Anda di halaman 1dari 2

 

NAMA : LUSIANI MAHARTI PRATOMO

NIM : 043351286

Tugas 1
Aksi demonstrasi merupakan hak warga negara yang telah diakomodir dalam UUD 1945.
Pada bulan Oktober 2020, terjadi serangkaian aksi demonstrasi terkait UU Omnibus Law.
Dampak dari serangkaian demonstrasi tersebut diantaranya kerusakan fasilitas publik, di
antaranya 25 halte Trans-Jakarta. Kerugian demonstrasi di Jakarta tersebut diperkirakan
mencapai Rp 65 miliar 

Pertanyaan:
Aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tersebut tentu melanggar undang-undang
(UU) yang mengatur tentang demonstrasi..
a. Telusuri secara online
online peraturan
 peraturan perUUan tersebut. Sebutkan UU tersebut dan
 pasalnya serta jelaskan isi dari UU yang mengatur mengenai demonstrasi tersebut?
 b. Urutkan peraturan perUUan tersebut dari peraturan yang tertinggi
tertinggi (UUD 1945)
sampai dengan peraturan pelaksananya?
c. Beri kesimpulan (argumentasi Anda)!

JAWABAN :

a. Terdapat beberapa Pasal KUHP yang dapat dikenakan terhadap pelaku


 perusakan fasilitas publik, yaitu: Pasal 170, 192, 193, 197, 200

- Pasal 170 ayat (1) yang berbunyi “ Barang siapa dengan


dengan terang-terangan dan
dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap
ter hadap orang atau barang,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.”
- Pasal 192 KUHP yang berbunyi “barang siapa dengan sengaja menghancurkan,
merusak atau membuat tak dapat dipakai bangunan untuk lalu lintas umum, atau
merintangi jalan umum darat atau air, atau menggagalkan usaha untuk
 pengamanan bangunan atau jalan, itu diancam
diancam dengan pidana penjara paling lama
9 tahun”
  

-  Pasal 193 ayat (1) KUHAP, yaitu: “Jika pengadilan berpendapat bahwa


terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya, maka
 pengadilan menjatuhkan pidana.”
- Pasal 197 ayat (1) sendiri menyatakan surat putusan pemidanaan harus memuat
antara lain mengenai perintah supaya terdakwa ditahan atau tetap dalam tahanan

atau dibebaskan. Sedangkan ayat (2) KUHAP menentukan jika tidak dipenuhi


ketentuan tersebut maka mengakibatkan putusan batal demi hukum.
- Pasal 200 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”)
Pidana  (“KUHP”) yang berbunyi
“Barang siapa dengan sengaja menghancurkan atau merusak gedung atau
bangunan diancam:
1. dengan
dengan pidan
pidana
a pen
penjar
jara
a paling
paling lama
lama dua belas
belas tahun,
tahun, jika karena
karena
 perbuatan itu timbul bahaya
bahaya umum bagi barang;
barang;
2. dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun, jika karena
 perbuatan itu timbul bahaya
bahaya bagi nyawa orang
orang lain;

3. dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara selama


waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika karena perbuatan itu
timbul
timbul ba
bahay
haya
a bagi
bagi nyawa
nyawa orang
orang lai
lain
n dan men
mengak
gakiba
ibatka
tkan
n ora
orang 
ng 
mati.”

 
 b. Pasal 170, 192, 193, 197, 200
c. Pendapat saya tentang aksi demontrasi yang merusak fasilitas sebaiknya demo yang
merusak fasilitas umum tidak dilakukan karena dapat merugikan negara dan

masyarakat lainya. Dan kerugianya tidak sedikit seperti yang dikatakan artikel di atas
kerugianya mencapai 65 milyar. Karena fasilitas umum itu dimanfaatkan, digunakan
 bukan malah dirusak 

Anda mungkin juga menyukai