KONTRAK BISNIS
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
▪ Untuk mengetahui pengertian kontrak atau perjanjian.
▪ Untuk mengetahui subjek dan objek perjanjian.
▪ Untuk mengetahui macam-macam asas perjanjian.
▪ Untuk mengetahui bentuk-bentuk perjanjian.
▪ Untuk mengetahui pengertian prestasi dan wanprestasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Kontrak adalah dimana dua orang atau lebih saling berjanji untuk melakukan atau
tidak melakukan perbuatan tertentu, biasanya secara tertulis. kontrak dapat menimbulkan
hak dan kewajiban bagi para pihak yang membuat kontrak tersebut, karena itu kontrak yang
mereka buat adalah sumber hokum formal, asal kontrak tersebut adalah kontrak yang sah.
Syarat ketiga dan keempat merupakan syarat obyektif, syarat ini apabila dilanggar
maka kontraknya batal demi hukum, meliputi:
1) suatu hal (obyek) tertentu;
2) suatu sebab yang halal (kausa).
Obyek dalam perjanjian menurut Pasal 499 KUH Perdata menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan barang (objek) adalah tiap benda dan tiap hak yang dapat menjadi obyek
dari hak milik.
3) Suatu hal tertentu, dengan syarat perihal tertentu dimaksudkan bahwa suatu
kontrak haruslah berkenaan dengan hal tertentu, jelas, dan dibenarkan oleh hukum.
Sehingga hak dan kewajiban para pihak dapat ditetapkan. Mengenai hal ini dapat
kita temukan dalam pasal 1332 ddan1333 KUH Perdata.
Pasal 1332 KUH Perdata menentukan bahwa “Hanya barang-barang yang dapat
diperdagangkan saja dapat menjadi pokok suatu perjanjian” Sedangkan pasal 1333
KUH Perdata menentukan bahwa “Suatu perjanjian harus mempunyai sebagai
pokok suatu barang yang paling sedikit ditentukan jenisnya. Tidaklah menjadi
halangan bahwa jumlah barang tidak tentu, asal saja jumlah itu terkemudian dapat
ditentukan / dihitung”.
Misalnya, jual beli tanah dengan luas 500 m2, terletak di Jl. Merpati No 15 Jakarta
Pusat yang berbatasan dengan sebelah utara sungai ciliwung, sebelah selatan Jalan
Raya Bungur, sebelah timur sekolah dasar inpres, dan sebelah barat tempat
pemakaman umum.
4) Suatu sebab yang dikehendaki, maksudnya adalah bahwa suatu kontrak haruslah
dibuat dengan maksud atau alasan yang sesuai hukum yang berlaku. Jadi tidak boleh
dibuat kontrak atau menjanjikan sesuatu untuk melakukan hal-hal yang bertentangan
dengan hukum. Sebab yang halal menurut Pasal 1337 KUH Perdata adalah “sebab
yang tidak dilarang oleh undang-undang, tidak berlawanan dengan kesusilaan
ataupun ketertiban umum”. Dalam Pasal 1336 KUH Perdata disebutkan “jika tidak
dinyatakan suatu sebab, tetapi ada sebab yang halal, ataupun jika ada suatu sebab
lain, dari pada yang dinyatakan, perjanjianya namun demikian adalah sah”. Selain
itu pasal 1335 KUH Perdata juga menentukan bahwa “suatu perjanjian yang dibuat
tanpa sebab atau dibuat karena suatu sebab yang palsu atau terlarang adalah tidak
mempunyai kekuatan hukum”.
2.5 Bentuk-Bentuk Perjanjian
2.5.1 Perjanjian Kredit
2.5.1.1 Pengertian Kredit
Dalam Bahasa Romawi, Credere atau Kredit artinya percaya,
kepercayaan ini merupakan dasar dari setiap perjanjian. Unsur dari kredit
yaitu adanya dua pihak, kesepakatan pinjam-meminjam, kepercayaan,
prestasi, imbalan, dan jangka waktu tertentu dengan objeknya benda.
Nathan Weinstock (1987), seperti dikutip Levi Lana (dalam Jurnal Hukum
Bisnis, 2001:67), membedakan secara tegas antara agen dengan distributor:
AGEN DISTRIBUTOR
Membeli dan menjual barang untuk Membeli dan menjual barang
tindakan hukum atas perintah, untuk diri sendiri begitupun
tanggung jawab dan risiko dipikul dengan tanggung jawab dan risiko
oleh principal. dipikul sendiri.
Mendapatkan keuntungan dari Mendapatkan keuntungan dari
komisi. margin harga beli dengan harga
jual.
Meminta pembayaran kembali atas Bertanggung jawab sendiri atas
biaya yang dikeluarkannya. semua biaya yang dikeluarkan.
Sistem manajemen dan akuntansi Sistem manajemen dan akuntansi
keagenan berhak menagih secara bersifat otonom.
langsung kepada nasabah.
Bentuk dari suatu prestasi pada kontrak sebagaimana pasal 1234 KUH
Perdata (BW) yaitu memberikan sesuatu (membayar dengan harga barang atau
menyerahkan kekuasaan atas suatu benda misal dalam hal jual beli, sewa menyewa,
hibah, perjanjian gadai, hutang piutang).
Akibat dari wanprestasi itu biasanya dapat dikenakan sanksi berupa ganti
rugi, pembatalan kontrak, peralihan risiko, maupun membayar biaya perkara.
Sebagai contoh seorang debitor (si berutang) dituduh melakukan perbuatan hukum,
lalai atau sengaja tidak melaksanakan sesuai bunyi yang telah disepakati dalam
kontrak, jika terbukti, maka debitor harus mengganti kerugian (termasuk ganti rugi
+ bunga + biaya perkaranya). Meskipun demikian debitor bisa saja membela diri
dengan alasan:
- Keadaan memaksa (overmacht/force majure)
- Kelalaian kredito sendiri
- Kreditor telah melepas haknya untuk menuntut ganti rugi.
Untuk hal yang demikian debitor tidak harus mengganti kerugian. Oleh
karena itu, sebaiknya dalam setiap kontrak bisnis yang kita buat dapat dicantumkan
juga mengenai risiko, wanprestasi, dan keadaan memaksa ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
▪ Perjanjian dan kontrak yaitu Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu pihak
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Sedangkan Kontrak
adalah dimana dua orang atau lebih saling berjanji untuk melakukan atau tidak
melakukan perbuatan tertentu, biasanya secara tertulis.
▪ Subyek dan Obyek Perjanjian mempunyai syarat yaitu Syarat pertama dan kedua adalah
mengenai subyeknya atau para pihak yang mengadakan kontrak, maka disebut syarat
subyektif, karena jika syarat subyektif tidak terpenuhi maka perjanjian itu dapat
dimintakan pembatalannya.
▪ Asas asas perjanjian meliputi Asas Konsensualisme Asas Kebebasan Berkontrak, Asas
Pacta Sunt Servanda ,Asas Itikad Baik ,Asas Kepribadian.
▪ Syarat Sahnya Perjanjian yaitu Sepakat mereka yang mengikat dirinya, Kecakapan
untuk membuat suatu perikatan, Suatu hal tertentu, Suatu sebab yang dikehendaki.
▪ Bentuk-Bentuk Perjanjian yaitu
Perjanjian Kredit dalam Bahasa Romawi, Credere atau Kredit artinya percaya,
kepercayaan ini merupakan dasar dari setiap perjanjian.
Perjanjian Kredit Uang bahwa Para Pihak, pasal 16 UU Perbankan Nomor 10
Tahun 1998, setiap pihak yang melakukan aktivitas menghimpun dana dari
masyarakat wajib memiliki izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan
Rakyat.
Perjanjian leasing yaitu Leasing berasal dari kata lease (Bahasa Inggris) adalah
perjanjian yang pembayarannya dilakukan secara angsuran dan hak milik atas
barang itu beralih kepada pembeli setelah angsurannya lunas dibayar (Keputusan
Menteri Perdagangan No. 34/KP/II/1980).
Perjanjian Franchising, Franchising adalah pemilik dari sebuah merek dagang,
nama dagang sebuah rahasia dagang, paten, atau produk (biasanya disebut
“Franchisor”) yang memberikan lisensi ke pihak lain (biasanya disebut
“Franchisee”) untuk menjual atau memberi pelayanan dari produk di bawah nama
franchisor.
▪ Terakhir adalah Prestasi dan Wanprestasi. Pengertian prestasi dalam hukum kontrak
adalah melakukan keseluruhan isi dari kontrak yang telah disepakati dimaksudkan
sebagai suatu pelaksanaan hal hal yang tertulis dalam suatu kontrak oleh pihak yang
telah mengikatkan diri. Sedangkan Wanprestasi (breach of contract) adalah tidak
dilaksanakannya prestasi atau kewajiban sebagaimana mestinya yang dibebankan oleh
kontrak terhadap pihak-pihak tertentu seperti yang disebutkan dalam kontrak yang
bersangkutan.
3.1 Saran
Terkait dalam hal tersebut, saya menyarankan beberapa hal untuk lebih
diberhatikan yaitu Dalam perjanjian kita harus melakukan perbuatan mengikatkan satu
pihak atau lebih kepada satu orang atau lebih. Sedangkan dalam kontrak, dimana harus ada
dua orang atau lebih saling berjanji untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatan
tertentu. Sebaiknya saat melaksanakan perjanjian dan kontrak tidak boleh dilanggar karena
akan mendapatkan sanksi
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.stimart-amni.ac.id/810/2/BAB%202%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/155377-ID-perjanjian-keagenan-dan-distributor-
dala.pdf
https://www.neliti.com/id/publications/149441/keabsahan-perjanjian-baku-dalam-perjanjian-
kredit-bank-dihubungkan-dengan-asas-k
https://www.coursehero.com/file/22358109/Tugas-makalah-Hukum-Bisnis/
https://www.pelajaran.co.id/2020/03/pengertian-perjanjian.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68095/Chapter%20II.pdf?sequence=3
&isAllowed=y
http://rechthan.blogspot.com/2015/10/4-syarat-sahnya-perjanjiankontrak.html
https://konsultanhukum.web.id/syarat-sahnya-perjanjian/
https://doktorhukum.com/syarat-sahnya-perjanjian-kontrak/
https://www.ardiarmandanu.com/2019/06/prestasi-dan-wanprestasi-dalam-hukum.html?m=1
http://www.sangkoeno.com/2015/01/prestasi-dan-wanprestasi.html?m=1
https://www.negarahukum.com/asas-asas-perjanjian.html
https://www.legalakses.com/asas-asas
perjanjian/#:~:text=Asas%2Dasas%20perjanjian%20diatur%20dalam,good%20faith)%20dan
%20asas%20kepribadian%20
https://www.coursehero.com/file/35746221/Subyek-dan-Objek-Perjanjianpptx/
http://repository.uin-suska.ac.id/7058/4/BAB%20III.pdf