................................... 8
2.5 Menjelaskan Penawaran dan Permintaan Dana Pinjaman ........................... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian
seiring dengan fungsinya untuk menyalurkan dana dari pihak yang mempunyai dana (surplus
of funds) kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana (lack of funds). Apabila sistem
keuangan tidak bekerja dengan baik maka perekonomian menjadi tidak efisien dan
pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tidak akan tercapai. Pada era modern sekarang ini
tumbuh beragam sarana untuk menyimpan dan meningkatkan nilai dari suatu harta yang
dimiliki oleh masyarakat. Jika sebelumnya hanya dikenal menabung di bank, membeli asset
(emas dan tanah) dan mendirikan suatu usaha untuk menyimpan serta meningkatkan harta
atau uang, maka saat ini telah berkembang menjadi berbagai macam dan bentuk produk
investasi yang ditawarkan kepada masyarakat untuk meningkatkan harta kekayaanya.
Pengertian sederhana dari investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan
untuk memperoleh tambahan atau keuntungan atas uang atau dana tersebut. Menurut the
American Heritage Dictonary of the English Languange, investasi (investment) adalah kata
benda yang berasal dari kata kerja invest.

Kata invest sendiri mempunyai dua difinisi. Pertama, “menempatkan (uang atau
modal) demi hasil atau bunga dengan cara membeli properti, saham, obligasi dan lain-lain.
Kedua, meluangkan waktu atau memanfaatkan (waktu,uang atau tenaga) demi keuntungan
atau manfaat di kemudian hari. Dari kedua definisi tersebut menunjukan bahwa harapan dari
setiap investasi adalah apa yang akan dihasilkan di hari esok.1 1 Jaka E. Cahyono, 2000, Cara
Jitu Meraih Untung Dari Reksa Dana, Jakarta :PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia, hal. 5 1 1 2 Salah satu dari sarana untuk meningkatkan nilai investasi itu adalah
Pasar Modal.
Difinisi Pasar Modal itu sendiri pada dasarnya merupakan terjemahan dari bahasa
Inggris yakni Capital Market dan memiliki pengertian suatu tempat atau sistem bagaimana
cara untuk terpenuhinya kebutuhan dana suatu perusahaan dan merupakan suatu pasar tempat
orang untuk membeli dan menjual surat Efek yang baru dikeluarkan.2 Pasar modal sudah
menyediakan berbagai pilihan alternatif investasi bagi para pemodal atau investor selain
alternatif investasi konvensional yang telah dikenal (seperti : menabung di bank, asuransi,
membeli emas, memiliki tanah, mendirikan usaha dan lain sebagainya). Pasar modal dalam
hal ini bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun
institusi pemerintah melalui perdagangan instrument keuangan jangka panjang seperti Saham,
Obligasi, Reksa Dana dan lainnya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan pasar keuangan dalam perekonomian?

1.2.2. Apa yang dimaksud dengan intermediasi keuangan dalam perekonomian?


1.2.3. Apa saja yang termasuk dalam identitas penting dalam pendapatan nasional?

1.2.4. Apakah arti dari tabungan dan investasi?


1.2.5. Apa yang dimaksud dengan penawaran dan permintaan dana pinjaman?

1.3 Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pasar keuangan dalam perekonomian
1.3.2. Untuk mengetahui apa dimaksud dengan intermediasi keuangan dalam
perekonomian

1.3.3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam identitas penting dalam
pendapatan nasional
1.3.4. Untuk mengetahui arti dari tabungan dan investasi

1.3.5. Agar dapat membedakan yang dimaksud dengan penawaran dan permintaan
dana pinjaman

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengidentifikasi Pasar Keuangan dalam Perekonomian


Sistem keuangan disusun oleh beragam lembaga keuangan yang membantu dalam
mengoordinasikan penabung dan peminjam. Salah satu lembaga keuangan yang
dimaksud yaitu pasar keuangan.

Pasar Keuangan (financial markets) adalah lembaga tempat di mana orang yang
ingin menyimpan dapat secara langsung menyediakan dana kepada orang yang ingin
meminjam. Dua pasar keuangan paling penting dalam perekonomian adalah pasar
obligasi dan pasar saham.
Pasar Obligasi Ketika Intel, sebuah perusahaan raksasa pembuat chip komputer,
ingin meminjam uang untuk mendanai pembangunan pabrik barunya. Intel dapat
meminjam langsung dari publik. Intel melakukan ini dengan menjual obligasi. Obligasi
(bonds) adalah surat utang yang menyatakan kewajiban-kewajiban pihak peminjam
kepada pihak pemegang obligasi tersebut. Sederhananya, obligasi adalah sebuah
instrumen utang. Obligasi menyebutkan keterangan waktu pinjaman yang akan dibayar
yang disebut dengan tanggal jatuh tempo dan besarnya bunga yang akan dibayar secara
periodik hingga pinjaman tersebut jatuh tempo. Pembeli obligasi memberikan uangnya
kepada Intel dengan memperoleh janji bunga dan pelunasan uang yang dipinjam (disebut
dengan utang pokok). Pembeli obligasi dapat memegang obligasinya hingga jatuh tempo
atau dapat menjual obligasinya sebelum tanggal jatuh tempo kepada orang lain.
Terdapat jutaan jenis obligasi. Ketika perusahaan besar atau pemerintah perlu
meminjam uang untuk menandai pembelian sebuah pabrik baru, pesawat jet tempur baru,
atau sekolah baru, mereka biasanya melakukan ini dengan menerbitkan obligasi. lika kita
melihat bagian bisnis pada surat kabar lokal, kita akan menemukan daftar harga-harga
dan suku bunga dari beberapa terbitan obligasi yang paling penting. Meskipun obligasi-
obligasi ini berbeda sedemikian rupa, ada tiga karekteristik yang paling penting dari
obligasi.
Karekteristik pertama adalah jangka waktu-lamanya waktu hingga suatu obligasi
jatuh tempo. Ada obligasi yang memiliki jangka waktu pendek, seperti beberapa bulan,
namun ada pula obligasi yang memiliki jangka waktu selama 30 tahun [pemerintah
Inggris bahkan pernah menerbitkan obligasi yang tidak pernah jatuh tempo yang disebut
dengan perpetuity (yang arti harfiahnya kekekalan)]. Obligasi ini memberikan bunga
untuk selamanya, tetapi utang pokoknya tidak pernah dilunasi). Suku bunga dari obligasi
bergantung pada jangka waktunya, dalam sebagian hal. Obligasi jangka panjang lebih
berisiko dibandingkan dengan obligasi jangka pendek karena pemegang obligasi jangka
panjang harus menunggu lama hingga waktu pelunasan utang pokok. Jika pemegang
obligasi jangka panjang memerlukan uangnya lebih cepat dari tanggal jatuh tempo yang
masih lama, ia tidak punya pilihan lain kecuali menjual obligasinya kepada orang lain,

3
mungkin dengan harga yang dikurang Untuk mengompensasi risiko ini, obligasi jangka
panjang biasanya memberikan bunga lebih tinggi daripada obligasi jangka pendek.

Karekteristik penting obligasi yang kedua adalah risiko kredit-kemungkinan bahwa


pihak peminjam akan tidak sanggup membayar sebagian bunga atau utang pokok.
Ketidaksanggupan membayar ini disebut dengan cedera janji. Peminjam uang dapat (dan
terkadang melakukan) mencederai janji pinjamannya dengan menyatakan bangkrut.
Ketika pembeli obligasi merasakan bahwa kemungkinan cedera janji ini tinggi, ia dapat
meminta suku bunga yang lebih tinggi untuk mengompensasi risiko cedera janji itu.
Karena pemerintah selalu dianggap sebagai risiko kredit yang aman, obligasi pemerintah
cenderung membayaran suku bunga yang rendah. Sebaliknya, perusahaan yang secara
finansial tidak kokoh biasanya mengumpulkan uang dengan menerbitkan obligasi
murahan (junk), yang membayarkan suku bunga yang sangat tinggi. Pembeli obligasi
dapat menilai risiko kredit dengan melakukan pengecekan bersama berbagai agen
swasta, seperti Standard & Poor's, yang menilai risiko kredit dan beragam obligasi.
Karekteristik penting obligasi yang ketiga adalah perlakuan pajak-cara undang-
undang pajak memperlakukan bunga yang diperoleh dari obligasi. Bunga dari sebagian
besar obligasi adalah penghasilan kena pajak sehingga pemilik obligasi harus membayar
sebagian bunga yang diperolehnya untuk pajak penghasilan. Sebaliknya, ketika
pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah di Amerika Serikat menerbitkan
obligasi yang disebut dengan obligasi pemerintah daerah, pemilik obligasi ini tidak
diwajibkan untuk membayar pajak penghasilan federal dari penghasilan bunganya.
Karena keuntungan pajak yang satu ini, obligas-obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah membayarkan suku bunga yang rendah
daripada obligasi-obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan atau pemerintah
pusat (federal).
Pasar Saham Cara lain bagi Intel untuk mengumpulkan dana guna membangun
pabriksemikonduktor barunya adalah dengan menjual saham perusahaannya. Saham
(share) mencerminkan kepemilikan suatu perusahaan sehingga mewakili hak atas
sebagian keuntungan perusahaan. Sebagai contoh, jika Intel menjual total 1.000.000
lembar saham maka setiap lembar saham mewakili bagian kepemilikan atas Intel sebesar
1/1.000.000
Penjualan saham untuk mengumpulkan uang dinamakan dengan pembiayaan
ekuitas sedangkan penjualan obligasi disebut dengan pembiayaan utang. Meskipun
perusahaan menggunakan pembiayaan ekuitas dan pembiayaan utang dalam
mengumpulkan uang untuk investasi barunya, saham dan obligasi sangatlah berbeda.
Pemilik saham Intel adalah pemilik sebagian dari Intel; pemilik obligasi Intel adalah
pemberi pinjaman perusahaan tersebut. Jika Intel menghasilkan keuntungan yang sangat
besar, pemegang sahamnya akan menikmati manfaat dari keuntungan ini; sedangkan
pemegang obligasi hanya memperoleh bunga dari obligasinya. Jika Intel mengalami
kesulitan keuangan, pemegang obligasi akan tetap menerima bayaran sesuai haknya
sebelum pemegang saham menerima sepeser pun. Jika dibandingkan dengan obligasi,
4
saham menawarkan risiko yang lebih besar ataupun balik modal yang besar pula kepada
pemegangnya.

Setelah suatu perusahaan menerbitkan saham dengan menjual saham-sahamnya


kepada publik, saham-saham ini dijualbelikan antara para pemegang saham dalam bursa
saham yand diorganisasikan. Dalam transaksi saham ini, perusahaannya sendiri tidak
menerima uang ketika sahamnya berpindah tangan. Bursa saham paling penting di Asia
adalah Tokyo Stock Exchange, Stock Exchange of Singapore, dan Hong Kong Stock
Exchange. Sebagian besar negara di dunia ini memiliki bursa sahamnya sendiri, di mana
saham-saham perusahaan lokal diperjualbelikan.

Harga saham yang diperjualbelikan di bursa saham ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham-saham tersebut di perusahaan-perusahaan. Karena saham
melambangkan kepemilikan dalam sebuah perusahaan, permintaan terhadap saham (dan
demikian harga saham) mencerminkan persepsi orang-orang terhadap profitabilitas
perusahaan tersebut pada masa mendatang. Ketika orang-orang menjadi optimis
mengenai masa depan suatu perusahaan, mereka akan menaikkan permintaan mereka
terhadap saham perusahaan tersebut sehingga permintaan mereka pun menaikkan harga
saham. Sebaliknya, ketika orang-orang menduga suatu perusahaan akan memiliki
keuntungan sedikit atau bahkan merugi, harga saham perusahaan tersebut akan jatuh.
Berbagai indeks saham tersedia untuk mengawasi keseluruhan level harga saham.
Indeks saham dihitung sebagai rata-rata kelompok harga saham. Indeks saham yang
paling terkenal adalah Dow Jones Industrial Average, yang telah dihitung secara reguler
sejak tahun 1896. Indeks ini kini didasarkan pada harga saham 30 perusahaan besar AS,
seperti General Motors, General Electric, Microsoft, Coca-Cola, AT&T, dan IBM. Di
Asia, beberapa indeks saham yang paling terkenal adalah Nikkel Stock Average, the
Hong Kong Hang Seng, dan the Singapore Straits Times Index. Karena harga saham
mencerminkan dugaan profitabilitas, indeks-indeks saham ini diawasi dengan ketat
sebagai indikator kondisi ekonomi masa mendatang yang paling mendekati tepat.

2.2 Mengidentifikasi Intermediasi Keuangan dalam Perekonomian


Intermediasi merupakan penghubung, sedangkan intermediator adalah seseorang
yang bertindak sebagai perantara untuk para pelaku transaksi yang mempermudah
perdagangan barang atau jasa. Intermediasi keuangan adalah suatu proses pembelian
surplus dana dari unit ekonomi, yaitu sektor usaha, lembaga pemerintah, dan rumah
tangga yang kemudian akan disalurkan ke unit ekonomi defisit. Dengan kata lain,
intermediasi dapat dikatakan pengalihan dana dari penabung kepada peminjam.
Pengalihan ini dilakukan oleh lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi.
Proses intermediasi dilakukan oleh lembaga keuangan dengan cara membeli
sekuritas primer yang diterbitkan oleh unit defisit dan dalam waktu yang sama
mengeluarkan sekuritas sekunder kepada penabung atau unit surplus. Sekuritas primer
berupa saham, obligasi, commercial paper, perjanjian kredit. Sedangkan sekuritas

5
sekunder berupa simpanan dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat
deposito, polis asuransi, dan reksa dana.
a) Berdasarkan prinsipnya, intermediasi keuangan dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu :
1. Depository Intermediaries
Depository Intermediaries adalah lembaga keuangan yang sebagian besar
sekuritas sekundernya terdiri dari berbagai bentuk simpanan seperti giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan tabungan yang diterima dari sektor usaha,
lembaga pemerintah, dan rumah tangga. lembaga keuangan depositori disebut
sebagai Lembaga penghimpun termasuk bank umum, BPR serta Lembaga Dana
dan Kredit Pedesaan (LDKP).

2. Contractual Intermediaries
Contractual Intermediaries merupakan lembaga yang melakukan kontrak
dengan nasabahnya untuk menarik tabungan atau memberikan perlindungan
finansial terhadap adanya kerugian baik jiwa atau harta. Contoh dari Contractual
Intermediaries yaitu asuransi kerugian, asuaransi jiwa, dan dana pensiun.

3. Investment Intermediaries
Investment Intermediaries adalah lembaga yang menawarkan surat-surat
berharga yang dimiliki sebagai investasi jangka Panjang atau dapat dijual apabila
investor membutuhkan dananya kembali. Contoh Investment Intermediaries yaitu
trust funds, trust and investment company.

b) Jenis-jenis Intermediasi Keuangan


1. Intermediasi Denominasi
Intermediasi denominasi (denomination intermediation) adalah lembaga
intermediasi yang terjadi apabila lembaga intermediasi menerima tabungan dalam
jumlah kecil dan kemudian memberikan kredit dalam jumlah besar.

2. Intermediasi Risiko
Intermediasi risiko (default-risk intermediation) adalah lembaga
intermediasi keuangan yang bersedia memberikan kredit kepada peminjam yang
berisiko dan dengan menerbitkan sekuritas yang relatif aman dan likuid untuk
menarik dana dari penabung.

3. Intermediasi Jatuh Tempo


Intermediasi jatuh tempo (maturity intermediation) merupakan lembaga
keuangan yang menerima simpanan dari penabung dalam jangka waktu pendek,
kemudian memberikan pinjaman kepada penabung dalam jangka waktu panjang.

4. Intermediasi Informasi
Intermediasi informasi merupakan lembaga intermediasi yang menyediakan
informasi kepada nasabah yang relevan dengan kondisi pasar dan peluang-
peluangnya.

6
5. Intermediasi Mata Uang
Intermediasi mata uang (currency intermediation) adalah lembaga
keuangan yang menerima tabungan dari penabung dalam berbagai bentuk mata
uang sesuai dengan kebutuhan.

2.3 Memaparkan Beberapa Identitas Penting dalam Pendapatan Nasional


Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pendapatan total dalam suatu
perekonomian dan pengeluaran total dari hasil barang dan jasa ekonomi. PDB(ditunjukkan
sebagai (Y) dibagi menjadi empat kompenen pengeluaran, yaitu konsumsi (C), investasi (I),
belanja pemerintah (G), dan ekspor neto (NX).

Y=C+I+G+NX.
Persamaan ini adalah sebuah identitas karena setiap dolar pengeluaran yang
muncul di sisi kiri selalu muncul dalam salah satu dari empat komponen di sisi kanan. Karena
cara setiap variabel ditentukan dan diukur, persamaan ini harus selalu valid. Perekonomian
tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lainnya. Secara
khusus, perekonomian tertutup tidak terlibat dalam perdagangan barang dan jasa
internasional, tidak juga terlibat dengan peminjaman dan pemberian pinjaman uang
internasional. Tentu saja, perekonomian yang sebenarnya adalah perekonomian terbuka, yaitu
perekonomian yang berinteraksi dengan perekonomian lainnya di dunia. Meskipun demikian,
mengasumsikan sebuah perekonomian yang tertutup merupakan penyederhanaan yang
berguna di mana kita dapat mempelajari beberapa pelajaran yang berhubungan dengan semua
perekonomian. Selain itu, asumsi ini benar-benar berlaku untuk perekonomian dunia (karena
perdagangan antarplanet belumlah lumrah).
Karena perekonomian tertutup tidak terlibat dalam perdagangan internasional,
ekspor dan impor pun nihil sehingga ekspor neto pun (NX) juga nol. Dalam kasus ini, kita
dapat menuliskan persamaan

Y=C +I+ G.
Persamaan ini menyatakan bahwa PDB adalah penjumlahan konsumsi, investasi,
dan pembelian yang dilakukan oleh pemerintah. Setiap unit hasil yang terjual dalam
perekonomian tertutup akan dikonsumsi, diinvestasikan, atau dibeli oleh pemerintah.

Untuk melihat apa yang ditunjukkan oleh identitas ini pada kita tentang pasar
keuangan, kurangilah C dan G dari kedua sisi persamaan. Kita akan memperoleh

Y-C-G=I.
sisi kiri persamaan (X-C-G) adalah penghasilan total dalam perekonomian ini
yang tersisa setelah dibayarkan untuk konsumsi dan pembelian yang dilakukan oleh
pemerintah. Jumlah ini disebut dengan tabungan nasional (national saving),atau cukup

7
disebut dengan tabungan (saving), dan ditunjukkan sebagai S. Dengan menggunakan S untuk
mengganti Y-C-G, kita dapat menulis persamaan terakhir menjadi

S=I
Persamaan ini menyatakan bahwa tabungan sama dengan investasi. Untuk
memahami makna tabungan nasional, kita akan terbantu dengan memanipulasi Lánisi ini
lebih jauh lagi. Biarkan T menunjukkan jumlah yang dikumpulkan oleh pemerintah dari
rumah tangga melalui pajak dikurangi dengan jumlah yang dibayar pemerintah ke rumah
tangga dalam bentuk pembayaran transfer (seperti tunjangan pensiun). Kita kemudian dapat
menuliskan tabungan nasional dalam dua cara berikut ini.
S = Y -C-G

atau
S= (Y - T- C) + (T– G)
Persamaan ini adalah sama karena kedua T dalam persamaan kedua saling
menghapuskan, tetapi masing-masing persamaan ini menunjukkan cara berpikir yang berbeda
tentang tabungan nasional. Secara khusus, persamaan kedua memisahkan tabungan nasional
ke dalam dua bentuk, yaitu tabungan swasta (Y - T- C) dan tabungan publik (T - G).
Tabungan swasta (private saving) adalah sisa jumlah penghasilan yang dimiliki oleh rumah
tangga setelah membayar pajaknya dan membayar konsumsinya. Seçara khusus, karena
rumah tangga menerima penghasilan sebesar Y, membayar pajak sebesar T, dan
membelanjakan sebesar C untuk konsumsi, tabungan swasta adalah Y-T-C. Tabungan publik
(public saving) adalah sisa jumlah pemasukan pajak yang dimiliki oleh pemerintah setelah
menggunakannya untuk keperluan belanja. Pemerintah menerima pajak T dari pemasukan
pajak dan mengeluarkan Guntuk barang dan jasa. Jika T melampaui G, pemerintah
mengalami surplus anggaran (budget surplus) karena pemerintah menerima lebih banyakuang
daripada yang dikeluarkannya. Surplus T – G ini melambangkan tabungan publik. Jika
pemerintah membelanjakan lebih banyak daripada yang diterimanya dalam pemasukan pajak
maka Glebih besar dari T. Dalam kasus ini, pemerintah mengalami defisit anggaran (budget
deficit) dan tabungan publik T- G bernilai negatif.

2.4 Memaparkan Arti daripada Tabungan dan Investasi


Tabungan dalam ilmu Ekonomi Makro didefinisikan sebagai bagian dari
pendapatan disposabel yang disimpan karena tidak habis digunakan untuk konsumsi.
Tabungan dalam lingkup luas merupakan bagian dari pada pendapatan nasional per tahun
yang tidak digunakan untuk konsumsi.
Dalam kamus ekonomi yang disusun oleh Winardi (1992), dikemukakan bahwa
dalam teori ekonomi, investasi berarti pembelian alat-alat produksi (termasuk
didalamnya benda-benda untuk dijual), dengan modal berupa uang. Sedangkan secara

8
makro, investasi berarti jumlah yang dibelanjakan sektor bisnis untuk menambah stok
modal dalam periode tertentu (Nanga, 2005).

Makna tabungan dan investasi terkadang dapat membingungkan. Sebagian besar


orang menggunakan istilah-istilah ini secara kasual dan terkadang dengan saling
bergantian. Sebaliknya, pakar ekonomi makro yang menghitung pendapatan nasional
menggunakan istilah-istilah ini secara hati-hati dan tidak mempersamakannya.
Lihatlah sebuah contoh, anggaplah bahwa Jay memperoleh pemasukan lebih
daripada yang ia keluarkan dan menyimpan penghasilan yang tidak dibelanjakannya di
bank atau menggunakannya untuk membeli obligasi atau beberapa saham dari
perusahaan. Karena penghasilan Jay melampaui konsumsinya, ia menambah jumlah
tabungan nasional. Jay dapat berpikir bahwa dirinya “menginvestasikan” uangnya, tetapi
pakar ekonomi makro akan menyebut tindakan Jay sebagai menyimpan dan bukan
berinvestasi.

Dalam bahasa ekonomi makro, investasi mengacu pada pembelian modal baru,
seperti peralatan atau bangunan. Ketika Devi meminjam uang di bank untuk membangun
sebuah rumah baru untuk dirinya, ia menambah jumlah investasi negara. Begitu pun,
ketika Lion Corporation menjual beberapa saham dan menggunakan hasilnya untuk
membangun sebuah pabrik baru, perusahaan ini juga menambah jumlah investasi negara.
Meskipun indentitas perhitungan S = I menunjukan bahwa tabungan dan investasi
adalah sama untuk perekonomian secara keseluruhan, hal ini tidaklah harus benar untuk
setiap rumah tangga atau perusahaan. Tabungan Jay dapat lebih besar daripada
investasinya dan ia dapat menabungkan kelebihannya di bank. Tabungan Devi dapat
lebih kecil daripada investasinya dan ia dapat meminjam kekurangannya dari bank. Bank
dan lembaga keuangan lainnya memungkinkan pembedaan antara tabungan dan investasi
dengan mengizinkan tabungan orang mendanai investasi orang lain.

2.5 Menjelaskan Penawaran dan Permintaan Dana Pinjaman

Pasar dana pinjaman (loanable funds market) adalalah pasar dimana penawaran dan
permintaan dana pinjaman (loanable funds) terjadi di dalam sebuah perekonomian.
Transaksi yang terjadi di pasar dana pinjaman melibatkan uang, alih-alih barang atau
jasa.

Pasokan dana pinjaman dapat berasal dari rumah tangga, perusahaan, maupun
pemerintah. Rumah tangga menyisihkan pendapatannya untuk ditabung, perusahaan
mengalokasikan sebagian laba (keuntungan) ke berbagai instrumen keuangan, dan
pemerintah memasok uang jika sedang menjalankan surplus fiskal dimana pendapatan
pajak melebihi pengeluaran.

Sementara itu, permintaan dana pinjaman juga berasal dari ketiga pihak tersebut.
Rumah tangga meminjam dana (misalnya dari bank) untuk membeli berbagai barang

9
kebutuhan, seperti makanan, kendaraan, dll. Perusahaan meminjam dana untuk belanja
modal. Dan pemerintah meminjam dana untuk menutup defisit anggaran.

Seperti di pasar barang, di pasar dana pinjaman, suku bunga merepresentasikan


harga, yang dimana bisa berarti pengembalian atau biaya meminjam uang. Bagi pemasok
dana itu adalah pengembalian, dan bagi peminjam itu adalah biaya peminjaman.
Penawaran mewakili total dana yang dipinjamkan pada tingkat bunga tertentu,
sedangkan permintaan mewakili total dana yang dapat dipinjam pada tingkat bunga
tertentu. Pasar dana pinjaman akan mencapai equilibrium jika penawaran sama dengan
permintaan.

1. Penawaran Dana Pinjaman


Penawaran dana pinjaman berasal dari orang-orang yang memiliki beberapa
penghasilan ekstra yang ingin mereka simpan dan mereka pinjamkan. Pemberian
pinjaman ini dapat terjadi secara langsung, seperti ketika suatu rumah tangga membeli
obligasi dari sebuah perusahaan atau dapat juga terjadi secara tidak langsung, seperti
ketika suatu rumah tangga menabung di bank, yang pada gilirannya menggunakan dana
tersebut untuk memberikan pinjaman. Dalam kedua kasus itu, tabungan adalah sumber
penawaran dana pinjaman.
Penawaran dana pinjaman meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga.
Ketika suku bunga naik, pemasok dana pinjaman akan mendapat pengembalian yang
lebih tinggi. Jadi, saat suku bunga mengalami kenaikan, pemasok dana pinjaman akan
menambah dananya, dan sebagai hasilnya, pasokan dana pinjaman dalam
perekonomian akan meningkat. Itulah mengapa kurva penawaran dana pinjaman
memiliki slope positif yang menunjukkan hubungan positif antara pasokan dana
pinjaman dengan suku bunga.

10
Kurva penawaran dana pinjaman

Suku S
bun
ga

Dana pinjaman

2. Permintaan Dana Pinjaman


Permintaan dana pinjaman ini juga dapat berasal dari rumah tangga, perusahaan,
dan pemerintah yang ingin meminjam uang untuk investasi. Permintaan ini di antaranya
adalah jika sebuah keluarga mengambil hipotek untuk membeli rumah. Contoh lainnya
adalah perusahaan yang meminjam uang untuk membeli peralatan baru atau
membangun pabrik. Dalam kedua kasus tersebut, investasi adalah sumber permintaan
dana pinjaman.
Permintaan dana pinjaman ditentukan oleh suku bunga. Dari sudut pandang
peminjam, suku bunga merupakan biaya meminjam dana. Semakin tinggi suku bunga,
maka semakin besar pula biaya mengembalikannya kembali. Jadi, pada saat suku bunga
naik, peminjam akan cenderung tidak melakukan pinjaman. Oleh karena itu, kurva
permintaan dana pinjaman memiliki kemiringan ke bawah (slope negatif) yang
menunjukkan hubungan negatif / terbalik antara permintaan dana pinjaman dengan
suku bunga, yang berarti saat suku bunga naik, permintaan dana pinjaman akan
menurun.

11
Kurva permintaan dana pinjaman

Suku
bun
ga

Dana pinjaman

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam banyak hal, pasar keuangan hampir sama dengan pasar-pasar lainnya dalam
perekonomian. Harga dana pinjaman-suku bunga-diatur oleh kekuatan permintaan dan
penawaran, sebagaimana halnya harga-harga lain dalam perekonomian. Kita dapat
menganalisis pergeseran terhadap permintaan dan penawaran di pasar keuangan sebagaimana
kita melakukan analisis di pasar-pasar lainnya. Ketika pasar keuangan membawa permintaan
dan penawaran dana pinjaman ke neraca, pasar keuangan membantu dalam mengalokasikan
sumber daya ekonomi yang langka guna dimanfaatkan seefisien mungkin.

Konsep nilai masa kini mengingatkan kita bahwa uang pada masa depan kurang
berharga dibandingkan dengan uang pada masa sekarang, dan hal itu memberikan kita cara
untuk membandingkan jumlah uang pada periode waktu yang berbeda. Teori manajemen
risiko mengingatkan kita bahwa masa depan tidak jelas dan orang orang yang menghindari
risiko dapat mengambil pencegahan untuk menjaga dirinya dari ketidakpastian itu.
Meskipun sebagian besar perangkat keuntungan ini terbangun dengan baik, ada banyak
kontroversi mengenai validitas hipotesis pasar pasar efisien dan apakah harga-harga saham,
dalam praktiknya, cukup rasional dalam memperkirakan nilai nyata sebuah perusahaan.
Rasional atau tidak, pergerakan yang besar dalam harga saham yang kita amati memiliki
akibat ekonomi makro yang penting.

13
DAFTAR PUSTAKA

N. Gregory Mankiw, Euston Quah, Peter Wilson (2014). Pengantar Ekonomi Makro Edisi
Asia, Salemba Empat.

Malut, Maria Goreti (2012) Pengaruh Investasi Terhadap Pembangunan Ekonomi Di


Propinsi Nusa Tenggara Timur. S2 Thesis, Uajy. http://e-
journal.uajy.ac.id/477/3/2MM01502.pdf
(Diakses, 13 Februari 2021)
Haryanto, Agni (2021) Pendapatan Nasional: Manfaat, Konsep dan Perhitungan.
https://www.jojonomic.com/blog/pendapatan-nasional/

Herlambang, Budi (2020) Pasar Dana Pinjaman : Konsep dan Cara Kerja [URL]
https://cerdasco.com/pasar-dana-pinjaman/ (Diakses pada 13 Februari 2021)
Muza. (2019). Pengertian, Perbedaan dan Jenis intermediasi dan Disintermediasi Keuangan.
https://www.calonmanejer.com/2019/01/intermediasi-disintermediasi.html?m=1 (Di akses
pada 14 Februari 2021)

https://www.calonmanejer.com/2019/01/intermediasi-disintermediasi.html?m=1 (Di akses


pada 14 Februari)

14

Anda mungkin juga menyukai