Anda di halaman 1dari 50

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL, KEDUDUKAN DAN PERANNYA


DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MADING SEKOLAH SEBAGAI MEDIA MENULIS


SISWA DI MTs NEGERI BATU

OLEH :
NURVIA FIRDAUS, S.Sy
NIP : 199101182019032020

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOL. III


ANGKATAN XVI

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


BADAN LITBANG DAN DIKLAT
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SURABAYA
TAHUN 2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

NAMA : NURVIA FIRDAUS, S.Sy


NIP : 199101182019032020
UNIT KERJA : MTs NEGERI BATU

Telah disetujui dan diseminarkan


Pada hari Jumat , 4 Oktober 2019

Coach Mentor

Dr. H. MUSFIQON, M.Pd SUDIRMAN, SP.d, MM


NIP. 197802212005011006 NIP. 196004041985031005
Penguji

Dr.Hj. MARDIYANTI, M.Pd


NIP.197001011997032004

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis tujukan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis bisa menyusun Proposal Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
ASN di MTs Negeri Batu, dengan tujuan untuk memenuhi rangkaian kegiatan pelatihan
dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XVI Tahun 2019. Sholawat dan
salam senantiasa tercurahkan untuk Baginda Rasulullah Muhammad saw, teladan
terbaik bagi orang-orang beriman. Dengan tulus dan rendah hati penulis juga ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Muchammad Toha, M.Si, Kepala Sub Bagian Balai Diklat Keagamaan
Jawa Timur;

2. Bapak Dr. H. Musfiqon, M.Pd selaku Coach yang telah memberikan banyak masukan
dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini;

3. Bapak Sudirman, S.Pd., M.M. selaku Mentor yang telah memotivasi dan membimbing
penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;

4. Dr.Hj. Mardiyanti, M.Pd selaku penguji;

5. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan materi dengan baik;

6. Rekan-rekan seperjuangan Angkatan XVI Latsar CPNS 2019 yang telah berbagi ilmu,
pengalaman, dan kekompakannya;

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan
karena terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan yang penulis miliki, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan
proposal ini. Penulis berharap semoga proposal ini berpenggunaan bagi pembaca dan
rekan-rekan seprofesi.

Surabaya, 04 Oktober 2019

Nurvia Firdaus, S.Sy

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Persetujuan .................................................................................... ii
Kata Pengantar ........................................................................................... iii
Daftar Isi ..................................................................................................... iv
Daftar Tabel ................................................................................................ v
Daftar Gambar ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Tujuan dan Penggunaan ...................................................... 4
C. Ruang Lingkup ..................................................................... 5
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI .................................................... 6
A. Deskripsi Organisasi ............................................................. 6
1. Profil organisasi ............................................................. 6
2. Identitas madrasah ........................................................ 8
3. Visi Misi Madrasah ......................................................... 8
4. Nilai-nilai Organisasi ..................................................... 10
5. Struktur organisasi ........................................................ 12
B. Deskripsi Isu ......................................................................... 12
C. Analisis Isu ........................................................................... 15
D. Argumentasi terhadap Core Issue......................................... 18
E. Nilai – Nilai Dasar Profesi CPNS .......................................... 19
F. Matrix Rancangan ................................................................. 26
G. Jadwal Kegiatan ................................................................... 34
H. Kendala dan Antisipasi ......................................................... 38
BAB III SIMPULAN ................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 41

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 bobot penilaian AKPK ................................................................... 15


Tabel 2 Indeks Penilaian Kriteria Isu dengan AKPK ................................... 15
Tabel 3 Indeks Penilaian Kualitas Isu dengan USG ................................... 16
Tabel 4 Matrix Rancangan Aktualisasi ........................................................ 27
Tabel 5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................................................... 34
Tabel 6 Kendala dan Antisipasi Rancangan Aktualisasi .............................. 39

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi MTs Negeri Batu ........................................ 12
Gambar 2 Fishbone .................................................................................. 17

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam

mengelola kekayaan alam yang berlimpah, potensi sumber daya manusia, peluang

pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil untuk dapat mewujudkan visi

negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun

1945. Untuk memainkan peran tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional,

yaitu PNS yang mampu memenuhi standart kompetensi jabatannya sehingga

mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat

membentuk sosok PNS yang profesional maka perlu dilaksanakan pembinaan

melalui jalur pelatihan. Selama ini pelatihan pembentukan Calon Pegawai Negeri

Sipil (CPNS) dilakukan melalui Diklat Latihan Dasar (Diklat Latsar).

Merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

Tentang Aparatur Sipil Negara, PNS wajib menjalani masa percobaan yang

dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun moral, kejujuran,

semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan

bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan inovatif dan terintegrasi, yaitu

penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal

di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu

menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya

1
menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan penggunaannya, sehingga terpatri

dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional.

Latihan Dasar (Latsar) CPNS merupakan suatu kewajiban yang harus diikuti

oleh seluruh CPNS. Sesuai ketentuan dalam PERLAN No. 12 tahun 2018 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III dijelaskan

pada Bab I poin c bahwa kompetensi yang dibangun dalam Pelatihan Dasar Calon

PNS Golongan III adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang

profesional yang diin dikasikan dengan kemampuan melayani. Di sisi lain, dalam UU

No. 5 tahun 2014 pada pasal 65, bahwa calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus

memenuhi persyaratan salah satunya lulus pendidikan dan pelatihan (diklat)

prajabatan yang selanjutnya berganti menjadi Pelatihan Dasar (Latsar). Terkait

dengan itu, dalam pelaksanaan Latsar, selain merancang aktualisasi peserta juga

mengimplementasikan rancangan tersebut di tempat tugas masing-masing.

ASN yang juga dituntut untuk memiliki kemampuan profesional, berintegritas

tinggi dan berbudaya kerja tinggi dalam melaksanakan tugas berdasarkan nilai-nilai

dasar ASN yang diwujudkan dalam bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini. selanjutnya

diakronimkan menjadi ANEKA. Internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam sikap dan

perilaku ASN didukung oleh pemahaman terhadap manajemen ASN, whole of

government (WoG), dan pelayanan publik. PNS diharapkan dapat turut serta

mengembangkan lingkungan kerja yang positif untuk membantu pembentukan etika

dan aturan perilaku organisasi.

2
Berdasarkan hal di atas, penulis dituntut untuk dapat membuat rancangan

aktualisasi dengan memperhatikan beberapa isu yang ada di MTs Negeri batu.

Dari beberapa isu yang ditemukan, ada satu isu yang dipilih untuk

diaktualisasikan berdasarkan pengamatan penulis terhadap keadaan madrasah.

MTs Negeri batu merupakan madrasah terpilih yang diusulkan Kemenag kota

Batu menjadi madrasah Adiwiyata.

Membuat madrasah menjadi madrasah adiwiyata bukanlah hal yang

mudah. Dibutuhkan kerjasama yang baik dari seluruh warga madrasah utamanya

TIM pengurus Adiwiyata. Dan penulis merupakan anggota pengurus TIM

Adiwiyata bagian standart “Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif”. Dalam hal

ini penulis merupakan bagian dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler yang

sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berbasis

media. Adapun salah satu media yang perlu dikelolah demi mendukung tercapainya

standart ini adalah pengelolaan majalah dinding (mading).

Keberadaan mading di madrasah bukan hal yang asing lagi. Namun secara

kualitas, penggunaan papan mading yang ada di Mts Negeri batu belum dikelolah

dengan baik. Padahal mading merupakan wadah penting sebagai media penyalur

bakat dan minat siswa serta memasyarakatkan budaya menulis dan membaca.

Selain bertujuan untuk meningkatkan standart nilai dalam pengembangan madrasah

adiwiyata, mading adalah media yang sangat dibutuhkan demi pengembangan

literasi siswa.

3
Berdasarkan paparan di atas, penulis merencanakan program aktualisasi

dengan judul “Optimalisasi penggunaan mading madrasah sebagai media menulis di

MTs Negeri Batu”. Kegiatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan

mading madrasah di MTs Negeri Batu.

B. Tujuan dan penggunaan

Tujuan yang akan dicapai dalam aktualisasi ini adalah :

1. Membentuk TIM pengurus mading di Mts negeri Batu

2. Membuat jadwal dan tema mading secara periodic

3. Menyampaikan informasi tentang jadwal dan tema mading secara periodik


seebagai acuan penerbitan mading secara periodik
4. Merealisasikan peletakan rubric hasil karya kreatif menulis siswa di papan

mading

5. Untuk memberikan motivasi dalam bentuk pemberian apresiasi terhadap kelas

pembuat mading terbaik

6. Untuk mencapai laporan hasil kegiatan yang bersifat aktual dan dapat
dipertanggung jawabkan
Adapun penggunaan dari kegiatan aktualisasi ini adalah :
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

2. Bagi Satuan Kerja


Membantu mengoptimalkan penggunaan mading madrasah sebagai media
menulis bagi siswa serta dapat mendukung terwujudnya tujuan madrasah menjadi
madrasah Adiwiyata di kota Batu .
4
C. Ruang Lingkup Aktualisasi
Agenda habituasi dan pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan selama 30 hari
mulai sejak tanggal 06 Oktober s/d 04 Nopember 2019 di satuan kerja penulis,
yaitu MTs Negeri Batu. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada
pengoptimalan fungsi mading sekolah di MTs Negeri Batu sebagai media menulis
kreatif bagi siswa. Kegiatan ini dikaitkan dengan nilai-nilai dasar PNS yang
terangkum dalam ANEKA serta keterkaitan antara kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI yang terbatas pada tiga nilai dasar yaitu Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, Whole of Government.
Adapun kegiatan–kegiatan yang akan dilakukan dalam mengatasi core
issue tersebut adalah sebagai berikut.
1. Membentuk TIM pengurus mading madrasah (OSIS & SISWA TERPILIH)
2. Menyusunan jadwal dan tema mading secara periodik dengan TIM
3. Sosialisasi kepada seluruh ketua kelas terkait kegiatan jadwal pengisian
mading dan tema mading secara periodik
4. Menggiatkan pelaksanaan pengisian mading madrasah
5. Memberikan apresiasi bagi kelas yang membuat mading terbaik

5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu mulai berdiri pada tahun 2004 tepatnya
sejak awal berlangsungnya tahun pelajaran 2004/2005 atas himbauan Bapak Wali
Kota dan W akil W ali Kota Batu beserta sebagian besar masyarakat Kota Batu.
Pada saat itu madrasah milik pemerintah yang ada hanya MAN Malang II yang
berlokasi di Kota Batu. Maka dicetuskanlah ide bahwa cepat atau lambat di Kota
Batu perlu adanya Madrasah Terpadu yang terdiri dari MIN, MTsN dan MAN.
Karena MAN sudah lama berdiri, maka yang diperlukan sekarang adalah saatnya
merintis MIN dan MTsN sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat di Kota
Batu. Hal ini sesuai pula dengan julukan Kota Batu sebagai Kota Pariwisata yang
Religius.
Pada awal berdirinya, MTs Negeri Batu bernama : “MTs Persiapan Negeri”.
Beroperasi sejak tahun pelajaran 2004/2005 berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Kanto Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Timur Nomor
Kw.13.4/4/PP.03.2/2580/SKP/2004 Tanggal 5 November 2004 dengan Nomor
Statistik Madrasah (NSM) : 212357902135 dan terbaru : 121135790001.
Madrasah Tsanawiyah Persiapan Batu ini dikelola oleh Yayasan
Pendidikan Al Ikhlas yang beralamat di jalan Sultan Agung No. 7 Telp. (0341)
512123 Kota Batu dengan pertimbangan bahwa Madrasah ini betul-betul
dipersiapkan untuk menjadi MTs Negeri Kota Batu. Sedangkan MTs Negeri Batu
sendiri beralamat di jalan Pronoyudo, Kelurahan Dadaprejo Kec. Junrejo Kota
Batu, dimana kawasan ini secara umum merupakan daerah pegunungan dengan
udara yang sejuk dan asri serta lingkungan masyarakat yang Religius dan sangat
mendukung keberadaan Madrasah.
Setelah lebih kurang lima tahun beroperasi, dan tentunya setelah
melalui berbagai macam hambatan dan rintangan akhirnya pada tanggal 02 April

6
2009 berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 48 Tahun 2009,
penetapan penegerian madrasah ini diresmikan langsung oleh Kepala
Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Timur dan dihadiri pula oleh
Walikota Batu beserta jajarannya dalam acara Launching Penegerian MTs
Negeri Batu sekaligus pelantikan Kepala Madrasah dan Kepala Urusan Tata
Usaha di lokasi madrasah : Jl. Pronoyudo – Kel. Dadaprejo Kec. Junrejo Kota
Batu. Dengan demikian madrasah ini resmi beralih status menjadi : Madrasah
Tsanawiyah Negeri Batu di Kota Batu.
Dalam hal sarana dan prasarana yang dimiliki sampai dengan
saat ini MTs Negeri Batu baru memiliki 26 lokal (dua puluh enam ruang
kelas), 1 ruang kelas difungsikan sebagai ruang Kepala, 1 ruang kelas
difungsikan sebagai ruang TU, 2 ruang kelas difungsikan sebagai ruang
wakil kepala dan guru, 1 ruang kelas difungsikan sebagai laboratorium
komputer, 1 ruang kelas difungsikan sebagai perpustakaan, 16 (empat belas)
KM/W C untuk siswa yang semuanya dibangun dengan dana yang diperoleh
dari Bantuan Imbal Swadaya Asfi Kemenag, bantuan Pemerintah Kota Batu dan
partisipasi Orang tua / W ali Murid serta dana DIPA MTs Negeri Batu yang baru
diterima sejak Tahun Anggaran 2010.
Sedangkan sarana dan prasarana yang belum dimiliki sebagai penunjang
berupa laboratorium IPA, laboratorium Bahasa, laboratorium komputer, ruang
Multimedia, ruang kesenian dan ruang olahraga sebagai pusat kegiatan siswa.
Kondisi ini sangat bertolak belakang apabila melihat animo
masyarakat yang begitu besar untuk menyekolahkan putera / puterinya di
lembaga Madrasah (berdasarkan penerimaan siswa baru setiap tahunnya). Hal
ini menjadi tantangan tersendiri bagi MTs Negeri Batu untuk meningkatkan
kualitas dan tidak menjadi madrasah pilihan kedua.
Sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama,
Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu senantiasa membenahi diri agar menjadi
madrasah yang ideal sehingga mampu bersaing dengan lembaga pendidikan

7
setingkat, apalagi untuk saat ini MTs Negeri Batu merupakan satu-satunya
Madrasah Tsanawiyah Negeri yang ada di Kota Batu
Demi mewujudkan cita-cita di atas, maka seluruh komponen yang
ada senantiasa bertekad untuk selalu menyatukan visi-misi dan kekompakan,
sehingga dapat tercipta suasana yang kondusif agar proses belajar mengajar
berjalan sesuai dengan yang dicita-citakan bersama.
2. Identitas Madrasah
Nama Sekolah : MTs Negeri Batu
Alamat
Jalan : Pronoyudo
Kelurahan : Dadaprejo
Kecamatan : Junrejo
Kota : Batu
No. Telp : 0341-531400
Kode Pos : 65323
NSM : 121135790001
NPSN : 20536872
Status : Terakreditasi peringkat “A” plus
Tahun Akreditasi : 2012
Tahun Didirikan : 2004
Tahun Beroprasi : 2004
Kepemilikan Tanah : Pemerintah
Status Tanah : Milik Kementrian Agama
Luas Tanah : 5.080 m
Status Bangunan : Milik Sendiri
Luas bangunan : 2500 m
3. Visi dan Misi Madrasah
a. Adapun Visi Madrasah adalah sebagai berikut :

8
“Terwujudnya Madrasah yang berkualitas dan berprestasi dibidang IMTAQ
dan IPTEK serta Berwawasan Lingkungan“
Adapun Indikator-Indikatornya adalah:

1. Menjadikan ajaran dan nilai Islam sebagai pandangan dan sikap hidup
sehari-hari.
2. Berkualitas dalam peningkatan prestasi Ujian Nasional.
3. Berkualitas dalam prestasi IPA Arab dan IPA Inggris.
4. Berkualitas dalam prestasi Seni dan Olah Raga.
5. Memiliki daya saing dalam prestasi Olimpiade Sains.
6. Memiliki lingkungan Madrasah yang Islami, nyaman dan kondusif untuk
belajar.
7. Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan.
8. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat
b. Adapun Misi madrasah adalah sebagai berikut :
“Menyelenggarakan pendidikan yang Unggul dan Berprestasi di Bidang
IMTAQ dan IPTEK serta Berwawasan Lingkungan“
Sedangkan penjabaran misi terurai sebagai berikut :
1. Menumbuhkan sikap dan amaliah Islami dan membentuk
insan berakhlaqul karimah.
2. Melaksanakan pembelajaran kreatif dan inovatif untuk meningkatkan
kompetensi siswa.
3. Menumbuhkan semangat berprestasi, kritis dan budaya tertib seluruh
warga Madrasah.
4. Memantapkan kegiatan ekstra kurikuler untuk pengembangan bakat
seni budaya dan Olah Raga.
5. Menciptakan lingkungan pendidikan berwawasan ilmiah, sehat,
kondusif dan harmonis.
6. Meningkatkan peran stakeholders dalam pengembangan
Madrasah berstandar nasional pendidikan.

9
4. Nilai-Nilai Organisasi
Idealnya setiap lembaga memiliki nilai organisasi. Sehubungan dengan
belum adanya nilai organisasi yang tertulis secara resmi dalam unit kerja MIN 5
Jombang, maka kami menggunakan 5 nilai budaya kerja dari kementerian agama,
meliputi:
a) Integritas
Integritas adalah Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan
perbuatan yang baik dan benar. Indikasi positif dari nilai integritas adalah
bertekad dan berkemauan untuk berbuat yang baik dan benar, berpikir
positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi.
Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, menolak korupsi,
suap, atau gratifikasi. Sedangkan indikasi negatifnya adalah melangar
sumpah dan janji pegawai/jabatan, melakukan perbuatan rekayasa atau
manipulasi dan menerima pemberian dalam bentuk apapun diluar
ketentuan.
b) Profesionalitas
Profesionalitas adalah bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat
waktu dengan hasil terbaik. Indikasi positif dari nilai profesionalitas adalah
melakukan pekerjaan sesuai kompeten jabatan; disiplin dan bersungguh-
sungguh dalam bekerja; melakukan pekerjaan secara terukur;
melaksanakan dan menyelesaikan tugas tepat waktu; menerima apresiasi
dan punushment sesuai dengan ketentuan. Indikasi negatifnya adalah
melakukan pekerjaan tanpa perencanaan yang matang; melakukan
pekerjaan tidak sesuai dengan tugas dan fungsi; malas dalam bekerja;
melakukan pekerjaan dengan hasil yang tidak sesuai dengan standar.
c) Inovasi
Inovasi adalah menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi
hal baru yang lebih baik. Indikasi positifnya adalah selalu melakukan
penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan; bersikap

10
terbuka dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif; meningkatkan
kompetensi dan kapasitas pribadi; berani mengambil terobosan dan solusi
dalam memecahkan masalah dan; mepenggunaankan teknologi informasi
dan komunikasi dalam bekerja secara efektif dan efisien. Indikasi
negatifnya adalah merasa cepat puas dengan hasil yang dicapai; bersikap
apatis dalam merespon kebutuhan stakeholder dan user; malas belajar,
bertanya, dan berdiskusi dan; bersikap tertutup terhadap ide-ide
pengembangan.
d) Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah bekerja secara tuntas dan konsekuen.
Indikasi positifnya adalah menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu;
berani mengakui kesalahan, bersedia menerima konsekuensi, dan
melakukan langkah-langkah perbaikan; mengatasi masalah dengan
segera dan; komitmen dengan tugas yang diberikan. Sementara indikator
negatifnya adalah lalai dlam melaksanakan tugas; menunda-nunda
dan/atau menghindar dalam melaksanakan tugas; selalu merasa benar
dan suka menyalahkan orang lain; menolak resiko atas hasil pekerjaan;
memiih-milih pekerjaan sesuai dengan keinginan pribadi dan;
menyalahgunakan wewenang dan tanggung jawab.
e) Keteladanan
Keteladanan adalah menjadi contoh yang baik bagi orang lan.
Indikasi positifnya adalah berakhlak terpuji, memberikan pelayanan
dengan sikap yang baik, penuh keramahan, dan adil; membimbing dnan
memberikan arahan kepada bawahan dan teman sejawat dan; melakukan
pekerjaan yang baiak dimulai dari diri sendiri. Indikasi negatifnya,
berakhlak tercela; melayani dengan seadanya dan sikap setengah hati;
memperlakukan orang berbeda-beda secara subyektif; melanggar
peraturan perundang-undangan dan; melakukan pembiaran terhadap
bentuk pelanggaran.

11
4. Struktur Organisasi Madrasah

Gambar 1.1
Struktur Organisasi madrasah
5. Deskripsi Isu
Untuk merancang sebuah rancangan aktualisasi, diperlukan proses

12
penentuan dan identifikasi terhadap isu yang diambil. Adapun isu-isu yang
diajukan adalah sebagai berikut:
1. Kurang tepatnya gerakan sholat siswa MTs N Batu
Di MTs N Batu telah terbangun suatu kegiatan pembiasaan sholat dhuha
dan sholat dzuhur. berdasarkan pada pengamatan terhadap siswa dan siswi
Mts N batu selama 3 bulan ini bisa di simpulkan bahwa tata cara atau praktek
siswa dalam kegiatan sholat berjamaah baik sholat dhuha maupun sholat
dzuhur cenderung terburu-buru dan keliru, meremehkan dalam
pelaksanaannya. Padahal madrasah merupakan icon madrasah keagamaan
yang mana baik guru maupun siswa merupakan teladan atau panutan dalam
Masyarakat dalam ber furudhul ainiyah. Maka dibutuh kan strategi atau
program baru yang husus agar siswa MTs N Batu dapat meningkatkan
ketepatan gerakan sholatnya.
2. Kurang optimalnya penggunaan mading madrasah sebagai media menulis
siswa
MTs Negeri batu merupakan salah satu madrasah yang memiliki kelas
unggulan khusus KIR(Karya tulis Ilmiyah). Siswa dan siswi di Mts N Batu
sangat antusias dalam hal tulis menulis dan jurnalistik utamanya siswa dan
siswi kelas KIR. Mereka mampu menulis karya ilmia dengan cukup baik,
bahkan beberapa siswa kelas KIR bisa menjuarai lomba tinggat propensi
dalam pembuatan lomba KIR. Bukan hanya itu beberapa siswa dan siswi
sudah cukup mampu membuat karya tulis yang berbentuk sastra seperti puisi,
cerpen dan pantun.Namun, Kemauan siswa siswi MTsN batu tersebut tidaklah
sejalan dengan segala ketersedian media dimadrasah yang bisa menjadi
wadah untuk menampung kreatifitas menulis siswa. Papan mading yang
tersedia di madrasah hanyalah dipenggunaankan untuk menempelkan
informasi penting dari madrasah bagi siswa. Sangan Jarang tertempel karya
tulis siswa di papan mading tersebut. Hal itu terjadi karena kurangnya koordinir
guru untuk bisa memotifasi siswa dalam menyalurkan tulisan tersebut di

13
mading madrasah. Dibutuhkan suatu koordinasi dan program yang baik agar
siswa dan siswi mampu menyalurkan karya karyanya ke dalam mading
madrasah.

3. Kurang optimalnya penggunaan website madrasah sebagai media informasi


bagi warga madrasah maupun masyarakat luas
Setiap madrasah ataupun madrasah pastilah memiliki website
sebagai media informasi bagi warga madrasah dan juga bagi masyarakat luas.
Di era digital ini pencarian informasi melalui internet sangatlah di butuhkan.
MTs Negeri batu juga memiliki website tersendiri sebagai wadah informasinya.
Namun berdasarkan pengamatan website tersebut kurang difungsikan
penggunaannya. Jarang diisi dengan berita terbaru dan terkesan kurang
update. Perlu adanya kreatifitas yang inovatif dari guru agar bisa mengisi dan
memenuhi halaman website sesuai dengan informasi yang terbaru di
madrasah.
4. Kurangnya motifasi siswa terhadap budaya baca di perpustakaan MTs N Batu
Penurut pengamatan, MTs N batu memiliki pojok buku dan
perpustakaan sebagai media literasi bagi siswa, namun motifasi dan
semangat siswa terhadap budaya baca itu sangat rendah sehingga jarang ada
siswa yang datang dan membaca ke pertustakaan. Padahal literasi
merupakan bagian dari transfer knowlage yang di butuhkan oleh siswa. Perlu
adanya tindakan dari pihak guru dan para pustakawan agar bisa memotifasi
siswa agar tertarik untuk membaca ke perpustakaan
5. Kurangnya minat belajar siswa yang bermukim di pondok dalam mengikuti
KBM
Beberapa Siswa dan siswi MTs Negeri batu terdiri dari santri yang
berasrama di pondok pesantren. Menurut pengamatan yang terjadi di dalam
kelas, para siswa maupun siswi yang berasrama di pesantren selalu terlihat
lelah tidak semangat dan kadang kala mereka tertidur saat KBM
berlangsung. Perlu diadakan strategi pembelajaran yang lebih variatif dan

14
juga koordinasi yang proaktif dari pihak madrasah dan pesantren terkait
kondisi tersebut.

6. Analisis Isu

Analisis terhadap isu dilakukan untuk menentukan kriteria isu dan kualitas
isu. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu yang tertinggi. Tidak
semua isu dapat dikategorikan sebagai isu aktual sehingga perlu dilakukan
analisis kriteria isu menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan), sedangkan untuk menentukan kualitas isu dengan
menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Tabel 1 Bobot Penilaian Kriteria Isu dengan AKPK

Bobot Keterangan

5 Sangat kuat pengaruhnya

4 Kuat pengaruhnya

3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 2 Indeks Penilaian Kriteria Isu dengan AKPK

No. ISU A K P K JUMLAH PERINGKAT


1. Kurang tepatnya gerakan sholat 4 4 3 3 14 2
siswa MTs N Batu

2. Kurang optimalnya penggunaan 4 4 5 4 17 1


mading madrasah sebagai media
menulis siswa

15
3. Kurang optimalnya penggunaan 3 3 3 4 13 3
website madrasah sebagai media
informasi bagi warga madrasah
maupun masyarakat luas
4. Kurangnya motifasi siswa 3 3 4 2 12 4
terhadap budaya baca di
perpustakaan MTs N Batu

5. Kurangnya minat belajar siswa 3 3 2 4 12 5


yang bermukim di pondok dalam
mengikuti KBM di madrasah

Dari hasil analisis isu dengan AKPK diperoleh 3 isu dengan peringkat teratas
seperti pada Tabel 2 di atas yang selanjutnya akan dilakukan analisis lanjutan
dengan menggunakan alat analisis USG untuk mengetahui kualitas isu yang dipilih.
USG merupakan alat analisis isu yang berprinsip pada:
6.1 Urgency (U)
Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
6.2 Seriousness (S)
Seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.
6.3 Growth (G)
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.
Tabel 3 Indeks Penilaian Kualitas Isu dengan USG

No ISU U S G JML PERINGKAT


1 Kurang optimalnya penggunaan 5 4 4 14
mading madrasah sebagai media
menulis siswa

16
2 Kurang tepatnya gerakan sholat siswa 4 4 4 12
MTs N Batu
3 Kurang optimalnya penggunaan 3 3 4 10
website madrasah sebagai media
informasi bagi warga madrasah
maupun masyarakat luas

Berdasarkan hasil analisis dengan USG seperti pada Tabel 3 di atas ditetapkan isu
“Kurang optimalnya penggunaan mading madrasah sebagai media menulis siswa di MTs
Negeri Batu sebagai isu yang terpilih. Untuk itu isu ini perlu segera di selesaikan. Apabila
tidak segera diselesaikan maka dihawatirkan mading sekolah akan tetap stadnan dan
tidak digunakan sesuai fungsinya. Hal tersebut juga dapat membuat kurangnya minat
siswa dalam hal tulis menulis.
Gambar 2.2. fishbone

Kegiatan: sosialisasi mekanisme Kegiatan: pembentukan TIM


Kegiatan: memberi reward pengisian madding serta pengurus madding madrasah
untuk kelas yang paling menginformasikan jadwa dan
kreatif dalam menulis mading tema madding perminggu

Kurangnya
Kurangnya motifasi
pemahaman siswa Belum
siswa untuk mengisi
mading tentang terbentuknya
mekanisme peraturan tentang
pengisian mading pengisian madding Kurangnya
madrasah optimalinya
pepenggunaan
an madding
madrasah
Tidak adanya jadwal dan tema sebagai media
Belum difungsikannya dengan bagi siswa agar dapat mengisi menulis siswa
baik papan madding yang ada mading
di madrasah

Kegiatan: menggiatkan Kegiatan: bersama TIM pengurus


pengisian madding madding membentuk jadwal dan
madrasah tema secara periodik
17
7. Argumentasi terhadap Core Issue
Isu yang terpilih untuk diselesaikan adalah “Kurang optimalnya penggunaan
mading madrasah sebagai media menulis siswa”. Isu ini layak untuk diselesaikan
dibanding dengan isu-isu yang lain dikarenakan kegiatan ini diharapkan dapat
mengoptimalkan penggunaan mading sebagai media menulis siswa yang selama ini
papan mading di madrasah hanya dijadikan sebagai pelengkap media dimadrasah
tanpa ada penggunaan secara optimal. Padahal siswa MTs Negeri Batu memiliki
minat menulis yang tinggi. Adapun kegiatan pengoptimalan mading ini dilakukan
melalui beberapa tahap, yakni:
1. Membentuk TIM pengurus mading madrasah (OSIS & SISWA TERPILIH)
2. Menyusunan jadwal dan tema mading secara periodik dengan TIM
3. Sosialisasi kepada seluruh ketua kelas terkait kegiatan jadwal pengisian mading
dan tema mading perminggu
4. Menggiatkan pelaksanaan pengisian mading madrasah
5. Memberikan apresiasi bagi kelas yang membuat mading terbaik
Dari segi pelayanan publik, kegiatan habituasi ini merupakan bentuk pelayanan
penulis kepada siswa. Sebagai seorang guru, penulis mencoba untuk menemukan
solusi atas kekosongan papan mading yang selama ini terjadi. Melalui program ini
diharapkan siswa mampu menyalurkan hasil karya tulisnya ke dalam mading
madrasah. Sebagai kebiasaan baik demi terciptanya budaya menulis dan
peningkatan media literasi siswa di madrasah dengan pengoktimalan fungsi mading.
Tidak hanya itu, kegiatan ini juga berkontribusi dalam mewujudkan visi dan
misi madrasah yakni Menyelenggarakan pendidikan yang unggul dan berprestasi
dibidang IMTAQ dan IPTEK serta berwawasan lingkungan. Program ini juga
diharapkan mampu mewujudkan karya yang inovatif, kreatif, efektif, kooperatif,
komunikatif, dan inspiratif terhadap peserta didik. Dalam mewujudkan kegiatan ini,
penulis juga akan melaksanakan manajemen ASN yang dapat menjadi indicator
dalam pemecahan core isu. Salah satunya adalah kegiatan sosialisasi, musyawarah
dengan siswa serta melakukan konsultasi secara bertahap kepada mentor dan guru

18
yang ada di Mts Negeri batu. Hal tersebut merupakan Prinsip Whole of Goverment
(WoG) secara internal bagi penulis. Dalam proses pelaksanaan perlu adanya kerja
sama. Kali ini adanya kerjasama dari beberapa pihak termasuk kerjasama guru
dengan guru senior ataupun rekan kerja di luar instansi. Dengan kerjasama tersebut
akan terjadi kolaborasi, sehingga menambah wawasan pengetahuan dan kompetensi
bagi guru untuk mengembangkan mading dengan strategi yang lebih inovatif lagi, hal
tersebut merupakan Prinsip Whole of Goverment (WoG) secara eksternal bagi
penulis.
8. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
8.1 Nilai-nilai Dasar PNS
Nilai-nilai dasar PNS biasa diakronimkan dengan ANEKA yang merupakan
akronim dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing nilai dasar PNS:
1) Akuntabilitas

Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan


responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
 Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi; memiliki pemahaman dan kesadaran untuk
menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
 memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

19
 menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan
2) Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati
bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
- menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
- menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara;bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri;mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
- menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
- mengembangkan sikap tenggang rasa.
3) Etika Publik
Etika lebih difahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,

20
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
4) Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai
upaya telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam
implementasinya masih belum sesuai harapan. Hal ini ditandai dengan
banyaknya keluhan masyarakat atas buruknya layanan aparatur pemerintahan,
misalnya:
i. terkait dengan maraknya kasus korupsi, sebagai cerminan
penyelenggaraan pemerintahan yang tidak efisien;
ii. banyaknya program pembangunan sarana fisik yang terbengkalai, sebagai
cerminan ketidak-efektifan roda pemerintahan;
iii. kecenderungan pelaksanaan tugas yang lebih bersifat rule driven dan
sebatas menjalankan rutinitas kewajiban, sebagai cerminan tidak adanya
kreativitas untuk melahirkan inovasi; serta
iv. masih banyaknya keluhan masyarakat karena merasa tidak puas atas mutu
layanan aparatur, sebagai cerminan penyelenggaraan layanan yang kurang
bermutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan
bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan
sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya,
yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing (competitors).
Oleh karena itu, organisasi dituntut untuk menetapkan perencanaan mutu,
termasuk membuat standar mutu (mulai dari mutu input, proses, sampai hasil),
yang akan menjadi pedoman dalam proses implementasi, sampai ke
pengawasan dan perbaikan mutu.

21
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya
dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan
sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang ke luar alur.
Karakteristik ideal dari tindakan yang efektif dan efisien antara lain:
penghematan, ketercapaian target secara tepat sesuai dengan yang
direncanakan, pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat, serta
terciptanya kepuasan semua pihak: pimpinan, pelanggan, masyarakat, dan
pegawai itu sendiri.
Konsekuensi dari penyelenggaraan kerja yang tidak efektif dan tidak
efisien adalah ketidaktercapaian target kerja, ketidakpuasan banyak pihak,
menurunkan kredibilitas instansi tempat bekerja di mata masyarakat, bahkan
akan menimbulkan kerugian secara finansial.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima
sekurang-kurangnya akan mencakup hal-hal berikut:
 mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;
 memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara
agar customers/clients tetap setia;
 menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan;
 beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan
teknologi;
 menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan;

22
 melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara,
antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi,
dan benchmark.
5) Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi
sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah
karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi
integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan sistem integritas dengan baik.
Kehidupan telah diciptakan dengan penuh harmoni, semua berjalan
sesuai dengan orbitnya, ketika sesuatu mengalami penyimpangan maka terjadi
kerusakan dimuka bumi. Penanganan korupsi perlu diselesaikan secara
komprehensif, karena korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan
bahayanya bisa berpengaruh secara jangka panjang dan merusak kehidupan.
Kesadaran Anti korupsi akan menyentuh spiritual accountability. Spiritual
Accountability yang baik akan menghasilkan niat baik, yang akan menghasilkan
visi dan misi yang baik, selanjutnya akan diterjemahkan dalam usaha yang
terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik. Hubungan konsekuensi tersebut
idealnya dapat menjamin bahwa pemilik spiritual accountability yang baik akan
mendorong public accountability yang baik pula, dan tentunya tidak akan
tergerak dan mempunyai niat sedikit pun untuk membuat kerusakan di muka
termasuk didalamnya adalah melakukan korupsi, sebaliknya justeru akan
mempunyai niat yang sangat kuat untuk menghindari korupsi.
Kualitas spiritual accountability yang baik secara otomatis membuat
manusia berhati-hati atas akibat perbuatannya. kepada manusia dan alam
pada umumnya (menjadi manusia yang amanah, berempati dan santun), dan

23
dengan sendirinya mendorong manusia berusaha sebaik mungkin dalam
bekerja, bersabar, dan mensyukuri nikmat Tuhan dan mewujudkannya dalam
setiap langkah dan laku.
8.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
a. Pelayanan Publik
Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan
nasional sangat tergantung pada mekanisme kerja aparatur Negara,
khususnya Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
disingkat PNS bukan saja unsur aparatur Negara, tetapi juga abdi
masyarakat yang hidup di tengah- tengah masyarakat dan bekerja untuk
kepentingan masyarakat. Kedudukan dan peranan dari Pegawai Negeri
dalam setiap organisasi pemerintah sangatlah menentukan, sebab Pegawai
Negeri Sipil merupakan tulang punggung pemerintahan dalam melakukan
pembangunan nasional.
Seorang PNS harus arif dan bijaksana di dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. PNS harus memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai pentingnya tanda pengenal, dan di dalam proses
pembuatannya PNS juga harus memberikan pelayanan yang baik tanpa
mempersulit masyarakat.
b. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan zaman.
c. Whole of Government
WoG didefinisikan sebagai “Suatu model pendekatan integratif
fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems

24
yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau
keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi,
menyangkut perubahan perilaku.
Whole of Government (WoG) adalah model pendekatan integratif
fungsional satu atap yang dewasa ini menjadi opsi alternatif dalam
menyelesaikan masalah-masalah rumit.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan
publik yang dikenalI dapat didekati oleh pendekatan WoG sebagai berikut:
1). Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang
menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga
masyarakat. Dokumen yang dihasilkan bisa meliputi KTP, status
kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan, atau penguasaan
atas barang, termasuk dokumen-dokumen resmi seperti SIUP, izin
trayek, izin usaha, akta, sertifikat tanah dan lain-lain.
2). Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk
jasa yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan dan lain-lain.
3). Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang
yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti jalan, jembatan,
perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan lain-lain
4). Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan
peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang
mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Berdasarkan tugas-tugas ASN seperti yang tersebut di atas, maka saya


perlu berkontribusi dan berperan serta dalam upaya optimaisasi mading
madrasah sebagai media menulis siswa MTs Negeri Batu melalui
pembentukan TIM pengurus mading yang solid dan dapat bertanggung jawab.
Sehingga papan mading di MTs Negeri Batu dapat dipenggunaankan secara

25
optimal sebagai media penampung karya tulis siswa. Untuk efektifnya
rancangan ini maka penulis memerlukan kerjasama dengan beberapa pihak
terkait yakni, kepala madrasah sebagai pemegang kebijakan, waka kesiswaan
selaku pemegang program, Pembina osis serta seluruh elemen madrasah
yang bisa membuat lancarnya dan terlaksananya kegiatan ini dengan efektif
dan efisien.
9. Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Nama : Nurvia Firdaus
Unit Kerja : MTsN Batu
Core Issue : Kurang optimalnya penggunaan mading madrasah
sebagai media menulis siswa
Gagasan pemecahan isu : 1. Membentuk TIM pengurus mading madrasah
2. Menyusunan jadwal dan tema mading secara
periodik dengan TIM
3. Sosialisasi kepada seluruh ketua kelas terkait
kegiatan jadwal pengisian mading dan tema
mading perminggu
4. Menggiatkan pelaksanaan pengisian mading
madrasah
5. Memberikan apresiasi bagi kelas yang membuat
mading terbaik

26
Tabel 4. Rancangan Aktualisasi
Core issue : Kurang optimalnya penggunaan mading madrasah sebagai media menulis siswa
Jad
Output / hasil wal
Kontribusi kegiatan Penguatan
No Pemaknaan Nilai
Kegiatan Tahapan Pencapaian Visi dan Nilai-NIlai
ANEKA
Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
1. Membentuk 1. mengkonsultasika 1. disetujuinya Akuntabilitas : Membentuk tim Membentuk tim 6-8
tim pengurus n pada kepala kegiatan aktualisasi Proses pembentukan pengurus mading pengurus okt
mading madrasah terkait untuk dilakukan di TIM pengurus mading madrasah mading 201
madrasah rencana kegiatan sekolah dilakukan dengan berkontribusi pada madrasah 9
aktualisasi transparan, jelas dan pencapaian visi menguatkan
akuntebel madrasah yang ke-8 nilai integritas
2. Berkoordinasi 2. tersusunnya yakni mendapatkan dan tanggung
dengan Waka rancangan Nasionalisme: kepercayaan dari jawab
kesiswaan dan kepengurusan TIM Metode Musyawarah masyarakat
Pembina osis mading mufakat dalam karena kegiatan
terkait rencana pelaksanaan Kegiatan ini juga tersebut
pembentukan TIM pembentukan Tim berkontribusi pada mengandung
pengurus mading pengurus mading pencapaian misi nilai berpikir
madrasah merupakan cerminan madrasah yang ke-3 positif, arif, dan
dari Pancasila sila ke-4 yakni menumbuhkan bijaksana dalam
3. Mengumpulkan semangat melaksanakan
anggota osis dan 3. Terkumpulnya Etika Publik: berprestasi, kritis dan tugas dan fungsi
ketua kelas anggota osis dan Menjalin komunikasi budaya tertib seluruh
ketua kelas yang baik dan sopan warga madrasah.

27
4. Melakukan 4. Tersusunlah terhadap atasan
musyawarah anggota TIM maupun bawahan
terkait pengurus mading
pembentukan tim
pengurus mading

5. membuatan Surat 5. Tersedianya surat


keputusan (SK) keputusan (SK) TIM
TIM pengurus pengurus mading
mading

6. membagikan 6. Tersampaikannya
Surat keputusan SK TIM pengurus
(SK) TIM mading pada siswa
pengurus mading yang telah
pada nama-nama ditetapkan sebagai
yang telah TIM
ditetapkan
Bukti Fisik:
1. Notulensi hasil
rapat
2. Absensi peserta
rapat
3. Susunan jadwal
dan tema mading
perminggu
4. Foto kegiatan
Analisis Dampak (ANEKA)
1. JIka nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka tidak didapat membentuk TIM pengurus mading .
2. JIka nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini maka penulis tidak dapat melakukan musyawarah yang mencapai mufakat
3. JIka nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka penulis tidak akan dapat menghargai pendapat orang lain
28
2. Penyusunan 1. Konsultasi 1. Disetujuinya Nasionalisme: Penyusunan jadwal Penyusunan 10-
jadwal dan pembina OSIS kegiatan Jadwal dan tema dan tema mading jadwal dan 11
tema mading terkait rencana penyusunan mading disusun dengan berkontribusi pada tema mading Okt
penyusunan jadwal dan tema menggunakan Bahasa pencapaian visi menguatkan 201
jadwal dan tema mading yang baik dan benar madrasah yang ke-3 nilai 9
mading yang sehingga dapat yakni Berkualitas Tanggung
akan dipahami dengan baik, dalam prestasi IPA jawab
dilaksanakan hal tersebut sesuai Arab dan IPA Inggris, Penyusunan
dengan pancasila sila dan visi yang ke-4 jadwal dan
2. Mengumpulkan 2. Terkumpulnya ke-2 Berkualitas dalam tema mading
TIM pengurus TIM pengurus prestasi Seni dan menguatkan
mading mading Komitmen mutu: Olah Raga, juga visi nilai tanggung
Tema yang diambil madrasah yang ke-5 jawab yakni
3. Melakukan 3. Tersusunnya sebagai tema mading yakni Memiliki daya bekerja secara
Rapat internal jadwal mading perminggu adalah tema saing dalam prestasi tuntas dan
TIM terkait perminggu yang berkaitan dengan Olimpiade Sains konsekuen
jadwal dan tema isu terkini yang
mading kemudian disusun Kegiatan ini juga Inovasi
dengan cara inovatif. Isu berkontribusi pada Karena dalam
4. Penentuan tema 4. Tersusunnya yang berkaitan dengan pencapaian misi kegiatan
mading tema mading pengetahuan agama, madrasah yang ke-4 tersebut
perminggu perminggu sains dan seni. yakni Memantapkan memunculkan
kegiatan ekstra nilai inovasi
Bukti Fisik kurikuler untuk yakni ide-ide
1. Notulensi pengembangan bakat baru yang
2. Daftar hadir rapat seni budaya dan konstruktif
3. Susunan jadwal Olah Raga. dalam setiap
beserta tema temanya
4. Dokumentasi Foto
Analisis Dampak (ANEKA)
1. JIka nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini maka penulis tidak dapat menyusun jadwal dan tema dengan sempurna
29
2. JIka nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka tidak akan ada rencana menyusun jadwal dan tema yang bermutu
3. Sosialisasi 1. Konsultasi 1. Disetujuinya Etika Publik: Sosialisasi kepada Sosialisasi 12
kepada kepada kepala agenda memberikan informasi seluruh ketua kelas kepada seluruh Okt
seluruh ketua sekolah dan sosialisasi yang secara transparan, terkait kegiatan ketua kelas 2019
kelas terkait pembina OSIS akan sopan dan santun jadwal pengisian terkait
kegiatan terkait agenda dilaksanakan mading dan tema kegiatan jadwal
jadwal sosialisasi yang Anti korupsi: mading perminggu pengisian
pengisian akan Berani menyampaiakan berkontribusi pada mading dan
mading dan dilaksanakan kegiatan dan tanggung pencapaian visi tema mading
tema mading jawab melaksanakan madrasah yang ke- 7 perminggu
perminggu 2. Menyiapkan 2. Tersedianya tugas yang telah yakni Memiliki menguatkan
tempat untuk tempat untuk diamanatkan. Kegiatan kepedulian yang nilai-nilai
sosialisasi sosialisasi ini juga tinggi terhadap Tanggung
menginternalisasi nilai lingkungan jawab
3. Mengundang 3. Terkumpulnya integritas pada seluruh Yakni
seluruh ketua seluruh ketua siswa Kegiatan ini juga melaksanakan
kelas kelas berkontribusi pada sosialisasi
pencapaian misi dengan penuh
4. Menyampaikan 4. Tersampainya madrasah yang ke- 2 tanggung
bimbingan terkait informasi terkait yakni melaksanakan jawab dan
isi mading dan isi mading dan pembelajaran kreatif disiplin.
penjelasan pada penjelasan pada dan inovatif untuk
setiap rubrik setiap rubrik yang meningkatkan Keteladanan
yang harus di harus di letakkan kompetensi siswa Yakni
letakkan pada pada mading dan yang ke- 6 Mensosialisasik
mading yakni meningkatkan an materi
peran stakeholders dengan tegas
5. Mensosialisasika 5. Tersampainya dalam dan lugas
n jadwal dan informasi terkait pengembangan
jadwal dan tema Madrasah

30
tema mading mading secara berstandar nasional
secara periodik periodik pendidikan

Bukti Fisik
1. Notulensi
2. Daftar hadir rapat
3. Dokumentasi Foto
Analisis Dampak (ANEKA)
1. JIka nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka penulis tidak akan menyampaikan informasi tentang jadwal dan tema secara
transparan
2. JIka nilai Anti Korupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka penulis tidak akan melaksanakan tugas dengan tanggung jawab.
4.Menggiatkan 1. Mendampingi 1. Terlaksananya akuntabilitas : Menggiatkan Menggiatkan 14-
4. pelaksanaan siswa dalam pembuatan memberikan pelaksanaan pelaksanaan 15
pengisian pembuatan mading pendampingan pada pengisian mading pengisian Okt
mading mading siswa merupakan madrasah mading 2019
madrasah tanggung jawab yang berkontribusi pada madrasah
2. Mengoreksi 2. Tersusunlah akan menghasilkan pencapaian visi menguatkan
tulisan siswa rubrik mading suatu hal yang kongkrit madrasah yang ke- 6 nilai
dalam setiap yang baik dan yakni Memiliki Integritas 21-
rubrik yang akan benar Komitmen Mutu: lingkungan madrasah Melaksanakan 22
di pajang di Mampu menghasilkan yang Islami, nyaman program sesuai Okt
mading karya tulis yang dan kondusif untuk dengan ke 2019
berkualitas dan inovatif belajar. efisienan
3. Menerbitkan 3. Mading waktu, tujuan
atau meletakkan tertempel di Kegiatan ini juga dan fungsi
mading pada papan mading berkontribusi pada dengan 28-
papan mading pencapaian misi kesungguhan. 29
madrasah yang ke-2 Okt
Bukti Fisik : yakni Melaksanakan Profesionalitas 2019
1. Rubrik mading pembelajaran kreatif Membimbing
2. Foto dan inovatif untuk sejak
31
meningkatkan dan pembuatan
misi yang ke- 4 yakni mading
Memantapkan pertama hingga
kegiatan ekstra penempelan
kurikuler untuk mading
pengembangan bakat

Analisis Dampak (ANEKA)


1. JIka nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka tidak dapat mengoptimalkan fungsi mading madrasah.
2. JIka nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka isi rubric mading madrasah tidak akan memiliki kualitas yang baik
5. Memberikan 1. Mengkonsultasik 1. Disetujuinya Aktualisasi Memberikan Memberikan 2
apresiasi bagi an dengan agenda Memberikan apresiasi apresiasi bagi kelas apresiasi bagi Nop
kelas yang kepala sekolah pemberian bagi kelas yang yang membuat kelas yang 2019
membuat dan Pembina apresiasi bagi membuat mading mading terbaik membuat
mading OSIS terkait kelas yang terbaik merupakan nilai berkontribusi pada mading terbaik
terbaik pemberian membuat Akuntabilitas yang pencapaian visi menguatkan
apresiasi bagi mading terbaik berupaTransparansi, madrasah yang ke- 7 nilai
kelas yang tanggung jawab, dan yakni memiliki Integritas
membuat mading keadilan, artinya artinya kepedulian yang Melaksanakan
terbaik dalam menentukan tinggi terhadap program sesuai
pengunjung terbaik lingkungan dengan ke
2. Menyiapkan 2. Tersedianya harus tranparan, efisienan
hadiah berupa hadiah sebagai tanngung jawab, dan Kegiatan ini juga waktu, tujuan
piala bergilir bagi bentuk apresiasi adil berkontribusi pada dan fungsi
kelas yang pada kelas pencapaian misi dengan
membuat mading dengan mading ETIKA PUBLIK madrasah yang ke-5 kesungguhan.
terbaik terbaik Konsultasi dan diskusi yakni Menciptakan
dengan kepala lingkungan
3. Melakukan 3. Rekapitulasi nilai madrasah mengenai pendidikan Profesionalita
penilaian pada setiap kegiatan pemberian berwawasan ilmiah, s
bersama mading apresiasi kepada Memilih
32
Pembina OSIS kelas yang terbaik sehat kondusif dan dengan adil
dan Guru pembuatan mading. harmonis. dan tanpa
Bahasa intervensi dari
Indonesia pada KOMITMEN MUTU pihak lain
beberapa Pemberian apresiasi terkait kelas
mading yang pada kelas yang terbaik dalam
telah terealisasi membuat mading membuat
terbaik merupakan mading dipilih
4. Mengumumkan 4. Terpilihlah kelas inovasi dalam sesuai dengan
kelas yang telah dengan mading meningkatkan minat draf peniliaan
membuat mading terbaik yang menulis siswa
terbaik Inovasi
ANTI KORUPSI Memberikan
5. Memberikan 5. Tersampaikannya Transparansi dan inovasi berupa
piala pada kelas hadiah sebagai kejelasan, artinya motifasi
yang membuat bentuk apresiasi pemberian apresiasi terhadap kelas
mading terbaik pada kelas harus jelas asalnya pembuat
pembuat mading darimana, misalnya dari mading terbaik.
terbaik sponsor atau dari dana
lain yang resmi
Bukti Fisik:
1. Notulensi
2. Dokumentasi foto
3. Piala
4. Mading terbaik
Analisis Dampak (ANEKA)
1. JIka nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka penulis tidak transparan dalam memberikan apresiasi pada kelas yang membuat
mading terbaik
2. JIka nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka penulis tidak akan dapat merealisasikan kegiatan ini
3. JIka nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka tidak akan tercapai suatu pembentukan karakter menulis yang inovastif
4. JIka nilai Anti Korupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka tidak bisa memberikan pertanggung jawaban yang jelas atas pengadaan apresiasi
33
G. Jadwal Kegiatan
Tabel 5 Jadwal rencana kegiatan aktualisasi
Minggu I Minggu II MInggu III Minggu IV
No Kegiatan 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4

1. Membentuk tim pengurus mading madrasah


 mengkonsultasik
an pada kepala
madrasah terkait
rencana kegiatan
aktualisasi
 Berkoordinasi
dengan Waka
kesiswaan dan
Pembina osis
terkait rencana
pembentukan
TIM pengurus
mading
madrasah
 Mengumpulkan
anggota osis dan
ketua kelas
 Melakukan
musyawarah
terkait
pembentukan tim
pengurus mading
 membuatan Surat
keputusan (SK)
TIM pengurus
mading
34
 membagikan
Surat keputusan
(SK) TIM
pengurus mading
pada nama-nama
yang telah
ditetapkan
2. Penyusunan jadwal dan tema mading perminggu
 Konsultasi
pembina OSIS
terkait rencana
penyusunan jadwal
dan tema mading
yang akan
dilaksanakan
 Mengumpulkan
TIM pengurus
mading
 Melakukan Rapat
internal TIM terkait
jadwal dan tema
mading
 menentukan tema
mading perminggu
3. Sosialisasi kepada seluruh ketua kelas terkait kegiatan jadwal dan tema mading perminggu
 Konsultasi
kepada kepala
sekolah dan
pembina OSIS
terkait agenda
sosialisasi yang
akan
dilaksanakan
35
 Menyiapkan
tempat untuk
sosialisasi
 Mengundang
seluruh ketua
kelas
 Menyampaikan
bimbingan terkait
isi mading dan
penjelasan pada
setiap rubrik yang
harus di letakkan
pada mading
 Mensosialisasika
n jadwal dan
tema mading
secara periodik
4. Menggiatkan pelaksanaan pengisian mading madrasah
 Mendampingi
siswa dalam
pembuatan
mading
 Mengoreksi
tulisan siswa
dalam setiap
rubrik yang akan
di pajang di
mading
 Menerbitkan atau
meletakkan
mading pada
papan mading

36
5. Memberikan apresiasi bagi kelas yang membuat mading terbaik
 Mengkonsultasik
an dengan kepala
sekolah dan
Pembina OSIS
terkait pemberian
apresiasi bagi
kelas yang
membuat mading
terbaik
 Menyiapkan
hadiah berupa
piala bergilir bagi
kelas yang
membuat mading
terbaik
 Melakukan
penilaian
bersama
Pembina OSIS
dan Guru Bahasa
Indonesia pada
beberapa
mading yang
telah terealisasi
 Mengumumkan
kelas yang telah
membuat mading
terbaik
 Memberikan piala
pada kelas yang
membuat mading
terbaik
37
B. Kendala dan Antisipasi
Kendala-kendala yang kemungkinan akan muncul saat aktualisasi dan
antisipasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Kendala Kegiatan dan Antisipasinya

No. Kegiatan Kendala Antisipasi


1. Membentuk tim pengurus Jam aktif belajar Melaksanakan
mading madrasah siswa di madrasah diluar jam
sangatlah padat pelajaran, pada
dan sulit waktu istirahat
mendapatkan maupun saat
waktu untuk pulang madrasah
melakukan
kegiatan ini
2. Penyusunan jadwal dan Membutuhkan memperbanyak
tema mading perminggu pemikiran yang literasi terhadap
serius terkait tema- isu isu terkini
tema yang akan di untuk menggali
jadikan judul informasi yang
mading akan dijadikan
perminggunya sebagai tema
mading
3. Sosialisasi kepada Kurangnya Pemberian
seluruh ketua kelas pemahaman siswa pemahaman
terkait kegiatan jadwal terhadap teknik tentang teknik
dan tema mading secara penulisan pada penulisan pada
periodik mading mading secara
luas

38
4. Menggiatkan Siswa belum Melakukan
pelaksanaan pengisian mengerti macam pembimbingan
mading madrasah rubrik yang harus secara bertahap
dibuat
5. Memberikan apresiasi Belum tersedianya Dengan
bagi kelas yang membuat apresiasi yang bermusyawah
mading terbaik akan di beri dan meminta
sebagai bentuk pendapat
prestasi siswa beberapa guru
maka apresiasi
akan dapat di
tentukan

39
BAB III
KESIMPULAN
Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di MTs Negeri Batu pada
tanggal 07 oktober –04 September 2019 merupakan kegiatan menemukan alternatif
solusi dari hasil identifikasi permasalahan yang terdapat di satuan kerja. Isu atau
permasalahanyang diangkat adalah tentang optimalisasi penggunaan mading madrasah
sebagai media menulis siswa. Adapaun rangkaian kegiatannya meliputi, Membentuk TIM
pengurus mading madrasah (OSIS & SISWA TERPILIH), Menyusunan jadwal dan tema
mading secara periodik dengan TIM, Sosialisasi kepada seluruh ketua kelas terkait
kegiatan jadwal pengisian mading dan tema mading secara periodik, Menggiatkan
pelaksanaan pengisian mading madrasah dan memberikan apresiasi bagi kelas yang
membuat mading terbaik.
Tahapan kegiatan yang direncanakan sudah melalui tahap analisis dan dikaitkan
dengan dengan nilai-nilai dasar ASN serta keterkaitannya dengan kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI. Harapannya, penulis dapat mengaktualisasikan nilai–nilai dasar
tersebut dalam setiap kegiatan yang telah direncanakan. Kegiatan yang akan
dilaksanakan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat
menggunakan mading secara optimal sebagai media kreatifitas menulis bagi siswa.

40
DAFTAR ISI

Lembaga Administrasi Negara. Modul Akuntabilitas PNS. TT.

Lembaga Administrasi Negara. Modul Nasionalisme. TT.

Lembaga Administrasi Negara. Modul Sadar Anti Korupsi 2. TT.

Lembaga Administrasi Negara. Modul Etika Publik. TT.

Lembaga Administrasi Negara. Modul Komitmen Mutu. TT.

Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelayanan Publik Latsar CPNS. TT.

https://suratproposal.blogspot.com/2013/11/contoh-cara-membuat-mading-di-
sekolah.html , diakses pada tanggal 28 september 2019

Indonesia. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Gushairi, Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI,
http://agushairi.blogspot.com/2018/04/kedudukan-dan-peran-pns-dalam-nkri-bab.html,
diakses Kamis, 29 september 2019

41
42
43
44

Anda mungkin juga menyukai