PERUNDANG-UNDANGAN
Disusun oleh:
KELOMPOK
1
7.
KATA PENGANTAR
Makalah yang sudah kami susun ini untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran
PPKN yang mesti digarap bersama karena membutuhkan waktu dan tenaga
yang cukup besar.
Di tengah pergumulan diskusi yang alot dan panjang sesama kelompok empat,
kami pun akhirnya berhasil menemukan pola menarik untuk membentuk kelas
kreatif.
Kami pun menyadari jika isi makalah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan kami. Oleh sebab itu, kami harapkan adanya umpan balik berupa
kritik dan saran yang membangun agar di kemudian hari kami sanggup makalah
yang lebih maksimal.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................ 1
KATA PENGANTAR.......................................................... 2
DAFTAR ............................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar belakang............................................................... 4
B.Tujuan............................................................................ 5
C.Rumusan masalah.......................................................... 6
BAB 2 PEMBAHASAN
A.Pengertian Peraturan Perundang-Undangan................ 7
B.Proses Pembentukan UUD NRI Tahun 1945.............. 8
C.Sikap Positif Terhadap Peraturan Perundang-undangan. 9
D.Proses Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan 10
E. Peran Serta Masyarakat Dalam Proses Penyusunan... 11
Peraturan Perundang-Undangan.................................. 12
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................ 13
3
B. Saran.................................................................................. 14
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Apabila kita melihat dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, maka
terlihat bahwa Negara Republik Indonesia yang berdiri pada tanggal 17 agustus
1945 adalah negara yang berdasarkan pada hukum (Rechtsstaat) dalam arti
negara pengurus (Verzorgingsstaat). Hal ini tertulis dalam Pembukaan
UUD1945 alinea ke-4 yang berbunyi sebagai berikut:
4
modern (Verzorgingingstaat), tujuan utama pembentukan undang-undang bukan
lagi menciptakan kodifikasi bagi norma-norma dan nilai-nilai kehidupan yang
sudah mengendap dalam masyarakat, melainkan menciptakan modifikasi atau
perubahan dalam kehidupan masyarakat (T Koopmans).
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian peraturan
perundang-undangan
Peraturan perundang-undangan adalah
peraturan tertulis yang memuat norma
hukum yang mengikat secara umum dan
dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga
negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang telah ditetapkan.
7
Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala
Desa atau yang setingkat.
8
undang, program penyusunannya disebut Program
Legislasi Nasional (Prolegnas).
Penyusunan
Penyusunan peraturan perundang-undangan dapat
diartikan dalam 2 (dua) maksud. Pertama, penyusunan
dalam arti proses, yakni proses penyampaian rancangan
dari Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota atau DPR/DPD
setelah melalui tahap perencanaan. Proses penyusunan ini
berbeda untuk undang-undang, peraturan pemerintah, dan
peraturan presiden. Kedua, penyusunan dalam arti teknik
penyusunan, yakni pengetahuan mengenai tata cara
pembuatan judul, pembukaan, batang tubuh, penutup,
penjelasan, dan lampiran.
Pembahasan
Pembahasan adalah pembicaraan mengenai substansi
peraturan perundang-undangan di antara pihak-pihak
terkait. Untuk undang-udang, pembahasan dilakukan oleh
DPR bersama Presiden atau menteri melalui tingkat-
tingkat pembicaraan. Untuk peraturan di bawahnya,
pembahasan dilakukan oleh instansi terkait tanpa
keterlibatan DPR.
Pengesahan
Untuk undang-undang, rancangan undang-undang yang
telah disetujui bersama oleh DPR dan Presiden
disampaikan oleh Pimpinan DPR kepada Presiden untuk
9
disahkan menjadi undang-undang. Untuk peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang,
disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM kepada
Presiden melalui Kementerian Sekretariat Negara atau
Sekretariat Kabinet.
Pengundangan
Pengundangan adalah penempatan peraturan perundang-
undangan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Berita
Negara Republik Indonesia, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia, Lembaran Daerah, Tambahan
Lembaran Daerah, atau Berita Daerah. Tujuan
pengundangan adalah agar masyarakat mengetahui isi
peraturan perundang-undangan tersebut dan dapat menjadi
acuan kapan suatu peraturan perundang-undangan mulai
berlaku dan mengikat.
10
kewenangan atau hak tersebut antara lain Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah. Akan tetapi, hak tersebut masih
bersifat umum, hanya mengusulkan saran dan pendapat yang pada
akhirnya yang memutuskan adalah para pengambil kebijakan sehingga
hak tersebut terkesan hanya untuk memenuhi unsur adanya pemberian
hak untuk berpartisipasi, padahal Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan dengan jelas bahwa
kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar, dalam arti tanpa ada pengaturan hak dalam peraturan lain
pun rakyat mempunyai hak untuk berperan serta dalam proses
pembentukan peraturan perundang-undangan. Selain itu, bagaimana
dengan perwakilan-perwaklian rakyat yang menduduki lembaga-lembaga
negara yang selama ini diberikan hak untuk menduduki berdasarkan
pemilihan umum yang dipilih langsung oleh rakyat. Seharusnya tanpa
peran masyarakat pun mereka sudah berkewajiban untuk menyalurkan
aspirasi masyarakat daerah pilihannya. Hal ini perlu menjadi perhatian
sehingga perlu diteliti.
11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Peraturan perundang-undangan adalah peraturan
tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat
secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang telah ditetapkan. A. B. Dalam
perencanaan diinventarisasi masalah yang ingin
diselesaikan beserta latar belakang dan tujuan
penyusunan peraturan perundang-undangan. Masalah
yang ingin diselesaikan setelah melalui pengkajian
dan penyelarasan, dituangkan dalam naskah
akademik. Penyusunan peraturan perundang-
undangan dapat diartikan dalam 2 (dua) maksud.
Proses penyusunan ini berbeda untuk undang-
undang, peraturan pemerintah, dan peraturan
presiden. Pembahasan adalah pembicaraan mengenai
substansi peraturan perundang-undangan di antara
pihak-pihak terkait. Untuk undang-undang,
rancangan undang-undang yang telah disetujui
bersama oleh DPR dan Presiden disampaikan oleh
Pimpinan DPR kepada Presiden untuk disahkan
12
menjadi undang-undang. Untuk peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang,
disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM kepada
Presiden melalui Kementerian Sekretariat Negara
atau Sekretariat Kabinet. Pengundangan adalah
penempatan peraturan perundang-undangan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia, Berita Negara
Republik Indonesia, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia, Lembaran Daerah, Tambahan
Lembaran Daerah, atau Berita Daerah. Tujuan
pengundangan adalah agar masyarakat mengetahui
isi peraturan perundang-undangan tersebut dan dapat
menjadi acuan kapan suatu peraturan perundang-
undangan mulai berlaku dan mengikat. Selain itu,
bagaimana dengan perwakilan-perwaklian rakyat
yang menduduki lembaga-lembaga negara yang
selama ini diberikan hak untuk menduduki
berdasarkan pemilihan umum yang dipilih langsung
oleh rakyat. Seharusnya tanpa peran masyarakat pun
mereka sudah berkewajiban untuk menyalurkan
aspirasi masyarakat daerah pilihannya.
13
2. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan
dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya
masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke
depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan
karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
14