NIM: 21103070074
TUGAS UTS HUKUM PIDANA
1. Dalam kasus ini Joni dapat disanksi pidana dengan menggunakan pasal perkelahian.
Dalam pasal 184 ayat (2) dan ayat (3) KUHP seseorang diancam pidana penjara satu tahun
dan empat bulan jika dalam perkelahian satu lawan satu tersebut melukai lawanya atau
maksimal empat tahun kurungan penjara. Lebih lanjut pada ayat (4) apabila dalam
perkelahian tersebut apabila mengakibatkan salah satunya meninggal dunia maka dapat
diancam pidana penjara paling lama tujuh tahun. Dalam kasus ini pasal 184 KUHP dapat
digunakan untuk menjatuhkan sanksi pidana apabila perkelahian itu dilaksanakan duel satu
lawan satu dan bukan merupakan tindakan penganiayaan.
Adapun bukti kuatnya dijelaskan dalam surat keterangan hasil visum No.
123/VER/RSUD/V/2022. Bono mengalami luka dikepala, dan kaki yang mengakibatkan
Bono tidak dapat berjalan.
Adapun Joni sebagai tersangka melakukan pembelaan terpaksa yang melampaui batas
(Noodweerexces) merujuk pada pasal 49 ayat (2) KUHP “pembelaan terpaksa yang
melampaui batas, yang langsung disebabkan oleh keguncangan jiwa yang hebat karena
serangan atau ancaman serangan itu, tidak dipidana." Dari pasal tersebut Joni dapat
melakukan pembelaan dengan alasan pemaaf. Pembelaan Terpaksa yang Melampui Batas
(Noodweerexces) terletak pada syarat adanya “keguncangan jiwa yang hebat”, dalam bentuk
kecemasan, perasaan cemas yang dirasakan secara teramat sangat (dahsyat), rasa takut, dan
kemarahan hebat, yang berakibat terganggunya keadaan jiwa atau batin seseorang sehingga
mengubah serangan tersebut menjadi pembelaan diri yang berlebihan. Hal tersebutlah yang
menyebabkan batas-batas keperluan pembelaan dilampaui, walaupun serangan dari
penyerang itu sendiri sebenarnya telah berakhir. Maka kondisi yang demikian, menjadi suatu
alasan pemaaf yang menghapus elemen kesalahan (schuld), dari orang yang membela diri
secara berlebihan tersebut.
3. Pasal 311 UU No. 22 2009 (1) “setiap orang yang dengan sengaja mengemudikan
kendaraan bermotor dengan cara atau keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang.
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak (tiga
juta rupiah). Sedangkan dalam ayat (5) “Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud yang
mengakibatkan orang lain meninggal dunia, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling
lama 12 (dua belas) tahun penjara atau denda paling banyak (dua puluh juta rupiah). Unsur
pasal yaitu mengemudikan kendaraan bermotor dengan kondisi membahayakan bagi
pengguna jalan lain dan mengakibatkan nyawa orang lain menghilang.