Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR ILMU HUKUM

KULIAH PENGANTAR

PIH didunia studi hukum dinamakan ”ENCYCLOPEDIA HUKUM” bidang studi yang merupakan pengantar
ilmu pengetahuan hukum.

Pengertian dari segi ilmu hukum

Cross memberi definisi, ilmu hukum segala pengetahuan hukum yang mempelajari hukum dalam bentuk
dan manifestasinya.

Purnadi Purbacaraka dan Soeryono Soekanto menyebut ilmu hukum mencakup:

Ilmu tentang kaidah, menelaah hukum sebagai kaidah atau sistem kaidah dengan dogmatic hukum
dan sistematik hukum.

Ilmu pengertian pengertian , yaitu pengertian pokok seperti subyek hukum,hak dan kewajiban, peristiwa
hukum, hubungan hukum dan subyek hukum.

Ilmu tentang kenyataan, menyeroti hukum sebagai perilakuan sikap tindak, sosiologi hukum, antropologi
hukum, psikologi hukum, perbandinganhukum dan sejarah hukum.

Cabang-cabang Ilmu Hukum yang termasuk Ilmu Hukum :

J. Van Apeldoorn, ilmu hukum terdiri :

Sosiologi Hukum
Sejarah Hukum

Perbandingan Hukum

W.L.G.. Lemaire, ilmu hukum terdiri :

Ilmu Hukum Positif 3. Sosiologi Hukum

Perbandingan Hukum 4. Sejarah Hukum

PENGERTIAN TENTANG HUKUM

Definisi Hukum Oleh Berbagai Pakar

Prof. Dr. P. Borst.

Hukum adalah keseluruhan peraturan kelakuan atau perbuatan manusia dalam masyarakat,
pelaksanaanya dapat dipaksakan dan bertujuan mendapatkan tata atau keadilan.

Dr. E. Utrecht SH, mengatakan.

Hukum adalah himpunan petunjuk hidup tata hidup tata tertib masyarakat dan harus ditaati masyarakat
yang bersangkutan

Prof. Paul Scholten, batasan arti hukum, mengandung unsur :

a. Recht is bevel atau hukum adalah perintah

peraturan yang berasal dari negara kepada individu dan masyarakat.


Contoh : Pasal 338 KUHP berbunyi Pembunuhan dengan pidana penjara selama-lamanya 15tahun.

b. Recht is verlof atau hukum adalah izin

Janji yang disepakati dua orang selama tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku.

Contoh : Izin yang di berikan negara agar segenap individu melaksaanakan tugas sebagaimana mestinya.
Izin mendirikan bagunan.

c. Recht is deposite (yang disediakan)

Peraturan/uu dibuat negara umtuk warga negara, selama perjanjian yang mereka buat belum lengkap
syarat-syaratnya. Sebagai hukum pelengkap saja.

d. Recht is belofte (hukum janji)

Perjanjian yang dibuat dua orang sesuai kesepakatan, selama tidak melanggar aturan yang di buat.

Contoh : Pasal 1338 KUHP Berbunyi “Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik.

Kesimpulan uraian diatas hukum terkandung unsur-unsur :

Peraturan yang dibuat oleh yang berwenang

Tujuan mengatur tatatertib kehidupan masyarakat

Mempunyai ciri memerintah dan melarang


Bersifat memaksa agar ditaati

ENAM METODE DALAM MEMPELAJARI HUKUM

METODE IDEALIS metode bertitik tolak dari suatu penglihatan bahwa hukum perwujudan dari nilai-nilai
tertentu. Nilai-nilai tertentu adalah keadilan.

METODE NORMATIF ANALITIS adalah metode suatu sistem aturan yang abstrak. Lembaga otonom dapat
dibicarakan sebagai subjek tersendiri terlepas dari hal-hal lain berkaitan dengan peraturan.

METODE SOSIOLOGIS metode mempelajari pandangan yang maelihat hukum alat untuk mengatur
masyarakat.

METODE SISTEMATIS metodeyang mempelajari hukum sebagai satu sistem terdiri atas berbagai sub-
sistem, hukum perdata, hukum pidana, hukum acara, hukum tatanegara.

METODE HISTORIS metode yang mempelajari melihat bagaimana sejarah terbentuknya hukum itu
sendiri.

METODE KOMPRATIF metode mempelajari hukum yang membandingkan tata hukum berlaku disuatu
negara denaganegara lain, yang bertujuan agar dapat melihat perbedaan dan persamaan tata hukum
yang berlaku dinegara satu dengan yang lain.

KULIAH KE II

PEGERTIAN HUKUM

HUKUM DALAM ARTI SIKAP TINDAK

Hukum bekerja dan mendorong masyarakat menjadi wujud sikap tindak teratur dan mapan.
Ex :

Individu dan masyarakat naik kendaraan umum tanpa diminta membayar karcis, itu dianggap hal yang
terbiasa dan sebagai sesuatu yang wajar, adanya keuntungan antara kedua belah pihak.

HUKUM DALAM ARTI GEJALA SOSIAL

Filosof Yunani , Aristoteles mengatakan ”ZOON POLITICON” ialah manusia makhluk yang hidup
bermasyarakat, manusia membutuhkan kerjasama karena manusia membutuhkan. Kadang ada
pertentangan satu dengan yang lain mengikuti dinamika sosial masyarakat, dengan kata lain Hukum
berarti Gejala Sosial.

HUKUM DALAM ARTI KAIDAH

Kaidah atau Norma adalah ketentuan baik buruk perilaku manusia ditengah pergaulan hidupnya,
menentukan seperangkat peraturan yang bersifat perintah dan anjuran serta larangan-larangan.

Dalam masyarakat dikenal kaidah-kaidah lain yaitu :

a. Kaidah Kesopanan

Serangkain ketentuan bertujuan mengarahkan agar hidup lebih sedap dan menyenangan.

Ex :

Orang yang lebih muda memberi salam kepada yang lebih tua.
b. Kaidah Kesusilaan

Kaidah kehidupan pribad, mengenai menyangkut hati nurani individu ditengah pergaulan patokan
mengenai hasrat rohaniah yang tidak nampak.

Ex : Kumpul kebo,pelecehan seksual

c. Kaidah Agama dan Kepercayaan

Menurut yang percaya kaidah ini datang langsung dari wahyu/firman Tuhan, mempunyai nilai yang
fundamental yang mewarnai berbagai kaidah sosial.

HUKUM DALAM ARTI JALINAN NILAI

Tujuan Hukum mewujudkan keserasian dan keseimbangan faktor objektif dan subjektif demi
terwujudnya keadilan dan kepastian hukum.

Kepastian Hukum : Syarat mutlak, supaya hukum dapat menjalankan tugasnya sebaik-baiknya. Keadilan
dijadikan pedoman kebenaran isi hukum. Kedua-duanya (kepastian hukum dan keadilan) bertentangan
satu sama lain dapat menimbulkan perselisihan yang tak dapat dihindari. Keduanya dibutuhkan agar
hukum dapat menyelenggarakan tugasnya dengan baik serta dapat mencapai maksudnya.

Kuliah III

HUKUM DALAM ARTI LUAS


Tata Hukum terbagi dalam Privat dan Hukum Publik

n Hukum Privat : Hukum Sipil, Hukum Dagang

n Hukum Publik : Hukum Tata Usaha Negara, Hukum Pidana dan Hukum Internasional.

Tata Hukum maempunyai ruang lingkup yang luas:

n Hukum Internasional Publik meliputi hubungan publik dengan publik atau publik dengan privat dari
negara yang satu dengan yang lain.

n Hukum Internasional Privat atau Hukum Perdata Internasional hubungan antara Privat dengan Privat
antar negara.

HUKUM DALAM ARTI ILMU HUKUM

Ilmu tentang kaidah menelaah hukum sebagai kaidah dengan dogmatic hukum dan sistematic hukum.
Hukum dilihat ilmu pengetahuan yang berusaha mencari kebenaran tentang sesuatu yang memiliki ciri-
ciri sistematis, logis, empiris, metodis, umum dan akumulatif.

HUKUM DALAM ARTI DISIPLIN HUKUM

Hukum dilihat sebagai gejala kenyataan yang ada ditengah masyarakat. Disiplin Hukum meliputi :

n Ilmu Hukum Ilmu yang berusaha menelaah hukum segala betuk manifestasinya.
n Politik Hukum Mempelajari hukum untuk mencapai tujuan hukum yang dicita-citakan masyarakat
tertentu.

n Filsafat Hukum mempelajari dan merenungkan hakikat dan peremusan nilai-nilai mencakup
penyesuaian nilai.

KULIAH KE IV

PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN

&

ILMU PENGETAHUAN KAIDAH

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematiskan. Suatu cara menganalisa sesuatu yang
akan diuji kebenarannya.

Ciri-ciri pokok yang terdapat pada pengertian ilmu itu :

Bahwa ilmu itu Rasional

Bahwa ilmu itu bersifat Empiris

Bahwa ilmu itu bersifat Umum

Bahwa ilmnu itu bersifat Akumukatif

B. Metode Ilmu Pengetahuan


Prosedur berpikir teratur digunakan memperoleh konklusi-konklusi ilmiah berdasarkan atas postulat-
postulat dan preposisi-preposisi ilmiah.

Metode Ilmu meliputi 6 bagian :

Observasi

Perumusan Masalah

mengumpulkan dan mengklasifikasikan fakta terbaru

Mengadakan Generalisasi

Perumusan Hipotesa

Mengadakan Testing dan Verivikasi

C. Sikap Ilmiah

Sikap-sikap yang seharusnya dimiliki setiap ilmuwan dalam melakukan tugas

untuk mempelajari, meneruskan, menolak, atau menerima serta mengubah atau menambah ilmu.

Sikap-sikap Ilmiah antara lain :

Obyektivitas

Sikap serba Relatif

Sikap Skeptis/keraguan

Kesabaran Intelektual/Tekun

Kesederhanaan/Bahasa yang tidak sukar diartikan

Sikap tidak memihak pada etik


KULIAH KE V

ILMU HUKUM SEBAGAI ILMU KAIDAH

Ilmu Hukum Sebagai Ilmu Kaidah

Adalah Ilmu yang menelaah hukum sebagai kaidah, sistem kaidah-kaidah dengan dogmatik hukum atau
sistematik hukum.

a. Ide Hukum, Hukum Positif dan Paham Hukum

Ide Hukum menurut Neo Kantiaan Tokohnya Gustav Radbruch, keadilan terletak dalam nilai-nilai yang
mutlak.

Hukum Positif merupakan kenyataan yang memmpunyai pengertian akan mengabdi pada pengadilan.

Paham Hukum Kaidah yang sudah terwujud dalam bentuk tertentu untuk memperoleh perwujudan
baru. (UU, Traktat, Perilaku Manusia, Jurisprudensi).

b. Kebiasaan atau Hukum Kebiasaan

Kebiasaan dipandang sebagai perwujudan hukum, sebab digunakan istilah Hukum Kebiasaan.

Kebiasaan dikategorikan :
Kebiasaan Umum ( hukum adat Indonesia pada umumnya )

Kebiasaan Setempat ( Hukum Kekeluargaan Suku Minangkabau, Tapanuli, Ambon, Irian )

Kebiasaa Khusus ( kalangan/orang tertentu : Petani,Pedagang )

Syarat-Syarat bahwa perilaku telah jadi hukum adat :

Diperhatikan oleh yang berkepentingan.

Yang berkepentingan sadar kelakuan mereka terikat pada kebiasaan, karena HUKUM.

KULIAH KE VI

STUDI HUKUM DENGAN PENDEKATAN ILMU PENGERTIAN HUKUM

MASYARAKAT HUKUM

Sekelompok orang yang hidup dalam suatu wilayah,berlaku serangkaian peraturan menjadi tingkah laku
setiap kelompok dalam pergaulan.

Hukum Adat dapat dilestarikan bila:

Perhatian sukarela menurut sususnannya sendiri.

Pengaruh kepala-kepala persekutuan

Pengendalian dan perkembangan Hakim

MACAM-MACAM BENTUK MASYARAKAT HUKUM


3 Macam bentuk Masyarakat berdasar pembentukan :

a. Masyarakat Teratur : masyarakat diatur dengan tujuan tertentu

Ex : Perkumpulan Bela Diri

b. Masyarat Teratur dengan sendirinya

Ex : Penonton bioskop

c. Masyarakat tidak teratur

Ex: Sekumpulan manusia yang membaca buku ditempat umum tanpa sengaja.

Berdasarkan Hubungan yang dicipta anggotanya

a. Masyarakat Paguyuban

Ex : Club-club.

b. Masyarakat Patembayan

Ex :Firma, PT.

Menurut Perikehidupanya atau Kebudayaanya :

a. Masyarakat Primitif.
b. Masyarakat Desa dan Kota

c. Masyarakat Teritorial

d. Masyarakat Genealogis

e. Masyarakat Teritorial Gnealogis

Menurut Hubungan Keluarga

a. Keluarga Inti

b. Keluarga Luas

c. Suku Bangsa

d. Bangsa

SUBYEK HUKUM

Sesuatu menurut hukum berhak/berwenang melakukan perbatan hukum dan bertindak dalam hukum.

Pengecualian Subyek Hukum :


Anak dalam kandungan

Cakap Hukum

Binatang sebagai subyek hukum

OBYEK HUKUM

Sesuatu yang berguna bagi subyek hukum.

Ex : Perjanjian jual beli rumah, rumah adalah subyek hukum.

PERANAN HUKUM

Bekerja ditengah kehidupan masyarakat, berfungsi :

Penertiban Lingkungan

Penyelesaian Pertikaian

Memelahara Tata Tertib

Pengaturan

Pengubahan Tata Tertib dan Aturan

Pengaturan Tentang Pengubahan tersebut

KULIAH KE VII

MENGENAL HUKUM SEBAGAI ILMU KENYATAAN


CABANG-CABANG ILMU HUKUM DALAM DISIPLIN HUKUM

SOSIOLOGI HUKUM : Mempelajari hubungan timbal balik antar hukum sebagai gejala sosial lain.
Bertujuan memberi penjelasan terhadap praktik hukum.

ANTROPOLOGI HUKUM : Mempelajari pola sengketa dan penyelesaianya pada masyarakat dalam proses
pembangunan.

PSIKOLOGI HUKUM : Mempelajari hukum suatu perwujudan perkembangan jiwa manusia, psikologi
melihat hukum sebagai salah satu pencerminan perilaku manusia.

SEJARAH HUKUM : Mempelajari perkembangan dan asal-usul sistem hukum suatu masyarakat dan
membandingkan antar hukum yang berbeda.

PERBANDINGAN HUKUM

Perbandingan hukum diperlukan karena :

Dengan perbandingan hukum dapat diketahui jiwa serta pandangan bangsa lain termasuk hukumnya.

Sengketa dan kesalahpahaman dapat dihindari.

Tujuan Perbandingan Hukum

Mengumpulkan informasi mengenai perbandingan hukum

Mendalami pengalaman-pengalaman dalamstudi hukum dalam rangka pembaruan kerja.

KULIAH KE IX
TUJUAN HUKUM DENGAN PENJELASAN TENTANG PASANGAN NILAI DALAM HUKUM

Tujuan Hukum memberikan peraturan-peraturan (petunjuk/pedoman) dalam pergaulan hidup, untuk


melingdungi individu dalam hubungannya dengan masyarakat, sehingga dengan demikian dapat
diharapkan terwujud suatu keadaan aman, tertib, dan adil.

Pendekatan untuk tercapainya tujuan tersebut :

Kebebasan dan Ketertiban

Kepentingan Pribadi dan Kepentingan Antar Pribadi

Kesebandingan Hukum dan Kepastian Hukum

Kebendaan (Matrialism) dan Keakhlakan (Spriritualism)

Kelestarian (Conservation) dan Kebaruan (Inovatism)

KULIAH KE X

FUNGSI HUKUM/SENI HUKUM/POLITIK HUKUM

Terjadinya hukum secara umum :

Pandangan Legisme (Perundang-undangan)

Terbentuk oleh perundangan-perundangan (Wetgeving). Hakim secara tegas terikat pada undang-
undang, peradilan adalah hal menerapkan secara ”mekanis” dari ketentuan undang-undang pada
kejadian-kejadian yang konkret (kasus-kasus), kebiasaan hanya akan memperoleh kekuatan sebagai
hukum berdasarkan pengakuan oleh undang-undang.

Pandangan Freirechtslehre (peradilan abad 19/20)

Hukum terbentuk oleh peradilan (rechtsspraak). Sedangkan undang-undang, kebiasaan dan sebagainya
hanya merupakan sarana-sarana pembantu bagi hukum dalam menemukan hukum pada kasus-kasus
konkret. Pandangan ini bertitik berat pada kegunaan sosial (sosiale doelmatigheid)

Pandangan Rechtsvinding (yang dianut dewasa ini)

Pandangan berdiri antara keduanya Perundang dan peradilan ajaran menyatakan :

Hukum itu terbentuk melalui beberapa cara.

Pertama-tama karena wetgever (pembentuk undang-undang) yang membuat aturan-aturan umum,


Hakim harus menerapkan UU.

Penerapan UU tidak dapat langsung secara mekanis melainkan penafsiran (Interpelasi) dan karena itu
Hakim harus Kreatif.

Perundang-undangan tidak dapat lengkap sempurna. Kadang-kadang digunakan istilah yang kabur yang
maknanya harus diberikan lebih jauh oleh Hakim dan terdapat kekosongan (leemtes) dalam UU yang
harus diisi oleh Peradilan.

Disamping itu oleh perundang-perundang dan peradilan, hukum juga terbentuk karena di dalam
pergaulan sosial terbentuk kebiasaan. Anggota masyarakat yang terikat dengan kebiasaan, menganggap
saling mengikat meskipun kebiasaan tidak ditetapkan secara eksplisit oleh siapapun.

Peradilan Kasasi berfungsi terutama untuk memelihara kesatuan hukum dalam pembentukan Hukum.

KULIAH KE XI

SISTEM HUKUM DAN ALIRAN PRAKTEK HUKUM


1. Aliran Legisme

Menganggap bahwa semua hukum terdapat dalam Undang-Undang. Hukum identik dengan Undang-
Undang. Aliran ini berkeyakinan bahwa semua persoalan sosial akan segara terselesaikan apabila terlah
dikeluarkan Undang-Undang yang mengaturnya. Undang-Undang adalah segalanya, sekalipun pada
kenyataannya tidak demikian. Pengetahuan mengenai Undang-Undang dianggap Primer, sedangkan
mempelajari Jurispudensi adalah sekendur.

2. Aliran Freie Rechtsbewegung

Beranggapan bahwa di dalam melaksanakan tugasnya seorang Hakim bebas untuk melakukan menurut
Undang-Undang atau tidak. Pada aliran ini Hakim benar-benar sebagai pencipta hukum (Judge Made
Law), karena keputusan yang berdasar keyakinannya merupakan Hukum. dan keputusannya ini lebih
bersifat dinamis dan up to date karena senantiasa memperhatikan keadaan dan perkembangan
masyarakat. Mempelajari yurisprudensi adalah hal yang paling primer, sedangkan mempelajari Undang-
Udang adalah sekunder.

3. Aliran Rechtvinding

Menganggap bahwa sebagai aliran tengah diantara aliran-aliran Legisme dan Frei Rechtbewegung. pada
pandangan aliran ini, benar-benar bahwa Hakim terikat Undang-Undang, akan tetapi tidaklah seketat
seperti menurut pandangan Aliran Legisme. Karena hakim juga memiliki kebebasan, namun kebebasan
hakim tidak seperti anggapan Aliran Freie Rechtbewegung, sehingga di dalam melakukan tugasnya
Hakim mempunyai apa yang disebut sebagai ”Kebebasan Yang Terikat” (Gebonded-Vrijheid) atau
Keterikatan ”Yang Bebas” (Vrije-Gebondenheid). Pada aliran ini dituntut untuk memahami penghaytan
dan pemahaman hukum haruslah belajar dari Undang-Undang dan Yurisprudensi secara bersamaan.

KULIAH KE XII

ANEKA PEMBEDAAN HUKUM


1. Ius Constitutum dan Ius Constuendum

Ius Consitutum adalah Hukum positif suatu negara yaitu hukum yang berlaku dalam suatu negara pada
suatu pada saat tertentu.

Ius Constituendum adalah Hukum yang dicita-citakan oleh pergaulan hidup dan negara, tetapi belum
merupakan kaidah dalam bentuk UU atau ketentuan lain, pada saatnya akan terwujud menjadi
kenyataan, sebaliknya yang sedang berlaku, lambat laun akan pudar ditelan waktu karena tidak cocok
lagi dengan perkembangan zaman.

2. Hukum Alan dan Hukum Positif

Hukum Alam adalah ekspresi dari kegiatan manusia yang mencari keadilan sejati yang mutlak. Hukum
alam dimaksudkan suatu rukum hukum yang tidak tergantung dari pada alat-alat kekuasaan negaram
yang juga tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor kemanusiaan (waktu dan tempat), namun kekal abadi
karena kehendak kodrat.

Hukum Positif/Stellingrecht adalah suatu kaidah yang berlaku, sebagai kenyataan hukum yang dikenal
dan berlaku serta terikat oleh waktu dan tempat tertentu.

3. Hukum Imperatif dan Hukum Fakultatif

Hukum Imperatif adalah hukum memaksa, kaidah-kaidah hukum yang secara prioritas harus ditaati dan
berlaku serta tertuju kepada pribadi-pribadi.

Hukum Fakultatif adalah tidak wajid dipatuhi secara apriori atau tidak perintah tersebut ditunjukan
kepada penegak hukum.

4. Hukum Subtantif dan Hukum Ajektif

Hukum Subtantif/Materiel adalah rangkaian kaidah yang merumuskan hak-hak dan kewajiban-
kewajiban dari subyek hukum yang terkait dalam hubungan hukum.

Hukum Ajektif/Formil adalah serangkaian kaidah yang memberi petunjuk dengan jelas tentang
bagaimana kaidah-kaidah meteriel dari hukum subtantif ditegaskan.
5. Hukum Tidak Tertulis dan Tertulis

Hukum Tidak Tertulis adalah juga hukum kebiasaan (salah satu contoh Hukum Adat di Indonesia), adat
disini adalah kebiasaan yang merupakan perbuatan yang diulang-ulang dengan cara dan tindak yang
sama. Hukum ini merupakan hukum yang tertua.

Hukum Tertulis adalah hukum yang mencakup perundang-undangan dalam berbagai bentuk yang dibuat
oleh pembuat UU dan Traktat dalam berbagai bentuk yang dibuat oleh pembuat UU dan Traktat yang
dihasilkan dari hubungan Hukum Internasional, yaitu Hukum yang berhubungan dengan peristiwa
Internasional.

6. Hukum Publik dan Hukum Privat

Hukum Privat adalah hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan yang lain dan
juga negara sebagai pribadi :

Hukum Perdata

Hukum Dagang

Hukum Perselihan (Privat Internasional dan Nasional)

Hukum Publik adalah hukum yang mengatur tiap-tiap hubungan di antara negara atau alat-alat negara
sebagai pendukung kekuasaan penguasa di satu pihak dengan warga negara pada umumnya.

7. Traktat

Adalah perjanjian antara negara-negara yang dibuat dalam bentuk tertentu dan membuat negara-
negara tersebut terikat pada isi perjanjian.

8. Doktrin

Adalah pendapat pada sarjana hukum yang merupakan sumber hukum tempat hakim dapat
menumukan hukumnya. Seringkali terjadi bahwa hakim dalam keputusannya menyebut pendapat
sarjana hukum sebagai dasar pertimbangan dalam memutuskan perkara tertentu.
KULIAH KE XIV

SUMBER HUKUM

Arti sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimnulkan aturan-aturan yang mengikat dan
memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan menimnulkan sanksi yang tegas dan nyata
bagi pelanggarnya.

Sumber hukum yuridis merupakan penerapan dan penjabaran langsung dari sumber hukum segi filosofis
ideologis yang diadakan pembedaan antara sumber hukum formal dan sumber hukum materiil :

1. Sumber Hukum Materiil adalah sumber hukum yang dilihat dari segi isinya :

KUH Pidana segi meteriilnya ialah mengatur tentang pidana umum, kejahatan dan pelanggaran

KUH Perdata dari segi meteriilnya mengatur tentang masalah orang sebagai subyek hukum, barang
sebagai obyek hukum, perikatan, perjanjian, pembuktian, dan kadaluarsa.

2. Sumber Hukum Formal adalah sumber hukum dilihat dari segi yuridis dalam arti formal yaitu sumber
hukum dari segi bentuknya yang lazim terdiri dari :

Undang-Undang

Kebiasaan

Traktat

Yurisprudensi

Doktrin

Undang-undang dalam arti formil adalah keputusan penguasa yang diberi nama undang-undang atau UU
yang dilihat dari segi bentuknya.
Undang-undang dalam arti materiil adalah penetarapan kaidah hukum, semua peraturan perundang-
undangan yang bersifat mengatur artinya berlaku untuk umum dan keputusan penguasa yang dilihat
dari segi mempunyai kekuatan mengikat untuk umum.

Anda mungkin juga menyukai