Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN II
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

“PENINGKATAN LAYANAN INFORMASI MELALUI APLIKASI WHATSAPP


DENGAN SISTEM AUTORESPONDER DI LAPAS PEREMPUAN KELAS II A
BANDAR LAMPUNG”

Disusun sebagai Prasyarat Memenuhi Kelulusan


Pelatihan Dasar CPNS Golongan II

Oleh:

NAMA : YUDHA DWI KURNIA


NIP : 199904162020121001
JABATAN : PENJAGA TAHANAN
SATUAN KERJA : LAPAS PEREMPUAN KELAS
II A BANDAR LAMPUNG
ANGKATAN/NO ABSEN : XXI/7

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN II
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

Nama Peserta Latsar : Yudha Dwi Kurnia

NIP : 199904162020121001

Unit Kerja : Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung

Telah diseminarkan pada tanggal 26 Oktober 2021


Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia

PESERTA CPNS COACH

Yudha Dwi Kurnia Dr.Syahrial Yuska,Bc.IP.,S.H.,M.H

NIP. 199904162020121001 NIP. 196412181985031001

MENYETUJUI,
MENTOR PENGUJI

Reva Shilvia Devi, Amd. IP, S.H.M.M Isye Gilargunani, S.E., M. Si

NIP. 198201192000122001 NIP. 197911152005011001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan LAPORAN aktualisasi pelatihan
dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang berjudul “PENINGKATAN LAYANAN
INFORMASI MELALUI APLIKASI WHATSAPP DENGAN SISTEM
AUTORESPONDER DI LAPAS PEREMPUAN KELAS II A BANDAR
LAMPUNG”.
Penulisan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, bantuan,
kerjasama, dan doa dari berbagai pihak yang berperan selama masa Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil tahun anggaran 2021. Penulis menyampaikan terimakasih yang tak
terhingga kepada:
1. Ibu Putranti Rahayu,Bc.IP., S.H. selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Bandar Lampung;
2. Ibu Reva Shilvia Devi, A.Md.IP., S.H.,M.M selaku Kepala KPLP Lapas Perempuan
Kelas II A Bandar lampung dan selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan
ilmu dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini;
3. Bapak Dr.Syahrial Yuska,Bc.IP.,S.H.,M.H. selaku Coach yang telah membimbing,
berbagi ilmu dan pengalamannya dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini;
4. Ibu Isye Gilargunani, S.E., M.Si. selaku penguji yang telah memberi masukan, saran,
dan kritik membangun demi perbaikan Laporan Aktualisasi ini;
5. Segenap Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar dan Panitia Penyelenggara Latihan
Dasar CPNS Golongan II Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI yang telah
memberikan materi dan ilmu yang berguna bagi pelaksanaan tugas Penulis di tempat
tugas;
6. Segenap Pejabat dan Staff pada Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A
Bandar Lampung, khususnya Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan yang
memberi masukan dan ide dan yang diangkat Penulis dalam Laporan Aktualisasi ini;
7. Kedua orang tua Penulis dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan
memberikan dukungan selama hidup Penulis, terutama selama Penulis mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

ii
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari di dalam penyusunan laporan
aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Akhir kata penulis
berharap semoga Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
ini dapat memberikan manfaat secara khusus bagi penulis dan pembaca secara
umumnya.

Bandar Lampung, 26, Oktober 2021

YUDHA DWI KURNIA

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .....................................................................................................................v
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Deskripsi Organisasi…………........................................................................................... 4
1. Profil Organisasi…………………………………………………………………………………………………..…. 4
2. Visi, Misi dan Motto Organisasi………………………………………………………………………………. 5
3. Stuktur Organisasi…………………………………………………………………………………………………... 5
C. Tata Nilai Organisasi..................................................................................................... 7
D. Tujuan dan Manfaat ...................................................................................................... 8
E. Ruang Lingkup...............................................................................................................9
F. Daftar Diri ................................................................................................................... 10
G. Lembar Persetujuan..................................................................................................... 11
BAB II..................................................................................................................................... 12
LANDASAN TEORI .............................................................................................................. 12
A. Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara......................................................... 12
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ................................................................... 16
BAB III.................................................................................................................................... 18
RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................................................ 18
A. Identifikasi Permasalahan Isu...................................................................................... 18
B. Penetapan Isu .............................................................................................................. 18
C. Gagasan Kreatif........................................................................................................... 20
D. Rencana Kegiatan Aktualisasi..................................................................................... 21
E. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ....................................................................................... 28
F. Tahapan Kegiatan Aktualisasi........................................................................................ 29
G. Pelaksanaan Aktualisasi............................................................................................. 31
BAB IV…………………………………………………………………………………………………………………….………….. 35
PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………………….. 35
A. Kesimpulan…………...…………………………………………………………………………………….………... 35
B. Saran…………………………………………………………………………………………………………….………... 35
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 36
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identifikasi Isu......................................................................................................... 18
Tabel 3.2 Penetapan Isu Berdasarkan Metode USG ............................................................... 20
Tabel 3.3Rancangan Kegiatan Aktualisasi ............................................................................. 28
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................................................................... 29
Tabel 3.5. Tahapan Kegiatan Aktualisasi................................................................................ 30

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 yang mengatur tentang fungsi


ASN (Aparatur Sipil Negara) yaitu sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik, 2) Pelayan
Publik, dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa yang harus dilakukan dengan penuh
tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik (masyarakat). Untuk
mewujudkan fungsi-fungsi ini maka diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN
yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga tugas jabatannya
dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok ASN profesional
seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar
(Latsar). Dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 24
Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II,
ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan ASN yang
profesional seperti tersebut di atas adalah Pelatihan Dasar.

Persepsi masyarakat pada saat ini terhadap kualitas pelayanan ASN masih belum
memuaskan dan terkesan memiliki alur pelayanan yang berbelit, prosedur yang kurang
jelas bahkan tidak jarang terkesan mempersulit masyarakat awam. Kondisi demikian
menyebabkan kurang positifnya citra kinerja ASN. Banyak kinerja ASN yang masih
kurang disiplin, kurang bertanggung jawab dengan pekerjaannya, lebih mementingkan
kepentingan pribadi dibanding kepentingan masyarakat dan tak jarang terjerumus dalam
kasus korupsi maupun kasus pelanggaran hukum lainnya.

Menyikapi situasi tersebut Pemerintah mulai melakukan pembenahan dan pengetatan


aturan untuk meningkatkan profesionalitas para ASN. Langkah awalnya dengan
melakukan proses perekrutan model sistem CAT (Computer

1
Assisted Test) sebagai modal dasar untuk menciptakan ASN yang bersih dari KKN dengan
SDM yang berkualitas. Lebih lanjut selain proses rekrutmen dengan model baru,
diberlakukan pula Latihan Dasar CPNS pola baru. Latsar pola baru ini diharapkan
meningkatkan kualitas ASN yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang
kemudian dapat disingkat menjadi ANEKA. Oleh karena itu peserta Latihan Dasar CPNS
mampu menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayanan publik dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Setelah mempelajari dan memahami kelima nilai dasar, peserta diklat latsar dituntut
untuk memliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai pedoman dan prinsip yang menjadi
landasan dalam menjalankan profesinya sebagai ASN. Untuk menunjang aktualisasi nilai-
nilai dasar profesi ASN terlaksana dengan baik, maka peserta diklat latsar perlu membuat
Rancangan Aktualisasi kelima dasar tersebut yang dituangkan dalam dokumen Rancangan
Aktulisasi yang kemudian akan diaktualisasikan di tempat tugas masing-masing. Ada
harapan besar bahwa nilai- nilai dasar ASN yang sudah diaktualisasi bisa menjadi suatu
pembiasaan (habituasi) dalam setiap pelaksanaan tugas ASN

Seiring berjalannya waktu pada Diklat Latsar kali ini mengalami perubahan baru
yang di atur dalam Peraturan Kepala LAN No. 25 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II.
Pengembangan terhadap konsep diklat terintegrasi sejalan dengan perkembangan
dinamika tuntutan jabatan dan penguatan terhadap kompetensi bidang sesuai dengan
formasi jabatan yang ditetapkan maka nomenklatur Diklat Latsar diubah menjadi
Pelatihan Dasar Calon PNS, Peserta. Pola baru yang terdapat pada diklat golongan II
ini wajib mengikuti Struktur Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri dari
1. Agenda Sikap dan Perilaku Bela Negara
Kemampuan tersebut diperoleh melalui pembelajaranmata pelatihan Kesehatan
Jasmani dan Mental, Tata Upacara Sipil dan Keprotokolan, dan Kesiapsiagaan
secara terintegrasi. Setelah mempelajari mata pelatihan tersebut, peserta
menerapkannya sebagai proses pembentukan sikap perilaku sebagai PNS
Profesional selama penyelenggaraan pelatihan
2. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS

2
Kemampuan tersebut diperoleh melalui pembelajaran mata Pelatihan
Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Setelah mempelajari mata Pelatihan tersebut, peserta melakukan studi
lapangan dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran
internalisasi Nilai-Nilai Dasar PNS.
3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI
Kemampuan tersebut diperoleh melalui pembelajaran mata Pelatihan Manajemen
ASN, Pelayanan Publik, dan Whole ofGovernment. Setelah peserta mempelajari
mata Pelatihan tersebut, peserta melakukan studi lapangan dengan tujuan untuk
memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran Pengetahuan tentang Kedudukan
dan Peran PNS dalam NKRI.
4. Agenda Habituasi
Agenda pembelajaran ini memfasilitasi agar peserta melakukan proses aktualisasi
melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperolehnya melalui
berbagai mata Pelatihan yang telah dipelajari.

Selama kurang lebih 9 bulan bertugas yang dimulai pada tanggal 4 Januari
2021 sampai tanggal 13 September 2021, pada Lembaga Pemasyarakatan
Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung saya menemukan beberapa isu yang dapat
diangkat menjadi rancangan aktualisasi pelatihan dasar CPNS tahun 2021 salah
satunya adalah kurang optimalnya layanan informasi kepada masyarakat melalui
media aplikasi whatsapp yang sebelumnya masih menggunakan sistem manual dan
dikelola oleh duta layanan berubah menjadi sistem autoresponden sehingga lebih
memudahkan dan mempercepat masyarakat mendapat informasi.

3
B. Deskripsi Organisasi

1. Profil Organisasi
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung merupakan salah
satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Wilayah Lampung yang berlokasi di Jl. Ryacudu Way Hui
Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung. Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas
IIA Bandar Lampung didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor M.03-PR.07.03 Tahun 2007 Tanggal 23 Februari
2007.
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung dibangun di atas
tanah yang merupakan hibah dari Gubernur Lampung berdasarkan Surat Gubernur
Nomor: 028/0/99/10/2002 Tanggal 4 Februari 2002 Tentang Persetujuan Lahan
Untuk Rumah Tahanan, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan), Lapas
Narkotika, dan Lapas Wanita dengan luas areal tanah 25.000 m2 yang meliputi
bangunan kantor 1030 m2 bangunan blok 2838 m2 sedangkan sisanya berupa lahan
pertanian dan halaman, sedangkan bangunan lapasnya adalah milik Kementerian Hukum
dan HAM Republik Indonesia. Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandar
Lampung mulai beroperasional sejak tanggal 4 Februari 2008.

Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung juga berfungsi


sebagai Rumah Tahanan Negara (RUTAN) khusus Perempuan. Selain membina para
narapidana yang sudah divonis oleh Pengadilan dan sudah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA bandar Lampung juga
menerima titipan tahanan Perempuan yang berasal dari Wilayah Kota Bandar Lampung
dan Tahanan khusus korupsi yang berada di wilayah Lampung. Para tahanan Perempuan
tersebut dititipkan dari pihak Kepolisian, Kejaksaan, maupun dari pihak Pengadilan dan
juga tahanan yang masih menjalani proses banding maupun kasasi.

Untuk memaksimalkan fungsi lahan dan bangunan lapas/rutan sebagai tindak lanjut
terhadap permasalahan overcrowding yang sedang terjadi di Indonesia saat ini, maka
berdasarkan Surat Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan dengan Nomor :
PAS.OT.01.02-04 tanggal 20 Februari 2018 perihal Persetujuan Alih Fungsi Lapas
Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung dengan Rutan Bandar Lampung, pada

4
tanggal 24 April 2018 telah dilaksanakan Proses Alih Fungsi Lapas Perempuan
Kelas IIA Bandar Lampung dengan Rutan Kelas I Bandar Lampung.
2. Visi, Misi dan Motto Organisasi
Visi dan Misi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bandar Lampung Yakni ;

Visi : Terwujudnya petugas Lapas yang professional, handal dan


tanggung jawab untuk mewujudkan pulihnya kesatuan hubungan
hidup penghidupan dan kehidupan warga binaan pemasyarakatan
sebagai individu, anggota masyarakat dan makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
Misi : 1. Melaksanakan program pembinaan secara berdaya guna, tepat
sasaran dan memiliki prospek kedepan.
2. Mewujudkan pelayanan prima dalam rangkan penegakkan
hukum, pencegahan dan penanggulangan kejahatan serta
pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia.

Motto
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Bandar Lampung memiliki
Motto SIKOP "SIap Melayani - KOmitmen - Profesional"

3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas I berdasarkan Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Kehakiman Nomor M.01-PR.07.03 Tahun 1985 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan yang terdiri atas KPLP, Sub Bagian Tata
Usaha, dan tiga Seksi yang bertanggungjawab langsung kepada Kepala Lembaga

5
Pemasyarakatan

Gambar Struktur Organisasi Lapas Kelas II A Bandar Lampung


Adapun uraian tugas dan wewenang yang berkaitan dengan Sistem Kinerja Pegawai
(SKP) penulis serta isu yang diangkat oleh penulis yaitu :
1. Menyusun rencana kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas
2. Mengawasai lalu lintas pintu gerbang, orang/bawaan keluar masuk, memastikan
kendaraan tahanan, mobil bahan makanan, ambulance parkir
3. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan awal terhadap pengunjung yang akan
datang, termasuk barang bawaan
4. Mengawasi lalu lintas pintu utama, memeriksa dan menggeledah orang/barang
masuk (pegawai, tahanan, atau WBP baru atau tahanan) dan meletakkan barang
barang bawaan
5. Melakukan pencatatan keluar/masuk pengunjung dan WBP/tahanan yang
dikunjungi, dan mengawasi aktivitas dalam area kunjungan
6. Melakukan pengawasan lalu lintas pada area steril 2 dalam lapas
7. Menjaga pos menara
8. Melakukan pengawasan secara keliling dam melakukan pengawalan kegiatan
luar/asimilasi.

6
Lembaga Pemasyarakatan mempunyai tugas untuk melaksanakan pembinaan berkala
dan berkelanjutan bagi warga binaan pemasyarakatan dengan maksud agar narapidana
menyadari kesalahannya dan tidak lagi berkehendak melakukan tindak pidana dan
menjadi warga masyarakatyang bertanggung jawab bagi dirinya sendiri, keluarga dan
lingkungannya, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Bandar Lampung
menyelenggarakan fungsi:
1. Melakukan pembinaan narapidana/anak didik;
2. Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil kerja;
3. Melakukan bimbingan sosial/kerohanian narapidana/anak didik;
4. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lembaga Pemasyarakatan; dan
5. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga

C. Tata Nilai Organisasi


Kementerian Hukum dan HAM menjunjung tinggi tata nilai kami "P-A-S- T-
I”.Dan tata nilai tersebut juga di terapkan secara menyeluruh kepada semua pegawai
yang berdinas di Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung.

1. Profesional : Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang


bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan
integirtas profesi;
2. Akuntabel : Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai
dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku;

7
3. Sinergi : Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis
dengan para pemangku kepentingan untuk menemukan dan
melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas;
4. Transparan : Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi
tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi
tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya,
serta hasil-hasil yang dicapai;
5. Inovatif : Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan
pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
D. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran keberhasilan
proses habituasi“PENINGKATAN LAYANAN INFORMASI MELALUI
APLIKASI WHATSAPP DENGAN SISTEM AUTORESPONDER DI LAPAS
PEREMPUAN KELAS II A BANDAR LAMPUNG” dengan menerapkan Nilai-
Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika, Komitmen Mutu, dan Anti-Korupsi (ANEKA).
Adapun tujuan dan manfaat yang dapat dicapai dengan aktualisasi ini adalah:

Tujuan
a.Untuk Organisasi
a) Mengaktulisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA)
b) Membentuk ASN yang memiliki karakteristik sesuai nilai-nilai dasar ASN
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab di unit kerja masing-masing
sehingga mendukung penyelenggaraan pemerintah yang diharapkan
masyarakat.
c) Membantu memberikan ide-ide kreatif untuk melakukan optimalisasi yang
mampu membantu satuan kerja Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung
d) Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan informasi di Lapas
Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung dengan gagasan kreatif yang dibuat.
8
b.Untuk Peserta
a) Sebagai prasyarat kelulusan Latsar Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun
Anggaran 2021
b) Mampu mengemban tugas dengan penuh tanggung jawab, profesional,
beretika,berkomitmen dan berintegritas dengan semboyan PASTI.
c) Mampu mengaktualisasikan kelima nilai dasar yang diperoleh dari latihan
dasar cpns golongan II terkait tugas yang diamanatkan
Manfaat
a) Mampu mewujudkan nilai-nilai profesi ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA)
b) Mampu membentuk ASN yang memiliki karakteristik sesuai nilai-nilai dasar
ASN sehingga mendukung penyelenggaraan pemerintah yang diharapkan
masyarakat
c) Mampu melakukan perbaikan-perbaikan dan inovasi kreatif yang mampu
membantu satuan kerja khususnya Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar
Lampung
d) Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Aktualisasi ini meliputi kegiatan dalam proses pelayanan
di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung yang
merupakan salah satu kegiatan yang ada pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
tempat peserta diklat bertugas keseharian. Dalam aktualisasi ini peserta latsar
CPNS kesehariannya “Melakukan pengawasan dan pemeriksaan awal terhadap
pengunjung yang akan datang, termasuk barang bawaan”
Unit Kerja Penulis bertugas di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas
IIA Bandar lampung yang berlokasi Jl. Ryacudu Way Hui Kecamatan Sukarame,
Bandar Lampung. Peserta ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan
Kelas IIA Bandar Lampung yang bertugas sebagai Pejaga Tahanan pada Kesatuan
Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan

9
F. Daftar Diri
a. Data Diri Peserta
Nama : Yudha Dwi Kurnia
NIP : 199904162020121001
Pangkat/Gol. Ruang : Pengantur Muda (II/a)
Jabatan : Penjaga Tahanan
Unit Kerja : Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung
No. HP : 0895610014605
E-mail : yudhadwikurnia7@gmail.com
a. Data Diri Mentor
Nama : Reva Shilvia Devi, Amd. IP, S.H.M.M
NIP : 198201192000122001
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Tk.1 (III/d)
Jabatan : Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan
Unit Kerja : Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung
No. HP : 081379611685
E-mail : revadev83@gmail.com
a. Data Diri Coach
Nama : Dr. Syahrial Yuska, Bc.IP., S.H., M.H.
NIP : 196412181985031001
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Tingkat I (IV/b)
Jabatan : Lektor (Ketua program Studi Manajemen
Pemasyarakatan)
Unit Kerja : Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
No. HP : 08175077955
E-mail : syahyuska@gmail.com

10
G. Lembar Persetujuan
Persetujuan Coach dan Mentor
Coach, Mentor,

Dr.Syahrial Yuska,Bc.IP.,S.H.,M.H Reva Shilvia Devi, Amd. IP, S.H.M.M


NIP. 196412181985031001 NIP. 198201192000122001

11
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Sumber Kegiatan atau Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata
Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
6. Permenkumham Nomor M.HH-05.0T.01.01 Tahun 2011 Perubahan atas
Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.01-Pr.07.03 Tahun 1985
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
7. Permenkumham Nomor 33 Tahun 2015 Tentang Pengamanan Lembaga
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.
8. Permenkumham Nomor 20 Tahun 2017 Tentang Kode Etik dan Kode
Prilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
9. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
B. Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara
Dalam mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka
diperlukan ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter
ANEKA. Karakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti
penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus di capai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
melebihi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Akuntabilitas mempunyai
prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai
suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan
12
kepada atasannya. Amanah seorang ASN untuk menjamin wujudnya nilai-nilai
public yang, antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sector,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik dan praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan;
Dalam Akuntabilitas mempunyai aspek-aspek yang terdapat 5 aspek
Akuntabilitas meliputi:Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountibility is a
relationship), Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results
oriented), Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting), Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability meaning less
without consequences), Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability
improves performance).
Tingkatan Akuntabilitas mempunyai sebuah pengartian yang berbeda-beda
diantaranya terdapat 5 tingkatan, ialah Akuntabilitas Personal, Akuntabilitas
individu, Akuntabilitas Kelompok, Akuntabilitas Organisasi, Akuntabilitas
Stakeholder.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Fungsi ASN
(Aparatur Sipil Negara) sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara yaitu
setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan awasan kebangsaan yang
kuat, memiliki sadar sebagai penjaga kedaulatan bangsa negara, menjadi perekat
bangsa dan mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga
keutuhan NKRI.Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal penting.Pada
pelaksana kebijakan publik tentu setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai
13
kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan
kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan
sektoral dan golongan. Sebagai pelayaan publik, setiap pegawai ASN senantiasa
bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.Pegawai ASN harus mempunyai jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki
kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, maka terdapat pula indicator
nasionalisme yang harus di miliki oleh ASN, meliputi :
a. Berwawasan Kebangsaan yang kuat
b. Memahami plurralitas
c. Berorientasi kepublikan yang kuat
d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya
3. Etika Publik
Etika publik adalah sebagai refleksi tentang standar norma, yang menentukan baik
atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Pada etika publik membentuk nilai-nilai dasar etika pada peserta Diklat melalui
pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik
dan implikasinya, aktualisasi kode etik ASN. Dalam mewujudkan tercapainya
kompetensi dasar tersebut dapat diukur melalui indikator keberhasilan yang di
rumuskan sebagai berikut:
a. Memiki pemahaman tentang kode etik dan perilaku pejabat publik.
b. Mengenali berbagi bentuk sikap dan perilaku yang bertentangan dengan
kode etik dan perilaku bagi dirinya.
c. Menunjukan sikap perilaku yang sesuai dengan kode etik dan perilaku
selama diklat.
4. Komitmen mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang terkait dengan ASN semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik.

14
Terdapat 4 indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu;
a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya
dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan
sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang lebih
baik di masa yang akan datang.
d. Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang
dilakukan diarahkan untuk pencapaian standar mutu.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap atau komitmen dalam diri untuk tidak melakukan
korupsi. Pada kenyataan hidup harus ditananamkan jiwa yang sadar anti korupsi
merupakan salah satu cara untuk menjauhkan diri dari korupsi. Untuk menanamkan
sikap anti Korupsi harus menanamkan sikap integritas, jujur, mandiri, adil, kerja
keras, peduli, dan bertanggung jawab.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari
Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
1. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
2. Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
3. Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
4. Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
5. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
6. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
7. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
8. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
15
9. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak.menempatkan segala sesuatu pada tempatnya
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Fungsi pegawai ASN sebagaimana tercantum dalam pasal 10 undang-
undang no 5 tahun 2014 adalah sebagai pelaksana kebijakan public,pelayan
public,serta perekat pemersatu bangsa.selain itu ASN juga memiliki tugas untuk
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan perundang undangan,memberikan pelayanan public yang
profesional dan berkualitas,serta mempererat persatuan dan kesatuan NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA .dengan demikian ASN memiliki peran
sebagai perencana,pelaksana,dan pengawas penyelengaraan tugas umum
pemerintah dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan public yang profesional,bebas dari intervensi politik,serta bersih dari
praktek korupsi,kolusi,dan nepotisme sebagaimana diamanatkan dalam pasal 12
undang undang ASN.
1. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara) adalah pengelolaan ASN (Aparatur
Sipil Negara) untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai-nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen ASN dan Manajemen Pegawai Tidak
Tetap Pemerintah. Dalam menyelenggarakan manajemen ASN dianut “asas efektif dan
efisien” yakni sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan
perencanaan yang ditetapkan.
Penyelenggaraan Manajemen ASN dilakukan berdasarkan asas:
a. Kepastian Hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
2. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiata

16
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk
memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang
merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan
penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring
dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang
peningkatan pelayanan publik, sebagai upaya untuk mempertegas hak dan
kewajiban setiap warga negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab
negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan norma
hukum yang memberi pengaturan secara jelas, sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum
pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi setiap
warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
3. Whole of Government
Whole of Government (WoG) menekankan pelayanan yang terintegrasi
sehingga prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan dalam melayani permintaan
masyarakat dapat selesaikan dengan waktu yang singkat. WoG dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah instansi yang
terkait dengan urusan-urusan relevan. Pendekatan WoG ini sudah dikenal dan
lama berkembang terutama di negara-negara Anglo-Saxon.

17
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Permasalahan Isu


Berikut beberapa isu yang ditemukan sebagai dasar aktualisasi adalah:

No Sumber Isu/Masalah Bagian Isu/Permasalahan


1. Belum optimalnya Pelayanan Layanan informasi yang
layanan informasi lama masih menggunakan
kepada masyarakat sistem manual dan kurang
yang bertanya melalui memuaskan di masyarakat
media Whatsapp Lapas
Perempuan Kelas IIA
Bandar Lampung.
2. Belum adanya sekat Pelayanan Di masa pandemi covid-19
pembatas pencegahan tidak adanya sekat pembatas
covid-19 di area antara petugas dan
kunjungan (Tempat masyarakat saat kegiatan
masyarakat berkunjung penitipan
menitipkan makanan)
3. Belum optimalnya Pelayanan Belum optimalnya parkiran
parkiran khusus kendaraan khusus ojek
kendaraan ojek online online

Tabel 3.1 Identifikasi Isu

Isu-isu yang dipaparkan adalah isu yang berhubungan dengan pelayanan di


Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar lampung, dari ketiga isu tersebut sangat
berkaitan dengan tugas penulis selama bertugas.

B. Penetapan Isu
Dari beberapa isu diatas maka penulis akan menetapkan isu yang akan
dipilih berdasarkan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Perlu diketahui
bahwa metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang
harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang
memilikitotal skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya,
pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut:

18
1.Urgency (U)
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi.
2.Seriousness (S)
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu
tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah
yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan
suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3.Growth (G)
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan
dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi,
serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
A.Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
B.Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan system atau tidak.
C.Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah
dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada,
serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek
dari masalah itu sendiri.

19
Penetapan Isu Berdasarkan Metode USG

Skala
No. Isu/Permasalahan Skor
U S G

1. Belum optimalnya layanan informasi kepada


masyarakat yang bertanya melalui media 5 4 5 14
Whatsapp Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar
Lampung.
2. Belum adanya sekat pembatas pencegahan
covid-19 di area kunjungan (Tempat 4 3 4 11
masyarakat berkunjung menitipkan makanan)

3. Belum optimalnya parkiran khusus kendaraan


4 3 3 10
ojek online
Tabel 3.2 Tabel Penetapan Isu Berdasarkan Metode USG
Keterangan :
Berdasarkan skala likert 1-5
1 = Sangat Kecil 4 = Besar
2 = Kecil 5 = Sangat Besar
3 = Sedang
Berdasarkan metode USG diatas diperoleh bahwa isu masalah
yang memiliki jumlah skor paling tinggi adalah “Kurang optimalnya
layanan informasi kepada masyarakat yang bertanya melalui
media Whatsapp Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung.”.

C. Gagasan Kreatif
Berdasarkan permasalahan utama yang akan dibahas pada laporan ini,
pemecahan masalah yang ditawarkan adalah pemasangan aplikasi
autoresponder pada aplikasi media whatsapp milik Lapas Perempuan
Bandar Lampung dan diinput menu layanan informasi yang biasa
ditanyakan oleh masyarakat dan keluarga Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Perempuan Bandar Lampung
sehingga masyarakat yang ingin mendapatkan layanan informasi tidak
perlu menunggu lama dan dapat dilakukan dari rumah sehingga
mempermudah masyarakat.
20
D. Rencana Kegiatan Aktualisasi

KETERKAITAN PENGUATAN NILAI –


TAHAPAN TERHADAP VISI-MISI NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL NILAI-NILAI DASAR
KEGIATAN ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

A. Berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)


1 Melakukan konsultasi 1. Mengatur 1. Jadwal pertemuan 1. Akuntabilitas Dengan menyampaikan Dalam melaksanakan tugas
dan koordinasi pertemuan dengan telah disepakati oleh Berkonsultasi dan gagasan ide inovasi dan fungsi sebagai ASN
Mentor atau atasan penulis dan mentor dan berkoordinasi dengan atasan kepada atasan dan rekan maka nilai-nilai ANEKA
rancangan kegiatan kerja, maka misi
aktualisasi kepada lansung dan coach coach selaku mentor sebagai bentuk akan memberikan penguatan
organisasi untuk terhadap nilai-nilai yang
mentor dan coach tanggung jawab dalam mewujudkan
2. Menyampaikan 2.Mendapat saran dan melaksanakan tugas tercantum dalam organisasi.
Kementrian Hukum dan
ide serta gagasan masukan. 2. Nasionalisme Hak Asasi Manusia
terkait rencana Berkoordinasi dengan yang Profesional dan
3. Mendapat berintegritas dapat
kegiatan yang akan menggunakan Bahasa
persetujuan terkait terwujud
dilakukan sebagai rencana kegiatan Indonesia dengan baik dan
pemecahan isu aktualisasi. benar
3. Etika Publik
3. meminta saran, Menyampaikan ide dan
masukan dan gagasan dengan sopan santun
persetujuan dari kepada atasan selaku mentor.
mentor 4. Komitmen Mutu
Memanfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya (efisien) untuk
bertanya tentang kegiatan yang
dilakukan.
5. Anti Korupsi
Berani menyampaikan gagasan
dan ide kepada Mentor.

21
2 Seminar Rancangan 1. Membuat laporan 1. mendapatkan arahan 1. Akuntabilitas Dengan mengikuti Kegiatan ini mengandung
Aktualisasi Rancangan dan bimbingan dari Bertanggung jawab atas seminar seminar rancangan nilai Profesional,
Aktualisasi dan Mentor rancangan aktualisasi yang akan aktualisasi berarti ikut Akuntabilitas, Sinergi,
mewujudkan misi Transparan dan Inovatif dari
powerpoint sebagai dilaksanakan organisasi yaitu
bahan presentasi 2. Mendapatkan 2. Nasionalisme tata nilai PASTI
persetujuan dari ”Melaksanakan
Menggunakan bahasa indonesia program pembinaan
2. Memberitahukan Mentor yang baik dan benar dalam secara berdaya guna,
kepada Mentor seminar rancangan aktualisasi tepat sasaran dan
terkait seminar 3. Etika Publik memiliki prospek
rancangan aktualisasi Menyampaikan seminar dengan kedepan”
sopan dan saling menghargai
3. Meminta Mentor 4. Komitmen Mutu
agar mendapingi Bersungguh sungguh dan
dalam seminar mencapai nilai terbaik dalam
mengikuti kegiatan.
5. Anti Korupsi
Mengikuti seminar dengan
disiplin dan tepat waktu

22
3 Membuat tim efektif Mencari anggota tim Tebentuknya tim 1. Akuntabilitas 1. Mengembangkan 1. Sinergi Menerapkan
untuk pembuatan efektif dan efektif dan tugas Bertanggung jawab dengan tgas profesionalisme dan hubungan kerjasama yang
membagikan tugas masing masing anggota masing-masing budaya kerja petugas baik dengan pegawai lain
sistem layanan Pemasyarakatan yang
informasi lapas masing masing 2. Nasionalisme bersih dan bermartabat.
perempuan bandar anggota Berkomunikasi dengan bahasa
lampung indonesia yang baik dan benar 2. Mampu beradaptasi
dalam menjalankan kegiatan dengan perkembangan
3. Etika Publik teknologi informasi
Bekerja sama dengan sopan
santun dan berkoordisasi dalam
menjalankan kegiatan
4. Komitmen Mutu
Bersungguh-sngguh dalam
menjalankan tugas yang diberikan
demi mendapatkan hasil yang
terbaik
5. Anti Korupsi
Teratur disiplin dan transparan
dalam menjalankan tugas yang
diberikan

23
4 Melakukan pendataan Berkonsultasi dan Mendapatkan 1. Akuntabilitas Kegiatan ini dilakukan Dengan melaksanakan tugas
dan survey meminta informasi informasi dan daftar Berkonsultasi dan berkoordinasi sebagai bentuk kontribusi yang penuh ketelitian,
pertanyaan yang akan tentang layanan pertanyaan yang tepat dengan Duta Layanan dan Seksi dalam mewujudkan Misi kecermatan dan tanggung
diinput dalam layanan informasi di LPP untuk diinput ke Bidang merupakan bentuk Organisasi yaitu jawab, maka nilai
informasi seputar Bandar Lampung aplikasi whatsapp tanggung jawab dalam “Mewujudkan professional dan akuntabel
lapas via whatsapp dengan Duta milik LPP Bandar melaksanakan kegiatan pelayanan prima dalam sebagai nilai organisasi
Layanan dan Seksi Lampung 2. Nasionalisme rangka penegakkan Kemenkumham dapat
bidang yang Menggunakan Bahasa Indonesia diperkuat
hukum, pencegahan
berkaitan dengan yang baik dan benar
dan penanggulangan
pelayanan informasi 3. Etika Publik
Bertanya dan berkonsultasi kejahatan serta
dengan Duta Layanan dan Seksi pemajuan dan
Bidang terkait dengan sopan dan perlindungan hak asasi
sabar manusia”
4. Komitmen Mutu
Memberikan pelayanan
informasi yang tepat kepada
masyarakat salah satu komitmen
mutu
5. Anti Korupsi
Teratur dan disiplin dalam
melaksanakan konsultasi

24
5 Perizinan dan 1. Meminta izin Aplikasi 1. Akuntabilitas Kegiatan ini dilakukan Kegiatan ini mengandung
pemasangan aplikasi kepada Ka.KPLP Autoresponder dan Mengerjakan kegiatan dengan sebagai bentuk kontribusi nilai Profesional,
autoresponder untuk meminjam menu layanan penuh tanggung jawab dan dalam mewujudkan Misi Akuntabilitas, Sinergi,
whatsapp pada Handphone milik informasi terpasang di transparan Organisasi yaitu Transparan dan Inovatif dari
handphone milik LPP LPP Bandar Handphone milik LPP 2. Nasionalisme “Mewujudkan tata nilai PASTI
Bandar Lampung Lampung Bandar Lampung Menggunakan bahasa Indonesia pelayanan prima dalam
2. Melakukan yang baik dan benar saat rangka penegakkan
pemasangan aplikasi meminta izin dan di menu
hukum, pencegahan
Autoresponder dan layanan informasi
dan penanggulangan
penginputan menu 3. Etika Publik
layanan informasi Meminta izin dengan sopan kejahatan serta
sebelum melakukan kegiatan pemajuan dan
4. Komitmen Mutu perlindungan hak asasi
Memberikan pelayanan terbaik manusia”
untuk masyarakat sebagai tujuan
kegiatan
5. Anti Korupsi
Sesuai dengan jadwal/tepat
waktu dalam melaksanakan
kegiatan

25
6 Mensosialisasikan 1. Melakukan Masyarakat 1. Akuntabilitas Meningkatkan Dengan melaksanakan tugas
mengenai adanya koordinasi dengan mendapatkan Bertanggung jawab dalam pelayanan terhadap yang penuh ketelitian,
sistem layanan mentor untuk pelayanan informasi melaksanakan kegiatan masyarakat dan kecermatan dan tanggung
informasi terbaru memberikan yang lebih baik dan sosialisasi. menerapkan sistem jawab, maka nilai
kepada pengunjung sosialisasi dengan cepat 2. Nasionalisme pemasyarakatan yang professional dan akuntabel
masyarakat. Menyampaikan hasil kegiatan berbasis terhadap IT sebagai nilai organisasi
2. Melakukan dengan bahasa Indonesia yang Kemenkumham dapat
sosialisasi kepada baik dan benar. diperkuat
masyarakat dengan 3. Etika Publik
adaya sistem Berperilaku dengan sopan dan
layanan informasi sabar dalam kegiatan sosialisasi
yang cepat dan tepat 4. Komitmen Mutu
Memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat sebagai
kewajiban ASN
5. Anti Korupsi
Disiplin dan teratur saat
menjalakan kegiatan

26
7 Uji coba dan Evaluasi 1. mengawasi 1. mendapat data 1. Akuntabilitas Mewujudkan Misi Kegiatan ini dilakukan untuk
hasil gagasan kreatif penggunaan sistem kelebihan dan Bertanggung jawab dengan Lapas Perempuan Kelas memperkuat Tata Nilai Kami
yang dilakukan layanan yang sudah kekurangan hasil kegiatan yang dilakukan IIA Bandar Lampung PASTI sebagai misi
di perbarui kegiatan 2. Nasionalisme yaitu ”Mewujudkan Kementerian Hukum dan
Menggunakan bahasa indonesia pelayanan prima dalam Hak Asasi Manusia yang
2. mendata 2. masyarakat yang baik dan benar rangkan penegakkan profesional dan berintegritas
kelebihan dan mendapatkan 3. Etika Publik hukum, pencegahan
kekurangan hasil informasi lebih cepat Berperilaku sopan dan ramah dan penanggulangan
penggunaan aplikasi kepada masyarakat kejahatan serta
4. Komitmen Mutu pemajuan dan
3. mendata kepuasan Melakukan kegiatan demi perlindungan hak asasi
dan keefektifan hasil memberikan pelayanan yang manusia”
yang diperoleh terbaik untuk masyarakat
masyarakat 5. Anti Korupsi
Meenyampaikan hasil kegiatan
dengan jujur

Tabel 3.3 Rancangan Aktualisasi

27
E. Jadwal Kegiatan
Kegiatan-kegiatan dalam rancangan aktualisasi akan dilaksanakan di tempat kerja secara berurutan selama 40 (Empat puluh) hari dimulai
sejak tanggal 14 September 2021 s/d 24 Oktober 2021 dengan jadwal sebagai berikut :

Agustus September Oktober


No Kegiatan
M.3 M.4 M.1 M.2 M.3 M.4 M.1 M.2 M.3 M.4

1 Melakukan konsultasi dan koordinasi rancangan kegiatan aktualisasi kepada mentor dan coach
2 Seminar Rancangan Aktualisasi
Membuat tim efektif untuk pembuatan sistem layanan informasi lapas perempuan bandar
3
lampung
4
Melakukan pendataan dan survey pertanyaan yang akan diinput dalam layanan informasi seputar
lapas via whatsapp
Perizinan dan pemasangan aplikasi autoresponder whatsapp pada handphone milik LPP Bandar
5
Lampung
6 Mensosialisasikan mengenai adanya sistem layanan informasi terbaru kepada pengunjung
7 Uji coba dan Evaluasi hasil gagasan kreatif yang dilakukan

Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

28
F. TAHAPAN KEGIATAN AKTUALISASI
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Peran ASN Fungsi ASN
1 Melakukan konsultasi dan koordinasi 1. Memberikan isu dan ide 1. Melaksanakan perintah 1. Menjalankan tugas dan
rancangan kegiatan aktualisasi kepada gagasan kreatif kepada atasan dengan penuh fungsi sesuai dengan
mentor dan coach mentor tanggung jawab Undang-Undang
2. Berdiskusi tentang ide 2. Menggunakan bahasa Nomor 12 tahun 1995
gagasan kepada mentor Indonesia yang baik dan tentang
dan membuat judul benar saat melakukan Pemasyarakatan
aktualisasi konsultasi dan koordinasi
dengan mentor/atasan
2 Seminar Rancangan Aktualisasi 1. Melakukan presentasi 1. Menggunakan bahasa 1. Menjalankan tugas dan
Rancangan Aktualisasi Indonesia yang baik dan fungsi sesuai dengan
benar saat melakukan Undang-Undang
presentasi rancangan Nomor 12 tahun 1995
aktualisasi tentang
Pemasyarakatan
3 Membuat tim efektif untuk pembuatan 1. Berdiskusi dengan mentor 1. Melaksanakan arahan dari 1 Menjalankan tugas dan
sistem layanan informasi lapas perempuan terkait pembentukan tim mentor/atasan fungsi sesuai dengan
bandar lampung efektif 2. Menggunakan bahasa Undang-Undang
2. Penentuan anggota tim Indonesia yang baik dan Nomor 12 tahun 1995
efektif benar saat berkoordinasi tentang
3. Membuat Surat Keputusan dengan mentor dan rekan Pemasyarakatan
Pemanggilan Tim Efektif kerja
4 Melakukan pendataan dan survey 1. Berdiskusi dengan tim efektif dan 1. Melaksanakan tugas 1. Menjalankan tugas dan
pertanyaan yang akan diinput dalam mengumpulkan data data seputar dengan efektif dan penuh fungsi sesuai dengan
layanan informasi seputar lapas via layanan informasi rasa tanggungjawa Undang-Undang
whatsapp Nomor 12 tahun 1995
tentang
Pemasyarakatan
5 Perizinan dan pemasangan aplikasi 1. Meminta izin kepada Ka. KPLP 1. Menggunakan bahasa 1. Menjalankan tugas dan
autoresponder whatsapp pada handphone untuk memasang aplikasi Indonesia yang baik dan fungsi sesuai dengan
milik LPP Bandar Lampung Autoresponder di Whatsapp milik benar saat berkoordinasi Undang-Undang
LPP Bandar Lampung dengan rekan kerja Nomor 12 tahun 1995
2. Melaksanakan tugas tentang
29
2. Melakukan pemasangan sistem dengan penuh rasa Pemasyarakatan
layanan informasi yang telah dibuat tanggung jawab
6 Mensosialisasikan mengenai adanya 1. Berdiskusi dengan mentor terkait 1. Menggunakan bahasa 1. Menjalankan tugas dan
sistem layanan informasi terbaru kepada kegiatan sosialisasi terkait sistem Indonesia yang baik dan fungsi sesuai dengan
pengunjung layan informasi terbaru yang telah benar saat berkoordinasi Undang-Undang
dipasang dengan rekan kerja Nomor 12 tahun 1995
2. Melakukan sosialisasi kepada 2. Melakukan sosialisasi tentang
pengunjung di LPP Bandar Lampung kepada pengunjung sesuai Pemasyarakatan
dengan arahan
mentor/atasan
7 Uji coba dan Evaluasi hasil gagasan 1. Melakukan uji coba dan melihat 1. Melaksanakan perintah 1. Menjalankan tugas dan
kreatif yang dilakukan hasil sistem layanan informasi yang atasan dengan penuh fungsi sesuai dengan
dipasang tanggung jawab Undang-Undang
2. menerima masukan dari atasan dan 2. Melaksanakan kegiatan Nomor 12 tahun 1995
pengunjung yang telah menggunakan aktualisasi dengan penuh tentang
sistem layanan informasi. rasa tanggung jawab Pemasyarakatan
3. Menyusun Laporan Aktualisasi

Tabel 3.5. Tahapan Kegiatan Aktualisasi

30
G. PELAKSANAAN AKTUALISASI
Selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, seluruh tahapan dan direalisasikan
sesuai dengan yang direncanakan dalam naskah rancangan aktualisasi. Berikut tahapan kegiatan aktualisasi
yang dilakukan :

KEGIATAN 1
Melakukan konsultasi dan koordinasi rancangan kegiatan aktualisasi kepada mentor dan coach

KEGIATAN 2
Seminar Rancangan Aktualisasi

31
KEGIATAN 3
Membuat tim efektif untuk pembuatan sistem layanan informasi lapas perempuan bandar lampung

32
KEGIATAN 4
Melakukan pendataan dan survey pertanyaan yang akan diinput dalam layanan informasi seputar lapas
via whatsapp

KEGIATAN 5
Perizinan dan pemasangan aplikasi autoresponder whatsapp pada handphone milik LPP Bandar
Lampung

33
KEGIATAN 6
Mensosialisasikan mengenai adanya sistem layanan informasi terbaru kepada pengunjung

KEGIATAN 7
Uji coba dan Evaluasi hasil gagasan kreatif yang dilakukan

34
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi yang berjudul“Peningkatan Layanan Informasi
Melalui Aplikasi Whatsapp Dengan Sistem Autoresponder Di Lapas Perempuan Kelas Ii A Bandar
Lampung” dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembuatan aktualisasi, penulis telah menerapkan
nilai-nilai ANEKA yang sudah dipelajari pada saat pembelajaran yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Selain itu penulis juga telah menerapkan Whole of
Government ( WOG ) dalam melakukan penulisan ini
Kegiatan aktualisasi ini merupakan kegiatan yang bertujuan mengoptimalisasikan layanan
publik yang ada di Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung. Ide aktualisasi ini juga diawali
dengan perintah kalapas untuk meningkatatkan pelayanan di Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar
Lampung yang berkomitmen menuju Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK WBBM). Diharapkan dengan adanya sistem layanan informasi
cepat ini dapat memiliki dampak positif dan mendukung Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar
Lampung menjadi lembaga pelayanan publik yang baik.

B. Saran
Penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna dan masih kekurangan baik dalam
melaksanakan kegiatan aktualisasi dan penulisan laporan aktualisasi. Penulis menyarankan adanya
kerjasama yang baik antara Pegawai Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung dengan
Masyarakat demi mewujudkan pelayanan publik yang prima .

35
Daftar Pustaka

Peraturan dan Perundang-undangan :

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.03-PR.07.03
Tahun 2007 Tanggal 23 Februari 2007 Tentang Pembentukan UPT Lapas Perempuan Kelas
IIA Bandar Lampung

Modul :

Lembaga Administrasi Negara (2021). Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil.
Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan CPNS Prajabatan Golongan II.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara (2021). Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan
dan Pelatihan CPNS Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara (2021). Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan
dan Pelatihan CPNS Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara (2021). Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan
Pelatihan CPNS Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara (2021). Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan CPNS Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara (2021). Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan
dan Pelatihan CPNS Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara (2021). Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan CPNS Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara (2021). Whole of Government. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan CPNS Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara (2021). Pelayanan Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan CPNS Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara

36
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
Seminar Aktualisasi
Profil
Yudha Dwi Kurnia
199904162020121001
Penjaga Tahanan
Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar
Lampung
Latsar Angkatan XXIX-Kel. 01

Mentor : Reva Shilvia Devi, Amd.IP., S.H., M.M.


Coach : Dr. Syahrial Yuska, Bc.IP., S.H., M.H.
Penguji : Isye Gilargunani, S.E., M.Si.
Aktualisasi

PENINGKATAN LAYANAN INFORMASI MELALUI APLIKASI


WHATSAPP DENGAN SISTEM AUTORESPONDER DI
LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A
BANDAR LAMPUNG
Jadwal Kegiatan
Agustus September Oktober

No Kegiatan
M. M. M. M. M. M. M. M. M. M.
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Melakukan konsultasi dan koordinasi rancangan kegiatan aktualisasi kepada mentor


1
dan coach

2 Seminar Rancangan Aktualisasi

Membuat tim efektif untuk pembuatan sistem layanan informasi lapas perempuan
3
bandar lampung
Melakukan pendataan dan survey pertanyaan yang akan diinput dalam layanan
informasi seputar lapas via whatsapp
4

Perizinan dan pemasangan aplikasi autoresponder whatsapp pada handphone milik


5
LPP Bandar Lampung

Mensosialisasikan mengenai adanya sistem layanan informasi terbaru kepada


6
pengunjung

7 Uji coba dan Evaluasi hasil gagasan kreatif yang dilakukan


PELAKSANAAN KEGIATAN
TAHAPAN 1
Melakukan konsultasi dan koordinasi rancangan kegiatan aktualisasi kepada mentor dan coach
TAHAPAN 2
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
TAHAPAN 3
Membuat tim efektif untuk pembuatan sistem layanan informasi lapas perempuan bandar lampung
TAHAPAN 4
Melakukan pendataan dan survey pertanyaan
yang akan diinput dalam layanan informasi
seputar lapas via whatsapp
TAHAPAN 5
Perizinan dan pemasangan aplikasi autoresponder whatsapp pada handphone milik LPP Bandar
Lampung
TAHAPAN 6
Mensosialisasikan mengenai adanya sistem layanan informasi terbaru kepada pengunjung
T Uji coba
dan
Evaluasi
A hasil
gagasan
kreatif
H yang
dilakukan

A
P
A
N
7
V
I
D A
E F
O
T
B
E E
F
O R
R
E
TESTIMONI
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi yang berjudul“Peningkatan Layanan Informasi Melalui
Aplikasi Whatsapp Dengan Sistem Autoresponder Di Lapas Perempuan Kelas II A Bandar
Lampung” dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembuatan aktualisasi, penulis
menerapkan nilai-nilai ANEKA yang sudah dipelajari pada saat pembelajaran yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi

Ide aktualisasi ini juga diawali dengan perintah kalapas untuk meningkatatkan pelayanan di
Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung yang berkomitmen menuju Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK WBBM). Diharapkan
dengan adanya sistem layanan informasi cepat ini dapat memiliki dampak positif dan
mendukung Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung menjadi lembaga pelayanan publik
yang baik
SARAN
Penulis menyarankan adanya kerjasama yang baik antara
Pegawai Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung
dengan Masyarakat demi mewujudkan pelayanan publik
yang prima

Anda mungkin juga menyukai