PAPER NAME
25 Pages 41.9KB
Summary
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasal 1 Ayat 3 menerangkan hal ini sesuai dengan kebijakan ini (UUD 1945). Dengan
25
UUD 1945, NKRI adalah negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang
perlindungan hukum.
kehidupan masyarakat lebih mudah diatur dan menyenangkan bagi semua orang.
sebaliknya. Sistem hukum suatu masyarakat dapat dipandang sebagai cerminan dari
sejarah sosialnya, tetapi hukum itu sendiri bersifat dinamis dan dapat berubah selama
diperlakukan sama di bawah hukum, hukum dan pemerintah berfungsi sebagai alat
8
1
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun
1945
2
H. Zamhari Abidin, Pengertian Dan Asas Hukum Pidana, Palembang : Ghalia Indonesia,
1986, Hal. 84
1
vital untuk memastikan bahwa kehidupan sehari-hari masyarakat berjalan dengan
mereka tidak dididik tentang hak-hak hukum mereka. Akibat kurangnya pengetahuan
penegakan hukum dan pemerintah. Karena kondisi ekonomi yang sulit saat ini,
Kriminalitas yang sering kali dialami pada kehidupan masyarakat sekarang ini
memenuhi hak dan kewajiban serta menumbuhkan sikap aparat kepolisian sesuai
2
banyaknya kejahatan yang terjadi diantaranya adalah tindak pidana pengeroyokan
Hukum pidana disebut juga sebagai hukum publik karena menyangkut seluruh
hukum adalah seperangkat aturan yang mengatur bagaimana orang harus berperilaku
berikut :5
bermoral lurus.
9
3
Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia, Bandung : PT. Refika
Aditama, 2011, Hal. 14
4
Ibid. Hal. 15
5
Ibid. Hal. 19-20
3
Berdasarkan hal tersebut diatas, menurut penulis merupakan hal yang wajar
saja meskipun tujuan pidana diartikan sebagai bentuk ancaman tetapi bisa berperan
Pertama, harus ada norma, seperti larangan, perintah, atau aturan, dan kedua,
harus ada sanksi atau sanksi bagi yang melanggar norma, seperti ancaman dengan
12
Dalam KUHP, pasal yang menetapkan tentang tindak pidana pengeroyokan
yaitu Pasal 170 KUHP. Tindak pengeroyokan tersebut termasuk pada Kejahatan
memiliki ancaman pidana yang lebih tinggi. Sebuah pasal dalam KUHP, Pasal 170,
6
menyatakan “Barang siapa dimuka umum, bersama-sama melakukan kekerasan
34
terdahap orang atau barang... ”7. Selanjutnya, Pasal 170 Ayat (2) bagian 1
menyatakan “... yang bersalah dipidana penjara selama tujuh tahun, apabila kekerasan
6
Ibid. Hal. 13
7 28
Anonim, 3 Kitab Undang-Undang (KUHPer, KUHP & KUHAP), Grahamedia Press, 2016,
Hal. 523
8
Ibid
4
Tindak pidana pengeroyokan dapat terjadi dan dilakukan oleh siapa saja
dengan sebab apapun, bahkan dilakukan oleh aparat hukum terhadap warga sipil,
seperti dialami oleh Figi Hudan Purwanto di Semarang. Dengan kronologi kejadian
1
dimana pada 18 Desember 2008 pukul 21.00 WIB Figi Hudan Purwanto mengalami
tindak pengeroyokan yang dilakukan oleh Subagyo yang ternyata adalah seorang
anggota TNI Angkatan Laut dan kawan-kawannya yang merupakan warga sipil.
Tindakan yang dilakukan oleh Kopdar Mar Subagyo tersebut menyalahi atau
KUHP yaitu Pasal 170 mengatur mengenai tindak pidana pengeroyokan. Dalam hal
ini, tindakan pengeroyokan yang telah dilaksanakan oleh Kopdar Mar Subagyo
8
tepatnya tidak sesuai dengan Pasal 170 Ayat (2) Bagian 1 KUHP sebab tindak pidana
pengeroyokan yang telah dilakukannya sampai mengakibatkan luka pada Figi Hudan
11
Purwanto. Tindakan tersebut, berdasarkan Pasal 170 Ayat (2) Bagian 1 KUHP
1
Berdasarkan Putusan Nomor : PUT/35-K/PM.II-10/AL/IV/2009 tindakan
pengeroyokan yang dilakukan oleh Kopdar Mar Subagyo dijatuhi pidana yakni 2
bulan 20 hari oleh Pengadilan Militer II-10 Semarang. Putusan hakim menurut
penulis redah dibandingkan dengan apa yang diancamkan oleh Pasal 170 KUHP,
11
terutama berdasarkan Pasal 170 Ayat (2) ke-1 KUHP. Dengan ancaman maksimal
5
Apalagi dengan status yang dimiliki oleh Kopdar Mar Subagyo sebagai
anggota TNI Angkatan Laut yang notabennya adalah aparatur negara yang
seharusnya mengayomi, melindungi dan memberikan contoh cara bersikap yang baik
permasalahan dengan unjuk kekuatan dan melakukan kekerasan dalam hal ini tindak
pidana pengeroyokan.
Keberadaan aparat negara ada untuk melindungi rakyat maupun setiap lapisan
masyarakat dari pelanggaran dan/atau kejahatan tapi jika aparat negara yang
1
Menurut penulis, kasus Putusan Nomor : PUT/35-K/PM.II-10/AL/IV/2009
merupakan jenis kasusyang termasuk dalam peradilan koneksitas atau hukum acara
koneksitas atau koneksitas yang syarat dengan adanya penyertaan, dimana tindak
hakim yang menetapkan keputusam pidana penjara 2 bulan 20 hari, dengan adanya
unsur penyertaan dan terdakwa yang kedudukannya adalah sebagai aparat negara TNI
Angkatan Laut adalah termasuk dalam hal-hal yang memberatkan hukumannya. Oleh
karena itu hakim dapat menjatuhkan putusannya lebih dari pada itu, karena pidana
6
Dalam perkara pidana, putusan hakim menjadi tolak ukur pemahaman hakim
terhadap perkara penuntut umum, sekaligus klimaks dari proses hukum. Oleh karena
itu, penulis berharap dapat mempelajari hal-hal tertentu dalam penelitian ini, yaitu:
24
“Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan Hakim Dalam Tindak Pidana
1
Pengeroyokan Yang Dilakukan Oknum TNI (Putusan Nomor : PUT/35-
K/PM.II-10/AL/IV/2009)”.
B. Rumusan Masalah
In light of the information presented above, the question posed in this study is:
What factors does the judge take into account when rendering a criminal verdict in
1
the case of decision Number: PUT/35-K/PM.II-10/AL/ IV/2009)?.
C. Tujuan Penelitian
23
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam
1
menjatuhkan putusan pidana dalam kasus putusan nomor PUT/35-K/PM.II-
10/AL/IV/2009.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis adalah agar mampu menjadi bahan referensi bagi pembaca
30
ataupun masyarakat mengenai dasar pertimbangan hakim dalam
menjatuhkan putusan.
9
2. Manfaat praktis, selain sebagai pemenuhan syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Hukum juga untuk mengembangkan pola pikir penulis juga sebagai
diperoleh.
7
6
BAB IV
1. Kasus Posisi
Pada
1
tanggal 18 Desember 2008 atau setidak-tidaknya pada waktu itu di Jalan
Kulbanda No. 6 RT 02/RW 06, Kel. Beji, Kec. Pemalang telah terjadi Tindak Pidana
Pengeroyokan/Pemukulan/Penganiayaan yang dilaksanakan oleh Terdakwa Kopda
Mar Subagyo dan pada faktanya adalah seorang Prajurit TNI-AL terhadap saksi Figi
Hudan Purwanto (Figi) yang disebabkan oleh ketersinggungan saat sedang
berkendara melintasi Polres Pemalang dengan maksud untuk menyalip saksi korban
tetapi tidak dihiraukan oleh saksi korban sehingga menyebabkan terjadinya tindak
Pidana Pengeroyokan. Setelah itu, kejadian berlanjut di luar toko milik dapur saksi
Mohammad Rifai. Luka dan trauma perut yang dialami saksi Figi merupakan akibat
8
perbuatan terdakwa Kopda Mar Subagyo dan kawan-kawan yang dibuktikan
1 1
dengan
Surat Keterangan Pemeriksaan Luka dari RS Santa Maria Pemalang tanggal 13
Januari 2009 yang ditandatangani oleh dr Adi Setiawan. Telah ditetapkan secara sah
dan meyakinkan bahwa Terdakwa dalam perkara Kopda Mar Subagyo melaksanakan
tindak pidana pemukulan seperti yang dimaksud pada Pasal 170 Ayat (2) KUHP
Filipina.
yang digunakan oleh Oditur Militer yaitu Perbuatan Terdakwa Kopda Mark Subagyo
4
tersebut diatur dan diancam dalam Pasal 170 Ayat (2) ke-1 KUHP.9
“Yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun, apabila
individu secara sengaja merusak barang ataupun kekerasan yang dilakukan
menimbulkan luka”
1. Tuntutan Oditur1Militer
Atas Putusan Nomor PUT/35-K/PM.II-10/AL.II/10, Penuntut Militer meminta
170 Ayat (2) 1 KUHP dan maka Jaksa Militer meminta agar terdakwa dihukum :
9
4. Amar Putusan dan Pertimbangan Hakim
a. Amar Putusan 1
Berdasarkan Putusan Nomor : PUT/35-K/PM.II-10/AL/IV/2009 Majelis
b. Pertimbangan Hakim
Tidak ada masalah dengan sanksi pidana yang diberikan hakim sepanjang
tidak melampaui sanksi pidana minimal dan maksimal yang diancam dalam pasal
hakim ketika mengambil keputusan berupa sanksi pidana agar putusan tersebut
dijatuhkan. Suatu hasil yang dapat diterima oleh masyarakat luas, baik bagi korban
dan terdakwa, maupun bagi mereka yang menjadi saksi. Secara singkat Pasal 182
10 2
Bambang Waluyo, Pidana Dan Pemidaan, Jakarta : Sinar Grafika, 2013, Hal, 86-88.
10
2. Setelah jaksa penuntut umum memiliki kesempatan untuk memberikan
tanggapan, terdakwa atau penasihat hukum memiliki kesempatan untuk
mengajukan pembelaannya. Terdakwa atau penasihat hukum harus tetap
memiliki kata terakhir.
3. Tuntutan, pembelaan, dan tanggapan semuanya disampaikan dengan tertulis
kepada Ketua Sidang, yang kemudian mendistribusikan salinannya kepada
semua pihak yang terlibat.
4. Hakim di suatu persidangan akan menyatakan pemeriksaan ditutup ketika
acara selesai. 2 Sebagai pilihan lebih lanjut, perkara tersebut dapat dibuka
kembali, baik atas permintaan Penuntut Umum, terdakwa atau kuasa hukum,
dengan menyebutkan alasan pembukaan kembali.
4
5. Terdakwa, saksi, penasihat hukum, penuntut umum, dan hadirin
meninggalkan ruang sidang setelah pemeriksaan selesai, dan hakim
melakukan musyawarah terakhir untuk memperoleh keputusan apabila
diperlukan.
6. Sangat penting bahwa dakwaan dan semua bukti yang disajikan di
persidangan dipertimbangkan ketika membuat keputusan.
7. Semua 37 pendapat dan pertanyaan dari hakim ketua majelis, serta dari anggota
majelis dari yang paling muda hingga yang paling tua, harus disertai dengan
pertimbangan dan alasan dalam musyawarah.
8. Sebagai aturan umum, keputusan bulat dicapai dalam musyawarah majelis,
tetapi jika ini tidak memungkinkan, aturan berikut berlaku:
- Putusan dengan suara terbanyak
- Jika suara terbanya ktidak di peroleh, putusan hakim yang diambil adalah
yang paling menguntungkan terdakwa
9. Sebuah buku set keputusan telah dibuat khusus untuk tujuan ini, dan isi buku
dirahasiakan. 2
10. Untuk memberitahukan kepada Penuntut Umum, terdakwa, dan penasehat
hukum tentang putusan Pengadilan Negeri, harus disampaikan dan
diberitahukan pada hari yang sama ataupun hari yang lain sebelum putusan
itu dibuat resmi.
7
Terdakwa Kopda Mar Subagyo telah divonis oleh Pengadilan Militer II-10
7
Semarang di Indonesia. Artinya, terdakwa dinyatakan bersalah oleh Pengadilan
Militer II-10 Semarang atas kejahatan yang didakwakan kepadanya. Kopdar Mar
Pasal 170 KUHP Pertama menurut alat bukti dan keterangan saksi di bawah
32
sumpah, dan barang bukti dan fakta yang terungkap di persidangan.
11
Pengadilan Militer II-10 Semarang memutuskan bahwa Kopdar Mar
ditahan dalam tahanan sementara; dia juga didenda lima ribu rupiah untuk kasus
15
ini. Adalah tindak pidana yang diancam dengan Pasal 170 Ayat (2) KUHP 1
tentang pemukulan.
hukum pidana digunakan untuk memberantas tindak pidana. Ada banyak faktor
yang menentukan apakah hukuman seseorang dipandang adil atau tidak, atau dapat
selama tidak berada di luar sanksi pidana minimal dan maksimal yang digariskan
dalam pasal yang berkaitan. Persoalannya terletak pada apa yang digunakan hakim
bagi masyarakat luas, serta bagi keluarga korban, aparat penegak hukum, dan
ringannya kejahatan.
12
Alasan Majelis Hakim untuk memenangkan Terdakwa Kopda Mar
1
Subagyo dalam Putusan Nomor: PUT/35-K.PM.II-10/AL/IV/2009 meliputi :
2
1. Pertimbangan hakim yang memberatkan terdakwa:
meringankan majelis mengacu pada ketetapan Pasal 197 Ayat (1) huruf KUHAP.
5. Analisis Penulis
1 7
Kasus Putusan Nomor : PUT/35-K/PM.II-10/AL/IV/2009 pada Pengadilan
sebagai kasus koneksitas. Dalam KUHAP dijelaskan dalam Pasal 89 KUHAP bahwa
17
kasus koneksitas merupakan tindak pidana yang dilaksanakan bersama oleh beberapa
individu termasuk lingkungan peradilan umum dan militer, diselidiki dan diadili oleh
pengadilan.
7
Perih tersebut sama halnya kasus pengeroyokan yang diadili oleh Pengadilan
Militer II-10 Semarang dengan Terdakwa Kopda Mar Subagyo yang merupakan
13
seorang Prajurit TNI-AL bersama 4 teman-temannya yang statusnya warga sipil yang
melakukan tindak kekerasan dalam hal ini pengeroyokan terhadap Figi. Berdasarkan
5
hal tersebut, kasus ini termasuk dalam lingkup lingkungan peradilan umum dan
lingkungan peradilan militer sinkron dengan Pasal 89 Ayat (1) KUHAP yang
Menurut penulis, karena kasus ini merupakan kasus koneksitas maka sesuai
tindak pidana yang mana diantara para tersangka ataupun terdakwa mengalami
individu yang memiliki status militer (TNI) dan orang sipil. Sejalan dengan pendapat
12
penulis, Prof Andi Hamzah12 menyatakan peradilan koneksitas merupakan sistem
peradilan terhadap tersangka pembuat delik penyertaan diantara orang sipil dengan
militer, begitu pula HM Rasyid Hariman dan Fahmi Raghib13 dalam bukunya
pasti menyangkut delik penyertaan yang melibatkan orang dengan sipil dalam suatu
tindak pidana secara bersama seperti yang ditetapkan pada Pasal 55 dan 56 KUHP14.
11
Anonim, Op. Cit, Hal. 710
12
Andi Hamzah, Op.cit Hal. 214
13
HM Rasyid Ariman, Fahmi Raghib, Op.Cit, Hal 117-118
14
Anonim, Opcit, Hal. 492
14
Selanjutnya untuk menentukan peradilan mana yang lebih berwenang juga
16
diatur dalam KUHAP tepatnya Pasal 91 Ayat (1) KUHAP dan Ayat (2) KUHAP15
5
yang pada intinya menerangkan bahwa dimana letak titik berat kerugian yang
diakibatkan dari tindak pidana lebih kepada kepentingan umum atau militer, maka
berdasarkan hal tersebut, maka kasus yang dilakukan oleh saudara Kopda Mar
Subagyo yang diadili dalam lingkup peradilan militer menurut hemat penulis sudah
22
tepat adanya dan juga bersesuaian dengan Pasal 9 Ayat (1) UU No. 31 Tahun 1997
peristiwa hukum yang mana kekerasan dilakukan oleh lebih dari satu individu,
sehingga dibutuhkan beberapa pasal yang ditautkan dalam dakwaan Oditur Militer
15
Ibid, Hal. 710-711
15
terhadap apa yang spesifik dilaksanakan oleh diri sendiriyang megakibatkan luka
6
berat seperti yang ditetapkan dalam Pasal 358 Ayat (1) KUHP.
yang mengakibatkan individu lain terluka sebagai beberapa hal yang memberatkan,
fakta bahwa terdakwa memangku jabatan sebagai TNI aktif, serta fakta bahwa kasus
ini adalah koneksitas yang sarat dengan adanya penyertaan atas tindak pidana yang
yang menyebabkan saksi Figi mengalami luka-luka bukanlah unsur yang dapat
menjadi pemberat dalam pasal ini. Hal ini disebabkan karena perbuatan yang
26
diterangkan pada Pasal 170 Ayat (2) ke-1 KUHP adalah perbuatan yang dapat
kehidupan masyarakat.
terdakwa vonis hukuman penjara 2 bulan 20 hari dikatakan ringan dan tidak
14
sinkron dengan tuntutan jaksa, sebab Hakim memutuskan sebuah hukuman tidak
berdasarkan terhadap penjatuhan yang telah ditetapkan pada 170 KUHP dengan
isi meliputi :
16
Pasal 170 KUHP mengenai pengeroyokan dijelaskan:16
3
1. Barang siapa secara terang-terangan dengan tenaga bersama melakukan
kekerasan terhadap individu ataupun barang diancam dengan pidana penjara
paling lama 5 tahun 6 bulan.
2. Yang bersalah diancam:
a. Dengan pidana penjara paling lama 7 tahun, apabila ia secara sengaja
merusak barang ataupun apabila kekerasan yang dilakuka menimbulkan
luka.
b. Dengan pidana penjara paling lama 9 tahun, apabila kekerasan
menimbulkan luka berat.
c. Dengan pidana penjara paling lama 12 tahun, apabila kekerasan
menimbulkan kematian.
keyakinan diukur dengan pemikiran yang terdapat didalam diri terdakwa meliputi
kealpaan, iktikad baik dan sikap batin terdakwa. Terdapat beberapa alasan hakim
sebab pada pasal 170 KUHP menyatakan pelaku kejahatan lebih dari satu
benda.
2
3. Apakah tindak pidana yang dilaksanakan oleh terdakwa dengan niat, hati
16
Anonim, Op. Cit, Hal. 523
17
2
4. Melihat dari usia terdakwa yang muda dan dapat memiliki masa depan yang
cerah.
Fotocopy Kartu Tanda Anggota atas nama Kopda Mar Subagyo NRP. 74810 dan 1
lembar Surat Keterangan Pemeriksaan Luka dari RSU Maria Pemalang Nomor
2
10/S/X-1/I/2019 13 Januari 2009 An. Figi Hudan Purwanto. Sehingga dari alat
bukti yang sah, Majelis Hakim yakin bahwa telah terjadi tindak pidana yang
dilaksanan terdakwa dan dijatuhi hukuman pidana penjara selama 2 bulan 20 hari.
2
Berdasarkan pernyataan Mr. MH.Tirtamidjaja dalam bukunya Kedudukan
Hakim dan Jaksa yang dikutib oleh Leden Marpaung, hakim dalam menetapkan
suatu penjatuhan pidana yang dialami oleh masyarakat dan terdakwa adalah
17
LedenMarpaung,Proses PenangananPerkara Pidana,Jakarta: SinarGrafika,1992, hal,414-415
18
6. Menentukan apakah dia menyesali perbuatannya atau masih menyangkal
2
kesalahannya di hadapan bukti sebaliknya.
7. Kepentingan masyarakat umum (hukum pidana diberlakukan untuk menjaga
kepentingan umum, pada keadaan spesifik memerlukan hukuman yang berat bagi
tindak pidana).
1. Dalam kasus Kopda Mar Subagyo mengakibatkat luka dan trauma ebdomen
seharusnya melihat dulu efek yang diterima korban karna belum tentu
menjadikan seseorang lebih sensitif dalam hal ini mudah tersinggung dan susah
19
5. Terdakwa diusia muda apalagi sebagai anggota TNI aktif harus memberi
contoh kepada masyarakat tidak melaksanakan beberapa hal yanh tidak baik
Pada dasarnya tindak pidana merupakan suatu tindakan yang merugikan baik
itu terhadap pelaku terlebih lagi terhadap korban. Sehingga tidak ada pembenaran
terhadap suatu tindak pidana apalagi jika tindak pidana tersebut dilakukan oleh aparat
penegak hukum, TNI atau prajurit yang pada dasarnya memiliki tugas dan kewajiban
untuk menjaga ketertiban umum dan keamanan masyarakat dan negara. Selain itu,
1
sebagai seorang TNI yang seharusnya memberikan contoh dan menjadi panutan oleh
masyarakat dalam bersikap dan bertindak sehingga sangat tidak pantas dan tidak
mengalami luka-luka.
ditemukan oleh juri, yang memutuskan bahwa ia telah terbukti secara hukum
bersalah. Akibatnya, Terdakwa divonis dua bulan dua puluh hari penjara.
20
Menetapkan bahwa hukuman Terdakwa dikurangi menjadi nol karena
penahanan sementara, dan terdakwa dalam hal ini dituntut dengan tambahan
4
Rp. 5.000-, "lima ribu rupiah" biaya. Pasal 170 Ayat (2) 1 KUHP yang
sanksi pidana.
2
Pasal 183 KUHAP menyatakan bahwa keyakinan hakim atas
sesuai dengan hukum yang berlaku oleh hakim. Hakim juga harus
menjatuhkan putusan.
18
2
Lubut MP Pangaribuan, Hukum Acara Pidana :Surat-Surat
ResmidiPengadilanolehAdvocat,Jakarta:Djambatan,2005, hal.3-4
21
2
Menurut analisis penulis pertimbangan hukum yang diambil majelis hakim
diatur dalam Pasal 170 Ayat (2) ke-1 KUHP yang pada dasarnya deliknya berfokus
pada akibat dari perbuatan yang dapat megganggu kepetinngan umum atau dapat
membahayakan masyarakat.
hakim hanya perlu mempertimbangkan aspek kepentingan umum sebagai akibat dari
36
perbuatan tersebut. Aspek kepentingan umum yang menjadi salah satu pertimbangan
majelis hakim dalam memutus kasus a aquo dalam analisis penulis dalam fakta-fakta
dalam persidangan tidak ada aspek kepentingan umum yang menjadi terganggu akibat
35
dari perbuatan pidana ini, sehingga tujuan dari Pasal 170 KUHP ini tidak terpenuhi.
unsur koneksitas yang syarat dengan penyertaan dalam perbuatannya, juga status dari
terdakwa yang merupakan orang militer (Anggota TNI aktif) seharusnya menjadi
perhatian khusus oleh Majelis Hakim. Perbuatan seorang TNI pasti menjadi pusat
perhatian baik bagi masyarakat sipil ataupun orang militer lainnya serta dapat
2
mencoreng citra institusi TNI perbuatan terdakwa yang menyebabkan orang lain luka.
22
Seharusnya hal-hal tersebut menjadi hal-hal yang memberatkan dalam pertimbangan
2
hakim untuk memeriksa dan mengadili suatu tindak pidana.
Seseorang dapat dipidana 7 (tujuh) tahun penjara berdasarkan Pasal 170 Ayat (2)
Bagian 1 untuk kekerasan kolektif terhadap orang atau harta benda, yang
mengakibatkan luka. Sebagai anggota TNI yang seharusnya menjadi panutan dan
pelindung masyarakatnya, penulis berpendapat bahwa hukuman dua bulan dua puluh
2
hari masih terlalu ringan karena tindakan terdakwa tidak sesuai dengan kemanusiaan.
Apalagi dalam perkara ini melibatkan dua lingkungan peradilan yang sudah jelas
bahwa dalam kasus ini pasti memiliki unsur penyertaan dalam terjadinya tindak
Pasal 170 Ayat (2) Bagian 1 KUHP juga mempertimbangkan bahwa ini adalah delik
5
penyertaan. Selain itu, kasus ini adalah tindak pidana koneksitas yang mana tindak
pidana ini dilakukan oleh orang militer (anggota TNI) bersama-sama dengan orang-
orang sipil sehingga majelis hakim dapat menjatuhkan putusan lebih daripada 2 bulan
20 hari. Karena majelis hakim cenderung menggunakan Pasal 170 Ayat (2) Bagian 1
tetapi ketikan menjatuhkan putusan pidana 2 bulan 20 hari, seharusnya putusan hakim
tidak sekedar itu karena yang melakukan adalah orang militer (anggota TNI aktif).
23
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1
Dalam perkara nomor PUT/35-K/PM.II-10/AL/IV/2009, hakim
hukuman yang lebih ringan dari tuntutan Jaksa Militer dan ancaman hukuman
dalam Pasal 170 Ayat (2) 1. Faktor-faktor tersebut antara lain cara terdakwa
2
melakukan tindak pidana kekerasan—ia melakukannya dengan tangan kosong
dan tidak menggunakan benda apa pun—usianya yang dinilai hakim terlalu
keyakinan atau hati nurani hakim, menjadi dasar pertimbangan hakim dalam
13
perkara tindak pidana pemukulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170
Ayat (2) 1 KUHP yang dilakukan oleh Kopda. Mar Subagyo. Dalam
orang lain luka sebagai hal-hal yang memberatkan serta fakta bahwa terdakwa
memangku jabatan sebagai anggota TNI aktif dan perbuatan terdakwa yang
B. Saran
24
10
1. Sebaiknya majelis hakim yang menangani, mengadili dan memutus
dilingkungan peradilan.
25
Similarity Report ID: oid:22918:20493104
TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.
dilmil-semarang.go.id
1 7%
Internet
eprints.walisongo.ac.id
2 6%
Internet
eprints.radenfatah.ac.id
3 1%
Internet
repository.ub.ac.id
4 1%
Internet
digilib.uinsby.ac.id
5 <1%
Internet
repositori.uin-alauddin.ac.id
6 <1%
Internet
lib.unnes.ac.id
7 <1%
Internet
repository.ubharajaya.ac.id
8 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:22918:20493104
repository.unhas.ac.id
9 <1%
Internet
wisuda.unissula.ac.id
10 <1%
Internet
sumsel.suara.com
11 <1%
Internet
repository.unbari.ac.id
12 <1%
Internet
digilib.uns.ac.id
13 <1%
Internet
123dok.com
14 <1%
Internet
hukum-hukum.com
15 <1%
Internet
mekkel.wordpress.com
16 <1%
Internet
pustakabagopscianjur.blogspot.com
17 <1%
Internet
eprints.uns.ac.id
18 <1%
Internet
jdih.ubl.ac.id
20 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:22918:20493104
berita-one.com
21 <1%
Internet
digilib.esaunggul.ac.id
22 <1%
Internet
download.garuda.ristekdikti.go.id
23 <1%
Internet
eprints.ums.ac.id
24 <1%
Internet
muki.or.id
25 <1%
Internet
parismanalush.blogspot.com
26 <1%
Internet
dspace.uii.ac.id
28 <1%
Internet
jubi.co.id
29 <1%
Internet
repository.unika.ac.id
30 <1%
Internet
bizlawnews.id
31 <1%
Internet
de.scribd.com
32 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:22918:20493104
ejurnal.ung.ac.id
33 <1%
Internet
jurnal.unej.ac.id
34 <1%
Internet
podiumindonesia.com
35 <1%
Internet
repository.unpas.ac.id
36 <1%
Internet
septisiregar.wordpress.com
37 <1%
Internet
Sources overview