Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEBIJAKAN KESEHATAN

Hirarki Peraturan Perundang-Undangan

OLEH : KELOMPOK 1

1. AMELIA ANGGUN PUTRI 1903040


2. CITRA AMELIA 1903042
3. DENI HARVENI 1903043
4. HALIMAH THUSYAKDYAH 1903045
5. REGINA PANBARA 1903050

LOKAL : NR 12 IKM

S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

2020
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya, dapat menyusun makalah berjudul “Hirarki peraturan perundang-
undangan”

            Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah “Kebijakan Kesehatan” .
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca  
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibuk teman
kelompok yang berpartisipasi dalam pemuatan makalah. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

  12 Desember 2020
 

 
Kelompok,

i
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................i

Daftar isi ....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................................3
B. Rumusan masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian hirarki peraturan perundang-undangan........................................................5

B. Jenis hirarki peraturan perundang-undangan ................................................................5


C. Penetapan Peraturan Perundang-undangan....................................................................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................................. 8

Daftar Pustaka ..........................................................................................................................iii

ii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang menganutsistem civil law, materi hukum


(peraturan perundang-undangan) menjadi salah satu unsur penting dalam pembangunan
hukum di Indonesia. Secara linear, civil law juga berpengaruh terhadap kinerja para
hakim dalam mengambil keputusan. Putusan hakim selalu mendasarkan pada peraturan
perundang-undangan,walaupun terdapat klausula bahwa hakim harus melakukan
penggalian hukum untuk menemukan hukum yang hidup dalam masyarakat. Oleh karena
itu, masyarakat Indonesia terutama praktisi hukum selalu menganggap penting dan sangat
memperhatikan Peraturan Perundang-undangan, khususnya mengenai materi hukum.

Oleh karena keberadaan materi hukum sangat penting, maka pembenahan materi
hukum dalam pembangunan hukum nasional masih terus diupayakan. Pembenahan materi
hukum tersebut perlu dilakukan untuk mewujudkan tertib Peraturan Perundang-undangan,
yang memperhatikan hierarki, kearifan lokal, revitalisasi hukum adat,serta reposisi
yurisprudensi terkait dengan pembaruan materi hukum nasional.

Dalam hierarki peraturan Perundang-Undangan, Peraturan Pemerintah Pengganti


Undang-Undang didudukkan posisinya sejajar dengan Undang-Undang di bawah
Ketetapan penjenjangan setiap jenis peraturan Perundang-Undangan yang didasarkan
pada asas bahwa peraturan Perundang-Undangan yang lebih rendah tidak boleh
bertentangan dengan peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi. Pembentukan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) merupakan hak prerogatif
Presiden yang dibuat berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


(sebut UUD 1945), Perpu dibuat oleh Presiden dalam “hal ihwal kegentingan yang
memaksa”. Sebagai konsekuensi dari ketentuan tersebut maka Perpu bersifat sementara
dan harus mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat pada persidangan untuk
dibahas dalam agenda persidangan berikutnya. Walaupun Perpu bersifat sementara
namun Perpu melahirkan norma hukum baru. Norma hukum tersebut lahir sejak Perpu
disahkan dan nasib dari norma hukum tersebut tergantung kepada persetujuan DPR untuk

3
menerima atau norma hukum Perpu, namun demikian sebelum adanya pendapat DPR
untuk menyetujui Perpu, norma hukum tersebut adalah sah dan berlaku seperti Undang-
Undang

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hirarki peraturan perundang-undangan ?
2. Apa saja jenis hirarki peraturan perundang-undangan?
3. Siapa yang menetapkan Peraturan Perundang-undangan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Hirarki peraturan perundang-undangan
2. Untuk mengetahui jenis Hirarki peraturan perundang-undangan
3. Untuk mengetahui yang menetapkan Peraturan Perundang-undangan

4
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Hirarki Peraturan Perundang-Undangan


Hierarki maksudnya peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak
boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Peraturan perundang-undangan dalam konteks negara Indonesia, adalah peraturan
tertulis yang dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat negara yang
berwenang dan mengikat secara umum.
Hirarki peraturan perundang-undangan adalah urutan dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dimulai dari yang tertinggi hingga
yang paling rendah sebagaimana diatur dalam UU No. 12 Tahun 2011.
Hierarki Peraturan Perundang-undangan Rl Menurut sistem hukum Indonesia,
peraturan perundang-undangan (hukum tertulis) disusun dalam suatu tingkatan yang
disebut hierarki peraturan perundang- undangan. Di dalam Memorandum DPR-GR
tertanggal 9 Juni 1996 yang telah dikukuhkan oleh MPRS dengan Ketetapan MPRS
No. XX/MPRS/1966 dan juga oleh MPR dengan Ketetapan MPR No. V/MPR/1973,
Lampiran II tentang "Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia
Menurut UDD1945" dalam huruf A, disebutkan tata urutan bentuk-bentuk peraturan
perundang- undangan Republik Indonesia

B. Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan sesuai urutan dari yang tertinggi
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
UUD 1945 adalah hukum dasar dalam Peraturan Perundang-
undangan. UUD 1945 merupakan peraturan tertinggi dalam tata urutan
Peraturan Perundang-undangan nasional.
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR)
Ketetapan MPR adalah putusan MPR yang ditetapkan dalam sidang
MPR meliputi Ketetapan MPR Sementara dan Ketetapan MPR yang masih
berlaku. Sebagaimana dalam Pasal 2 dan Pasal 4 Ketetapan MPR RI Nomor
I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum
Ketetapan MPR Sementara dan MPR 1960 sampai 2002 pada 7 Agustus 2003.

5
Berdasarkan sifatnya, putusan MPR terdiri dari dua macam yaitu Ketetapan
dan Keputusan. Ketetapan MPR adalah putusan MPR yang mengikat baik ke
dalam atau keluar majelis. Keputusan adalah putusan MPR yang mengikat ke
dalam majelis saja.
3. UU atau Perppu
UU adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dengan persetujuan bersama Presiden. Perppu
adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam
hal ihwal kegentingan yang memaksa. Mekanisme UU atau Perppu adalah
sebagai berikut: Perppu diajukan ke DPR dalam persidangan berikut. DPR
dapat menerima atau menolak Perppu tanpa melakukan perubahan. Bila
disetujui oleh DPR, Perppu ditetapkan menjadi UU. Bila ditolak oleh DPR,
Perppu harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
4. Peraturan Pemerintah (PP)
PP adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Presiden untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya. PP berfungsi untuk
menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau
dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
5. Peraturan Presiden (Perpres)
Perpres adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
6. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi
Perda Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dengan persetujuan
bersama Gubernur. Termasuk dalam Peraturan Daerah Provinsi adalah Qanun
yang berlaku di Provinsi Aceh dan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) serta
Peraturan Daerah Provinsi (Perdasi) yang berlaku di Provinsi Papua dan
Provinsi Papua Barat.
7. Perda Kabupaten atau Kota
Perda Kabupaten atau Kota adalah Peraturan Perundang-undangan
yang dibentuk oleh DPRD Kabupaten atau Kota dengan persetujuan bersama
Bupati atau Walikota. Termasuk dalam Peraturan Daerah Kabupaten atau Kota
adalah Qanun yang berlaku di Kabupaten atau Kota di Provinsi Aceh.

6
C. Penetapan Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Perundang-undangan yang dimaksud mencakup peraturan yang


ditetapkan oleh: 

1) MPR 
2) DPR 
3) DPD 
4) Mahkamah Agung (MA) 
5) Mahkamah Konstitusi (MK) 
6) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 
7) Komisi Yudisial Bank Indonesia (BI) 
8) Menteri, badan, lembaga atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan
UU atau Pemerintah atas perintah UU 
9) DPRD Provinsi Gubernur DPRD Kabupaten atau Kota Bupati atau
Walikota Kepala Desa atau yang setingkat 

7
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Hirarki peraturan perundang-undangan adalah urutan dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dimulai dari yang tertinggi hingga
yang paling rendah sebagaimana diatur dalam UU No. 12 Tahun 2011. Jenis dan
hierarki Peraturan Perundang-undangan sesuai urutan dari yang tertinggi adalah:
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ( UUD 1945),
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat ( Tap MPR), UU atau Perppu, Peraturan
Pemerintah (PP), Peraturan Presiden (Perpres) , Peraturan Daerah (Perda) Provinsi,
Perda Kabupaten atau Kota.

B. Saran
Kelompok menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karena
itu, kelompok sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah
diatas.

8
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_perundang-undangan_Indonesia
https://pemerintah.net/jenis-dan-hierarki-peraturan-perundang-undangan/
https://caritahu.kontan.co.id/news/peraturan-perundang-undangan-jenis-dan-hierarkinya
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/02/200000269/peraturan-perundang-undangan-
jenis-dan-hierarkinya?page=all
Hudani'matuI.2006.KedudukanPeraturanDaerahDalamHierarkiPeraturanPerundang-
undangan. JURNALHUKUMNO.1VOL13JANUARI2006;1-26

Anda mungkin juga menyukai