Anda di halaman 1dari 14

MATERI MUATAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

Mata pelajaran : PPKN

Guru Mapel : Sri Wahyuni SPd

Disusun oleh:

KELOMPOK

1. Niken Sefran Alexa


2. Adewa
3. Imam Samudra
4. Hairil Akbar
5.
6.

1
7.
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kemudahan dan kesehatan kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan sebuah makalah kelompok untuk mata pelajaran PPKN dengan
judul: ‘PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN’.

Makalah yang sudah kami susun ini untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran
PPKN yang mesti digarap bersama karena membutuhkan waktu dan tenaga
yang cukup besar.

Di tengah pergumulan diskusi yang alot dan panjang sesama kelompok empat,
kami pun akhirnya berhasil menemukan pola menarik untuk membentuk kelas
kreatif.

Kemudian makalah berikut bisa rampung berkat Situs/Apk yang sudah


membantu, Yaitu Google.

Kami pun menyadari jika isi makalah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan kami. Oleh sebab itu, kami harapkan adanya umpan balik berupa
kritik dan saran yang membangun agar di kemudian hari kami sanggup makalah
yang lebih maksimal.

Akhirnya, semoga makalah yang sudah kami susun bersama-sama bisa


bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Lais, Februari 2023

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................ 1
KATA PENGANTAR.......................................................... 2
DAFTAR ............................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar belakang............................................................... 4
B.Tujuan............................................................................ 5
C.Rumusan masalah.......................................................... 6

BAB 2 PEMBAHASAN
A.Pengertian Peraturan Perundang-Undangan................ 7
B.Proses Pembentukan UUD NRI Tahun 1945.............. 8
C.Sikap Positif Terhadap Peraturan Perundang-undangan. 9
D.Proses Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan 10
E. Peran Serta Masyarakat Dalam Proses Penyusunan... 11
Peraturan Perundang-Undangan.................................. 12

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................ 13
3
B. Saran.................................................................................. 14

BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Apabila kita melihat dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, maka
terlihat bahwa Negara Republik Indonesia yang berdiri pada tanggal 17 agustus
1945 adalah negara yang berdasarkan pada hukum (Rechtsstaat) dalam arti
negara pengurus (Verzorgingsstaat). Hal ini tertulis dalam Pembukaan
UUD1945 alinea ke-4 yang berbunyi sebagai berikut:

“..... untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi


segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial....”

Dengan diembannya tugas negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan


umum tersebut, maka menjadi pentinglah arti pemebentukan peraturan-
peraturan negara kita, karena campur tangan negara dalam mengurusi
kesejahteraan rakyat dalam bidang hukum, sosial, politik, ekonomi, budaya,
lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan yang diselenggarakan dengan
pembentukan perundang-undangan, yang secara lambat namun pasti mendorong
pada usaha pengembangan ilmu di bidang perundang-undangan.

Fungsi pembentukan peraturan perundang-undangan itu semakin terasa


diperlukan kehadirannya karena di dalam negara yang berdasar atas hukum

4
modern (Verzorgingingstaat), tujuan utama pembentukan undang-undang bukan
lagi menciptakan kodifikasi bagi norma-norma dan nilai-nilai kehidupan yang
sudah mengendap dalam masyarakat, melainkan menciptakan modifikasi atau
perubahan dalam kehidupan masyarakat (T Koopmans).

B.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari peraturan perundang-


undangan?
2. Jenis dan hierarki peraturan perundang-
undangan?
3. Bagaimana proses pembentukan peraturan
perundang-undangan?
4. Apa peran serta masyarakat dalam proses
penyusunan peraturan perundang-undangan

C.Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari peraturan


perundang-undangan
2. Untuk mengetahui jenis dan hierarki peraturan
perundang-undangan
3. Untuk mengetahui proses pembentukan
peraturan perundang-undangan
5
4. Untuk mengetahui peran serta masyarakat
dalam proses penyusunan peraturan perundang-
undangan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian peraturan
perundang-undangan
Peraturan perundang-undangan adalah
peraturan tertulis yang memuat norma
hukum yang mengikat secara umum dan
dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga
negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang telah ditetapkan.

B. Jenis dan hierarki peraturan


perundang-undangan
Dalam Pasal 7 UU No 12 Tahun 2011, berikut
jenis dan hierarki Peraturan Perundang Undangan
yang terdiri dari:
6
 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
 Undang-Undang/PeraturanPemerintah
Pengganti Undang-Undang;
 Peraturan Pemerintah;
 Peraturan Presiden;
 Peraturan Daerah:
a. Peraturan Daerah Provinsi
b. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Selain di atas, jenis Peraturan Perundang Undangan
juga mencakup peraturan yang ditetapkan oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan
Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank
Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi
yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-
Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-
Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat

7
Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala
Desa atau yang setingkat.

C. Proses pembentukan peraturan


perundang-undangan
Proses pembentukan UU diatur dalam Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (“UU 12/2011”)
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (“UU 15/2019”).

Proses Pembuatan Peraturan Perundang-undangan


 Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap awal dalam menyusun
peraturan perundang-undangan. Dalam perencanaan
diinventarisasi masalah yang ingin diselesaikan beserta
latar belakang dan tujuan penyusunan peraturan
perundang-undangan. Masalah yang ingin diselesaikan
setelah melalui pengkajian dan penyelarasan, dituangkan
dalam naskah akademik. Setelah siap dengan naskah
akademik, kemudian diusulkan untuk dimasukkan ke
dalam program penyusunan peraturan. Untuk undang-

8
undang, program penyusunannya disebut Program
Legislasi Nasional (Prolegnas).
 Penyusunan
Penyusunan peraturan perundang-undangan dapat
diartikan dalam 2 (dua) maksud. Pertama, penyusunan
dalam arti proses, yakni proses penyampaian rancangan
dari Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota atau DPR/DPD
setelah melalui tahap perencanaan. Proses penyusunan ini
berbeda untuk undang-undang, peraturan pemerintah, dan
peraturan presiden. Kedua, penyusunan dalam arti teknik
penyusunan, yakni pengetahuan mengenai tata cara
pembuatan judul, pembukaan, batang tubuh, penutup,
penjelasan, dan lampiran.
 Pembahasan
Pembahasan adalah pembicaraan mengenai substansi
peraturan perundang-undangan di antara pihak-pihak
terkait. Untuk undang-udang, pembahasan dilakukan oleh
DPR bersama Presiden atau menteri melalui tingkat-
tingkat pembicaraan. Untuk peraturan di bawahnya,
pembahasan dilakukan oleh instansi terkait tanpa
keterlibatan DPR.
 Pengesahan
Untuk undang-undang, rancangan undang-undang yang
telah disetujui bersama oleh DPR dan Presiden
disampaikan oleh Pimpinan DPR kepada Presiden untuk

9
disahkan menjadi undang-undang. Untuk peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang,
disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM kepada
Presiden melalui Kementerian Sekretariat Negara atau
Sekretariat Kabinet.
Pengundangan
Pengundangan adalah penempatan peraturan perundang-
undangan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Berita
Negara Republik Indonesia, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia, Lembaran Daerah, Tambahan
Lembaran Daerah, atau Berita Daerah. Tujuan
pengundangan adalah agar masyarakat mengetahui isi
peraturan perundang-undangan tersebut dan dapat menjadi
acuan kapan suatu peraturan perundang-undangan mulai
berlaku dan mengikat.

D.Peran serta masyarakat dalam proses penyusunan peraturan


perundang-undangan

Pelibatan masyarakat dalam proses pembentukan peraturan


perundang-undangan sudah menjadi keharusan, karena setiap kebijakan
yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui peraturan perundang-
undangan, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota pada umumnya selalu
berdampak terhadap masyarakat. Beberapa regulasi yang memberikan

10
kewenangan atau hak tersebut antara lain Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah. Akan tetapi, hak tersebut masih
bersifat umum, hanya mengusulkan saran dan pendapat yang pada
akhirnya yang memutuskan adalah para pengambil kebijakan sehingga
hak tersebut terkesan hanya untuk memenuhi unsur adanya pemberian
hak untuk berpartisipasi, padahal Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan dengan jelas bahwa
kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar, dalam arti tanpa ada pengaturan hak dalam peraturan lain
pun rakyat mempunyai hak untuk berperan serta dalam proses
pembentukan peraturan perundang-undangan. Selain itu, bagaimana
dengan perwakilan-perwaklian rakyat yang menduduki lembaga-lembaga
negara yang selama ini diberikan hak untuk menduduki berdasarkan
pemilihan umum yang dipilih langsung oleh rakyat. Seharusnya tanpa
peran masyarakat pun mereka sudah berkewajiban untuk menyalurkan
aspirasi masyarakat daerah pilihannya. Hal ini perlu menjadi perhatian
sehingga perlu diteliti.

11
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Peraturan perundang-undangan adalah peraturan
tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat
secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang telah ditetapkan. A. B. Dalam
perencanaan diinventarisasi masalah yang ingin
diselesaikan beserta latar belakang dan tujuan
penyusunan peraturan perundang-undangan. Masalah
yang ingin diselesaikan setelah melalui pengkajian
dan penyelarasan, dituangkan dalam naskah
akademik. Penyusunan peraturan perundang-
undangan dapat diartikan dalam 2 (dua) maksud.
Proses penyusunan ini berbeda untuk undang-
undang, peraturan pemerintah, dan peraturan
presiden. Pembahasan adalah pembicaraan mengenai
substansi peraturan perundang-undangan di antara
pihak-pihak terkait. Untuk undang-undang,
rancangan undang-undang yang telah disetujui
bersama oleh DPR dan Presiden disampaikan oleh
Pimpinan DPR kepada Presiden untuk disahkan
12
menjadi undang-undang. Untuk peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang,
disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM kepada
Presiden melalui Kementerian Sekretariat Negara
atau Sekretariat Kabinet. Pengundangan adalah
penempatan peraturan perundang-undangan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia, Berita Negara
Republik Indonesia, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia, Lembaran Daerah, Tambahan
Lembaran Daerah, atau Berita Daerah. Tujuan
pengundangan adalah agar masyarakat mengetahui
isi peraturan perundang-undangan tersebut dan dapat
menjadi acuan kapan suatu peraturan perundang-
undangan mulai berlaku dan mengikat. Selain itu,
bagaimana dengan perwakilan-perwaklian rakyat
yang menduduki lembaga-lembaga negara yang
selama ini diberikan hak untuk menduduki
berdasarkan pemilihan umum yang dipilih langsung
oleh rakyat. Seharusnya tanpa peran masyarakat pun
mereka sudah berkewajiban untuk menyalurkan
aspirasi masyarakat daerah pilihannya.

13
2. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan
dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya
masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke
depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan
karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

14

Anda mungkin juga menyukai