Anda di halaman 1dari 5

Nama : Irid Alpala

Nim : 11920212146

Dosen Pengampu : IRHAMNI, S.H., M.H

Tugas UAS : Penghantar hukum Indonesia

1. Pengantar hukum Indonesia merupakan materi perkuliahan yang mempelajari hukum apa
saja yang diterapkan di Indonesia, jelaskan yang saudara ketahui mengenai perbedaan
hukum tata negara dan hukum administrasi negara?
Jawab :
Terdapat pandangan mengenai hubungan hukum administrasi negara dan hukum tata
negara, ada yang berpendapat mempunyai perbedaan prinsip dan ada yang tidak
menganggap ada perbedaan prinsip. Namun berdasarkan bacaan yang dirujuk diatas 
terdapat hubungan yang erat antara Hukum Administrasi Negara dan Hukum Tata Negara.
1) Hukum Administrasi Negara melingkupi semua aturan hukum yang bersifat teknis
(negara dalam keadaan bergerak), hukum yang mengatur tata pelaksanaan pemerintah
dalam menjalankan tugasnya. Hukum administarasi negara memiliki kemiripan dengan
hukum tata negara.kesamaanya terletak dalam hal kebijakan pemerintah ,sedangkan
dalam hal perbedaan hukum tata negara lebih mengacu kepada fungsi konstitusi/hukum
dasar yang digunakan oleh suatu negara dalam hal pengaturan kebijakan pemerintah.
Hukum administrasi negara juga sering disebut Hukum Tata Negara dalam arti
sempit/spesifik. Contoh Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah dan Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah.
2) Hukum Tata Negara meliputi semua aturan hukum yang bersifat fundamental (negara
dalam keadaan tetap/tidak bergerak). Karena sifatnya yang fundamental inilah peraturan
perundangan yang terkategorikan hukum tata negara adalah produk hukum yang
mengatur tentang negara, yaitu antara lain dasar pendirian, struktur kelembagaan,
pembentukan lembaga-lembaga negara, hubungan hukum (hak dan kewajiban) antar
lembaga negara, wilayah dan warga negara dan membicarakan negara dalam arti yang
abstrak
2. Di Indonesia juga dikenal adanya hukum perdata dan hukum pidana, Berikan analisis
saudara ttg apa saja yang diatur dalam hukum pidana dan hukum perdata di Indonesia?
Jawab :
a) Hukum Pidana
Hukum pidana merupakan bagian dari hukum publik. Hukum pidana terbagi menjadi
dua bagian, yaitu hukum pidana materiil dan hukum pidana formil. Hukum pidana
materiil mengatur tentang penentuan tindak pidana, pelaku tindak pidana, dan pidana
(sanksi). Di Indonesia, pengaturan hukum pidana materiil diatur dalam kitab undang-
undang hukum pidana (KUHP). Hukum pidana formil mengatur tentang pelaksanaan
hukum pidana materiil. Di Indonesia, pengaturan hukum pidana formil telah disahkan
dengan UU nomor 8 tahun 1981 tentang hukum acara pidana (KUHAP).
b) Hukum Perdata

Hukum perdata disebut pula hukum privat atau hukum sipil sebagai lawan dari


hukum publik. Jika hukum publik mengatur hal-hal yang berkaitan dengan negara serta
kepentingan umum (misalnya politik dan pemilu (hukum tata negara), kegiatan
pemerintahan sehari-hari (hukum administrasi atau tata usaha negara), kejahatan
(hukum pidana), maka hukum perdata mengatur hubungan antara penduduk atau warga
negara sehari-hari, seperti misalnya kedewasaan seseorang, perkawinan, perceraian,
kematian, pewarisan, harta benda, kegiatan usaha dan tindakan-tindakan yang bersifat
perdata lainnya.

Hukum perdata di Indonesia didasarkan pada hukum perdata di Belanda, khususnya


hukum perdata Belanda pada masa penjajahan. Bahkan Kitab Undang-undang Hukum
Perdata (dikenal KUHPer.) yang berlaku di Indonesia tidak lain adalah terjemahan yang
kurang tepat dari Burgerlijk Wetboek (atau dikenal dengan BW) yang berlaku di
kerajaan Belanda dan diberlakukan di Indonesia (dan wilayah jajahan Belanda)
berdasarkan asas konkordansi.

Kitab undang-undang hukum perdata (disingkat KUHPer) terdiri dari empat bagian
yaitu:
1) Buku I tentang Orang; mengatur tentang hukum perseorangan dan hukum
keluarga, yaitu hukum yang mengatur status serta hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
subyek hukum. Antara lain ketentuan mengenai timbulnya hak keperdataan seseorang,
kelahiran, kedewasaan, perkawinan, keluarga, perceraian dan hilangnya hak
keperdataan. Khusus untuk bagian perkawinan, sebagian ketentuan-ketentuannya telah
dinyatakan tidak berlaku dengan disahkannya UU nomor 1 tahun 1974 tentang
perkawinan.
2) Buku II tentang Kebendaan; mengatur tentang hukum benda, yaitu hukum yang
mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki subyek hukum yang berkaitan dengan benda,
antara lain hak-hak kebendaan, waris dan penjaminan. Yang dimaksud dengan benda
meliputi :
a. Benda berwujud yang tidak akan bergerak (misalnya tanah, bangunan, dan kapal
dengan berat tertentu).
b. Benda berwujud yang bergerak, yaitu benda berwujud lainnya selain yang
dianggap sebagai benda berwujud tidak bergerak; dan
c. Benda tidak berwujud (misalnya hak tagih atau piutang). Khusus untuk bagian
tanah, sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di
undangkannya UU nomor 5 tahun 1960 tentang agraria. Begitu pula bagian mengenai
penjaminan dengan hipotik, telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU
tentang hak tanggungan.
3) Buku III tentang Perikatan; mengatur tentang hukum perikatan (atau kadang
disebut juga perjanjian (walaupun istilah ini sesunguhnya mempunyai makna yang
berbeda), yaitu hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban antara subyek hukum
di bidang perikatan, antara lain tentang jenis-jenis perikatan (yang terdiri dari perikatan
yang timbul dari (ditetapkan) undang-undang dan perikatan yang timbul dari adanya
perjanjian), syarat-syarat dan tata cara pembuatan suatu perjanjian. Khusus untuk
bidang perdagangan, Kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) juga dipakai
sebagai acuan. Isi KUHD berkaitan erat dengan KUHPer, khususnya Buku III. Bisa
dikatakan KUHD adalah bagian khusus dari KUHPer.
4) Buku IV tentang Daluarsa dan Pembuktian; mengatur hak dan kewajiban subyek
hukum (khususnya batas atau tenggat waktu) dalam mempergunakan hak-haknya dalam
hukum perdata dan hal-hal yang berkaitan dengan pembuktian.

Sistematika yang ada pada KUHP tetap dipakai sebagai acuan oleh para ahli
hukum dan masih diajarkan pada fakultas-fakultas hukum di Indonesia.

3. Setelah mempelajari mata kuliah ini, Jelaskan hal apa saja yg sudah dipahami dalam
kuliah pengantar hukum Indonesia ? Dan apakah yang saudara harapkan tentang
perkembangan hukum di Indonesia?
Jawab :
Dengan mempelajari mata kuliah Ilmu pengantar hukum indonesia ini banyak hal yang
dapat dipahami seperti sejarah hukum yaitu mempelajari asal usul terbentuknya,
perkembangan, perbandingan terbentuknya hukum dalam suatu masyarakat tertentu karena
adanya perbedaan-perbedaan diantara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang
lainnya. Selain sejarah hukum dalam Pengantar Ilmu Hukum juga dapat memberikan
pemahaman tentang sosiologi hukum yang merupakan ilmu pengetahuan yang secara
empiris dan analitis mempelajari hubungan timbal balik yaitu hubungan antara hukum
sebagai gejala sosial dengan gejala sosial lainnya. Dalam mempelajari hukum kita juga
mempelajari ciri-ciri hukum, unsur dan tujuan hukum tersebut, sejarah ilmu pengetahuan
hukum digunakan sebagai dasar bagi suatu penemuan hukum dalam setiap mazhab-
mazhabnya yang memiliki pengertian serta penjelasan yang berbeda-beda berdasarkan
penemuan dari para ahli hukum tersebut.
Harapannya untuk perkembangan hukum diindonesia ini lebih efektif dalam rangka
untuk membangun peradaban hukum, kehadiran negara menjadi sangat penting karena
lebih sulit membangun peradaban suatu bangsa melalui suatu peradaban hukum.
Penegakan hukum seharusnya akuntabel (bertanggung jawab), tidak memihak dan tidak
mudah diintervensi sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dihadapan publik.
Rakyat butuh kepastian hukum atas sistem hukum yang berlaku di negara ini, karena
penegakan hukum tak dapat berdiri sendiri tanpa adanya sistem hukum itu sendiri. Untuk
membentuk dan membangun sistem penegakan hukum yang akuntabel perlu melibatkan
seluruh stakeholder dan yang terpenting adalah dukungan pemerintahan yang bersih.
Pemerintah harus berada di garda terdepan dalam penegakan hukum untuk memberikan
harapan kepada masyarakat atas kepastian hukum.

4. Sebutkan nilai yg ingin saudara dapatkan di mata kuliah pengantar hukum Indonesia dan
jelaskan kenapa berhak mendapatkan nilai tersebut?
Jawab :
Saya ingin mendapatkan nilia A, Alasan saya berharap bisa mendapatkan nilai A pada
mata kuliah pengantar hukum indonesia ini agar nilai saya menjadi lebih baik dan bahwa
saya telah berusaha untuk mendapatakan nilai yang baik dan mencoba untuk lebih rajin
kedepannya, dan saya telah merasakan bahwa ada  progress dalam kehidupan saya untuk
menjadi seorang anak yang lebih bertanggung jawab. Namun itu semua kembali kepada
bapak Dosen yang menentukan, kita bisa menilai diri kita sendiri, tapi orang lain lebih bisa
menilai dengan baik, apapun hasilnya saya akan bersyukur, Terima kasih atas bimbingan
yg telah bapak berikan kepada kami semua.

Anda mungkin juga menyukai