AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI
SIPIL
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA
GOLONGAN II ANGKATAN XCIII
DISUSUN OLEH :
AL ABRAR FAHLEVI
NIP. 200006202022031002
2022
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI
TAHUN 2022
NIP : 200006202022031002
Menyetujui,
Coach, Mentor,
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi
yang akan dilaksanakan di tempat penulis bertugas yaitu Lembaga Pemasyarakatan Kelas
III Calang. Penulisan Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai syarat untuk melakukan
aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada Pelatihan Dasar (LATSAR) Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia golongan II
angkatan 93. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan aktualisasi ini tidak akan
selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rusli S.H, selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Calang;
2. Ibu Qalbuana Tirta Sari. selaku Kepala Urusan Tata Usaha Lembaga
Pemasyarakatan Kelas III Calang sekaligus Mentor;
3. Bapak Novian Rusdiansyah, A.Md selaku Coach sekaligus Widyaiswara yang telah
memberikan bimbingan masukan dan pengarahan;
4. Ibu Anita Dwi Fatmaningrum, S.E., M.Si., selaku penguji pada seminar rancangan
aktualisasi
5. Panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum
dan HAM Golongan II Angkatan XCIII Tahun 2022;
6. Segenap Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar;
7. Seluruh rekan-rekan peserta Latihan Dasar golongan II tahun 2022, terutama pada
rekan angkatan XCIII atas kerjasamanya melalui kegiatan latihan dasar;
8. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi;
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikan rancangan aktualisasi ini sehingga nantinya dapat memberi manfaat bagi
bidang pekerjaan dan penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut. Amin.
Calang, 03 November 2022
Al Abrar Fahlevi
200006202022031002
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
I.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................1
I.2 ANALISIS ISU.....................................................................................................4
I.2.1 Environmental Scanning....................................................................................4
I.2.2 Alat Bantu Analisis............................................................................................8
I.3 RUMUSAN ISU.................................................................................................12
I.4 IDENTIFIKASI SUMBER ISU..........................................................................12
I.5 RUANG LINGKUP............................................................................................12
I.6 LEMBAR KONFIRMASI ISU ........................................................................12
I.7 JUDUL AKTUALISASI.....................................................................................12
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI......................................................................15
II.1 RANCANGAN AKTUALISASI........................................................................15
II.1.1 Unit Kerja .........................................................................................................15
II.1.2 Identifikasi Isu.....................................................................................................15
II.1.3 Isu Yang Diangkat...............................................................................................15
II.1.4 Gagasan Pemecahan Isu......................................................................................15
II.1.5 Rancangan Kegiatan............................................................................................15
II.1.6 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II ...............15
II.2 JADWAL KEGIATAN.......................................................................................37
II.3 CAPAIAN AKTUALISASI................................................................................37
BAB III PENUTUP...........................................................................................................15
III.1 KESIMPULAN...................................................................................................15
III.2 SARAN...............................................................................................................37
LAMPIRAN ......................................................................................................................91
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penjelasan Analisa Isu dengan APKL………………………………………15
Tabel 1.2 Penentuan Indikator Skor Penilaian Analisa Isu dengan APKL…………….15
Tabel 1.5 Penentuan Indikator Skor Penilaian Analisa Isu dengan USG…………………
Tabel 2.3 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II………….
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ruangan yang belum memiliki bagan struktur organisasi…………………….
Gambar 2 Area P2U/Lobi yang belum memiliki penunjuk informasi keberadaan pejabat………
Gambar 3 Area lingkungan blok hunian yang belum memadai sarana kebersihan……………
v
BAB I PENDAHULUAN
Tugas :
"Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam pemerintahan untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara."
Fungsi:
1. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak asasi
manusia;
2. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
3. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia;
4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah;
5. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional; dan
1
6. Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
Struktur Organisasi
RUSLI,S.H
Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas III
Calang
QALBUANA
TIRTA SARI
Kepala
Urusan Tata
Usaha
Kasubsi Kamtib
WIDYA SASWITA,
S.H
Kasubsi Admisi
Orientasi
3
Penjagaan merupakan unsur yang penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban
didalam lapas. Petugas Penjaga Tahanan merupakan garda terdepan dalam ketertiban dan
keamanan di Lapas. Petugas Penjaga Tahanan adalah pekerja sosial yang tiap harinya
berhadapan dengan orang yang bermasalah dengan hukum, membina, memotivasi WBP agar
dapar kembali ke lingkungan masyarakat. Seorang Penjaga Tahanan dituntut untuk memiliki
sikap yang cakap dan sigap dalam melakukan tugasnya. Karena tugas dari seorang Penjaga
Tahanan adalah difokuskan untuk bidang keamanan dan ketertiban (Kamtib) di Lapas, Rutan,
dan LPKA.
Sumber isu yang di angkat dikaitkan dengan Manajemen ASN dan SMART ASN,
penulis menemukan beberapa isu sebagai berikut :
1. Belum tersedianya bagan struktur organisasi
Dalam sebuah Organisasi informasi mengenai struktur organisasi sangat penting. Struktur
organisasi sangat diperlukan dalam organisasi karena berperan untuk mengatur hubungan antarunit
kerja, serta melakukan pembagian dan pengoordinasian tugas serta wewenang secara lebih efektif .
Dalam struktur organisasi digambarkan dengan jelas kerangka hubungan antarfungsi, bagian, posisi,
wewenang dan hierarki. Terbentuknya struktur organisasi bisa memberikan stabilitas dan kontinuitas
yang memungkinkan organisasi terus bertahan. Di Lapas Kelas III Calang belum terdapat struktur
organisasi, sehingga menyebabkan kurangnya informasi tentang siapa saja pejabat yang ada di lapas
4
kelas III calang. Hal ini belum sesuai dengan Manajemen ASN yaitu untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional dan memiliki nilai dasar.
Pejabat struktural merupakan elemen utama yang terdapat di Lapas. Segala kebutuhan
atau keputusan yang diperlukan harus berdasarkan keputusan dari pejabat struktural. Di
Lapas Kelas III Calang terdapat 5 pejabat struktural, terdiri dari Kalapas, Kaur TU, Kasubsi
Kamtib, Kasubsi AO, Kasubsi Pembinaan. Kurangnya informasi tentang kehadiran pejabat
struktural bisa menjadi polemik tersendiri di lapas, terutama bagi petugas P2U. Petugas P2U
harus mencari informasi secara pribadi dengan menghubungi langsung pejabat terkait untuk
menanyakan keberadaannya. Permasalahan ini perlu dicarikan solusi untuk pemecahan
masalah, sehingga terciptanya keterbukaan informasi sesuai dengan Manajemen ASN yaitu
untuk membentuk pegawai ASN yang profesional dan memberikan keterbukaan informasi.
Gambar 2. Area P2U/Lobi yang belum memiliki penunjuk informasi keberadaan pejabat
5
3. Kurangnya sarana kebersihan didalam blok hunian
Di lapas kelas III calang belum memiliki sarana kebersihan yang memadai didalam
blok hunian. Permasalahan ini penting untuk dicarikan solusi karena kebersihan merupakan
bagian penting didalam kehidupan lapas. Area blok hunian yang bersih dapat membuat blok
hunian menjadi bersih dan layak untuk dihuni. Kebersihan blok hunian juga dapat membuat
WBP terhindar dari berbagai penyakit. Permasalahan ini perlu untuk segera dicarikan solusi.
Hal ini tidak sejalan dengan Manajemen ASN yaitu membentuk Pegawai ASN yang
profesional dalam memberikan pelayanan.
Gambar 3. Area lingkungan blok hunian yang belum memadai sarana kebersihan
6
Gambar 4. Area kerja bengkel yang kosong dari kegiatan
Di Lapas Kelas III Calang terdapat satu klinik kesehatan untuk WBP yang mengalami
masalah kesehatan. Di dalam klinik Lapas kelas III Calang belum memiliki fasilitas
kesehatan yang memadai, seperti kursi roda, tongkat, tempat tidur hanya 1. Hal ini perlu
untuk segera dicarikan solusi untuk pemecahan masalah. Hal ini tidak sesuai dengan
Manajemen ASN yaitu membentuk ASN yang profesionalisme dalam memberikan
pelayanan
7
I.2.2 Alat Bantu Analisis
Dari beberapa isu di atas dapat dilakukan penapisan isu untuk menemukan Core Issue
yang akan dangkat untuk menjadi isu utama dalam rancangan aktualisasi, yaitu dengan
menggunakan metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL).
AKTUAL (A)
SKOR INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
Sangat Isu tersebut sedang terjadi dan hangat dibicarakan
5
Hangat saat penulisan ini dilakukan
Isu tersebut sedang terjadi dan hangat dibicarakan
4 Hangat
sejak 3 bulan sejak penulisan ini dilakukan
Cukup Isu tersebut sedang terjadi dan hangat dibicarakan
3
Hangat sejak 6 bulan sejak penulisan ini dilakukan
Kurang Isu tersebut sedang terjadi dan hangat dibicarakan
2
Hangat sejak 12 bulan sejak penulisan ini dilakukan
Tidak Isu tersebut sudah terjadi dan sudah tidak
1
Hangat dibicarakan
PROBLEMATIK (P)
SKOR INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
5 Sangat Serius Diperlukan penyelesaian dalam waktu <6 bulan
8
4 Serius Diperlukan penyelesaian dalam waktu 6 - 12 bulan
3 Cukup Serius Diperlukan penyelesaian dalam waktu 1-2 tahun
Kurang
2 Diperlukan penyelesaian dalam waktu >2 tahun
Serius
1 Tidak Serius Tidak ada batas waktu penyelesaian masalah
KEKHALAYAKAN (K)
SKOR INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
Sangat
5 Sangat mempengaruhi hajat hidup orang banyak
Berpengaruh
Cepat
4 Mempengaruhi hajat hidup orang banyak
Berpengaruh
Cukup Cepat
3 Cukup mempengaruhi hajat hidup orang banyak
Berpengaruh
Kurang Cepat
2 Kurang mempengaruhi hajat hidup orang banyak
Berpengaruh
Tidak Cepat
1 Tidak mempengaruhi hajat hidup orang banyak
Berpengaruh
KELAYAKAN (L)
Isu tersebut sangat masuk akal, realitis, relevan dan
5 Sangat Layak
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Isu tersebut sangat masuk akal, realitis, relevan
4 Layak namun sulit dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Isu tersebut masuk akal, realitis, relevan dan dapat
3 Cukup Layak
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Layak Isu tersebut kurang masuk akal, realitis,
2 Kurang relevan dan sulit dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Isu tersebut tidak masuk akal, realitis, relevan dan
1 Tidak Layak tidak dapat dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Berdasarkan indikator skor penilaian yang telah ditentukan, maka berikut adalah
implementasi indikator skor penilaian dengan teknik Kriteria APKL tersebut pada isu-isu
yang telah dikemukakan:
No. Identifikasi Isu A P K L Jumlah Prioritas
1 Belum tersedianya bagan 4 4 5 5 18 II
struktur organisasi
2 Kurangnya informasi kehadiran 5 5 5 4 19 I
pejabat struktural
9
3 Kuragnya sarana kebersihan 4 5 3 4 16 III
didalam blok hunian
4 Kurangnya pembinaan 4 4 3 3 14 IV
kemandirian bagi wbp
5 Kurangnya fasilitas kesehatan 4 4 3 2 13 V
Selanjutnya, dari teknik penapisan isu AKPL didapatkan tiga isu dengan skor tertinggi
untuk menjadi prioritas untuk diselesaikan. Lalu dilakukan penapisan isu dengan alat bantu
analisis teknik kriteria USG dengan pendekatan Urgency, Seriousness dan Growth. Berikut
tabel penjelasan terkait metode analisis teknik kriteria USG :
Metode Penjelasan
Urgency seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti.
Seriousness Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan.
Growth Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani segera.
3 Cukup Mendesak Isu tersebut cukup mendesak dan dibahas, dianalisis dan
10
ditindaklanjuti
Isu tersebut kurang mendesak dan kurang perlu dibahas,
2 Kurang Mendesak
dianalisis dan ditindaklanjuti
Isu tersebut tidak mendesak dan tidak harus dibahas, dianalisis
1 Tidak Mendesak
dan ditindaklanjuti
SERIOUSNESS (S)
SKOR INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
5 Sangat Serius Sangat serius dibahas dan berdampak terhadap
Kinerja Unit/ Satuan Kerja
4 Serius Serius dibahas dan berdampak terhadap Kinerja
Unit/ Satuan Kerja
3 Cukup Serius Cukup serius dibahas dan berdampak terhadap
Kinerja Unit/ Satuan Kerja
2 Kurang Serius Kurang serius dibahas dan berdampak terhadap
Kinerja Unit/ Satuan Kerja
1 Tidak Serius Tidak serius dibahas dan tidak berdampak terhadap
apapun
GROWTH (G)
SKOR INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
5 Sangat Cepat Isu sangat cepat akan berkembang lebih luas/besar
Berkembang jika dibiarkan
4 Cepat Isu cepat akan berkembang lebih luas/besarjika
Berkembang dibiarkan
3 Cukup Isu cukup akan berkembang lebih luas/besar jika
Berkembang dibiarkan
2 Kurang Isu kurang akan berkembang lebih luas/besar jika
Berkembang dibiarkan
1 Tidak Isu tidak akan berkembang lebih luas/besar jika
Berkembang dibiarkan
Berdasarkan indikator skor penilaian yang telah ditentukan, maka berikut adalah
11
implementasi indikator skor penilaian dengan teknik Kriteria USG tersebut pada isu-isu yang
telah dikemukakan:
Berdasarkan analisis isu dengan alat bantu analisis teknik penapisan isu di atas, maka
ditemukan bahwa yang menjadi isu utama atau core issue adalah Kurangnya informasi
kehadiran pejabat struktural, dengan total skor : (13) menjadi isu yang akan dibahas dan
ditemukan akar penyebab isu tersebut.
Pembahasan isu utama atau core issue mengenai “Kurangnya Informasi Kehadiran
Pejabat struktural” mempunyai keterkaitan dengan mata pelatihan Agenda III Pelatihan Dasar
CPNS Kementerian Hukum dan HAM TA 2022 sebagai berikut :
a. Manajemen ASN
Berdasarkan mata peltihan Manajemen ASN, dijelaskan bahwa ASN sebagai
pelayan publik berkewajiban memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas. Salah satu wujud implementasinya adalah dengan memberikan
kemudahan informasi kepada WBP, tamu dinas dan tamu masyarakat di lingkungan
12
Lapas Kelas III Calang. Di Lapas kelas III Calang informasi mengenai kehadiran
pejabat struktural belum memadai. Sehingga ketika WBP ataupun tamu dinas dan
tamu dari masyarkat ingin bertemu dengan pejabat struktural dengan berbagai alasan,
mereka hanya mendapatkan informasi keberadaan pejabat melalui petugas jaga.
Sehingga keterbukaan informasi bagi WBP, tamu dinas dan tamu masyarakat belum
terlaksana.
b. Smart ASN
Berdasarkan mata pelatihan Smart ASN, dijelaskan bahwa ASN dapat
meningkatkan pelayanan publik dengan pemanfaatan TIK. Informasi mengenai
kehadiran pejabat struktural bisa di rancang menggunakan beberapa aplikasi yaitu
Photoshop dan Corel Draw.
Kemudian core issue “Kurangnya Informasi kehadiran pejabat struktural”
harus dicari akar penyebab isu atau masalahnya menggunakan teknik analisa isu.
Teknik analisa isu yang digunakan adalah metode Fishbone Diagram dimana teknik
ini berupaya memahami persoalan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang
terkait yang lebih menekankan pada hubungan sebab-akibat. Fishbone Diagram akan
mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan
menganalisis masalah tersebut melalui sesi braisntorming. Penyebab dari isu utama
(akibat) ini akan dipecah menjadi sejumlah aspek penyebab yang saling berkaitan,
dengan penjelasan pada diagram sebagai berikut :
Saran
Manusia a
Mesin Metode
13
Gambar 6. Fishbone Diagram
Berdasarkan teknik analisis isu Fishbone Diagram diatas, maka ditemukan akar
penyebab dari isu “Kurangnya Informasi kehadiran pejabat struktural” yaitu sebagai berikut :
14
Coach, Mentor,
Terkait isu tentang Kurangnya Informasi Kehadiran Pejabat Struktural adalah suatu
hal yang perlu segera dicari gagasan pemecahan masalahnya. Ini menyangkut tentang
pelayanan publik sebagaimana mata pelatihan agenda 3.
15
informasi mengenai kehadiran pejabat struktural. Pengadaan ini bertujuan untuk memberikan
keterbukaan informasi mengenai keberadaan pejabat struktural Lapas Kelas III Calang.
Berdasarkan identifikasi isu diatas, maka isu yang akan diangkat adalah “Kurangnya
Informasi Kehadiran Pejabat Struktural”.
Berdasarkan isu yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini, maka jenis dan
sumber kegiatan yang dapat dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
No. Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
Melakukan diskusi terkait tindak lanjut hasil
1 rancangan aktualisasi kepada atasan Kreativitas
16
17
2.1.5 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan tabel berikut :
1. Melakukan diskusi 1. Mengatur jadwal Jadwal Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan ini merupakan
Berorientasi
terkait tindak lanjut pertemuan dengan pertemuan dalam rangka mewujudkan penguatan nilai
Pelayanan :
hasil rancangan mentor dengan mentor visi kementerian Hukum BerAKHLAK, yaitu
Berdiskusi terkait
dan Hak Asasi Manusia
aktualisasi kepada (Screenshoot Akuntabel,Kolaboratif,
jadwal pertemuan
yang Handal, Profesional,
atasan WA) Kompeten, Loyal dan
dengan atasan Inovatif, dan Berintegritas
Kolaboratif
menggunakan bahasa serta Misi
yang sopan, ramah Kementerian Hukum dan
dan cekatan Ham yaitu Mewujudkan
layanan manajemen
Akuntabel : Cermat
administrasi Kementerian
dan teliti dalam
Hukum dan Ham
membuat jadwal
pertemuan
Kompeten :
Menjawab dengan
18
baik atas respon yang
diberikan oleh atasan
Harmonis : Menjaga
etika ketika sedang
berkonsultasi terkait
jadwal pertemuan
dengan atasan
Loyal : Meluangkan
waktu untuk
berkonsultasi terkait
jadwal pertemuan
Adaptif : Pertemuan
dilakukan sesuai
dengan jadwal yang
telah ditetapkan
Kolaboratif:Membua
19
kehadiran pejabat Berorientasi
struktural kepada Pelayanan : Bersikap
mentor ramah dan sopan saat
menyampaikan
gagasan agar
menciptakan kesan
suasana yang baik
Akuntabel :
Menyampaikan
gagasan kegiatan
aktualisasi dengan
jelas, transparan, dan
penuh tanggung jawab
Kompeten :
Meningkatkan
kompetensi diri
terhadap perbaikan-
perbaikan dan
masukan yang
diberikan oleh atasan
20
Harmonis :
Berkonsultasi dengan
atasan yang
merupakan bentuk
musyawarah untuk
mencapai mufakat
Loyal : Memegang
teguh ideologi
Pancasila dengan
mengamalkan sila ke-
4, yaitu melakukan
diskusi untuk
mencapai tujuan
bersama
Adaptif : Melakukan
perubahan terhadap
kesalahan yang
diperbuat demi
kelancaran
Mendapat pelaksanaan
21
3. Meminta persetujuan dari rancangan aktualisasi
persetujuan dan mentor Kolaboratif :
dukungan dari Terbuka dalam
mentor terkait berkonsultasi dengan
pelaksanaan atasan
kegiatan aktualisasi
Berorientasi
Pelayanan : Meminta
izin dan persetujuan
dengan bersikap
hormat, sopan, dan
bertutur kata baik
Akuntabel : Meminta
izin dan persetujuan
kepada atasan secara
tertulis
Kompeten : Setelah
rancangan kegiatan
aktualisasi disetujui,
kegiatan ini
22
dilaksanakan dengan
baik dan benar
Harmonis :
Menghargai dan
menghormati atasan
dan membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
Loyal : Melaksanakan
tugas yang diberikan
oleh atasan
Kolaboratif :
Meminta saran dan
masukan dari atasan
demi kelancaran
kegiatan
2. Merancang desain 1. Melakukan Mendapatkan Akuntabel : Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan ini merupakan
papan informasi observasi mengenai gambaran desain Bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan penguatan nilai
keahdiran pejabat desain papan papan informasi dalam mencari desain visi kementerian Hukum BerAKHLAK, yaitu
dan Hak Asasi Manusia
struktural dan kehadiran pejabat kehadiran papan informasi Akuntabel,Kolaboratif,
yang Handal, Profesional,
mengajukannya pejabat struktural kehadiran pejabat Kompeten, Loyal dan
23
kepada mentor struktural (Contoh desain struktural Inovatif, dan Berintegritas Kolaboratif
pejabat struktural Adaptif : serta Misi
Saran dan
Harmonis :
masukan dari
2. Berkonsultasi Bertutur kata dengan
mentor (Catatan
dengan mentor dan sopan
dari mentor)
atasan mengenai Loyal :
desain papan Mendengarkan
informasi kehadiran masukan dari mentor
pejabat struktural dengan seksama
Akuntabel :
Bertanggung jawab
24
atas saran dari mentor
Desain papan
informasi Berorentasi
3. Membuat desain kehadiran Pelayanan : Membuat
papan kehadiran pejabat truktural desain dengan sebaik
pejabat struktural tersedia mungkin
Adaptif : Membuat
desain dengan bantuan
aplikasi
Akuntabel :
Bertanggung jawab
atas desain yang telah
dibuat
Mendapat
persetujuan dari
4. Meminta Harmonis : Bertutur
mentor
persetujuan dari kata dengan sopan
mentor terkait kepada mentor
desain papan Loyal : Membuat
informasi kehadiran papan sesuai dengan
pejabat struktural desain yang telah
disetujui
25
Kompeten :
Menjelaskan dengan
detail terkait desain
yang sudah saya buat
3. Mencetak Papan 1. Mencari tempat Mendapat tempat Berorientasi Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan ini merupakan
Informasi Kehadiran untuk mencetak percetakan Pelayanan : Mencari dalam rangka mewujudkan penguatan nilai
pejabat Struktural papan informasi (Dokumentasi tempat percetakan visi kementerian Hukum berakhlak yaitu
dan Hak Asasi Manusia
sesuai desain yang kehadiran pejabat foto) yang memiliki Akuntabel,Kolaboratif,
yang Handal, Profesional,
telah disetujui oleh struktural kualitas yang bagus Kompeten, Loyal dan
Inovatif, dan Berintegritas
mentor Kolaboratif : Kolaboratif
serta Misi
Bekerjasama dengan
Kementerian Hukum dan
tempat percetakan Ham yaitu Mewujudkan
Loyal : layanan manajemen
Mendedikasikan diri administrasi Kementerian
kepada bangsa dan Hukum dan Ham
negara
Adaptif :
Meminta percetakan
untuk mencetak sesuai
dengan desain
Akuntabel :
Bertanggung jawab
26
terhadap kesesuaian
desain yang telah
diberikan
Kompeten :
Menulis list saran
tempat percetakan
Berorientasi
Percetakan
Pelayanan :
2. Menyerahkan mendapatkan
Menggunakan bahasa
desain papan desain papan
yang sopan
informasi kehadiran (Dokumentasi
Akuntabel :
pejabat struktural foto)
Bertanggung jawab
kepada tempat
terhadap hasil papan
percetakan
informasi kehadiran
pejabat struktural
Kolaboratif :
Bekerjasama dengan
tempat percetakan
Loyal :
Mendedikasikan diri
kepada bangsa dan
27
negara
Adaptif :
Pemanfaatan
teknologi percetakan
Harmonis :
Menggunakan tutur
kata yang sopan
kepada tempat
percetakan
Papan yamg
3. Melakukan dibuat sesuai Berorientasi
pemantauan progres dengan desain Pelayanan :
pembuatan papan (dokumentasi Melakukan perbaikan
informasi kehadiran foto) jika ada kekurangan
pejabat struktural Akuntabel :
Bertanggung jawab
mengawasi progres
pengerjaan
Loyal :
Mendedikasikan diri
kepada bangsa dan
28
negara
Adaptif :
Memberikan ide
kreatif
Harmonis :
Menggunakan tutur
kata yang sopan saat
menanyakan progres
pengerjaan
4. Melakukakan 1. Melakukan Papan informasi Berorientasi Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan ini merupakan
Pemasangan Papan pengambilan papan kehadiran Pelayanan: dalam rangka mewujudkan penguatan nilai
Informasi Kehadiran informasi kehadiran pejabat sruktural Menggambar design visi kementerian Hukum BerAKHLAK yaitu
dan Hak Asasi Manusia
pejabat struktural pejabat struktural tersedia dengan sebaik Akuntabel,Kolaboratif,
yang Handal, Profesional,
yang telah selesai (Dokumentasi mungkin Kompeten, Loyal dan
Inovatif, dan Berintegritas
Foto) Akuntabel : Kolaboratif
serta Misi
Bertanggung jawab
Kementerian Hukum dan
mengambil papan Ham yaitu Mewujudkan
yang telah selesai layanan manajemen
Kolaboratif : administrasi Kementerian
Meminta bantuan Hukum dan Ham
rekan kerja dalam
29
mengambil papan
yang tela selesai
Loyal :
Mendedikasikan diri
kepada bangsa dan
negara
Adaptif :
Memanfaatkan
teknologi
Kompeten :
Memastikan hasil
yang dibuat telah
sesuai dengan yang
diinginkan
2. Menyampaikan
hasil papan Mengetahui Berorientasi
informasi kehadiran tempat Pelayanan :
pejabat struktural pemasangan Menyampaikan hasil
kepada mentor dan papan papan yang sudah jadi
meminta masukan (Dokumentasi kepada mentor
terkait tempat foto tempat Akuntabel :
pemasangan papan pemasangan) Memastikan hasil
30
informasi kehadiran cetakan yang
pejabat struktural diberikan kepada
mentor sesuai dengan
yang diinginkan
Kolaboratif :
Bekerjasama dengan
mentor dalam
penentuan tempat
pemasangan
3. Melakukan
pemasangan papan Papan informasi
informasi kehadiran kehadiran
Berorientasi
pejabat struktural pejabat struktural
Pelayanan :
sesuai dengan saran terpasang
Memastikan bahwa
dari mentor (Dokumentasi
papan terpasang sesuai
foto
dengan tempat
Akuntabel :
Betanggung jawab
dalam proses
pemasangan
Kolaboratif :
31
Bekerjasama dengan
rekan sejawat dalam
proses pemasangan
5. Mensosialisasikan 1. Petugas P2U Berorientasi Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan ini merupakan
mekanisme Mensosialisasikan memahami cara Pelayanan : dalam rangka mewujudkan penguatan nilai
penggunaan papan penggunaan papan pengggunaan Menjelaskan dengan visi kementerian Hukum BerAKHLAK, yaitu
dan Hak Asasi Manusia
informasi kehadiran informasi kehadiran papan informasi bahasa yang mudah Akuntabel,Kolaboratif,
yang Handal, Profesional,
pejabat struktural pejabat struktural kehadiran dimengerti Kompeten, Loyal dan
Inovatif, dan Berintegritas
kepada petugas P2U kepada petugas P2U pejabat struktural Akuntabel : Kolaboratif
serta Misi
dan melakukan (Dokumentasin Bertanggung jawab
Kementerian Hukum dan
evaluasi serta foto sosialisasi) dalam memberi Ham yaitu Mewujudkan
melaporkannya pemahaman kepada layanan manajemen
kepada mentor petugas P2U administrasi Kementerian
Kompeten : Hukum dan Ham
Menerima saran dari
petugas P2U
Harmonis :
Menggunakan bahasa
yang sopan dan santun
Loyal :
Berdedikasi kepada
32
bangsa dan negara
Adaptif :
Menerima saran dan
masukan
Kolaboratif :
Bekerjasama dengan
petugas P2U dalam
memfungsikan papan
- Dokumentasi
2. Memastikan Sosialisasi
petugas P2U
Berorientasi
memahami cara
Pelayanan :
penggunaan papan
Menggunakan bahasa
informasi kehadiran
yang mudah
pejabat struktural
dimengerti
Adaptif :
Menerima saran dan
masukan
Kompeten :
Menguasai
penggunaan papan
33
informasi kehadiran
pejabat struktural
Harmonis ;
Menjelaskan dengan
bahasa santun dan
sopan
Loyal :
Memastikan petugas
P2U Mengerti hal
yang disampaikan
Akuntabel :
Memastikan bahwa
penyampaian tentang
penggunaan papan
informasi kehadiran
pejabat struktural
tersampaikan dengan
baik
Kompeten :
Bertanggung jawab
Dokumentasi pada keberhasilan
3. Mengevaluasi pengaplikasian papan
34
kegiatan aktualisasi foto, catatan informasi kehadiran
dan melaporkannya evaluasi pejabat struktural
kepada mentor
Berorientasi
Pelayanan :
Melakukan evaluasi
terhadap penggunaan
papan informasi
kehadiran pejabat
struktural agar tepat
sasaran
Akuntabel :
Bertanggung jawab
terhadap hasil evaluasi
Harmonis :
Menggunakan bahasa
yang sopan dan santun
Loyal :
Melakukan evaluasi
dengan rasa
bertanggung jawab
35
Tabel 2.2 Tahapan Kegiatan
36
II.1.6 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II
Kegiatan
Jumlah
No. Mata Perlatihan Aktualisasi
1 2 3 4 5
1. Berorientasi Pelayanan 2 2 3 3 3 13
2. Akuntabel 3 2 2 3 3 13
3. Kompeten 1 3 1 0 2 7
4. Harmonis 3 4 2 0 3 12
5. Loyal 3 3 3 2 3 14
6. Adaptif 3 1 3 1 2 10
7. Kolaboratif 3 2 2 2 2 9
Jumlah Aktualisasi 18 17 16 11 18 78
Kegiatan
Jumlah
No. Mata Perlatihan Aktualisasi
1 2 3 4 5
1. Berorientasi Pelayanan 2 2 3 3 3 13
2. Akuntabel 3 2 2 3 3 13
3. Kompeten 1 3 1 0 2 7
4. Harmonis 3 4 2 0 3 12
5. Loyal 3 3 3 2 3 14
6. Adaptif 3 1 3 1 2 10
7. Kolaboratif 3 2 2 2 2 9
Jumlah Aktualisasi 18 17 16 11 18 78
37
II.2 JADWAL KEGIATAN
Rencana Aktualisasi
Output Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan September Oktober
Kegiatan
I I III IV I I III IV
I I
1. Melakukan diskusi Jadwal pertemuan
1. Mengatur jadwal pertemuan dengan
terkait tindak lanjut dengan mentor
mentor
hasil rancangan (Screenshoot WA)
aktualisasi kepada Saran dan masukan
2. Menyampaikan gagasan rancangan
atasan dari mentor (Catatan
aktualisasi kepada mentor dan atasan
dari mentor)
3. Meminta persetujuan dan dukungan dari Mendapat
mentor terkait pelaksanaan kegiatan persetujuan dari
aktualisasi mentor
2. Merancang desain Mendapatkan
papan informasi gambaran desain
keahdiran pejabat 1. Melakukan observasi mengenai desain papan informasi
struktural dan papan kehadiran pejabat struktural kehadiran pejabat
mengajukannya kepada structural (Contoh
mentor desain
2. Berkonsultasi dengan mentor dan atasan Saran dan masukan
mengenai design papan informasi kehadiran dari mentor (Catatan
38
pejabat struktural dari mentor)
3. Membuat desain papan kehadiran pejabat Desain tersedia
struktural
4. Meminta persetujuan dari mentor terkait Mendapat
desain papan informasi kehadiran pejabat persetujuan dari
struktural mentor
3. Mencetak Papan 1. Mencari tempat untuk mencetak papan Mendapat tempat
percetakan
Informasi Kehadiran informasi kehadiran pejabat struktural
(Dokumentasi foto)
pejabat Struktural 2. Menyerahkan desain papan informasi
Percetakan
sesuai desain yang telah kehadiran pejabat struktural kepada tempat
mendapatkan desain
disetujui oleh mentor percetakan papan (Dokumentasi
foto)
40
Realisasi Aktualisasi
Output Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan September Oktober
Kegiatan
I I III IV I I III IV
I I
1. Melakukan diskusi Jadwal pertemuan
1. Mengatur jadwal pertemuan dengan
terkait tindak lanjut dengan mentor
mentor
hasil rancangan (Screenshoot WA)
aktualisasi kepada Saran dan masukan
2. Menyampaikan gagasan rancangan
atasan dari mentor (Catatan
aktualisasi kepada mentor dan atasan
dari mentor)
3. Meminta persetujuan dan dukungan dari Mendapat
mentor terkait pelaksanaan kegiatan persetujuan dari
aktualisasi mentor
2. Merancang desain 1. Melakukan observasi mengenai desain Mendapatkan
papan informasi papan kehadiran pejabat struktural gambaran desain
keahdiran pejabat papan informasi
struktural dan kehadiran pejabat
mengajukannya kepada structural (Contoh
mentor desain
41
2. Berkonsultasi dengan mentor dan atasan Saran dan masukan
mengenai design papan informasi kehadiran dari mentor (Catatan
pejabat struktural dari mentor)
3. Membuat desain papan kehadiran pejabat Desain tersedia
struktural
4. Meminta persetujuan dari mentor terkait Mendapat
desain papan informasi kehadiran pejabat persetujuan dari
struktural mentor
3. Mencetak Papan 1. Mencari tempat untuk mencetak papan Mendapat tempat
percetakan
Informasi Kehadiran informasi kehadiran pejabat struktural
(Dokumentasi foto)
pejabat Struktural 2. Menyerahkan desain papan informasi
Percetakan
sesuai desain yang telah kehadiran pejabat struktural kepada tempat
mendapatkan desain
disetujui oleh mentor percetakan papan (Dokumentasi
foto)
42
2. Menyampaikan hasil papan informasi Mengetahui tempat
kehadiran pejabat struktural kepada mentor pemasangan papan
dan meminta masukan terkait tempat (Dokumentasi foto
pemasangan papan informasi kehadiran tempat pemasangan)
pejabat struktural
Papan informasi
3. Melakukan pemasangan papan informasi
kehadiran pejabat
kehadiran pejabat struktural sesuai dengan
struktural terpasang
saran dari mentor
(Dokumentasi foto)
5. Mensosialisasikan Petugas P2U
mekanisme penggunaan memahami cara
papan informasi 1. Mensosialisasikan penggunaan papan pengggunaan papan
kehadiran pejabat informasi kehadiran pejabat struktural informasi kehadiran
struktural kepada kepada petugas P2U pejabat struktural
petugas P2U dan (Dokumentasin foto
melakukan evaluasi sosialisasi)
serta melaporkannya 2. Memastikan petugas P2U memahami cara Dokumentasi foto
kepada mentor penggunaan papan informasi kehadiran sosialisasi
pejabat struktural
3. Mengevaluasi kegiatan aktualisasi dan Dokumentasi foto,
melaporkannya kepada mentor catatan evaluasi
43
II.3. CAPAIAN AKTUALISASI
Kegiatan/ Tahapan Kegiatan 1 Melakukan diskusi terkait tindak lanjut hasil rancangan aktualisasi kepada atasan, dengan
tahapan sebagai berikut :
Mengatur jadwal pertemuan dengan mentor
Menyampaikan gagasan rancangan aktualisasi kepada mentor dan atasan
Meminta persetujuan dan dukungan dari mentor terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi
18 September 2022 19 -27 September 2022
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Tahapan pertama yang dilakukan adalah Berorientasi Pelayanan : Berdiskusi terkait jadwal
Aktualisasi Penerapan Nilai
pertemuan dengan atasan menggunakan bahasa yang sopan, ramah dan cekatan Akuntabel :
Dasar ASN
Cermat dan teliti dalam membuat jadwal pertemuan Kompeten : Menjawab dengan baik atas
respon yang diberikan oleh atasan Harmonis : Menjaga etika ketika sedang berkonsultasi terkait
jadwal pertemuan dengan atasan Loyal : Meluangkan waktu untuk berkonsultasi terkait jadwal
pertemuan Adaptif : Pertemuan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
Kolaboratif : Membuat kesepakatan dengan atasan terkait jadwal pertemuan.
Tahapan kedua yaitu Berorientasi Pelayanan : Bersikap ramah dan sopan saat menyampaikan
gagasan agar menciptakan kesan suasana yang baik Akuntabel : Menyampaikan gagasan
kegiatan aktualisasi dengan jelas, transparan, dan penuh tanggung jawab Kompeten :
Meningkatkan kompetensi diri terhadap perbaikan-perbaikan dan masukan yang diberikan oleh
atasan Harmonis : Berkonsultasi dengan atasan yang merupakan bentuk musyawarah untuk
mencapai mufakat Loyal : Memegang teguh ideologi Pancasila dengan mengamalkan sila ke-4,
44
yaitu melakukan diskusi untuk mencapai tujuan bersama Adaptif : Melakukan perubahan
terhadap kesalahan yang diperbuat demi kelancaran pelaksanaan rancangan aktualisasi
Kolaboratif : Terbuka dalam berkonsultasi dengan atasan
Tahapan ketiga Berorientasi Pelayanan : Meminta izin dan persetujuan dengan bersikap
hormat, sopan, dan bertutur kata baik Akuntabel : Meminta izin dan persetujuan kepada atasan
secara tertulis Kompeten : Setelah rancangan kegiatan aktualisasi disetujui, kegiatan ini
dilaksanakan dengan baik dan benar Harmonis : Menghargai dan menghormati atasan dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif Loyal : Melaksanakan tugas yang diberikan oleh
atasan Kolaboratif : Meminta saran dan masukan dari atasan demi kelancaran kegiatan
45
Kendala Tidak terdapat kendala dalam melakukan setiap tahapan kegiatan
Nilai – Nilai Dasar yang Relevan Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada
kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor terkait aktulisasi merupakan
perwujudan dari nilai Berotientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi terhadap visi dan Kegiatan ini berkontribusi dalam rangka mewujudkan visi kementerian Hukum dan Hak
misi organisasi Asasi Manusia yang Handal, Profesional, Inovatif, dan Berintegritas serta Misi Kementerian
Hukum dan Ham yaitu Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum
dan Ham
Penguatan Nilai – Nilai Kegiatan ini berkaitan dengan Penguatan Nilai PASTI yaitu,
Organisasi Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif.
Output Kegiatan Jadwal pertemuan dengan mentor (Screenshoot WA) Saran dan masukan dari mentor
(Catatan dari mentor) Mendapat persetujuan dari mentor
Manfaat/ Hasil Capaian Manfaat dari Kegiatan :
Mendapatkan masukan dan saran dari Mentor
Mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi
Kegiatan/ Tahapan Kegiatan 2 Merancang desain papan informasi keahdiran pejabat struktural dan mengajukannya
kepada mentor, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
Melakukan observasi mengenai desain papan kehadiran pejabat struktural
Berkonsultasi dengan mentor dan atasan mengenai design papan informasi kehadiran
pejabat struktural
Membuat desain papan kehadiran pejabat struktural
46
Meminta persetujuan dari mentor terkait desain papan informasi kehadiran pejabat
struktural
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi
27 September 2022 28 September- 4 Oktober 2022
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Tahapan pertama pada kegiatan ini adalah Akuntabel : Bertanggung jawab dalam
Aktualisasi Penerapan Nilai
mencari desain papan informasi kehadiran pejabat struktural Adaptif : Memanfaatkan
Dasar ASN
internet dalam mencari desain Kolaboratif : Meminta saran kepada mentor dan rekan
sejawat mengenai desain
Tahapan kedua adalah Harmonis : Bertutur kata dengan sopan Loyal : Mendengarkan
masukan dari mentor dengan seksama Akuntabel : Bertanggung jawab atas saran dari
mentor
Tahapan ketiga yaitu, Berorentasi Pelayanan : Membuat desain dengan sebaik
mungkin Adaptif : Membuat desain dengan bantuan aplikasi Akuntabel : Bertanggung
jawab atas desain yang telah dibuat
Tahapan keempat yaitu, Harmonis : Bertutur kata dengan sopan kepada mentor
Loyal : Membuat papan sesuai dengan desain yang telah disetujui Kompeten :
Menjelaskan dengan detail terkait desain yang sudah saya buat
47
Kendala Tidak ada kendala dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
Nilai – Nilai Dasar yang Relevan Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada
kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor terkait aktulisasi merupakan
perwujudan dari nilai, Berorientasi Pelayanan Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi terhadap visi dan Kegiatan ini berkontribusi dalam rangka mewujudkan visi kementerian Hukum dan Hak
misi organisasi Asasi Manusia yang Handal, Profesional, Inovatif, dan Berintegritas serta Misi Kementerian
Hukum dan Ham yaitu Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum
dan Ham
Penguatan Nilai – Nilai Kegiatan ini berkaitan dengan Penguatan Nilai PASTI yaitu,
Organisasi Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif.
Output Kegiatan Mendapatkan gambaran desain papan informasi kehadiran pejabat structural (Contoh
desain Saran dan masukan dari mentor (Catatan dari mentor) Desain tersedia
Mendapat persetujuan dari mentor
Manfaat/ Hasil Capaian Manfaat Kegiatan:
Mndapat gambaran desain papan kehadiran pejabat struktural.
Mendapatkan saran dan masukan dari mentor terkait desain papan kehadiran pejabat
struktural.
Analisis Dampak Jika Nilai Desain papan kehadiran pejabat struktural tidak tersedia
BerAKHLAK tidak Mentor tidak mengetahui gambaran desain papan informasi keadiran pejabat struktural
dilaksanankan Terganggunya jalannya aktualisasi.
48
Kegiatan/ Tahapan Kegiatan 3 Mencetak Papan Informasi Kehadiran pejabat Struktural sesuai desain yang telah disetujui oleh
mentor, dengan tahapan sebagai berikut :
Mencari tempat untuk mencetak papan informasi kehadiran pejabat struktural
Menyerahkan desain papan informasi kehadiran pejabat struktural kepada tempat percetakan
Melakukan pemantauan progres pembuatan papan informasi kehadiran pejabat struktural
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi
07 Oktober 2022 07-17 Oktober 2022
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Tahapan pertama adalah Berorientasi Pelayanan : Mencari tempat percetakan yang memiliki
Aktualisasi Penerapan Nilai
kualitas yang bagus Kolaboratif : Bekerjasama dengan tempat percetakan Loyal :
Dasar ASN
Mendedikasikan diri kepada bangsa dan negara Adaptif : Meminta percetakan untuk mencetak
sesuai dengan desain Akuntabel : Bertanggung jawab terhadap kesesuaian desain yang telah
diberikan Kompeten : Menulis list saran tempat percetakan
Tahapan kedua yaitu Berorientasi Pelayanan : Menggunakan bahasa yang sopan Akuntabel :
Bertanggung jawab terhadap hasil papan informasi kehadiran pejabat struktural Kolaboratif :
Bekerjasama dengan tempat percetakan Loyal : Mendedikasikan diri kepada bangsa dan negara
Adaptif : Pemanfaatan teknologi percetakan Harmonis : Menggunakan tutur kata yang sopan
kepada tempat percetakan
Berorientasi Pelayanan : Melakukan perbaikan jika ada kekurangan Akuntabel : Bertanggung
jawab mengawasi progres pengerjaan Loyal : Mendedikasikan diri kepada bangsa dan negara
Adaptif : Memberikan ide kreatif Harmonis : Menggunakan tutur kata yang sopan saat
menanyakan progres pengerjaan
49
Kendala Tidak terdapat kendala dalam melakukan setiap tahapan kegiatan
Nilai – Nilai Dasar yang Relevan Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada
kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor terkait aktulisasi merupakan
perwujudan dari nilai Berotientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi terhadap visi dan Kegiatan ini berkontribusi dalam rangka mewujudkan visi kementerian Hukum dan Hak
misi organisasi Asasi Manusia yang Handal, Profesional, Inovatif, dan Berintegritas serta Misi Kementerian
Hukum dan Ham yaitu Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum
dan Ham
Penguatan Nilai – Nilai Kegiatan ini berkaitan dengan Penguatan Nilai PASTI yaitu,
Organisasi Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif.
Output Kegiatan Mendapat tempat percetakan (Dokumentasi foto) Percetakan mendapatkan desain
papan (Dokumentasi foto) Papan yamg dibuat sesuai dengan desain (dokumentasi
foto)
Manfaat/ Hasil Capaian Manfaat dari Kegiatan :
Mendapat tempat yang sesuai untuk melakukan pencetakan papan keadiran pejabat
struktural
Hasil yang didapat sesuai dengan desain yang telah di buat
Analisis Dampak Jika Nilai Sulit dalam melaksanakan aktualisasi
BerAKHLAK tidak Tidak adanya sumber referensi/ masukan dalam melakukan aktualisasi
dilaksanankan
50
Kegiatan/ Tahapan Kegiatan 4 Melakukakan Pemasangan Papan Informasi Kehadiran pejabat struktural, dengan tahapan
sebagai berikut :
Melakukan pengambilan papan informasi kehadiran pejabat struktural yang telah selesai
Menyampaikan hasil papan informasi kehadiran pejabat struktural kepada mentor dan meminta
masukan terkait tempat pemasangan papan informasi kehadiran pejabat struktural
Melakukan pemasangan papan informasi kehadiran pejabat struktural sesuai dengan saran dari
mentor
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi
18 Oktober 2022 07-17 Oktober 2022
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Tahapan pertama adalah Berorientasi Pelayanan : Menjelaskan dengan bahasa yang mudah
Aktualisasi Penerapan Nilai
dimengerti Akuntabel : Bertanggung jawab dalam memberi pemahaman kepada petugas P2U
Dasar ASN
Kompeten : Menerima saran dari petugas P2U Harmonis : Menggunakan bahasa yang sopan dan
santun Loyal : Berdedikasi kepada bangsa dan negara Adaptif : Menerima saran dan masukan
Kolaboratif : Bekerjasama dengan petugas P2U dalam memfungsikan papan
Tahapan kedua yaitu Berorientasi Pelayanan : Menyampaikan hasil papan yang sudah jadi
kepada mentor Akuntabel : Memastikan hasil cetakan yang diberikan kepada mentor sesuai
dengan yang diinginkan Kolaboratif : Bekerjasama dengan mentor dalam penentuan tempat
pemasangan
Berorientasi Pelayanan : Melakukan perbaikan jika ada kekurangan Akuntabel : Bertanggung
jawab mengawasi progres pengerjaan Loyal : Mendedikasikan diri kepada bangsa dan negara
51
Adaptif : Memberikan ide kreatif Harmonis : Menggunakan tutur kata yang sopan saat
menanyakan progres pengerjaan
Tahapan ketiga yaitu Berorientasi Pelayanan : Memastikan bahwa papan terpasang sesuai
dengan tempat Akuntabel : Betanggung jawab dalam proses pemasangan Kolaboratif :
Bekerjasama dengan rekan sejawat dalam proses pemasangan
52
Kendala Tidak terdapat kendala dalam melakukan setiap tahapan kegiatan
Nilai – Nilai Dasar yang Relevan Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada
kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor terkait aktulisasi merupakan
perwujudan dari nilai Berotientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi terhadap visi dan Kegiatan ini berkontribusi dalam rangka mewujudkan visi kementerian Hukum dan Hak
misi organisasi Asasi Manusia yang Handal, Profesional, Inovatif, dan Berintegritas serta Misi Kementerian
Hukum dan Ham yaitu Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum
dan Ham
Penguatan Nilai – Nilai Kegiatan ini berkaitan dengan Penguatan Nilai PASTI yaitu,
Organisasi Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif.
Output Kegiatan Papan informasi kehadiran pejabat sruktural tersedia (Dokumentasi Foto)
Mengetahui tempat pemasangan papan (Dokumentasi foto tempat pemasangan)
Papan informasi kehadiran pejabat struktural terpasang (Dokumentasi foto)
Manfaat/ Hasil Capaian Manfaat dari Kegiatan :
Papan informasi keadiran pejabat struktural telah selesai
Mendapatkan tempat pemasangan papan informasi keadiran pejabat struktural
Papan informasi kehadiran pejabat struktural telah terpasang sesuai dengan
tempatnya
Analisis Dampak Jika Nilai Sulit dalam melaksanakan aktualisasi
BerAKHLAK tidak Tidak adanya sumber referensi/ masukan dalam melakukan aktualisasi
dilaksanankan
Kegiatan/ Tahapan Kegiatan 5 Mensosialisasikan mekanisme penggunaan papan informasi kehadiran pejabat struktural kepada
petugas P2U dan melakukan evaluasi serta melaporkannya kepada mentor, dengan tahapan
sebagai berikut :
Mensosialisasikan penggunaan papan informasi kehadiran pejabat struktural kepada petugas P2U
Memastikan petugas P2U memahami cara penggunaan papan informasi kehadiran pejabat
struktural
Mengevaluasi kegiatan aktualisasi dan melaporkannya kepada mentor
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi
18 Oktober 2022 18 - 27 Oktober 2022
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Tahapan pertama adalah Berorientasi Pelayanan: Menggambar design dengan sebaik mungkin
Aktualisasi Penerapan Nilai
Akuntabel : Bertanggung jawab mengambil papan yang telah selesai Kolaboratif : Meminta
Dasar ASN
bantuan rekan kerja dalam mengambil papan yang tela selesai Loyal : Mendedikasikan diri
kepada bangsa dan negara Adaptif : Memanfaatkan teknologi Kompeten : Memastikan hasil
yang dibuat telah sesuai dengan yang diinginkan
Tahapan kedua yaitu Berorientasi Pelayanan : Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
Adaptif : Menerima saran dan masukan Kompeten : Menguasai penggunaan papan informasi
kehadiran pejabat struktural Harmonis ; Menjelaskan dengan bahasa santun dan sopan Loyal :
Memastikan petugas P2U Mengerti hal yang disampaikan Akuntabel : Memastikan bahwa
penyampaian tentang penggunaan papan informasi kehadiran pejabat struktural tersampaikan
dengan baik Kompeten : Bertanggung jawab pada keberhasilan pengaplikasian papan informasi
kehadiran pejabat struktural
Tahapan ketiga yaitu Berorientasi Pelayanan : Melakukan evaluasi terhadap penggunaan papan
informasi kehadiran pejabat struktural agar tepat sasaran Akuntabel : Bertanggung jawab
terhadap hasil evaluasi Harmonis : Menggunakan bahasa yang sopan dan santun Loyal :
Melakukan evaluasi dengan rasa bertanggung jawab
Kendala Tidak terdapat kendala dalam melakukan setiap tahapan kegiatan
Nilai – Nilai Dasar yang Relevan Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada
kegiatan melakukan konsultasi dengan mentor terkait aktulisasi merupakan
perwujudan dari nilai Berotientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
Kontribusi terhadap visi dan Kegiatan ini berkontribusi dalam rangka mewujudkan visi kementerian Hukum dan Hak
misi organisasi Asasi Manusia yang Handal, Profesional, Inovatif, dan Berintegritas serta Misi Kementerian
Hukum dan Ham yaitu Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum
dan Ham
Penguatan Nilai – Nilai Kegiatan ini berkaitan dengan Penguatan Nilai PASTI yaitu,
Organisasi Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif.
Output Kegiatan Petugas P2U memahami cara pengggunaan papan informasi kehadiran pejabat
struktural (Dokumentasin foto sosialisasi) Dokumentasi foto sosialisasi Dokumentasi
foto, catatan evaluasi
Manfaat/ Hasil Capaian Manfaat dari Kegiatan :
Petugas P2U memahami mekanisme penggunaan papan informasi kehadiran pejabat
struktural
Mentor mengetahui jalannya aktualisasi
Analisis Dampak Jika Nilai Petugas P2U tidak memahami mekanisme penggunaan papan informasi kehadiran
BerAKHLAK tidak pejabat struktural
dilaksanankan
BAB III
A. KESIMPULAN
Laporan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu perwujudan nilai-nilai ASN dalam
menjalankan tugas, yang di peroleh penulis selama mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS
Kementerian Hukum dan HAM golongan II Angkatan 93. Nilai-nilai dasar tersebut
diantaranya Berorintasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif. Ketujuh nilai-nilai dasar tersebut harus dimiliki oleh ASN agar dapat
menjalankan tugasnya dengan baik sebagai ASN yang professional. Adapun core issue yang
terpilih berdasarkan analisis yang telah dilakukan adalah “Kurangnya Informasi Kehadiran
Pejabat Struktural”. Isu tersebut nantinya akan diselesaikan melalui kegiatan aktualisasi yang
telah rencanakan. Kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan aktualisasi ini bersumber
pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan kreativitas penulis. Dimana kegiatan tersebut
didalamnya terkandung komponen nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK yang dilaksanakan
sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
B. SARAN
1. Bagi Penulis
Penulis mengharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, serta dapat
memberikan dampak yang baik bagi lingkungan di sekitarnya. Penulis juga mengharapkan
dukungan serta arahan dari pimpinan instansi, atasan langsung, maupun rekan-rekan sejawat
agar rancangan kegiatan dapat dilaksanakan dengan lancar.
2. Bagi Instansi
Diharapkan kegiatan aktualisasi yang dilakukan juga bisa dilaksanakan di bidang lain
sehingga dapat terus meningkatkan mutu instansi dalam menyelenggarakan kegiatan
pemerintahan dan memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
56
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Rizki. 2021. Smart ASN: Modul Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi
Negara.
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar CPNS.
Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Handoko, Ramah. 2021. Akuntabel: Modul Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi
Negara.
Jalis, Ahmad. 2021. Kompeten: Modul Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi
Negara.
Mirdin, Andi Adiyat. 2021. Berorientasi Pelayanan: Modul Pelatihan Dasar CPNS.
Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Rahmanendra, Dwi. 2021. Loyal: Modul Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi
Negara.
Sejati, Tri Atmojo. 2021. Kolaboratif: Modul Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi
Negara.
Sembodo, Jarot. 2021. Harmonis: Modul Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi
Negara.
Suwarno, Yogi. 2021. Adaptif: Modul Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi
Negara.
62
LAMPIRAN
63
RESUME AGENDA 2
A. Berorientasi Pelayanan
1. Pengertian
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
64
k. ketepatan waktu; dan
Budaya pelayanan oleh ASN akan sangat menentukan kualitas pemberian layanan
kepada masyarakat. Menurut Djamaluddin Ancok dkk. (2014), budaya pelayanan
yang baik juga tentu akan berdampak positif terhadap kinerja organisasi dengan
mekanisme sebagai berikut:
a. Budaya pelayanan akan berjalan dengan baik apabila terbangun kerja tim di
dalam internal organisasi. Melalui kerja sama yang baik, pekerjaan dalam
memberikan pelayanan dapat diselesaikan dengan hasil terbaik bagi pengguna
layanan. Fokus utama untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat harus
menjadi prinsip utama ASN dalam bekerja.
(3) melebihi harapan pengguna, mengerjakan apa yang lebih dari yang
diharapkan
65
3. Nilai Berorientasi pelayanan bagi asn
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman
perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai. Kode
etik juga terkadang dibuat untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara etis boleh
dan tidak boleh dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik kepentingan.
Dalam menyelenggarakan pelayanan publik jika terjadi konflik kepentingan maka
aparatur ASN harus mengutamakan kepentingan publik dari pada kepentingan
dirinya sendiri.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku
(code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak
boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut.
Contoh perilaku spesifik dapat juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
B. Akuntabel
1. Pengertian
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah
sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara
mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas
66
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik
2. Aspek-aspek akuntabilitas
3. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap
level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Dalam beberapa hal,
akuntabilitas sering diartikan berbeda-beda. Adanya norma yang bersifat informal
tentang perilaku PNS yang menjadi kebiasaan dapat mempengaruhi perilaku
anggota organisasi atau bahkan mempengaruhi aturan formal yang berlaku.
67
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
4. Tingkatan Akuntabilitas
C. Kompeten
1. Pengertian
Salah satu kebijakan penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20
(dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam
Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kebijakan
ini tentu saja relevan utamanya dalam menghadapi dinamika lingkungan global
dan kemajuan teknologi informasi, yang berubah dengan cepat sehingga
kemutakhiran kompetensi ASN menjadi sangat penting.
Sesuai Permenpan dan RB Nomor 38 tahun 2017 tentang Standar Jabatan ASN,
telah ditetapkan bahwa setiap pegawai perlu kompeten secara Teknis, Manajerial,
dan Sosial Kultural. Dalam ketentuan tersebut kebutuhan kompetensi untuk
masing-masing jabatan telah ditentukan standarnya, yang dalam hal ini menjadi
fondasi dalam penentuan berbagai kebutuhan pengelolaan kepegawaian, antara
lain, pengembangan kompetensi pegawai. Hak pengembangan tersebut meliputi
pengembangan kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial
kultural.
D. Harmonis
1. Pengertian
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Sebagai
70
contoh, seharusnya terdapat harmoni antara jiwa jasad seseorang manusia, kalau
tidak, maka belum tentu orang itu dapat disebut sebagai satu pribadi.
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat
kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif
bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas,
hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan. Suasana harmoni dalam
lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan
kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama,
meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Dalam konteks asn Penerapan sikap berperilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap
harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun
juga berlaku bagi stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan
dengan:
a. Toleransi
b. Empati
Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja
nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah:
a. Membuat tempat kerja yang berenergi Sebagian besar karyawan atau orang
dalam organisasi menghabiskan separuh hidupnya di tempat kerja. Untuk itu
tempat kerja harus dibuat sedemikian rupa agar karyawan tetap senang dan
nyaman saat bekerja. Tata ruang yang baik dan keberadaan ruang terbuka sangat
disarankan. Desain ruang terbuka dapat meningkatkan komunikasi, hubungan
interpersonal dan kepuasan kerja, sekaligus optimal mengurangi terjadinya
disharmonis yang disebabkan kurangnya komunikasi.
71
keterlibatan dan rasa memiliki karyawan dalam sebuah bisnis Modul Harmonis 25
atau organisasi.
Peran ASN Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus memiliki
pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak awal Indonesia berdiri,
sejarah proses perjuangan dalam mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula
berbagai macam gerakan gerakan separatism dan berbagai potensi yang
menimbulkan perpecahaan dan menjadi ancaman bagi persatuan bangsa. Secara
umum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang ASN, tugas
pegawai ASN adalah sebagai berikut.
E. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal sebagaimana tersebut
di atas adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap
loyal terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal
ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai
dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, karena ASN merupakan
bagian atau komponen dari pemerintahan itu sendiri. Karena pentingnya sifat dan
sikap ini, maka banyak ketentuan yang mengatur perihal loyalitas ASN ini (akan
dibahas lebih rinci pada bab-bab selanjutnya), diantaranya yang terkait dengan
bahasan tentang:
4) Kewajiban ASN
5) Sumpah/Janji PNS
6) Disiplin PNS
c) Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu
(misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan orang tersebut.
d) Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan dengan
memberikan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang
atau sesuatu.
F. Adaptif
1. pengertian
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup
tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan
lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
74
Pada umumnya istilah kreativitas dan inovasi kerap diidentikkan satu sama lain.
Selain karena saling beririsan yang cukup besar, kedua istilah ini memang secara
konteks boleh jadi mempunyai hubungan kasual sebab-akibat. Sebuah inovasi
yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah kreativitas. Tanpa daya kreativitas,
inovasi akan sulit hadir dan diciptakan. Menginovasi sebuah barang atau proses
akan memerlukan kemampuan kreatif untuk menciptakan. Inovasi pada tataran
ide akan sulit berwujud jika kreativitas inovatornya tidak bekerja dengan baik.
Namun demikian, dalam kenyataannya, kehadiran inovasi juga tidak mutlak
mensyaratkan adanya kreativitas.
Adaptif sebagai nilai dan budaya ASN Budaya adaptif dalam pemerintahan
merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima
perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan 34
Modul Adaptif lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang
berkesinambungan.
75
3. Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang
organisasi ingin wujudkan (mental model);
5. Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau
bermental silo (systems thinking).
Lima disiplin ini sangat aplikatif dalam konteks pelaksanaan tugas dan fungsi
ASN di lingkungan kerjanya masing-masing. Dengan mempraktikkan kelima
disiplin tersebut, ada jalan bagi organisasi untuk selalu mendapat pengetahuan
baru. Tanpa pengetahuan yang selalu diperbarui maka organisasi cenderung
menggunakan pengetahuan lama, atau kadaluwarsa, yang justeru akan menjadi
racun bagi organisasi tersebut. Untuk membangun sebuah organisasi yang adaptif,
yang dapat terus berkembang dan survive meski berada di lingkungan yang terus
berubah perlu konsep dan strategi sebagai berikut:
G. Kolaboratif
1. Pengertian
Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan
menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama. Di sebuah
organisasi yang saling tergantung, kolaborasi menjadi kunci pemikiran kreatif.
Kolaborasi itu penting untuk mencapai hasil terbaik saat menyelesaikan masalah
yang rumit.
77
interaksi stakeholders bahwa organisasi lain dan individu berperan sebagai bagian
strategi kebijakan, collaborative governance menekankan semua aspek yang
memiliki kepentingan dalam kebijakan membuat persetujuan Kolaboratif 7
bersama dengan “berbagi kekuatan”. (Taylo Brent and Rob C. de Loe, 2012).
Ansel dan Gash (2007:544) membangun enam kriteria penting untuk kolaborasi
yaitu:
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Astari dkk (2019) menunjukkan bahwa ada
beberapa faktor yang dapat menghambat kolaborasi antar organisasi pemerintah.
78
Penelitian tersebut merupakan studi kasus kolaborasi antar organisasi pemerintah
dalam penertiban moda transportasi di Kota Makassar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kolaborasi mengalami beberapa hambatan yaitu:
ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan pemahaman dalam kesepakatan
kolaborasi. Selain itu, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas.
RESUME AGENDA 3
A. Literasi Digital
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan
SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan
kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas
mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill,
digital safety, digital culture, dan digital ethics. Kerangka kurikulum literasi digital ini
79
digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif
masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
b. Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana menggunakan
komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian online. Literasi digital juga
mengacu pada mengajukan pertanyaan tentang sumber informasi itu, kepentingan
produsennya, dan cara-cara di mana ia mewakili dunia; dan memahami bagaimana
perkembangan teknologi ini terkait dengan kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang
lebih luas.
d. Hasil survei Indeks Literasi Digital Kominfo 2020 menunjukkan bahwa rata-rata skor
indeks Literasi Digital masyarakat Indonesia masih ada di kisaran 3,3. Sehingga literasi
digital terkait Indonesia dari kajian, laporan, dan survei harus diperkuat. Penguatan
literasi digital ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
80
e. Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi, dan
Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi persoalan
terkait percepatan transformasi digital, dalam konteks literasi digital. Sehingga perlu
dirumuskan kurikulum literasi digital yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu:
● kecakapan digital,
● budaya digital,
● etika digital
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media
digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi
adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital adalah sebuah konsep dan
praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi.
Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan pengguna media
digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif
(Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat,
melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab. Keempat pilar
yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan kecakapan dalam
bermedia digital. Etika bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Keamanan bermedia digital meliputi
kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, kecakapan bermedia digital meliputi Kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta
sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
● Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti Settings
● Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama, dan etika
berinternet (netiquette)
● Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax dan
tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
● Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan
kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia
● Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan dengan
nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.
MANAJEMEN ASN
1. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus
partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat
memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan
kepadanya.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai
ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat dengan
adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang
hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di
daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
2. Peran ASN
83
1) Pelaksana kebijakan public;
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan
bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK
yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut PNS berhak memperoleh:
2) cuti;
84
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi
1) jaminan kesehatan;
4) bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.
Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban
pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
86
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ini menjadi acuan bagi para ASN
dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi kode etik dan kode perilaku ini
sangat penting dalam birokrasi dalam menyelenggarakan pemerintahan. Fungsi tersebut,
antara lain:
Sistem merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen SDM yang
menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam keseluruhan semua proses dalam
pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan kemampuan dan prestasi individu untuk
melaksanakan pekerjaanya (kompetensi dan kinerja). Pengambilan keputusan dalam
pengelolaan SDM didasarkan pada kemampuan dan kualifikasi seseorang dalam atau
untuk melaksanakan pekerjaan dan tidak berdasarkan pertimbangan subyektif seperti
afiliasi politik, etnis, dan gender. Bagi organisasi sistem merit mendukung keberadaan
prinsip akuntabilitas yang saat ini menjadi tuntutan dalam sektor publik. Ketika
organisasi mengetahui apa tujuan keberadaannya (visi, misi, dan program yang akan
dilakukan) organisasi dapat mengarahkan SDM-nya untuk dapat
mempertanggungjawabkan keberadaannya. Dengan kata lain organisasi dapat
mempertanggungjawabkan bagaimana mereka menggunakan SDM-nya secara efektif dan
efisien. Sedangkan bagi pegawai, sistem ini menjamin keadilan dan juga menyediakan
ruang keterbukaan dalam perjalanan karir seorang pegawai.
UU ASN secara jelas mengakomodasi prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen ASP.
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan motor penggerak pemerintahan, pilar utama
dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan publik yang secara langsung maupun tidak
langsung bersinggungan dengan masyarakat. Oleh karena itu kinerja ASN menjadi
indikator utama yang menentukan kualitas ASN itu sendiri. Untuk mendapatkan ASN
87
yang memiliki kinerja tinggi diperlukan suatu regulasi yang mampu mendorong ASN
bertanggung jawab terhadap tugasnya dan mau melakukannya dengan sepenuh hati. Merit
sistem adalah salah satu strategi untuk mendorong produktivitas kerja lebih tinggi karena
ASN dijamin obyektivitasnya dalam perjalanan kariernya.
Manajemen PNS
Manajemen PPPK
88
PROFIL ORGANISASI
89
binaan pemasyarakatan.
2. Melaksanakan pemenuhan hak hak warga binaan pemasyarakatan.
3. Melaksanakan perawatan dan pelayanan terhadap tahanan.
4. Meningkatkan profesionalisme petugas.
STRUKTUR ORGANISASI
RUSLI,S.H
Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas III
Calang
QALBUANA
TIRTA SARI
Kepala
Urusan Tata
Usaha
Kasubsi Kamtib
WIDYA SASWITA,
S.H
Kasubsi Admisi
Orientasi
90
LAMPIRAN III
91
Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan Ke-1
Judul Kegiatan Ke-1 : Konsultasi dengan Mentor dalam membahas rancangan kegiatan yang akan dilakukan
No. Tahapan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
Kegiatan Output Proses Output Hasil Pelaksanaan
1. Mengatur
19 – 27
jadwal
September
pertemuan 2022
dengan mentor
92
2. Menjelaskan
19 -27
tentang
September
Pengadaan 2022
papan
informasi
kehadiran
pejabat
struktural
kepada mentor
93
3. Mencatat hasil 19 -27
diskusi dan saran September
dari mentor 2022
94
Lampiran 2. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Kegiatan Ke-2
Judul Kegiatan Ke-2: Merancang desain papan informasi keahdiran pejabat struktural dan mengajukannya kepada mentor
No. Tahapan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
Kegiatan Pelaksanaan
Output Proses Output Hasil
1. Melakukan 28 September –
4 Oktober 2022
observasi
mengenai
desain papan
kehadiran
pejabat
struktural
95
2. Berkonsultasi
28 September –
dengan 4 Oktober 2022
mentor dan
atasan
mengenai
desain papan
informasi
kehadiran
pejabat
struktural
3. Membuat
28 September –
desain papan 4 Oktober 2022
kehadiran
pejabat
struktural
96
97
4. Mencatat hasil 19 -27
diskusi dan saran September
dari mentor 2022
98
Lampiran 3. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Kegiatan Ke-3
Judul Kegiatan Ke-3: Mencetak Papan Informasi Kehadiran pejabat Struktural sesuai desain yang telah disetujui oleh mentor
No. Tahapan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
Kegiatan Output Proses Output Hasil Pelaksanaan
1. Mencari
7 – 17 Oktober
tempat untuk 2022
mencetak
papan
informasi
kehadiran
pejabat
struktural
99
2. Menyerahkan
desain papan 7 – 17 Oktober
2022
informasi
kehadiran
pejabat
struktural
kepada tempat
percetakan
100
3. Melakukan
7 – 17 Oktober
pemantauan 2022
progres
pembuatan
papan
informasi
kehadiran
pejabat
struktural
101
Lampiran 4. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Kegiatan Ke-4
Judul Kegiatan Ke-4: Melakukakan Pemasangan Papan Informasi Kehadiran pejabat struktural
No. Tahapan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
Kegiatan Output Proses Output Hasil Pelaksanaan
1. Melakukan
18 - 27 Oktober
pengambilan 2022
papan
informasi
kehadiran
102
2. Menyampaikan
hasil papan 18 - 27 Oktober
2022
informasi
kehadiran
pejabat
struktural
kepada mentor
dan meminta
masukan terkait
tempat
pemasangan
papan informasi
kehadiran
pejabat
struktural
103
3. Melakukan
18 – 27 Oktober
pemasangan 2022
papan
informasi
kehadiran
pejabat
struktural
sesuai dengan
saran dari
mentor
104
Lampiran 5. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Kegiatan Ke-5
Judul Kegiatan Ke-5: Mensosialisasikan mekanisme penggunaan papan informasi kehadiran pejabat struktural kepada petugas P2U dan
melakukan evaluasi serta melaporkannya kepada mentor
No. Tahapan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
Kegiatan Output Proses Output Hasil Pelaksanaan
1. Mensosialisasi
18 - 27 Oktober
kan 2022
penggunaan
papan
informasi
kehadiran
pejabat
struktural
kepada
petugas P2U
105
2. Memastikan
petugas P2U 18 - 27 Oktober
2022
memahami cara
penggunaan
papan informasi
kehadiran
pejabat
struktural
106
3. Mengevaluasi
18 – 27 Oktober
kegiatan 2022
aktualisasi dan
melaporkanny
a kepada
mentor
107