NIM : 201812044
UNIT/SEMESTER :2/6
JURUSAN : HES
FAKULTAS : Syariah
UAS
1) .Perancangan hukum (legal drafting) merupakan salah satu unsur penting dalam
praktik hukum. Legal drafting merupakan kombinasi dari dua kata, yaitu “legal” dan
“drafting”. Secara harfiah, kata “legal” bermakna sesuatu yang sesuai dengan
ketentuan hukum, sedangkan “drafting” bermakna perancangan/pengkonsepan. Jadi
legal drafting dapat diartikan secara singkat sebagai perancangan naskah hukum /
perancangan kontrak atau MoU.
Legal Drafting merupakan konsep dasar tentang penyusunan peraturan
perundang-undangan yang berisi tentang naskah akademik hasil kajian ilmiah beserta
naskah awal peraturan perundang-undangan yang diusulkan. Sedangkan pembentukan
peraturan perundang-undangan adalah proses pembuatan peraturan
perundangundangan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik
penyusunan,
perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan. Tegasnya,
kegiatan legal drafting adalah dalam rangka pembentukan peraturan
perundangundang
6) Pembuatan Undang-Undang
DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
Rancangan undang-undang dapat berasal dari DPR, Presiden, atau DPD.
Rancangan undang-undang dari DPR sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat diajukan oleh Anggota, komisi, atau gabungan komisi.
Rancangan undang-undang yang berasal dari Presiden sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diajukan oleh Presiden.
Rancangan undang-undang dari DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diajukan oleh DPD, dalam hal berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Rancangan undang-undang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan dan
disertai dengan naskah akademis, kecuali rancangan undang-undang
mengenai:
o APBN;
o penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang menjadi
undang-undang; atau
o pencabutan undang-undang atau pencabutan peraturan pemerintah
pengganti undang-undang.
10) Peraturan Daerah (Perda) adalah peraturan yang dibuat oleh kepala daerah provinsi
maupun Kabupaten/Kota bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Provinsi maupun Kabupaten/Kota, dalam ranah pelaksanaan
penyelenggaraan otonomi daerah yang menjadi legalitas perjalanan eksekusi
pemerintah daerah . Peraturan daerah merupakan wujud nyata dari pelaksanaan
otonomi daerah yang dimiliki oleh pemerintah daerah dan pada dasarnya peraturan
daerah merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi, dengan melihat ciri khas dari masing-masing daerah.Kemandirian dalam
berotonomi tidak berarti daerah dapat membuat peraturan perundang-undangan atau
keputusan yang terlepas dari sistem perundang-undangan secara nasional. Peraturan
perundang-undangan tingkat daerah merupakan bagian tak terpisahkan dari kesatuan
sistem perundang-undangan secara nasional. Karena itu tidak boleh ada peraturan
perundang-undangan tingkat daerah yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi tingkatnya atau kepentingan umum .