Anda di halaman 1dari 52

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
GOLONGAN II ANGKATAN LXXVII TA 2022

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DALAM UPAYA


PENINGKATAN MINAT BACA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
(WBP) DI LAPAS KELAS IIA PADANG

Disusun Oleh :
Ghani Syahada
NIP 20030426 202203 1 001

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUKUM DAN HAM
BALAI DIKLAT HUKUM DAN HAM KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
DI BADIKLAT HUKUM DAN HAM KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2022

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DALAM UPAYA


PENINGKATAN MINAT BACA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
(WBP) DI LAPAS KELAS IIA PADANG

Nama : Ghani Syahada


NIP : 20030426 202203 1 001
Pangkat/Golongan : Pengatur Muda/ II a
Jabatan : Penjaga Tahanan
Instansi : Lapas Kelas IIA Padang

Disampaikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi

Hari/tanggal : Senin / 18 Juli 2022


Tempat : Lapas Kelas IIA Padang

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Um Salamah, S.H., M.Si. Rhandy Altasa, S.E.


Pembina Tk. I (IV b) Penata (III c)
NIP. 197005212000032002 NIP 198507222010121002

Tanggal, Tanggal,

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu dipanjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala


Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, kebesaran dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan Aktualisasi dengan judul
“Optimalisasi Pemanfaatan Perpustakaan dan Minat Baca WBP sebagai
Pendukung Kegiatan Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Di Lapas
Kelas IIA Padang” dengan baik. Racangan Aktualisasi ini disusun guna
memenuhi syarat untuk kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Hukum
dan HAM Golongan II Angkatan LXXVII Tahun 2022.
Dalam pembuatan Rancangan Aktualisasi ini banyak kendala yang
didapat, namun hal tersebut tidaklah menjadikan hambatan yang berarti. Dalam
penulisan Rancangan Aktualisasi ini, tak lepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak. Penulis sadar bahwa Rancangan Aktualisasi ini terselesaikan
berkat bantuan banyak pihak. Dalam kesempatan ini, penghargaan dan ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Era Wiharto, Bc.I.P., S.H. selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Padang.
2. Bapak Bagus Dwi Siswandono, Amd.IP., S.H., M.H selaku Kepala Kesatuan
Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Padang.
3. Bapak Indra Ismanto, S.H., M.Kn. selaku Kepala Urusan Kepegawaian dan
Keuangan Lapas Kelas IIA Padang .
4. Bapak Rinto Gunawan Sitorus, S.H., M.H. selaku Kepala Balai Pendidikan
dan Pelatihan Hukum dan HAM Kepulauan Riau.
5. Bapak Rhandy Altasa, S.E, selaku Kepala Sub Seksi Pelaporan Dan Tatat
Tertib dan juga mentor yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam kegiatan dan isu-isu yang dibahas dalam penyusunan Rancangan
Aktualisasi ini.
6. Ibu Um Salamah, S.H., M.Si. selaku coach yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam kegiatan-kegiatan dan isu-isu yang dibahas
dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
7. Seluruh Widyaiswara, Fasilitator, dan MoT yang menemani dan memfasilitasi

ii
kegiatan belajar mengajar selama Pelatihan Dasar CPNS secara distance
learning di Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Kepulauan
Riau.
8. Orang tua dan saudara kandung penulis yang memberikan semangat dan
dukungan moril agar dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini.
9. Kakak-kakak dan Abang-abang staf maupun regu pengamanan Lapas Padang
yang telah membantu dan mendukung penulis, untuk menyelesaikan penulisan
ini.
10. Teman-teman satu kelompok bimbingan dan juga teman-teman Pelatihan
Dasar CPNS Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Golongan II
Angkatan LXXVII Tahun Anggaran 2022.
11. Seluruh pihak yang turut membantu serta berkontribusi dalam proses
penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.

Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini. Semoga Rancangan
Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Padang, 8 Juli 2022

Ghani Syahada
NIP. 20000124 202203 2 001

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Analisis Isu....................................................................................................3

C. Rumusan Isu................................................................................................12

D. Identifikasi Sumber Isu...............................................................................12

E. Ruang Lingkup............................................................................................14

F. Lembar Konfirmasi Isu...............................................................................15

G. Judul Rancangan Aktualisasi......................................................................15

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI..............................................................

A. Rancangan Aktualisasi................................................................................16

B. Jadwal Kegiatan..........................................................................................18

BAB III PENUTUP...................................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................................36

B. Saran...........................................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38

LAMPIRAN...........................................................................................................39

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Indikator Penilaian Isu APKL9

Tabel 1.2. Hasil Analisis Isu Dengan APKL10

Tabel 1.3. Analisis Isu Menggunakan Teknik USG12

Tabel 2.1. Gagasan Pemecahan Isu17

Tabel 2.2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi18

Tabel 2.3. Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II32

Tabel 2.4. Jadwal Kegiatan33

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur organisasi Lapas Padang

Gambar 1.2. Diagram Fishbone……………………………………………

vi
DAFTAR LAMPIRAN

vii
8
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah istilah untuk kelompok profesi bagi
pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peratu ran perundang-undangan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara disebutkan bahwa kedudukan pegawai negeri adalah sebagai unsur
ASN, abdi negara dan abdi masyarakat yang penuh kesetiaan dan ketaatan pada
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah. Oleh karena
itu, ASN dituntut untuk mengerahkan segala inovasi, kreativitas, fikiran, dan
tenaganya untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan secara berdaya
guna dan berhasil berguna. Salah satu kewajiban ASN adalah mengutamakan
kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Oleh sebab itu,
ASN sebagai pelayan masyarakat harus mendahulukan kepentingan
masyarakat dalam melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing ASN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 menyebutkan bahwa fungsi ASN sebagai pelayan publik, pelaksana
kebijakan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa

ASN mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan


masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun
1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh
bangsa Indonesia.

1
Sejalan dengan telah ditetapkannya Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar, CPNS wajib menjalani
masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Pelatihan Dasar (Latsar)
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam
masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Latsar CPNS bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela
negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, mengaktualisasikan Kedudukan dan Peran PNS menuju
Terwujudnya Smart Governance, dan menunjukkan Penguasaan Kompetensi
Teknis Bidang (PKTB) yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Terintegrasi berarti penyelenggaraan Latsar CPNS memadukan antara
pelatihan klasikal dengan nonklasikal, dan Kompetensi Sosial Kultural dengan
Kompetensi Bidang.

Lapas Kelas IIA Padang merupakan bangunan peninggalan zaman


Belanda yang dibangun pada Tahun 1911 sampai dengan saat ini tidak pernah
mengalami perubahan fungsi, sesuai dengan perjalanan waktu telah mengalami
perbaikan maupun perubahan dari mulai bangunan kantor, blok hunian, ruang
kerja Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan sarana pembinaan lainnya
sesuai dengan kebutuhan yang dibiayai dari anggaran rutin. Lapas Padang
beralamat di  Jalan Muara Nomor 42 Padang.

Lapas Kelas IIA Padang merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan


Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Lapas
Padang memiliki visi "Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum" dan misi :

1. Mewujudkan peraturan perundang-undangan yang berkualitas;


2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan Hak Asasi
Manusia;

2
5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia; dan
6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
profesional dan berintegritas.

Gambar 1.1. Struktur organisasi Lapas Padang sebagai berikut :

Berdasarkan pengamatan selama 3 bulan bertugas di Lapas Kelas II A


Padang, penulis menemukan beberapa gambaran mengenai isu yang tengah
menjadi perhatian. Beberapa diantaranya adalah belum optimalnya pelaksanaan
giat senam pagi WBP di Lapas Kelas IIA Padang, belum optimalnya
kedisiplinan pegawai dalam melakukan kewajiban mengisi jurnal harian dan
daftar hadir di aplikasi SIMPEG, belum optimalnya kebersihan daerah
brangang dan kebersihan pos menara atas, belum optimalnya penggunaan
mesin antrian pada layanan penitipan barang, dan belum optimalnya
pemanfaatan perpustakaan sebagai pendukung kegiatan pembinaan bagi para
WBP Lapas Kelas IIA Padang.

B. ANALISIS ISU
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil
keputusannya. Isu tersebut tampak dan terus berkembang dan menjadi topik
pembicaraan yang berkembang menjadi krisis. Proses pemilihan isu utama

3
dalam rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dengan mengidentifikasi
jenis perkerjaan serta kegiatan kreatif dan inovasi dari penulis melalui Mentor
dan Coach.

a. Environmental Scanning
Environtmental Scanning merupakan suatu proses pengambilan
keputusan, analisis, penguraian informasi dan bagaimana organisasi
menggunakan informasi eksternal organisasi yang melibatkan sejumlah
orang yang berada di organisasi dan istansi tersebut. Rancangan aktualisasi
ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada instansi kerja
penulis, yaitu Lapas Kelas IIA Padang.

1. Belum optimalnya kedisiplinan pegawai dalam melakukan


kewajiban mengisi jurnal harian dan daftar hadir di aplikasi
SIMPEG.
Disiplin adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan
ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan yang dilakukan
secara terus menerus. Dalam berbagai tempat dan keadaan, disiplin
merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki. Apalagi bila
konteksnya adalah organisasi atau lembaga pendidikan, sebab disiplin
adalah hal yang sangat penting untuk pertumbuhan sebuah organisasi,
disiplin digunakan untuk memberikan pembiasaan terhadap peroses
lembaga pendidikan agar nantinya dapat mendarah daging pada setiap
individu dalam menjalankan kepercayaan yang diberikan oleh lembaga
tersebut.
Seorang ASN wajib menjadi contoh dan representasi yang baik sebagai
wajah dari sebuah instansi pemerintahan. Kedisiplinan ASN menjadi
salah satu aspek yang dinilai sangat penting untuk menjaga budaya
organisasi yang baik bagi seorang ASN tidak terkecuali disiplin dalam
hal mentaati ketentuan jam masuk dinas. Di Lapas Kelas II A Padang,
pada saat jam masuk 08.00 WIB, masih banyak didapati ASN yang
belum hadir, hal ini terlihat pada pelaksanaan apel pagi pegawai, jumlah
ASN yang hadir masih sangat sedikit.

4
Kondisi yang diharapkan :
Meningkatnya kompetensi ASN dalam menggunakan aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) bertujuan untuk
menunjang kinerja pegawai dan proses administrasi kepegawaian secara
otomatis. SIMPEG menangani pengelolaan data kepegawaian khususnya
meliputi pendataan pegawai, BKD, proses perencanaan dan formasi
kepegawaian, penggajian, penilaian angka kredit, mutasi pegawai, hingga
sistem pelaporan. Menu yang cukup kompleks ini membuat pegawai
perlu memahami secara rinci mengenai pengoperasian SIMPEG agar
tidak terjadi kesalahan yang merugikan pegawai itu sendiri
Kaitan isu dengan mata pelatihan : Manajemen ASN dan Smart ASN.

2. Belum optimalnya pengunaan teknologi dalam pemeriksaan barang


yang hendak masuk ke dalam Lapas
Pemeriksaan barang dan makanan di Pusat Layanan Pemasyarakatan
Terpadu Lapas Kelas IIA Padang saat ini masih menggunakan cara
manual. Sebelum melakukan penerimaan, barang dan makanan tersebut
harus diperiksa terlebih dahulu. Pemeriksaan masih menggunakan cara
manual seperti menggunakan tangan sehingga akan sulit untuk
mengetahui apakah dalam barang yang dibawa keluarga WBP
(pengunjung) bebas dari barang-barang yang terlarang untuk masuk
lapas.

Kondisi yang Diharapkan :


Pemeriksaan barang dan makanan yang masuk ke lapas seharusnya
menggunakan alat yang dapat menunjang pemeriksaan yang baik
misalnya menggunakan metal detector ataupun x-ray, sehingga apabila
ada kunjungan maka akan dapat meminimalisir permasalahan terkait
keamanan baik terhadap WBP maupun terhadap petugas Penjaga Pintu
Utama (P2U).
Kaitan isu dengan mata pelatihan : Manajemen ASN dan Smart ASN.

5
3. Belum Optimalnya Pelaksanaan Giat Senam Pagi WBP di Lapas
Kelas IIA Padang
Senam merupakan salah satu program aktivitas yang rutin diadakan oleh
pihak Lapas yang berfungsi untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani
serta kebugaran dari Warga Binaan Pemasyarakat (WBP). Olahraga
sangat diperlukan guna menjaga diri agar tetap fit dan sehat. Pentingnya
senam pagi yang merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung
kebugaran para WBP. Dari jumlah WBP Lapas Kelas II A Padang per 23
Juni 2022 yaitu 1047 orang. Lapas Kelas II A Padang memiliki program
seperti program kemandirian dan kepribadian. Program kemandirian
seperti pembinaan menjahit, pertanian, peternakan, dan masih banyak
lagi. Program kepribadian lebih ditekankan kepada pembinaan
kerohanian contohnya adalah program santri. Kegiatannya berupa shalat
berjamaah, pengajian rutin, dan tahsin. Disamping itu, ada juga
pembinaan rekreasi. Kegiatannya berupa pembinaan fisik yaitu olahraga
futsal, badminton, bola voli, dan senam pagi. Olahraga futsal.
Badminton, dan bola voli hampir dilaksanakan setiap hari. Sementara itu
untuk kegiatan senam, dilakukan setiap hari sabtu di pagi harinya.
Kegiatan senam ini dikoordinir oleh petugas dan didatangkan instruktur
dari luar. Setelah beberapa pekan yang melakukan pengamatan, didapati
jumlah WBP yang mengikuti senam pagi sangat sedikit. Salah satu
sebabnya tidak adanya himbauan wajib bagi para WBP untuk
melaksanakan senam pagi.
Kondisi yang diharapkan:
Terlaksananya pelaksanaan senam pagi secara rutin di Lapas Kelas IIA
Padang karena meningkatnya kesadaran atas pentingnya senam pagi
dalam rangka menjaga kesehatan para WBP di lingkungan lapas.
Kaitan isu dengan mata pelatihan : Manajemen ASN.

6
4. Belum Optimalnya Kebersihan Daerah Brangang dan Kebersihan
Pos Menara Atas
Pos menara atas merupakan salah satu prasarana dibidang keamanan.
Dari pos menara atas, petugas dapat memantau kondisi lapas, terutama
brangang. Selain berfungsi untuk memantau situasi di dalam lapas, pos
menara atas juga untuk mengontrol situasi dan kondisi di luar tembok
lapas yang wajib dilakukan oleh petugas lapas yang berjaga di tempat
tersebut. Pos menara atas dapat memantau secara efektif dan dapat
mendeteksi potensi gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) terhadap
wilayah yang berpotensi digunakan sebagai titik pelarian.
Di pos menara atas Lapas Kelas II A Padang, masih banyak dijumpai
sampah berserakan. Terlihat banyaknya tumpukan plastik, bungkusan
nasi, dan air minum di dalamnya. Keadaan ini tentunya menimbulkan
masalah terutama kenyamanan dan kebersihan. Kondisi seperti ini tentu
berdampak besar terhadap kesehatan petugas. Tingkat disiplin yang
masih rendah terkait kedisiplinan menjadi penyebab utama permasalahan
ini sehingga harus segera diatasi.
Kondisi yang diharapkan:
Meningkatnya kesadaran petugas terhadap kebersihan di ops Menara atas
sehingga kebersihan pos menara atas menjadi optimal.
Kaitan isu dengan mata pelatihan yaitu Manajemen ASN.

5. Belum optimalnya penggunaan mesin antrian pada layanan


penitipan barang
Antrian yang sangat panjang dan terlalu lama akan dapat merugikan
pihak yang membutuhkan pelayanan, karena banyak waktu yang
terbuang selama menunggu. Disamping itu pihak pemberi pelayanan
secara tidak langsung juga mengalami kerugian karena akan mengurangi
efesiensi dan efektifitas kerja dan bahkan akan menimbulkan citra kurang
baik pada masyarakat. Dengan perkembangan zaman, teknologi untuk
mengatasi permasalahan antrian terus berkembang, salah satunya
tersedianya mesin antrian.

7
Pada pelaksanaan pelayanan kunjungan di Lapas Kelas II A Padang,
mesin antrian sampai saat ini masih rusak, sehingga pengunjung masih
menggunakan nomor antrian manual. Nomer antrian ditulis pada sebuah
kertas, kemudian pengunjung dipersilakan untuk menunggu. Menuliskan
nomor antrian tentu akan memakan waktu, tetapi jika mesin antrian
berfungsi dengan baik, tentunya efisien waktu akan bisa dilakukan.
Kaitan isu dengan mata pelatihan yaitu Smart ASN.

6. Belum Optimalnya Pemanfaatan Perpustakaan dalam upaya


peningkatan Minat Baca Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
Lapas Kelas IIA Padang
Membaca adalah suatu aktifitas membunyikan rangkaian lambang-
lambang berupa huruf yang dihubungkan menjadi kata yang memiliki
suatu makna tersendiri. Membaca adalah salah satu tuntutan dalam
kehidupan masyarakat modern. Melalui kegiatan membaca kita dapat
mengetahui dan menguasai berbagai hal. Membaca merupakan kegiatan
yang penting dalam kehidupan sehari-hari, karena membaca tidak hanya
untuk memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untuk
memperluas pengetahuan tentang banyak hal mengenai kehidupan.
Membaca akan meningkatkan kemampuan memahami kata dan
meningkatkan kemampuan berpikir, meningkatkan kreatifitas dan juga
berkenalan dengan gagasan-gagasan baru. Dalam program pembinaan
WBP, membaca merupakan suatu hal yang sangat penting. Supaya
mereka mendapatkan banyak ilmu dan wawasan. Untuk mendukung hal
tesebut maka harus didukung dengan sarana perpustakaan yang memadai.
Perpustakaan yang merupakan fasilitas untuk mendapatkan dan
mengembangkan informasi maupun pengetahuan yang dalam
kenyataannya digunakan sebagai sarana bagi para WBP untuk
mendapatkan pembinaan. Tetapi saat ini pemanfaatan perpustakaan di
Lapas Kelas II A Padang belum terlaksana secara optimal.
Kondisi yang diharapkan:

8
Optimalnya penggunaan perpustakaan sebagai pendukung kegiatan
pembinaan bagi WBP akan mengurangi kejenuhan warga binaan dan
mengembangkan kemampuan dari WBP itu sendiri. WBP juga dapat
menciptakan hasil karya setelah membaca buku yang ada di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Padang.
Kaitan isu dengan mata pelatihan yaitu Manajemen ASN.

b. Alat Bantu Analisis


Berdasarkan beberapa masalah yang telah penulis identifikasi, maka
perlu ditentukan masalah utama atau masalah pokok yang ada pada
Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Padang untuk segera ditemukan
pemecahan masalah. Dalam hal penentuan masalah tersebut, maka perlu
dilakukan tapisan isu dengan menggunakan metode APKL dan USG.

1. AKPL (Aktual (A), Problematika (P), Kekhalayakan (K),


keLayakan (L)
Metode APKL menggunakan teknik scoring dalam melakukan
tapisan isu. Aktual,yang berarti bahwa isu tersebut benar-benar terjadi
dan sedang hangat dibicarakan. Problematik, artinya isu tersebut
memiliki dimensi 8 masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya. Kekhalayakan, yang memiliki arti bahwa isu tersebut
menyangkut hidup orang banyak. Kelayakan, yaitu isu tersebut masuk
akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya. Analisis APKL menggunakan rentang nilai 1-5 yang
menandakan tingkat kepentingan isu tersebut untuk segera ditemukan
solusinya.

Tabel 1.1. Indikator Penilaian Isu APKL


METODE AKPL SKALA INDIKATOR
5 Sangat Aktual
4 Aktual
AKTUAL 3 Cukup Aktual
2 Kurang Aktual
1 Tidak Aktual

9
Pengaruh yang ditimbulkan sangat besar
5
4 Pengaruh yang ditimbulkan besar
PROBLEMATIK Pengaruh yang ditimbulkan cukup besar
3
2 Pengaruh yang ditimbulkan kecil
Pengaruh yang ditimbulkan sangat kecil
1
Sangat menyangkut hajat hidup banyak
5
orang
4 Menyangkut hajat hidup banyak orang
Cukup menyangkut hajat hidup banyak
KEKHALAYAKAN 3
orang
Kurang menyangkut hajat hidup banyak
2
orang
Tidak menyangkut hajat hidup banyak
1
orang
5 Sangat Layak
4 Layak
LAYAK 3 Cukup Layak
2 Kurang Layak
1 Tidak Layak

Tabel 1.2. Hasil Analisis Kualitas Isu Dengan APKL

Kriteria
No Isu-isu Jumlah Rank
A P K L
1 Belum optimalnya kedisiplinan pegawai 6
dalam absensi dan jurnal harian di aplikasi 2
SIMPEG dan kehadiran 2 2 4 10
2 Belum optimalnya pengunaan teknologi 2
dalam pemeriksaan barang yang hendak 15
masuk ke dalam Lapas 4 3 4 4
3 Kurangnya Minat Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP) dalam 3 3 4 4 14 3
Melaksanakan Giat Senam Pagi Setiap
Hari Sabtu
4 Belum optimalnya kebersihan daerah
brangang dan kebersihan pos menara 4 3 1 3 11 5
5 Belum optimalnya penggunaan mesin
antrian pada layanan penitipan barang 3 3 5 2 13 4
6 Belum Optimalnya Pemanfaatan
Perpustakaan dalam Upaya Peningkatan 5 4 4 3 16 1
Minat Baca Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP) Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Padang

10
2. Metode USG
Metode USG adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyusun
urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan. Metode ini mengukur
tingkat kepentingan (Urgency), tingkat kegawatan / keseriusan
(Seriousness), dan tingkat perkembangan (Growth). Penilaian metode
USG dilakukan berdasarkan skala 1sampai 5, dengan 5 = Sangat besar,
4 = Besar, 3 = Sedang, 2 = Kecil, 1 = Sangat kecil.

(Urgency, Seriousness, Growth).


 Urgency Seberapa mendesak suatu masalah harus
dibahas,
 Seriousness Seberapa serius suatu masalah harus
dibahas
dikaitakan dengan akibat yang ditimbulkan
 Growth Seberapa besar kemungkinan memburuknya
masalah tersebut jika tidak ditangani segera.
Keterangan :
U : Urgency (seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang
tersedia)
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4 : Penting
5 : Sangat penting

S : Seriousness (Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan


dengan akibat yang ditimbulkan)
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : Akibat yang ditimbulkan serius
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius

G : Growth (Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut


jika tidak ditangani sebagaimana mestinya)
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang

11
Tabel 1.3. Analisis Isu dengan Teknik USG

NO MASALAH KRITERIA SKOR RANKING


U S G
1 Belum optimalnya pengunaan 4 3 3 10 III
teknologi dalam pemeriksaan
barang yang hendak masuk ke
dalam Lapas
2 Kurangnya Minat Warga Binaan 4 4 3 11 II
Pemasyarakatan (WBP) dalam
Melaksanakan Giat Senam Pagi
Setiap Hari Sabtu
3 Belum Optimalnya Pemanfaatan 5 4 3 12 I
Perpustakaan dalam Upaya
Peningkatan Minat Baca Warga
Binaan Pemasyarakatan (WBP)
Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Padang

C. RUMUSAN ISU
Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan sebelumnya terpilih core issue
mengenai “Belum Optimalnya Penggunaan Perpustakaan dalam Upaya
Peningkatan Minat Baca Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Padang”.

D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU


Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG di atas dapat
disimpulkan bahwa isu nomor 3 tentang “Belum Optimalnya Penggunaan
Perpustakaan dan Minat Baca sebagai Pendukung Kegiatan Pembinaan Warga
Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Padang”
menjadi prioritas utama penulis yang akan dipecahkan permasalahannya.
Perpustakaan sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan dan
mengembangkan informasi maupun pengetahuan, dalam kenyataannya

12
digunakan sebagai sarana bagi para WBP untuk mendapatkan pembinaan.
Optimalisasi penggunaan perpustakaan sebagai pendukung kegiatan pembinaan
bagi WBP akan mengurangi kejenuhan WBP dan mengembangkan
kemampuan dari WBP itu sendiri. WBP juga dapat menciptakan hasil karya
setelah membaca buku yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Padang.
Penulis bekerja di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Padang. Isu
muncul dikarenakan selama Penulis menjalani masa orientasi di Lapas Kelas
IIA Padang selama 3 bulan, Penulis melihat adanya kejenuhan beberapa WBP
selama menunggu waktu bebas mereka dan ditambah lagi aktivitas yang
dilakukan monoton membuat WBP memiliki keinginan yang lebih tinggi lagi
untuk mendapatkan hal yang baru dari Lapas. Selain itu, tak jarang Penulis
melihat WBP yang sedang menghayal sambil menunggu kegiatan lain yang
telah diatur.
Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-hari,
karena membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi berfungsi
sebagai alat untuk memperluas pengetahuan tentang banyak hal mengenai
kehidupan. Membaca akan meningkatkan kemampuan memahami kata dan
meningkatkan kemampuan berpikir, meningkatkan kreatifitas dan juga
berkenalan dengan gagasan-gagasan baru. Dengan membaca, diharapkan WBP
mendapatkan wawasan baru dan bisa mengembangkan kreativitasnya.

Berdasarkan uraian singkat tersebut diatas, isu yang terpilih dapat


diidentifikasikan sebagai sumber isu menggunakan alat bantu kerangka analisis
Fishbone sebagai berikut:

13
Gambar 1.2. Diagram Fishbone

MAN MATERIAL

Adanya kejenuhan Sapras yang


terkait aktivitas rutin belum memadai
WBP setiap hari

Belum Optimalnya
Pemanfaatan Perpustakaan
dalam Upaya Peningkatan
Minat Baca Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP)
Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Padang

Over crowded di Belum adanya


sekitar Perpustakaan program sebagai
kegiatan pembinaan
WBP dalam bidang
perpustakaan

LINGKUNGAN METODE

E. RUANG LINGKUP
Rancangan aktualisasi ini mencakup bagaimana peserta agar dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS, yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
(BerAKHLAK) sebagai PNS serta dengan mempertimbangkan aspek
Manajemen ASN dan Smart ASN.

14
Aktualisasi akan dilaksanakan selama 42 hari yaitu pada tanggal 21 Juli
2022 sampai 1 September 2022 di Lapas Kelas IIA Padang.

F. LEMBAR KONFIRMASI ISU

Persetujuan Coach dan Mentor


Coach Mentor

Um Salamah, S.H., M.Si


Rhandy Altasa, S.E
NIP. 197005212000032002
NIP. 198507222010121002

G. JUDUL RANCANGAN AKTUALISASI


Berdasarkan hasil anilisis, judul yang diangkat untuk rancangan aktualisasi
adalah “Optimalisasi Pemanfaatan Perpustakaan dalam Upaya
Peningkatan Minat Baca Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas
Kelas IIA Padang ”

15
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
1. Unit Kerja
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Padang

2. Identifikasi Isu
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, didapat isu terpilih
yaitu “belum optimalnya penggunaan perpustakaan dalam upaya
peningkatan minat baca Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas
Kelas IIA Padang” dinilai penting karena selain melaksanakan kegiatan
rutin, WBP juga berhak mendapatkan pembinaan melalui perpustakaan,
sehingga WBP dapat mengembangkan diri sebagai bekal dirinya setelah
menjalani masa tahanannya diluar kegiatan yang telah dirancang oleh
petugas. Optimalisasi penggunaan perpustakaan sebagai pendukung
kegiatan pembinaan bagi WBP akan mengurangi kejenuhan WBP dan
mengembangkan kemampuan dari WBP itu sendiri. WBP juga dapat
menciptakan hasil karya setelah membaca buku yang ada di perpustakaan
Lapas Kelas IIA Padang.
Selama menjalani orientasi di Lapas Kelas IIA Padang selama kurang
lebih 3 bulan, penulis melihat adanya kejenuhan beberapa WBP selama
menunggu waktu bebas mereka dan ditambah lagi aktivitas yang dilakukan
monoton membuat WBP memiliki keinginan yang lebih tinggi lagi untuk
mendapatkan hal yang baru dari petugas Lapas.
3. Isu yang diangkat
Berdasarkan dari analisis penentuan core isu menunjukkan hasil bahwa
masalah “Belum optimalnya penggunaan perpustakaan dalam upaya
peningkatan minat baca WBP Lapas Kelas IIA Padang” adalah masalah
pokok yang harus diselesaikan di Lapas Kelas IIA Padang.
Isu atau masalah ini berkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan
Manajemen ASN.

16
4. Gagasan Pemecahan Isu

Tabel 2.1. Gagasan Pemecahan Isu


No. JENIS KEGIATAN SUMBER
KEGIATAN

1. Melaporkan teknis pelaksanaan aktualisasi kepada Kreativitas/SKP


mentor

2. Melakukan sosialisasi mengenai pentingnya Kreativitas


membaca kepada WBP di Lapas Padang
3. Membuat poster himbauan pentingnya budaya Kreativitas
membaca dan merapikan buku-buku di
perpustakaan
4. Membuat jadwal kegiatan “Membaca di Kreativitas
Perpustakaan bagi WBP”
5. Melaksanakan evaluasi Kreativitas

17
e. Rancangan Kegiatan

Rancangan kegiatan menggunakan tabel sebagai berikut:


Tabel 2.2. Rancangan Kegiatan

KONTRIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaporkan a. Menyampaikan 1. Surat Permohonan Keterkaitan dengan nilai Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
teknis permohonan Pelaksanaan BerAKHLAK: dengan Visi dan menguatkan nilai
pelaksanaan pelaksanaan Aktualisasi Berorientasi Pelayanan Misi lembaga organisasi lapas
aktualisasi aktualisasi dan pemasyarakatan padang Padang
kepada minta kesediaan Memahami dan memenuhi kelas IIA Padang PASTI:
Mentor mentor dalam kebutuhan masyarakat. yaitu: Profesional
rangka teknis Melakukan diskusi bersama Visi :
Dengan adanya
pelaksanaan "Masyarakat rencana kegiatan
mentor bertujuan untuk
aktualisasi Memperoleh aktualisasi ini penulis
menemukan rancangan diharpakan dapat
kegiatan yang terbaik yang Kepastian Hukum" menjadi problem
nantinya akan bermanfaat solver bagi
Misi:
terhadap peningkatan permasalahan dan
Mewujudkan
pelayanan kepada menjadi aparatur sipil
aparatur yang unggul dan
masyarakat
Kementerian Hukum berkelas dunia
Akuntabel
dan Hak Asasi
Melaksanakan tugas Manusia yang Akuntabel
dengan jujur, profesional dan
bertanggungjawab, berintegritas. Rencana kegiatan
cermat, disiplin dan

18
berintegritas tinggi. aktualisasi ini
disampaikan dengan
Peserta memaparkan
rencana kegiatan aktualisasi jujur dan terbuka
dengan tegas, jelas, sehingga dapat
transparan dan penuh
dipertanggungjawabk
tanggung jawab kepada
mentor an sesuai dengan
ketentuan dan
b. Menyampaikan 2. Daftar rencana Keterkaitan dengan
peraturan yang
rencana teknis teknis pelaksanaan nilai BerAKHLAK:
pelaksanaan aktualisasi Akuntabel berlaku.
aktualisasi
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.

Peserta memaparkan
rencana
kegiatanaktualisasi
dengan tegas, jelas,
transparansi dan penuh
tanggung jawab kepada
mentor
Harmonis :
Menghargai setiap orang
apapun latar
belakangnya
19
Menghargai
mentor/pejabat dengan
tutur kata yang baik dan
sopan santun

20
c. Meminta saran 3. Catatan Keterkaitan dengan nilai
dan masukan saran dan BerAKHLAK:
Ka.KPLP selaku masukan Harmonis
mentor mentor Menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya
Menghargai mentor/pejabat
dengan tutur kata yang baik dan
sopan santun

Adaptif
Bertindak proaktif.
Mencatat arahan dari mentor dengan
seksama. Tindakan ini merupakan
penerapan dari sikap perilaku
proaktif, antusias terhadap
perubahan.

d. Meminta 4. Lembar Keterkaitan dengan nilai


persetujuan Persetujuan BerAKHLAK:
mentor Mentor
5. Foto Harmonis
kegiatan Membangun lingkungan kerja
yang kondusif.

Permintaan izin dan persetujuan


kepada pimpinan dilakukan sikap

21
hormat, sopan, dan bertutur kata
yang baik sehingga tercipta suasana
kerja yang kondusif

Kolaboratif

Memberi kesempatan kepada


berbagai pihak untuk
berkontribusi.

Persetujuan yang didapat


merupakan hasil dari kerjasama
dan sikap saling menghargai.

2 Melakukan a. Menyiapkan bahan a. Materi Keterkaitan dengan nilai Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
sosialisasi sosialisasi bahan BerAKHLAK: dengan Visi dan menguatkan nilai
mengenai sosialisas Misi lembaga organisasi lapas
pentingnya i Berorientasi Pelayanan : pemasyarakatan Padang PASTI:
membaca kepada Ramah, Cekatan, Solutif, dan kelas IIA Padang Inovatif
WBP di Lapas dapat Diandalkan yaitu: Nilai unsur
Padang Ramah dalam melaksanakan Visi : perilaku utama
sosialisasi "Masyarakat inovatif meliputi
Memperoleh perilaku insiatif,
Akuntabel : Kepastian Hukum" kreatif, inspiratif,
Melaksanakan tugas dengan dan pembaharuan.
jujur, bertanggung jawab, Misi: Penulis
cermat, disiplin, dan yaitu, Mewujudkan mengembangkan
berintegritas tinggi. aparatur Kementerian inovasi dengan
Bertanggungjawab dalam Hukum dan Hak pembuatan poster
penyampaian dan program yang Asasi Manusia yang sebagai media
akan dibuat profesional dan sosialisasi.

22
Kompeten : berintegritas
Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah
Membuat dan menguasai bahan
sosialisasi

b. Melakukan b. Poster Keterkaitan dengan nilai


sosialisasi ke kamar (yang BerAKHLAK:
hunian berisi Berorientasi Pelayanan:
himbaua Melakukan perbaikan tiada
n/ henti
ajakan)
Melakukan perubahan dalam
media sosialisasi minat baca

23
Adaptif :
Terus berinovasi &
mengembangkan
kreativitas
Mengembangkan
kreatifitas dalam
membuat poster
c. Menunjukkan ajakan c. Foto Keterkaitan dengan nilai
dengan media poster BerAKHLAK:

Akuntabel :
d. Membuat daftar nama Melaksanakan tugas
WBP yang akan diajak dengan jujur,
bergabung dalam bertanggung jawab,
program “Peningkatan cermat, disiplin, dan
Minat Baca” berintegritas tinggi.

Membuat daftar nama WBP


dengan cermat dan
bertanggung jawab

Adaptif :
Terus berinovasi &
mengembangkan
kreativitas
Berinovasi dalam
pembagian jadwal dan
menyesuaikan diri
menghadapi perubahan

24
3 Membuat a. Menyiapkan bahan 1. Kertas dan Keterkaitan dengan nilai Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
poster sederhana untuk spidol BerAKHLAK: dengan Visi dan menguatkan nilai
himbauan membuat desain warna Misi lembaga organisasi lapas
pentingnya poster ajakan 2. Foto Kompeten : pemasyarakatan padang PASTI:
membaca kepada Membantu orang lain kelas IIA Padang Inovatif
budaya
WBP belajar yaitu: Program inovasi
membaca
Membantu WBP belajar Visi : yang dilakukan
dan untuk mengembangkan "Masyarakat dapat memudahkan
merapikan kreatifitasnya. Memperoleh untuk melakukan
buku-buku Kepastian Hukum" kegiatan dan
di Adaptif : membuat menjadi
perpustakaan Terus berinovasi & praktis.
mengembangkan Misi: Poster ajakan
kreativitas yaitu, Mewujudkan tersebut merupakan
Mengembangkan penghormatan, perwujudan nilai
kreatifitas dalam membuat pemenuhan, dan Inovatif
poster perlindungan Hak Kemenkumham
Asasi Manusia

25
b. Meminta WBP 3. Poster Keterkaitan dengan nilai
mendesain poster di (hasil BerAKHLAK:
atas kertas gambar kreativitas
dan memajangnya di WBP). Harmonis :
ruang perpustakaan Suka menolong orang
lain.
Menolong WBP dalam
pembuatan poster

Kolaboratif :
Memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
Memberikan kesempatan
kepada WBP untuk
berkontribusi dalam
dekorasi perpustakaan

c. Melakukan 4. Foto / video Keterkaitan dengan nilai


pembersihan dan kegiatan BerAKHLAK:
pembenahan
perpustakaan Lapas Harmonis :
Kelas IIA Padang Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Membangun lingkungan
perpustakaan yang bersih
dan nyaman

26
Kolaboratif :
Memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi
Mengajak WBP dalam
pembersihan perpustakan

27
4 Membuat a. Membuat jadwal 1. Jadwal Keterkaitan dengan Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
jadwal kegiatan membaca bagi Membaca di nilai BerAKHLAK: dengan Visi dan menguatkan nilai
“Membaca di WBP Perpustakaan Akuntabel : Misi lembaga organisasi lapas
Perpustakaan Melaksanakan tugas pemasyarakatan padang PASTI:
bagi WBP” dengan jujur, kelas IIA Padang Sinergi
bertanggung jawab, yaitu: Nilai unsur perilaku
cermat, disiplin, dan Visi : utama sinergi
berintegritas tinggi. "Masyarakat meliputi perilaku
Melaksanakan Memperoleh bekerja sama,
pembagian jadwal Kepastian Hukum" bermitra, dan solutif.
kamar secara Sinergi adalah
bertanggung jawab sebuah proses
dimana interaksi dari
Harmonis : Misi: dua atau lebih agen
Membangun yaitu Mewujudkan atau kekuatan akan
lingkungan kerja layanan manajemen menghasilkan
yang kondusif administrasi pengaruh gabungan
Membuat jadwal Kementerian yang lebih besar
kegiatan dengan Hukum dan Hak dibandingkan jumlah
memperhatikan jumlah Asasi Manusia dari pengaruh
WBP supaya mereka secara
terciptanya lingkungan individual.
yang kondusif Nilai sinergi dapat

28
b. Meminta WBP 2. Lembar hasil Keterkaitan dengan nilai diwujudkan dengan
yang telah resume para BerAKHLAK: penunjukan WBP
membuat resume WBP sebagai coordinator
tertulis Berorientasi Pelayanan : perustakaan.
Memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat
Melakukan perbaikan, dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat

Kompeten :
Meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan
yang selalu berubah
Mencari referensi contoh
jurnal litersi

29
c. Menunjuk satu 3. Surat tugas Keterkaitan dengan nilai
orang WBP BerAKHLAK:
sebagai Kompeten :
koordinator Membantu orang lain
Perpustakaan belajar
Membantu WBP dalam
pelaksanaan coordinator
perpustakaan

Kolaboratif :
Memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi
Memberikan kesempatan
kepada WBP untuk
berkontribusi

5 Melaksanakan a. Mengumpulkan 1. Rekap jumlah Keterkaitan dengan Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
evaluasi data jumlah kunjungan per- nilai BerAKHLAK: dengan Visi dan menguatkan nilai
WBP yang WBP Misi lembaga organisasi lapas
berkunjung Berorientasi pemasyarakatan padang PASTI:
Pelayanan : kelas IIA Padang Profesional
Melakukan perbaikan yaitu: Nilai unsur perilaku
tiada henti Visi : utama profesional
Melakukan perbaikan "Masyarakat meliputi perilaku
tiada henti Memperoleh terpuji,
Kepastian Hukum" berkompeten, dan
30
Akuntabilitas: berintegritas
Melaksanakan tugas
dengan jujur, Melaksanakan
bertanggung jawab, Misi: pemantauan dan
cermat, disiplin, dan yaitu Mewujudkan pengawasan
berintegritas tinggi. aparatur merupakan
Kementerian perwujudan dari
Penulis membuat laporan Hukum dan Hak Profesional dalam
Hasil aktualisasi berupa Asasi Manusia yang tata nilai “PASTI”
grafik. profesional dan Kemenkumham
berintegritas.

b. Mengawasi 2. Foto / Video Keterkaitan


kegiatan WBP Kegiatan dengan nilai
selama BerAKHLAK:
berkunjung di
Perpustakaan Akuntabel :
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi.

Memantau
pelaksanaan
kegiatan di
perpustakaan dengan
bertanggung jawab
untuk menghindari
gangguan kamtib

31
Kompeten :
Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
Terus memantau dan
mengawasi dalam
pelaksanaan
kegiatan di
perpustakaan

Loyal :
Memegang teguh
ideology Pancasila,
UUD NKRI 1945,
setia kepada NKRI
serta pemerintahan
yang sah.
Turut membantu
tujuan Negara, yaitu
mencerdaskan
kehidupan bangsa

32
c. Melakukan 3. Laporan catatan Keterkaitan dengan
pengamatan hasil nilai BerAKHLAK:
dan mencatat pengamatan
pelaksanaan 4. Foto Kegiatan
kegiatan WBP Berorientasi Pelayanan
selama di Melakukan perbaikan
perpustakaan tiada henti

Evaluasi dilakukan untuk


mendapatkan penilaian yang
tepat dan sesuai sebagai
upaya untuk melakukan
perbaikan tiada henti
sehingga akhirnya dapat
meningkatkan mutu
pelayanan sesuai Visi dan
Misi Kanwil Kemenkumham
Sumatera Barat.

Akuntabel

Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab, cermat,

33
disiplin dan berintegritas
tinggi.

Penyampaian hasil evaluasi


dilakukan secara jujur,
tanggung jawab, disiplin dan
berintegritas tinggi.

Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.

Peserta membuat laporan hasil


kegiatan aktualisasi sesuai
keadaan sebenarnya dan
transparan sehingga
dihasilkan laporan hasil
evaluasi yang berkualitas.

Harmonis
Membangun lingkungan
kerja yang kondusif.

Peserta mengatur jadwal


pertemuan dengan atasan
untuk melaporkan hasil
kegiatan aktualisasi. Dan
Penyampaian hasil

34
evaluasi pelaksanaan
kegiatan dilakukan
dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang
baik dan benar serta
dilakukan dengan sopan,
santun dan ramah
sehingga tercipta
lingkungan kerja yang
kondusif.

35
Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II

Tabel 2.3. Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II


Kegiatan Jumlah
Aktualisasi
No Mata Pelatihan per Mata
Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
1 Berorientasi Pelayanan 1 2 - 1 2 6
2 Akuntabel 2 2 - 1 3 8
3 Kompeten - 1 1 2 2 5
4 Harmonis 3 - 2 1 1 7
5. 5 Loyal 1 - - - 1 2
6. 6 Adaptif 1 2 1 - - 4
7. 7 Kolaboratif 1 - 2 1 - 4
Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 9 7 6 6 9 37

36
B. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.4
Jadwal Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Juli Agustus
III IV I II III IV
1. Melaporkan pelaksanaan teknis a) Menyampaikan permohonan 1. Surat Permohonan
aktualisasi kepada mentor. pelaksanaan aktualisasi dan minta Pelaksanaan
kesediaan mentor dalam rangka Aktualisasi
teknis pelaksanaan aktualisasi
b) Menyampaikan rencana teknis 2. Daftar rencana
pelaksanaan aktualisasi teknis pelaksanaan
aktualisasi
c) Meminta saran dan masukan 3. Catatan saran dan
Ka.KPLP selaku mentor masukan mentor

d) Meminta persetujuan mentor 4. Lembar


Persetujuan Mentor

5. Foto kegiatan
2. Melakukan sosialisasi mengenai a) Melakukan sosialisasi ke kamar 1. Materi bahan
pentingnya membaca kepada WBP hunian sosialisasi

37
di Lapas Padang b) Menunjukkan ajakan dengan media 2. Poster (yang berisi
poster himbauan/ ajakan)

c) Membuat daftar nama WBP yang 3. Foto


akan diajak bergabung dalam
program “Peningkatan Minat Baca”

3. Membuat poster himbauan a) Menyiapkan bahan sederhana untuk 1. Kertas dan


pentingnya budaya membaca dan membuat desain poster ajakan spidol warna
merapikan buku-buku di membaca kepada WBP
perpustakaan 2. Foto
b) Meminta WBP mendesain poster di 3. Poster (hasil
atas kertas gambar dan kreativitas WBP).
memajangnya di ruang perpustakaan
c) Melakukan pembersihan dan 4. Foto / video
pembenahan perpustakaan Lapas kegiatan
Kelas IIA Padang

4. Membuat jadwal kegiatan “Membaca a) Membuat jadwal membaca bagi 1. Jadwal Membaca
di Perpustakaan bagi WBP” WBP di Perpustakaan
b) Meminta WBP yang telah membuat 2. Lembar hasil
resume tertulis resume para WBP
c) Menunjuk satu orang WBP sebagai 3. Surat tugas
koordinator Perpustakaan
5. Melaksanakan evaluasi. a. Mengumpulkan data terkait Jumlah 1. Foto Kegiatan
WBP yang berkunjung 2. Rekapitulasi data
b. Berjalan mengawasi kegiatan WBP 3. Foto Kegiatan

38
selama berkunjung di Perpustakaan di
Lapas Padang
c.Melakukan pengamatan dan mencatat 4. Laporan catatan
pelaksanaan kegiatan WBP selama di hasil pengamatan
perpustakaan
5. Foto Kegiatan

39
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rancangan aktualisasi merupakan langkah awal peserta pelatihan
dasar CPNS Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun Anggaran
2022 agar dapat memahami dan menginternalisasi dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS
menuju terwujudnya smart governance. Rancangan aktualisasi ini dirancang
berdasarkan tugas pokok fungsi peserta sebagai Penjaga Tahanan. Dari hasil
kegiatan analisis isu didapatkan core issue tentang belum optimalnya
Pemanfaatan Perpustakaan dan Minat Baca sebagai Pendukung Kegiatan
Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Padang.
Untuk menyelesaikan isu ini dilakukan beberapa kegiatan yaitu:
1. Melaporkan pelaksanaan teknis aktualisasi kepada mentor
2. Melakukan sosialisasi mengenai pentingnya membaca kepada
WBP di Lapas Padang
3. Membuat poster himbauan pentingnya budaya membaca dan merapikan
buku-buku di perpustakaan.
4. Membuat jadwal kegiatan “Membaca di Perpustakaan bagi WBP”
5. Melaksanakan evaluasi
Kegiatan-kegiatan tersebut akan diaktualisasikan dengan
merujuk pada nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
sesuai dengan fungsi dan peran peserta sebagai ASN.

B. Saran
Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS yang diselenggarakan oleh
Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Kepulauan Riau yang
dilaksanakan secara full daring ini menuntut CPNS untuk dapat mandiri
dan disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas dan melaksanakan tanggung
jawab yang diberikan.

40
Diharapkan agar penulis dapat menjadi ASN yang mampu
berkomitmen untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif) dan memahami kedudukan serta peran PNS dalam NKRI
ketika menjalankan tugas dan fungsi serta memberikan pelayanan terhadap
WBP/masyarakat

Penulis juga sangat mengharapkan dukungan dari seluruh pihak


agar rencana kegiatan yang dituangkan pada rancangan aktualisasi ini
dapat berjalan dengan baik

41
DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku

Amelia, Rizki. 2021. Smart ASN Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Fatimah, Elly dan Erna I 2017. Manajemen ASN Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Handoko, Ramah. 2021. Akuntabel Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Idris, Irfan dkk. 2019. Analisis Isu Kontemporer Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Jalis, Ahmad. 2021. Kompeten Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Mirdin, Andi A. 2021. Berorientasi Pelayanan Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Rahmanendra, Dwi. 2021. Loyal Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Sembodo, Jarot. 2021. Harmonis Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Sejati, Tri A. 2021. Kolaboratif Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Suwarno, Yogi. 2021. Adaptif Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Undang-undang dan Peraturan

__________, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan ,


Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995

__________, Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 1


Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

42
LAMPIRAN

43

Anda mungkin juga menyukai