Anda di halaman 1dari 2

Analisis Kasus Pengkroyokan Santri Darul Qur’an

1. 1) Ancaman hukuman bagi pelaku pengeroyokan yang dilakukan oleh anak di bawah
umur adalah pasal 170 KUHP. sesuai dengan apa yang telah di atur di dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana, sedangkan untuk hukuman yang ditetapkan
tergantung dari apa yang telah diperbuat. Dengan pidana penjara paling lama tuju
tahun, jika ia dengan sengaja menghancurkan barang atau jika kekerasan yang
digunakan mengakibatkan luka-luka, dengan pidana penjara paling lama sembilan
tahun, jika kekerasan mengakibatkan luka berat, dengan pidana penjara paling lama
dua belas tahun, jika kekerasan mengakibatkan maut.

2) Perlindungan hukum bagi pelaku pengeroyoan yang dilakukan oleh anak di bawah
umur dapat dilihat dalam pasal 45 KUHP, Undang-Undang Nomor. 23 Tahun 2002
tentang perlindungan anak dan Undang-Undang Nomor. 39 Tahun1999 Tentang Hak
Asasi Manusia.

2. Delik Penyerangan di Pasal 170 KUHP” yang terhimpun di laman Business Law
Universitas Bina Nusantara menyebutkan, Pasal 170 KUHP terdapat dalam bagian
Buku 2 tentang Pidana Kejahatan, tepatnya pada Bab V Tentang Kejahatan Terhadap
Ketertiban Umum.
Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum dapat dimaknai bahwa tujuan utama perbuatan
tersebut adalah mengganggu ketertiban umum sehingga harus bisa dibuktikan
kejahatan yang dilakukan untuk membuat suasana tidak aman. Tujuan utama Pasal
170 adalah akibat dari perbuatan menggunakan kekerasan secara bersama-sama.
Adapun isi Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan ancaman pidananya adalah
sebagai berikut:
Pasal 170 (1) Barangsiapa yang di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan
terhadap orang atau barang, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun enam
bulan. (2) Tersalah Dihukum: 1. Dengan penjara selama-lamanya tujuh tahun jika
seseorang dengan sengaja merusakkan barang atau jika kekerasan yang
dilakukannya itu menyebabkan sesuatu luka; 2. Dengan penjara selama-lamanya
sembilan tahun jika kekerasan tersebut menyebabkan luka berat; 3. Dengan penjara
selama-lamanya dua belas tahun jika kekerasan tersebut menyebabkan kematian
orang lain. (3) Pasal 89 tidak diterapkan.

3. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 363 ayat (1) ke–4 jo Pasal 65
ayat (1) dan ayat (2) KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: 1. unsur
barang siapa. 2. unsur mengambil sesuatu barang. 3. unsur dengan sengaja memiliki
dengan melawan hukum barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah
kepunyaan orang lain.4. unsur yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. 5. unsur
dalam hal perbarengan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan
yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan.
Refrensi :

ADAWIYAH, B. R. (2017). TINDAK PIDANA DAN PERTANGGUNGJAWABAN


PIDANA ANAK YANG MELAKUKAN PENGEROYOKAN TERHADAP ANAK (Studi
Kasus Putusan Nomor 01/Pid. Sus. Anak/2014/PN. Kdr) (Doctoral dissertation,
Universitas Airlangga).
Kusumawati, A. R. I., Dewi, A. A. S. L., & Suryani, L. P. (2022).
Pertanggungjawaban Pidana terhadap Pengeroyokan oleh Anak di Bawah Umur
Mengakibatkan Kematian. Jurnal Interpretasi Hukum, 3(1), 199-203.

Fahrani, N. A. (2016). Penyelesaian Perkelahian Antar Pelajar Sma Jakarta Oleh


Kepolisian Resort Jakarta Selatan (Studi Kasus: Tawuran Pelajar Sma N 6 Dengan
Sma N 70 Jakarta). ADIL: Jurnal Hukum, 7(2), 212-221.

Anda mungkin juga menyukai