Anda di halaman 1dari 15

EKONOMI DIGITAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu nilai mata kuliah Sistem Informasi dan E-Business

Oleh:
Muhammad Imaaduddin 20090319818
Desita Anggra Dewi 20090319814

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN


PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2020
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.4 Kegunaan Penelitian..................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................4
2.1 Perkembangan Ekonomi Digital Saat Ini..................................................4
2.2 Dampak Ekonomi Digital Untuk Kesejahteran Masyarakat.....................4
2.3 Penerapan Strategi Dan Kebijakan Ekonomi Digital Terhadap Sistem
Informasi Manajemen Dan E-Business................................................................6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan paper dengan judul “Ekonomi Digital” sesuai dengan harapan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan paper ini masih jauh dari
sempurna baik sistematika maupun kedalaman isinya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan.
Semoga penyusunan paper ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait.
Akhir kata hanya kepada Allah SWT penulis memohon supaya apa yang
dikerjakan selama ini merupakan amal yang bernilai ibadah. Amin

Bandung, Juni 2020

Penulis

ii
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan atas rahmat dan ridha Allah SWT yang
telah memberikan nikmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan tugas Sistem Informasi Manajemen dan E-Business
yang ini dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian paper ini, khususnya kepada :

1. Allah SWT, dengan segala rahmat serta karunia-Nya yang memberikan


kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan paper.
2. Keluarga tercinta yang selama ini telah membantu penulis dalam bentuk
perhatian, kasih sayang, semangat, serta doa yang tidak henti-hentinya
mengalir demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan paper ini
3. Dr. Nurdin, SE., M.Si. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen dan E-Business yang telah memberikan motivasi
serta pengarahan dalam penyusunan paper ini. Semoga Allah SWT selalu
memberikan kesehatan dan umur panjang serta memberikan pahala dan
keberkahan hidup.

Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi penulis umumnya dan kepada
para pembaca.

Bandung, Juni 2020

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi saat ini, digital menjadi sebuah keharusan. Kemajuan
teknologi memberikan kemudahan dalam segala urusan manusia salah satunya
dalam bidang ekonomi. Teknologi ini membantu mengembangkan berbagai sektor
ekonomi seperti ritel (e-commerce), transportasi (kendaraan otomatis), pendidikan
(kursus online), kesehatan (obat-obatan pribadi), serta interaksi sosial (jejaring
sosial) . Namun, banyak dari teknologi yang sama yang mendorong ekonomi
digital juga mengganggu industri-industri utama dan mengganggu para pemain
lama (Kotler, Kartajaya & Setiawan, 2017).
Pengecer besar seperti Borders dan Blockbuster, misalnya, mengalami
gangguan yang disebabkan oleh pendatang yang diberdayakan secara digital di
industri masing-masing. Para pendatang yang diberdayakan secara digital ini,
Amazon dan Netflix. Apple iTunes, yang pernah berhasil mengganggu pengecer
ritel musik online-nya telah terganggu oleh Spotify dan model bisnis streaming
musik lainnya. Pendapatan Apple dari penjualan musik telah menurun sejak
mencapai puncaknya awal 2000-an. Apple meluncurkan layanan streaming
musiknya sendiri, yaitu Apple Music, pada pertengahan 2015 menyaingi Spotify.
Ekonomi digital mengacu pada ekonomi yang didasarkan pada teknologi
digital, termasuk jaringan komunikasi digital (Internet, intranet, dan jaringan nilai
tambah pribadi atau VAN), komputer, perangkat lunak, dan teknologi informasi
terkait lainnya. Ekonomi digital juga kadang-kadang disebut ekonomi Internet,
ekonomi baru, atau ekonomi Web. Dalam ekonomi baru ini, jaringan digital dan
infrastruktur komunikasi menyediakan platform global tempat orang dan
organisasi menyusun strategi, berinteraksi, berkomunikasi, berkolaborasi, dan
mencari informasi (Turban, et al, 1999).
Ekonomi digital pertama kali diperkenalkan oleh Tapscott (1998) yaitu
sebuah sosiopolitik dan sistem ekonomi yang mempunyai karakteristik sebagai
sebuah ruang intelijen, meliputi informasi, berbagai akses instrumen informasi,
kapasitas informasi, dan pemrosesan informasi. Di Indonesia, masyarakat sudah
mulai sadar akan pentingnya ekonomi digital, terlebih dalam menghadapi revolusi
industri 4.0. Dengan penggunaan layanan ekonomi digital, masyarakat dapat
menggunakan fasilitas yang cepat dan murah. Para pelaku usaha tidak perlu
membawa barang dagangannya sendiri ke tempat di mana para konsumen berada.
Mereka para pelaku usaha bisa dengan mudah mendapat pelanggan melalui
perantara layanan ekonomi digital.
Sisi lain, ekonomi digital dapat memperburuk ketimpangan dikarenakan
ada sebagian kelompok yang cepat mengikuti perkembangan digital dan sukses,
serta ada pula yang tidak bisa mengikutinya. Di samping itu, infrastruktur
telekomunikasi di Indonesia belum terbangun secara merata. Pembangunan
infrastruktur lebih terlihat di kawasan Jawa dan Sumatera, sedangkan di kawasan
timur Indonesia infrastruktur telekomunikasi yang ada masih jauh dari memadai.
Akibatnya jelas, kesenjangan digital sangat nyata terjadi di Indonesia.
Ekonomi digital masih menjadi tantangan bagi sebagian pengusaha,
karena bagi yang mampu beradaptasi, keuntungan berlipat ganda akan didapat.
Sebaliknya, pengusaha yang tidak dapat mengikuti kecanggihan perkembangan
zaman bukan tidak mungkin akan jauh ketinggalan. Anak-anak muda menjadi
kelompok yang sangat antusias menggeluti bisnis berbasis digital. Banyak
pebisnis muda yang sukses memanfaatkan teknologi. Usaha mereka pun
mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Menurut Co-Founder dan Chief
Executive Officer (CEO) Djaring, Laksamana Mustika, pertumbuhan bisnis anak
muda tidak terlepas dari kejelian mengeksplorasi media sosial seperti Instagram,
Facebook, dan Youtube. Digitalisasi membuat pengusaha lebih mudah
memperkenalkan merek dan memasarkan produknya. Jika dulu pengusaha sulit
mencari pemasok, kini hampir semua barang mudah ditemukan di platform
perdagangan elektronik.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah paper ini adalah.
1. Bagaimana perkembangan ekonomi digital saat ini
2. Bagaimana dampak ekonomi digital untuk kesejahteran masyarakat
3. Bagaimana pengaruh penerapan strategi dan kebijakan ekonomi digital
terhadap Sistem Informasi Manajemen dan E-Business.

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian adalah
untuk memperoleh hasil temuan mengenai.
1. Gambaran perkembangan ekonomi digital saat ini
2. Gambaran dampak ekonomi digital untuk kesejahteran masyarakat
3. Gambaran pengaruh penerapan strategi dan kebijakan ekonomi digital
terhadap Sistem Informasi Manajemen dan E-Business.

1.4 Kegunaan Penelitian


Berdasarkan dari tujuan penelitian, hasil paper diharapakan mempunyai
kegunaan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Paper ini diharapkan memberi sumbangan dalam aspek teoritis yaitu bagi
perkembangan ilmu manajemen khususnya dalam upaya menggali
pendekatan-pendekatan baru dalam bidang Sistem informasi manajemen
dan E-Business yang menyangkut Ekonomi Digital.
2. Manfaat Praktis
Paper ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak lain yang
akan membuat lebih lanjut penelitian yang sejenis.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Ekonomi Digital Saat Ini


Setiawan (2017) menjelaskan Dunia digital tidak hanya menawarkan
peluang dan manfaat besar bagi public dan kepentingan bisnis. Namun juga
memberikan tantangan terhadap segala bidang kehidupan untuk meningkatkan
kualitas dan efisiensi dalam kehidupan. Penggunaan bermacam teknologi,
memang sangat memudahkan kehidupan, namun gaya hidup digital pun akan
makin bergantung pada penggunaan ponsel dan computer.

Menurut Dalle (2016) Sejarah ekonomi dunia telah melalui empat era
dalam hidup manusia yaitu era masyarakat pertanian, era mesin pasca revolusi
industry, era perburuan minyak, dan era kapitalisme korporasi multinasional.
Empat gelombang ekonomi sebelumnya berkarakter ekslusif dan hanya bisa
dijangkau oleh kelompok elite tertentu. Gelombang ekonomi digital hadir dengan
topografi yang landai, inklusif, dan membentang ekualitas peluang. Karakteristik
ini memiliki konsep kompetisi yang menjadi spirit industry yang dengan mudah
terangkat oleh para pelaku startup yang mengutamakan kolaborasi dan sinergi.

2.2 Dampak Ekonomi Digital Untuk Kesejahteran Masyarakat


Dengan digitalisasi dan perkembangan teknologi telah menempatkan
Indonesia menjadi bagian dari masyarkat ekonomi dunia sehingga mengharuskan
masyarakat memaksimalkan manfaat potensi ekonomi digital untuk bersaing
dengan Negara lain. Salah satunya yaitu perkembangan pada fintech, industry
fintech menjadi primadona dan menjadi hal penting bagi kesuksesan
perkembangan ekonomi digital.

Penerapan indutri fintech pada kehidupan masyarakat yaitu dengan


semkain dimudahkannya melakukan pembayaran listrik, air dan pulsa melalui
pembayaran bank ataupun pembayaran digital lainnya. Hal ini memberikan
dampat yang efisien pada kegiatan masyarakat. Selain indutri fintech, industry e-
commerce juga mengalami perkembangan yang sangat baik dan berdampak
langsung pada masyarakat karna didukung oleh ekonomi digital. Terbukti dengan
telah tercatatnya lebih kurang delapan juta orang Indonesia sudah berbelanja
secara online dan diprediksi terus meningkat. Perilaku konsumtif dan digital dari
masyarakat Indonesia ditambah meningkatnya jangkauan pasar menjadi
pendorong utama. Tren ini banyak membuat pemain yang selama ini menjual
sesuatu secara konvensional menjadi online.

Namun dampak besar dari perkembangan tegnologi tidak semua memiliki


dampak baik, melainkan juga sisi negatif, seperti selayak nya saat ingin membuat
gebrakan yang baru akan tetap ada saja pihak yang dirugikan, tidak mungkin tidak
ada. Misalnya dampak disruptif yang ditimbulkan Go-Jek, terutama terhadap para
ojek dan taksi konvensional. Penghasilan yang menurun dan kompetisi yang
dirasa tidak adil menjadi pemicunya, sehingga banyak terjadi penolakan di
daerah-daerah bahkan sampai berujung anarkis.

Dengan digitalisasi dan perkembangan teknologi, beberapa sektor


ekonomi mengalami pengurangan tenaga kerja. Contohnya jasa administrasi,
manufaktur dan industri, jasa kuliner, konstruksi dan pertambangan serta banyak
jenis pekerjaan lainnya yang selama ini berfungsi standar dan berulang, pada
akhirnya digantikan oleh mesin otomatis yang serba efisien. Sifat konsumtif
sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan
generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan
memiliki jalan pintas yang bermental "instant".

5
2.3 Penerapan Strategi Dan Kebijakan Ekonomi Digital Terhadap Sistem
Informasi Manajemen Dan E-Business
Indonesia terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital di
Indonesia dengan membuat strategi nasional ekonomi digital. Ini sejalan dengan
visi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia
Tenggara pada tahun 2020.
Pemerintah mempunyai kewajiban untuk melindungi warga negaranya
dengan menjalankan fungsi perlindungan melalui regulasi hukum yang mengatur
transaksi e-commerce atau ekonomi digital tersebut, sehingga kepastian hukum
tercapai dan kesejahteraan bisa terwujud. Apabila dilihat dari aspek hukum,
transaksi perdagangan atau jual beli sebagai suatu bentuk perjanjian sudah diatur
dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yaitu Buku III tentang Perikatan.
Akan tetapi dalam KUHPdt tersebut hanya mengatur transaksi jual beli
konvensional, belum mengatur kegiatan jual beli diruang siber (e- commerce).
Pada tahun 2008 pemerintah mengesahkan Undang-Undang Nomor 11 tahun
2008 yang saat ini telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Informasi dan transaksi Elektronik (UU ITE). Undang- undang yang
disusun pemerintah (Kemenkominfo) bersama DPR untuk mengatur segala aspek
engineering process. UU ini mengatur tentang informasi serta transaksi elektronik,
atau teknologi informasi secara umum.UU ini memiliki yurisdiksi yang berlaku
untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di
luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum
Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan
Indonesia. Pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik mengacu pada
beberapa instrumen internasional, seperti UNCITRAL Model Law on e-
commerce dan UNCITRAL Model Law on eSignature. Bagian ini dimaksudkan
untuk mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan masyarakat
umumnya guna mendapatkan kepastian hukum dalam melakukan transaksi
elektronik.

6
Dengan memiliki badan hukum, maka usaha e-commerce memiliki
identitas yang pasti dan dapat menunjang dan mengantisipasi persoalan hukum
yang ada. Meskipun masih dalam skala kecil, badan hukum merupakan hal yang
penting untuk dipertimbangkan dalam pembangunan usaha e-commerce. Dapat
membentuk badan hukum Commandataire Vennootschap (CV), atau bentuk
badan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang lebih kuat dan terpercaya. Pada
prinsipnya, tidak ada keharusan bagi sebuah bidang usaha e-Commerce berbentuk
PT.
Sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1 angka 4 Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik sebagai berikut: “Penyelenggara Sistem Elektronik adalah setiap
orang, penyelenggaraan negara, Badan Usaha, dan masyarakat yang menyediakan,
mengelola, dan/atau mengoperasikan Sistem Elektronik untuk keperluan dirinya
dan/atau keperluan pihak lain.
Pemerintah memiliki visi untuk menempatkan Indonesia sebagai negara
dengan kapasitas digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Indonesia
adalah salah satu pengguna internet terbesar di dunia, mencapai 93,4 juta orang
dan pengguna telepon pintar (smartphone) mencapai 71 juta orang. Pada tanggal
21 Juli 2017 Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun
2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Road
Map Ecommerce) Tahun 2017-2019 (SPNBE 2017-2019) untuk mendorong
perluasan dan peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat di seluruh Indonesia
secara efisien dan terkoneksi secara global. Peta jalan e-commerce ini sekaligus
dapat mendorong kreasi, inovasi, dan invensi kegiatan ekonomi baru di kalangan
generasi muda.
Dalam SPNBE 2017-2019 tersebut terdapat 8 (delapan) aspek regulasi,
yaitu:
1. Pendanaan/Funding, yaitu akses kepada capital dimana perusahaan start up
dan berkembang membutuhkan dukungan modal.
2. Perpajakan, dalam aspek ini ada distorsi tentang penerapan pajak.
Bagaimana menerapkan pajak bagi UKM untuk e-commerce yang

7
memiliki platform-marketplace. Pasti akan ada penghitungan pajak masuk
dan pajak keluar.
3. Perlindungan Konsumen, membangun kepercayaan konsumen melalui
pembangunan regulasi, perlindungan terhadap pelaku industri,
penyederhanaan pendaftaran perijinan bisnis untuk pelaku e-commerce
4. Pendidikan dan SDM, memberikan edukasi kepada seluruh ekosistem e-
commerce.
5. Meningkatkan Infrastruktur komunikasi nasional sebagai tulang punggung
pertumbuhan industri e-commerce melalui perluasan pembangunan
jaringan broadband.
6. Logistik.
7. Keamanan siber (cyber security).
8. Pembentukan Manajemen Pelaksana dengan melakukan monitoring dan
evaluasi implementasi peta jalan e-commerce.
Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik ditandatangani Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Oktober
2018 dan diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 182 oleh Menkumham Yasonna H. Laoly pada tanggal 5 Oktober 2018 di
Jakarta. Lampiran Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik ini membahas tentang Rencana Induk Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik Nasional sebagai salah satu misi pembangunan
nasional sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2005 - 2025 adalah
mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Tujuan dari pembangunan aparatur
negara adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, peningkatan
kualitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan, dan peningkatan partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan.
Pertimbangan terbitnya Perpres 95 tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik ini adalah:

8
1. bahwa untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan
terpercaya diperlukan sistem pemerintahan berbasis elektronik;
2. bahwa untuk meningkatkan keterpaduan dan efisiensi sistem pemerintahan
berbasis elektronik diperlukan tata kelola dan manajemen sistem
pemerintahan berbasis elektronik secara nasional;
3. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Landasan Hukum Perpres 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik ini adalah Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Saat ini pemerintah sedang serius melakukan penataan dan pengaturan
pada dunia e-commerce atau ekonomi digital. Tentu ke depan bisa dipastikan
bisnis e-commerce akan memiliki banyak aturan dan hukum yang mengikatnya.
Maka dengan adanya beberapa aturan hukum e-commerce ini tentu akan
menciptakan tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha.

9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Ekonomi digital masih menjadi tantangan bagi sebagian pengusaha,
karena bagi yang mampu beradaptasi, keuntungan berlipat ganda akan didapat.
Sebaliknya, pengusaha yang tidak dapat mengikuti kecanggihan perkembangan
zaman bukan tidak mungkin akan jauh ketinggalan. Di era globalisasi saat ini,
digital menjadi sebuah keharusan. Kemajuan teknologi memberikan kemudahan
dalam segala urusan manusia salah satunya dalam bidang ekonomi. Teknologi ini
membantu mengembangkan berbagai sektor ekonomi seperti ritel (e-commerce),
transportasi (kendaraan otomatis), pendidikan (kursus online), kesehatan (obat-
obatan pribadi), serta interaksi sosial (jejaring sosial).
Ekonomi digital mengacu pada ekonomi yang didasarkan pada teknologi
digital, termasuk jaringan komunikasi digital (Internet, intranet, dan jaringan nilai
tambah pribadi atau VAN), komputer, perangkat lunak, dan teknologi informasi
terkait lainnya. Ekonomi digital juga kadang-kadang disebut ekonomi Internet,
ekonomi baru, atau ekonomi Web. Dalam ekonomi baru ini, jaringan digital dan
infrastruktur komunikasi menyediakan platform global tempat orang dan
organisasi menyusun strategi, berinteraksi, berkomunikasi, berkolaborasi, dan
mencari informasi.

3.2 Saran
Penggunaan sistem Ekonomi Digital sebaiknya dimanfaatkan dengan
peraturan perundag-undangan yang berlaku dimanfaatkan dengan baik, karna
dampak positif dan negative dari adanya ekonomi digital juga berimbang, dengan
mengurangi resiko dampak negative yang akan terjadi.
Penting juga untuk mempersiapkan SDM yang memahami tentang
ekonomi digital dengan baik agar bisa menerapkan sistem ini dengan maksimal
dalam aspek aspek di kehidupan, memudahkan aktivitas dalam masyarakat.
Dengan penemuan penemuan tren digital yang inovatif menjadikan Indonesia
lebih menjadi Negara yang berkembang di bidang digital.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurofiq, atep. 2015. Menakar pengaruh masyarakat ekonomi ASEAN Terhadap


Pembangunan Indonesia. Jurnal Filsafat dan Budaya Hukum.

Tapscott, D. 1998. Digital Economy : Promise and Peril in the Age of Networked
Intelligence. New York : McCraw-Hill

Turban, Efraim; McLean, Ephraim; dan Wetherbe, James (1999). Information


Technology for Management. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Kotler, Philip; Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan. 2017. Marketing 4.0
In The Digital Economy. Canada: John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New
Jersey.

11

Anda mungkin juga menyukai