Anda di halaman 1dari 3

Nama:Mardiansyah Ginting

NPM:1906200036
Kelas:V-B1 pagi
Quiz HPK-1

1. Anda belanja di suatu supermarket, setelah sampai di rumah kemudian barang tersebut
anda periksa dan ternyata sudah kadaluarsa, berikan analisa anda berdasarkan hak dan
kewajiban (konsumen dan pelaku usaha)!
2. Menurut anda bagaimana penegakkan hukum konsumen di Indonesia? Uraikan jawaban
anda!
3. Jelaskan hak – hak konsumen menurut perspektif internasional dan UUPK!
4. Jelaskan tujuan diaturnya perbuatan - perbuatan pelaku usaha yang dilarang?
5. Uraikan alasan penerapan prinsip tanggung jawab mutlak dalam hukum perlindungan
konsumen!
Jawab:
1. Jadi hak dan kewajiban nya adalah konsumen mendapatkan ganti rugi karena sudab di
rugikan oleh pelaku usaha kewajiban pelaku usaha mengganti apa yanh seharusnya
yang di dapatkan oleh konsumen. makanan yang expired atau makanan yang sudah
kadaluwarsa berarti makanan itu sudah melewati batas yang sudah ada ketentuannya di
manakan tersebut. Lalu berkaitan dengan kadaluwarsanya suatu barang, salah satu
perbuatan yang di larang bagi pelaku usaha khususnya terkait tentang produksi dan
perdagangan barang atau jasa menurut pasal 8 ayat 1 huruf g UU perlindungan
konsumen. Lalu ancaman pidana bagi pelaku usaha yang melanggar larangan tersebut
berdasarkan pasal 62 ayat 1 tentang perlindungan konsumen lalu ada hukuman
tambahan berupa pasal 63 UU perlindungan konsumen.jadi konsumen berhak
mendapatkan hak atas kenyamamnan, keamanan dan keselamatan ini lindungi oleh
pasal pasal hurif a UU perlindungan konsumen.
2. Menurut saya penegakan hukum konsumen di Indonesia belum terlalu maksimal di
karenakan penegakan hukum yang belum begitu maksimal dan negara ini belum begitu
efektif karena melemahnya perangkat penegakan hukum sumber daya manusia, sarana
dan prasarana budaya hukum masyarakat sosialisasi dan pengawasan. UU 8 tahun 1999
tentang perlindungan konsumen masi banyak kekurangan contohnya peraturan
wewenang kepada BPKN Belum sepenuhnya masi setengah hati.
3. Konsumen Dalam UUPK. Perlindungan hukum bagi konsumen mutlak dilakukan oleh
negara dengan Resolusi Majelis Umum PBB. Di Indonesia, signifikansi hak-hak
konsumen melalui undang-undang merupakan bagian dari implementasi sebagai suatu
negara kesejahteraan, karena undang-undang Dasar 1945 di samping sebagai konstitusi
politik juga dapat disebut konstitusi ekonomi, yaitu konstitusi yang mengandung ide
kesejahteraan yang tumbuh berkembang karena pengaruh negarasosialisme sejak abad
sembilan belas.41 Melalui Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (UUPK) menetapkan 9(sembilan) hak konsume
-Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa
-Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
-Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai konsidi dan jaminan barang
dan/atau jasa;
-Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan;
-Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut;
-Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
-Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
-Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang
dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya;
-Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
4. Agar mengetahui apa saja perbuatan yang dilarang bagi pelaku usahaha dalam
kegiatan Perlindungan Konsumen di Indonesia dan bagaimana penyelesaian sengketa
yang akan ditempuh konsumen terhadap perbuatan yang dilarang untuk dilakukan pelaku
usaha tersbut.
5. Jadi prinsip tanggung jawab yang juga dianut dalam UUPK adalah prinsip praduga
untuk selalu bertanggung jawab. Pentingnya hukum tentang tanggung jawab produsen
yang menganut prinsip tanggung jawab mutlak, karena menaruh perhatian
pada perlindungan konsumen yang mempunyai posisi tawar yang lemah pada suatu
transaksi.

Anda mungkin juga menyukai