Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 3

Kejahatan dan Pelanggaran


Mengenai Membahayakan Keadaan

Krisna Riandru
Asyfa Arindy Putri
Desy Rahmawati
Gilang Ramadhan
Hilal Aidar
Ridho Aji Wibowo
Dimas Didi Darmawan
Jenis-Jenis Kejahatan Yang Membahayakan Keadaan

1. Buku II, Titel V tentang Kejahatan terhadap Ketertiban Umum (Pasal 152-181 KUHP).

2. Buku II, Titel VI, tentang Perkelahian Tanding (Pasal 182-186 KUHP)

3. Buku II, Titel VII, tentang Kejahatan yang Membahayakan Keamanan Umum bagi
Orang atau Barang (Pasal 187-206 KUHP).

4. Buku II, Titel XXIX, tentang Kejahatan Pelayaran (Pasal 438-479 KUHP).

5. Buku III, Titel I, tentang Pelanggaran Keamanan Umum bagi Orang atau Barang
dan Kesalahan (Pasal 489-502 KUHP).

6. Buku III, Titel II, tentang Pelanggaran Ketertiban Umum (Pasal 503-520 KUHP)

7. Buku III, Titel IX, tentang Pelanggaran Pelayaran (Pasal 560-569 KUHP).
Kejahatan terhadap Ketertiban Umum

Kejahatan terhadap Ketertiban Umum ini diatur dalam buku II, Titel V yang memuat
beberapa pasal mengenai berbagai kejahatan yang sukar dimasukkan ke dalam go-
longan-golongan kejahatan tertentu. Menurut Memorie Van Toelichting, perbuatan
yang dilakukan tidak langsung mengancam negara atau alat-alat negara, dan juga
tidak mengenai tubuh atau barang milik orang-orang tertentu. Tetapi perbuatan itu di-
rasakan membahayakan keadaan atau ketertiban umum.

Sebagai Contoh sebagaimana diatur dalam pasal 155 KUHP ayat (1) :
(1) Barangsiapa menyiarkan, mempertontonkan atau menempelkan surat atau gam-
bar, yang isinya menyatakan perasaan permusuhan, kebencian, atau penghinaan
terhadap Pemerintah Negara Indonesia, dengan maksud supaya isi surat atau
gambar itu diketahui oleh orang banyak atau lebih diketahui oleh orang banyak di-
hukum penjara selama-lamanya empat tahun enam bulan atau denda sebanyak-
banyaknya empat ribu lima ratus rupiah
Perkelahian Tanding

Menurut S.R Sianturi, penempatan ini mengindikasikan kejahatan “perkelahian tanding” lebih cen-
derung bersifat kejahatan terhadap ketertiban umum daripada sifat kejahatan pembunuhan atau
penganiayaan. Perkelahian Tanding atau bisa disebut dengan “berkelahi satu lawan satu”, Menurut
Soesilo berkelahi satu lawan satu adalah perkelahian dua orang yang teratur didahuli dengan tanta-
ngan, selain itu, tempat, waktu, senjata yang dipakai, dan siapa saksi-saksinya ditentukan.

Sebagai Contoh sebagaimana diatur dalam pasal 184 & 185 KUHP
untuk orang yang melakukan perkelahian tanding :
Pasal 184 :
(1) Seseorang diancam pidana penjara paling lama sembilan bulan,
Pasal 185 :
jika ia dalam perkelahian tanding itu tidak melukai tubuh lawan-
Barangsiapa dalam perkelahian tanding merampas
nya.
nyawa pihak lawan atau melukai tubuhnya, maka
(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun dan
diterapkan ketentuan-ketentuan pembunuhan
empat bulan, barangsiapa melukai tubuh lawannya.
berencana, pembunuhan atau penganiayaan :
(3) Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun,
1. Jika persyaratnnya tidak diatur terlebih dahulu
barangsiapa melukai berat tubuh lawannya
2. Jika perkelahian tanding tidak dilakukan dihada-
(4) Barangsiapa yang merampas nyawa lawannya, diancam dengan
pan saksi kedua belah pihak
pidana penjara paling lama tujuh tahun, atau jika perkelahian
3. Jika pelaku dengan sengaja dan merugikan pi-
tanding itu dilakukan dengan perjanjian hidup atau mati, diancam
hak lawan, bersalah melakukan perbuatan
dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun
penipuan atau yang menyimpang dari per-
(5) Percobaan perkelahian tanding tidak dipidana
syaratan
Kejahatan Yang Membahayakan Keamanan Umum
bagi Orang atau barang
Kejahatan Yang membahayakan keamana umum bagi orang atau barang yaitu keja-
hatan yang mana menimbulkan akibat nyata dimuka umum sebagai contoh yang
membahaykan bagi barang yaitu Merusak bangunan lalu lintas umum (Pasal 192
dan 193 KUHP), merusak gedung (Pasal 200 dan 201 KUHP). Sedangkan bagi
orang yaitu contohnya Meracuni air dalam sumur atau mata air atau pompa air
(Pasal 202 dan 203 KUHP) , Menjual makanan yang membahyakan ( Pasal 204 dan
205 KUHP)
Kejahatan Pelayaran

Kejahatan mengenai Pelayaran atau mengenai pembajakan di luat. Menurut R. Soesilo


menjelaskan bahwa mengancam hukuman pembajakan di pantai, ialah pembajakan yang di-
lakukan di dalam laut teritorial.

Sebagai contoh pasal 439 ayat (1) KUHP


(1). Diancam karena melakukan pembajakan di tepi laut dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun, barang siapa dengan
memakai kapal melakukan perbuatan kekerasan terhadap kapal lain
atau terhadap orang atau barang di atasnya, di perairan indonesia.
Pelanggaran Keamanan Umum bagi Orang
atau Barang dan Kesehatan

Pelanggaran terhadap keamanan umum bagi orang atau barang dan kesehatan yaitu antara
lain Pasal 489 “kenakalan terhadap orang atau barang”, Pasal 493 KUHP “Mengikuti Orang
lain secara mengganggu”, Pasal 494 “Tidak Memberi Tanda pada Galian atau Lubang di
jalan Umum”
Pelanggaran Ketertiban Umum

Pelanggaran terhadap ketertiban umum yaitu antara lain pasal 503 KUHP yaitu, mengan-
cam dengan kurungan paling lama 3 hari atau denda paling banyak dua ratus dua puluh
lima rupiah bagi barangsiapa yang:
1. Membuat kegaduhan atau memberisikan tetangga, sehingga ketenteraman malam hari
dapat terganggu.
2. Membuat kegaduhan di dekat bangunan untuk menjalankan ibadah yang dibolehkan
atau untuk sidang pengadilan di waktu ada ibadah atau sidang
Pelanggaran Pelayaran

Pelanggaran pelayaran yaitu salah satu nya diatur dalam Pasal 560 KUHP, Seorang
nahkoda kapal indonesia yang berangkat sebelum dibikin dan ditandatangani daftar anak
buah yang diharuskan oleh ketentuan undang-undang, diancam dengan pidana denda pal-
ing banyak seribu lima ratus rupiah
Thank you

Anda mungkin juga menyukai