Anda di halaman 1dari 4

Pengantar ilmu hukum

1. Apakah persamaan  dan perbedaan  antara PIH dan PTHI?


2. Jelaskan menurut saudara mengapa hukum sulit didefinisikan dan apa saja
unsur-unsur yang terdapat dalam definisi hukum?

Jawab :

Persamaan :

PIH dalam arti luas bermaksud mempelajari dasar-dasar atau sendi-sendi hukum di dalam
mengantarkan orang yang mau belajar hukum ke arah hukum yang sebenarnya. Dengan PIH
dalam arti luas adalah PIH dalam arti sempit ditambah Pengantar Hukum Indonesia (PHI).
PHI biasa dikenal dengan sebutan Pengantar Tata Hukum Indonesia (PTHI). PIH dalam arti
sempit yang biasa disebut General Theory of Law. Sedangkan PTHI atau biasa disebut Ius
Positivius, Ius Constitutum, Stelligrecht.

PIH dan PHI sama-sama merupakan mata kuliah dasar untuk mempelajari hukum. Hubungan
antara PIH daan PHI yaitu, PIH menjadi dasar PHI. Jika mempelajari PHI berarti harus
mempelajari PIH terlebih dahulu, karena pengertian-pengertian dasar dalam hukum
diberikan dalam PIH.

PIH dan PHI memperkenalkan hukum sebagai suatu kerangka yang menyeluruh, yang
dapat dilihat dari sudut pandang tertentu, sehingga orang dapat memperoleh suatu
overzicht atau suatu pemahaman yang umum dan lengkap tentang hukum. PIH dan PHI
menyajikan satu ringkasan yang komprehensif dari konsep atau teori hukum dalam
keseluruhan.

Perbedaan:
PHI mempelajari sistem hukum yang berlaku di Indonesia. PHI atau Inleiding tot het
positiefrecht van Indonesie (bahasa Belanda) atau Introduction Indonesian of Law atau
Introduction Indonesian Positive Law (bahasa Inggris) mempelajari hukum positif yang
berlaku secara khusus di Indonesia. Artinya PHI menguraikan secara analisis dan deskriptif
mengenai tatanan hukum dan aturan-aturan hukum, lembaga-lembaga hukum di Indonesia
yang meliputi latar belakang sejarahnya, positif berlakunya, apakah sesuai dengan asas-asas
hukum dan teori-teori hukum positif (dogmatik hukum). PHI mempelajari konsep-konsep,
pengertian-pengertian dasar dan sejarah terbentuknya hukum dan lembaga-lembaga
hukum, aturan-aturan hukum serta teori hukum positif Indonesia. Unsur dari PHI adalah
Hukum Pidana, Perdata, Tata Negara dan Administrasi Negara.
PHI Terikat tempat dan waktu
PHI Bersifat Khusus karena hanya mempelajari Hukum Positif (ius Constitutum) di
Indonesia.

PIH mempelajari azas, teori, pengertian hukum secara mendasar. PIH membahas atau
mempelajari dasar-dasar hukum secara umum atau yang berlaku secara universal,
misalnya mengenai pengertian-pengertian, konsep-konsep dasar dan teori-teori hukum,
serta sejarah terbentuknya hukum dan lembaga-lembaga hukum dari sudut pandang
falsafah kemasyarakatan.
PIH Mempelajari Hukum secara umum
PIH Mempelajari Asas-asas Hukum
PIH Bersifat Universal (Tidak terkait tempat dan waktu)
Hukum sulit didefinisikan Karena hukum terbentuk dari hubungan yg kompleks antara ikatan
sosial dan norma-norma yg muncul di masyarakat.
Unsur-unsur yang terdapat dalam definisi hukum :
1. Hukum sebagai pengatur tingkah laku manusia
2. Hukum dibuat oleh badan berwajib
3. Hukum bersifat memaksa
4. Hukum terdapat sanksi tegas
5. ditujukan masyarakat
6. Norma hukum dan norma kesopanan bersifat heteronom atau tidak dilihat dari batinnya
7. Norma hukum dan norma kesopanan merasa puas dengan perbuatan lahir dan tidak
menanyakan sikap batin yang mendukung perbuatan itu.

Sumber :
BMP ISIP4130/4sks/MODUL 1/Pengantar Ilmu Hukum/PTH/Edisi 3/Ruang Lingkup Pengantar
Ilmu Hukum/

Diskusi 2

a. Menurut anda bagaimana kesimpulan dari Fungsi dan Tujuan Hukum menurut para ahli?
b. Fungsi Hukum apa yang cocok dengan kondisi Indonesia pada saat ini dalam menghadapi
perkembangan teknologi?
c. Apakah persamaan dan perbedaan antara norma hukum dan norma sosial lainnya?

Jawab:

A. Pendapat saya mengenai kesimpulan dari fungsi dan tujuan hukum menurut beberapa ahli
yaitu :
Kesimpulan tujuan hukum menurut para ahli yaitu menegakkan keadilan, mencapai
ketertiban, serta terpelihara dan terjaminnya keteraturan dalam masyarakat, karena
sejatinya hukum akan berfaedah dan efektif apabila keadilan itu ditegakkan.
Kesimpulan fungsi hukum menurut para ahli adalah hukum diharapkan berfungsi aktif untuk
merombak atau mengubah tatanan masyarakat menuju suatu perubahan yang
direncanakan. Konsep fungsi hukum tentang bagaimana hukum difungsikan agar dapat
mewujudkan tujuan hukum, merupakan hal wajar terutama untuk mencegah konflik,
mengatur tatanan hidup manusia sebagai pengendali sosial, dan menyelesaikan setiap
konflik yang terjadi dalam persinggungan antarindividu.

B. Fungsi hukum yang cocok dengan kondisi Indonesia pada saat ini dalam menghadapi
perkembangan teknologi yaitu fungsi yang aktif dimana hukum merombak tatanan yang
telah ada menuju suatu keadaan yang dicita-citakan “law as a tool of social engineering”.
Saat ini masyarakat sedang berada pada masa revolusi industri di mana sektor teknologi dan
hukum sangat memegang peranan penting didalamnya titik pesatnya kemajuan teknologi di
era ini tidak semestinya disikapi sekadar perkembangan teknologi biasa Namun sebagai
gelombang revolusi industri titik capaian teknologi saat ini telah mengubah cara hidup
manusia mulai dari berfikir, berkomunikasi, bekerja, mobilitas, hingga tatanan sosial
termasuk tatanan hukum yang berlaku.

Semua aktivitas berkaitan dengan teknologi ini akan mempengaruhi kebijakan publik dan
regulasi yang akan mengarahkan kemajuan teknologi sebagai penunjang pembangunan.
Upaya harmonisasi kebijakan dan regulasi pemerintah, produk legislatif, bahkan peradilan
dengan revolusi teknologi harus dilihat sebagai Strategi Pembangunan Jangka Panjang.

C. Persamaan norma hukum dan norma lainnya :


1. Bahwa norma itu merupakan pedoman bagaimana seseorang harus bertindak dan
bertingkah laku.
2. Mengandung perintah: setiap norma memiliki perintah untuk berbuat sesuatu yang
baik.
3. Mengandung larangan: norma berisi keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat
sesuatu.
4. Ditujukan untuk kebaikan manusia bersama.
5. Memiliki dasar untuk mewujudkan ketertiban masyarakat.
6. Memiliki Sanksi.

Perbedaan norma hukum, dan norma lainnya :

Perbedaan norma hukum dan norma agama :


1. Sanksinya
Norma hukum sanksi nya dapat dipaksakan sekarang, Sedangkan norma agama
sanksi nya nanti di akhirat. Norma agama sanksi nya internal yaitu dosa.
2. Asal Usulnya
Norma hukum berasal dari kekuasaan dari luar diri manusia yang bersifat memaksa,
sedangkan norma agama berasal dari Tuhan atau kitab suci.
3. Isinya
Norma hukum memberi hak sedangkan norma agama tidak memberi hak.
4. Pelaksananya
Norma hukum ada pelaksana yang memaksakan hukumnya, sedangkan norma
agama tidak ada pelaksana yang memaksakan hukumnya.

Perbedaan norma hukum dan norma kesusilaan :


1. Tujuannya
Norma hukum itu ditujukan kepada masyarakat, sedangkan norma kesusilaan
tujuannya untuk kesempurnaan pribadi orang tersebut.
2. Isinya
Norma hukum memberikan peraturan untuk perbuatan lahiriah dari manusia,
sedangkan norma kesusilaan ditujukan kepada kesempurnaan batiniah seseorang.
Selain itu norma hukum memberikan hak, sedangkan norma kesusilaan tidak
memberikan hak.
3. Asal usulnya
Menurut Immanuel kant, norma hukum asal-usulnya heteronom, sedangkan norma
kesusilaan adalah otonom. Yang dimaksud dengan heteronom ialah atas kemauan
dari luar dan dalam diri, contohnya orang yang takut dihukum kalau dia melakukan
korupsi. Sedangkan yang dimaksud dengan otonom ialah atas kemauan dari dalam
diri orang itu sendiri.
4. Jaminannya
Norma hukum memberikan jaminan dalam hal mempertahankan norma hukum itu
sendiri. Sedangkan dari norma kesusilaan tidak ada jaminan seperti yang dimaksud
pada norma hukum, tetapi jaminannya dari kesadaran sendiri. Yang dimaksud
dengan jaminan disini ialah agar peraturan itu ditaati.
5. Daya Kerjanya
Norma hukum mempunyai dua daya kerja, yaitu : Daya Kerja atributif, ialah
kekuasaan/Hak dan Daya Kerja Normatif, ialah Kewajiban. Sedangkan pada norma
Kesusilaan hanya terdapat Daya Kerja Normatif.
6. Sanksinya
Norma hukum sanksinya berasal dari luar diri manusia, sedangkan norma kesusilaan
sanksinya dari diri sendiri.

Perbedaan norma hukum dan norma kesopanan :


1. Norma hukum mempunyai kekuasaan untuk memaksakan paksaan, sedangkan
norma kesopanan paksaan nya datang dari tiap-tiap orang yang merasa untuk
melakukan paksaan.
Contoh : orang tua memaksa anaknya supaya taat kepada peraturan keluarga,
tetapi dalam norma hukum paksaan nya dilakukan oleh masyarakat atau alat
kelengkapan pemerintah.
2. Ada sebagian dari peraturan-peraturan norma hukum yang tidak mempunyai
upaya-upaya paksaan. Contoh : Hukum antar negara (hukum internasional). Jika
suatu negara melanggar hukum internasional maka negara yang dirugikan tidak
dapat memaksakan hukuman kepada negara yang melanggar. Hal ini disebabkan
oleh adanya “immunity souveraniteit” pada masing-masing negara.
3. Norma hukum memberikan hak dan kewajiban, sedangkan norma kesopanan hanya
memberikan kewajiban saja.

Sumber :
BMP Pengantar Ilmu Hukum Pengantar Tata Hukum Indonesia/PIH-PTHI;1-
12/ISIP4130/4SKS/Edisi:3 ; Cetakan : 1/Tangerang Selatan : Universitas Terbuka, 2020
- Modul 3 Tujuan Hukum dan Fungsi Hukum : hal. 3.1-3.49
- Modul 4 Norma Hukum dan Norma Sosial Lainnya : hal. 4.1-4.72

https://republika.co.id/berita/pfckas423/relevansi-hukum-dan-teknologi-di-era-revolusi-industri-
40%20diakses%2018%20Agustus%202019

http://amrmulsin.blogspot.com/2014/02/persamaan-perbedaan-kelebihan-dan_26.html

Anda mungkin juga menyukai