Anda di halaman 1dari 3

Legal Drafting

Secara harfiah legal drafting adalah penyusunan Peraturan Perundang-

undangan.Dari pendekatan hukum, Legal drafting adalah kegiatan praktek hukum

yang menghasilkan peraturan, sebagai contoh; Hakim membuat keputusan Pengadilan

yang mengikat public; Swasta membuat ketentuan atau peraturan privat seperti;

perjanjian / kontrak, kerjasama yang mengikat.Dalam menjalankan fungsi legislasi

seorang anggota legislatif harus mengetahui bagaimanakah legal drafting

dilaksanakan.

Dapat disimpulkan legal drafting adalah dalam rangka pembentukan

peraturan-perundangan. Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 12 tahun

2011, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan adalah pembuatan Peraturan Perundang-undangan yang mencakup

tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan

pengundangan. Tahapan tersebut harus dapat dijalankan dengan kemampuan penuh

dan profesionalisme tanpa menguntungkan suatu pihak tertentu

Secara prinsipiil peraturan perundang-undangan merupakan suatu ketentuan

itu berisi norma-norma/kaidah-kaidah yang bersifat dan berlaku untuk umum. Artinya

berisi aturan tingkah laku yang harus diindahkan dan dipatuhi ataupun dilaksanakan

oleh setiap orang/badan tanpa terkecuali. Suatu peraturan perundang-undangan harus

memiliki ciri sebagai berikut , yaitu bersifat umum dan bersifat universal.

Legal drafting sebagai konsep dasar dalam penyusunan peraturan perundang-

undangan yang di dalamnya terdapat naskah awal peraturan perundang-undangan

beserta naskah akademik hasil kajian ilmiah. Naskah Akademik adalah naskah awal

yang memuat pengaturan materi materi Perundang undangan bidang tertentu yang
telah ditinjau secara sistematik, holisitik dan futuristik. Selain itu Naskah akademik

harus dapat dipertanggungjawabakan secara ilmiah mengenai konsepsi yang berisi

latar belakang , jangkauan, arah pengaturan substansi dan tujuan penyusunan.

Menguasai legal drafting secara utuh menjadi sangat penting bagi kalangan

instansi pemerintah badan, komisi, lembaga negara, dan lembaga. Kegunaan dari ilmu

perundangan-undangan yaitu : 1.Memunculkan produk perundang-undangan yang

baik 2. Memudahkan dalam dokumentasi peraturan perundang-undangan 3.

Memudahkan praktik hukum bagi pemerintah, praktisi hukum, dan kalangan

akademisi. Pemahaman mengenai legal drafting penting untuk menekankan

penjaminan kualitas rancangan peraturan perundangan-undangan dan penyusunan

produk hukum sesuai dengan tupoksi.

Menjadi “legal drafter” harus memiliki penguasaan ilmu perundang-undangan

karena didalamnya terdapat ilmu mempelajari segala seluk beluk proses atau tata cara

pembentukan peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh pejabat yang

berwenang untuk mengatur tingkah laku manusia yang bersifat atau mengikat secara

umum. Menjadi sangat penting memiliki ilmu perundang-undangan agar tidak ada

peraturan yang dapat merugikan masyarakat banyak. Menunjang terciptanya tertib

hukum nasional dalm peraturan perundang-undangan menjadi tujuan yang harus

dicapai dalam memahami legal drafting.

Dengan telah disahkan dan diundangkannya Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, banyak

ketentuan-ketentuan baru yang harus dipahami tidak hanya oleh para pembentuk

peraturan perundang-undangan, tetapi juga bagi mereka yang berkepentingan seperti

praktisi hukum, akademisi, aktifis, mahasiswa dan lain-lain. Pemahaman yang baik

dan mendalam tentang sistem, teknik, dan proses pembentukan peraturan perundang-
undangan merupakan prasyarat penting untuk menghasilkan produk hukum yang

kualitatif, aspiratif dan responsif.

Anda mungkin juga menyukai