Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH BUSINESS PLAN, MARKETING PLAN,

MANAJEMEN RISK

OLEH : RAHMAT KURNIAWAN

LOKAL :5H4

S1 HUKUM

UNIVERSITAS EKA SAKTI

PADANG

2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya, dapat menyusun makalah

            Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah “Hukum Kriminologi” .
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca  
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibuk teman
kelompok yang berpartisipasi dalam pemuatan makalah. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

  25 November 2021
 

 
Penulis,

i
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................i

Daftar isi ....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Business Plan..................................................................................................................4
B. Marketing Plan...............................................................................................................7
C. Manajemen Resiko.......................................................................................................15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................................ 12

Daftar Pustaka ..........................................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era persaingan ketat antar firma hukum baik regional maupun global, hanya
firma hukum yang mengerti bagaimana mengelola brand dengan baik, yang mampu
berada di puncak arena persaingan pasar global.
Masih banyak miskonsepsi dalam branding dari kegiatan firma hukum.
Kegiatan branding lebih luas dari sekedar beriklan dan menjadi sponsor di
setiap event. Branding adalah identifikasi keinginan para stakeholders dan
kemampuan firma hukum mencerna, lalu mengemasnya menjadi layanan hukum
terbaik bagi klien. Branding merupakan proses memenangkan hati setiap klien.
Menjadi yang terpilih, bukan harus yang terpopuler.
Dalam cepatnya arus persaingan di era digital saat ini, firma hukum harus aktif
berperan memanfaatkan media digital sebagai sarana membangun image
firma hukum dan membuktikan mutu layanan. Branding dalam media konvensional
sudah hampir usang, saatnya firma hukum memahami strategi dan pelaksanaan
branding melalui media digital.
Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapatmengancam
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dansepakati
bersama bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan memperluaskeuntungan kompetitif
organisasi. Resiko berhubungan dengan ketidakpastian initerjadi karena kurang atau
tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akanterjadi. Sesuatu yang tidak
pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan ataumerugikan. kemungkinan
menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidakpastian
yang menimbulkan akibat yang merugikandisebut dengan istilah resiko (risk).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Business Plan ?
2. Apa itu Marketing Plan ?
3. Apa itu manajemen risk ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Business Plan
2. Untuk mengetahui Marketing Plan
3. Untuk mengetahui Manajemen Risk

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Business plan
1. Pengertian Business plan

Business plan adalah suatu dokumen tertulis yang menggambarkan sifat bisnis. Dalam
dokumen ini harus mengandung strategi penjualan dan pemasaran secara rinci, kondisi
keuangan, dan juga pendapatan serta pengeluaran selama menjalankan bisnis tersebut.

Pembuatan dokumen ini bertujuan untuk mencantumkan tujuan yang ingin diraih oleh
perusahaan, serta cara untuk mencapai tujuan tersebut dengan baik. Selain itu, suatu business
plan juga bisa dijadikan arahan tentang bagaimana suatu perusahaan mampu menjawab
berbagai masalah dan tantangan yang ada di masa depan.

Oleh sebab itu, pembuatan dokumen ini tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa dan harus
disusun secara matang.

Dari adanya penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa business plan adalah suatu dokumen
yang berisi tentang bagaimana suatu perusahaan akan di bangun, lengkap dengan tujuan yang
ingin dicapai dan strategi dalam mencapai tujuannya. Sederhananya, dokumen ini bisa
menjadi kompas atau penunjuk arah bagaimana perusahaan bisa berkembang.

2. Jenis-jenis Business plan

a. Start-Up Business Plan

Jenis business plan ini akan menjelaskan perusahaan yang hendak didirikan. Start-up
business plan memiliki kandungan produk atau jasa yang hendak Anda tawarkan pada publik,
evaluasi kompetitor, evaluasi pasar, tim marketing, berbagai faktor risiko, serta sistem
manajemen yang nantinya akan diterapkan.

Dalam dokumen ini ini juga terkandung berbagai proyeksi terkait keuntungan, pemasukan,
pengeluaran, serta arus kas perusahaan. Business plan jenis ini bisa dibilang cukup lengkap,
sehingga sangat sesuai untuk disajikan pada calon investor.

4
b. Strategic Business Plan

Strategic business plan adalah salah satu jenis business plan yang cukup rumit dibandingkan
dengan jenis business plan sebelumnya. Dalam dokumen ini terdapat berbagai hal yang lebih
spesifik dalam menjelaskan tujuan atau objektif yang hendak diraih oleh perusahaan.

Struktur yang ada dari dokumen ini bervariasi untuk setiap perusahaan, namun ada beberapa
komponen yang dianggap paling penting yang harus dimasukan, komponen tersebut adalah
visi bisnis, pernyataan misi perusahaan, faktor kritis, strategi dalam mencapai tujuannya,
serta jadwal penerapan strategi perusahaan.

Strategic business plan ini mampu membantu pihak stakeholder dalam memahami tujuan
perusahaan, sehingga mereka bisa ikut percaya dengan visi dan misi perusahaan.

c. Operations Business Plan

Operations Business plan adalah salah satu bisnis plan yang dibuat khusus untuk pihak
internal perusahaan saja. Di dalam dokumen ini tercantum perencanaan dan peraturan tentang
jalannya suatu perusahaan. Lebih lanjut lagi, dalam dokumen ini juga tercantum berbagai
tanggung jawab untuk setiap orang yang berkepentingan di dalam perusahaan.

d. Development Business Plan

Development business plan adalah penjelasan lengkap terkait bisnis yang hendak di bangun.
Di dalam bisnis plan ini terkandung seluruh kelengkapan terkait organisasi perusahaan,
administrasi, serta pertanggungjawaban yang ditanggung oleh setiap karyawan. Untuk itu,
dokumen ini bisa digunakan untuk pihak internal atau pihak eksternal.

e. Growth Business Plan

Growth Business plan adalah bisnis plan yang di dalamnya terkandung perencanaan


pengembangan perusahaan di masa depan. Dokumen ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
internal maupun eksternal agar bisa mendapatkan lebih banyak modal dari investor.

Namun, jika bisnis plan ini dimanfaatkan untuk keperluan eksternal, maka dokumennya harus
berisi penjelasan yang detail terkait perusahaan, struktur manajemen, serta pihak apa saja
yang menduduki posisi penting.

5
3. Cara Membuat Business Plan

a) Lakukanlah Lebih Banyak Riset Sebelum Membuat Business Plan

Hal pertama yang harus Anda siapkan adalah berbagai pertanyaan yang akan membantu
Anda dalam menentukan produk apa yang terbaik. Anda bisa bertanya pada diri sendiri
terkait unique selling point dari produk Anda, sehingga produk Anda bisa terlihat unggul di
mata pelanggan.

Anda juga harus bertanya tentang kenapa pelanggan atau konsumen Anda harus memilih
produk tersebut? Siapa target pasarnya? dan kapankah waktu terbaik dalam mengenalkan
produk Anda di pasar? Pertanyaan dengan dasar 5W+1H ini akan sangat membantu Anda
dalam menjalankan bisnis.

Setelahnya, lakukanlah analisa pasar untuk mengetahui persaingan bisnis yang hendak Anda
masuki. Analisa pasar atau riset pasar ini sangat penting untuk membuat strategi yang tepat
untuk membuat suatu kebijakan yang baik atau yang buruk. Riset pasar ini juga bisa
membantu Anda dalam menentukan tujuan perusahaan di masa depan.

b) Cobalah Untuk Membuat Company Profile

bisnis plan yang baik harus memiliki informasi lengkap perusahaan secara detail. Informasi
ini bisa Anda tuangkan dalam suatu company profile yang di dalamnya terdapat nama
perusahaan, alamat kantor, nama direksi atau komisaris, sejarah terbentuknya perusahaan,
bidang industri, dan produk yang ditawarkan pada konsumen.

Company profile  ini juga bisa memuat aset perusahaan,visi dan misi perusahaan, serta target
pasar. Dengan membuat company profile yang baik, maka perusahaan Anda akan memiliki
nilai kredibilitas yang baik.

Artinya, company profile bisa Anda jadikan sebagai kesempatan untuk menjual perusahaan
Anda pada para calon investor atau calon pelanggan. Untuk itu, sebaiknya tempatkan
company profile ini pada bagian depan bisnis plan.

6
c) Tentukanlah Tujuan Bisnis Anda

Adanya pernyataan tujuan dalam dokumen bisnis plan mampu membuat para calon investor
ataupun pihak stakeholder dalam memahami tujuan yang ingin diraih oleh perusahaan.

Tapi, Anda juga harus melengkapinya dengan cara atau langkah-langkah dalam meraih tujuan
tersebut. Untuk itu, rumuskanlah berbagai langkah untuk meraih tujuan tersebut, baik dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

Adanya pernyataan ini juga berfungsi untuk mengamankan modal Anda dari calon investor.
Namun, jelaskanlah tujuan yang mendasari pendanaan tersebut secara rinci, lalu bagaimana
pendanaan itu mampu membuat bisnis Anda bisa berkembang.

d) Siapkanlah Seluruh Dokumen yang Dibutuhkan

Terdapat beberapa dokumen lain yang harus Anda butuhkan selain company profile untuk
meningkatkan kredibilitas perusahaan. Untuk itu, Anda memerlukan catatan laporan
keuangan, arus kas, lisensi, dll. Berbagai dokumen tersebut akan menjadi perhatian penting
bagi para investor sebelum akhirnya mereka mau menanamkan modalnya.

e) Jelaskan dengan Rinci Barang Atau Jasa Anda

Terdapat beberapa aspek yang harus Anda jelaskan dengan baik, yaitu penjelasan tentang
cara kerja produk, pricing model dan alasan di balik model tersebut, target customer utama,
alasan kenapa produk Anda lebih unggul dari produk sejenis lainnya, dan strategi pemasaran
serta penjualan.

B. Marketing Plan

1. Pengertian Marketing Plan

Marketing plan atau rencana pemasaran adalah dokumen yang diteliti secara menyeluruh
yang menggambarkan upaya pemasaran perusahaan. Rencana pemasaran berisi informasi
penting untuk mengubah pembeli potensial menjadi pelanggan setia.

Rencana pemasaran menentukan komponen seperti target demografi, tujuan perusahaan, dan
strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

7
Rencana pemasaran berusaha untuk mendefinisikan:

 Tujuan
 Strategi
 Hasil

2. Persiapan Sebelum Membuat Marketing Plan

Sebelum Anda dapat mulai merancang marketing plan untuk mencapai tujuan bisnis, penting
untuk melakukan riset. Penelitian ini harus menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
pelanggan, produk atau layanan, dan merinci bagaimana, siapa, apa, mengapa dan kapan
rencana tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang harus Anda ambil selama fase
persiapan Anda:

a) Ketahui pesaing Anda

Ketika sebuah perusahaan menyediakan layanan atau produk, ia harus tahu siapa pesaingnya
untuk menetapkan harga dan mengembangkan strategi untuk mendapatkan pelanggan.

Strategi ini mungkin menentukan cara baru untuk memenuhi kebutuhan atau layanan yang
belum ditangani oleh pesaing perusahaan.

Ada beberapa cara untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana pesaing melakukan
bisnis:

 Baca newsletter pesaing dan email promosi untuk mempelajari bagaimana mereka
mengikuti tren atau memenuhi permintaan pasar.
 Ikuti pesaing di jejaring sosial untuk memahami upaya keterlibatan dan loyalitas
pelanggan.
 Periksa konten situs web pesaing untuk menentukan topik apa yang mereka liput dan
bisnis lain yang mungkin direkomendasikan.

8
b) Jalankan analisis SWOT

Penting untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan bisnis sehingga dapat menetapkan tujuan
dan strategi yang dirancang untuk mengatasi setiap faktor. Analisis SWOT membantu bisnis
memutuskan bagaimana memaksimalkan peluang dan meminimalkan ancaman.

Ini juga dapat membantu dalam mengembangkan tujuan dan sasaran yang melengkapi misi
perusahaan.

Analisis SWOT mengevaluasi perusahaan:

 Kekuatan
 Kelemahan
 Peluang
 Ancaman

c) Kembangkan buyer persona

Buyer persona atau persona pembeli adalah profil pelanggan ideal dan berusaha menjelaskan
mengapa mereka akan membeli produk atau menggunakan layanan. Menciptakan persona
memungkinkan perusahaan mempersempit fokusnya untuk menargetkan orang-orang yang
akan membeli dari bisnis tersebut.

Persona pembeli berusaha mengidentifikasi:

 Siapa pembeli ideal atau tipikal?


 Apa kebutuhan pembeli atau apa yang ingin mereka beli
 Di mana dan bagaimana mereka berbelanja
 Apa demografis mereka, termasuk usia dan lokasi?

d) Buat parameter anggaran

Bisnis perlu memahami bagaimana mengalokasikan dana untuk strategi tertentu untuk
mendapatkan laba atas investasi (ROI) terbaik. Anggaran menetapkan batasan berapa banyak
yang dapat dibelanjakan pemasar untuk sebuah rencana.

9
e) Buat garis besar

Meskipun rencana tersebut dapat mencakup berbagai elemen, garis besar dasar ini dirancang
untuk menjawab pertanyaan, memberikan hasil penelitian, dan membentuk tujuan serta
strategi.

Berikut adalah beberapa elemen yang harus disertakan dalam marketing plan:

 Informasi bisnis
 Kompetisi
 Kekuatan dan kelemahan
 Target pembeli
 Membeli pola siklus
 Proposisi penjualan unik atau Unique selling proposition (USP)
 Merek
 Situs web
 saluran pemasaran
 SEO
 KPI
 Strategi

3. Bagaimana Cara Membuat Marketing Plan?

Ada beberapa langkah untuk membuat rencana pemasaran yang sukses berdasarkan data dan
penelitian. Anda harus:

a) Identifikasi misi bisnis

Mulailah dengan menyatakan misi atau visi perusahaan, kemudian gambarkan sifat bisnis dan
layanan atau produk apa yang ditawarkannya. Bagian ini membahas pasar yang dilayani
bisnis dan mengidentifikasi tujuannya. Anda dapat membuat daftar anggota tim pemasaran
dan peran mereka dalam strategi.

b) Ketahui kompetisi

10
Jelaskan bagaimana dan mengapa layanan Anda berharga atau bagaimana mereka melayani
kebutuhan. Jelaskan bagaimana perusahaan berbeda dari pesaingnya dan identifikasi siapa
pesaingnya. Persaingan umumnya jatuh ke dalam salah satu dari dua kategori:

 Persaingan langsung: Ini adalah bisnis yang menawarkan produk atau layanan yang
sama dengan Anda. Misalnya, studio yoga baru dibuka beberapa mil dari studio yoga
yang sudah mapan.
 Persaingan tidak langsung: Para pesaing ini serupa dalam bentuk dan fungsi tetapi
cukup berbeda sehingga mereka tidak terkait langsung. Misalnya, studio yoga yang
dibuka di dekat gym besar yang menawarkan satu atau dua kelas yoga adalah pesaing
tidak langsung.

c) Tentukan kekuatan dan kelemahan

Gunakan hasil analisis SWOT yang diselesaikan selama periode persiapan untuk menentukan
cara terbaik untuk mendistribusikan sumber daya. Analisis ini dapat membantu Anda
memahami di mana perusahaan berhasil dan di mana ia dapat tumbuh. Bertujuan untuk
membuat beberapa poin di setiap bagian untuk perspektif yang lebih lengkap.

Contoh:

Kekuatan

 Lamanya waktu dalam bisnis


 Basis pelanggan yang setia
 Reputasi tepercaya

Kelemahan

 Kurangnya jangkauan jejaring sosial


 Kerugian kompetitif
 Software usang

Peluang

 Tingkatkan kemasan

11
 Menawarkan tutorial situs web
 Tumbuhkan pengaruh media sosial

Ancaman

 Pesaing langsung menggunakan teknologi canggih


 Pesaing tidak langsung menawarkan diskon harga
 Anggaran membatasi batas kampanye

d) Jelaskan sasaran pembeli

Dengan menggunakan persona pembeli yang dibuat sebelumnya, tentukan siapa pelanggan
sasaran dan bagaimana rencana pemasaran dapat mengubah kesadaran pelanggan menjadi
tindakan. Sebutkan kelompok atau peran pekerjaan tertentu dan kembangkan ke pasar khusus
atau kelompok usia. Tentukan demografi target pasar Anda dan tentukan pelanggan Anda
secara detail.

Contoh: Pusat kebugaran melayani pasar tertentu yang berusia 18 hingga 45 tahun, tetapi
ingin mulai memasarkan program kesehatannya kepada orang dewasa yang lebih tua.

Pemasaran menentukan bahwa mereka akan menemukan pelanggan sasaran di:

 Pusat senior
 Pusat rehabilitasi
 Pusat kebugaran yang tidak menawarkan program kesehatan

e) Tentukan pola siklus pembelian

Memahami bagaimana dan di mana toko pelanggan ideal Anda dapat membantu Anda
membuat konten pemasaran yang lebih menarik. Rencana pemasaran Anda harus membahas
bagaimana pelanggan ideal mengikuti pola yang khas.

Contoh:

 Kesadaran: Pelanggan menjadi sadar akan restoran baru yang menyajikan hidangan
internasional.

12
 Pertimbangan: Pelanggan mengajukan pertanyaan tentang harga, reservasi, dan item
menu.
 Keputusan: Pelanggan memutuskan ingin mencoba restoran baru karena mereka
mendengar ulasan yang bagus.

f) Identifikasi proposisi penjualan unik atau Unique selling proposition (USP)

Bagian dari rencana pemasaran Anda ini merinci layanan bisnis dalam kaitannya dengan
pasar. Gunakan riset pasar untuk memahami preferensi pelanggan yang ideal dan bagaimana
perusahaan Anda memenuhi kebutuhan yang tidak ditawarkan pesaing lain.

Sertakan bukti pendukung tentang apa yang membuat perusahaan Anda unik dengan
mencantumkan keahlian staf, proposisi nilai, dan keunggulan kompetitif.

Contoh: Toko roti membuat semua produknya di tempat dan menyumbangkan ekstra ke
dapur umum setempat. Toko roti ini berfokus pada produk segar, semangat komunitas, dan
ulasan dari koki pastry berbakatnya.

g) Jelaskan merek Anda

Jelaskan persepsi merek Anda saat ini. Rencana pemasaran Anda mungkin berusaha
meningkatkan kesadaran merek atau mengubah persepsi merek untuk memperluas jangkauan
pasarnya.

Contoh: Sebuah restoran memutuskan untuk menambahkan menu vegan untuk menarik
pelanggan baru dan mengubah persepsi bahwa menu saat ini tidak berisi pilihan untuk
berbagai diet.

h) Alamat situs web

Situs web perusahaan sering kali menjadi tempat pertama yang dikunjungi pelanggan untuk
mengetahui lebih banyak tentang bisnis tersebut. Setelah melakukan penelitian untuk
mengumpulkan data di situs web pesaing, tentukan apakah milik Anda kehilangan elemen
penting untuk mengarahkan pola pembelian pelanggan. Rencana pemasaran Anda harus
mencakup langkah-langkah apa yang perlu Anda ambil untuk meningkatkan situs web.

Contoh:

13
Setelah meninjau situs web saat ini, tim pemasaran menentukan bahwa mereka perlu:

 Merampingkan konten untuk kemudahan penggunaan.


 Tambahkan fitur obrolan.
 Mulai blog untuk tips dan tutorial.

i) Tentukan saluran pemasaran

Bagian dari marketing plan ini merinci bagaimana perusahaan akan menggunakan cara yang
berbeda untuk menerapkan strategi pemasarannya. Mempelajari kebutuhan pelanggan
membantu mengembangkan strategi yang akan ditanggapi pembeli, seperti pemasaran media
sosial. Bentuk analisis rinci tentang bagaimana perusahaan akan menggunakan setiap saluran.

Contoh:

 Content marketing: Tulis artikel dan posting blog, dan tawarkan pelatihan, saran, atau
pendidikan.
 Media sosial: Terlibat dengan pelanggan, meminta umpan balik, melakukan survei,
dan mengembangkan hubungan.
 Email: Bagikan informasi penting dan tawarkan promosi atau layanan eksklusif untuk
pelanggan.
 Perusahaan pelengkap: Tim dengan perusahaan lain yang memiliki tujuan atau misi
yang sama.
 Pameran atau acara dagang: Berpartisipasi dalam acara komunitas atau pameran
dagang lokal untuk menciptakan kesadaran merek dan mendapatkan kepercayaan
pembeli.

j) Tentukan strategi SEO

Strategi SEO membantu memposisikan perusahaan di bagian atas hasil mesin pencari
berdasarkan kata kunci yang berbeda. Anda harus menjelaskan bagaimana rencana
pemasaran menggunakan praktik SEO untuk mendapatkan peringkat mesin pencari yang
lebih tinggi.

Contoh: Toko es krim menelusuri kata kunci populer dan menggunakannya di seluruh konten
dan salinan situs webnya.

14
Beberapa kata kunci populer yang mereka temukan adalah:

 Toko es krim
 Es krim
 Es krim terbaik di dekat saya
 Es Cone

k) Lacak pengukuran melalui KPI

Diskusikan bagaimana Anda akan menentukan keberhasilan rencana Anda dan tentukan
indikator kinerja utama (KPI). Metrik ini harus mengukur berbagai elemen kampanye
pemasaran untuk menentukan apakah mereka berfungsi. Bentuk tujuan jangka pendek untuk
mengukur kemajuan rencana pemasaran, dan buat penyesuaian sesuai kebutuhan.

Contoh:

Perusahaan ingin mengukur berapa banyak klik yang diterima situs webnya setelah
menerapkan rencana pemasaran baru. Target yang ditetapkan adalah 20.000 klik dalam tiga
bulan.

l) Mengembangkan strategi pemasaran

Sekarang setelah Anda mengetahui merek, pelanggan, dan tujuan bisnis, buat daftar strategi
potensial berdasarkan penelitian dan data.

Strategi pemasaran mungkin termasuk:

 Menambahkan tutorial video baru untuk meningkatkan pengetahuan produk


 Posting ke media sosial tiga kali sehari
 Bergabung dengan kamar dagang lokal untuk berjejaring dengan bisnis pelengkap

C. Manajemen Risiko

1. Pengertian Manajemen Risiko

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, hal ini terjadi karena kurangnya informasi
mengenai yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti dapat berakibat menguntungkan atau

15
merugikan. Seperti diartikan oleh (Regan:2003) bahwa risiko ialah suatu kemungkinan yang
menimbulkan atau mengesankan kerugian atau bahaya.

Didefinisikan oleh Wideman dan Mamduh (2009) bahwa risiko adalah ketidakpastian yang
menimbulkan kemungkinan menguntungkan yang dikenal dengan istilah opportunity,
sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah
risiko (risk).

Emmaett J Vaughan dan Curtis Elliot (1978) menyebutkan, risiko diartikan sebagai kans
kerugian (the chance of loss), kemungkinan kerugian (the possibility of loss), ketidakpastian
(uncertainty), penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan (the dispersion of actual
from expected result), probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari yang diharapkan (the
probability of any outcome different from the expected).

Risiko diklasifikasikan menjadi dua oleh Mamduh Hanafi (2009), yaitu: risiko murni dan
risiko spekulatif. Pure risks atau biasa disebut risiko murni merupakan risiko di mana
kemungkinan kerugian ada tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada. Contoh: kebakaran,
kecelakaan, kebanjiran, dan lain-lain. Sedangkan risiko spekulatif merupakan risiko di mana
kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Contoh: membeli saham, usaha
bisnis, dan lain lain.

Di dunia ini, kita pasti menghadapi yang namanya ketidakpastian. Unsur ketidakpastian ini
seringkali menimbulkan suatu kerugian. Ini merupakan sifat yang universal, hampir selalu
ada pada semua aspek kehidupan manusia. Kerugian atas unsur ketidakpastian ini (risiko)
dapat berwujud dalam berbagai hal aktivitas baik dalam aktivitas ekonomi, sosial, maupun
aktivitas hukum.

Untuk itu, agar dapat menanggulangi segala risiko yang mungkin terjadi diperlukan sebuah
proses yang dinamakan sebagai manajemen risiko. Manajemen risiko merupakan kegiatan
manajemen yang dilakukan pada tingkatan pimpinan pelaksana, yaitu kegiatan penemuan dan
analisis sistematis kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan akibat suatu risiko serta
metode yang paling tepat untuk menangani kerugian yang dihubungkan dengan tingkat
profitabilitas perusahaan.

16
Herman Darmawi (2006) menyatakan, manajemen risiko adalah suatu usaha untuk
mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan
dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi.

Irham Fahmi (2010) mendefinisikan manajemen risiko sebagai suatu bidang ilmu yang
membahas tentang bagaimana suatu organisasi atau perusahaan menerapkan ukuran dalam
memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan
manajemen secara komprehensif dan sistematis.

Manajemen risiko ini juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba
untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab akibat dari ketidakpastian pada
sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan demikian, manajemen risiko diperlukan guna
menghindari dan meminimalisir risiko yang akan muncul atau dihadapi perusahaan.

Pada pengaplikasiannya dalam perbankan, manajemen risiko juga digunakan untuk


mengidentifikasi risiko pasar, operasional, serta kredit bank yang dapat kamu pelajari pada
buku Manajemen Risiko 1 yang ada dibawah ini.

2. Manfaat Manajemen Risiko bagi Perusahaan

Manfaat yang akan didapatkan oleh suatu perusahaan apabila melaksanakan risk management
dengan baik antara lain:

a. Menjamin pencapaian tujuan

Manajemen dalam sebuah perusahaan menggunakan segala cara yang baik untuk mencapai
tujuan perusahaannya. Dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, banyak hal bisa terjadi.
Ada hal-hal yang bisa diantisipasi sebelumnya, dan ada kemungkinan masa depan yang
penuh ketidakpastian. Ketidakpastian itulah yang menimbulkan risiko.

Tujuan akan lebih mudah jika rintangan yang mungkin terjadi itu telah diketahui sebelumnya.
Ronny Kountur (2004) mengatakan, keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh
kemampuan manajemen menggunakan berbagai sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan perusahaan. Perusahaan bisa berhasil jika memiliki tujuan yang baik untuk dicapai.

17
Perusahaan yang memiliki manajemen risiko yang baik akan lebih mudah jalannya untuk
mencapai tujuan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki manajemen risiko
yang baik.

b. Meminimalkan kemungkinan bangkrut

Semua perusahaan memiliki kemungkinan bangkrut atau gulung tikar. Risiko bangkrut bisa
menimpa siapa saja dan kapan saja. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa sebuah perusahaan
tidak akan bangkrut.

Perusahaan yang menerapkan manajemen risiko (risk management) dengan baik akan
sanggup menangani berbagai kemungkinan yang merugikan yang akan terjadi pada
perusahaannya. Hal ini bisa meminimalkan kemungkinan kerugian dan eksistensi perusahaan
bisa dipertahankan.

c. Meningkatkan keuntungan perusahaan

Manajemen risiko (risk management) yang baik dan teratur tentu dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan. Salah satu manfaat dari manajemen risiko adalah dapat memperkecil
kerugian sehingga keuntungan yang akan diperoleh semakin besar.

Dengan penanganan risk management yang baik, segala kemungkinan kerugian yang bisa
menimpa perusahaan bisa dibuat seminimal mungkin sehingga biaya menjadi lebih kecil dan
keuntungan yang masuk ke perusahaan bisa lebih bertambah. Hal ini harus menjadi salah satu
indikator suksesnya pelaksanaan manajemen risiko dalam suatu perusahaan.

d. Memberikan keamanan pekerjaan

Manajer harus memiliki kemampuan memahami, menganalisa, dan menangani risiko.


Manajer yang dapat menangani risiko dengan baik dapat membantu menyelamatkan
perusahaan.

Apabila perusahaan yang manajer tangani tersebut dapat terhindar dari kerugian, maka sudah
pasti perusahaan akan mengalami kemajuan dan karir manajer pun akan ikut maju.

Ronny Kountur (2004) pernah mengatakan, banyak perusahaan yang tidak bersedia
mempekerjakan manajer dari perusahaan yang sebelumnya pernah bangkrut atau tidak

18
berprestasi sewaktu dipimpin oleh manajer tersebut. Keengganan untuk mempekerjakan
manajer yang tidak berprestasi kadang-kadang bukan disebabkan manajer tersebut tidak
berpengalaman, tetapi kemungkinan karena kurang pahamnya dalam menangani hal-hal tidak
terduga atau risiko.

Dalam lebih memahami manfaat dari manajemen risiko serta mengintegrasikannya dengan
sistem manajemen lainnya yang ada di dalam perusahaan, buku Manajemen Risiko Berbasis
ISO 31000:2018 : Panduan untuk Risk Leaders dan Risk Practitioners hadir untuk kamu.

3. Tujuan Manajemen Risiko

Tujuan dari manajemen risiko ialah untuk menjamin bahwa suatu perusahaan atau
organisasi dapat memahami, mengukur, serta memonitor berbagai macam risiko yang terjadi
dan juga memastikan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dapat mengendalikan berbagai
macam risiko yang ada. Agar pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar maka perlu adanya
dukungan dalam menyusun kebijakan dan pedoman manajemen risiko sesuai dengan kondisi
perusahaan.

Tujuan manajemen risiko secara umum digunakan untuk dasar agar bisa memprediksikan
bahaya atau hal yang tidak menyenangkan yang akan dihadapi dengan perhitungan yang
cermat serta pertimbangan yang matang dari berbagai informasi di awal untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.

Secara khusus, tujuan dari manajemen risiko ialah:


a. Menyediakan informasi mengenai risiko kepada pihak regulator.
b. Meminimalkan kerugian dari berbagai risiko yang uncontrolled.
c. Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan yang berkesinambungan.
d. Biaya manajemen risiko (risk management) yang efisien dan efektif.
e. Memberikan rasa aman.
f. Agar pendapatan perusahaan stabil dan mampu memberikan kepuasan bagi pemilik dan
pihak lain.

19
Untuk mencapai tujuannya, terdapat proses pengelolaan risiko yang dimulai dari identifikasi,
pengukuran, hingga penanganan yang dibahas pada buku Mudah Memahami Manajemen
Risiko Perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

4. Prinsip Manajemen Risiko

Prinsip-prinsip dalam manajemen risiko yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Perumusan tujuan

Kejelasan visi dan misi perusahaan menjadi pedoman untuk menentukan langkah-langkah
rasional dan strategi yang harus ditempuh, salah satunya yaitu tujuan yang hendak dicapai
dalam pengelolaan risiko perusahaan melalui langkah-langkah antisipasi risiko secara umum
yang bertujuan untuk menghindari segala bentuk pemborosan.

b. Kesatuan arah

Dalam menjalankan suatu kegiatan dalam perusahaan, maka harus mempunyai tujuan yang
sama dengan yang diarahkan oleh pimpinan. Dalam buku prinsip-prinsip manajemen
dikatakan, seorang karyawan yang bekerja di salah satu bagian hanya menerima instruksi
mengenai kegiatan tertentu dari seorang kepala bagian yang menjadi atasannya.

c. Pembagian kerja dan pendelegasian wewenang

Pembagian kerja dan pendelegasian wewenang dalam sebuah perusahaan perlu dilakukan
sehingga setiap unit mengetahui secara jelas wewenang dan tanggung jawab yang
diembannya. Tujuan dari pendelegasian wewenang adalah untuk mencapai hasil akhir yang
maksimal sesuai yang diinginkan dengan mendelegasikan sebagian tugasnya pada bawahan.

d. Koordinasi

Koordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen atau proses pengintegrasian,


sinkronisasi, serta penyederhanaan pelaksanaan tugas yang terpisah-pisah secara terus
menerus untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Adanya koordinasi diharapkan

20
tidak terjadi pekerjaan yang tumpang tindih. Tanpa koordinasi, maka sulit didapatkan tujuan
perusahaan yang efektif dan efisien.

e. Pengawasan

Dengan adanya prinsip pengawasan, maka dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai.
Pengawasan dapat berfungsi untuk mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Pengawasan harus dilakukan guna menghindari
penyalahgunaan wewenang.

5. Macam-macam Bentuk Risiko

a. Risiko sifat usaha

Berbagai jenis usaha mengandung risiko yang berbeda satu dengan yang lain. Usaha-usaha
yang sifatnya perintis yang sebelumnya belum pernah dilakukan memiliki risiko tinggi. Hal
ini disebabkan karena minimnya pengalaman.

b. Risiko geografis

Risiko geografis erat kaitannya dengan bencana alam yang sering terjadi pada lokasi usaha
tertentu. Misalnya, bencana banjir, kebakaran pada usaha perkebunan, dan lain-lain.

c. Risiko politik

Risiko politik berpengaruh juga terhadap sebuah usaha. Kebijakan politik yang tidak jelas
bisa menyebabkan kegagalan pada sebuah usaha. Oleh karena itu, analisis mengenai
kestabilan politik suatu daerah atau negara cukup memberikan masukan tentang prediksi
keberhasilan suatu usaha di masa mendatang.

d. Risiko ketidakpastian

Faktor ketidakpastian akan menimbulkan spekulasi dan spekulasi akan mengandung risiko
tinggi, karena segala sesuatunya tidak dapat direncanakan terlebih dahulu dengan baik.

21
e. Risiko persaingan

Risiko persaingan bisa berwujud persaingan antar sesama perusahaan dengan industri yang
sama. Untuk memenangkan persaingan tentunya dituntut manajemen pemasaran yang secara
saksama telah memperhitungkan analisis kekuatan dan kelemahan secara menyeluruh.

Hal ini dapat kita lihat pada salah satu contohnya yaitu perbankan, dimana seringkali terdapat
risiko dan untuk mempelajarinya buku Strategi Manajemen Risiko Bank dibuat oleh Ikatan
Bankir Indonesia.

6. Langkah-langkah Manajemen Risiko

Langkah-langkah atau proses yang biasanya dilakukan dalam upaya menangani suatu risiko
(risk management process) sangat tergantung pada konsep dasar yang dianut. Untuk membuat
suatu perencanaan yang baik dalam menghindari risiko yang dihadapi perusahaan, maka
beberapa Langkah yang harus ditempuh antara lain:

a. Identifikasi Risiko perusahaan

Identifikasi risiko bisa dilakukan dengan bantuan penggunaan checklist. Dalam sebuah
perusahaan diperlukan metode yang sistematis untuk mengeksplorasi semua segi dari sebuah
perusahaan. Metode yang bisa digunakan adalah:

1). Kuesioner analisis risiko (risk analysis questionnaire)

Manajer risiko perlu memastikan bahwa informasi yang diperlukan berkenaan dengan harta
dan operasi perusahaan tidak ada yang terlupakan.

2). Metode laporan keuangan

Metode ini dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan yaitu neraca, laporan laba dan
rugi, serta catatan keuangan lainnya. Manajer risiko dapat mengidentifikasi semua risiko
yang berkenaan dengan harta, utang, dan personalia perusahaan. Setiap perkiraan, dianalisis
secara mendalam berkaitan dengan kemungkinan kerugian yang dapat terjadi dari setiap
perkiraan itu.

22
3). Metode peta aliran

Metode ini akan menggambarkan seluruh rangkaian operasi usaha dimulai dari input sampai
output. Checklist dari kerugian potensial digunakan untuk operasi yang terlihat dalam peta
aliran sehingga menentukan kerugian yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan.

4). Metode inspeksi langsung di tempat

Metode ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan secara langsung di tempat dimana
dilakukan aktivitas perusahaan. Pengamatan manajer risiko bisa membuahkan hasil mengenai
bagaimana kenyataan-kenyataan di lapangan sehingga bermanfaat untuk penanggulangan
risiko.

5). Mengadakan interaksi dengan pihak luar

Pihak luar bisa diartikan yaitu mengadakan hubungan dengan perseorangan ataupun
perusahaan-perusahaan lain. Terutama pihak-pihak yang dapat membantu perusahaan dalam
menanggulangi risiko seperti penasihat hukum, akuntan, konsultan manajemen, dan lain-lain.
Mereka dapat membantu dalam mengembangkan identifikasi terhadap kerugian-kerugian
potensial.

6). Catatan statistik dari kerugian masa lalu

Catatan ini bisa digunakan untuk evaluasi kinerja. Kinerja yang berpotensi akan
menimbulkan kerugian perlu dipantau dan disempurnakan, seperti: kualitas produksi, kualitas
pelayanan, dan lain-lain.

7). Analisis lingkungan

Langkah ini sangat diperlukan guna mengetahui kondisi yang mempengaruhi timbulnya
risiko seperti konsumen, pesaing, supplier, dan lain-lain. Dalam menganalisis masing-masing
komponen, pertimbangan yang penting di antaranya: sifat hubungannya, keanekaannya serta
kestabilannya. Seperti contoh: penjualan produk secara langsung atau tidak langsung, dari
produsen langsung ke konsumen atau dari produsen melalui grosir, pedagang eceran baru ke
konsumen, dan lain-lain.

23
b. Mengukur risiko

Mengukur usaha dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui relative tingkat pentingnya dan
memperoleh informasi untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen risiko yang tepat
untuk menangani. Metode untuk mengukur risiko ini antara lain:

1) Metode sensitivitas

Metode sensitivitas merupakan suatu cara pengukuran dampak pada eksposur dari akibat
pergerakan variabel suatu risiko. Pengukuran dengan metode sensitivitas ini banyak
digunakan karena metode ini paling mudah teknis perhitungannya dan hamper semua analis
dan manajer perusahaan pernah melakukan metode sensitivitas terhadap rencana keputusan.
Adapun variabel risiko yang dianalisis menggunakan metode sensitivitas antara lain: risiko
suku bunga, risiko nilai tukar, risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

2) Metode volatilitas

Metode volatilitas merupakan metode yang menunjukkan besaran kemungkinan hasil di


sekitar ekspektasi hasil. Volatilitas yang sering digunakan adalah jangkauan (range) dan
standar deviasi. Perhitungan standar deviasi dapat menggunakan dua jenis data yaitu data
historis dan data hasil peramalan.

3) Risiko sisi bawah (downside risk)

Risiko dapat memberi dampak positif maupun negative. Risiko ini hanya mengukur potensi
dampak buruk bila risiko menjadi kenyataan. Perlu diingat, terdapat kondisi di mana
perusahaan bisa menghadapi risiko yang hanya berdampak positif, tetapi tidak hanya
berdampak negatif.

c. Pengendalian risiko

Pengendalian risiko (risk control) dapat dilakukan melalui pengendalian risiko dan
pembiayaan risiko. Pengendalian risiko dapat dijalankan dengan menghindari risiko,
mengendalikan risiko, pemisahan, kombinasi, dan pemindahan risiko.

7. Proses Manajemen Resiko

24
Berikut beberapa proses untuk melakukan manajemen risiko pada suatu perusahaan.

1. Identifikasi risiko
2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk risiko
3. Melakukan analisis terhadap setiap alternatif
4. Memutuskan satu alternatif
5. Melaksanakan alternatif yang dipilih
6. Mengontrol alternatif yang dipilih

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Business plan adalah suatu dokumen tertulis yang menggambarkan sifat
bisnis. Dalam dokumen ini harus mengandung strategi penjualan dan pemasaran
secara rinci, kondisi keuangan, dan juga pendapatan serta pengeluaran selama
menjalankan bisnis tersebut.
Marketing plan atau rencana pemasaran adalah dokumen yang diteliti secara
menyeluruh yang menggambarkan upaya pemasaran perusahaan. Rencana pemasaran
berisi informasi penting untuk mengubah pembeli potensial menjadi pelanggan setia.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, hal ini terjadi karena kurangnya
informasi mengenai yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti dapat berakibat
menguntungkan atau merugikan. Seperti diartikan oleh (Regan:2003) bahwa risiko
ialah suatu kemungkinan yang menimbulkan atau mengesankan kerugian atau bahaya.
B. Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah
diatas.

25
26
Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/doc/67580917/makalah-manajemen-risikoSahetapy, J.E. dan Mardjono


Reksodiputro, 1982, Parados Dalam Kriminologi,Rajawali, Jakarta.
Simanjuntak, Noach , 1984, Kriminologi, Tarsito, Sinar Baru, Bandung.Sudarto, 1983,
Hukum Pidana dan Perkembangan Masyarakat, Sinar Baru, Bandung.
Waluyo, Bambang, 2008, Penelitian Hukum dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta.
https://m.hukumonline.com/talks/baca/arsip/lt5a83ba4804550/digital-branding-strategy-for-
law-firm

https://glints.com/id/lowongan/risk-management-adalah/#.YbN5kY-yTIU

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiJ1aqoxtn0Ah
UizDgGHZ1kBLwQFnoECAIQAQ&url=https%3A%2F%2Fmedia.neliti.com%2Fmedia
%2Fpublications%2F219472-penerapan-risk-management-plan-dalam-
pen.pdf&usg=AOvVaw2mmm6aVqT7X3mDXcc4EYfH

iii

Anda mungkin juga menyukai