Anda di halaman 1dari 1

Menurut L.

Pospisil, hukum memiliki empat sifat dasar yaitu:

1. keputusan hukum didukung oleh suatu kekuasaan,

2. keputusan hukum dimaksudkan berlaku umum,

3. keputusan hukum menetapkan hak pihak yang satu dan kewajiban pihak yang lain, dan

4. keputusan hukum menentukan sifat dan beratnya sanksi.

Namun, mengapa keputusan hukum yang dibuat tidak jarang menuai protes? Berikan
Penjelasan Anda mengenai statemen diatas, dan berikan contoh serta sumber
referensinya.

Jawaban :

Keputusan hukum yang dibuat tak jarang menuai protes dikarenakan:

1. Sifat dasar hukum yang pertama yaitu keputusan hukum didukung oleh suatu kekuasaan. Akibat
dari ini adalah adanya pihak yang berlawanan dengan penguasa yang tidak mendapat dukungan
sehingga pihak tersebut merasa tidak terwakili suaranya dalam keputusan yang dibuat.
2. Sifat dasar hukum yang kedua yaitu keputusan hukum berlaku umum. Umum disini adalah
berlaku secara global, jadi tidak bisa menuruti kebutuhan tiap-tiap kelompok / individu semata.
Akibatnya ada sebagian kelompok atau individu yang merasa tidak setuju dengan keputusan
hukum tersebut. Tidak bisa kita pungkiri jika ada realita lain yang terjadi adalah masih adanya
perlakuan hukum yang berbeda terkait latar belakang orang yang dikenainya. Contoh = anak
pejabat yang hanya dikenakan sanksi hukum ringan sementara pelanggarannya tergolong berat.
Tentu ini akan menuai protes dari masyarakat umum.
3. Sifat dasar hukum yang ketiga adalah keputusan hukum menetapkan hak pihak satu dan
kewajiban pihak yang lain. Adanya unsur subyektifitas terutama pada pihak yang dikenai
kewajiban, biasanya memicu protes atas keputusan hukum. Contoh = dua pihak bersengketa.
pengadilan memutuskan pihak A bersalah dan wajib membayar ganti rugi 10 juta kepada pihak B.
Pihak A merasa keberatan dan tidak sepakat dengan putusan bersalah dan keberatan dengan denda
yang dibebankan tersebut, hingga muncullah protes.
4. Sifat dasar hukum yang keempat adalah keputusan hukum menentukan sifat dan beratnya sanksi.
Selaras dengan poin ketiga, sifat dan beratnya sanksi ini kerap diwarnai unsur subyektifitas. Misal
dari pihak hakim. Sehingga memunculkan anggapan bahwa hakim tidak mampu berlaku adil dan
keadilan gagal ditegakkan untuk mengatasi satu masalah. Tentu hal semacam ini menuai protes
dari masyarakat umum.

Anda mungkin juga menyukai