Kelompok 9 :
1. Syafa Dipta Pradina Setiawan – 183112330050172
2. Fani Adetya Sekarsari – 183112330050173
3. Adam Al Ghalib – 183112330050175
4. Ribka Sibuea – 1832112330050176
BAB IX
MAZHAB-MAZHAB ILMU HUKUM
Par.22. MAZHAB HUKUM PUBLIK JERMAN
1.Akulturasi Hukum
Dalam Ilmu Pengetahuan yang mengenai Negara, kita belum dapat membentuk Ilmu
Pengetahuan yang berkembang sendiri dan karena hal yang demikian itu kita terpaksa
mengambilnya dari luar, dan oleh karena itu kita masih sangat dipengaruhi oleh Ilmu
Pengetahuan yang berasal dari Eropa Barat yang bersumber pada zaman Yunani.
Tetapi kita harus mengusahakan adanya suatu “akulturasi” dan mengembangkannya
sendiri sesuai dengan keadaan-keadaan di Indonesia. Jadi dengan adanya akulturasi itu
kita tak dapat melepaskan Ilmu Negara yang berasal dari Eropa Barat sehingga
dengan sendirinya Ilmu Pengetahuan itu harus kita sesuaikan dengan kepribadian kita.
Timbulah suatu kelompok atau aliran ilmiah tertentu atau mazhab dan mazhab ini
terkenal dengan nama MAZHAB HUKUM PUBLIK JERMAN (“DEUTSCH
PUBLIZISTEN SCHULE”) disingkat DPS , yang terdiri dari ahli-ahli hukum
kenamaan seperti antara lain : a. PAUL LABAND dan
b. Von GERBER
Jadi aliran DPS ini dimaksudkan untuk memberikan sandaran ilmiah pada struktur
Negara Jerman pada waktu itu, maka terjawablah pertanyaan kita, bahwa aliran DPS-
lah yang menimbulkannya, dan mazhab ini khusus menyelidiki sifat-sifat Hukum
Publik.
A. Margburg
Pemimpinnya adalah seorang ahli ilmu pasti yang bernama Cohen. Dia
berpendapat bahwa antara sein dan sollen tak ada hubungannya, jadi
terlepas dari dunia sein dan dunia sollen. Dan dalam lapangan ilmu negara
ini Hans Kelsen tidak Mazhab setuju dengan metode sosiologis, karena
negara menurut Kelsen adalah merupakan penjelmaan daripada tata hukum
B. Mazhab Baden
Pemimpinnya adalah DILTHEY dan antara lain termasuk juga JELLINEK.
Mazhab Baden mengatakan bahwa dengan apa yang disebutkan dengan
“DIE NORMATIVEKRAFT des FAKTISCEN”. Jadi sein menjadi sollen,
dari feit menjadi norm.
6. Pendapat Dilthey
Dilthey sebagai pemimpin mazhab baden memisahkan antara “Natuur
Wissenschaft” dan “Geites Wisseshaft”. Natur itu misalnya mengenai batu-
batu,manusia dan lain sebagainya. Dan ilmu pengetahuannya disebut
“Natuurwissenchaft”, sedangkan “Geisteswissenschaft itu mengenai hal hal
kehidupan yang sudah bersifat objektif. Contoh yang mudah ialah mengenai
“KESENIAN”
7. Obyektivation des Lebens
Setiap orang mengenal keadilan itu memang ada, dan semua orang telah
menerimanya, yang dalam bahasa Jerman disebut dengan “OBJEKTIVATION
des LEBENSu jadi ini adalah mengenai kehidupan semua hal yang sudah
diterima,walaupun tidak konkrit.
Dan ini dibagi menjadi 3 :
a. ORGANISATION des GESELLSCHAFT des LEBENS
b. KULTUUR SISTEMEN
c. HUKUM
PENGERTIAN KEWIBAWAAN
Max Weber seorang sosiolog bangsa jerman mengatakan bahwa kewibawaan itu
bisa didasarkan atas:
a. Kharismatis
b. Tradisional
c. Rasional
Menurut Sorel negara itu tidak dapat didasarkan pada sistem-sistem dari abad
yang lampau, Sorel menginginkan Negara yang Sosialistis, oleh karena itu dia disebut
sebagai bapak dari “SYDIKALISME” daripada Negara dan dilegaliseer dalam serikat-
serikat sekerja.
POLICIE (POLIZEI) :
Kalau kita tekankan pada pengertian gezag, maka menurut heller gezag itu tak
lain dan tak bukan adalah : untuk memutuskan secarat tepat hal hal-hal yang
penting buat negara.
Gegan zagsorganisatie adalah suatu organisasi untuk memutuskan soal – soal
yang penting mengenai negara. Yang dalam bahasa jerman disebut dengan nama
“ENISCHEIDUNGSEINHEIT”.
Kalau di tekankan pada organisasinya maka negara itu adalah suatu organisasi
kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan yang penting untuk kepentingan
masyarakat, ini disebut dalam bahasa Jerman dengan: “Wirnungseinheit”.
KESIMPULAN
Dari urayan kesimpulan materi mata kulian pengantar ilmu hukum di atas,
disimpulkan bahwa pengertian hukum adalah kumpulan peraturan-peraturan yg terdiri
dari normadan sanksi-sanksi yang bertujuan menjaga ketertiban pergaulan manusia,
sehingga ke amanan dan ketertiban tetap terpelihara.
Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah apa yang menimbulkan aturan-aturan
yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu aturan yang kalau dilanggar
akan mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
Dari ciri-ciri hukum di sebutkan bahwa sanksi terhadap pelanggaran hukum adalah
tegas, maka dari itu setiap orang wajib mentaati hukum,agar senantiasa tercipta
kehidupan yang aman dan damai.
Hampir semua ahli hukum yang memberikan definisi tentang hukum,hukum banyak
seginya dan demikian luasnya,sehingga tidak mungkin orang menyatukannya dalam satu
rumus secara memuaskan.