Disusun oleh:
Menyetujui,
Coach, Mentor,
Kepala UPT BLK Boyolali
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI – NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
Coach, Mentor,
Kepala UPT BLK Boyolali
Penguji/ Narasumber,
iii
PRAKATA
iv
7. Bapak M. Arief Wardianta, AP.,MM. selaku Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga
Kerja Kabupaten Boyolali;
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam pembelajaran dan
memberikan pengarahan terkait nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dan Peran
PNS untuk mendukung Smart Governance untuk dapat diinternalisasikan dan
aktualisasikan di instansi,
9. Seluruh Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
CXLVII yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan LATSAR,
10. Keluarga besar Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali atas
dukungan dan kerjasamanya,
11. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan
dukungannya,
12. Seluruh rekan-rekan peserta LATSAR golongan III Angkatan CXVII tahun
2022 atas bantuan, dukungan, keceriaan, inspirasi dan kerjasamanya selama
pelatihan,
13. Pihak - pihak lain yang telah membantu dan penulis tidak dapat menyebutkan
satu persatu.
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak membuat rancangan
laporan menjadi lebih baik agar rancangan ini dapat dijadikan dasar dalam
pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS, serta
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
v
DAFTAR ISI
Tabel 1. SDM Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali .................... 5
Tabel 2. Identifikasi Isu ............................................................................................ 11
Tabel 3. Analisis Isu dengan metode APKL ............................................................ 13
Tabel 4. Analisis Isu dengan metode USG .............................................................. 14
Tabel 5. Gagasan Pemecah Isu .............................................................................. 14
Tabel 6. Matrik Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................................... 20
Tabel 7. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ...................................................................... 37
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kantor Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali ................ 1
Gambar 2. UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Boyolali .......................................... 2
Gambar 3. Struktur Organisasi DISKOPNAKER Kabupaten Boyolali ........................ 5
Gambar 4. Muhammad Arief Wardianta, AP.,MM. .................................................. 10
Gambar 5. Instruktur BLK Kab. Boyolali .................................................................. 11
Gambar 6. Kelas Pelatihan Menjahit ....................................................................... 12
Gambar 7. Pelatihan Menjahit ................................................................................. 12
Gambar 8. Media Pembelajaran Pelatihan Menjahit ............................................... 12
Gambar 9. Absensi Siswa Pelatihan ....................................................................... 13
Gambar 10. Fishbone Diagram ................................................................................ 16
viii
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
1
Kerja Kabupaten Boyolali. UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Boyolali beralamat di
Jl. Raya Boyolali Solo, No. Km. 5, Dusun II, Randusari, Kecamatan Teras,
Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) BLK Kabupaten Boyolali kini memiliki banyak
paket pelatihan dengan 13 program pelatihan yaitu : pembuatan roti dan kue,
menjahit pakaian wanita dewasa, desain grafis, pemeliharaan kendaraan ringan,
operator mesin bubut, servis sepeda motor injeksi, house keeping/perhotelan,
teknik informasi dan komunikasi, pengelolaan administrasi perkantoran, plate
welder SMAW 3G-UP/PF, operator komputer muda, juru gambar arsitektur
(autocad), dan teknisi audio video. Paket pelatihan yang ada di UPT BLK
Boyolali sebagian bersumber dari dana APBD dan sebagian lagi dari APBN.
2
d. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 25 Tahun 2018 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Boyolali,
e. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pembentukan
Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Daerah Kabupaten Boyolali,
f. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 30 Tahun 2021 tentang Uraian Tugas
Jabatan Pada Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali.
3
3. Susunan/Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dasar
Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Susunan Organisasi DISKOPNAKER terdiri dari:
a. Kepala dinas,
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan
c. Bidang Koperasi, terdiri dari :
1) Seksi Organisasi dan Badan Hukum;
2) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Usaha Koperasi;
dan
3) Seksi Pengawasan Koperasi
d. Bidang Usaha MIkro, terdiri dari :
1) Seksi Promosi dan Kemitraan;
2) Seksi Pembinaan dan Pengembangan; dan
3) Seksi Pembiayaan
e. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, terdiri dari :
1) Seksi Pelatihan Kerja dan Produktivitas Kerja;
2) Seksi Penempatan Tenaga Kerja; dan
3) Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja.
f. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, terdiri dari:
1) Seksi Syarat Kerja, Penyelesaian Perselisihan, dan Perlindungan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja; dan
2) Seksi Kelembagaan, Pengupahan, dan Kesejahteraan Tenaga Kerja.
g. Kelompok jabatan fungsional; dan
h. UPT BLK, terdiri dari :
1) Kepala UPT;
2) Kepala Subbagian Tata Usaha; dan
3) Kelompok Jabatan Fungsional.
4
Struktur Organisasi DISKOPNAKER Kabupaten Boyolali
Adapun jumlah SDM per bidang di Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja
Kabupaten Boyolali terdiri dari:
Tabel 1. SDM Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja
ASN
No. Bidang TKHL
PNS CPNS P3K
1. Kepala Dinas 1 - - -
2. Sekretariat 8 - - 5
3. Bidang Penempatan Tenaga Kerja 3 - - 1
4. Bidang Hubungan Industrial 5 1 - -
5. Bidang Koperasi 5 - - 1
6. Bidang Usaha Mikro 2 - - 1
7. UPTD BLK 14 2 - 2
Jumlah 38 3 - 10
Jumlah Keseluruhan 51
5
4. Visi-Misi Organisasi
a. Visi-Misi Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali
1) Visi Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali sebagaimana
Visi Bupati Boyolali yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2021-2026 yang
merupakan rumusan umum mengenai proses yaitu “Melangkah dan
Menata Bersama, Penuh Totalitas (Metal)” serta melanjutkan visi dari
bupati selanjutnya yang menitik beratkan pada pembangunan, yaitu:
"Boyolali Maju, Melanjutkan Pro Investasi".
2) Misi Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali mengacu pada
Visi dan Misi Bupati Boyolali yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Boyolali tahun 2021-2026 adalah sebagai berikut :
a) Boyolali melanjutkan Pro Investasi, Maju, Sinergi, dan Berkelanjutan;
b) Boyolali sehat, Tangguh, Cerdas, Berkarakter, dan Berbudaya;
c) Boyolali Kota Susu, Lumbung Pangan Nasional;
d) Boyolali menghadirkan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan
Terpercaya;
e) Boyolali Tersenyum, Tumbuh, Mandiri, dan Berdaya Saing.
b. Visi-Misi UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Boyolali
1) Visi : Menjadi lembaga pelatihan kerja pilihan masyarakat
2) Misi : Melaksanakan berbagai macam pelatihan berdasarkan SKKNI dan
standar khusus
5. Tujuan Organisasi
Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali mempunyai tujuan
dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu :
a. Menurunnya Angka Kemiskinan, sasarannya adalah :
1) Menurunnya pengangguran
2) Meningkatnya perlindungan hak-hak tenaga kerja dan promosi lingkungan
kerja yang aman dan terjamin bagi seluruh pekerja
3) Meningkatnya pertumbuhan sektor koperasi dan usaha kecil menengah
terhadap perekonomian
b. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang baik
Sasarannya adalah meningkatnya kapasitas kelembagaan perangkat daerah
6
6. Nilai-Nilai Budaya Kerja Organisasi
Nilai Budaya Kerja adalah pilihan nilai moral dan etika meliputi nilai sosial
budaya positif yang relevan, norma atau kaidah, etika dan nilai kinerja produktif
yang bersumber dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Budaya
kerja Pemerintah Kabupaten Boyolali terdapat dalam Perbub No. 18 Tahun
2019 Pasal 3 yaitu :
a. Profesional;
Profesional adalah memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu,
artinya setiap ASN harus memiliki ilmu pengetahuan dan kemampuan
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Ilmu
pengetahuan adalah syarat mutlak dalam melaksanakan pekerjaan, tanpa
ilmu pengetahuan, memungkinkan suatu pekerjaan dilaksanakan dengan
cara yang tidak benar dan tidak sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan, sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Guna menumbuhkan sikap profesional maka ASN harus
mempunyai jiwa berusaha dengan sungguhsungguh untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan, baik dengan cara
membaca buku pedoman, berkonsultasi kepada pihak yang berkompeten,
ataupun menggali ilmu dari pihak lain. Perilaku yang harus dilakukan terkait
dengan nilai profesionalisme ini meliputi:
1) memiliki kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya;
2) bekerja dengan skala prioritas; dan
3) berpandangan ke depan sehingga mampu mengantisipasi permasalahan
yang akan timbul.
Perilaku yang dilarang terkait dengan nilai profesionalisme ini meliputi:
1) tidak menguasai bidang tugasnya;
2) menunda-nunda pekerjaan; dan
3) bekerja berdasarkan pada kebiasaan.
b. Akuntabel;
Akuntabel adalah dapat dipertanggungjawabkan, artinya setiap ASN harus
mempertanggungjawabkan tugas dan pekerjaannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabel dijadikan nilai
dasar dengan maksud agar setiap pekerjaan harus dimulai dengan
7
perencanaan yang baik, pelaksanaan yang baik dan membuahkan hasil
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Perilaku yang harus dilakukan terkait
dengan akuntabel ini meliputi:
1) bertanggung jawab terhadap tugasnya;
2) mempunyai komitmen yang kuat dalam melaksanakan tugas; dan
3) mampu bekerja dalam tim.
Perilaku yang dilarang terkait dengan akuntabel, meliputi:
1) tidak menyelesaikan pekerjaan;
2) tidak serius dalam melaksanakan tugasnya; dan
3) tidak peduli terhadap lingkungan dan individualism.
c. Disiplin; dan
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang
dipercaya merupakan tanggung jawabnya, artinya setiap ASN harus taat dan
patuh terhadap peraturan yang ditetapkan . Peraturan dibuat untuk mengikat
setiap orang agar terjadi keseragaman dan menjadi pedoman dalam
melaksanakan tugas. Perilaku yang harus dilakukan terkait dengan disiplin
adalah:
1) mematuhi jam kerja dan kode etik;
2) melaksanakan tugas sesuai dengan SOP; dan
3) berpakaian dinas sesuai ketentuan yang berlaku.
Perilaku yang dilarang terkait dengan disiplin, meliputi:
1) tidak mematuhi jam kerja dan melanggar kode etik;
2) melaksanakan tugas tanpa pedoman yang jelas; dan
3) tidak berpakaian dinas sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Integritas.
Integritas merupakan suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara
tindakan dengan nilai dan prinsip. Nilai dan prinsip ini tentunya tidak lepas
dari yang namanya kebenaran, artinya setiap ASN harus berperilaku yang
benar, baik, jujur dan melayani masyarakat. Integritas akan menjaga
seseorang agar tidak keluar dari jalurnya dalam mencapai tujuan. Seorang
pemimpin yang berintegritas, tidak akan mudah korupsi atau memperkaya
diri dengan menyalahgunakan wewenang. Perilaku yang harus dilakukan
terkait dengan integritas adalah:
8
1) bekerja dengan jujur;
2) menjaga rahasia dan nama baik institusi; dan
3) menghormati orang lain.
Perilaku yang dilarang terkait dengan integritas, meliputi:
1) melakukan perbuatan dan perkataan yang tidak benar;
2) menyalahgunakan wewenang; dan
3) merendahkan/meremehkan orang lain.
9
C. Role Model
Seorang calon PNS membutuhkan proses adaptasi untuk membiasakan diri
bekerja di lingkungan kerja yang baru terlebih dalam urusan pemerintahan. Oleh
karena itu calon PNS membutuhkan sosok role model. Role Model adalah panutan,
yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sama artinya dengan teladan
yaitu suatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh seperti kelakuan, perbuatan,
sifat dan sebagainya.
Dalam penyusunan rencana aktualisasi
ini, peserta menetapkan Bapak Muhammad
Arief Wardianta, AP.,MM. sebagai role model
yang akan dijadikan menjadi panutan,
inspirasi, contoh, dan teladan bagi penulis.
Lahir di Yogyakarta, pada 27 Agustus 1974.
Saat ini beliau menjalankan tugas sebagai
Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja
Kabupaten Boyolali. Beliau bersikap ramah,
peduli, dan solutif merupakan kesan yang
penulis rasakan diawal masuk sebagi CPNS
baru di Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja
Gambar 4. M. Arief Wardianta, AP.,MM. Kabupaten Boyolali.
10
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi Isu
Isu adalah adanya atau disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang
dianggap penting atau dapat menjadi penarik perhatian orang banyak, sehingga
menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan (Lembaga Administrasi Negara RI,
2019). Sedangkan definisi isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya); kabar
yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas-
desus. Isu kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan masalah-
masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya
kesadaran public akan isu tersebut.
Dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi ini, penulis sebagai CPNS di Instansi
Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali pada UPT Balai Latihan
Kerja Boyolali menyoroti isu – isu strategis yang bersumber dari kedudukan dan
peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun identifikasi isu
strategis yang diperoleh penulis selama orientasi di Dinas Koperasi dan Tenaga
Kerja Kabupaten Boyolali pada UPT Balai Latihan Kerja tersebut adalah sebagai
berikut:
11
N Isu dan Sumber Kondisi Yang Data Dukung
Kondisi Saat Ini
o. Isu Diharapkan
1 2 3 4 5
2. Masih kurangnya Sarana dan Adanya
sarana dan Prasarana di perbaikan,
prasarana beberapa penataan, dan
disebagian kejuruan kurang perawatan
Kejuruan di Balaimemadai, contoh: sarana dan
Latihan Kerja kurangnya kelas prasarana
Kabupaten pelatihan, yang ada serta Gambar 6. Kelas Pelatihan
Boyolali kurangnya penambahan Menjahit
penerangan, yang baru
Sumber Isu: Unit Salah satu kelas menjahit
kurangnya mesin,
kerja, menempati kelas teknik
dsb.
Manajemen ASN listrik yang tidak
digunakan.
12
N Isu dan Sumber Kondisi Yang Data Dukung
Kondisi Saat Ini
o. Isu Diharapkan
1 2 3 4 5
5. Menurunnya Beberapa siswa Minat siswa
minat siswa tidak masuk dalam
untuk mengikuti pelatihan karena mengikuti
pelatihan tidak ada fasilitas pelatihan
dikarenakan uang pengganti dapat tumbuh
tidak adanya transportasi yang kembali bukan
uang pengganti diberikan karena adanya
transportasi uang transport
tetapi karena
Sumber Isu: Unit
membutuhkan
kerja,
pelatihan.
Manajemen ASN Gambar 9. Absensi siswa
Pelatihan
B. Analisis Isu
Isu yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayan dan Kelayakan). Analisis APKL mempertimbangkan
tingkat aktualitas Isu, seberapa problematik isu yang diangkat, seberapa besar
dampak isu kepada khalayak dan seberapa layak isu tersebut diangkat menjadi
sebuah dasar penyusunan program rancangan aktualisasi. Hasil analisis isu-isu
dengan metode (APKL) ditampilkan dalam tabel 2 di bawah ini:
Tabel 3. Analisis Isu APKL
Total
No. Isu dan sumber Isu A P K L Peringkat
APKL
1. Kurangnya tenaga instruktur di Balai 4 3 4 4 15 V
Latihan Kerja Kabupaten Boyolali
2. Masih kurangnya sarana dan prasarana 4 4 4 5 17 III
disebagian Kejuruan di Balai Latihan
Kerja Kabupaten Boyolali
3. Belum optimalnya pelaksanaan 5 4 5 4 18 II
pengajaran dan pelatihan siswa program
pelatihan menjahit pakaian wanita
dewasa di Balai Latihan Kerja Kabupaten
Boyolali
13
Total
No. Isu dan sumber Isu A P K L Peringkat
APKL
5. Menurunnya minat siswa untuk 4 4 4 4 16 IV
mengikuti pelatihan dikarenakan tidak
adanya uang pengganti transportasi
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem
atau tidak, dan sebagainya.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Tabel 4. Analisis Isu USG
Total
No. Isu dan sumber Isu U S G Peringkat
USG
1. Masih kurangnya sarana dan prasarana 4 4 4 12 III
disebagian Kejuruan di Balai Latihan
Kerja Kabupaten Boyolali
2. Belum optimalnya pelaksanaan 5 4 4 13 II
pengajaran dan pelatihan siswa
program pelatihan menjahit pakaian
wanita dewasa di Balai Latihan Kerja
Kabupaten Boyolali
14
Total
No. Isu dan sumber Isu U S G Peringkat
USG
3. Kurang efektifnya media pembelajaran 5 5 5 15 I
yang dipakai pada program pelatihan
menjahit pakaian wanita dewasa di
Balai Latihan Kerja Kabupaten Boyolali
Setelah dilakukan analisis isu dengan APKL dan USG, telah diperoleh isu
prioritas yang harus diselesaikan yaitu Kurang efektifnya media pembelajaran
yang dipakai pada program pelatihan menjahit pakaian wanita dewasa di
Balai Latihan Kerja Kabupaten Boyolali. Sumber dari isu tersebut adalah
Manajemen ASN dan Smart ASN.
Dari aspek Manajemen ASN instruktur belum mampu menerapkan
pembelajaran berbasis media digital Pembelajaran pada program pelatihan
menjahit pakaian wanita dewasa di BLK cenderung menggunakan metode
demonstrasi. Instruktur harus mengulang-ulang materi pembelajaran karena ada
beberapa siswa pelatihan yang belum memahami materi yang diberikan. Kondisi ini
menyebabkan peserta pelatihan kurang mampu menyerap materi dengan cepat.
Selain itu Instruktur juga mengandalkan media papan tulis dalam memvisualkan
metode demonstrasi tersebut. Akan tetapi, adanya media papan tulis juga dianggap
belum mampu membangun daya visual siswa pelatihan. Diperlukan upaya
penggunaan media pembelajaran yang lebih informatif dan komunikatif supaya
materi tersampaikan dengan baik kepada siswa pelatihan.
. Dari aspek Smart ASN, Instruktur sebagai ASN belum maksimal dalam
memanfaatkan media pembelajaran dengan baik. Dalam hal ini, Instruktur belum
membuat media pembelajaran yang informatif dan komunikatif sehingga membuat
peserta pelatihan lebih cepat memahami apa yang diajarkan oleh Instruktur.
15
berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang
digunakan sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material
(bahan baku), method (metode), dan milieu (lingkungan) atau melalu pendekatan
lain yang dimantapkan melalui braistorming bersama rekan kerja di instansi,
sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut (analog) :
16
3. Siswa pelatihan menjahit pakaian wanita kurang maksimal dalam menyerap
materi yang diberikan Instruktur.
17
No Kegiatan Tahap Kegiatan
Metode mengajar kurang c. Menggunakan media digital yang sudah
informatif dan komunikatif dibuat dalam proses pembelajaran
Jumlah siswa pelatihan tidak
sebanding dengan jumlah
instruktur
5. Mengevaluasi penggunaan a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
media digital sebagai media kegiatan penggunaan media
pembelajaran pembelajaran berbasis digital
b. Membuat instrument evaluasi kegiatan
Sumber Kegiatan: Inovasi
penggunaan media pembelajaran
Menyelesaikan penyebab berbasis digital
manpower, material, method, c. Menganalisis data dan menafsirkan
dan milieu hasil evaluasi
d. Melaporkan kepada mentor hasil
kegiatan penggunaan media digital
sebagai media pembelajaran
e. Melakukan proses penyusunan laporan
kegiatan penggunaan media digital
sebagai media pembelajaran
18
Penyebab Isu : 1. Kurangnya pemahaman penggunaan media digital
(Manpower)
2. Media yang dipakai kurang komunikatif & informatif
(Material)
3. Metode mengajar kurang komunikatif & informatif
(Method)
4. Jumlah siswa pelatihan tidak sebanding dengan jumlah
instruktur (Milieu)
Gagasan : Optimalisasi penggunaan media digital dalam
pemecahan isu pembelajaran pada program pelatihan menjahit pakaian
wanita dewasa di Balai Latihan Kerja Kabupaten Boyolali
19
Tabel 6. Matrik Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Merencanakan Adanya rencana Keterkaitan kegiatan dengan Dengan adanya Dengan adanya
kegiatan kegiatan Manajemen ASN – Kode Etik : rencana kegiatan rencana
pembuatan pembuatan Saya membuat perencanaan pembuatan kegiatan
media media kegiatan dengan cermat, media pembuatan
pembelajaran pembelajaran disiplin, tanggung jawab dan pembelajaran media
berbasis digital berbasis digital berintegrasi tinggi. berbasis digital pembelajaran
Saya membuat rencana kegiatan berbasis digital
Sumber
dengan koordinasi yang baik
Kegiatan: Akan
dengan berbagai pihak dengan Berkontribusi
Inovasi menguatkan
sikap hormat dan sopan. dalam
nilai-nilai
Menyelesaikan mewujudkan
Keterkaitan kegiatan dengan organisasi :
penyebab
Smart ASN : Visi Bupati
media yang • Profesional
Saya dalam membuat rencana Kabupaten
dipakai kurang yaitu
kegiatan pembuatan media Boyolali :
informatif dan berpandangan
pembelajaran berbasis digital "Boyolali Maju,
komunikatif ke depan
saya menggunakan laptop dan Melanjutkan Pro sehingga
berkoordinasi dengan instruktur Investasi. mampu
lain menggunakan aplikasi Melangkah dan mengantisipasi
percakapan (digital skill). Menata permasalahan
1. Melakukan Adanya hasil Kolaboratif : Bersama, Penuh yang akan
konsultasi dengan konsultasi: Saya melakukan konsultasi Totalitas timbul
mentor persetujuan, kepada mentor dengan terbuka (METAL)."
• Akuntabel
kritik dan saran dalam bekerja sama untuk Dan Misi Kedua Yaitu mampu
dari Mentor menghasilkan nilai tambah. bekerja dalam
20
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
yaitu tim
2. Mengkoordinasika Memperoleh Kolaboratif :
n dengan sesama masukan pada Saya membangun kerjasama “Boyolali sehat, • Integritas
Instruktur untuk rencana yang sinergis untuk hasil yang tangguh, yaitu
rencana kegiatan kegiatan lebih baik dan terbuka dalam cerdas, menghormati
pembuatan media pembuatan bekerja sama untuk berkarakter dan orang lain.
pembelajaran media menghasilkan nilai tambah. berbudaya.”
berbasis digital pembelajaran Harmonis :
berbasis digital Saya dalam berkoordinasi perlu Hal tersebut juga
sikap saling menghargai setiap berkontribusi pada
orang apapun latar Visi BLK Boyolali :
belakangnya Menjadi lembaga
3. Membuat rencana Adanya rencana Adaptif : pelatihan kerja
penyusunan kegiatan Saya membuat rencana dengan pilihan masyarakat
kegiatan pembuatan cepat menyesuaikan diri Dan Misi BLK
pembuatan media media menghadapi perubahan dan Boyolali :
pembelajaran pembelajaran terus berinovasi dan Melaksanakan
berbasis digital berbasis digital mengembangkan kreatifitas berbagai macam
Kompeten : pelatihan
Saya melaksanakan tugas berdasarkan
(membuat rencana kegiatan) SKKNI dan
dengan kualitas terbaik. standar khusus
21
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2. Membuat Terciptanya Keterkaitan kegiatan dengan Dengan adanya Dengan adanya
media media Manajemen ASN – Kode Etik : media media
pembelajaran pembelajaran Saya membuat media pembelajaran pembelajaran
berbasis digital berbasis digital pembelajaran berbasis digital berbasis digital berbasis digital
berupa PPT berupa PPT dan video Akan
dan Video pembelajaran dengan sikap menguatkan
Pembelajaran cermat dan disiplin serta tujuan Berkontribusi
nilai-nilai
dari pembuatan media dalam
Sumber organisasi :
pembelajaran ini dapat mewujudkan
Kegiatan:
memberikan informasi secara • Profesional
Inovasi Visi Bupati
benar dan tidak menyesatkan Yaitu memiliki
Kabupaten
Menyelesaikan kepada siswa pelatihan terkait kompetensi
Boyolali :
penyebab materi pembelajaran sesuai sesuai dengan
media yang kurikulum. "Boyolali Maju, bidang
digunakan Melanjutkan Pro tugasnya
Keterkaitan kegiatan dengan Investasi.
masih
Smart ASN : Melangkah dan • Akuntabel
tradisional
Saya membuat media Menata Yaitu
pembelajaran berbasis digital Bersama, Penuh bertanggung
berupa PPT dan video Totalitas jawab
pembelajaran dengan bantuan (METAL)." terhadap
aplikasi Microsoft office power tugasnya
point, FlashBack Express dan Dan Misi Kedua
Sony Vegas (digital skill). yaitu
• Disiplin
1. Mencari referensi Adanya Kompeten : “Boyolali sehat, Yaitu
dan referensi dan Saya memberikan kinerja tangguh, melaksanakan
mengumpulkan materi terbaik dalam menentukan cerdas, tugas sesuai
22
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
materi materi bahan ajar berkarakter dan dengan SOP
berbudaya.”
Adaptif :
Saya terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas Hal tersebut juga
dalam membuat prosedur berkontribusi pada
pembuatan media pembelajaran Visi BLK Boyolali :
berbasis digital Menjadi lembaga
2. Melaksanaan Adanya PPT Loyal : pelatihan kerja
pembuatan media dan video Saya berdedikasi dan pilihan masyarakat
pembelajaran pembelajaran berkomitmen untuk Dan Misi BLK
berbasis digital sebagai media menyelesaikan pembuatan media Boyolali :
pembelajaran pembelajaran Melaksanakan
berbasis digital berbagai macam
Adaptif :
Saya Bertindak proaktif supaya pelatihan
media pembelajaran berbasis berdasarkan
digital segera tercipta SKKNI dan
standar khusus
3. Melaksanakan uji Adanya uji coba Kompeten :
coba media media Saya melaksanakan uji coba
pembelajaran pembelajaran sebagai kegiatan untuk
yang sudah dibuat yang sudah meningkatkan kompetensi diri
dibuat Kolaboratif :
Saya melaksanakan uji coba
bersama Instruktur lain agar dapat
memberikan sinergi untuk hasil
yang lebih baik
23
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
3. Mensosialisasi Terlaksananya Keterkaitan kegiatan dengan Dengan Dengan
kan sosialisasi Manajemen ASN – Kode Etik : terlaksananya terlaksananya
pemanfaatan dengan tujuan Saya mensosialisasikan sosialisasi sosialisasi
dan Instruktur Mesin pemanfaatan dan pembuatan tentang tentang
pembuatan jahit di BLK media digital sebagai media pemanfaatan dan pemanfaatan
media digital lebih memahami pembelajaran dengan penuh pembuatan dan pembuatan
sebagai media tentang tanggung jawab dan media digital media digital
pembelajaran pemanfaatan berintegritas tinggi dan dengan sebagai media sebagai media
dan pembuatan koordinasi yang baik dengan pembelajaran pembelajaran
Sumber
media digital berbagai pihak dengan sikap
Kegiatan: Akan
sebagai media hormat dan sopan.
Inovasi menguatkan
pembelajaran Berkontribusi
Keterkaitan kegiatan dengan nilai-nilai
Menyelesaikan dalam
Smart ASN : organisasi :
penyebab mewujudkan
Saya menggunakan bantuan
kurangnya
laptop untuk mempermudah Visi Bupati • Profesional
pemahaman
presentasi serta membuat PPT Kabupaten yaitu memiliki
penggunaan
dengan aplikasi Microsoft office Boyolali : kompetensi
media digital
power point (digital skill). sesuai dengan
"Boyolali Maju, bidang
1. Menyiapkan Adanya materi Kompeten : Melanjutkan Pro tugasnya
materi yang kegiatan Saya memberikan kinerja Investasi.
diperlukan untuk sosialisasi terbaik dalam menyusun materi • Akuntabel
Melangkah dan
sosialisasi kegiatan sosialisasi Yaitu
Menata
24
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Bersama, Penuh bertanggung
2. Menyiapkan Tersedianya Kolaboratif :
Totalitas jawab
tempat, sarana tempat untuk Saya membangun kerjasama
(METAL)." terhadap
dan prasarana pelaksanaan yang sinergis untuk hasil yang
tugasnya dan
kegiatan kegiatan lebih baik dan menggerakkan Dan Misi Kedua
mampu
sosialisasi sosialisasi pemanfaatan berbagai yaitu
bekerja dalam
sumberdaya untuk tujuan “Boyolali sehat, tim.
bersama tangguh,
Adaptif : cerdas, • Integritas
Saya bertindak proaktif supaya berkarakter dan Yaitu
tempat, sarana dan prasarana berbudaya.” menghormati
kegiatan sosialisasi segera orang lain
tersedia
Hal tersebut juga
3. Melaksanakan Adanya Kompeten : berkontribusi pada
sosialisasi kepada pemahaman Saya melaksanakan kegiatan Visi BLK Boyolali :
instruktur Instruktur sosialisasi dengan tujuan Menjadi lembaga
bersangkutan tentang media membantu orang lain belajar pelatihan kerja
digital sebagai pilihan masyarakat
media
pembelajaran Dan Misi BLK
Boyolali :
4. Melakukan diskusi Adanya saran Kolaboratif : Melaksanakan
dengan peserta dan masukan Saya melakukan diskusi yang berbagai macam
sosialisasi dari peserta sinergis untuk hasil yang lebih pelatihan
sosialisasi baik dan terbuka dalam bekerja berdasarkan
sama untuk menghasilkan nilai SKKNI dan
tambah. standar khusus
25
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Harmonis :
Saya dalam berkoordinasi
menerapkan sikap saling
menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya
4. Menggunakan Adanya Keterkaitan kegiatan dengan Dengan adanya Dengan adanya
media digital penggunaan Manajemen ASN – Tugas ASN: penggunaan penggunaan
sebagai media media digital media digital media digital
pembelajaran sebagai media Saya menggunakan media digital sebagai media sebagai media
pembelajaran sebagai media pembelajaran pembelajaran pembelajaran
Sumber sebagai upaya memberikan
Kegiatan: pelayanan publik yang Berkontribusi Akan
Inovasi professional dan berkualitas dalam menguatkan
Menyelesaikan kepada siswa pelatihan. mewujudkan nilai-nilai
penyebab organisasi :
Keterkaitan kegiatan dengan Visi Bupati
Metode Smart ASN : Kabupaten • Profesional
mengajar Boyolali :
Saya menggunakan media digital Yaitu memiliki
kurang "Boyolali Maju, kompetensi
informatif sebagai media pembelajaran
dengan bantuan laptop (digital Melanjutkan Pro sesuai dengan
dan Investasi. bidang
komunikatif skill)
Melangkah dan tugasnya
Jumlah siswa Menata
1. Mengkoordinasika Adanya saran Kolaboratif :
pelatihan Bersama, Penuh • Akuntabel
n dengan dan masukan Saya membangun kerjasama
tidak Totalitas Yaitu
Instruktur lain dari Instruktur yang sinergis untuk hasil yang
sebanding (METAL)." bertanggung
mengenai media lebih baik dan terbuka dalam
dengan jawab
pembelajaran bekerja sama untuk
26
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
jumlah yang sudah dibuat menghasilkan nilai tambah. Dan Misi Kedua terhadap
instruktur yaitu tugasnya
Harmonis :
Saya dalam berkoordinasi “Boyolali sehat, • Disiplin
menerapkan sikap saling tangguh, Yaitu
menghargai setiap orang cerdas, melaksanakan
apapun latar belakangnya berkarakter dan tugas sesuai
berbudaya.”
2. Menyiapkan Adanya Berorientasi Pelayanan : dengan SOP
penggunaan persiapan Saya menyiapkan media Hal tersebut juga
media penggunaan pembelajaran kualitas terbaik berkontribusi pada
pembelajaran media Visi BLK Boyolali :
Kolaboratif :
yang baru pembelajaran Menjadi lembaga
Saya dalam menyiapkan media
yang baru pelatihan kerja
pembelajaran yang baru perlu
pilihan masyarakat
menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumberdaya untuk Dan Misi BLK
tujuan bersama Boyolali :
Melaksanakan
3. Menggunakan Terlaksananya Berorientasi Pelayanan : berbagai macam
media digital yang proses Saya mengajar menggunakan pelatihan
sudah dibuat pembelajaran media digital dengan ramah, berdasarkan
dalam proses menggunakan cekatan, solutif, dan dapat SKKNI dan
pembelajaran media digital diandalkan. standar khusus
Kompeten :
Saya menggunakan media
pembelajaran berbasis digital
untuk membantu orang lain
belajar (siswa pelatihan)
27
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5. Mengevaluasi Adanya hasil Keterkaitan kegiatan dengan Dengan adanya Dengan adanya
penggunaan evaluasi Manajemen ASN – Kode Etik : hasil evaluasi hasil evaluasi
media digital kegiatan Saya melakukan evaluasi kegiatan kegiatan
sebagai media penggunaan keseluruhan kegiatan untuk penggunaan penggunaan
pembelajaran media digital meningkatkan kualitas kinerja media digital media digital
sebagai media dalam melaksanakan tugas sebagai media sebagai media
Sumber
pembelajaran dengan cermat, disiplin, pembelajaran pembelajaran
Kegiatan:
bertanggungjawab, dan
Inovasi Berkontribusi Akan
berintegritas tinggi. dalam menguatkan
Menyelesaikan
Keterkaitan kegiatan dengan mewujudkan nilai-nilai
penyebab
manpower, Smart ASN : organisasi :
Visi Bupati
material, Saya melakukan evaluasi
Kabupaten
keseluruhan kegiatan dengan • Profesional
method, dan Boyolali :
menyusun laporan kegiatan yaitu
milieu
dengan terstruktur dan mudah "Boyolali Maju, berpandangan
dipahami sebagi acuan perbaikan Melanjutkan Pro ke depan
selanjutnya. Adapun penyusunan Investasi. sehingga
laporan menggunakan alat bantu Melangkah dan mampu
laptop dengan aplikasi Microsoft Menata mengantisipasi
word (digital skill) Bersama, Penuh permasalahan
28
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Totalitas yang akan
1. Melaksanakan Adanya hasil Akuntabel :
(METAL)." timbul
monitoring dan monitoring dan Saya melakukan evaluasi dengan
evaluasi kegiatan evaluasi Transparan dan Dan Misi Kedua • Akuntabel
penggunaan kegiatan Melaksanakan tugas (evaluasi yaitu Yaitu
media penerapan kegiatan) dengan jujur, bertanggung
pembelajaran media bertanggung jawab, cermat, “Boyolali sehat, jawab
berbasis digital pembelajaran disiplin dan berintegritas tinggi tangguh, terhadap
berbasis digital cerdas, tugasnya dan
Loyal : berkarakter dan mempunyai
Saya berdedikasi dan berbudaya.” komitmen
berkomitmen untuk
Hal tersebut juga yang kuat
melaksanakan evaluasi kegiatan
berkontribusi pada dalam
dengan baik.
Visi BLK Boyolali : melaksanakan
Adaptif : Menjadi lembaga tugas
Saya bertindak proaktif supaya pelatihan kerja
pelaksanaan evaluasi kegiatan pilihan masyarakat
selesai dengan baik
Dan Misi BLK
2. Membuat Adanya Kompeten : Boyolali :
instrument instrument Saya membuat instrument Melaksanakan
evaluasi kegiatan evaluasi evaluasi untuk menilai berbagai macam
penggunaan kegiatan Keberhasilan pelaksanaan pelatihan
media penggunaan kegiatan penerapan media berdasarkan
pembelajaran media pembelajaran berbasis digital dan SKKNI dan
berbasis digital pembelajaran melaksanakan tugas dengan standar khusus
berbasis digital kualitas terbaik
29
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
3. Menganalisis data Adanya hasil Akuntabel :
dan menafsirkan analisis data Saya melakukan analis data dan
hasil evaluasi kegiatan menafsirkan hasil evaluasi
penggunaan dengan transparan dan
media melaksanakan tugas (analis
pembelajaran data dan menafsirkan hasil
berbasis digital evaluasi) dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
30
G. Jadwal Kegiatan
Tabel 7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
31
b. Melaksanaan Foto kegiatan
pembuatan media pembuatan media
pembelajaran pembelajaran
berbasis digital
c. Melaksanakan uji
coba media Foto Kegiatan uji coba
pembelajaran yang media pembelajaran
sudah dibuat
3. Mensosialisasikan
pemanfaatan dan Foto kegiatan
pembuatan media
sosialisasi
digital sebagai media
pembelajaran
a. Menyiapkan materi
yang diperlukan Materi sosialisasi
untuk sosialisasi
b. Menyiapkan tempat, Foto tempat, sarana,
sarana dan
dan prasarana
prasarana kegiatan
sosialisasi
sosialisasi
c. Melaksanakan
sosialisasi kepada Foto kegiatan
instruktur sosialisasi
bersangkutan
d. Melakukan diskusi
dengan peserta Foto kegiatan diskusi
sosialisasi
4. Menggunakan media
digital sebagai media Foto kegiatan mengajar
pembelajaran
a. Mengkoordinasikan Foto kegiatan
dengan Instruktur koordinasi
32
lain mengenai
perubahan layout
pembelajaran
b. Menyiapkan
penggunaan media Foto kegiatan
pembelajaran yang persiapan mengajar
baru
c. Menggunakan
media digital yang Foto kegiatan mengajar
sudah dibuat dalam menggunakan media
proses digital
pembelajaran
5. Mengevaluasi Hasil Evaluasi
penggunaan media penggunaan media
digital sebagai media digital sebagai media
pembelajaran pembelajaran
a. Melaksanakan
monitoring dan
evaluasi kegiatan Foto monitoring dan
penggunaan media evaluasi kegiatan
pembelajaran
berbasis digital
b. Membuat instrument
evaluasi kegiatan
penggunaan media Instrumen evaluasi
pembelajaran
berbasis digital
c. Menganalisis data
dan menafsirkan Hasil evaluasi kegiatan
hasil evaluasi
d. Melaporkan kepada Foto kegiatan laporan
mentor hasil kepada mentor
kegiatan
33
penggunaan media
digital sebagai
media pembelajaran
e. Melakukan proses
penyusunan laporan Laporan kegiatan
kegiatan penggunaan media
penggunaan media digital sebagai media
digital sebagai pembelajaran
media pembelajaran
Keterangan
= hari libur = hari pelaksanaan
34
DAFTAR PUSTAKA
35
Peraturan Bupati Boyolali Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengembangan
Budaya Kerja Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten
Boyolali. Diakses dari : https://peraturan.bpk.go.id/ pada 9 Agustus 2022
Peraturan Bupati Boyolali Nomor 25 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Boyolali. Diakses dari : https://peraturan.bpk.go.id/ pada 9 Agustus 2022
Peraturan Bupati Boyolali Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis Pada Dinas Daerah Kabupaten Boyolali. Diakses dari :
https://peraturan.bpk.go.id/ pada 9 Agustus 2022
Peraturan Bupati Boyolali Nomor 30 Tahun 2021 tentang Uraian Tugas Jabatan
Pada Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali. Diakses dari :
https://peraturan.bpk.go.id/ pada 9 Agustus 2022
Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah. Diakses dari : https://peraturan.bpk.go.id/
pada 9 Agustus 2022
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Diakses
dari : https://peraturan.bpk.go.id/ pada 9 Agustus 2022
Permen PAN & RB No. 82 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Instruktur.
Diakses dari : https://peraturan.bpk.go.id/ pada 9 Agustus 2022
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang tentang Pemerintahan Daerah.
Diakses dari : https://peraturan.bpk.go.id/ pada 9 Agustus 2022
36
CURICULUM VITAE
Formasi Jabatan:
Instruktur Mesin Bordir
Instansi :
Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali
Alamat Kantor:
Kompleks Perkantoran Terpadu, Jl. Nusantara, Tegalarum,
Kemiri, Mojosongo, Kabupaten Boyolali.
Pendidikan
SD Negeri Keposong 2
(1997 - 2002)
Identitas Diri
SMP Negeri 1 Musuk
Tempat Tanggal Lahir: (2002 - 2005)
Boyolali, 08 Agustus 1990
SMK Negeri 1 Boyolali Jurusan : Akuntansi
Jenis Kelamin: (2005 - 2008)
Perempuan
Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa
Phone: Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga/Tata Busana
(2009 - 2014)
+62 82220448414
Email:
Riwayat Kerja
dalmini.sri.sd@gmail.com
Staff Trainer 2014 to 2017
Alamat Domisili: PT. PAN BROTHERS, Tbk.
37