Pendahuluan
Peraturan perundang-undangan merupakan sumber hukum utama di
negara-negara yang menganut sistem hukum Eropa kontinental atau Civil
Law system. Indonesia merupakan negara yang sampai saat ini bercirikan
sistem hukum Eropa kontinental, selain bahwa di Indonesia berlaku juga
sistem hukum adat dan sistem hukum Islam. banyak sarjana hukum yang
berpendapat bahwa Indonesia menganut pluralisme hukum atau bahkan
dinyatakan dengan istilah Hybrid Law system atau atau Mixed Law
System. Namun, secara formal ciri-ciri sistem hukum Eropa kontinental
yang menjadi corak berhukum negara Indonesia. mengingat Indonesia
cenderung pada penerapan ajaran positivisme hukum.
Salah satu ciri hukum Eropa kontinental, yaitu penempatan
peraturan perundang-undangan sebagai sumber hukum utama dalam
kehidupan bernegara nya. Peraturan perundang-undangan menjadi
rujukan dalam setiap sektor kehidupan manusia baik secara individual,
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Untuk itu, peranan
peraturan perundang-undangan menjadi sangat penting sebagai pedoman
bertingkah laku setiap orang dalam sebuah negara. Benar atau tidak benar
suatu perbuatan dihukumi berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Peranan dan fungsi peraturan perundang-undangan sangat vital dan
strategis dalam kehidupan suatu negara. Tertib tertib dan tidak tertibnya
masyarakat dipengaruhi peraturan perundang-undangan karena peraturan
perundang-undangan dibentuk untuk membuat tatanan sosial yang tertib
sesuai dengan cita-cita idealnya.
Sejatinya, peraturan perundang-undangan lah yang akan
mendesain tatanan sosial seperti apa tatanan yang ideal bagi suatu
masyarakat sehingga hidup masyarakat menjadi baik dalam pergaulannya.
Selain, bahwa pendesainan tatanan sosial tersebut tidak semata
menciptakan tatanan baru namun memperteguh suatu tatanan yang telah
ada dengan memberikan landasan yuridis formal, merupakan bentuk
desain hukum suatu tatanan sosial agar kemudian memiliki kekuatan
hukum mengikat secara formal-legalistik.
Sebagai contoh adanya desain sosial melalui instrumen hukum,
yaitu kehadiran peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan
angkutan jalan yang mengatur mengenai segala sesuatu terkait lalu lintas
dan angkutan jalan di Indonesia. Bila tidak ada pedoman berlalu lintas
dalam kehidupan masyarakat maka akan terjadi ketidakteraturan berlalu
lintas yang akan mengakibatkan banyaknya terjadi kekacauan dalam
berlalu lintas. Apabila Undang-undang tidak mewajibkan dan
mengenakan sanksi bagi pelanggar yang melanggar lampu isyarat lalu
lintas dan berkendaraan sesuai lajur dan jalur jalan , tentu akan banyak
terjadi kecelakaan lalu lintas.
Simulasi menjadi hal penting bagi urgensi Nya suatu perancangan
peraturan perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan menjadi
hal penting yang merupakan sarana untuk mendesain masyarakat sesuai
dengan tatanan ideal suatu bangsa. Tugas perancangan peraturan
perundang-undangan lah yang menjadi designer tatanan kehidupan suatu
masyarakat, bangsa, dan negara agar sesuai dengan tatanan ideal yang
diinginkan.
Mengingat betapa pentingnya peraturan perundang-undangan dan
betapa pentingnya perancangan peraturan perundang-undangan yang
mengkonstruksi Rancangan peraturan perundang-undangan yang kelak
menjadi suatu peraturan perundang-undangan yang menjadi pedoman
hidup masyarakat.
Pembentukan peraturan perundang-undangan tidak hanya
dimaknai sebagai proses teknis pembentukan norma-norma hukum yang
kemudian dibungkus dalam suatu naskah regulasi dan legislasi.
pembentukan peraturan perundang-undangan tidak hanya dimaknai pula
sebagai kegiatan proses atau tahapan pembentukan namun di dalamnya
ada kegiatan ritual penyaluran ide si perancang peraturan perundang-
undangan kedalam pasal-pasal yang dibuatnya. Artinya, pembentukan
peraturan perundang-undangan tidak hanya membangun fisik sebuah
legislasi atau regulasi namun Ia juga membangun ide dan cita-cita.
Kehendak pembentuk atau perancang peraturan perundang-
undangan tentunya sangat beragam. Lalu bagaimana menyatukan
beragam kehendak ini? Diperlukan suatu instrumen yang satu sebagai
dasar utama ide atau cita-cita pembentuk atau perancang ide , yaitu dasar
negara, ideologi negara, dan pandangan hidup negara. Ide utama yang
dijadikan sumber yaitu Pancasila.
Bab 2
Ilmu Perundang-undangan
A. Pengertian
Ilmu perundang-undangan tersusun dari 2 kosakata, yaitu ilmu dan
perundang-undangan. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi
ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan itu. menurut C.A. van
Peursen, ilmu, sains, ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. untuk dapat dikatakan
sebagai ilmu menurut Ernest Van Den Haag ada syarat yang harus
terpenuhi, yaitu:
1. Bersifat rasional, karena hasil dari proses berpikir dengan
menggunakan akal (rasio)
2. bersifat empiris karena ilmu diperoleh dari dan sekitar pengalaman
oleh panca indra
3. bersifat umum hasil ilmu dapat dipergunakan oleh manusia tanpa
terkecuali.
4. bersifat akumulatif hasil ilmu dapat dipergunakan untuk dijadikan
objek penelitian selanjutnya.
selanjutnya perundang-undangan yang merupakan terjemahan dari
istilah Belanda wettelijk regeling, secara harfiah berarti wet (undang-
undang) serta telijk (sesuai/berdasarkan), maka artinya sesuai atau
berdasarkan undang-undang didefinisikan sebagai suatu aturan berupa
undang-undang tertulis memuat norma hukum yang mengikat secara
umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga atau pejabat negara
yang berwenang melalui prosedur pembentukan peraturan perundang-
undangan yang pasti, baku, dan standar. pengertian peraturan perundang-
undangan berbeda dengan pengertian peraturan perundang-undangan.
perbedaan yang mendasar yaitu perundang-undangan dipahami secara
sempit hanya terbatas pada undang-undang saja, sedangkan peraturan
perundang-undangan dipahami secara luas terhadap beberapa aturan yang
tidak terbatas pada undang-undang saja, misalnya peraturan pemerintah
pengganti undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Presiden,
dan peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara
umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat
yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan secara baku dan ketat.
Menurut Bagir Manan sebagaimana dikutip oleh Maria Farida
Indrati Soeprapto (1998) pengertian peraturan perundang-undangan
yaitu:
1. Setiap keputusan tertulis yang dikeluarkan pejabat atau lingkungan
jabatan yang berwenang yang berisi aturan tingkah laku yang
bersifat atau mengikat umum;
2. merupakan aturan-aturan tingkah laku yang berisi ketentuan-
ketentuan mengenai hak kewajiban, fungsi, status atau suatu
tatanan;
3. Merupakan peraturan yang mempunyai ciri-ciri umum- abstrak
atau abstrak- umum artinya tidak mengatur atau tidak ditujukan
pada objek, peristiwa atau gejala konkret tertentu;
4. dengan mengambil pemahaman dalam kepustakaan Belanda
peraturan perundang-undangan lazim disebut dengan algemeen
verbindende voorschrift Yang meliputi antara lain: de supra
nationale algemeen verbindende voorschriften, wet, AmvB, de
Ministeriële verordening, de gemeentelijke raad verordeningen, de
provinciale staten verordeningen.
Selanjutnya, menurut Burkhadt Krems, ilmu perundang-undangan
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan perundang-undangan. ilmu
pengetahuan perundang-undangan adalah ilmu pengetahuan tentang
pembentukan peraturan negara yang merupakan ilmu yang bersifat
interdisipliner secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian besar,
yaitu sebagai berikut (Maria Farida Indrati Soeprapto, 1998).
1. ilmu perundang-undangan yaitu berorientasi pada melakukan
perbuatan dalam hal pembentukan peraturan perundang-undangan
dan bersifat normatif.
2. teori perundang-undangan yaitu berorientasi pada mencari
kejelasan dan kejernihan makna atau pengertian pengertian dan
bersifat kognitif.
Selanjutnya menurut Burkhadt Krems, ilmu perundang-undangan
adalah ilmu pengetahuan yang interdisipliner tentang pembentukan
hukum negara ( die interdisziplinare wissens chaft voncer staatlichen
rechtssetzurg). menurut Burkhadt Krems, ilmu perundang-undangan
terbagi kedalam tiga wilayah, yaitu :
1. proses perundang-undangan;
2. metode perundang-undangan; dan
3. teknik perundang-undangan
Dalam hal ini ilmu perundang-undangan dalam arti sempit atau
ilmu perundang-undangan dalam arti luas dapat diberikan pengertian
sebagai berikut:
1. pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu, dapat digunakan untuk menerangkan
gejala tertentu di bidang pengetahuan itu.
2. mempelajari mengenai antara lain jenis dan hierarki peraturan
perundang-undangan, asas-asas peraturan perundang-undangan,
materi muatan suatu peraturan perundang-undangan, proses atau
tahapan pembentukan perundang-undangan, metode atau teknik
pembentukan peraturan perundang-undangan
Bab 3
Teori peraturan perundang-undangan
Bab 4
Bab 5
Bab 6
bab 7
Bab 8
B. definisi
Naskah akademik merupakan dokumen ilmiah yang
merupakan hasil penelitian yang didalamnya termuat latar
belakang; identifikasi masalah; tujuan dan kegunaan kegiatan
penyusunan naskah akademik; metode; Evaluasi dan analisis
peraturan perundang-undangan; landasan filosofis; sosiologis;
yuridis; jangkauan,Arah peraturan, dan ruang lingkup materi
muatan undang-undang, peraturan daerah provinsi, atau peraturan
daerah kabupaten/kota.
C. Fungsi
Selanjutnya dalam pasal 3 Perpres nomor 87 tahun 2014
diatur bahwa perencanaan RUU meliputi kegiatan: penyusunan
naskah akademik, penyusunan prolegnas menengah, penyusunan
prolegnas prioritas tahunan, perencanaan penyusunan rancangan
undang-undang kumulatif terbuka, dan perencanaan penyusunan
rancangan undang-undang di luar prolegnas.
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12