OLEH :
KHOIRI HUDA, S.Kom
NIP : 198901212019031010
i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
Coach Mentor
Penguji
ii
KATA PENGANTAR
Dengan penuh kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Muchammad Toha, M.Si, Kepala Balai Diklat Keagamaan Jawa
Timur;
2. Ibu Hj. Heni Mardiningsih, S.E., M.M selaku Coach yang telah memberikan
banyak masukan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini;
3. Bapak Drs. Sugiyono selaku Mentor yang telah memotivasi dan membimbing
penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
4. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan materi dan berdiskusi
tentang nilai-nilai dasar ANEKA selama diklat ini berlangsung;
Penulis
Halaman
Lembar Persetujuan ..................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................ iii
Daftar Isi ....................................................................................................... iv
Daftar Tabel.................................................................................................. v
Daftar Gambar.............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat .............................................................. 2
C. Ruang Lingkup ...................................................................... 3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI...................................................... 5
A. Deskripsi Organisasi .............................................................. 5
1. Profil MTsN 1 Nganjuk .................................................... 5
a. Sejarah MTsN 1 Nganjuk ......................................... 5
b. Struktur Organisasi MTsN 1 Nganjuk ........................ 7
c. Akreditasi................................................................... 7
d. Pendidik dan Tenaga Kependidikan .......................... 7
2. Visi Misi dan Nilai Organisasi .......................................... 11
B. Deskripsi Isu .......................................................................... 12
C. Analisis Isu ............................................................................. 14
D. Argumentasi terhadap Core Issue ......................................... 17
E. Nilai – Nilai Dasar Profesi CPNS ........................................... 18
F. Matrix Rancangan .................................................................. 29
G. Jadwal Kegiatan ..................................................................... 43
H. Kendala dan Antisipasi........................................................... 46
BAB III SIMPULAN .................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 47
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Taampilan Depan MTsN 1 Nganjuk............................................. 5
Gambar 2 Bagan Struktur Organisasi MTsN 1 Nganjuk .............................. 7
Gambar 3 Mind Mapping ............................................................................. 17
Gambar 4 Tingkatan Akuntabilitas ............................................................... 20
Gambar 5 Faktor-faktor Pendorong WoG .................................................... 29
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah1.
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki integritas, profesional, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Oleh karena itu dalam perekrutannya, sesuai Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, harus melalui penilaian secara objektif
berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan lain yang dibutuhkan oleh
jabatan, sehingga ASN harus lolos seleksi yang terdiri dari tiga tahap, yakni: seleksi
administrasi, seleksi kompetensi dasar dan seleksi kompetensi bidang2.
Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah warga
Negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh
PPK, serta mendapatkan persetujuan dan penetapan nomor induk pegawai. 3
Selanjutnya masa prajabatan CPNS harus dijalani selama satu tahun melalui proses
pendidikan dan latihan.
Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan selama 18 (delapan belas) hari secara
klasikal melalui proses pendampingan.4 Selanjutnya CPNS melakukan agenda
habituasi di tempat kerja selama 30 (tiga puluh) hari kerja yang diakhiri dengan
kegiatan evaluasi on campus selama 3 (tiga) hari.
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
1
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2
Pasal 62 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
3
Pasal 1 Peraturan lembaga Administrasi Negara tentang Pelatihan Dasar calon Pegawai Negeri Sipil
4
Pasal 7 Peraturan lembaga Administrasi Negara tentang Pelatihan Dasar calon Pegawai Negeri Sipil
1
menengah.5 Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga professional dibuktikan
dengan sertifikat pendidik.6
Kedudukan kedudukan guru sebagai tenaga professional berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional.7
Maka dengan demikian seorang guru harus berperan aktif dalam meningkatkan
moral, etika, pengetahuan, dan kemampuan belajar siswa sehingga mutu pendidikan
nasional akan meningkat.
Khusus dalam pembelajaran teknologi informasi di tingkat Madrasah
Tsanawiyah, siswa diajari untuk mengoperasikan komputer dengan baik dan benar.
Idealnya ketika sudah lulus, siswa mampu mengoperasikan aplikasi dasar
perkantoran dan internet sehingga bisa menjadi bekal pembelajaran teknologi
informasi di tingkat selanjutnya.
Namun demikian, jauh panggang dari api. Siswa kelas VII di Madrasah
Tsanawiyah masih sangat awam dengan komputer. Bahkan beberapa di antara
siswa tersebut yang belum pernah sekalipun mengoperasikan komputer. Ketika
pelajaran mengetik dimulai pertama kali, sebagian siswa masih takut untuk
menyentuh keyboard karena takut rusak.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, penulis mengajukan judul “Peningkatan
Hasil Belajar Mengetik Siswa Kelas VII Menggunakan Metode Mengetik Sepuluh
Jari Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Nganjuk”.
5
Pasal 1 Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
6
Pasal 2 Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
7
Pasal 4 Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
2
3. Untuk menghasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengetik
sepuluh jari
4. Untuk mengasilkan media pembelajaran metode mengetik sepuluh jari
5. Mendapatkan kritik dan saran melalui konsultasi dengan guru yang lebih
senior tentang metode yang digunakan
6. Mendapatkan identifikasi kemampuan mengetik siswa melalui pretest
7. Menerapkan metode pembelajaran mengetik sepuluh jari
8. Mendapatkan hasil peningkatan kemampuan mengetik siswa melalui post test
9. Untuk melengkapi laporan hasil aktualisasi sebagai rangkaian kegiatan Latsar.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada Peningkatan
Hasil Belajar Mengetik Siswa Kelas VII Menggunakan Metode “Mengetik Sepuluh
Jari” di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Nganjuk.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada siswa kelas VII di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 1 Nganjuk. Seluruh proses itu akan dikaitkan dengan nilai-nilai
3
dasar PNS yang terangkum dalam akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) serta keterkaitan antara kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI yang terbatas pada tiga nilai dasar yaitu Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, Whole of Government. Adapun kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dalam mengatasi core issue tersebut yakni:
1. Konsultasi dengan pimpinan
2. Membuat soal pretest dan post test
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengetik sepuluh jari
4. Menyusun media pembelajaran metode mengetik sepuluh jari
5. Konsultasi dengan guru yang lebih senior tentang metode yang digunakan
6. Melakukan pretest kemampuan mengetik siswa
7. Menerapkan metode pembelajaran mengetik sepuluh jari
8. Melakukan post test kemampuan mengetik siswa
9. Menyusun laporan aktualisasi
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 30 hari kerja, dari tanggal 27 Oktober
25 Nopember 2019.
4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
6
b. Struktur Organisasi
KEPALA KOMITE
MADRASAH MADRASAH
KEPALA
TATA USAHA
STAFF TATA
USAHA
SISWA
c. Akreditasi Madrasah
AKREDITASI
Nilai A A
7
d. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
JenisKel
amin SERTIFIK
NO NAMA GURU PENDIDIKAN
ASI
L P
Pend.
1 Drs, Sugiyono L Sertifikasi
Matematika
2 Muhammad Kholid,S.Ag L PAI Sertifikasi
Dra.Heni
3 P Teknologi pend Sertifikasi
Handayani,M.M.Pd
Drs. Ali Samsudin,
4 L Teknologi pend Sertifikasi
M.M.Pd
Eny Junaidah,S.Pd,
5 P Teknologi pend Sertifikasi
M.M.Pd
6 Mahfud, S.Pd L IPS/Koprasi Sertifikasi
7 Siti Nurul Hidayati, S.Pd P Pend. Ekonomi Sertifikasi
Amin Sutrisnawati,
8 P Teknologi pend Sertifikasi
M.M.Pd
Sastra/Bhs.Inggri
9 Mustardhiyah,S.S P Sertifikasi
s
Pend.Bhs.Indone
10 Rini Nurul Hidayati,S.PD P Sertifikasi
sia
Mochamad Erfan
11 L PAI Sertifikasi
Setiyawan,S.Pd.I.
12 Mukhlissotin, S.Pd. P Biologi Sertifikasi
13 Moh. Yazid, S.Pd L Tarbiyah / PAI Sertifikasi
14 Moh. Ali Mochtar, A.Md L Biologi
15 Chanafi, S.Pd L Bahasa Inggris Sertifikasi
Sumardiah Nurul Irada,
16 P PAI Sertifikasi
S.Ag
17 Diyan Susana, S.Pd P Ekonomi Sertifikasi
18 Husnul Chotimah, S.Ag P Tarbiyah/ PAI Sertifikasi
19 Nur Salimah, S.Pd.I. P PAI Sertifikasi
20 Siti Zuhriyah, S.Ag P Tarbiyah Sertifikasi
8
Adm.
21 Ibnu Ali Mubarok, S.Pd. L Sertifikasi
Perkantoran
22 Agus Susanto, S.Pd L Bhs.Indonesia
23 Yulik Erawati, S.Pd P MIPA
Pend.
24 Sri Widarti, S.Pd P Sertifikasi
Matematika
25 Dra. BintiNasikah P Matematika Sertifikasi
26 Moh. Rochani, S.Ag L Usuludin/PA Sertifikasi
27 Nur Nadhifah, S.Ag P PAI Sertifikasi
28 Mat Koirun, S.Pd. L Penjaskes Sertifikasi
29 Alfin Istiqomah, S.Pd.I P Tarbiyah/PAI Sertifikasi
30 Wadziatir Rizqi, S.Ssi. P Sains
31 Aminatul Maulidiyah,
P BK
S.Pd.
32 Khoiri Huda, S.Kom. L TeknikInformatika
BadriyahMunawaroh,
33 P PAI Sertifikasi
S.Pd.I
34 Juwariyah, M.Pd.I P Pendidikan Islam Sertifikasi
35 Saiful Bahri, S.Psi L Psikologi
Ika Fajriyatul Khusna, Pend.Bhs.Indone
36 P
S.Pd sia
Pend.
37 Wulan Sri Astutik, S.Pd P
Matematika
38 Yunita Istiani Rohmah P SMA
Dina Husniatul Arifah, P Tarbiyah/PAI
39
S.Pd.I
40 Arina Haq, S.Pd.I P Tarbiyah/PAI
P Pend. Bhs.
41 Ni'maturrohmah, S.Pd.I.
Inggris
42 M. Sabigh Nadhim, S.Psi L Psikologi
43 Silvi Nurul W, S.Pd P Bhs. Jawa
44 HusnulWafa, S.Pd L PPKN
MochamadNasrulloh, L Bahasa Indonesia
45
S.Pd.
9
e) Nama – Nama Tenaga Kependidikan
JENIS
KELAMI TUNJANGA
NO NAMA GURU N PENDIDIKAN
N KINERJA
L P
1 Silaturrohmi, S.Pd.I P PAI √
2 Imam Hidayatuloh L MA √
3 Panidi L MA √
4 Karwati P MA √
5 Muhamad Ulin Nuha L MA √
6 Niswatul Mu’alimah MA √
Ahmad Kharis Affandi,
7 L Manajemen
A.Md
Moh. Syaifun Najib, Teknologi
8 L
S.Kom. Informatika
9 M. Dhowi Muji Ariantono L MA
10 Juwari L SMP
11 Jaenal L SMP
12 Mohammad Zainul Ma’arif L SMK
JUMLAH SISWA
NO KELAS 2015 2016 2017 2018 2019
L P L P L P L P L P
1 VII 105 108 132 128 116 144 116 134 122 118
2 VIII 106 112 118 142 123 125 110 134 114 134
3 IX 100 131 106 105 114 138 116 118 107 133
311 351 356 375 353 407 342 386 343 380
JUMLAH
662 731 760 728 723
g) Sarana Prasarana
1. Tanah = 6.453 m²
2. Bangunan
JUMLAH
NO SARANA
2015 2016 2017 2018 2019
1 RuangKelas 20 21 21 21 21
2 RuangPerpustakaan * 1 1 1 1 1
10
3 RuangLaboratorium 1 1 1 1 1
IPA
4 RuangLaboratorium - - - - -
IPS
5 RuangLab. Bahasa * 1 1 1 1 1
6 RuangLab. Komputer 1 1 1 1 1
*
7 Ruang Unit Kesehatan 1 1 1 1 1
8 WC 12 16 16 16 16
Keterangan : Ruang yang bertanda bintang (*) masih meminjam Ruang Kelas
11
meningkatkan nilai-nilai kecerdasan, cinta ilmu dan rasa ingin
tahu peserta didik dalam bidang akademik maupun non
akademik.
5. Memanfaatkan sumber daya fisik dan manusia sebagai
sumber belajar untuk memberikan hasil yang terbaik bagi
perkembangan kompetensi peserta didik.
6. Menanamkan sikap kepedulian terhadap lingkungan hidup bagi
seluruh warga madrasah.
b. Nilai Organisasi
Lahirnya 5 (lima) Budaya Kerja Kementerian Agama RI, untuk menjawab
keinginannya yang ingin mengembalikan citra dan kepercayaan baik
Kementerian Agama dimata publik dengan dibuktikan dengan kinerja yang
baik.
Berikut Penjabaran 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama
1. INTEGRITAS : keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan
perbuatan yang baik dan benar
2. PROFESIONALITAS : bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat
waktu dengan hasil terbaik
3. INOVASI : menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal
baru yang lebih baik
4. TANGGUNG JAWAB : bekerja secara tuntas dan konsekuen
5. KETELADANAN : menjadi contoh yang baik bagi orang lain
B. Deskripsi Isu
Untuk merancang sebuah kegiatan diperlukan proses penentuan dan
identifikasi terhadap isu yang diambil. Adapun isu-isu yang diajukan adalah sebagai
berikut:
12
2. Rendahnya kedisiplinan siswa saat masuk madrasah
Jam masuk peajaran di madrasah kami pada pukul 06.45 WIB. Ketika bel
masuk telah berbunyi sebagian siswa terlambat masuk. Setelah ditelusuri,
siswa yang terlambat di satu hari juga masih terlambat di hari lain. Hal ini
menunjukkan rendahnya kedisiplinan.
3. Minimnya kesadaran lingkungan sehat
Sampah berserakan di bebarapa sudut madrasah. Padahal di setiap kelas
sudah ada jadwal piket masing-masing. Selain itu madrasah juga memiliki
tukang kebun yang setiap pagi membersihkan sampah. Namun demikian
kesadaran membuang sampah pada tempatnya masih minim. Padahal jika
memasuki musim penghujan sampah bisa menjadi tempat berkembang biaknya
entik-jentik nyamuk. Keadaan ini berbahaya bagi seluruh warga madrasah.
4. Rendahnya kesadaran memakan makanan sehat
Makanan sehat adalah makanan yang aman dikonsumsi. Makanan sehat harus
bebas dari pewarna, pengawet, dan pemanis buatan. Jajanan yang dijual di
kantin madrasah, sebagian besar mengandung tiga unsur tersebut. Hal ini bisa
menjadi masalah di masa yang akan datang mengingat bahan-bahan tersebut
akan menumpuk di dalam tubuh dan bisa menyebabkan penyakit.
5. Pengumuman dari kantor tidak tersampaikan sempurna kepada warga
sekolah
Pengumuman mengenai kegiatan madrasah harus mencapai audien yang
tepat. Ketika madrasah mengumumkan suatu hal, seluruh warga madrasah
harus bisa mendengar dan memahami maksud dari pengumuman tersebut.
Akan tetapi pengeras suara tidak representative sehingga seringkali
pengumuman tidak mencapai seluruh warga madrasah sehingga terjadi
kesimpangsiuran informasi.
6. Kurang maksimalnya penggunaan pojok baca
Membaca adalah pintu menuju pengetahuan. Dengan membaca maka
bertambah pula pengetahuan kita. Madrasah memfasilitasi peningkatan
kemampuan literasi siswa dengan diadakannya pojok baca. Faktanya siswa
kurang termotivasi untuk membaca.
13
7. Rendahnya kedisiplinan siswa saat sholat dhuhur berjamaah
Ketika adzan sholat dhuhur berkumandang, setiap siswa diwajibkan sholat
dhuhur di mushola sekolah. Namun demikian ada beberapa siswa yang
bermalas-malasan tidur di kelas. Penegak disiplin harus berkeliling untuk
menggiring siswa agar sholat berjamaah. Hal ini menjadi keprihatinan bersama.
C. Analisis Isu
Analisis terhadap isu dilakukan untuk menentukan kriteria isu dan kualitas
isu. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu yang tertinggi. Tidak
semua isu dapat dikategorikan sebagai isu aktual sehingga perlu dilakukan analisis
kriteria isu menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika,
Kelayakan), sedangkan untuk menentukan kualitas isu dengan menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
AKPK:
1) Aktual (A)
Isu yang diangkat benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
2) Kekhalayakan (K)
Isu yang diambil menyangkut hajat hidup orang banyak
3) Problematik (P)
Isu yang dipilih memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
4) Kelayakan (K)
Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Tabel 2.1 Bobot Penilaian Kriteria Isu dengan AKPK
Bobot Keterangan
4 Kuat pengaruhnya
14
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
Dari hasil analisis isu dengan AKPK diperoleh 3 isu dengan peringkat teratas
seperti pada Tabel 2.2 di atas yang selanjutnya akan dilakukan analisis lanjutan
dengan menggunakan alat analisis USG untuk mengetahui kualitas isu yang dipilih.
USG merupakan alat analisis isu yang berprinsip pada:
1. Urgency (U)
Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
2. Seriousness (S)
Seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan
3. Growth (G)
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.
15
Tabel 2.3 Indeks Penilaian Kualitas Isu dengan USG
2 Rendahnya kedisiplinan 4 5 4 13 2
siswa saat sholat dhuhur
berjamaah
3 Rendahnya kedisiplinan 5 4 4 13 3
siswa saat masuk madrasah
Berdasarkan hasil analisis dengan USG seperti pada Tabel 2.3 di atas
ditetapkan isu “Rendahnya kemampuan mengetik siswa” sebagai isu yang terpilih
untuk diselesaikan dan dicarikan alternatif solusi pemecahan masalah.
Untuk lebih memperjelas core issue ini penulis akan mencoba melakukan
analisis kritis dengan Mind Mapping.
16
Baru
mengenal
komputer
Kurangnya
Kurang
sarana
latihan
belajar di
rumah
Rendahnya kemampuan
mengetik siswa
Belum Kurang
terbiasa motivasi
Belum
tahu
metodenya
17
pembelajaran teknologi informasi bisa lebih mudah dilakukan. Hal ini bertujuan
agar siswa mampu menguasai teknologi informasi dengan tepat sehingga sesuai
dengan visi MTsN 1 Nganjuk yaitu “Terwujudnya Generasi yang Berkualitas,
Menguasai Iptek dan Imtaq serta Berakhlak Mulia” dengan menjalankan misi
ketiga yaitu “Menciptakan suasana belajar yang menantang, menyenangkan,
komunikatif, produktif, dan demokratis untuk mencapai kompetensi peserta
didik”.
E. Nilai-nilai Dasar PNS serta Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
1. Nilai-nilai Dasar PNS
Nilai-nilai dasar PNS biasa diakronimkan dengan ANEKA yang
merupakan akronim dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing nilai
dasar PNS:
18
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas berasal dari kata accountability yang merupakan
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (dapat berupa laporan)
oleh setiap individu maupun organisasi untuk memenuhi tanggung jawab yang
telah diamanahkan. Aspek-aspek akuntabilitas adalah sebagai berikut:
19
Gambar 4. Tingkatan Akuntabilitas
20
9) Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.8
b. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai
tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional,
dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari
internal maupun ekstern. Nasionalisme dapat dilakukan dengan
mengimplementasikan nilai Pancasila dalam menjalankan tugas dan
kehidupan sehari-hari yang bisa dimulai dari hal-hal kecil.
8
Tim Penyusun, Modul Akuntabilitas PNS, Surabaya: BDK Surabaya
21
Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h. Berani membela kebenaran dan keadilan.
i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain.
22
a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
f. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
23
h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
i. Suka bekerja keras.
j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.9
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang
menentukan baik atau buruknya suatu tindakan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Fokus dari etika publik adalah untuk mewujudkan pelayanan publik
yang berkualitas. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni: 10
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
9
Tim Penyusun, Modul Nasionalisme, Surabaya:BDK Surabaya
10
Tim Penyusun, Modul Etika Publik, Surabaya: BDK Surabaya
24
4. Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang dirasakan orang
lain. Simpati akan berlangsung ketika ada sikap saling pengertian dan
saling percaya sehingga memudahkan dalam berkomunikasi.
5. Netralitas.11
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan suatu komitmen yang tercermin dalam
setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga kualitas kinerja yang
berorientasi pada kualitas hasil berupa produk/jasa yang diberi label baik
atau buruk. Indikator komitmen mutu antara lain:
11
Tim Penyusun, Modul Etika Publik, Surabaya:BDK Surabaya
25
l) Tidak mempersulit12
e. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan sikap dan perilaku untuk tidak mendukung
adanya upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian
negara. Dengan kata lain, antikorupsi merupakan sikap menentang
terhadap adanya korupsi. para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai
dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai
berikut : 1) jujur, 2) peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6)
kerja keras, 7) sederhana, 8) berani, 9) adil.13
12
Tim Penyusun, Modul Komitmen Mutu, Surabaya:BDK Surabaya
13
Tim Penyusun, Sadar Anti Korupsi 2, Surabaya: BDK Surabaya
14
Tim Penyusun, Modul Pelayanan Publik Latsar CPNS, Surabaya:BDK Surabaya
26
kinerja yang dirasakan dengan harapan. Dengan demikian apabila
dikaitkan dengan pelanggan, maka pelanggan dapat merasakan hal-hal
sebagai berikut:
a) Kalau kinerjanya di bawah harapan, pelanggan akan merasa kecewa
b) Kalau kinerjanya sesuai harapan, pelanggan akan merasa puas
c) Kalau kinerjanya melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas
2) Obsesi terhadap mutu
Penentu akhir mutu adalah pelanggan internal dan eksternal. Dengan
mutu yang ditentukan tersebut, organisasi harus berusaha memenuhi
atau melebihi yang telah di tentukan.
3) Pendekatan ilmiah
Terutama untuk merancang pekerjaan dan proses pembuatan
keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan
yang dirancang tersebut.
4) Komitmen jangka panjang
Agar penerapan TQM dapat berhasil, dibutuhkan budaya organisasi
yang baru. Untuk itu perlu ada komitmen jangka panjang guna
mengadakan perubahan budaya.
5) Kerjasama tim
Untuk menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan dan hubungan perlu
terus menerus dijalin dan dibina, baik antar aparatur dalam organisasi
maupun dengan pihak luar (masyarakat).
6) Perbaikan sistem secara berkesinambungan
Setiap barang dan jasa dihasilkan melalui proses di dalam suatu
sistem/lingkungan. Oleh karena itu system yang ada perlu diperbaiki
secara terus menerusagar mutu yang dihasilkan meningkat.
b. Manajemen ASN
Manajemen ASN merupakan salah satu hal yang diperlukan dalam
memasuki era reformasi dan globalisasi karena memerlukan aparatur
negara yang profesional untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai tantangan yang
27
dihadapi oleh aparatur sipil negara dalam mencapai tujuan tersebut
semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam negeri
yang menuntut aparatur sipil negara untuk meningkatkan
profesionalitasnya.
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi
tantangan-tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
negara menjadi semakin profesional, agar mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
UU ASN mencoba meletakkan beberapa perubahan mendasar
dalam manajemen SDM, yang mengedepankan kompetisi dan kompetensi
ASN dalam promosi dan pengisian jabatan. UU ASN juga menempatkan
pegawai ASN sebagai sebuah profesi yang harus memiliki standar
pelayanan profesi, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku profesi,
pendidikan dan pengembangan profesi, serta memiliki organisasi profesi
yang dapat menjaga nilai-nilai dasar profesi.15
c. Whole of Government
Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di
lapangan maka WoG didefinisikan sebagai “Suatu model pendekatan
integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked
problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik
atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi,
menyangkut perubahan perilaku. WoG pada awalnya disebut sebagai
Joined Up Government atau Network Government dan paling akhir diberi
nama Whole of Government. WoG merupakan respon terhadap gejala-
gejala devolusi struktural, disagregasi, fragmentasi dan single purpose
organization sebagai akibat dari implementasi New Public Management
(NPM). Inti dari WoG menurut Haligan (2011) adalah “koordinasi–kolaborasi
secara integratif serta manajemen berbagai tugas dan fungsi-fungsi di
dalam organisasi tanpa adanya kontrol hierarkis di antara sesama
15
Djoko Sutrisno, dalam Modul Manajemen ASN Latsar CPNS, Badan Pengembangan SDM Daerah
Provinsi Jawa Tengah, 2017.
28
partisipan yang ditujukan untuk memperoleh suatu hasil (outcome) yang
tidak dapat dicapai apabila bekerja sendiri”.
Kemunculan WoG didorong oleh sejumlah faktor-faktor pendorong
(drivers) internal maupun eksternal sebagaimana yang diilustrasikan pada
gambar berikut:16
F. Matrix Rancangan
Matrix rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:
Identifikasi Isu :
16
Lilin Budiati, dalam Modul WoG Latsar CPNS, Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi Jawa
Tengah, 2017
29
2. Rendahnya kedisiplinan siswa saat masuk Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Nganjuk
3. Minimnya kesadaran lingkungan sehat di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Nganjuk
4. Rendahnya kesadaran memakan makanan sehat di Madrasah Tsanawiyah
Negeri 1 Nganjuk
5. Pengumuman dari kantor tidak tersampaikan sempurna kepada warga
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Nganjuk
6. Kurang maksimalnya penggunaan pojok bacadi Madrasah Tsanawiyah Negeri
1 Nganjuk
7. Rendahnya kedisiplinan siswa saat sholat dhuhur berjamaah di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 1 Nganjuk
30
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Time
Kontribusi Kegiatan
Pemaknaan Nilai Pencapaian Schedule
No Kegiatan Tahapan Output Pencapaian Visi dan
ANEKA Penguatan Nilai- (Penjadw
Misi Organisasi
Nilai Organisasi alan)
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Konsultasi Menghubungi Tersampaika Akuntabilitas Visi : “Terwujudnya Integritas 2 hari
dengan mentor untuk nnya Meminta persetujuan, generasi yang Menyampaikan (27-28
pimpinan melaksanakan informasi arahan dan bimbingan berkualitas, menguasai informasi secara Oktober
kegiatan kegiatan tentang pelaksanaan iptek dan imtak serta benar kepada 2019)
aktualisasi aktualisasi kegiatan aktualisasi berakhlaq mulia” mentor dan
kepada serta melaksanakan
Meminta masukan mentor menerima saran sesuai dengan
dan saran mentor perbaikan dari Misi : Menciptakan warga arahan pimpinan
tentang Mendapatkan pimpinan/mentor madrasah yang beriman
pelaksanaan informasi, tentang dan bertaqwa kepada Profesionalitas
kegiatan masukan dan pelaksanaan Alloh Swt., berakhlaq Dalam
saran dari mulia dan berbudi pekerti pelaksanaannya
Meminta mentor terkait Nasionalisme luhur dengan dilakukan sesuai
persetujuan aktualisasi Menghargai mengembangkan sikap dengan prosedur
pelaksanaan yang akan pendapat pimpinan dan perilaku islam baik di
kegiatan dilakukan untuk musyawarah dalam maupun di luar Inovasi
aktualisasi mufakat dalam madrasah. Memberikan
Mendapatkan pelaksanaan perubahan
persetujuan kegiatan sebagai “Dengan melakukan yang lebih baik
pelaksanaan wujud kecintaan kegiatan aktualisasi di dan
kegiatan dari terhadap lembaga tempat habituasi maka bermanfaat bagi
pimpinan akan ada pembiasaan masyarakat
Etika Publik dalam meningkatkan
Bukti fisik: Menghargai akhlaq dan budi pekerti Tanggung jawab
Foto kegiatan komunikasi, yang luhur dalam bersikap Berkomitmen
Notulensi sopan santun dalam terutama dengan dengan tugas
Surat menyampaikan pimpinan” yang telah
persetujuan pendapat serta diberikan
menghargai pendapat berdasarkan
pimpinan/mentor rancangan
31
yang telah dibuat
Komitmen mutu
Menyusun kegiatan Keteladanan
aktualisasi yang Berperilaku baik,
bermutu dan hormat, santun
berkualitas bagi saat konsultasi.
masyarakat
Anti Korupsi
Berani menyampaikan
kegiatan dan
tanggung
jawab melaksanakan
tugas yang diemban
Analisis dampak apabila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi:
1. Jika tidak ada nilai akuntabilitas dalam permintaan persetujuan dengan mentor maka tidak akan ada koordinasi yang baik dalam pelaksanaan kegiatan
aktualisasi.
2. Nilai nasionalisme, jika tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi maka tidak akan tercapai musyawarah mufakat dalam pelaksanaan kegiatan
aktualisasi
3. Nilai etika publik tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi maka pimpinan kurang berkenan dengan ide inovasi dalam kegiatan aktualisasi yang kita
sampaikan
4. Nilai komitmen mutu jika tidak diterapkan dalam kegiatan tersebut maka kegiatan akan dilakukan tidak sesuai dengan standar mutu dan tidak dapat
memuaskan masyarakat.
5. Jilai anti korupsi jika tidak ada dalam kegiatan aktualisasi maka kegiatan aktualisasi tidak akan terselesaikan dengan baik karena tidak ada
tanggungjawab dalam pelaksanaannya.
1. Jika tidak ada nilai akuntabilitas dalam pembuatan soal pretest dan post test maka soal tidak akan selesai .
2. Nilai nasionalisme, jika tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi maka tidak akan tercapai soal yang berkualitas.
3. Nilai etika publik tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi maka soal akan terlalu mudah atau terlalu sulit.
4. Nilai komitmen mutu jika tidak diterapkan dalam kegiatan tersebut maka kegiatan tidak akan selesai tepat waktu.
5. Jilai anti korupsi jika tidak ada dalam kegiatan aktualisasi maka kegiatan aktualisasi tidak akan terselesaikan dengan baik karena tidak ada
tanggungjawab dalam pelaksanaannya.
33
berkualitas. Profesionalitas
Misi : Membuat media
Mencetak media Tercetaknya Etika Publik Memanfaatkan pembelajaran
pebelajaran media Dalam melaksanakan kegiatan ini sumber daya dengan disiplin.
pembelajaran menekankan netralitas di mana fisik dan
soal yang dibuat tidak terlalu manusia Tanggung Jawab
Bukti Fisik: mudah maupun terlalu sulit. sebagai Menyelesaikan
sumber belajar dengan tuntas.
Dokumentasi Komitmen Mutu untuk
dan foto Kegiatan selesai tepat waktu memberikan Inovasi
Lembar sehingga tidak menghambat hasil yang Menghasilkan
media kegiatan yang lain. terbaik bagi media yang
pembelajaran perkembangan inovatif.
Anti Korupsi kompetensi
diskusi ini menekankan nilai peserta didik. Keteladanan
kemandirian dalam berpikir dan Memberi contoh
bekerja, serta tanggung jawab “Dengan kerja keras
untuk mengumpulkan data yang dibuatnya media kepada rekan
akurat. pembelajaran sejawat saat
maka sumber membuat media
daya fisik pembelajaran.
dimanfaatkan
untuk
perkembangan
kompetensi
peserta didik.”
Analisis Dampak( ANEKA)
1. Jika nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka dalam melaksanakan kegiatan ini, tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
2. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, soal-soal yang dihasilkan tidak berkualitas.
3. Jika nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini,maka soal akan terlalu mudah atau terlalu sulit
4. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka kegiatan ini akan menghambat kegiatan lain.
5. Jika nilai Anti Korupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka tidak ada penekanan nilai kemandirian.
34
Pembelajar RPP Terwujudny menguasai positif dalam November
an (RPP) a materi Nasionalisme iptek dan menyelesaikan 2019)
mengetik Mencetak RPP RPP Dalam membuat soal dilakukan imtak serta kegiatan
sepuluh jari dengan kerja keras sehingga berakhlaq
Terwujudny dihasilkan soal-soal yang mulia” profesional yaitu
a RPP berkualitas. melakukan
dalam Misi : pekerjaan secara
bentuk fisik Etika Publik Memanfaatkan
terukur dengan
Dalam melaksanakan kegiatan ini sumber daya
fisik dan menepati time
BuktiFisik menekankan netralitas di mana
soal yang dibuat tidak terlalu manusia line, penguatan
Foto mudah maupun terlalu sulit. sebagai nilai
Hard copy sumber belajar
RPP Komitmen Mutu untuk inovasi tampak
Kegiatan selesai tepat waktu memberikan
hasil yang pada pembuatan
sehingga tidak menghambat
terbaik bagi rencana
kegiatan yang lain.
perkembangan pelaksanaan
Anti Korupsi kompetensi pembelajaran.
diskusi ini menekankan nilai peserta didik.
kemandiriandalam berpikir dan
“Dengan
bekerja, serta tanggung jawab
dibuatnya
tanggung jawab
untuk mengumpulkan data yang ditunjukkan dengan
akurat. rencana
pembelajaran menyelesaikan
maka sumber kegiatan dengan
daya fisik baik
dimanfaatkan
untuk Keteladanan
perkembangan
Bekerja keras dan
kompetensi
peserta didik.” ulet saat membuat
rencana
pelaksanaan
pembelajaran.
Analisis Dampak( ANEKA)
1. Jika nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka dalam melaksanakan kegiatan ini, tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
2. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, soal-soal yang dihasilkan tidak berkualitas.
35
3. Jika nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini,maka soal akan terlalu mudah atau terlalu sulit
4. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka kegiatan ini akan menghambat kegiatan lain.
5. Jika nilai Anti Korupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka tidak ada penekanan nilai kemandirian.
Keteladanan
Berperilaku baik,
36
hormat, santun
saat koordinasi
dengan guru
senior.
Analisis Dampak (ANEKA)
1. Akuntabilitas: Jika dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak mencakup akuntabilitas maka hubugan dengan guru senior akan memburuk
2. Nasionalisme: Jika dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak mencakup nasionalisme maka tidak akan tercapai semangat dan kerja keras dalam melaksanakan
program.
3. Etika Publik: Jika dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak mencakup etika publik maka tidak akan tercipta sopan dan santun saat berkomunikasi dengan guru
senior
4. Komitmen Mutu: Jika dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak mencakup komitmen mutu maka notulensi yang diperoleh tidak mencapai standar mutu.
5. Anti korupsi: Jika dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak mencakup anti korupsi maka tidak tercapai kedisiplinan dalam pelaksanaan koordinasi.
Keteladanan: guru
memberi contoh
etos kerja yang
tinggi untuk
memacu siswa
melakukan hal
yang sama
Analisis Dampak (ANEKA)
1. Jika nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka penilaian hasil pretest tidak akan sesuai indicator.
2. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka saat mencetak soal pretest ini tidak akan telaten.
3. Jika nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka penilaian siswa tidak valid.
4. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka pencetkan soal akan tidak efektif.
5. Jika nilai Anti Korupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka hasil pencetakan soal tidak bisa dipertanggungjawabkan
7 Melakukan Membuat daftar Tercetakny Akuntabilitas: Visi : Integritas 14 hari (11
proses hadir a lembar Guru memberi bimbingan dengan “Terwujudnya Menyampaikan -24
pembelajar daftar hadir jelas sehingga siswa mengerti. generasi yang informasi secara November
an dengan berkualitas, benar kepada 2019)
media Terlaksana Nasionalisme: menguasai siswa dalam
Melakukan nya Guru bekerja keras membimbing iptek dan melakukan
bimbingan kepada bimbingan siswa. imtak serta bimbingan.
siswa berakhlaq
Etika Publik: Bertanggung mulia”
38
Bukti Fisik jawab dalam melaksanakan tugas Profesionalitas
Daftar hadir yang diberikan dengan prosedur Misi : Dalam
siswa yang telah ada Menciptakan pelaksanaannya
Foto suasana dilakukan sesuai
dokumentas Komitmen Mutu: Terwujudnya belajar yang dengan prosedur
i layanan yang prima dari proses menantang,
awal hingga akhir menyenangkan Inovasi
, komunikatif, Memberikan
Anti korupsi: Peduli terhadap produktif, dan perubahan
keadaan lingkungan serta jujur demokratis yang lebih baik
dalam menyampaikan materi untuk dan
bimbingan. mencapai bermanfaat bagi
kompetensi masyarakat
peserta didik.
Tanggung jawab
“Media Berkomitmen
pembelajaran menyelesaikan
yang baik akan kegiatan
menantang bimbingan dengan
siswa agar bisa penuh tagging
mendapatkan jawab.
kompetensi
yang lebih baik” Keteladanan
Memberi contoh
etos kerja yang
baik kepada siswa.
Analisis dampak apabila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi:
1. Jika tidak ada nilai akuntabilitas, maka penjelasan guru kepada siswa menjadi tidak jelas.
2. Nilai nasionalisme, jika tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka guru menjadi tidak semangat membimbing siswa.
3. Nilai etika publik tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi maka tugas tidak sesuai prosedur.
4. Nilai komitmen mutu jika tidak diterapkan dalam kegiatan tersebut maka kegiatan akan dilakukan tidak sesuai dengan standar mutu dan tidak dapat
memuaskan masyarakat.
5. Jika nilai anti korupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka kejujuran guru dipertaanyakan.
8 Melakukan Membuat daftar Terwujudny Akuntabilitas: Visi : Integritas: 7 hari
post test hadir a daftar Dalam penilaian hasil post test “Terwujudnya Bertekad dan (18-24
kemampua hadir dilakukan dengn konsisten generasi yang November
bekemauan untuk
n mengetik sesuai indicator yang telah berkualitas, 2019)
39
siswa Mencetak soal Terwujudny disusun. menguasai berbuat yang baik
a soal post iptek dan dan benar; serta
test Nasionalisme: imtak serta melaksanakan post
Proses mencetak soal post test ini berakhlaq
test sampai
Menilai hasil Terwujudny memakai prinsip kerja keras, ulet, mulia”
selesai..
kemampuan siswa a daftar nilai telaten, dan cerdas.
kemampua
n mengetik Etika Publik: Misi : Profesionalitas:
siswa Nilai kejujuran menjadi pedoman Menciptakan Melaksanakan
mutlak dalam penilaian suasana sesuai dengan
kemampuan siswa. belajar yang tupoksi guru,
menantang,
dalam konteks ini,
Bukti Fisik Komitmen Mutu menyenangkan
mengawal proses
Daftar hadir Efisiensi waktu dan efektifitas , komunikatif,
produktif, dan post test dengan
Hard copy kerja sangat ditekankan dalam
soal mencetak soal. demokratis konsisten.
untuk
Lembar
penilaian Anti Korupsi mencapai Tanggung Jawab:
kompetensi
Foto Kegiatan mencetak soal ini
peserta didik.
Mengatasi masalah
dilakukan berdasarkan asas dengan segera
tanggung jawab dan
“Dengan sesuai dengan
kemandirian dengan harapan
tetap menghasilkan produk yang dilakukannya aturan yang
berkualitas post test maka berlaku
kompetensi
siswa akan Inovasi: yaitu
dapat diukur”
menemukan
terobosan-
terobosan baru
tanpa
meninggalkan
keunggulan yang
sudah ada
Keteladanan: guru
memberi contoh
40
etos kerja yang
tinggi untuk
memacu siswa
melakukan hal
yang sama
Analisis Dampak (ANEKA)
1. Jika nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka penilaian hasil post test tidak akan sesuai indikator.
2. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka saat mencetak soal post test ini tidak akan telaten.
3. Jika nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka penilaian siswa tidak valid.
4. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka pencetakan soal akan tidak efektif.
5. Jika nilai Anti Korupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka hasil pencetakan soal tidak bisa dipertanggungjawabkan
1. Jika tidak ada nilai akuntabilitas dalam kegiatan ini, maka pengumpulan hasil pretest dan post test diragukan integritasnya.
2. Nilai nasionalisme, jika tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka analisa hasilnya akan keliru.
3. Nilai etika publik tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka kejujuran penilaian akan dipertanyakan.
4. Nilai komitmen mutu jika tidak diterapkan dalam kegiatan tersebut maka kegiatan tidak akan efektif dan efisien
5. Jilai anti korupsi jika tidak ada dalam kegiatan aktualisasi maka kegiatan aktualisasi tidak akan terselesaikan dengan baik karena tidak ada
tanggungjawab dan kemandirian dalam pelaksanaannya.
42
G. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
43
proses
pembelajaran
dengan media
Melakukan
post test
8 kemampuan
mengetik
siswa
Menyusun
laporan hasil
9 aktualisasi
nilai-nilai
dasar PNS
44
H. Kendala dan Antisipasi
Kendala-kendala yang kemungkinan akan muncul saat aktualisasi dan
antisipasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6 Kendala Kegiatan dan Antisipasinya
45
BAB III
KESIMPULAN
46
DAFTAR PUSTAKA
Budiati, Lilin. dalam Modul WoG Latsar CPNS, Badan Pengembangan SDM Daerah
Provinsi Jawa Tengah, 2017
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Pasal 62 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Pasal 1 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen
Pasal 2 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen
Pasal 4 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen
47