oleh :
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defisnisi dan Dasar Hukum Rumah Sakit..................................... 3
2.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit .................................................... 3
2.2.1 Tugas ................................................................................... 3
2.2.2 Fungsi .................................................................................. 4
2.3 Persyaratan.................................................................................... 4
2.3.1 Umum................................................................................... 4
2.3.2 Sumber Daya Manusia......................................................... 5
2.4 Jenis Dan Klasifikasi Rumah Sakit............................................... 6
2.4.1 Berdasarkan Jenis Pelayanan.............................................. 6
2.4.2 Berdasarkan Pengelolahan.................................................. 6
2.5 Syarat-Syarat Mendirikan Rumah Sakit........................................ 7
2.6 Perizinan........................................................................................ 7
2.7 Rumah Sakit yang tidak Memenuhi Persyaratan.......................... 8
2.8 Kewajiban dan Hak Rumah Sakit................................................. 9
2.9 Hak dan Kewajiban Pasien............................................................ 11
2.9.1 Hak Pasien........................................................................... 11
2.9.2 Kewajiban Pasien................................................................ 13
2.10 Tanggungjawab Rumah Sakit..................................................... 13
2.11 Pembiayaan dan Tarif ................................................................. 15
2.12 Pembinaan dan Pengawasan........................................................ 16
2.13 Susunan Organisasi Secara Umum.............................................. 21
2.14 Unit-Unit Non Struktural............................................................. 25
2.15 Kelompok Jabatan Fungsional.................................................... 26
2.16 Staf Medik Fungsional ............................................................... 27
2.17 Tata Kerja.................................................................................... 27
2.18 Eselonisasi................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang umum lahirnya UU No. 47 Tahun 2021 tentang rumah sakit
undang baru dari pihak-pihak yang menjadi aktor dari perumusan dan pembentukan
1) Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
3) Dalam rangka peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan rumah sakit serta
dari Komisi IX DPR periode 2004-2021 agar masuk Program Legislasi Nasional
(Prolegnas) bersama undang-undang lain yang diprioritaskan untuk dibahas saat itu.
Banyaknya masalah di rumah sakit, misalnya pasien ditolak atau disandera, sehingga
tidak cukup diatasi atau diminimalisir kejadian kasus ini dengan regulasi yang sifatnya
hanya sekelas keputusan menteri. Sehingga saat itu, Komisi IX berusaha untuk
membuatkan sebuah regulasi kuat untuk rumah sakit. Selain itu, pesatnya
serta tuntutan masyarakat akan keterbukaan dan pelayanan kesehatan yang bermutu
yang tidak sehat, rendahnya mutu pelayanan, dan munculnya berbagai kasus gugatan
karena adanya dugaan kelalaian dan kesalahan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di
rumah sakit dan belum memadainya landasan hukum penyelenggaraan rumah sakit
sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat. Sehingga UU Rumah Sakit yang masih
berupa RUU saat itu, sangat mendesak disahkan guna melindungi hak-hak pasien,
Dari Pendahuluan Tersebut maka ditarik suatu rumusan masalah yaitu sebagai
Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan perizinan Rumah Sakit menurut UU
1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28H ayat (1)dan
2) Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa setiap orang berhak
4) UU ini diundangkan pada tanggal 28 Oktober 2021, dan paling lambat 2 (dua)
tahun setelah UU ini diundangkan atau sampai dengan tanggal 28 Oktober 2011
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit merupakan
baiknya.
2.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
2.2.1 Tugas
secara paripurna.
2.2.2 Fungsi
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
2.3 Persyaratan
2.3.1 Umum
swasta;
3) Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus
4) Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta harus berbentuk badan hukum yang
1) Rumah sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan
2) Jumlah dan jenis sumber daya manusia harus sesuai dengan jenis dan
3) Rumah sakit harus memiliki data ketenagaan yang melakukan praktik atau
4) Rumah sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap dan konsultan sesuai
perundangan;
undangan;
6) Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja di rumah sakit wajib memiliki izin
Rumah Sakit dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit
Khusus
b) Rumah Sakit Khusus memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau
Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit publik dan Rumah sakit privat
dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Rumah Sakit publik yang dikelola
diatur Permenkes)
Setiap penyelenggara Rumah Sakit wajib memiliki izin, terdiri dari izin
1) Izin mendirikan diberikan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat
2) Izin operasional diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
3) Izin Rumah Sakit kelas A dan Rumah Sakitpenanaman modal asing atau
modal dalam negeri diberikan setelah mendapat rekomendasi dari instansi yang
negeri;
4) Izin Rumah Sakit kelas B diberikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi setelah
5) Izin Rumah Sakit kelas C dan kelas D diberikan oleh Pemerintah Daerah
masyarakat;
kemampuan pelayanannya;
dengankemampuan pelayanannya;
miskin;
9) Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana
ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui,
11) Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan
12) Memberikan informasi yang benar, jelas danjujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;
maupun nasional;
17) Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau
bylaws);
19) Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah
rokok;
pelayanan;
perundang-undangan;
kesehatan;
8) Mendapatkan insentif pajak bagi rumah sakit publik dan rumah sakit yang
Rumah Sakit;
yang mempunyai surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun diluar
Rumah Sakit;
data medisnya;
10) Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dantata cara tindakan medis,
11) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
Rumah Sakit;
15) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap
dirinya;
16) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidaksesuai dengan agama dan
peraturan perundang-undangan
diterimanya;
Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.
1) Rumah sakit hanya mempekerjakan tenaga kesehatan yang kompeten dan ada
2.10.2 Sistem Perlindungan Bila Terjadi Perkara (atau pada saat tuntutan)
administrasi;
timbul dalam penerapannya kepada rumah sakit sehingga timbul doktrin “Hospital
kerugian) yang ditimbulkan oleh orang-orang yang dibawah perintahnya yang sampai
menimbulkan kerugian kepada pasiennya (J. Guwandi, SH. Tindakan medik dan
tanggung jawab Produk Medik Prod Jakarta, FKUI, 1993 hala 15 – 16)
2.10.4 Rumah Sakit Wajib Menyusun Dan Melaksanakan peraturan internal
peraturan organisasi RS (coporate bylaws) dan peraturan staf medis RS (Medical staff
bylaws) yang disusun dalam rangka menyelenggarakan tata kelola perusahaan yang baik
pedoman peraturan internal staff medis (Medical Staff Bylaws) di rumah sakit
2) Claim
kompensasi/ganti rugi
2.11.1 Pembiayaan
1) Pembiayaan Rumah Sakit dapat bersumber dari penerimaan Rumah Sakit,
subsidi Pemerintah Daerah atau sumber lain yang tidak mengikat sesuai
2.11.2 Tarif
c) Besaran tarif kelas III rumahsakit yang dikelola Pemerintah ditetapkan oleh
Menteri;
e) Besaran tarif kelas III Rumah Sakit selain rumah sakit yang dikelola
2.12.1 Umum
Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan
dan organisasi kemasyaratan lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
c) Keselamatan pasien ;
a) Teguran;
Pengawas Rumah Sakit merupakan suatu unit non struktural yang bersifat independen
dan bertanggung jawab kepada pemilik Ruma h Sakit. Keanggotaan Dewan Pengawas
Rumah Sakit terdiri dari unsur pemilik Rumah Sakit, organisasi profesi, asosiasi
7) Mengawasi kepatuhan penerapan etika rumah sakit, etika profesi, dan peraturan
perundang-undangan;
Tugas:
kewenangannya.
Fungsi;
dan pelatihan.
dan pelaporan.
3) Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan
medis.
(1) RSU Kelas A dipimpin oleh seorang Kepala disebut Direktur Utama.
(1) RSU Kelas B Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala disebut Direktur
Utama.
(1) RSU Kelas B Non Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala disebut
Direktur Utama.
(2) Direktur membawahi paling banyak 2 (dua) Bidang dan 1 (satu) Bagian.
(1) RSK Kelas A dipimpin oleh seorang Kepala disebut Direktur Utama.
(1) RSK Kelas B dipimpin oleh seorang Kepala disebut Direktur Utama.
(3) Masing-masing Direktorat terdiri dari 2 (dua) Bidang atau 2 (dua) Bagian
pimpinan sakit.
sakit.
b. Komite
1) Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
sakit.
4) Komite dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat dan diberhentikan
c. Instalasi
rumah sakit.
oleh
yang berlaku.
1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
keahliannya.
kompetensinya.
4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pengembangan.
pelaksanaan tugas bawahannya. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan serta menyampaikan laporan
berkala pada waktunya. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi
dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan
lampirannya disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
III.a;
IV.a
III.a;
IV.a
3) Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan struktural eselon III.b;
IV.a
d. RSU kelas C, terdiri dari:
2) Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan struktural eselon III.b;
eselon IV.b
IV.b
3) Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan struktural eselon III.a;
IV.a
eselon IV.a
c. RSK kelas C, terdiri dari:
2) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural eselon IV.b
DAFTAR PUSTAKA
Al-Fatih, S., & Aulia, F. I. (2021). Tanggung Jawab Negara Dalam Kasus Covid-19
Sebagai Perwujudan Perlindungan HAM (The State’s Responsibility in the Case of
COVID-19 As a Realization of the Protection of Human Rights)’. Jurnal HAM, 12(3),
349-366.
Agung, D., & Novitasari, I. (2022). Efektivitas Sanksi Hukum Bagi Pelanggaran
Protokol Kesehatan Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Makassar. MANDAR:
Social Science Journal, 1(1), 37-47.