disusun oleh:
161.11.1056
YOGYAKARTA
2020
i
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim, puji syukur ku kepada Allah SWT atas
segala nikmat yang selalu dilimpahkan sehingga tetap diberikan
kesehatan, ketabahan, kesabaran dan tentunya semangat hingga
selesainya “Skripsi” ini.
Skripsi ini adalah salah satu simbol yang aku jadikan sebagai tanda cinta
dan kasih ku kepada kedua orangtua yang selalu memberikan do’a setiap
sujud sholat beliau dan setiap keringat yang menetes di badan beliau.
Skripsi ini aku persembahkan cinta pertama ku yaitu Ayahku Drs.
Lalu Amsiah M.Pd dan Ibuku tercinta Lale Nurhadian.
Aku berharap skripsi ini bukan akhir dari langkah ku untuk terus
membuat mereka tersenyum Bahagia dan bangga, tapi ini akan menjadi
langkah awal ku untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah.
Kepada Enviro Wolf, Angkatan 2016 ku yang paling hebat dan
Tangguh, terimakasih telah memberikan waktu dan pengalaman yan
sangat berharga.
Kepada HMTL ku tercinta, terimakasih engkau telah memberikan
kehangatan yang luar biasa dan ilmu yang sangat banyak dan bermanfaat.
Kepada seluruh orang yang mengasihi dan membanggakan ku,
kerabat, adik, kakak tingkat dan teman daerah asal dan organisasi lainnya
yang tak dapat ku sebutkan satu persatu, terimakasih untuk semua
bantuan dalam segala aspek.
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
INTISARI ................................................................................................... xiii
ABSTRACT ................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
vii
II.9.1. Pengeloaan sampah konvesional ............................. 21
II.9.2 Pengeloaan sampah terpadu ..................................... 21
II.10. Pengelolaan Sampah Perumahan Berdasarkan Karakteristik dan
Timbulan Sampah ................................................................. 24
II.11. Daerah dan Jenis Pelayanan Sampah .................................. 25
II.12. Teknik Oprasional Pengeloaan Sampah Permukiman ........ 26
II.12.1.Pewadahan sampah .................................................. 27
II.12.2 Pengumpulan sampah .............................................. 28
II.12.3 Pengangkutan sampah ............................................. 28
II.12.4 Pengolahan sampah ................................................. 28
II.12.5 Pemerosesan akhir sampah (TPA) ........................... 29
II.13. Teknik Daur Ulang Sampah ................................................ 29
II.14. Persayaratan Teknis Pengeloaan Sampah ........................... 32
II.15. Pengelolaan Sampah dengan TPS 3R.................................. 32
II.15.1.Pengolahan sampah organik .................................... 33
II.15.2.Pengolahan sampah anorganik ................................. 37
II.15.3.Kriteria teknis perencanaan TPS 3R ........................ 40
II.15.4.Karakteristik TPS 3R ............................................... 41
II.15.5.Sarana perencanaan TPS 3R .................................... 41
II.15.6.Langkah langkah perancangan TPS 3R ................... 42
II.15.7.Fasilitas TPS 3R....................................................... 43
II.16. Penelitian Terdahulu ............................................................ 45
II.17. Hipotesis …………………………………………… 46
viii
III.5.1 Alat ……….. ..................................................... ….48
III.5.2 Bahan ................................................................... ….48
III.6. Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 48
III.6.1.Penelitian lapangan ................................................... 49
III.6.2.Analisis data ............................................................. 52
III.6.3. Kesimpulan ............................................................. 53
III.7. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian ................................. 55
III.8. Metode Pengumpulan Data ................................................. 56
III.8.1 Pengumpulan Data Primer ........................................ 56
III.8.2 Pengumpulan Data Skunder ..................................... 55
III.11. Metode Penelitian ................................................................ 59
ix
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Data timbulan sampah Kota Selong ............................................ 3
Tabel 2.1 Jenis plastik dan penggunaannya ................................................ 36
Tabel 2.1 Kriteria TPS 3R........................................................................... 40
Tabel 2.1 Sarana perencanaan TPS 3R ....................................................... 41
Tabel 3.1 Pengumpulan data primer dan kegunaan data ............................ 53
Tabel 3.2 Pengumpulan data skunder dan kegunaan data.......................... 55
Tabel 4.1 Timbulan sampah di Kota Selong .............................................. 63
Tabel 4.2 Data pewadahan sampah Kota Selong ....................................... 64
Tabel 4.3 Fasilitas pewadahan sampah yang dibutuhkan Kota Selong ..... 65
Tabel 4.4 Data pengangkutan sampah Kota Selong................................... 66
Tabel 4.5 Fasilitas pengangkutan sampah yang dibutuhkan Kota Selong . 67
Tabel 4.6 Komposisi sampah Kota Selong ................................................ 68
Tabel 4.7 Karakteristik sampah Kota Selong............................................. 70
Tabel 4.8 Rekapitulasi data responden dari hasil uji tabulasi tata ............. 73
Tabel 4.9 Hasil uji tabulasi ........................................................................ 75
Tabel 4.10 Tabel tingkat capaian responden (TCR) .................................. 78
Tabel 4.11 Berat dan volume sampah yang masuk di TPS 3R .................. 93
Tabel 4.12 Residu sampah yang dihasilkan TPS 3R ................................ 100
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan alir teknik pengelolaan sampah .................................... 29
Gambar 4.1 Pengumpulan Sampah dengan Sistem TPS ............................. 62
Gambar 4.2 Grafik kompisisi sampah......................................................... 69
Gambar 4.3 Foto kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai dan
selokan ...................................................................................... 78
Gambar 4.4 Grafik berat yang masuk di TPS 3R........................................ 94
Gambar 4.5Grafik volume yang masuk di TPS 3R .................................... 94
Gambar 4.6 Grafik berat residu yang di hasilkan TPS 3R ......................... 101
Gambar 4.7 Grafik volume residu yang di hasilkan TPS 3R ..................... 101
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
INTISARI
xiii
ABSTRACT
TPS 3R AS AN ALTERNATIVE OF SOLID WASTEMANAGEMENT
SYSTEM IM EAST LOMBOK DISTRICT (CASE STUDY IN SELONG CITY,
EAST LOMBOK REGENCY)
By :
Lalu M. Bustami Wijaya Putra
161.11.1056
xiv
BAB I PENDAHULUAN
sampah yang timbul hakikatnya juga menjadi permasalahan nasional, yang perlu
secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta
dapat mengubah perilaku masyarakat. Hal ini sesuai dengan Undang – undang
dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28H ayat (1), setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapat
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
limbah pada sumbernya. Ini berarti bahwa limbah yang dihasilkan harus
dipulihkan untuk digunakan kembali dan daur ulang, sehingga hanya residu yang
digunakan sebagai bahan masukan dalam proses atau dikonversi menjadi nilai
tambah masukan bagi proses lainnya, memaksimalkan konsumsi sumber daya dan
1
2
kerjasama sektor pemerintah dan swasta dari aspek sosial, teknologi, ekonomi,
serta keadaan TPA Ijobalit yang sudah mulai overload (kelebihan daya
Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Luas wilayah Kota Selong adalah
masyarakat karena sampai saat ini masih belum bisa ditangani dengan baik.
pengelolaan sampah yang kurang memadai. Dalam hal ini Kota Selong
timbulan sampah Kota Selong yang bisa dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.
tersebut langsung dibawa ke TPA Ijobalit. Sampah yang setiap hari dibuang
mengurangi jumlah sampah yang masuk kedalam TPA. Perlu solusi yang
sebagai berikut
pengangkutan?
Selong?
TPA Ijobalit.
di Kota Selong
I.4.Tujuan Penelitian
5
Kota Selong.
Selong.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
yang sudah tidak dapat digunakan lagi sehingga dikatakan sudah tidak
dalam bentuk padat atau semi padat yang dihasilkan dari aktifitas manusia atau
2012, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yg
berbentuk padat
masyarakat dalam satuan volume maupun berat per kapita perhari, atau
pengangkut dan rute angkutan, fasilitas daur ulang, luas dan jenis TPA.
6
7
periode tertentu.
industri dan lainnya dan juga diperlukan untuk program daur ulang
1. Permukiman penduduk.
dapat berupa sisa- sisa makanan (garbage), sampah kering, abu, sisa-
berbahaya.
sampah kering.
industri kimia, industri logam, Tempat pengolahan air kotor dan air
5. Pertanian.
basah) atau% volume (basah) dari kertas, kayu, kulit, karet, plastik,
2. Sampah yang tidak membusuk (refuse), seperti plastik, kertas, karet, gelas,
banyak pula dihasilkan dari kegiatan kota termasuk dari rumah tangga.
berkurang karena membusuk, dan yang akan terus bertambah adalah kertas
7. Musim: jenis sampah akan ditentukan oleh musim buah-buahan yang sedang
berlangsung.
10. Kemasan produk: kemasan produk bahan kebutuhan sehari-hari juga akan
mempengaruhi.
1. Jumlah penduduk
Metode itu dilakukan karena bahan tersebut masih memiliki nilai ekonomi
4. Faktor geografis
dataran rendah.
5. Faktor waktu
sampah per hari bervariasi menurut waktu. Contoh jumlah sampah pada
siang hari lebih banyak daripada jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di
7. Faktor musim
Pada musim hujan sampah mungkin akan tersangkut pada selokan pintu
8. Kebiasaan masyarakat
9. Kemajuan teknologi
sifat-sifat ini sangat penting untuk perencanaan dan pengelolaan sampah secara
1. Karakteristik fisik.
jumlah musim, dan lama waktu penyimpanan. Hal ini sangat penting untuk
b. Kelembaban.
dengan metode berat basah dan metode berat kering. Metode basah
M= w- d x 100%
(kg).
c. Ukuran partikel.
d. Field Capacity.
Adalah jumlah air yang dapat tertahan dalam sampah, dan dapat
keluar dari sampah akibat daya grafitasi. Field Capacity sangat penting
e. Kepadatan sampah.
2. Karakteristik kimia
sebagai energi bahan bakar, maka komponen yang harus diketahui adalah
a. Analisis proksimasi.
c. Analisis ultimasi.
baik.
d. Kandungan energi.
3. Karakteristik biologis
a. Kandungan terlarut seperti gula, asam amino dan berbagai macam asam
organik.
e. Lignin, material polimer yang terdiri dari cincin aromatik dengan gugus
fiberbroad.
(R2) dan daur- ulang (R3), Penanganan sampah (waste handling), yang terdiri
16
18/2008 meliputi:
mungkin.
c. Daur-ulang (recycle): residu atau limbah yang tersisa atau tidak dapat
17
dikelola dengan berbagai upaya agar limbah yang akan dilepas ke lingkungan,
dahulu, akan menjadi sesedikit mungkin dan dengan tingkat bahaya sesedikit
sampah yang tidak berguna diolah sehingga menghasilkan nilai jual yang
baik.
3. Sampah botol bekas dan lainnya dikumpulkan dan akan dijual kepada
tangan seperti tas, dompet, vas bunga, tempat tisu dan bentuk kreatif
lainnya.
bahan baku, tempat pembuatan maupun cara pembuatan dapat dilakukan oleh
kondisi tanah yang baru dibuka, biasanya tanah yang baru dibuka maka
kesuburan tanah akan menurun. Oleh karena itu, untuk mengembalikan atau
( Sundari, 2009).
b. Bentuk bahan: semakin kecil dan homogen bentuk bahan, semakin cepat
dan baik pula proses pengomposan. Karena dengan bentuk bahan yang lebih
kecil dan homagen, lebih luas permukaan bahan yang dapat dijadikan
substrat bagi aktivitas mikroba. Selain itu, bentuk bahan berpengaruh pula
yang dihasilkan.
metode pengelolaan sampah yang terletak pada hirarki terbawah. Pada metode
ini, sampah yang dihasilkan, dikumpul pada tempat sampah, diangkut kemudian
pengurangan volume sampah yang dihasilkan. Dalam hal ini, metode pada
hirarki terbawah sangat bergantung pada desain dan konstruksi fasilitas, yaitu
ulang barang-barang yang sudah tidak bisa dipakai lagi sehingga dapat
kembali digunakan).
1. Aspek Institusional
Hal yang paling mendasar dari aspek ini adalah political willing
22
2. Aspek Teknis
karakter dan volume sampah yang dihasilkan. Selain itu sumber daya
dilakukan pada skala kota (terpusat), skala komunal (off site) dan
rumah tangga (organik saja atau organik dengan non organik) yang
23
untuk satu rumah tangga saja (organik saja atau organik dengan non
organik).
ulang
organik
Timbulan Sampah
Kemudian sampah yang masih bisa digunakan dapat digunakan kembali atau
komersial.
permukiman teratur.
kota.
kegiatan:
1. Pewadahan sampah
2. Pengumpulan sampah
3. Pemindahan sampah
4. Pengangkutan sampah
PENGUMPULAN
PENGOLAHAN
PEMISAHAN
DISPOSAL
antara lain: kantong plastik, keranjang plastik, tong sampah, bak sampah,
kontainer.
a. Kantong plastik
b. Kontainer
c. Transfer depo
sampah diperlukan armada angkut seperti truk, dump truk, arm roll Truk.
1) Komposting
anaerobik.
29
landfill.
dilakukan.
untuk di daur ulang dari sampah lainnya. Pada dasarnya daur ulang
sampah kota yang masih dapat dimanfaatkan. daur ulang meliputi kegiatan :
3. Daur ulang langsung, adalah daur ulang yang dilakukan oleh pemulung
keahlian khusus.
4. Daur ulang yang diproses, adalah daur ulang yang tidak hanya dijual
program.
masyarakat.
d. Identifikasi pasar.
Mengembangkan
ulang sampah.
sistem
2002)
1. Data Perencanaan
d. Ketersediaan lahan untuk lokasi TPS dan daur ulang sampah skala
lingkungan
e. Karakteristik sampah
a. Jumlah penduduk
kecil, sekolah, rumah sakit kecil/ klinik kesehatan, jalan/saluran dan lain-
lain.
aktivitas permukiman antara lain sisa makanan, daun, buah- buahan, sisa
menjadi bahan organik yang stabil dan sehat sehingga dapat digunakan
dipersingkat.
a. Rasio C/N
b. Ukuran partikel
c. Aerasi
anaerob yang akan menghasilkan bau yang tidak sedap. Aerasi dapat
d. Porositas
dengan volume total. Ronggarongga ini akan diisi oleh air dan udara.
rongga dijenuhi oleh air, maka pasokan oksigen akan berkurang dan
penurunan dan akan lebih rendah lagi pada kelembaban 15%. Apabila
kelembaban lebih besar dari 60%, hara akan tercuci, volume udara
f. Temperatur
pengomposan yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari 60oC akan
yang akan tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi juga akan
h. Kandungan hara
hewan
bahan- bahan non hayati baik berupa produk sintesis maupun hasil
dan tidak diuraikan oleh alam, contohnya plastik, kertas, kain, dan
jenis sampah anorganik ini dapat dipilah lebih spesifik lagi menjadi
anorganik yang tidak dapat didaur ulang (residu), dan sampah jenis B3.
3R:
1. Plastik
a. Thermoplastic
palstik adalah plastik serpih atau flakes. Berikut adalah proses daur
plastik. dalam proses penggilingan ini sampah plastik akan hancur dan
dipenuhi, yaitu tempat dan jenis peralatan yang akan digunakan. Berikut
3R, meliputi:
jiwa yaitu dengan jumlah sampah yang dihasilkan 4-6 m3 per hari.
sudah dipilah
SARANA TPST 3R
pengolahan sampah
43
a. penimbangan
2. Fasilitas Pemilahan
flotation
II.1.6 Hipotesis
Selong belum berjalan dengan baik dan masih belum Standar SNI.
Objek yang akan dijadikan dalam penelitian ini adalah teknik oprasional
Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Luas wilayah Kota Selong adalah
31,68 km2.
47
48
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
III.5 .1 Alat
1. Keranjang Sampah
2. Timbangan Digital
3. Meteran
4. Tali
5. Alat tulis
6. Masker
7. Sekop
III.5 .2 Bahan
1. Sampah Organik
2. Sampah Anorganik
dimulai. Data-data yang diambil dan diolah berupa data primer dan data
Setelah survey lokasi dan izin penelitian didapat, maka data tentang
sampah yang masuk ke TPA dari data yang sudah ada di Dinas
jenis alat yang dipakai untuk pengolahan sampah di TPS 3R, serta
komunal.
3. Aspek oprasional
4. Interprestasi
Dari tahapan tersebut maka data primer dan data sekunder yang
III.6.4 Kesimpulan
Studi Literatur
1. Teori Buku
2. Jurnal
3. SNI pengelolaan sampah
4. Internet
Pengumpulan Data
Aspek Teknis
Analisis Data
Selesai
Gambar 3.1 Diagram alir pelaksanaan penelitian
53
mendukung suatu penelitian seperti yang kita lihat pada tabel 3.1 di bawah
ini
5. Wawancara Wawancara -
Mengetahui
dengan instansi
kondisi lapangan
pengelola pejabat
dan mengetahui
DLHK
kendala yang
dihadapi dalam
pengelolaan
sampah,
sehingga dapat
dilakukan
perencanaan
yang sesuai
dengan kondisi
lapangan.
55
data primer maupun data sekunder. Data yang terkumpul perlu diolah dan
berikut:
56
1. Edit
berkas, dan informasi yang dikumpulkan oleh para pencari data. Dalam
jumlah sampah yang bisa diolah sebelum adanya TPS 3R. Hasil data
yang diperoleh penulis akan melihat data kembali jika masih ada
2. Analisis
berikut:
Slovin pada tahun 1960. Rumus slovin ini biasa digunakan dalam
Rumus slovin
n=
( )
= 53.7
Keterangan :
n = sampel
N = Kepala Lingkungan
r = Koefisien Korelasi
∑X = skor x total
∑Y = skor y total
0,444. Jadi kalau korelasi antar butir dengan skor total dari 0,444
P = Ʃxi x100
Ʃxn
Keterangan:
data .
e. Interpetasi
3. Kesimpulan
Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Luas wilayah Kota Selong adalah
90.855 orang.
pengumpulan atau rumah tangga ke lokasi TPS. Pada periode tertentu truk
sampah akan datang untuk mengambil sampah yang terkumpul di TPS ini
62
63
langsung oleh petugas TPA, sampah yang dipilah meliputi botol plastik,
kotak bekas/kardus dan sampah yang masih bisa didaur ulang kembali.
perhari di Kota Selong dipengaruhi oleh jumlah TPS pada masing masing
sampah Kota Selong bisa dilihat dari tabel 4.1 dibawah ini.
2020)
Berdasarkan data pada tabel 4.1, diketahui bahwa jumlah rata rata
Timbulan sampah yang dihasilkan dari aktivitas Kota Selong yaitu 5748,4
paling tinggi dihasilkan adalah pada bulan april 2020 yaitu dengan
volume 5985 ton dan yang dan timbulan sampah yang paling t erendah
dihasilkan pada bulan mei 2020 yaitu dengan volume 5322 ton dan
yang.
pewadahan tediri dari 22 Bank Sampah, 58 buah TPS Desa, 1 buah tempat
pembuangan akhir (TPA) yang bisa dilhat pada tabel 4.2 dibawah ini.
CP = Keterangan :
Fp = Faktor pemadatan alat = 1,2
Rk = Ritasi alat pengumpul
T = Timbulan sampah (L/orang atau
=
unit/hari) = (Kota Besar = 3
L/org/hari ; Kota Kecil = 2,5
L/org/hari)
= CP = Pewadahan sampah perumahan
CPN = Pewadahan sampah komersial
KC = Kapasitas TPS
= Jumlah masyarakat kota selong adalah
90.855 orang
= 28 unit TPS Massa jenis sampah p = 0,25
CPN =
\
=
= 9 unit TPS
Jumlah fasilitas
Jumlah fasilitas pengelolaan sampah pengelolaan sampah
NO Kriteria
di Kota Selong di Kota Selong sesuai
SNI 3242:2008
Jumlah Pewadahan sampah di Kota
Selong
Jumlah pewadahan
yang dibutuhkan
Alat pewadahan berupa TPS di Kota sesuai SNI 3242:2008
Selong berjumlah dan 20 unit TPS adalah 37 unit TPS Kurang
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui jumlah alat pewadahan
sampah di Kota Selong masih kurang memadai, jumlah TPS Kota Selong
perumahan serta daerah fasilitas umum. Jumlah unit TPS yang tersedia di
Kota Selong sebanyak 20 unit TPS. Fasilitas TPS yang disediakan di Kota
kurang memadai.
hari oleh petugas DLHK terdiri dari pick up, dump truk, engkel kayu dan
amrol truk yang bisa dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.
sampah di Kota Selong terdiri dari 26 alat angkut yaitu: 4 buah pick up,
16 buah dump truk, 4 buah amrol truk, 2 buah engkel bak kayu yang
= 16 unit
= 18 unit
Untuk melihat kriteria jumlah alat angkut di Kota Selong dapat dilihat
Jumlah fasilitas
Jumlah fasilitas pengelolaan sampah pengelolaan sampah
NO Kriteria
di Kota Selong di Kota Selong sesuai
SNI 3242:2008
Jumlah pewadahan sampah di Kota
Selong
Jumlah alat angkut
yang dibutuhkan
1
sesuai SNI3242:2008
16 dump truk adalah 16 memadai
Jumlah alat angkut
yang dibutuhkan
2
sesuai SNI3242:2008
4 amrol truk 18 unit amroll truk Kurang
Berdasarkan tabel 4.5 diatas jumlah dump truk Kota Selong
kebutuhan unit dump truk yang dibutuhkan sekitar 16 unit dump truk,
dump truk yang tersedia di Kota Selong sebanyak 16 unit dump truk,
amroll truk, amroll truk yang tersedia di Kota Selong sebanyak 4 unit.
kertas sebesar 9,5%, kain sebesar 1,625%, kayu sebesar 2,62142%, kaca
Susah terurai (kain, kaca kaleng, kertas dan Plastik). Data diatas
Ijobalit.
mempunyai budaya yang baik dalam masalah sampah, terbukti dengan belum
yang baik. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah masih kurang.
kosong dan membuang sampah ke selokan air atau sungai. Dari inilah diketahui
pertanyaan sudah valid atau belum. Hasil dari uji validitas data tiap
Selong yang terdiri dari 15 item dengan pertanyaan yang berkaitan dengan
sangat tidak setuju dengan bobot nilai 1, TS = tidak setuju dengan bobot
Tabel 4.8 rekapitulasi data responden dari hasil uji tabulasi data
74
75
adalah Setuju karena rata rata tingkat capaian jawaban responden (TCR)
sampah
sampah di Kota Selong dilakukan setiap hari oleh petugas DLHK. Proses
79
efektif hal ini dilihat bahwa banyaknya sampah yang tercecer atau banyak
sampah di lokasi tertentu sebagai wadah sampah. Jumlah TPS yang masih
Selong sebesar 90.855 jiwa dan penduduk yang akan dilayani oleh
bisa masuk antara lain : (oraganik sayur, daun, dll) dan kayu Sedangkan
pada pemilahan sampah anorganik sampah yang bisa masuk antara lain:
Plastik, botol plastik, kertas, kain, karet, kaleng/besi, botol kaca. Proses
pemilahan akan dipilih sampah yang bisa diolah di TPS 3R atau sampah
yang bisa dijual ke pengepul, sedangkan sampah yang tidak bisa diolah
kapasitas sampah yang akan diolah di TPS 3R. Sampah yang masuk
82
plastik akan diolah menjadi biji plastik dan di jual ke bandar lapak,
Sampah yang tidak bisa diolah akan di buang langsung ke TPA metode
timbulan sampah/org/hari.
anorganik seperti (karet, kaleng, kaca, kertas, kain dll.) adalah sebagai
berikut :
Loading Rate =
= 0,86 m3/jam
diolah menjadi kompos. Sampah yang tidak bisa diolah diTPS 3R akan
dibuang ke TPA.
= 0,273 m3/jam
= 1.584,27 kg/hari
= 226,32 kg/jam
= 0,022 m3/jam
= 0,157 m3/hari
timbulan sampah/org/hari
= 130,51 kg/hari
= 18,64 kg/jam
85
sayur , daun)
= 1.714,78 kg/hari
= 1,71478 ton/hari
sayur ,daun)
sampah organik yang bisa masuk pada unit pengolahan sampah organik
adalah 2,067 m3/ hari. sampah organik kayu termasuk sampah yang
susah terurai dan tidak bisa dilakukan pengolahan di TPA. Sampah kayu
TPA.
plastik makanan).
kantong plastik akan diolah menjadi biji plastik di TPS 3R atau dijual
kebandar lapak .
= 0,297 m3/jam
= 2,081 m3/hari
= 1.722,6kg/hari
= 246,08 kg/jam
penggilingan plastik untuk diolah menjadi biji plastik (pellet) dan sampah
kerajinan.
= 0,123 m3/jam
= 0,86 m3/hari
timbulan sampah/org/hari
= 712,36 kg/hari
= 101,76 kg/jam
gelas plastik)
= 2.434,96 kg/hari
= 2,43496 ton/hari
dengan warna dan jenisnya. Jenis sampah plastik yang akan diolah adalah
sampah gelas plastik, kantong, kemasan makanan dan botol yang masih
= 2,64 m3/hari
= 2.191,464 kg/hari
= 2,1914 ton/hari
= 0,014 m3/jam
= 0,099 m3/hari
sampah/org/hari
= 82,2 kg/hari
= 11,74 kg/jam
= 107,1 kg/hari
= 15,3 kg/jam
masuk
= 0,018 m3/jam
= 0,129 m3/hari
= 0,02 m3/jam
= 0,17 m3/hari
= 147,95 kg/hari
= 21,1 kg/jam
= 0,081 m3/jam
= 0,57 m3/hari
kg/org/hari
92
= 473,25 kg/hari
= 67,6 kg/jam
= 0,003 m3/jam
= 0,02 m3/hari
timbulan sampah/org/hari
= 18,93 kg/hari
= 2,7 kg/jam
473,25 + 18,93
93
= 3.264,39 kg/hari
= 3,26439 ton/hari
Tabel . 4.11 Berat dan volume sampah yang bisa masuk ke TPS 3R
Volume
No Berat (kg/hari)
Jenis sampah (m3/hari)
1 Organik dll 1584.27 1.91
2 Kantong Plastik dll 712.36 0.86
Botol Plastik dan Gelas
3
Plastik 1722.6 2.081
4 Kain 82.2 0.129
5 Kayu 130.51 0.157
6 botol Kaca 107.1 0.129
7 Kaleng/besi 147.95 0.17
8 Karet 18.93 0.02
9 Kertas 473.25 0.57
TOTAL 4.974,57 kg/hari 5,987 m3/hari
94
sampah yang masuk adalah. sebesar 5,987 m3/hari. Dilihat pada gambar
grafik IV.2 dan IV.3 berat dan volume sampah terbesar yang masuk pada
TPS 3R adalah botol plastik dan gelas plastik yaitu sebesar 1722,6
kg/hari dan 2.081 m3/hari sedangkan berat sampah yang terkecil adalah
95
sayur dll. sebesar 1584,27 kg/hari atau 1,91 m3/hari, kantong plastik
sebesar 712,36 kg/hari atau 0,86 m3/hari, botol plastik sebesar 1722,6
kg/hari atau 2,081 m3/hari, kain sebesar 82,2 kg/hari atau 0,129 m3/hari,
kayu sebesar 130,51 kg/hari atau 0,157 m3/hari, botol kaca sebesar 107,1
kg/hari atau 0,129 m3/hari, kaleng sebesar 147,95 kg/hari atau 0,17
digunakan untuk mengetahui total sampah yang akan terolah di TPS 3R.
dari sampah yang masuk di TPS 3R bisa dihitung jumlah residu dari
TPS 3R. Berikut adalah perhitungan jumlah berat dan volume sampah
anorganik khusus sampah seperti (karet, kaleng, kaca, kertas, kain dll.)
96
diolah atau tidak bisa dijual kebandar lapak merupakan residu sampah
TPA. Jumlah berat dari sampah kayu adalah 130,51 kg/hari atau 0,15
m3/hari. Sampah organik sayur dll akan diolah menjadi pupuk di TPS 3R.
dengan warna dan jenisnya. Jenis sampah yang akan diolah adalah
botol plastik yang masih bisa diolah atau dijual kebandar lapak.
sebesar 90%.
= 2,64 m3/hari
= 2.191,46 kg/hari
97
= 2,19 ton/hari
yang di olah
= 243,496 kg/hari
= 0,243496 ton/hari
yang di olah.
= 0,301 m3/hari
masuk)
sampah masuk)
Tabel . 4.12 Residu berat dan volume sampah yang dihasilkan TPS 3R
Gambar 4.6 Grafik residu berat sampah yang dihasilkan TPS 3R)
Gambar 4.7 Grafik residu berat sampah yang dihasilkan TPS 3R)
Berdasarkan data tabel 4.6 dan 4.7 dapat diketahui bahwa residu
berat sampah yang dihasilkan adalah sebesar 400,519 kg/hari dan volume
gambar grafik IV.4 dan IV.5 residu berat atau volume sampah terbesar
102
yang dihasilkan pada TPS 3R adalah plastik yaitu 243,496 kg/hari atau
0,301 sedangkan berat sampah yang terkecil adalah karet yaitu sebesar
0,036 kg/hari 0.0000038 m3/hari. Disamping itu berat dan volume masing
masing adalah sampah berupa organik sayur dll. sebesar 0 kg/hari atau 0
m3/hari, plastik sebesar 243,496 kg/hari atau 0,30, kain sebesar 0,66
kg/hari atau 0,0008 m3/hari, kayu sebesar 130,51 kg/hari atau 0,157
m3/hari, botol kaca sebesar 1,15 kg/hari atau 0,0013 m3/hari, kaleng
sebesar 2,19 kg/hari atau 0,0025 m3/hari, karet sebesar 0,36 kg/hari atau
adalah untuk mengetahui total sampah yang sudah terolah di TPS 3R.
Sehingga bisa diketahui sisa sampah yang akan masuk di TPA, setelah
residu
kaleng + R. karet
+ 2,19 + 0,036
= 109,68 ton/bulan
= 5,49m3/hari x 26hari
sampah yang masuk di TPA ijobalit dengan jumlah sampah yang sudah
TPA ijobalit. Satu unit TPS 3R bisa mengurangi hingga 109,68 ton/bulan
Kebutuhan TPS 3R =
= 53 unit TPS
pengolahan )
105
V.1. Kesimpulan
sistem TPS truk sampah akan datang untuk mengambil sampah yang
botol plastik, kotak bekas/kardus dan sampah yang masih bisa didaur
ulang kembali.
106
107
ton/bulan
Selong.
108
V.2. Saran
dump truk dan amroll truk, agar sistem pengelolaan sampah berjalan
dengan baik.
ini hanya menghitung jumlah sampah yang bisa masuk dan diolah di
KUISIONER
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
4. PendidikanTerakhir :
a) SD
b) SLTP/SMP
c) SLTA/SMA
d) Perguruan Tinggi
5. Pekerjaan :
a) PNS e) Petani
b) TNI/ABRI/POLRI f) Buruh
c) PegawaiSwasta/Karyawan g) Pensiun
d) Pedagang/Wiraswasta h) Lainnya…
ini
STS TS N S SS
A Pengumpulan sampah
B Pengangkutan sampah
C Pengolahan sampah