PADANGSIDIMPUAN DI NATAL
Oleh :
i
ii
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB IV KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ..................... 35
4.1 Hasil Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ............................................... 35
4.2 Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas ........................................ 67
4.3 Hambatan dan Strategi Mengatasinya ..................................................... 68
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2.2 : Analisa USG untuk isu yang akan diangkat ............................ 15
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang-undang Dasar (UUD) Tahun 1945 merupakan sumber hukum di
Indonesia. Cita-cita luhur bangsa terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
Dalam usahanya untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan
kesejahteraan umum maka pemerintah Indonesia perlu memberikan pelayanan
publik yang lebih baik kepada warganya.
Penyelenggara pelayanan publik, menurut Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 dinamakan Aparatur Sipil Negara (ASN), adalah pelayan
masyarakat/abdi negara yang memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Terkait harapan masyarakat
terhadap Aparatur Sipil Negara adalah kinerja andal yang diberikan dalam
pelayanan publik.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Di
dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
disampaikan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara segabaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara
yang memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bansa berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1
Pegawai Aparatur Sipil Negara memiliki 3 (tiga) fungsi sebagaimana
dijelaskan dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 2014, yaitu sebagai pelaksana
kebijakan publik, sebagai pelayan publik, dan sebagai perekat pemersatu bangsa.
Stigma negatif tentang aparatur sipil negara telah tertanam di masyarakat, hal
ini ditandai dengan banyaknya keluhan masyarakat atas buruknya layanan
aparatur pemerintah. Oleh karena itu, penyelenggaraan pemerintahan yang baik
dan bersih (good and clean governance) sudah menjadi keniscayaan pada era
reformasi saat ini. Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan
prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika pemerintah ingin meningkatkan
kepercayaan publik.
Untuk meningkatkan kepercayaan dan mengubah peresepsi masyarakat
terhadap Aparatur Sipil Negara sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negera (LAN) Republik Indonesia Nomor 21 dan 22 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
I, II dan III, maka Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
dilaksanakan dengan Pola Baru. Adanya Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil dengan pola baru ini juga diharapkan dapat menghasilkan PNS yang
professional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayana publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Sistem Pelatihan Dasar CPNS diselenggarakan untuk membentuk PNS
profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap dan
perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
Pelatihan dasar CPNS menuntut setiap peserta untuk bisa menghabituasikan serta
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN serta kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI.
Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan
tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan di Cabang Rumah Tahanan
Padangsidimpuan di Natal dengan berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu :
2
1. Akuntabilitas : mencakup kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung
jawab, keadilan,kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.
2. Nasionalisme : sesuai dengan butir-butir dalam Pancasila, ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta sebagai perekat dan
pemersatu bangsa, mencakup tenggang rasa, membangun rasa persaudaraan,
solidaritas, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Etika Publik : sopan santun, tata krama, melayani dengan hati, senyum,
menjaga kerahasiaan data.
4. Komitmen Mutu : mencakup, efisiensi, efektivitas, kreatif dan inovasi.
5. Anti Korupsi : mencakup jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab,
kerja keras dan sederhana.
3
Padangsidimpuan di Natal atau biasa disingkat dengan Cabang Rutan
Natal adalah 43 orang, dengan rincian sebagai berikut :
Pegawai Negeri Sipil Pria : 13 orang
Pegawai Negeri Sipil Wanita : 0 orang
Calon Pegawai Negeri Sipil Pria : 23 orang
Calon Pegawai Negeri Sipil Wanita : 7 orang
Jumlah : 43 orang
Adapun Jumlah Pegawai menurut golongan adalah :
Golongan I : 0 orang
Golongan II : 32 orang
Golongan III : 11 orang
Golongan IV : 0 orang
Jumlah : 43 orang
4
2. Misi
Misi merupakan usaha, upaya dan cara yang ditetapkan sehingga
visi dapat tercapai. Jadi Misi merupakan pendukung utama keberhasilan
visi.
Adapun Misi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia adalah :
1. Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang berkualitas;
2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
3. Mewujudkan penegakan hukum yangberkualitas
4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM
5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian
Hukum dan HAM
6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang
professional dan berintegritas
5
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai;
5. Inovatif : Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya;
STRUKTUR ORGANISASI
CABANG RUMAH TAHANAN NEGARA PADANGSIDIMPUAN
DI NATAL
S U Y E T N O. SH
NIP. 19650812 199003 1 003
BONIEK JUVENTUS. SH
NIP. 19890620 200801 1 001
REGU JAGA I
REGU JAGA II
REGU JAGA IV
6
1.2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No:
M.04-PR.07.03 Tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Tahanan Negara dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, Kesatuan
Pengamanan Cabang Rutan mempunyai tugas “Melakukan Pemeliharan
Keamanan dan Ketertiban Cabang Rutan”. Untuk menyelenggarakan tugas
tersebut pada pasal 14, Kesatuan Pengamanan Cabang Rutan mempunyai
fungsi :
1. Melakukan administrasi keamanan dan ketertiban cabang rutan
2. Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap tahanan dan
narapidana
3. Melakukan pemeliharaan, keamanan dan ketertiban cabang rutan
4. Melakukan penerimaan, dan penempatan dan pengeluaran tahanan
serta memonitor keamanan dan tata tertib tahanan pada tingkat
pemeriksaan
5. Membuat laporan dan berita acara pelaksanaan pengamanan ketertiban
Untuk mewujudkan penyelenggaran pemerintahan yang baik maka
diperlukannya tugas dan fungsi, berdasarkan undang-undang nomor 12
Tahun 1995 tentang pemasyarakatan, sesuai dengan kedudukan Penjaga
Tahanan memiliki tugas dan fungsi :
Tugas Pokok :
Petugas Pemasyarakatan yang bertanggung jawab melakukan
pembinaan terhadap narapidana atau tahanan di Lapas (Lembaga
Pemasyarakatan) maupun Rutan (Rumah Tahanan)
Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Penjaga Tahanan
memiliki fungsi antara lain :
Menyiapkan Warga Binaan Pemasyarakatan agar dapat berintegrasi
secara sehat dengan masyarakat, sehingga dapat berperan kembali
sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab.
7
Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Penjaga Tahanan di Cabang
Rumah Tahanan Negara Padangsidimpuan di Natal sesuai dengan
Sasaran Pegawai Negeri Sipil (SKP) yaitu :
1. Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap tahanan atau
narapidana
2. Membuat laporan harian dan berita acara pengamanan
3. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban
4. Melakukan penggeledahan terhadap warga binaan pemasyarakatan
secara rutin dan berkala
5. Menggeledah keluar masuknya barang
6. Mengawasi setiap pengunjung
7. Menjaga supaya tidak terjadi pelarian
8. Mencatat buku laporan
1.3 Permasalahan
8
binaan menyamar menjadi pengunjung yang menemuinya. Karena
tidak semua petugas mengingat bagaimana wajah warga binaan
maupun wajah pengunjung yang tadinya datang berkunjung. Sehingga
sulit melakukan pengawasan terhadap warga binaan dan pengunjung
yang datang.
9
karena lingkungan yang kotor dan ketidaknyamanan bagi para warga
binaan yang sudah menjaga kebersihan lingkungan.
10
lagi Manajemen ASN, Pelayanan Publik serta Whole Of Government dan
tidak melanggar peraturan perundang-undangan.
11
BAB II
12
Tabel 2.1 : Identifikasi Isu berdasarkan AKPK
13
Tabel 2.2.2 : Skala Nilai
Nilai Keterangan
5 Sangat Urgent/Serius/Mendesak
4 Urgent/Serius/Mendesak
3 Sedang Urgent/Serius/Mendesak
2 Rendah Urgent/Serius/Mendesak
Salah satu metode untuk menentukan prioritas isu / masalah adalah dengan
menggunakan Metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Metode ini
merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah berdasarkan skala prioritas
menggunakan skala nilai 1-5 , sehingga dapat diketahui urutan kepentingan
isu/masalah dengan menggunakan 3 (tiga) komponen/variabel pembanding
yaitu (kotler dkk, 2001) :
14
Dengan menggunakan skala nilai pada tabel diatas maka penetapan isu
yang aktual menjadi prioritas bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
2 Belum optimalnya
pengawasan
terhadap pengunjung
yang berusaha
5 4 4 13 II
memasukan barang
yang tidak diizinkan
ke dalam cabang
rutan
3 Belum optimalnya
kepedulian warga
binaan
pemasyarakatan 3 4 4 11 III
terhadap kebersihan
hunian dan
lingkungan blok
15
2.3 Penetapan Isu
Setelah dilakukan analisis berdasarkan kriteria APKL (Aktual,
Problematik, Berdampak luas pada kekhalayakan, dan Kelayakan) dan
teknik USG (Urgenscy, Seriousness, dan Growth), maka didapatkan core
issue dengan melihat ranking yang paling tinggi, yaitu belum optimalnya
pengadaan tanda pengenal bagi pengunjung yang bekunjung ke dalam
cabang rutan.
5 Membuat buku tamu yang berisi nama tamu, nama WBP SKP/Kreativitas
yang akan dikunjungi, barang bawaan, jam berkunjung,
alamat tamu, barang titipan, tanggal kunjungan
6 Melakukan Evaluasi kegiatan aktualisasi yang telah Kreativitas
dilakukan
16
2.5 Role Model
Role Model adalah seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku
yang bisa dicontoh orang lain. Biasanya role model memiliki sifat
kepemimpinan yang baik. Adapun yang menjadi role model saya dalam
pengerjaan rancangan aktualisasi dan pekerjaan saya di Cabang Rutan
Padangsidimpuan di Natal adalah Bapak Suyetno, SH. Beliau adalah Plt.
Kepala Cabang Rumah Tahanan Padangsidimpuan di Natal. Bapak Suyetno,
SH bertempat tinggal di Jalan Sukaramai gg. Pembangunan 5 Lorong Aek
Galoga Desa Pidoli Lombang Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal,
Sumatera Utara.
17
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggung
jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/badan hokum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak
yang memiliki hak atau berkewanangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban. Nilai-nilai public yang terdapat dalam akuntabilitas
adalah:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan sektor, kelompok dan pribadi.
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
3. Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa:
18
1. Mendapatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok.
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
Negara.
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri.
4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa.
5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia.
6. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
19
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir
20
Nilai-Nilai Dasar yang terkandung di dalam Anti Korupsi antara lain :
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung pada orang lain
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan karena membuat seseorang akan
selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya
5. Tanggung jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
6. Kerja keras
Individu yang beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas
hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-
besarnya.
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhan dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan.
8. Berani
Sikap keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebatilan.
9. Adil
Pribadi yang berkarakter baik akan selalu menyadari bahwa apa yang
diterimanya sesuai dengan jerih payahnya.
21
Korupsi dapat dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu:
22
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
1. Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur dan tata cara pelayanan perlu
ditetapkan dan dilaksanakan secara mudah, lancar, cepat, tepat, tidak
berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat
yang meminta pelayanan.
2. Kejelasan dan kepastian, dalam arti adanya kejelasan dan kepastian
dalam hal prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan pelayanan baik
teknis maupun administratif, unit kerja pejabat yang berwenang dan
bertanggung jawab dalam meberikan pelayanan, rincian biaya atau tarif
pelayanan dan tata cara pembayaran, dan jangka waktu penyelesaian
pelayanan.
3. Keamanan, dalam arti adanya proses dan produk hasil pelayanan yang
dapat memberikan keamanan, kenyamanan dan kepastian hukum bagi
masyarakat.
4. Keterbukaan, dalam arti bahwa prosedur dan tata cara pelayanan,
persyaratan, unit kerja pejabat penanggung jawab pemberi pelayanan,
waktu penyelesaian, rincian biaya atau tarif serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan proses pelayanan wajib diinformasikan secara terbuka
agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta
maupun tidak diminta.
5. Efesiensi, dalam arti bahwa persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada
hal- hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan
dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan
produk pelayanan.
6. Ekonomis, dalam arti bahwa pengenaan biaya atau tarif pelayanan harus
ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan: nilai barang dan jasa
pelayanan, kemampuan masyarakat untuk membayar, dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
7. Keadilan dan pemerataan, yang dimaksudkan agar jangkauan pelayanan
diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan adil bagi
seluruh lapisan masyarakat.
23
8. Ketepatan waktu, dalam arti bahwa pelaksanaan pelayanan harus dapat
diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
24
a. Peran ASN
Peran dari Pegawai ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
25
3) Jaminan kematian; dan
4) Bantuan hukum.
26
1) Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/ aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugas dan kewenangan agar tindakannya dinilai baik.
2) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi publik/
aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
1. Faktor Eksternal
Seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik Selain itu,
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan
yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam
27
menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan
layanan publik.
2. Faktor Internal
Adanya fenomena ketimpangan kapastitas sektoral sebagai akibat
dari adanya nuansa kompetensi antar sektor dalam pembangunan. Satu
sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-
masing sektor tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan
justru kontraproduktif atau „saling membunuh‟. Masing-masing sektor
menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang lainnya.
3. Keberagaman
Keberagaman latar belakang, nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi
bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk
mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang akan
menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu frame
NKRI
28
2. Mengajukan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya
dalam daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan, dan output kegiatan;
3. Mendeskripsikan keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata pelatihan manajemen ASN, Whole of Government dan
Pelayanan Publik yang mendasari kegiatan, baik secara langsung atau
tidak langsung;
4. Mendeskripsikan rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari
aktualisasi nilai – nilai dasar PNS dan kontribusi hasil kegiatan; serta
5. Mendeskripsikan hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata
pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi dan
penguatan terhadap nilai – nilai organisasi.
Sesuai dengan landasan teori yang telah dikemukakan pada BAB III,
rancangan aktualisasi pada BAB ini merupakan rancangan aktualisasi yang
berkaitan dengan isu/permasalahan yang terkait dengan tupoksi dan diajukan
gagasan pemecahan masalah terhadap isu/permasalahan tersebut. Adapun
rencana kegiatan aktualisasi yang akan menjadi habituasi di Cabang Rutan
Padangsidimpuan di Natal adalah sebagai berikut. Tahapan Kegiatan
dijelaskan pada Tabel Rencana Kegiatan Aktualisasi.
29
Tabel 3.3.3 : Rencana Kegiatan Aktualisasi
Membuat papan pengumuman untuk membawa Komitmen Mutu, Etika Publik dan
tanda pengenal seperti Kartu Tanda Penduduk Whole of Government
2 (KTP) ataupun Kartu Keluarga (KK) apabila
berkunjung ke Cabang Rutan Padangsidimpuan di
Natal
Membuat Kartu Tanda Pengenal Pengunjung Akuntabilitas, Etika Publik,
3 Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi
Membuat stempel khusus untuk setiap Akuntabilitas, Etika Publik,
4 pengunjung yang masuk ke dalam Cabang Rutan Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
Padangsidimpuan di Natal
Membuat buku tamu yang berisi nama tamu, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
nama WBP yang akan dikunjungi, barang Publik, dan Komitmen Mutu
5
bawaan, jam berkunjung, alamat tamu, barang
titipan, tanggal kunjungan
30
31
32
33
1.4 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
BULAN
NOVEMBER
No KEGIATAN
MINGGU
I II III IV
Meminta permohonan izin dan dukungan pelaksanaan aktualisasi kepada
1
Kepala Cabang Rutan Padangsidimpuan di Natal
Membuat papan pengumuman untuk membawa tanda pengenal seperti
2 Kartu Tanda Penduduk (KTP) ataupun Kartu Keluarga (KK) apabila
berkunjung ke Cabang Rutan Padangsidimpuan di Natal
3 Membuat Kartu Tanda Pengenal Pengunjung
34
BAB IV
1.Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan agar pelaksanaan aktualisasi di Cabang Rutan
Padangsidimpuan di Natal berjalan dengan izin yang telah diberikan oleh atasan/ Plt.
Kepala serta mendapat pengawasan, peninjauan saran/masukan mengenai setiap kegiatan
aktualisasi yang dilakukan.
35
2.Tahapan Kegiatan
1. Mempersiapkan bahan laporan aktualisasi
2. Menjelaskan maksud dan tujuan rancangan aktualisasi kepada atasan/ Plt. Kepala
Cabang Rutan Padangsdimpuan di Natal
3. Meminta izin pelaksanaan aktualisasi kepada atasan/ Plt. Kepala Cabang Rutan
Padangsidimpuan di Natal
B. Output/ Hasil
1. Membuat daftar kegiatan yang merupakan wujud kreativitas (Komitmen Mutu), taat
aturan (Etika Publik) dan Kejelasan (Akuntabilitas)
2. Untuk mendapatkan surat persetujuan aktualisasi dibutuhkan kerja sama dengan
pimpinan atau atasan serta menggunakan bahasa yang baik dan benar (Etika Publik)
3. Membuat persiapan sebelum menemui atasan merupakan wujud dari ketelitian dan
pertanggungjawaban (Akuntabilitas)
Dengan kegiatan meminta permohohan izin dan dukungan kepada atasan dengan cara yang
sopan dan santun maka akan mendukung perwujudan misi yang keenam yaitu Mewujudkan
aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang profesional dan berintegritas.
36
F. Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi
2. Menjelaskan maksud dan tujuan rancangan aktualisasi kepada atasan/ Plt. Kepala
Cabang Rutan Padangsdimpuan di Natal
37
3. Meminta izin pelaksanaan aktualisasi kepada atasan/ Plt. Kepala Cabang Rutan
Padangsidimpuan di Natal
Output/ Hasil
38
Output/Hasil
39
KEGIATAN 2
ISU Belum optimalnya tanda pengenal
bagi pengunjung yang berkunjung
ke Cabang Rutan Padangsidimpuan
di Natal
KEGIATAN Membuat papan pengumuman untuk
membawa tanda pengenal seperti Kartu
Tanda Penduduk (KTP) ataupun Kartu
Keluarga (KK) apabila berkunjung ke
Cabang Rutan Padangsidimpuan di
Natal
TANGGAL 05 November 2019
DAFTAR LAMPIRAN Foto dokumentasi
A. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan yang telah dilaksanakan
1.Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan agar pengunjung yang akan berkunjung ke Cabang
Rutan Padangsidimpuan di Natal membawa tanda pengenal yang mereka
punya yang menyatakan bahwa itu adalah benar dirinya. Hal ini guna
mencegah terjadinya pelarian warga binaan pemasyarakatan.
2.Tahapan Kegiatan
1. Merancang surat pengumuman yang akan ditempelkan di depan Cabang Rutan
Padangsidimpuan di Natal
2. Konsultasi kepada atasan/ Plt. Kepala mengenai isi dari pengumuman tersebut
3. Mencetak surat pengumuman
4. Meminta tanda tangan Plt. Kepala sebagai bukti persetujuan surat
pengumuman tersebut
5. Menempelkan surat pengumuman di depan Cabang Rutan Padangsidimpuan di
Natal
40
B. Output/ Hasil
41
F. Bukti - Bukti Capaian Aktualisasi
42
4. Meminta tanda tangan Plt. Kepala sebagai bukti persetujuan surat
pengumuman tersebut
43
Output/ Hasil
44
KEGIATAN 3
ISU Belum Optimalnya Tanda Pengenal bagi
Pengunjung yang Berkunjung ke
Cabang Rumah Tahanan Negara
Padangsidimpuan di Natal
KEGIATAN Membuat Kartu Tanda Pengunjung
TANGGAL 06 November 2019 s/d 09 November 2019
DAFTAR LAMPIRAN Foto dokumentasi
A. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan yang telah dilaksanakan
1.Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan agar petugas dapat membedakan pengunjung dengan
warga binaan pemasyarakatan. Hal ini guna mencegah terjadinya pelarian.
2.Tahapan Kegiatan
1.Merancang desain kartu tanda pengunjung
2.Konsultasi kepada atasan mengenai desain kartu tanda pengunjung
3.Mencetak desain kartu tanda pengunjung
4.Membuat kartu tanda pengunjung
5.Menerapkan pemakaian kartu kepada pengunjung
B. Output/ Hasil
45
5. Dalam penerapan pemakaian kartu tanda pengunjung, harus sopan, beretika
dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat (Pelayanan Publik)
46
2. Konsultasi kepada atasan mengenai desain kartu tanda pengunjung
47
5. Menerapkan pemakaian kartu kepada pengunjung
48
Output/ Hasil
49
KEGIATAN 4
ISU Belum optimalnya tanda pengenal bagi
pengunjung yang berkunjung ke
Cabang Rutan Padangsidimpuan di
Natal
KEGIATAN Membuat stempel ultraviolet khusus untuk
setiap pengunjung yang masuk ke dalam
Cabang Rutan Padangsidimpuan di Natal
TANGGAL 11 November 2019 s/d 16 November 2019
DAFTAR LAMPIRAN Foto dokumentasi
A. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan yang telah dilaksanakan
1.Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan agar petugas dapat memeriksa apakah pengunjung
tersebut memang benar merupakan pengunjung atau bukan dan dapat
membedakan pengunjung yang berkunjung dengan warga binaan
pemasyarakatan.
2.Tahapan Kegiatan
1. Merancang desain stempel ultraviolet khusus pengunjung
2. Konsultasi kepada atasan mengenai desain stempel
3. Menempah stempel ultraviolet
4. Penerapan stempel ultraviolet kepada pengunjung yang masuk ke
dalam cabang rutan
B. Output/ Hasil
50
1. Merancang desain stempel ultraviolet khusus pengunjung
2. Konsultasi kepada atasan mengenai desain stempel
3. Menempah stempel ultraviolet
4. Penerapan stempel ultraviolet kepada pengunjung yang masuk ke dalam
Cabang Rutan Padangsidimpuan di Natal
51
2. Konsultasi kepada atasan mengenai desain stempel
52
53
Output/ Hasil
54
55
KEGIATAN 5
ISU Belum optimalnya tanda pengenal bagi
pengunjung yang berkunjung ke
Cabang Rutan Padangsidimpuan di
Natal
KEGIATAN Membuat buku tamu yang berisi nama
tamu, nama WBP yang akan dikunjungi,
barang bawaan, jam berkunjung, alamat
tamu, barang titipan, tanggal kunjungan
TANGGAL 18 November 2019 s/d 26 November 2019
DAFTAR LAMPIRAN Foto dokumentasi
A. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan yang telah dilaksanakan
1.Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan agar buku tamu tidak rusak dan identitas pengunjung
yang berkunjung dapat tercatat dengan rapi di buku tamu.
2.Tahapan Kegiatan
1. Memperbaiki buku tamu yang sudah ada
2. Menyampul buku tersebut dengan menggunakan sampul buku yang
terbuat dari plastik kaca agar tidak basah saat terkena air
3. Membuat tabel pengisian data pengunjung
4. Melakukan pengisian data terhadap pengunjung yang datang
B. Output/ Hasil
56
C. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Dalam memperbaiki buku tamu harus berinovasi dan kreatif agar terlihat
bagus dan rapi (Komitmen Mutu)
2. Dalam menyampul buku tamu diperlukan ketelitian dan inovasi (Komitmen
mutu)
3. Dalam pembuatan tabel pengisian data pengunjung harus dilakukan dengan
cepat dan efesien (Pelayanan Publik)
4. Dalam meminta data dan tanda pengenal/ identitas pengunjung harus
dilakukan dengan sopan, santun, beretika (Etika Publik)
57
2. Menyampul buku tersebut dengan menggunakan sampul buku yang terbuat
dari plastik kaca agar tidak basah saat terkena air
58
4. Melakukan pengisian data terhadap pengunjung yang datang
Output/ Hasil
59
KEGIATAN 6
ISU Belum optimalnya tanda pengenal bagi
pengunjung yang berkunjung ke
Cabang Rutan Padangsidimpuan di
Natal
KEGIATAN Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi
yang telah dilakukan
TANGGAL 27 November 2019 s/d 28 November 2019
DAFTAR LAMPIRAN Foto dokumentasi, hasil evaluasi kegiatan
dan testimoni dari atasan
A. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan yang telah dilaksanakan
1.Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan agar seluruh kegiatan aktualisasi yang dilakukan dapat
dievaluasi. Selain itu, atasan juga dapat memberikan saran/masukan mengenai
kegiatan tersebut.
2.Tahapan Kegiatan
1. Membandingkan hasil telaah awal dengan kondisi yang telah dilakukan
2. Melaporkan hasil perbandingan dan hasil evaluasi kegiatan kepada atasan
3. Meminta Testimoni kepada atasan
B. Output/ Hasil
60
3. Meminta testimoni dari atasan dengan sopan dan santun (Etika Publik)
61
3. Meminta Testimoni kepada atasan
62
63
64
65
66
4.2. Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
67
4.3. Hambatan dan Strategi Mengatasinya
Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi di Cabang Rumah Tahanan
Negara Padangsidimpuan di Natal terdapat kendala dan permasalahan yang
dihadapi oleh penulis yaitu dapat dilihat pada rincian tabel berikut :
68
dikunjungi, barang bawaan, jam
berkunjung, alamat tamu, barang
titipan, tanggal kunjungan
69
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
5.2. Saran
70
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Elly., Irawati, Erna. 2016. “Modul Latsar Manajemen ASN”. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Kusumasari, Bevaola., dkk (2016). “Akuntabilitas” Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Latief, Yudi., dkk (2016). “Nasionalisme” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Mustafid, Hidayat. 2017. Peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara Melalui
Budaya Organisasi. Tarbawi. 3 (01) : 1-14.
Presiden Republik Indonesia.2010. Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun
2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Rukmana, Nana., dkk (2016). “Etika Publik” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi., dkk (2016). “Whole of Government” Modul Pelatihan Dasar
Kader PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Taufiq, Muhammad., dkk (2016). “Komitmen Mutu” Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Tim Penyusun Modul KPK. 2014. “Modul Latsar Anti Korupsi”. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Undang-Undang No. 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Negara Sipil.
71
LAMPIRAN
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81