Anda di halaman 1dari 8

JAWABAN UTS PHI

1. Apa yang menjadi asas dan dasar hukum berlakunya tata hukum
pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Jelaskan dan berikan
contohnya ?

Jawab :
Asas Konkordansi adalah suatu asas yang melandasi diberlakukannya
hukum Eropa atau hukum di negeri Belanda pada masa itu untuk
diberlakukan juga kepada Golongan Eropa yang ada di Hindia Belanda
(Indonesia pada masa itu). terhadap orang Eropa yang berada di
Indonesia diberlakukan hukum perdata asalnya yaitu hukum perdata yang
berlaku di negeri Belanda.
Contohnya : Perundang-undangan yang diberlakukan atas asas
konkordansi adalah Burgerlijke Wetboek (Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata) dan Wetboek van Koophandel (Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang).

2. Apakah yang saudara ketahui tentang pengertian unifikasi, Pluralistis dan


kodifikasi? Jelaskan dan berikan contohnya ?

Jawab :
- Unifikasi adalah penyatuan hukum yang berlaku secara nasional atau
penyatuan pemberlakuan hukum secara nasional.
Contoh : Dibentuknya UU Perkawinan sebagai penyatuan dan
penyeragaman hukum untuk diberlakukan di Negara Indonesia
sebagai hokum nasional yang mengatur tentang perkawinan. (UU
No.5 1960 tentang tanah dan UU No.1 tentang Perkawinan)
- Kodifikasi adalah pembukuan hukum dalam suatu himpunan undang-
undang dalam materi yang sama.
Contoh : Hukum pidana dalam kitab UU Hukum Pidana, hukum
perdata dalam kitab UU Hukum Perdata , dan hokum dagang dalam
kitab UU Hukum Dagang.
- Pluralisme adalah sebagai keberadaan mekanisme-mekanisme hukum
yang berbeda di dalam suatu masyarakat.
Contoh : Di Afrika pada masa penjajahan, orang Afrika diatur oleh
hukum adat, orang Eropa yang menetap di wilayah tersebut diatur
dengan hukum tertulis, sementara diplomat yang sedang bertandang di
negeri tersebut memiliki kekebalan hukum dan memperoleh
keuntungan dari mekanisme hukum yang tidak berlaku kepada rakyat
di negeri tersebut.

3. Apa yang di maksud dengan subyek hukum, objek hukum dan peristiwa
hukum? Jelaskan dan berikan contohnya.

Jawab :
- Subjek hukum yaitu pembawa hak, manusia mempunyai hak dan
kewajiban untuk melakukan sesuatu tindakan hokum.
Contoh : berlakunya manusia sebagai pembawa hak dari dalam
kandungan, lahir atau meninggal dunia.
- Objek hukum ( benda ) yaitu sesuatu yang berguna bagi subjek hkum
dan yang dapay menjadi objek sesuatu perhubungan hokum.
Contoh : Menurut Pasal 503 KHUS beda dapat dibagi dalam benda
yang berwujud yaitu sesuatu yang dapat diraba oleh pancaindera
seperti rumah, buku, dll dan benda yang tak berwujud yaitu macam
macam hak seperti hak cipta, hak merek perdagangan dll.
- Peristiwa hukum yaitu peristiwa hukum itu adalah sebuah peristiwa
yang dapat menggerakkan hukum/menimbulkan akibat hukum. Tidak
semua peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa hukum.
Contoh peristiwa hukum: kelahiran, kematian, jual beli, dan sewa
menyewa.

4. Apa perbedaan antara hukum publik dan hukum privat? Jelaskan dan
berikan contohnya.

Jawab :
- Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara warga
negara dengan negara atau alat kelengkapan negara.
Contoh :hukum pidana, tata negara, tata usaha negara, hukum
internasional, hukum acara, acara pidana, acara tata usaha negara dan
hukum acara tata negara.
- Hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan
antarperorangan. Dengan kata lain, hukum privat menitikberatkan
pada kepentingan perorangan.
Contoh : hukum perdata
5. Apa perbedaan antara hukum materil dan hukum formil? Jelaskan dan
berikan contohnya

Jawab :
- Hukum Materiil adalah hukum yang mengatur hak, kewajiban, subjek
dan objek hokum.
Contoh : Hukum Pidana
- Hukum Formil adalah hukum yang bertugas menjalankan dan
menegakan hukum materiil.
Contoh : Hukum Acara Pidana

6. Apa pengertian hukum perdata? Jelaskan hukum perdata dalam arti


sempit dan luas? Dan Jelaskan sejarah KUHPerdata / BW

Jawab :
Hukum perdata yaitu sekumpulan peraturan yang berisi perintah dan
larangan yang dibuat oleh pihak yang berwenang sehingga dapat
dipaksakan pemberlakuaanya. Hukum perdata dalam arti sempit adalah
hukum perdata sebagaimana terdapat dalam kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (BW). Dan hukum perdata dalam arti luas ialah meliputi
semua peraturan-peraturan hukum perdata baik yang tercantum dalam
KUH Perdata / BW maupun dalam KUHD dan Undang-Undang lainnya.
sejarah KHUPerdata / BW KUHPerdata yg dikenal dg istilah Burgerlijk
Wetboek (BW) adalah kodifikasi hukum perdata yg di susun di negeri
Belanda. Penyusunan itu sangat dipengaruhi oleh Hukum Perdata
Perancis (Code Napoleon). Code Napoleon sendiri disusun berdasarkan
hukum Romawi. KUHPerdata (BW) berhasil disusun oleh sebuah panitia
yg di ketuai oleh Mr. J.M. Kemper dan sebagian besar bersumber dari
Code Napoleon dan bagian yang lain serta dari hukum Belanda kuno.
Kodifikasi KUHPerdata selesai pada 5 Juli 1830, namun diberlakukan di
Negari Belanda pada 1 Oktober 1838. Pada tahun ini di berlakukan
KUHDagang (WUK) peraturan susunan pengadilan Belanda (Rechterlijk
Organisatie/RO), dan ketentuan-ketentuan umum perundang-undangan
Belanda (Alegmene Bapalingen van Wetgeving/AB), dan hukum acara
perdata Belanda (Rechts Vordering). Berdasarkan asas konkordansi,
maka KUHPerdata Belanda menjadi contoh KUHPerdata Eropa di
Indonesia.
7. Jelaskan keadaan hukum perdata Indonesia dalam Fase Pemerintah
Hindia Belanda, Fase Zaman Jepang dan Kedudukan KUH Perdata
setelah Kemerdekaan

Jawab :
Fase Pemerintah Hindia Belanda
- Hukum Perdata kita pada masa ini bersifat pluralistik (pluralisme
hukum), ini disebabkan
1. Faktor Etnis adalah bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa.
Contoh dalam sistem kewarisan: Patrilineal, Matrilineal, Bilkateral.
2. Faktor Yuridis adalah faktor yang dilihat dari segi hukumn yang
menyebabkan keadaan hukum di Indonesia bersifat pluralistik.
Contoh dalam pemerintahan Hindia Belanda ada 2 golongan UU yang
membagi golongan penduduk di Indonesia yaitu ketentuan Pasal 131
mengatur tentang penggolongan hukum, dan pasal 163 mengatur tentang
penggolongan penduduk
- Pengolongan Penduduk
Penggolongan Penduduk diatur dlm pasal 163 IS. Menurut pasal ini
penduduk di wilayah jajahan Hindia Belanda dibagi atas 3 golongan
1. Golongan Eropa yaitu orang Belanda orang Eropa lainnya yg
mempunyai hukum kekeluargaan yg seasas dengan Belanda orang Jepang
anak sah yg disahkan dari kelompok diatas yg lahir diwilayah tersebut
2. Golongan Timur Asing
Timur Asing Tionghoa
Timur Asing bukan Tionghoa
3. Golongan Pribumi
- Penggolongan Hukum Pasal 131 IS
Menurut pasal 131 IS dikelompokkan dalam 3 gol Hukum Barat berlaku
untuk golongan Eropa Hukum Timur Asing.
Timur Asing Tionghoa=seluruh ketentuan hukum Barat dg pengecualian2
(catatan sipil, upacara2 pendahuluan perkawinan kekeluargaan
Timur Asing non Tionghoa= pada pokoknya berlaku hukum Barat
terutama mengenai kekayaan, sedangkan hukum kekeluargaan, hukum
pribadi dan waris berlaku hukum adat masing2
- Penundukan diri yaitu penundukan diri terhadap ketentuan hukum
Barat bagi golongan Timur Asing dan pribumi
- Penundukan diri secara sukarela
1.Penundukan diri utk keseluruhn ketentuan hkm Barat
2. Penundukan diri untuk sebahagiaan
3. Penundukan diri terhadap perbuatan2 tertentu.
Penundukan diri secara diam-diam yaitu penundukan diri bukan
kehendak dari orang yang bersangkutan.
Misalnya menandatangani cek, membuat PT, memasang hipotik (jaminan
tanah) dan dll.
Kedudukan KHUPerdata setelah kemerdekaan
Ditinjau dari Sudut Pandang para Sarjana
a. Pandangan DR. Sahardjo (1962)
KUH Perdata hanyalah tiruan belaka dari BW Belanda, oleh karena itu
KUH Perdata tidak berlaku lagi sebagai UU, melainkan hanya sebagai
dokumen yg mengatur kelompok peraturan2 yg tidak tertulis
b. Pandangan Prof. Mahadi
Dasar pembentukan BW bertentangan dengan UU, maka dari itu BW
tidak berlaku lagi sebagai kodifikasi
BW tetap berlaku ttpi terlepas dari ikatan kodifikasi
Untuk menilai berlaku atau tidak ,diserahkn kepada yurisprdensi
c. Pandangan Dr. Mathilde Sumampouw
Pada dasarnya ia tidak setuju dengan 2 pendapat tersebut.
- Ditinjau Dari Sudut Per-UU-an dan Yurisprudensi
Dengan terbitnya Surat Edaran MA no 3 tahun 1963 yang antara lain
menyatakan tidak berlakunya beberapa ketentuan BW yg dianggap
bertentangan dengan UUD 1945. Pasal2 itu antara lain :
Pasal 108: wanita bersuami tdk cakap utk bertindak dalam lalu lintas
hukum
Pasal 110: Wanita bersuami tdk cakap utk maju di depan sidang
pengadilan tanpa izin/bantuan suami
Pasal 284: Kalau ada seorang pribumi berhubungan dgseorang asing di
luar nikah, maka anak tersebut putus hubungan dengan ibunya.
Pasal 1682 BW yang mengharuskan dilakukannya suatu penghibahan
dengan akta notaris.
Pasal 1579 BW yang menentukan bahwa dalam hal sewa menyewa
barang, sipemilik barang tidak dapat menghentikan persewaan dengan
mengatakan bahwa ia akan memakai sendiri barangnya, kecuali apabila
pada waktu membentuk persetujuan sewa menyewa ini dijanjikan
diperbolehkan.
Pasal 1063 BW ayat 1 dan ayat 2 yang mengadakan diskirminasi antara
orang Eropa disatu pihak dan orang bukan Eropa di lain pihak mengenai
perjanjian perburuhan.

8. Jelaskan Bagaimana sistematika hukum perdata menurut ilmu


pengetahuan dan menurut KUHPer / BW?

Jawab :
Menurut ilmu pengetahuan, hukum perdata di bagi dalam empat bagian,
yaitu:
1. Hukum perorangan: peraturan yg memuat aturan manusia sebagai
subyek hukum, kecakapan bertindak dan hal-hal yang mempengaruhi
kecakapan.
2. Hukum kekeluargaan peraturan2 yg mengatur hubungan yg timbul dari
ikatan kekeluargaan.
3. Hukum kekayaan atau hukum harta kekayaan (vermogensrecht) yang
mengatur tentang hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilai dengan
uang. Hukum harta kekayaan ini meliputi :Hukum benda, Hukum hak
immeteriil (cipta,merek,paten), perikatan dll
4. Hukum Kewarisan
- Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW) Indonesia terdiri dari
empat buku sebagai berikut :
Buku 1,yang berjudul “perihal orang” (van personen), memuat hukum
perorangan dan hukum kekeluargaan.
Buku II, yang berjudul “perihal benda” (van zaken), memuat hukum
benda dan hukum waris.
Buku III, yang berjudul “perihal perikatan” (van verbintcnnisen),
memuat hukum harta kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban yang berlaku bagi orang-orang atau pihak-pihak tertentu
Buku IV, yang berjudul “perihal pembuktian dan kadaluwarsa”(van
hewijs en verjaring), memuat perihal alat-alat pembuktian dan akibat-
akibat lewat waktu terhadap hubungan-hubungan hukum.
9. Jelaskan secara rinci mengenai Subjek Hukum?

Jawab :

Subyek hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan
kewajiban untuk bertindak dalam hukum.
Jadi subjek hukum adalah pendukung hak dan kewajiban., maka ia
memiliki kewenangan untuk bertindak. Kewenangan untuk bertindak
yang dimaksud adalah bertindak menurut hukum.
Yang dapat dikategorikan sebagai Subjek Hukum adalah
1. Manusia/orang (Natuurlijk persoon) dan
2. Badan Hukum (Rechts persoon)
Subjek Hukum Manusia/orang
Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku
pendukung hak dan kewajiban. Pada prinsipnya orang sebagai subjek
hukum dimulai sejak lahir hingga meninggal dunia. Pengecualiannya ialah
bahwa menurut pasal 2 KUH Perdata bagi yang masih dalam kandungan
ibunya dianggap telah lahir bila kepentingannya menghendaki. Tetapi bila
bayi itu lahir dalam keadaan mati dianggap tidak pernah ada, maka ia bukan
subjek hukum.
Ada juga golongan manusia yang tidak dapat menjadi subjek hukum, karena
tidak cakap dalam melakukan perbuatan hukum (Personae miserabile) yaitu
1. Anak yang masih dibawah umur, belum dewasa dan belum menikah.
2. Orang yang berada dalam pengampuan (curatele) yaitu orang yang sakit
ingatan, pemabuk, Pemboros, dan Isteri yang tunduk pada pasal 110
KUHPer, yg sudah dicabut oleh SEMA No.3/1963

Subjek Hukum Badan Hukum


Adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan
mempunyai tujuan tertentu.
Sebagai subjek hukum, badan hukum mempunyai syarat-syarat yang telah
ditentukan oleh hukum yaitu :
1. Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggotanya
2. Hak dan Kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban para
anggotanya.
Badan hukum (rechts persoon) merupakan badan-badan perkumpulan yakni
orang-orang (persoon) yang diciptakan oleh hukum. Badan hukum sebagai
subyek hukum dapat bertindak hukum (melakukan perbuatan hukum) seperti
manusia dengan demikian, badan hukum sebagai pembawa hak dan tidak
berjiwa dapat melalukan sebagai pembawa hak manusia seperti dapat
melakukan persetujuan-persetujuan dan memiliki kekayaan yang sama sekali
terlepas dari kekayaan anggota-anggotanya, oleh karena itu badan hukum
dapat bertindak dengan perantara pengurus-pengurusnya.

Badan hukum terbagi atas 2 macam yaitu :


- Badan Hukum Privat (Privat Recths Persoon)
adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum sipil atau perdata
yang menyangkut kepentingan banyak orang di dalam badan hukum itu.
Dengan demikian, badan hukum itu merupakan badan swasta yang didirikan
orang untuk tujuan tertentu, yakni mencari keuntungan, social, pendidikan,
ilmu pengetahuan, dan lain-lainnya menurut hukum yang berlaku secara
sah. Contohnya : PT, Koperasi, Yayasan
- Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon)
adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan publik untuk yang
menyangkut kepentingan publik atau orang banyak atau negara umumnya.
Contohnya : Negara atau Instansi pemerintah

10.Apa pengertian hukum benda. Sebutkan macam – macam benda dan


jelaskan Apa perbedaan sistem hukum benda dengan sistem hukum
perikatan

Jawab :
Berdasarkan Pasal 504 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer),
benda dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu benda bergerak dan benda tidak
bergerak. Mengenai benda tidak bergerak, diatur dalam Pasal 506 – Pasal
508 KUHPer. Sedangkan untuk benda bergerak, diatur dalam Pasal 509 –
Pasal 518 KUHPer.
- Hukum benda adalah keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum yang
mengatur hubungan-hubungan hukum antara subyek hukum dengan
benda dan hak kebendaan
Macam- macam benda yaitu : Benda tidak bergerak dan benda bergerak ,
benda yang musnah dan benda yang tetap ada.
Perbedaan sistem hukum benda dengan sistem hukum perikatan yaitu
Hukum Benda bersifat tertutup yang berarti ketentuan-ketentuan Hukum
Kebendaan terbatas pada apa yang disebutkan dalam undang-undang.
Sedangkan sistem Hukum Perikatan mempunyai sifat terbuka berarti
ketentuan-ketentuan Hukum Perikatan dapat diatur oleh pihak yang
bersangkutan dengan dibatasi tidak melanggar undang-undang yang ada.

Anda mungkin juga menyukai