Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian tinjauan adalah
mempelajari dengan cermat, memeriksa (untuk memahami), pandangan,pendapat
(sesudah menyelidiki, mempelajari dan sebagainya). Dalam Kamus Hukum, kata
yuridis berasal dari kata Yuridisch yang berarti menurut hukum atau dari segi
hukum Dapat disimpulkan tinjauan yuridis berarti mempelajari dengan cermat,
memeriksa (untuk memahami), suatu pandangan atau pendapat dari segi hukum.
Peraturan Daerah adalah salah satu produk peraturan perundang-undangan
tingkat daerah yang dibentuk oleh Kepala Daerah, baik Daerah Provinsi maupun
daerah kabupaten/Kota dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
maupun Kabupaten Kota. Kewenangan daerah dalam membentuk Peraturan
Daerah secara legalitas ditegaskan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang pemerintahan Daerah dan secara teknis diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Perundang-undangan lainnya. Dalam pembentukan daerah tidaklah
mudah karena memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang cukup terutama
tentang teknik pembentukannya, sehingga Peraturan daerah yang dibentuk tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kepentingan umum.
Pemerintah Kota Palopo telah membuat Peraturan Daerah Kota Palopo
Nomor 1 tahun 2014 tentang pengelolaan sampah dikarenakan pengaturan
pengelolaan sampah belum ditetapkan dengan Peraturan Daerah, dalam Proses
Pembentukan Peraturan Daerah telah di atur dalam Perda Nomor 19 Tahun 2019
Tentang Tata Cara Penyusunan Program Pembentukan. Peraturan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Mekanisme Penyusunan Propemperda penetapan Propemperda
skala prioritas melalui 6 tahapan. Penyeleksian, Koordinasi, Penetapan, Penyebar
luasan dan Pembiayaan. Peraturan Daerah merupakan bagian integral dari konsep
Peraturan Perundang-undangan.
Hal ini Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang dimaksud dengan
Peraturan Daerah Kabupaten atau Kota adalah Peraturan Perundang-undangan
yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten atau Kota

1
2

dengan persetujuan bersama Bupati atau Walikota dimulai dari perencanaan,


pembahasan, teknik penyusunan, perumusan, pengesahan,pengundangan dan
penyebar luasan.
Dalam tahapan ini sudah sesuai dengan Bukti yang sudah terlampir
didalam Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan
Sampah. Dalam mempersiapkan pembahasan dan pengesahan Rancangan
Peraturan Daerah menjadi Peraturan Daerah harus berpedoman kepada Peraturan
Perundang-undangan yang lebih tinggi. Perkembangan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi dijadikan acuan oleh Perancang atau pembentuk
Peraturan Perundang-Undangan “memaksa”mereka harus selalu mengikuti
perkembangan tersebut terkait dengan tugas sebagai Perancang atau pembentuk
Peraturan Perundang-Undangan ditingkat daerah dan menjadi acuan atau
pedoman bagi perancang dan pembentuk Peraturan Perundang-undangan ketika
membentuk peraturan perundang-undangan tersebut mengatur pula pembentukan
peraturan ditingkat daerah mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap
penyebar luasan.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah di bagian wewenang Pemerintah Kabupaten atau Kota Pasal
6 BAB III aturan tentang menyusun dan menyelenggarakan sistem tanggap
darurat pengelolaan sampah sesuai dengan kewenangannya. Hal ini terdapat
dalam perda Kota Palopo No 1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah dalam
bagian wewenang Pasal 9 BAB V aturan tentang menyusun dan
menyelenggarakan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah sesuai dengan
kewenangannya.
Sistem tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam
rangka pengendalian yang meliputi pencegahan dan penanggulangan kecelakaan
akibat pengelolaan sampah yang tidak benar. Dalam hierarki Peraturan
Perundang-undangan, Peraturan Daerah berada pada urutan paling bawah sebelum
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Undang Undang atau Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah danPeraturan Presiden, (Pasal 7
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011).
3

Hal ini menarik untuk diteliti apakah perda kota palopo Nomor 1 tahun
2014 tentang Pengelolaan Sampah sesuai atau adanya ketidak lengkapan dengan
peraturan perundang-undangan Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah, untuk secara Formil maupun Materil, maka untuk itu Peneliti
mengangkat judul Tinjauan Yuridis Peraturan Daerah Kota palopo Nomor 1
Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tinjauan formil Peraturan Daerah kota palopo No 1 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Sampah ?
2. Bagaimana tinjauan materil Peraturan Daerah kota palopo No 1 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Sampah ?
3. Bagaimana kesesuian Peraturan Daerah Kota palopo No 1 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Sampah ?

C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam
maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu di batasi
variabelnya. Oleh sebab itu, Penulis membatasi pembahasan hanya berkaitan
dengan tinjauan yuridis perda Kota palopo Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Sampah. Agar lebih terarah, terkonsep dan tidak terjadi perluasan
pada inti pokok pembahasan yang menyebabkan pembahasan ini menjadi tidak
konsisten dengan rumusan masalah.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui tinjauan Formil pembentukan Perda Kota palopo Nomor 1
tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah
b. Untuk mengetahui tinjauan Materil perda Kota palopo Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan
c. Untuk mengetahui Kesesuaian Proses Pembentukan Peraturan Daerah Kota
palopo Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah
4

2. Kegunaan Penelitian
Dari hasil sebuah penelitian pada dasarnya mempunyai manfaat atau kegunaan
baik peneliti maupun orang lain. Maka dari itu kegunaan penelitian ini sebagai
berikut :
a. Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan
pengetahuan mengenai Pengelolaan Sampah. selain itu, diharapkan penelitian ini
bisa di jadikan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin mendalami
atau memahami lebih lanjut tentang perda No.1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Sampah.
b. Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dapat memberikan masukan bagi instasi
terkait dengan kebijakan pemerintah dalamPengelolaan Sampah, di samping itu
juga dapat sebagai nilaitambahan bagi peneliti untuk mengembangkan tulisan
ilmiahguna meningkatkan wawasan secara teori maupun alokasinya dilingkungan
masyarakat menjadi pertumbuhan bagi pihak-pihakterkait dalam mengambil
keputusan dalam pembentukan perdaselanjutnya.
c. Akademi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara langsung
maupun tidak langsung bagi kepustakaan Hukum Tatanegara dan sebagai bahan
perbandingan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sama.

E. Kerangka Teori
Menurut Mochtar Kusumaatmaja, pengertian hukum tidak hanya
memandang hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur
kehidupan manusia dalam masyarakat, tetapi juga harus mencakup lembaga
institusi dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam
kenyataan.
Dengan demikian maka komponen sistem hukum terdiri dari Asas-asas
dan kaedah kelembagaan hukum dan proses-proses perwujudan kaidah hukum.
5

Dalam prespektif pembentukan peraturan Perundang-undangan suatu sistem


hukum terdiri dari sub-sub sistem yaitu lembaga pembentuk,lembaga-lembaga
pelaksana dan pihak yang akan terkena atau yang dituju oleh peraturan tersebut.
Sedangkan menurut Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), sistem hukum
terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut:
1. Materi hukum (tatanan hukum)
yang di dalamnya terdiri dariperencanaan hukum, pembentukan hukum, penelitian
hukum dan pengembangan hukum. Untuk membentuk materi hukum harus
diperhatikan politik hukum yang telah ditetapkan, yang dapat berbeda dari waktu
kewaktu karena adanya kepentingan dan kebutuhan.
2. Aparatur hukum yaitu mereka yang memiliki tugas dan fungsi penyuluhan
hukum, penerapan hukum, penegakan hukum dan pelayanan hukum
3. Sarana dan prasarana hukum yang meliputi hal-hal yang bersifat fisik
4. Budaya hukum yang dianut oleh warga masyarakat termasuk para pejabatnya
5. Pendidikan hukum.
Menurut HS Nata baya, yang dimaksud dengan sistem Peraturan Perundang
Undangan Indonesia adalah sebagai suatu rangkaian unsur–unsur hukum tertulis
yang saling terkait, pengaruh mempengaruhi, danterpadu yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya, yang terdiri dariasas-asas, pembentuk dan
pembentukannya, jenis, hierarki, fungsi, pengundangan, penyebar luasan,
penegakan dan pengujiannya yang dilandasioleh falsafah Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Teori tata urutan norma hukum adalah teori yang dikemukakan oleh Hans
Kelsen, dimana menurutnya bahwa suatu norma hukum itu valid karena dibuat
dengan cara yang ditentukan oleh suatu norma hukum yang lain, dan norma
hukum yang lain itu menjadi landasan validitas dari norma hukum yang disebut
pertama, dan menurutnya suatu tatanan hukum, terutama tatanan hukum yang
dipersonifikasikan dalam bentuk Negara bukanlah sistem norma yang satu dan
lain hanya dikoordinasikan, yang berdiri sejajar dan sederajat, melainkan suatu
tatanan urutan norma-norma dari tingkatan-tingkatan yang berbeda.
Pembentukan norma yang satu yakni norma yang lebih rendah ditentukan oleh
norma yang lebih tinggi lagi, yang pembentukannya. Satya Arianto, Hak Asasi
6

Manusia Dalam Transisi Politik di Indonesia, ditentukan oleh norma yang lebih
tinggi lagi, dan bahwa rangkaian proses pembentukan hukum ini diakhiri oleh
suatu norma dasar tertinggi, yang menjadi dasar tertinggi dari validitas
keseluruhan tatanan hukum,membentuk suatu kesatuan tatanan hukum.
Dengan demikian maka menurut Hans Kelsen dalam teorinya yang disebut
dengan “Stufenbau des Recht” (hierarki hukum), bahwa norma hukum itu
berjenjang-jenjang dan berlapis-lapis dalam suatu hieraki atautata susunan,
dimana sustu norma yang lebih rendah berlaku,bersumber, danberdasar pada
norma yang lebih tinggi, norma yang lebih tinggi berlaku,bersumber dan berdasar
pada norma yang lebih tinggi lagi, demikian seterusnya sampai pada suatu norma
yang tidak dapat ditelusuri lebih lanjut yaitu norma dasar .

F. Kerangka Konseptual
1. Peraturan Daerah
Merupakan hasil kerja bersama antara Gubernur/Bupati/Walikota dengan
DPRD, karena itu tata cara membentuk Perda harus ditinjau dari beberapa Unsur
pemerintahan tersebut, yaitu Unsur DPRD adalah Peraturan Daerah merupakan
suatu bentuk produk legislatif tingkat daerah, karena itu tidak dapat terlepas dari
DPRD. Ke ikutsertaan DPRD membentuk Perda dengan wewenang DPRD
dibidang legislatif atau yang secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai
penunjang fungsi legislatif, yaitu hak penyidikan., hak inisiatif, hak amandemen,
persetujuan atas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda).
2. Pengelolaan Sampah
Adalah pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan mendaur ulang dari
material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi
dampaknya terhadap kesehatan,lingkungan, atau estetika. Pengelolaan sampah
juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam Pengelolaan sampah bisa
melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keterampilan
khusus untuk masing-masing jenis zat. Praktik pengelolaan sampah berbeda beda
antara negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan
dengan daerah pedesaan dan antara daerah perumahan dengan daerah industri.
7

Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area
metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan
untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan
pengolah sampah. Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan
duatujuan mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
(pemanfaatan sampah) dan mengolah sampah agar menjadi material yang tidak
membahayakan bagi lingkungan hidup.

G. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka bertujuan untuk menarik perbedaan dan persamaan yang
mendasar antara penelitian yang di lakukan, dengan kajian atau penelitian yang
perna di lakukan sebelumnya dari perolehan data melalui referensi buku-buku
atau literatur studi kependudukan ini dilakukan untuk memenuhi atau mempelajari
serta megutip pendapat-pendapat dari ahli yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang diteliti. Sepanjang penelitian peneliti mengambil buku-buku,
skripsi, dan artikel yang berkaitan. Berikut beberapa macam penelitian terdahulu :
1. Dampak Sosial Ekonomi Program Bank Sampah Terhadap Masyarakat
Kota Palopo.
Jenis penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu data yang diperoleh berupa (kata-
kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka
statistik melainkan dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari
sekedar angka atau frekuensi. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan
Dampak Program Bank Sampah Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Kota
Palopo. Penelitian ini memaparkan atau menjelaskan bagaimana dampak program
bank sampah bangkitku terhadap lingkungan dan ekonomi masyarakat Kota
Palopo.
Hasil pembahasan dalam penelitian ini adalah: Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan tentang dampak sosial ekonomi program bank sampah terhadap
masyarakat Kota Palopo secara umum memberikan dampak positif bagi
lingkungan dan ekonomi masyarakat tersebut dan secara khusus telah
menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif terhadap kehidupan sosial
8

masyarakat, serta berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat Kota Palopo.


Keberadaan bank sampah juga sebagai sarana untuk melakukan penghijauan dan
memberdayakan untuk peduli lingkungan dilihat dari ada atau tidaknya pengaruh
dan dorongan terhadap warga sekitar (pada tingkat rumah tangga) untuk
melakukan pemilahan sampah, walaupun perubahan pola perilaku tersebut
tidaklah mudah karena berkaitan dengan cara perubahan kultur dan cara pandang.
2. Optimalisasi Pengelolaan Sampah Berdasarkan Timbulan Dan Karakteristik
Sampah
Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan dan ide penelitian diperoleh
dari pengamatan kondisi eksisting maupun hasil penelitian sebelumnya mengenai
penerapan Kajian Pengelolaan Sampah di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang
yang menunjukkan masih banyaknya kelemahan dalam penanganan pengelolaan
sampah secara teknis maupun material. Karenanya di perlukan alternatif sistem
pengelolaan yang lebih sesuai untuk mengurangi volume sampah yang terbawa ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dilihatjuga dengan studi pustaka, lokasi
penelitian, dan pengumpulan data. Hasil pembahasan dalam penelitian ini adalah:
Berdasarkan hasil penelitian dari segi aspek sosial dapat dilihat dari peran
masyarakat sekitar dan dilihat dari berbagai fasilitas yang ada diantaranya
pewadahan atau tempat pengumpulan sampah dan darisistem pengelolaannya
yang belum berjalan efektif, karena kurangnya biaya perawatan. Pemilihan
alternatif teknologi pengolahan sampah juga seharusnya mempertimbangkan
kriteria penguatan peran serta masyarakat dalam kegiatan pengelolaan sampah.

3. Pengelolaan Sampah Di Mal GTC Makassar


Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskritif kuantitatif,
yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan
dan menggunakan model-model sistematis, teoriteori atau hipotesis yang
berkaitan dengan fenomenaalam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara
pengamatan empiris dan ekspresi matemetika dari hubungan-hubungan
kuantitatif.
9

H. Metode Penelitian
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian
kepustakaan (library reaserch) yakni serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
yang berkaitan dengan metode pengumpulan data pustaka yang dapat berupa
buku-buku, dokumen, koran, artikel, regulasi dan lain-lainnya yang tentunya
berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian.

2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang di gunakan dalam skripsi ini adalah
pendekatan yuridis normative dan naratif pendekatan yuridis normative adalah
pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara
menela’ah teori- teori, konsep, asas-asas hukum serta peraturan peraturan yang
telah ditetapkan. yang berhubungan dengan penelitian ini. pendekatan ini dikenal
pula dengan pendekatan kepustakaan, yakni dengan mempelajari dokumen-
dokumen yang berkaitan.
Menurut soejono soekanto pendekatan yuridis normative yaitu penelitian
hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder
sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap
peraturan-peraturan dan literature, dokumen, serta peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Yang mana penelitian ini membahas
tentang Tinjauan Yuridis Terhadap Peraturan Daerah Kota palopo Nomor 1 Tahun
2014 Tentang Pengelolaan Sampah. sedangkan pendekatan naratif yakni
pendekatan dengan tipe desain yang narasinya di pahami sebagai teks yang di
tuturkan ataupun dituliskan dengan menceritakan sebuah peristiwa atau aksi yang
terhubung secara kronologis dengan prosedur dalam pelaksanaan riset tersebut
memfokuskan pada pengkajian terhadap suatu atau dua individu.
10

B. Jenis dan sumber data


Dalam penelitian kepustakaan (library reaserch) ini, sumber data yang
merupakan bahan tertulis terdiri atas sumber data primer dan data sekunder yang
terpaparkan sebagai berikut:

1. Sumber Data Primer


Sumber data Primer yang digunakan yaitu data yang diperoleh dari subjek
penelitian sebagai sumber informasi yang dicari. Data ini disebut juga dengan data
tangan pertama atau data yang langsung yang berkaitan dengan objek riset.
sumber data primer dalam penelitian ini adalah undang-undang ataupun regulasi
yang berkaitan dengan peraturan daerah nomor 1 tahun 2014 tentang pengelolaan
sampah Serta Peraturan lainnya serta Asas-Asas Hukum Maupun Norma-Norma
Hukum.
2. Sumber Data Sekunder
Adapun sumber data sekunder adalah data yang di peroleh dari pihak lain,
tidak langsung di peroleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Dalam studi ini
data sekundernya adalah buku, dokumen, literature, jurnal, koran, artikel artikel
dari media elektronik maupun media cetak yang menjadi tambahan penelitian
yang dapat digunakan sebgai data sekunder dalam penelitian ini yang berkaitan
dengan perda kota palopo nomor 1 tahun 2014 tentang pengelolaan sampah.
3. Instrument Pengumpulan
Data Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri untuk melakukan penelitian. data untuk jenis penelitian pustaka (library
reaserch) ini adalah analisis dokumen yang dilakukan untuk mengumpulkan data
yang bersumber dari kepustakaan. Teknik kepustakaan merupakan serangkaian
yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca,
mempelajari, serta menela’ah buku-buku untuk memperoleh data-data yang
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Kegiatan yang dilakukan oleh
Peneliti untuk mengumpulkan data dengan teknik kepustakaan adalah memahami
sistem yang digunakan agar mudah di temukan buku-buku yang dapat menunjang
dan berkaitan erat dengan topik penelitian yang di bahas sehingga diperoleh data
11

yang mempelajari orientasi dan dasar teoritis tentang masalah dalam penelitian
ini.

C. k Analisis Data
Adapun teknik analisis yang di gunakan dalam penelitian ini yakni dibagi
menjadi 3 yaitu teknik induktif, teknik deduktif dan komperatif (Penarikan
Kesimpulan) yang di maksud dengan teknik tersebut yakni:
1. Teknik Induktif
Yaitu suatu cara berfikir terhadap suatu permasalahan yang bersifat khusus lalu
kemudian mengambil kesimpulan secara umumguna menjawab permasalahan
yang diajukan atau mengambil kesimpulan dari data-data yang bersifat khusus
kemudian ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum
2. Teknik Deduktif
Yakni suatu cara berfikir terhadap permasalahan yang bersifat umum lalu
kemudian dibahas kedalam permasalahan yang bersifat lebih khusus.
3. Penarikan Kesimpulan
Teknik analisis data yang ada dalam penelitian ini dilaksanakan dengan tiga
teknik yaitu mereduksi data yang diperoleh hasil reaserch dari dokumen dan
artikel- artikel yang ada serta mendukung penelitian, lalu Data-data dari yang
telah diperoleh kemudian dapat ditemukan permasalahan pokok yang terdapat lalu
kemudian ditarik sebuah kesimpulan dengan tujuan memudahkan peneliti memilih
data-data yang sesuai untuk di analisis dan mendapatkan hasil sesuai dan akurat.
12

Anda mungkin juga menyukai