Anda di halaman 1dari 43

RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN EDUKASI POLA HIDUP BERSIH DAN


SEHAT (PHBS) WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
DI LAPAS KELAS IIB AMUNTAI

RISKY SANDI
200011212022031002

PENJAGA TAHANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS


IIB AMUNTAI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG III ANGKATAN LXII
KELOMPOK 3
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAK
ASASI MANUSIA JAWA TENGAH TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DI UPT LAPAS KELAS IIB
AMUNTAI TAHUN 2022

“PENINGKATAN EDUKASI POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LAPAS KELAS IIB
AMUNTAI”

Nama : Risky Sandi


NIP : 20001121 202203 1 002
Jabatan : Penjaga Tahanan
Unit Kerja : UPT Lapas Kelas IIB Amuntai

Telah disampaikan dan disetujui pada :


Hari/Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2022
Tempat : Secara Virtual

Menyetujui,

Coach/Pembimbing Mentor

Ni Made Widiastuti, S.E., M.M. Muhammad Kuderi, S.Sos., M.A


NIP. 19760701 200912 2 001 NIP. 19710110 199403 1 001

1
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DI UPT LAPAS KELAS IIB
AMUNTAI TAHUN 2022

“PENINGKATAN EDUKASI POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LAPAS KELAS IIB
AMUNTAI”

Nama : Risky Sandi


NIP : 20001121 202203 1 002
Jabatan : Penjaga Tahanan
Unit Kerja : UPT Lapas Kelas IIB Amuntai

Telah disampaikan dan disetujui pada :


Hari/Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2022
Tempat : Secara Virtual

Mengesahkan,

Coach/Pembimbing Mentor

Ni Made Widiastuti, S.E., M.M. Muhammad Kuderi, S.Sos., M.A


NIP. 19760701 200912 2 001 NIP. 19710110 199403 1 001

2
3
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
rancangan aktualisasi yang berjudul “Peningkatan Edukasi Pola Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Kelas IIB Amuntai”
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III angkatan LXII Balai Diklat Hukum dan HAM Jawa Tengah atas pelaksanaan
pelatihan dasar di UPT masing-masing. Rancangan aktualisasi ini diharapkan
mampu mencerminkan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
meliputi materi tentang Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK) yang dapat diterapkan di unit
kerja.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini penulis banyak memperoleh
bantuan baik berupa pengajaran, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Lilik Sujandi, Bc.I.P., S.I.P., M.Si selaku Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Selatan.
2. Bapak Kaswo, S.Sos. M.A.P selaku Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan
Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah.
3. Bapak Dwi Hartono, A.Md.I.P., SH., M.H. selaku Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Amuntai.
4. Ibu Ni Made Widiastuti, S.E., M.M., selaku Coach rancangan aktualisasi.
5. Bapak Muhammad Kuderi, S.Sos., M.A selaku Kepala Kesatuan
Pengamanan Lapas dan Mentor dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Amuntai.
6. Bapak/Ibu Widyaiswara, Fasilitator, Pengelola dan Staf, serta Seluruh
Panitia penyelenggara yang telah merancang dan menyampaikan materi
yang dapat menjadi inspirasi.
7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan doa serta
dukungan lahir dan bathin.

4
8. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Gelombang III 2022 yang telah
mendukung dan berjuang bersama dalam penyelesaian Rancangan
Aktualisasi ini.
9. Seluruh rekan kerja di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Amuntai.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan rancangan ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk
memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk
penyempurnaan rancangan aktualisasi ini. Penulis juga berharap semoga
rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat
memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai “BerAKHLAK” dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.

Amuntai , 18 Oktober 2022


Penulis

Risky Sandi
NIP. 20001121 202203 1 002

5
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan.......................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA..................................................................3
A. Profil Instansi................................................................................................3
B. Profil Peserta.................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................11
RANCANGAN AKTUALISASI.........................................................................11
A. Deskripsi Isu...............................................................................................11
B. Penetapan Core Isu.....................................................................................13
C. Penentuan Penyebab Core Isu.....................................................................16
D. Gagasan Kreatif Pemecahan Core Isu........................................................17
E. Matrik Rancangan Aktualisasi....................................................................18
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi (BerAKHLAK)...........................28
BAB IV..................................................................................................................29
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI......................................29
BAB V....................................................................................................................30
REFERENSI.........................................................................................................30
LAMPIRAN..........................................................................................................31

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lapas Kelas IIB Amuntai............................................................. 4


Gambar 2.2 Denah Lapas Kelas IIB Amuntai.................................................. 5
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Lapas Kelas IIB Amuntai............................. 7

Gambar 3.1 Diagram Analisis Fishbone 16


Gambar 3.2 Data keluhan sakit wbp 3 bulan terakhir...................................... 31
Gambar 3.3 Area beranggang........................................................................... 31
Gambar 3.4 Sampah di area pos menara.......................................................... 32
Gambar 3.5 Senjata api..................................................................................... 32

7
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Profil Lapas Kelas IIB Amuntai.......................................................3

Tabel 3.1 Indikator Analisis AKPK 13

Tabel 3.2 Analisis AKPK.................................................................................14


Tabel 3.3 Indikator Analisis USG....................................................................15
Tabel 3.4 Analisis USG....................................................................................15
Tabel 3.5 Matrik rancangan aktualisasi............................................................27
Tabel 3.6 Matrik rekapitulasi rencana habituasi (BerAKHLAK).....................28

Tabel 4.1 Rencana jadwal kegiatan aktualisasi 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlunya dibangun karakter Aparatur
Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Maka, dibentuklah UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Menurut UU No.5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara atau yang
disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
ASN berfungsi sebagai perencana, sebagai pelaksana sekaligus sebagai

8
pengawas dan pengendali dalam pelaksanaan pembangunan bangsa. Pegawai
ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta adil agar
tercipta persatuan dan kesatuan.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang, untuk merealisasikan nilai-nilai
dasar tersebut kedalam setiap ASN maka wajib adanya Pelatihan Dasar
(Latsar) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan Dasar CPNS
memungkinkan peserta untuk mampu merealisasikan nilai-nilai dasar profesi
ASN dengan cara mengamalkan dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat
instansi masing-masing, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara
langsung. Melalui metode pelatihan dasar (Latsar) dapat menghasilkan ASN
yang bisa merealisasikan fungsi ASN. Peserta Latsar CPNS ditugaskan untuk
merancang aktualisasi nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang disingkat menjadi
BerAKHLAK.
Penyusunan rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil
bertujuan sebagai pedoman untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
(BerAKHLAK.) sebagai Aparatur Sipil Negara di instansi tempat bekerja agar
mampu melaksanakan tugas sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. Selain itu, diharapkan agar nilai-
nilai tersebut terealisasikan dan menjadi pondasi kedisiplinan juga konsistensi
penulis dalam menerapkannya di dalam pelaksanaan kegiatan sehari- hari di
instansi tempat bekerja.
Lembaga pemasyarakatan (Lapas) adalah unit pelaksana teknis dibawah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang membidangi
pemasyarakatan. Lembaga pemasyarakatan adalah tempat untuk melaksanakan
pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan. Dalam kegiatan
sehari-hari di instansi tempat bekerja, penulis menemukan persoalan yaitu
kurangnya pengetahuan warga binaan pemasyarakatan mengenai hidup bersih
dan sehat, yang mana persoalan ini dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi

9
Lapas Kelas IIB Amuntai apabila tidak segera di selesaikan. Berdasarkan
identifikasi isu tersebut, penulis berencana membuat rancangan aktualisasi
dengan judul “Peningkatan Edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Kelas IIB Amuntai”.
B. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, aktualisasi ini
dilakukan dengan maksud dan tujuan, yaitu untuk :
1. Meningkatkan pengetahuan warga binaan pemasyarakatan terkait perilaku
hidup bersih dan sehat.
2. Menjadikan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai gaya hidup warga
binaan pemasyarakatan.
3. Meningkatkan kualitas kesehatan warga binaan pemasyarakatan.
4. Menciptakan lingkungan lapas yang bersih dan sehat.

10
BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi
1. Profil dan Denah Lapas Kelas IIB Amuntai
No
Profil UPT Uraian
.
1 Sejarah Berdiri Tahun 1978 – 1979
2 Lokasi Jalan Sukmaraga No.324 Kelurahan Sungai Malang
Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai
Utara
3 Jarak dengan Instansi - Polres HSU : 2 Km
Terkait - Kejaksaan Negeri Amuntai : 2 Km
- Pengadilan Negeri Amuntai : 2 Km
4 Kapasitas dan isi Penghuni - Kapasitas : 200 orang
- Isi penghuni : 533 orang
5 Kegiatan Pembinaan - Tukang Kayu
Kemandirian dan - Tukang Las
Kepribadian - Perikanan
- Perkebunan
6 Kerjasama dengan Instansi - Dinas Kesehatan Hulu Sungai Utara
terkait - Dinas Sosial Hulu Sungai Utara
- Kementerian Agama Hulu Sungai Utara
- Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
7 Kondisi Eksternal (Pengaruh - Sangat minim
Budaya setempat) - Kementerian Agama
8 Sistem Layanan Kunjungan Sistem Kartu
9 Perawatan Narapidana dan Bekerja sama dengan Puskesmas setempat
Tahanan
Tabel 2.1 Profil Lapas Kelas IIB Amuntai

3
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Amuntai berkedudukan di
Kabupaten Hulu sungai Utara, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)
di bidang Pemasyarakatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Provinsi Kalimantan Selatan.

Gambar 2.1 Lapas Kelas IIB Amuntai

4
Gambar 2.2 Denah Lapas Kelas IIB Amuntai
Sebagai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Amuntai berdasarkan
Keputusan Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Amuntai merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) yang selanjutnya disebut Lapas adalah tempat untuk
melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan (Pasal
1 UU No.22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan). Lapas Kelas IIB Amuntai
juga merangkap sebagai Rumah Tahanan Negara yaitu tempat Tersangka dan
Terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di
sidang pengadilan.
Fasilitas fisik bangunan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Amuntai:
Bangunan Kantor terdiri dari 2 (dua) lantai, lantai atas terdiri dari :
(1) Ruang Arsip
(2) Ruang Aula/Rapat,
(3) Ruang Kalapas,
(4) Ruang Kasi Umum dan Kepegawaian
(5) Ruang Umum,
(6) Ruang Bendahara/Keuangan,
(7) Kamar kecil (WC)
(8) Ruang Tata Usaha dan Kepegawai
Lantai bawah terdiri dari :

5
(9) 1 kamar anak,
(10) Ruang registrasi
(11) Ruang registrasi
(12) Ruang Kasubsi Kegiatan Kerja /Bimbingan Kerja,
(13) Ruang Kasi Pembinaan dan Bimkemas,
(14) Portir
(15) Gudang perawatan
(16) Ruang Ka KPLP
(17) Kasi keamanan dan ketertiban
(18) Ruang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib,
(19) Ruang blok wanita
(20) Gudang barang
(21) Gudang dan ruangan bimbingan kerja
(22) Ruang bermain anak dan perpustakaan
(23) Mesjid
(24) Dapur
(25) Ruang poliklinik
(26) Ruang kasubsi perawatan
(27) Kolam
(28) Aula besukan
(29) Kantin
(30) Koperasi
(31) Pos blok
(32) Blok Hunian terdiri dari 20 kamar,
(33) Blok tahanan
(34) Kamar mapenaling
(35) Lapangan
(P) Pos jaga atas
(C) Sel Pengasingan
(T) Toilet

2. Visi dan Misi Organisasi


a. Visi :

6
Menjadi Lembaga Pemasyarakatan yang mengedepankan
keterbukaan, memberikan pelayanan optimal, profesional dalam
bertugas, memiliki kompetensi dan wawasan yang luas sehingga dapat
mewujudkan tertib pemasyarakatan.
b. Misi :
a. Mengerti dan mampu dalam mengaktualisasikan tugas pokok dan
fungsi Pemasyarakatan dengan mengedepankan penerapan hukum
dan hak asasi manusia secara konsisten.
b. Menjaga citra lembaga pemasyarakatan dengan mengedepankan
profesionalisme bertugas dan integritas.
c. Senantiasa mengembangkan potensi dan kompetensi guna
meningkatkan sumber daya Petugas secara berkelanjutan.
d. Mengembangkan dan menjalin kerjasama dengan mengoptimalkan
komunikasi dan hubungan lintas sektoral dengan istansi terkait.
3. Nilai Dasar Organisasi
Berdasarkan nilai yang diterapkan dalam Kementrian Hukum dan
HAM, nilai dasar organisasi yang diterapkan dalam tupoksi dan
mewujudkan visi dan misi organisasi adalah :
1. Profesional
2. Akuntabel
3. Sinergi
4. Transparan
5. Inovatif
4. Struktur Organisasi Lapas Kelas IIB Amuntai

7
5. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Organisasi
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) mempunyai tugas
melaksanakan pemasyarakatan bagi narapidana/anak didik. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Lapas mempunyai fungsi:
a. Melakukan pembinaan narapidana/anak didik;
b. Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana, dan mengelola hasil
kerja;
c. Melakukan bimbingan sosial/kerohanian narapidana/anak didik;
d. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lapas;
e. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.
b. Unit Kerja
Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP)
mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban Lapas. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, KPLP mempunyai fungsi :
a. Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap narapidana/anak
didik;
b. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban;
c. Melakukan pengawalan, penerimaan, penempatan, dan pengeluaran
narapidana/anak didik;
d. Melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran keamanan;
e. Membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan.
c. Pegawai/Petugas Anggota Jaga
Petugas/Anggota Jaga mempunyai tugas :
a. Menjaga supaya jangan terjadi pelarian;
b. Menjaga supaya tidak terjadi kericuhan;
c. Menjaga tertibnya peri - kehidupan penghuni Lapas;

8
d. Menjaga utuhnya gedung dan seisinya, terutama setelah tutup kantor.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Petugas/Anggota Jaga
mempunyai fungsi :
a. Menghitung jumlah WBP yang ada di blok;
b. Memeriksa keadaan WBP di kamar;
c. Membuat laporan keadaan lingkungan yang ada di blok;
d. Mencatat setiap kejadian di blok;
e. Memasukan tambahan tahanan ke kamar dari pihak yang berwajib;
f. Mengeluarkan WBP yang telah habis masa pidananya;
g. Membersihkan lingkungan blok;
h. Melayani kunjungan keluarga WBP;
i. Menjaga WBP supaya tidak melarikan diri;
j. Menjaga jangan sampai terjadi keributan/perkelahian.
6. Sasaran Kinerja Pegawai
a. Menjaga pintu gerbang, memeriksa isi kendaraan keluar/masuk,
memastikan kendaraan tahanan, mobil tahanan, mobil bahan makan,
ambulan parkir di tempat yang telah disediakan.
b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan awal terhadap pengunjung
yang datang, termasuk barang bawaannya.
c. Menjaga pintu, memeriksa, menggeledah orang/barang masuk (pegawai,
tahanan, atau WBP baru, atau keluarga tahanan yang berkunjung) dan
meletakkan barang-barang bawaan serta memastikan semua tahap
berjalan.
d. Selain menjaga pintu keluar/masuk pengunjung, keluar masuk tahanan
WBP/Tahanan yang dikunjungi, melakukan pencatatan, memegang
timer, mengawasi aktivitas dalamarea kunjungan.
e. Menjaga pos menara.
f. Menjaga pintu steril dan melakukan pengawasan pada area tersebut.
g. Mengawasi kegiatan yang berlangsung di area tempat ibadah, olahraga,
dan kegiatan pembinaan lainnya.
h. Mengawasi lalu lintas pasien tahanan/WBP di poli klinik.

9
i. Melaksanakan tugas kedinasan yang diperintahkan oleh Pimpinan baik
lisan maupun tulisan.
B. Profil Peserta
NIK : 6308052111000007
Nama : Risky Sandi
NIP : 20001121 202203 1 00 2
TTL : Amuntai, 21 November 2000
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Desa Harus No. 56 Rt. 002 Kec. Amuntai Tengah
Kab. Hulu Sungai Utara
Pendidikan Terakhir : SLTA
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Nomor Handphone : 0878 4047 1033
Email : imihamstreng@gmail.com

10
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu

Berdasarkan pengalaman saya bertugas selama kurang lebih 6 bulan


sebagai Penjaga Tahanan di UPT Lapas Kelas IIB Amuntai, saya menemukan
beberapa permasalahan atau isu pada tempat kerja Penulis di Lapas Kelas IIB
Amuntai. Identifikasi isu ini berdasarkan hasil pengamatan Penulis dan juga
keluhan dari beberapa Pegawai. Beberapa isu tersebut dapat dilihat sebagai
berikut :
1. Kurangnya Edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) warga
binaan pemasyarakatan.
Sesuai UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, warga
binaan pemasyarakatan mempunyai hak dan kewajiban nya masing-masing.
Salah satu hak yang didapat wbp yaitu mendapatkan perawatan, baik
jasmani maupun rohani. Dan salah satu kewajiban wbp yaitu memelihara
perikehidupan yang bersih, aman, tertib dan damai. Peraturan ini pun juga
berlaku di Lapas Kelas IIB Amuntai.
Namun demikian, tak sedikit dari wbp yang tetap melanggar dan
tidak menjaga kebersihan, baik itu kebersihan diri mereka sendiri maupun
kebersihan lingkungan mereka. Sehingga hal ini menyebabkan banyak dari
wbp yang mengeluh sakit kepada petugas.
Berdasarkan data yang didapat dari klinik perawatan Lapas Amuntai,
terhitung pada 3 bulan terakhir terdapat rata-rata 583 kasus keluhan
penyakit dari wbp. Untuk penyakit dari wbp ini pun beragam, kebanyakan
wbp mengalami penyakit kulit (gatal-gatal), ada juga yang mengeluh sakit
gigi, sakit pencernaan, sakit pernapasan dan lain sebagainya. (Gambar 3.2)
2. Kurangnya lampu penerangan di area beranggang Lapas.
Sesuai dengan keputusan direktur jenderal pemasyarakatan
no.e.22.pr.08.03 tahun 2001 tentang bagian umum mengenai alat bantu

11
keamanan dan ketertiban. Alat bantu keamanan dan ketertiban yang
dimaksud salah satunya yaitu lampu penerangan.
Lampu penerangan di area beranggang Lapas Amuntai menurut saya
masih perlu penambahan karena untuk sekarang penerangan dirasa masih
kurang. Hal ini diharapkan dapat lebih memudahkan petugas pos menara
dalam mengawasi area beranggang khususnya di malam hari sehingga tidak
terjadi hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban Lapas.
(Gambar 3.3)
3. Kurangnya kebersihan di sekitar area pos Menara.
Pada Lapas Kelas IIB Amuntai terdapat 4 pos menara atas, yang
mana hanya 2 pos menara saja yang difungsikan yaitu pos menara 1 dan pos
menara 3. Menurut saya untuk kebersihan di area pos menara masih sangat
kurang, hal ini terjadi karena tidak tersedianya tempat sampah di pos
menara.
Hampir semua petugas pos menara selalu membawa makanan ketika
bertugas, karena saat menjaga pos menara mereka berkewajiban tetap
berada diatas (tidak boleh turun) kecuali alasan mendesak seperti buang air
dan sebagainya. Berhubung tidak tersedianya tempat sampah di pos menara,
akhirnya sampah dari makanan mereka tadi pun dibuang begitu saja di dekat
pos. Hal ini menyebabkan banyaknya sampah berserakan di sekitar pos yang
dapat mengganggu kenyamanan petugas pos menara itu sendiri saat
menjalankan tugasnya. (Gambar 3.4)
4. Kurangnya edukasi terhadap petugas mengenai praktik penggunaan
senjata api.
Sesuai dengan keputusan direktur jenderal pemasyarakatan
no.e.22.pr.08.03 tahun 2001 tentang bagian umum mengenai alat bantu
keamanan dan ketertiban. Alat bantu keamanan dan ketertiban yang
dimaksud salah satunya yaitu senjata api.
Pada Lapas Amuntai, masih banyak petugas khususnya regu
pengamanan yang masih belum tahu bagaimana caranya menggunakan
senjata api. Padahal seharusnya penggunaan senjata api ini merupakan

12
keahlian yang penting bagi petugas lapas khususnya petugas regu
pengamanan.
Contohnya untuk penggunaan senpi di pos menara atas, masih ada
beberapa petugas yang belum tahu cara menggunakannya. Hal ini menurut
saya disayangkan karena untuk penggunaan senpi di pos menara menjadi
tidak optimal. (Gambar 3.5)
B. Penetapan Core Isu
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan
proses pemilihan isu dengan kriteria Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan
Kelayakan (AKPK). Teknik AKPK yang dibuat adalah teknik yang digunakan
untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan 4 faktor,
yaitu :
a. Aktual, artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
masyarakat..
b. Kekhalayakan, artinya menyangkut orang banyak.
c. Problematik, artinya memiliki dimensi masalah kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin.
d. Kelayakan, artinya masuk akal, realistis dan relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Adapun kriteria penetapan indikator AKPK, yaitu :

Metode AKPK Skala Indikator


1 Tidak aktual
2 Kurang aktual
Aktual 3 Cukup aktual
4 Aktual
5 Sangat aktual
1 Tidak melibatkan banyak sumber daya manusia
2 Jarang melibatkan sumber daya manusia
Kekhalayakan 3 Cukup banyak melibatkan sumber daya manusia
4 Banyak melibatkan sumber daya manusia
5 Sangat banyak melibatkan sumber daya manusia
1 Tidak problematik
2 Kurang problematik
Problematik 3 Cukup problematik
4 Problematik
5 Sangat problematik
Kelayakan 1 Tidak layak

13
2 Kurang layak
3 Cukup layak
4 Layak
5 Sangat layak
Tabel 3.1 Indikator Analisis AKPK
Dengan berpedoman pada rubrik Uji AKPK di atas, saya telah
melakukan seleksi terhadap 4 isu aktual dengan uji AKPK. Hasilnya adalah
terpilihnya 3 isu aktual yang mempunyai jumlah nilai tertinggi dari
penjumlahan setiap indikatornya. Ketiga isu inilah yang selanjutnya akan diuji
dengan uji USG untuk mendapatkan satu isu prioritas. Hasil dari uji AKPK
yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

No Isu Aktual A K P K Total Nilai Ranking

1. Kurangnya edukasi Pola


Hidup Bersih dan Sehat 4 5 4 4 17 I
(PHBS) warga binaan
pemasyarakatan.
2. Kurangnya lampu
penerangan di area 3 3 3 3 12 IV
beranggang Lapas.
3. Kurangnya kebersihan di 4 3 3 3 13 III
sekitar area pos Menara.

4. Kurangnya edukasi
terhadap petugas mengenai 4 4 3 3 14 II
praktik penggunaan
senjata api.
Tabel 3.2 Analisis AKPK
Berdasarkan analisis penetuan kriteria kualitas isu dengan
menggunakan metode AKPK, maka dari lima isu yang ditemukan di
lingkungan kerja penulis, maka yang menjadi tiga core issue dengan prioritas
tinggi, yaitu :
1. Kurangnya edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) warga binaan
pemasyarakatan.
2. Kurangnya edukasi terhadap petugas mengenai praktik penggunaan senjata
api.
3. Kurangnya kebersihan di sekitar area pos Menara.

14
Dari ketiga core issue tersebut di atas selanjutnya dilakukan analisis
penentuan kriteria kualitas isu dengan metode USG. Penilaian secara USG
dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5.
Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgent dan sangat
serius untuk segera ditangani. Variabel penetapan kriteria kualiatas isu pada
USG, yaitu :

Metode USG Skala Indikator


1 Tidak penting
2 Kurang penting
Urgency 3 Cukup penting
4 Penting
5 Sangat penting
1 Tidak serius
2 Kurang serius
Seriousness 3 Cukus serius
4 Serius
5 Sangat Serius
1 Tidak berkembang
2 Kurang berkembang
Growth 3 Cukup berkembang
4 Berkembang
5 Sangat berkembang
Tabel 3.3 Indikator Analisis USG
Hasil analisis USG terkait isu-isu di Lapas Kelas IIB Amuntai disajikan
dalam tabel berikut ini :

No. Isu Aktual U S G Total Ranking


Nilai
1. Kurangnya edukasi Pola
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) warga binaan 5 4 4 13 I
pemasyarakatan.

2. Kurangnya edukasi terhadap


petugas mengenai praktik
3 3 3 9 III
penggunaan senjata api.

3. Kurangnya kebersihan di 3 4 3 10 II

15
sekitar area pos Menara.

Tabel 3.4 Analisis USG


Analisis Isu dengan menggunakan pisau ukur USG, merupakan analisis
final dari Isu yang ditentukan. Berdasarkan analisis di atas maka ditemukan isu
yang paling tinggi urgensinya untuk dicarikan solusi yaitu “Kurangnya edukasi
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) warga binaan pemasyarakatan”.

16
C. Penentuan Penyebab Core Isu
Untuk mengetahui penyebab core isu, maka dilakukan analisis penyebab isu tersebut dengan menggunakan metode analisis fishbone
sebagai berikut :
Penyebab Akibat

Surroundings System

Kurangnya sosialisasi
Lingkungan blok
mengenai PHBS bagi
hunian yang kotor
wbp

Kurangnya kualitas kesehatan


warga binaan pemasyarakatan
di Lapas Kelas IIB Amuntai

Ketidaktahuan Banyaknya jumlah


wbp pentingnya wbp yang berada
hidup bersih dan didalam lapas
sehat

Skills Suppliers

17
D. Gagasan Kreatif Pemecahan Core Isu
Berdasarkan penetepan core isu di atas, maka gagasan pemecahan isu yang
dapat diterapkan sebagai sebuah solusi adalah pembuatan banner, pembuatan jadwal
kebersihan kolam pemandian dan sosialisasi terkait pola hidup bersih dan sehat
kepada wbp Lapas Kelas IIB Amuntai. Gagasan ini merupakan salah satu gagasan
yang baik untuk meningkatkan kualitas kesehatan para wbp di dalam Lapas.
Beberapa kegiatan yang diusulkan untuk mendukung gagasan pemecahan isu
tersebut, yaitu :
1. Mendata jumlah wbp yang memiliki keluhan sakit di klinik.
2. Merancang perencanaan sosialisasi PHBS.
3. Melakukan sosialisasi PHBS.
4. Mengobservasi hasil dari sosialisasi PHBS.
5. Membuat jadwal kebersihan kolam pemandian dan banner terkait PHBS.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait penerapan PHBS yang dilakukan
oleh wbp.

18
E. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Amuntai
Identifikasi Isu :
1. Kurangnya Edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) warga binaan pemasyarakatan.
2. Kurangnya lampu penerangan di area beranggang Lapas.
3. Kurangnya kebersihan di sekitar area pos Menara.
4. Kurangnya edukasi terhadap petugas mengenai praktik penggunaan senjata api.
Isu yang diangkat : Kurangnya Edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) warga binaan pemasyarakatan.
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan banner, pembuatan jadwal kebersihan kolam pemandian dan sosialisasi terkait pola hidup bersih
dan sehat kepada wbp Lapas Kelas IIB Amuntai.

Keterkaitan Keterkaitan
No Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Misi
. Organisasi
Pelatihan Organisasi
1. Mendata jumlah - Melakukan - Mendapat Berorientas Komunikasi antar Sinergi
wbp yang memiliki konsultasi dengan persetujuan dari i Pelayanan petugas berjalan Komitmen membangun
Mengawali dengan baik hubungan kerjasama
keluhan sakit di mentor mengenai mentor dan atasan
konsultasi didukung dengan yang harmonis dengan
klinik selama 3 rencana kegiatan. untuk melakukan pada mentor pengelolaan yang para pemangku jabatan.
bulan terakhir. - Melakukan rencana kegiatan. dan atasan baik untuk Transparan
secara mewujudkan Keterbukaan infomasi.
konsultasi dengan - Data keluhan sakit
ramah, program reformasi
kasi wbp selama 3 sopan dan birokrasi dan

19
binapiwatgiatja bulan terakhir. cekatan. perlindungan hak
dan kasubsi - Dokumentasi Akuntabel asasi manusia
Melaksanak menuju
watnapi mengenai (foto) kegiatan.
an kegiatan pemasyarakatan
rencana kegiatan. dengan yang professional.
- Meminta data penuh
tanggung
keluhan sakit wbp
jawab,
ke klinik lapas. efektif dan
efisien.
Kompeten
Menerima
kritik dan
saran guna
meningkatk
an
kompetensi
diri
Harmonis
Saling
menghargai
dalam meminta
arahan dari mentor
dan atasan.
Loyal
Melakukan

20
konsultasi dengan
memegang teguh
ideologi dalam
membahas rencana
kegiatan.
Adaptif
Bertindak proaktif
dalam penyusunan
rancangan
aktualisasi.
Kolaboratif
Melakukan
konsultasi dengan
mentor dan atasan
secara terbuka
dalam bekerjasama
untuk
menghasilkan nilai
tambah.
2. Merancang - Melakukan - Mendapat Berorientas Komunikasi antar Sinergi
perencanaan konsultasi dengan persetujuan i Pelayanan petugas berjalan Komitmen membangun
Mengawali dengan baik hubungan kerjasama
sosialisasi PHBS. mentor mengenai mentor dan atasan
konsultasi didukung dengan yang harmonis dengan
rencana sosialisasi. untuk melakukan pada mentor pengelolaan yang para pemangku jabatan.
- Melakukan sosialisasi. dan atasan baik untuk Transparan
secara mewujudkan Keterbukaan infomasi.
konsultasi dengan - Mendapat surat

21
kasi izin mengundang ramah, program reformasi Inovatif
binapiwatgiatja pemateri sopan dan birokrasi dan Kementerian Hukum
cekatan. perlindungan hak dan HAM mendukung
dan kasubsi sosialisasi dari
Akuntabel asasi manusia kreatifitas dan
watnapi mengenai mentor dan atasan. Melaksanak menuju mengembangkan
rencana - Dokumentasi an kegiatan pemasyarakatan inisiatif untuk terus
dengan yang professional. melakukan
sosialisasi. (foto) kegiatan.
penuh pembaharuan dalam
- Membuat surat tanggung melaksanakan tugas.
izin mengundang jawab,
efektif dan
ahli kesehatan dari
efisien.
dinkes atau Kompeten
puskesmas Menerima
setempat. kritik dan
saran guna
meningkatk
an
kompetensi
diri
Harmonis
Saling
menghargai
dalam meminta
arahan dari mentor
dan atasan.

22
Loyal
Melakukan
konsultasi dengan
memegang teguh
ideologi dalam
membahas rencana
kegiatan.
Adaptif
Bertindak proaktif
dalam
merencanakan
acara sosialisasi.
Kolaboratif
Melakukan
konsultasi dengan
mentor dan atasan
secara terbuka
dalam bekerjasama
untuk
menghasilkan nilai
tambah.
3. Melakukan - Menyiapkan - Terlaksananya Berorientas Senantiasa Profesional
sosialisasi PHBS. tempat untuk acara acara sosialisasi. i Pelayanan mengembangkan Melaksanakan kegiatan
Memberika potensi dan dengan penuh tanggug
sosialisasi. - Absen daftar hadir
n edukasi kompetensi diri guna jawab.
- Menyiapkan peserta sosialisasi. PHBS meningkatkan Akuntabel

23
peralatan-peralatan - Dokumentasi kepada wbp sumber daya petugas Setiap kegiatan yang
yang dibutuhkan (foto) kegiatan. melalui secara berkelanjutan. dilakukan dapat
sosialisasi. dipertanggungjawabkan
dalam sosialisasi.
Akuntabel sesuai ketentuan yang
- Membuat absen Melaksanak berlaku.
daftar hadir wbp an kegiatan Sinergi
sosialisasi Komitmen membangun
peserta sosialisasi.
dengan hubungan kerjasama
penuh yang harmonis dengan
tanggung para pemangku jabatan.
jawab, Inovatif
efektif dan Kementerian Hukum
efisien. dan HAM mendukung
Kompeten kreatifitas dan
Membantu mengembangkan
wbp belajar inisiatif untuk terus
mengenai melakukan
PHBS pembaharuan dalam
melalui melaksanakan tugas.
sosialisasi.
Harmonis
Saling
menghargai
dalam kegiatan
sosialisasi.
Adaptif

24
Bertindak proaktif
dalam
merencanakan
acara sosialisasi.
Kolaboratif
Melakukan
kerjasama dengan
pihak lain untuk
menghasilkan nilai
tambah.
4. Mengobservasi hasil - Mencatat materi - Materi sosialisasi. Berorientas Mengerti dan Profesional
dari sosialisasi yang disampaikan - Data hasil i Pelayanan mampu dalam Melaksanakan kegiatan
Melakukan mengaktualisasikan dengan penuh tanggug
PHBS. dalam sosialisasi. wawancara
wawancara tugas pokok dan jawab.
- Melakukan mengenai secara fungsi Akuntabel
wawancara terkait pemahaman wbp ramah, pemasyarakatan Setiap kegiatan yang
sopan dan dengan dilakukan dapat
pemahaman wbp terkait materi
cekatan. mengedepankan dipertanggungjawabkan
mengenai materi sosialisasi. Akuntabel penerapan hukum sesuai ketentuan yang
sosialisasi yang - Dokumentasi Melaksanak dan hak asasi berlaku.
an kegiatan manusia secara
disampaikan. (foto) kegiatan.
wawancara konsisten.
- Mendata hasil dengan
wawancara penuh
terhadap wbp tanggung
jawab,
untuk mengetahui

25
seberapa banyak efektif dan
wbp yang telah efisien.
Harmonis
memahami materi
Saling
sosialisasi. menghargai
dalam melakukan
wawancara.
Adaptif
Bertindak proaktif
dalam melakukan
wawancara.
Kolaboratif
Melakukan
kerjasama dengan
pihak lain untuk
menghasilkan nilai
tambah.
5. Membuat jadwal - Meminta izin - Mendapat izin dari Berorientas Mengerti dan Profesional
kebersihan kolam kepada Ka. KPLP atasan dan mentor. i Pelayanan mampu dalam Melaksanakan kegiatan
Meminta mengaktualisasikan dengan penuh tanggug
pemandian dan dan Karupam. - Jadwal kebersihan
izin dan tugas pokok dan jawab.
banner terkait - Mengumpulkan kolam dan banner konsultasi fungsi Akuntabel
PHBS. wbp tamping PHBS. pada mentor pemasyarakatan Setiap kegiatan yang
dan atasan dengan dilakukan dapat
kebersihan terkait - Dokumentasi
secara mengedepankan dipertanggungjawabkan
pembuatan jadwal. (foto) kegiatan. ramah, penerapan hukum sesuai ketentuan yang

26
- Membuat jadwal sopan dan dan hak asasi berlaku.
kebersihan kolam cekatan. manusia secara Sinergi
Akuntabel konsisten. Komitmen membangun
oleh tamping
Melaksanak hubungan kerjasama
kebersihan. an kegiatan yang harmonis dengan
- Membuat banner dengan para pemangku jabatan.
penuh Transparan
mengenai PHBS
tanggung Keterbukaan infomasi.
sesuai dengan jawab, Inovatif
materi sosialisasi efektif dan Kementerian Hukum
efisien. dan HAM mendukung
yang disampaikan.
Kompeten
- Melakukan kreatifitas dan
Menerima
konsultasi dengan kritik dan mengembangkan
mentor terkait saran guna inisiatif untuk terus
meningkatk
tempat melakukan
an
pemasangan kompetensi pembaharuan dalam
banner. diri melaksanakan tugas.
Harmonis
- Memasang banner
Saling
di tempat yang menghargai
telah ditentukan dalam meminta
arahan dari mentor
dan disetujui oleh
dan atasan.
mentor. Loyal

27
Melakukan
konsultasi dan
kegiatan dengan
memegang teguh
ideologi.
Adaptif
Bertindak proaktif
dalam
melaksanakan
kegiatan.
Kolaboratif
Melakukan
kerjasama dengan
pihak lain untuk
menghasilkan nilai
tambah.
6. Melakukan - Mengawasi - Data keluhan sakit Akuntabel Kegiatan dilakukan Profesional
monitoring dan penerapan PHBS wbp sesudah Melakukan dengan penuh Melaksanakan kegiatan
monitoring tanggung jawab, dengan penuh tanggug
evaluasi terkait yang dilakukan edukasi PHBS.
dan evaluasi berintegritas jawab.
penerapan PHBS wbp. - Dokumentasi dengan terhadap waktu Akuntabel
yang dilakukan oleh - Mendata jumlah (foto) kegiatan. penuh maka sesuai dengan Setiap kegiatan yang
tanggung motto organisasi dilakukan dapat
wbp. wbp yang
jawab, yaitu disiplin kerja, dipertanggungjawabkan
mengeluh sakit efektif dan kebersamaan dan sesuai ketentuan yang
setelah dilakukan efisien. pelayanan prima. berlaku.

28
upaya peningkatan Kompeten Transparan
edukasi PHBS. Melakukan Keterbukaan infomasi.
monitoring
- Membandingkan
dan evaluasi
jumlah wbp yang dengan
mengeluh sakit kualitas
terbaik.
pada saat sebelum
Harmonis
dengan sesudah Membangun
dilakukan upaya lingkungan kerja
yang kondusif
peningkatan
setelah dilakukan
edukasi PHBS. edukasi PHBS.
Adaptif
Bertindak proaktif
dalam melakukan
monitoring dan
evaluasi.
Kolaboratif
Melakukan
kerjasama dengan
pihak lain untuk
menghasilkan nilai
tambah.
Tabel 3.5 Matrik rancangan aktualisasi

29
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi (BerAKHLAK)

Mata Pembelajaran Jumlah Nilai BerAKHLAK dalam Kegiatan


No Jumlah Aktualisasi per MP
(BerAKHLAK) Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6
1. Berorientasi Pelayanan √ √ √ √ √ 5
2. Akuntabel √ √ √ √ √ √ 6
3. Kompeten √ √ √ √ √ 5
4. Harmonis √ √ √ √ √ √ 6
5. Loyal √ √ √ 3
6. Adaptif √ √ √ √ √ √ 6
7. Kolaboratif √ √ √ √ √ √ 6
Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 7 7 6 5 7 5 37
Tabel 3.6 Matrik rekapitulasi rencana habituasi (BerAKHLAK)

30
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Oktober
November 2022
No Tahapan Kegiatan 2022

4 5 1 2 3 4

1. Mendata jumlah wbp yang


memiliki keluhan sakit di klinik.
2. Merancang perencanaan sosialisasi
PHBS.
3. Melakukan sosialisasi PHBS.

4. Mengobservasi hasil dari


sosialisasi PHBS.
5. Membuat jadwal kebersihan kolam
pemandian dan banner terkait
PHBS.
6. Melakukan monitoring terkait
penerapan PHBS yang dilakukan
oleh wbp.
Tabel 4.1 Rencana jadwal kegiatan aktualisasi

31
BAB V
REFERENSI
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan no.e.22.pr.08.03 Tahun 2001 Tentang
Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan
Permenkumham RI No. 33 Tahun 2015 Tentang Pengamanan Pada Lapas dan Rutan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2022 Tentang
Pemasyarakatan

32
LAMPIRAN

Gambar 3.2 Data keluhan sakit wbp 3 bulan terakhir

Gambar 3.3 Area beranggang

33
Gambar 3.4 Sampah di area pos menara

Gambar 3.5 Senjata api

34

Anda mungkin juga menyukai