Anda di halaman 1dari 9

TUJUAN MEMPELAJARI

HUKUM
1. MEMPELAJARI AZAZ-AZAZ HUKUM
2. MEMPELAJARI SISTEM FORMAL HUKUM
3. MEMPELAJARI PERKEMBANGAN HUKUM
4. MEMPELAJARI SIFAT DAN KARAKTERISTIK HUKUM
5. MEMPELAJARI BAGAIMANA KEDUDUKAN HUKUM DALAM MASYARAKAT
6. MEMPELAJARI PEMIKIRAN2 ORANG TENTANG HUKUM
7. MEMPELAJARI APAKAH KEADILAN ITU D\N BAGAIMANA IA MEWUJUDKAN MELALUI HUKUM
8. MEMPELAJARI KONSEPSI2 HUKUM DAN ARTI FUNGSIONALNYA
9. MEMPELAJARI KEPENTINGAN2 SOSIAL APA SAJAYANG DILINDUNGI OLEH HUKUM
10. MEMPELAJARI APAKAH SEBENARNYA ILMU HUKUM ITU, ASLINYA , DAN APA SARANAYG DIGUNAKAN
NYA.
HAKEKAT MEMPELAJARI
PIH
PIH merupakan suatu mata pelajaran yang menjadi
pengantar dan penunjuk jalan bagi siapapun yang ingin
mempelajari ilmu hukum, yang ternyata sangat luas
ruang lingkupnya. Mereka tidak akan mungkin
memahami dengan baik mengenai berbagai cabang ilmu
tanpa menguasai mata pelajaran pengantar ilmu hukum
terlebih dahulu.
METODE DAN KONSEP ILMU HUKUM
1. METODE IDEALIS, Melihat hukum sebagai nilai2 yang terkandung
Contoh : keadilan, apakah keadilan itu mengandung keadilan bagi seluruh
masyarakat atau hanya menguntungkan sebagian pihak saja
2. METODE NORMATIF ANALISIS, Melihat hukum berbentuk peraturan2
yg abstrak.
3. METODE SOSIOLOGIS, Melihat hukum sebagai alat untuk mengatur
masyarakat. Apakah hukum sudah berjalan dan adil atau belum, dan kita
diharuskan untuk terjun langsung ke masyarakat untuk memastikan.
PENDEKATAN IDEOLOGIS, Hukum
dikonsepsikan sebagai ide hukum, cita2, nilai
hukum.
PENDEKATAN NORMATIF, Hukum
dikonsepsikan sebagai norma hukum, perturan,
undang2, putusan pengadilan.
PENDEKATAN SOSIOLOGI, Hukum
dikonsepsikan sebagai institusi sosial, terbentuk
dari pola perilaku yang melembaga.
TEORI ALIRAN HUKUM MURNI
(HANS KELSEN)
Untuk dapat mempelajari hukum secara ilmiah
maka objek studi hukum itu hendaknya
dibersihkan dari hal2 yang bersifat abstrak.
Misal : nilai budaya, sosial, politik. Sehingga
yang dipelajari adalah hukum dalam bentuk
perundang-undangan. Dalam hal ini optik yg
dioakai adalah optik normatif.
NORMA KULTUR = NORMA HUKUM, Norma yang mengajak
masyarakat untuk mencapai cita2 serta keadaan tertentu,
tanpa mengabaikan kenyataan.
NORMA ALAM, Norma yg mengatakan tentang apa yg pasti
akan terlaksana, sesuatu yg dijadikan norma karena
kesesuaian nya dengan kenyataan, norma yg
menggambarkan dunia kenyataan, yaitu mengutarakan
sesuatu yg memang sudah ada.
NORMA SUSILA, Norma yg mengatakan tentang sesuatu yg
mungkin tidak terlaksana, sesuatu yg dijadikan norma
meskipun ia tidak bersesuaian dengan kenyataan, norma yg
memggambarkan siatu rencana dan norma ini mengutarakan
sesuatu yg masih ingin dicapai
HUKUM MENURUT
ZEVENBERGEN
Hukum menurut Zevenbergen harus memiliki 2 patokan
1. PATOKAN PENILAIAN, Hukum harus berdasarkan sistem
nilai yang menjadi rambu2 di dalam menentukan perilaku
mana yg akan diatur, dilarang, diperbolehkan.
2. PATOKAN PERILAKU, Hukum harus memberi petunjuk
atau tingkah laku tentang perbuatan2 mana yg harus
dilaksanakan dan harus ditinggalkan.
ISTILAH-ISTILAH HUKUM
STEREOTIP, Kerangka umum suatu perbuatan
PERATURAN HUKUM, Lambang2 untuk menyampaikan norma hukum.
PERISTIWA HUKUM, Peristiwa apa saja yg terjadi di dalam masyarakat yg
menimbulkan akibat yg diatur oleh hukum
RATIO DECIDENDI, Pertimbangan2 seorang hakim yg langsung
menyangkut pokok permasalahan nya.
OBITER DICTA, Pertimbangan2 hakim yg tidak lamgsung menyangkut
pada pokok permasalahan nya.
AKIBAT HUKUM, Merupakan kelanjutan dari peristiwa hukum
KATEGORI HUKUM, Pengertian dasar dari hukum tingkat abstraksi yg
meliputi subyek, obyek, akibat, serta hubungan hukum.
HUBUNGAN HUKUM, Pengkualifikasian oleh hukum terhadap
hubungan2 tertentu yg dipilihnya
DASAR HUKUM, Syarat berupa terjadinya suatu peristiwa dalam
kenyataan yg memenuhi rumusan dalam peraturan hukum
STANDAR HUKUM, Pengertian2 hukum yg standar kepastian nya
kurang
ASAS HUKUM, Jantungnya hukum yg merupakan landasan bagi
lahirnya peraturan hukum.
ASAS HUKUM MENURUT PAUL SHCOLTEN
1. Asas hukum ada diluar bagan hukum positif
2. Asas hukum tersebut tidak habis kekuatan nya hanya dengan
mengeluarkan suatu perturan hukum

Anda mungkin juga menyukai