Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

Mata Kuliah : Ilmu Negara

Nama : Vivian Inggrit Mare

Jurusan : Ilmu Hukum

UPBJ : Manado

1. Apakah ada hubungan perubahan bentuk Negara yang satau kebentuk Negara
yang lain sebagai siklus menurut Polybius ? Berikan alasan teoritis dan hasil
analisis teman-teman !

Jawaban:

Menurut Polybius bentuk Negara atau pemerintahan yang satu sebenarnya


adalah merupakan akibat daripada bentuk Negara yang lain,yang telah langsung
mendahuluinya. Dan bentuk Negara yang terakhir itu kemudian adalah sebab
daripada bentuk Negara itu tadi dan begitu terus menerus. Jadi diantara berbagai-
bagai bentuk Negara terdapat hubungan sebab akibat. Bentuk Negara selalu
berubah-ubah sedemikian rupa,sehingga perubahannya itu merupakan suatu
lingkaran, yang merupakan cyclus oleh karena itu dinamakan Cyclus Theory,
yaitu :

a. Sistem pemerintahan Monarki, yaitu sistem pemerintahan pertama kali


yang ada di dunia. Sistem Pemerintahan Monarki ini dipimpin oleh
seorang Raja. Contoh yang sudah terjadi Indonesia yang berpegangan pada
sistem pemerintahan Monarki yaitu pada zaman kerajaan, seperti zaman
kerajaan Majapahit. Dimana Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di
dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.
b. Sistem pemerintahan Tirani, yaitu sistem pemerintahan yang dipegang
oleh orang yang sewenang-wenang, biasanya adalah anak Raja yang
meneruskan kekuasaan dari ayahnya. Contoh yang sudah terjadi di
Indonesia yang berpegangan pada sistem pemerintahan Tirani yaitu pada
masa keruntuhan kerajaan Majapahit setelah kekuasaan Hayam Wuruk,
dimana keruntuhan tersebut diakibatkan karena perebutan tahta kekuasaan
untuk kepentingan pribadi, bukan untuk rakyat.
c. Sistem pemerintahan Aristokrasi, yaitu system pemerintahan yang
dipegang oleh suatu kaum/golongan. Contoh yang sudah terjadi di
Indonesia yang berpegangan pada sistem pemerintahan Aristokrasi yaitu
pada masa penjajahan Jepang. Dimana Jepang membentuk gerakan Tiga
A, yaitu Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Jepang
Cahaya Asia. Gerakan Tiga A ini bukanlah gerakan kebangsaan Indonesia,
tetapi gerakan ini lahir untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar mau
membantu Jepang.
d. Sistem pemerintahan Oligarki, yaitu sistem pemerintahan yang dipegang
oleh sekelompok cendekiawan. Contoh kasus yang sudah terjadi Indonesia
yaitu pada masa pemerintahan Soeharto. Pada masa kepemimpinan
Soeharto, Indonesia mengalami berbagai kemajuan di berbagi bidang,
khususnya ekonomi. Tetapi seiring berjalannya waktu, perekonomian
Indonesia semakin terpuruk. Soeharto mencari keuntungan dari
perusahaan yang ia pegang, dan ia mengharapkan tidak ada yang dapat
menyaingi kekayaan dan kejayaannya selain keluarganya sendiri. Hal ini
menimbulkan kontra bagi masyarakat yang miskin. Dimana yang miskin
akan semakin menderita, dan yang kaya semakin berkuasa.
e. Sistem pemerintahan Demokrasi, yaitu sistem pemerintahan yang sedang
dijalankan oleh Indonesia sampai saat ini, dimana kekuasaan berasal dari
rakyat. Dalam demokrasi, rakyat memiliki hak untuk menyampaikan
aspirasinya. Sistem pemerintahan Demokrasi ini dimulai pasca reformasi.
Contoh kasus yang sudah terjadi di Indonesia pada system pemerintahan
Demokrasi yaitu demokrasi yang sudah melewati batas, dimana rakyat
cenderung tidak memiliki etika dalam menyuarakan pendapatnya, seperti
demonstrasi masal mahasiswa untuk menurunkan pemerintah SBY-
Boediono.
f. Sistem pemerintahan Okhlokrasi, yaitu sistem pemerintahan yang
diharapkan bisa lebih baik dari demokrasi. Sistem pemerintahan ini
dipegang oleh tokoh/seseorang yang dicap baik, misal seorang presiden
yang berhasil memimpin suatu negara, maka jika anak dari presiden itu
mencalonkan sebagai presiden pun dengan mudah menempati jabatan
sebagai presiden, karena rakyat menilai kinerja dari ayahnya baik, maka
pandangan rakyat terhadap anaknya juga pasti baik. Sistem pemerintahan
ini nantinya akan seperti system pemerintahan monarki. Contoh kasus
yang sudah terjadi di Indonesia sangat banyak, misalnya saja presiden
tidak cukup kuat untuk menjalankan kebijakannya, hanya saja kasus ini
masih tertupi oleh demokrasi yang sebenarnya sudah mengalami
kemunduran. Bisa jadi nantinya menuju system pemerintahan okhlorasi,
dimana pemerintahan dipegang oleh rakyat tetapi rakyat tidak paham
tentang pemerintahan

Dari keadaan yang serba kacau diatas, timbullah keinginan untuk


memperbaiki nasibnya, bersamaan dengan itu kemudian muncullah seseorang
yang berani dan kuat, yang dengan jalan kekerasan akhirnya dapat memegang
kekuasaan. Maka kekuasaan pemerintahan beralih ke tangan seorang yang
tunggal  lagi, yang dalam menjalankan pemerintahannya sangat memerhatikan
kepentingan umum, karena mereka ingin memperbaiki nasib rakyatnya yang
sudah bobrok. Maka kembali ke bentuk negara MONARKI.

Sumber :

Wulandeltapkn.2012. Perbandingan Sistem Pemerintahan dan Siklus Polybius.-


https://wulandeltabloggerpkn.blogspot.com/2012/11/perbandingan-sistem-
pemerintahan-dan_26.html

https://www.slideshare.net/amfiyurisman/bentuk-negara-sistem-pemerintahan-
polybios

2. Ada banyak sarjana yang membedakan antara monarki dan republic. Jelaskan
bagaimana konsep kajian perbedaan monarki dan republik menurut Jellinek ?
bagaimana pula menurut Duguit ? Jelaskan !

Jawaban:

Menurut G Jellinek: 
di dalam bukunya “Allgemene Staatlehre” mengemukakan bentuk – bentuk
Negara sebagai pembagian yang pertama sekali Monarchi dan Republik dan
bentuk ini dianggap sebagai spesies daripada Negara. Pembedaan dalam kedua
bentuk itu didasarkan atas perbedaan terjadinya pembentukan kemauan Negara itu
hanya ada 2 kemungkinan yaitu :
 Apabila terjadinya pembentukan kemauan Negara itu semata – mata
secara psikhologis atau secara alamiah, yang terjadi dalam jiwa / badan
seseorang dan nampak sebagai kemauan seseorang/individu, maka bentuk
negaranya adalah Monarchi
 Apabila cara terjadinya pembentukan Negara secara yuridis, jadi secara
sengaja dibuat menurut kemauan orang banyak sehingga kemauan itu
Nampak sebagai kemauan dewan, maka bentuk negaranya adalah
Republik.
Menurut Duguit:
Leon Duguit sebagai seorang realis tidak setuju dengan penggunaan staatswill
sebagai ukuran untuk menentukan bentuk negara. Dalam bukunya “Traite de
Droit Constitutionel”, ia mengutarakan bahwa untuk menentukan sebuah negara
berbentuk monarki atau republik ialah dengan menggunakan cara
penunjukan/pengangkatan kepala negaranya. Bila kepala negara diangkat
berdasarkan garis keturunan, maka negara tersebut adalah monarki sedangkan bila
diangkat tidak atas dasar keturunan maka bentuknya ialah republik.
Duguit mengatakan kedua bentuk diatas sebagai bentuk pemerintahan, hal ini
tidak lazim karena tidak sesuai dengan Hukum Tata Negara. Lazimnya, istilah
bentuk pemerintahan digunakan untuk menentukan lebih lanjut perbedaan dari
bentuk negara, yaitu mengenai perbedaan sistem Hukum Tata Negaranya. Duguit
sendiri membagi negara menjadi dua, yaitu Negara serikat dan Negara Kesatuan.

Sumber:

Muhammad Azzikara. 2016. Perbedaan Monarki dan Republik.-


https://muhammadazzikra15.blogspot.com/2016/08/pembedaan-monarki-dan-
republik.html

Endra Yuda. 2012. Perbedaan bentuk Negara dan Pemerintahan.-


https://feelinbali.blogspot.com/2012/06/perbedaan-bentuk-negara-dan.html

Anda mungkin juga menyukai