Anda di halaman 1dari 7

Nama : Halimah Thusyakdyah/ 1903045/ NR 12 IKM KRITERIA KERJA KLB

KLARIFIKASI KLB
1. Timbulnya suatu penyakit/kesakitan yang sebelumnya tidak ada/tidak
MENURUT PENYEBABNYA dikenal;
: Toxin : Enterotoxin dan Exotoxin DEFENISI KLB
Adalah Timbulnya Atau Meningkatnya Kejadian 2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun
Infeksi : Virus, Bakteria, Protozoa, Cacing waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya ( jam,hari,mingg)
Kesakitan/Kematian Yang Bermakna Secara
Toxin Biologis : Racun Jamur, Afla toxin, Plankton, Epidemiologis Dalam Kurun Waktu Tertentu
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2 (dua) kali atau lebih
Racun ikan, Racun Tumbuh-tumbuhan, dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan,tahun)

Toxin Kimia: Zat kimia organik, Zat kimia organik, 4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukan kenaikan dua kali
Gas-gas beracun lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam
tahun sebelumnya

5. Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikkan 2


(dua) kali lipat atau lebih dibanding dengan rata-rata per bulan dari tahun
sebelumnya.

6. Case Fatality Rate dari suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikkan 50% atau lebih dibandingkan CFR dari periode
PENGGOLONGAN KLB SURVAILANS sebelumnya.
BERDASARKAN SUMBER :
KEJADIAN LUAR 7. Proportial Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu
menunjukkan kenaikkan dua kali atau lebih dibandingkan periode yang
1. Sumber dari manusia

2. Bersumber dari kegiatan manusia


BIASA sama dalam kurun waktu/tahun sebelumnya

8. Beberapa penyakit khusus : Kholera.DHF/DSS,SARS,Avian


3. Bersumber dari binatang
Flu,Tetanus neonatorum. § Setiap peningkatan kasus dari
periode sebelumnya (pada daerah endemis) § Terdapat satu
4. Bersumber dari serangga
atau lebih penderita baru di mana pada periode 4 ( empat )
5. Bersumber dari udara minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari
penyakit bersangkutan.
6. Bersumber dari permukaan benda-
benda/alat-alat 9. Beberapa penyakit yang dialami 1 (satu) atau lebih
penderita : § Keracunan makanan § Keracunan pestisida
7. Bersumber dari air

8. Bersumber dari makanan / minuman


Nama : Halimah Thusyakdyah/ 1903045/ NR 12 IKM

DEFENISI WABAH

Kejadian yang melebihi keadaan biasa, pada satu


/sekelompok masyarakat tertentu.

PERATURAN TERKAIT DENGAN WABAH

INVESTASI WABAH 1. UU No 6/1962


2. uu no 4/1984
3. Peraturan Pemerintah No 40 tahun
1991
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No .
949/ MENKES/SK/VII/2004.
5. KEPUTUSAN DIRJEN PPM NO 451/91)
TUJUAN INVESTIGASI TENTANG PEDOMAN PENYELIDIKAN
DAN PENANGGULANGAN KLB
• Tujuan Umum :

– Mencegah meluasnya (penanggulangan).

– Mencegah terulangnya KLB di masa yang akan datang (pengendalian). SYARAT WABAH

• Tujuan khusus : 1. Jumlah kasus yang besar


2. Daerah yang luas
– Diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi penyebab penyakit .
3. Waktu yang lebih lama
– Memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan KLB, 4. Dampak yang timbulkan lebih berat.
5. Di tetapkan oleh mentri
– Mengidentifikasikan sumber dan cara penularan

– Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB

– Mengidentifikasikan populasi yang rentan atau daerah yangberesiko akan terjadi KLB (CDC, 1981;
Bres, 1986).
DEFENISI
Peringatan Dini Terhadap Kemungkinan Terjadi KLB
Timbulnya atau meningkatnya kejadian
- Peringatan dini ancaman KLB pada suatu kesakitan dan atau kematian yang bermakna
Halimah Thusyakdyah
daerah dan dalam periode tertentu dirumuskan secara epidemiologis pada suatu daerah dalam
1903045
berdasarkan hasil kajian epidemiologi kurun waktu tertentu
NR 12 IKM
- Peringatan dini dibuat un tuk jangka waktu
tertentu ( 3 bulan kedepan ), informasinya
disampaikan kepada pihak terkait
TUJUAN

• Untuk menumbuhkan sikap tanggap


terhadap ancaman terjadinya penyakit
UPAYA YANG DILAKUKAN tertentu
SISTEM
Bila a , lakukan • Melakukan tindakan pencegahan terjadinya
KEWASPADAAN DINI
penyakit
Validasi data, koreksi bila ada data salah KLB
Bila data benar lakukan penyuluhan ke • Memperoleh informasi secara cepat dan
lapangan tepat
Lakukan kunjungan ke rumah oleh pembina
wilayah PELAKSANAAN SISTEM KEWASPADAAN DINI KLB

Kajian Epidemiologi
INDIKATOR KINERJA SKD
a. Identifikasi data yang diperlukan
Input 1) Data kesehatan : Proporsi Penyakit
2) Data Non Kesehatan : Jumlah Pengangguran,
a. Setiap bulan tersedia informasi tentang indikasi
Tingkat pendidikan , Perilaku pengasuhan anak,
b. Adanya tim Lingkungan
b. Manajemen data
Proses
1) Tingkat puskesmas
a. Desiminasi informasi 2) Tingkat Kabupaten / Kota
b. Pertemuan koordinasi dengan Tim

Out Put : Tidak terjadi KLB


SYARAT SKRINING YANG BAIK Halimah Thusyakdyah /1903045/NR 12 IKM
KRITERIA SKRINING 1. Sangat sensitivitas
2. Sangat spesifisitas
1. Penyakit serius
3. harus tersedia
2. Pengobatan sebelum gejala muncul harus lebih
4. Tidak mahal
menguntungkan daripada setelah gejala muncul PENGERTIAN
5. Mudah dilakukan
3. Mortalitas & mobiditas menjadi lebih rendah.
6. Akibatkan sedikit ketidaknyamanan 7. valid, reliabel;
4. Prevalens penyakit preklinik harus tinggi pada populasi Skrining adalah metoda Identifikasi dugaan penyakit atau
bisa digandakan
yg diskrining masalah kesehatan, dg cara menerapkan uji, pemeriksaan atau
8. Hasil uji didefinisikan dg jelas
prosedur lain yg dapat dilakukan secara cepat. (US Commiission
on Chronic Illness 1951).

IMPLIKASI DAN KONSEKUENSI SKRINING


SKRINING PENYAKIT JENIS SKIRING
Dipertimbangkan sebelum prog skrining
dimulai 1. Skrining massal §
- Skrining seluruh populasi
• Apakah skrining secara ilmiah & 2. Skrining multipel atau multifasik
pendanaan dimungkinkan, dg hasil yg - Satu kegiatan skrining yg gunakan berbagai metoda
menguntungkan masyarakat • Suatu KARAKTERISTIK SKRINING
pemeriksaan
skrining diusulkan dg keyakinan bahwa 3. Skrining Preskriptif
1. Akurasi
diagnosis dini membuat terapi ebih - Skrining yg mendeteksi awal org sehat yg diduga
2. Estimasi hasil
efisien menderita penyakit yg dg deteksi dini dpt
3. Presisi
4. Reprodusibilitas dikendalikan lebih baik.
5. Sensitivitas - Contoh, mamografi utk deteksi Ca payudara
6. Spesifisitas
7. Validitas
LAPORAN PEYELIDIKAN
Halimah Thusyakdyah/ 1903045/ NR 12 IKM
A. Pendahuluan
Sumber informasi adanya KLB, dampak
KLB terhadap kesehatan masyarakat,
gambaran endemisitas penyakit
penyebab KLB dan besar masalah KLB
tersebut pada waktu sebelumnya. DEFENISI
B. Tujuan
Penyelidikan KLB Menjelaskan kepastian Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular
adanya KLB dan penegakan etiologi KLB dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
PENYELIDIKAN DAN secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada
serta besarnya masalah KLB pada saat
penyelidikan dilakukan PENANGGULANGAN KLB waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
C. Metode Penyelidikan KLB malapetaka.
jelaskan secara sistematis
- Disain
- Populasi dan sampel
- Cara mengumpulkan dan mengolah LANGKAH PENYELIDIKAN TUJUAN PROGRAM PENANGGULANGAN
data KLB
- Cara melaksanakan analisis 1. Verifikasi diagnosis
D. Hasil Penyelidikan KLB Bandingkan 2. Tampilkan epidemiologi deskriptif Agar KLB penyakit tidak menjadi masalah
- Memastikan adanya KLB dengan 3. Rumuskan hipotesis kesehatan masyarakat
kriteria KLB 4. Rancang studi epidemiologi untuk
Tujuan khusus
- Gambaran klinis dan distribusi menguji hipotesis - case-control -
gejala diantara kasus2 yg dicurigai kohort - Menurunnya frekuensi KLB
- Hasil pemeriksaan laboratorium 5. Analisis dan interpretasi data - Menurunnya jumlah kasus pada
- Etiologi atau diagnosis banding 6. Lakukan tindakan penanggulangan setiap KLB
etiologi Berdasarkan gambaran dan upaya pencegahan - Menurunnya jumlah kematian
klinis kasus, distribusi gejala, 7. Buat laporan pada setiap KLB
gambaran epidemiologi, lengkap/komunikasikan hasil - Memendeknya periode KLB
pemeriksaan laboratorium. investigasi / penyelidikan - Menyempitnya penyebarluasan
a. Kurva epidemi wilayah KLB
Halimah Thusyakdyah/1903045/NR 12 IKM

PERSYARATAN DAN TEKNIK PELAKSANAAN


PENGERTIAN SURVAILANS K3
Ada penyakit maupun cedera yang dapat diidentifikasi atau adanya dampak negatif pada
Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan,
pekerja lain yang dinilai dapat merugikan.
analisis dan interpretasi data secara terus-menerus yang
Efek penyakit dan/atau cedera tersebut terkait dengan eksposur/pajanan di tempat kerjanya
berhubungan dengan kesehatan yang diperlukan untuk
Ada kemungkinan atau probability bahwa efek penyakit dan/atau cedera tersebut
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi praktik kesehatan
berpotensi dapat terjadi
masyarakat.
Ada beberapa teknik yang berlaku untuk mendeteksi indikasi dari efek penyakit dan/atau
cedera tersebut. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang
terkait dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan
manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek

TAHAPAN PELAKSANAAN SURVEILANS K3

1. Tahap pengumpulan data KARAKTERISTIK SURVAILANS K3

2. Tahap analisis data dan surveilans PAK 1. Host


2. Agent
3. Tahap pelaporan dan pemanfaatan hasil surveilans SURVAILANS PADA K3 3. Environment
untuk perbaikan

FAKTOR BAHAYA K3
RUANG LINGKUP SURVEILANS K3
1. Biologi
1. Surveilans Efek Kesehatan dan Keselamatan
2. Kimia
Pengumpulan, analisis dan diseminasi atau komunikasi data kesehatan
3. Fisik/Mekanik
(data penyakit) dan data keselamatan (data kecelakaan)
4. Biomekanik
2. Surveilans Hazard Kesehatan dan Keselamatan
5. Sosial Psikologi
Identifikasi hazard, pengukuran pajanan, analisis dan diseminasi atau
komunikasi hazard kesehatan dan keselamatan
Halimah thusyakdyah/1903045/NR12 IKM

KAPAN DIKATAKAN AIDS PRINSIP PENULARAN


SEJARAH HIV

- Januari 1983, Dr. Luc Montagnier dkk


(Institut Pasteur Perancis) mengisolasi
virus dari kelenjar getah bening.
Dinamakan Lymphadenopathy Associated
Virus (LAV).
- Juli 1984, Dr. Robert Gallo dari Lembaga
Kanker Nasional (NIC-Amerika)
menemukan virus dari ODHA. Dinamakan
Human T-Lymphocytic Virus tipe III
(HTLVIII).
- Ilmuwan lain, J. Levy juga menemukan
DAMPAK SOSIAL EKONOMI virus penyebab AIDS, dinamakan AIDS
1. Fase Penyebaran Virus Related Virus (ARV).
2. Fase penyakit dan kematian - Akhir Mei 1986, Komisi Taksonomi
Internasional sepakat memberi nama
3. Fase dampak terhadap keluarga yang Human ImmunodeficiencyVirus (HIV).
ditinggalkan
4. Fase dampak sosial ekonomi
SURVEILANS HIV Asal Usul AIDS
5. ; fase jangka panjang (termasuk muncul rasa
takut yang berlebihan) dan memunculkan
AIDS - Tidak diketahui persis darimana dan kapan
tepatnya HIV/AIDS muncul.
epidemi yang lain yakni penolakan, prasangka, - Berdasarkan pemeriksaan, darah tertua
yang terinfeksi HIV di Amerika adalah
stigmatisasi, diskriminasi, dan pengucilan -----→ darah tahun 1969.
PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
tantangan terhadap rasa solidaritas, keadilan - Di Afrika, darah tahun 1959
HIV/AIDS
dan rasa kemanusiaan - Akhir 1970-an, diperkirakan HIV sudah
berkembang dan meluas di daerah Sub
- 1987, kasus AIDS resmi pertama
SaharaAfrika.
PENCEGAHAN dilaporkan pada seorang turis asing di - Semua ilmuwan setuju bahwa kasus
Bali.
-Menggunakan kondom untuk seks yang penetratif
-Tidak berbagi jarum suntik dan perlengkapan menyuntik - HinggaApril 1999, tercatat 671 kasus
HIV+ dan 238 kasus AIDS (total FAKTOR-FAKTOR TERKAIT PENULARAN
-Perawatan HIV bagi ibu yang positif, mengganti ASI dengan
susu formula jika memungkinkan. HIV/AIDS = 855). Ada atau tidaknya infeksi alat
-Meneliti darah dan produk darah - Pemerintah memperkirakan sekitar kelamin
90.000 hingga 130.000 orang telah Jenis aktivitas seks
TANDA-TANDA ORANG HIV terinfeksi HIV pada akhir tahun 2002. Risiko aktivitas seks yang
- Pada tahun 2003, diperkirakan akan memungkinkan terjadi perlukaan
Tidak ada tandanya terdapat sekitar 80.000 infeksi baru
Tampak sehat seperti orang lain yang tidak atau pendarahan
tertular HIV (sebelum HIV berubah jadiAids, kira- Ada atau tidaknya darah
kira 5-10 tahun)

Anda mungkin juga menyukai