Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan merupakan sebuah sistem ,
Karena di dalamnya terdapat beberapa peristiwa atau tahapan yang terjalin dalam
satu rangkaian yang tidak terpisahkan antara satu dan lainnya. Tahapan tersebut
yaitu Tahap perencanaan , Tahap Penyusunan , Tahap Pembahasan , Tahap
Pengesahan , Tahap Pengundangan , dan Tahap Penyebarluasan . Norma Hukum
yang hendak dituangkan dalam rancangan Peraturan Perundang-undangan , benar-
benar telah disusun berdasarkan pemikiran yang matang dan perenungan yang
mendalam , semata-mata untuk kepentingan umum bukan kepentingan pribadi atau
golongan .Sistem pemerintahan Indonesia mengenal adanya jenis pembagian
kewenangan Pemerintah Daerah , Dalam pembentukan produk hukum baik Pusat
maupun Daerah . undang-undang memberikan peranan dan fungsi terhadap elemen
pemerintahan baik yang dipusat maupun daerah.Tahap perencanaan merupakan
langkah pertama yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yang baik. Salah satu kegiatan perencanaan pembentukan
Peraturan Perundang-undangan adalah penyusunan Naskah Akademik. Melalui
kajian dan penyusunan Naskah Akademik, diharapkan Peraturan Perundang-
undangan yang dibentuk dapat memenuhi pencapaian tujuan pembentukan, dapat
dilaksanakan dan ditegakkan. Naskah akademik merupakan penjelasan atau
keterangan mengapa Perda tersebut dibuat. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mengharuskan mengenai
adanya naskah akademik dalam proses pembentukan Peraturan Perundang-
undangan. Ketentuan tentang adanya naskah akademik dalam rancangan peraturan
daerah dapat dilihat dalam Pasal 56 ayat (2) yang menentukan bahwa rancangan
peraturan daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan
penjelasan atau keterangan dan/atau Naskah Akademik .Di dalam Pasal 7 ayat : (1)
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 sebagi Undang-Undang pengganti dari
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004. Tata urutan Peraturan Perundang-
undangan itu terdiri atas :
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

d. Peraturan Pemerintah;

e. Peraturan Presiden;

f. Peraturan Daerah Provinsi; dan

g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota masuk dalam


sistem hierarki sedangkan Peraturan Desa menjadi tidak masuk dalam sistem
hierarki sebagai berikut Jenis Peraturan Perundang-Undangan selain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Lembaga atau Komisi yang
setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah
Undang-Undang,Peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang
diperintahkan oleh Peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi atau
dibentuk berdasarkan kewenangan.Desa merupakan perwujudan atau kesatuan
geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat di suatu daerah, dalam
hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain
Rumusan Masalah

1. Bagaimana Proses Penyusunan Prolegnas?


2. Bagaimana Proses Penyiapan UU dari Pemerintah?
3. Bagaimana Proses Penyiapan UU dari DPR dan DPD?
4. Bagaimana Pembahasan Rancangan UU?
5. Bagaimana Pengesahan , Pengundangan dan Penyebarluasan UU?

Tujuan

1. Untuk mengetahui Proses Penyusunan Prolegnas


2. Untuk mengetahui Proses Penyiapan UU dari Pemerintah
3. Untuk mengetahui Proses Penyiapan UU dari DPR dan DPD
4. Untuk mengetahui Bagaimana Pembahasan Rancangan UU
5. Untuk mengetaghui Bagaimana Pengesahan Pengundangan dan
Penyebarluasan UU

Manfaat

Dapat menambah Pengetahuan dan Wawasan tentang bagaimana cara Proses dan
Mekanisme Pembentukan UU untuk para Penulis dan Pembaca.

Anda mungkin juga menyukai